NIM : 33101600472
SGD :1
LEARNING ISSUE
a. Testis merupakan organ kelamin jantan yang berfungsi sebagai tempat sintesis
hormon androgen (terutama testosteron) dan tempat berlangsungnya proses
spermatogenesis. Kedua fungsi testis ini menempati lokasi yang terpisah di dalam
testis. Biosintesis androgen berlangsung dalam sel Leydig di jaringan inter tubuler,
sedangkan proses spermatogenesis berlangsung dalam epitel tubulus seminiferus.
Menurut Saryono (2008), sel yang berperan dalam testis adalah:
Tubulus seminiferus, bagian utama dari massa testis yang bertanggung jawab terhadap
produksi sekitar 30 juta spermatozoa per hari selama masa produksi. Sel ini terdiri
dari sperma dan sel sertoli.
Sel leydig (sel interstisial), menyusun komponen endokrin utama yang bertanggung
jawab menghasilkan testosteron.
Sel sertoli
c. Vas deferens merupakan suatu saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra.
Letak vas deferens dimulai dari ujung kauda epididimis yang ada dalam kantung
skrotum, lalu naik ke bagian atas lipat paha. Pada bagian ujungnya, vas deferens
dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar-kelenjar yang disebut ampula. Sebelum
masuk ke uretra, vas deferens ini bergabung terlebih dahulu dengan saluran ekskresi
vesika seminalis membentuk duktus ejakulatoris. Pada saat ejakulasi sperma dari
epididimis diangkut melalui vas deferens dengan suatu seri kontraksi yang dikontrol
oleh syaraf.
d. Kelenjar-kelenjar aksesoris menghasilkan plasma semen yang memungkinkan
sperma dapat bergerak aktif dan hidup untuk waktu tertentu. Kelenjar-kelenjar
aksesoris tersebut adalah kelenjar Bulbourethra, kelenjar prostat, dan vesikula
seminalis.
e. Penis berfungsi sebagai alat penetrasi pada vagina wanita saat kopulasi
(persetubuhan).
f. Uretra adalah saluran yang mengantarkan urin dan sperma.
g. Skrotum (zakar) merupakan suatu kantong kulit yang membungkus testis dan
epididimis.
b. Labia minora (bibir kecil) ialah lipatan kulit yang halus dan tidak memiliki lapisan
lemak
c. Mons veneris adalah tonjolan lemak yang besar sebagai pertemuan antara sepasang
labia mayora.
d. Klitoris, disebut juga kelentit. Klitoris berupa tonjolan kecil dan memanjang serta
homolog dengan penis pada pria. Sebagian besar tersembunyi di antara kedua labia
minora.
e. Orificium urethrae adalah muara dari saluran kencing yang terleak di bawah klitoris.
g. Kelenjar reproduksi .
Sama halnya seperti pria, wanita juga memiliki beberapa kelenjar reproduksi, di
antaranya adalah kelenjar vestibulari mayor dan minor serta parauretralis.
j. Rahim pada wanita hanya ada satu dan tersusun atas otot yang tebal. Rahim bagian
bawah memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasa disebut sebagai leher rahim
(cervix). Bagian yang besar dari uterus disebut dengan corpus uteri. Terdapat tiga
lapsan utama uterus, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium
merupakan lapisan yang akan mengalami penebalan dan pengelupasan apabila tidak
ada pembuahan. Fungsi utamanya adalah tempat menunjang pertumbuhan dan
perkembangan janin.
k. Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat kelamin luar
dengan rahim. Vagina terdiri atas otot yang membujur ke arah belakang. Dinding
vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih tipis dari rahim. Selain itu, lendir
yang dihasilkan dari dindingnya berfungsi mempermudah persalinan. Fungsi vagina
adalah menahan penis saat berhubungan seksual dan menyimpan semen sementara.
SUMBER:
Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi: Dari Satu Sel Menjadi Organisme.
Jakarta: UI-Press.
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus.
a. Fase menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan
dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung
selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen,
progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama
siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
b. Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari
ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara
lengkap kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti.
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali
lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada
stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi/luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode
menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang
dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus.
Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah
ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang
mensekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen
dan progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke
endometrium fungsional terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari
lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.
SUMBER:
Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas / Maternity
Nursing (Edisi 4), Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter I. Anugerah, Jakarta : EGC.
SUMBER:
Sumiati. 2013. Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal Biologi. 2(2)
4. Bagaimana mekanisme terjadinya reproduksi pada laki-laki dan perempuan?
GAMETOGENESIS merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet
jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini
dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu
kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang
dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan
tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9
bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16
sel.
Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit
dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap
makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak
menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding
uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik
gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi
hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang
dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio
inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka
berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
SUMBER :