Abstrak
Pemahaman menengenai budaya dan penggunaan Bahasa Jepang yang ada di perusahaan Jepang
sangatlah penting untuk dijadikan bekal ilmu dalam dunia kerja. Kurangnya pemahaman mengenai
hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan sikap, perilaku maupun interpretasi ketika bekerja di
perusahaan Jepang. Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan,
serta menganalisis penerapan budaya kaizen di. PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia dengan
menitikberatkan pada penggunaan Bahasa Jepangnya. Sebab pemahaman mengenai budaya dan
penggunaan Bahasa Jepang yang ada di perusahaan sangat disarankan khususnya untuk pembelajar
Bahasa Jepang yang ingin bekerja di perusahaan Jepang.. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis . Hasil dari penelitian ini
yaitu dalam menerapkan budaya kaizen, perusahaan membuat pendidikan dan pelatihan kaizen
yang terdiri dari konsep 5S ,teian ,hinshitsu kanri, serta jishuken yang bertujuan untuk
mengimplementasikan kaizen secara langsung, sehingga karyawan memiliki kesadaran untuk
melakukan kaizen dimanapun dan kapanpun. Penelitian ini juga mendeskripsikan penggunaan
Bahasa Jepang yang berkaitan dengan budaya kaizen serta menganalisis permasalahan yang
dihadapi karyawan dalam penggunaan Bahasa Jepang yang diterapkan oleh perusahaan. Hasil
analisis dengan menggunakan skala likert mengenai penerapan budaya kaizen di PT.HMMI,
menunjukan bahwa penerapan budaya kaizen yang telah dilakukan oleh karyawan PT.HMMI
dinilai sangat baik. Kemudian untuk hasil analisis mengenai penggunaan Bahasa Jepang di
PT.HMMI dinilai sudah cukup baik.
Kata Kunci: Budaya kaizen, Perusahaan Jepang, Bahasa Jepang.
Abstract
Understanding the culture and use of Japanese language in Japanese companies is very important
to be a supply in the working field. Lack of understanding about it can lead to errors in attitude,
behavior and interpretation when working in Japanese companies. This research was prepared with
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
11
Ayudita Fiana,Ahmad Dahidi, dan Sudjianto . Analisis Penerapan Budaya Kaizen pada Perusahaan
Jepang (Studi Kasus Penggunaan Bahasa Jepang di PT. HINO Motors Manufacturing Indonesia)
the aim to know, describe, and analyze the implementation of Kaizen culture in PT. Hino Motors
Manufacturing Indonesia by emphasizes on the use of Japanese language. Because the
understanding of the culture and use of Japanese language in the company is strongly
recommended, especially for Japanese language learners who want to work in Japanese companies.
Besides in enriching the knowledge of Japanese language, this research can also provide
knowledge about the work culture that exist in Japanese companies. The method used in this
research is qualitative method characterized in descriptive analysis. The result of this research is
in applying kaizen culture, the company make kaizen education and training consisting of 5S
concept, teian, hinshitsu kanri, and jishuken which aim to implement kaizen directly, so the
employees have awareness to do kaizen wherever and whenever they are. This study also describes
the use of Japanese language related to kaizen culture and analyzes the problems which is faced
by employees in the use of Japanese language that is applied by the company. Result of analysis
by using likert scale about kaizen culture application in PT.HMMI, showed that application of
kaizen culture which has been done by employees of PT.HMMI is considered very good. Then for
the analysis of the use of Japanese language in PT.HMMI considered good enough.
Keywords: Kaizen Culture, Japanese company, Japanese language
berpikir negara-negara Barat lebih cenderung menjadi panutan bagi Indonesia, terkait
tentang pembaharuan yang berorientasi pada perannya di berbagai bidang.
hasil (Imai, 2005, hlm.11). Hubungan investasi Indonesia dengan
Kaizen berhasil menjadi kunci sukses Jepang sempat naik turun karena krisis yang
Jepang dalam persaingan karena Jepang dialami Indonesia, tetapi mulai berangsur
memiliki unsur-unsur budaya yang dapat baik hingga sekarang. Jepang merupakan
menunjang pelaksanaan kaizen itu sendiri. salah satu Negara yang mempunyai investasi
Seperti halnya, Jepang dikenal sebagai terbesar di Indonesia dengan mendirikan dan
bangsa yang rajin, pekerja keras, dan disiplin. mengoprasikan perusahaan-perusahaan milik
Mereka juga dianggap sebagai bangsa yang Jepang di Indonesia, yang mana banyak
pintar, pandai memanfaatkan waktu, dan tenaga kerja Indonesia bekerja didalamnya.
hemat dalam mengatur perekonomiannya. Menurut data dari Badan Koordinasi
Bagi orang Jepang, berusaha sungguh- Penanaman Modal (BKPM) dalam
sungguh dan bekerja keras merupakan bagian (www.bisnis.tempo.co), jumlah perusahaan
dari hidup dan dalam melakukan segala Jepang yang beroperasi di Indonesia pada
sesuatu mereka pasti berusaha keras agar tahun 2017 sudah mencapai lebih dari 1.750
mencapai keberhasilan. perusahaan dan menyediakan lebih dari
Jadi tidak heran mengapa Jepang menjadi 300.000 lapangan pekerjaan, dengan
negara yang unggul dan sangat cepat melejit kegiatan utamanya di bidang infrastruktur,
dalam segala hal, cukup matang menghadapi jasa dan manufaktur. Perusahaan-perusahaan
globalisasi, hebat dalam berkarya, mantap Jepang yang berada di ASEAN khususnya di
dalam kedisplinan, konsisten terhadap nilai- Indonesia berusaha menerapkan budaya
nilai budaya leluhurnya dan percaya bahwa kaizen dan mengaplikasikannya pada setiap
waktu adalah penentu segalanya. Filosofi karyawan yang bekerja pada perusahaan
yang dipegang penuh begitu menyatu dengan tersebut.
tekad kuat yang dimilikinya bahwa segala sisi PT. Hino Motors Manufacturing
dari kehidupan manusia sudah seharusnya Indonesia adalah salah satu perusahaan
berubah ke arah yang lebih baik dan budaya Jepang yang berada di Indonesia dan
kaizen hadir sebagai kunci keberhasilan menerapkan budaya kaizen sebagai salah satu
pembangunan Jepang. Masyarakat Jepang budaya kerja untuk strategi pengembangan
menyadari bahwa setiap hari adalah sumber daya manusianya. Namun
tantangan baru yaitu perbaikan untuk berdasarkan pengamatan awal melalui
perubahan yang lebih baik. wawancara dari salah satu karyawan, PT.
Berbeda dengan kebudayaan di Negara Hino Motors Manufacturing Indonesia
berkembang seperti Indonesia, bangsa memiliki beberapa tantangan dalam
Indonesia pada umumnya kurang berani menerapkan budaya kaizen, yaitu meliputi
menerima tantangan karena takut akan risiko. ketahanan karyawan terhadap perbaikan
Ditambah lagi dengan budaya kerjanya yang terus-menerus karena pengenalan perubahan
kurang disiplin dan sulit untuk meniru hal yang tiba-tiba di tempat kerja dan karyawan
baik yang diterapkan oleh masyarakat negara juga masih sulit untuk memahami arti dari
maju seperti tingkat kedisiplinan yang tinggi. konsep kaizen 5S yang diterapkan di PT.
Saat ini Indonesia dan Jepang sudah banyak Hino seperti seiri, seiton, seiso, seiketsu,
menjalin hubungan kerjasama di berbagai shitsuke.
sektor baik bidang ekonomi, pendidikan, Dalam Penelitian ini dilakukan analisis
perdagangan bahkan kultural budaya. mengenai penerapan Budaya Kaizen di PT.
Hubungan Indonesia-Jepang yang dimulai Hino Motors Manufacturing Indonesia
sejak tahun 1958 telah memposisikan dengan menitikberatkan pada penggunaan
Indonesia sebagai mitra strategis Jepang Bahasa Jepangnya. Gunanya adalah untuk
dalam menunjang berbagai aspek mempersiapkan para mahasiswa agar dapat
perekonomiannya. Negara Jepang juga dapat
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
13
Ayudita Fiana,Ahmad Dahidi, dan Sudjianto . Analisis Penerapan Budaya Kaizen pada Perusahaan
Jepang (Studi Kasus Penggunaan Bahasa Jepang di PT. HINO Motors Manufacturing Indonesia)
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
14
EDUJAPAN
Vol. 2, No. 1, April 2018, pp. 11-19
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa PT.HMMI dinilai sangat baik. Penerapan
tanggapan responden mengenai penerapan budaya kaizen yang sangat baik seperti ini
budaya kaizen adalah sebesar 4,46. Karena dapat dipertahankan, tinggal bagaimana
nilai rata-rata seluruh pertanyaan adalah caranya karyawan dapat terus
sebesar 4,20 – 5,00 artinya penerapan budaya mempertahankan dan meningkatkan lagi
kaizen yang telah dilakukan oleh karyawan penerapan budaya kaizen sudah ada.
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
15
Ayudita Fiana,Ahmad Dahidi, dan Sudjianto . Analisis Penerapan Budaya Kaizen pada Perusahaan
Jepang (Studi Kasus Penggunaan Bahasa Jepang di PT. HINO Motors Manufacturing Indonesia)
(Hasil pengolahan data Juni 2018) perwakilan karyawan yang mengikuti kursus
Bahasa Jepang tersebut. Berdasarkan hasil
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat tanggapan wawancara, tiga orang karyawan tersebut
responden mengenai penggunaan Bahasa menyebutkan bahwa memang kesulitan yang
Jepang di PT.HMMI adalah sebesar 3,13. paling sering mereka alami adalah ketika
Karena nilai rata-rata seluruh pertanyaan mendengarkan percakapan Bahasa Jepang .
adalah sebesar 3,13 berada pada interval 2,60 “Pada awalnya saya tertarik untuk
- 3,39 artinya penggunaan Bahasa Jepang mempelajari Bahasa Jepang karena selama
yang ada di PT.HMMI dinilai cukup baik. ini kalau berkomunikasi dengan orang
Namun ada beberapa pernyataan yang Jepang selalu menggunakan interpreter,
perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan kadang apa yang disampaikan tidak sesuai
penggunaan Bahasa Jepang yang diterapkan dengan apa yang diinginkan, kadang saya
perusahaan, seperti yang dapat dilihat dalam merasa apa yang mereka sampaikan masih
tabel 2 diatas yaitu karyawan paling sering kurang tersampaikan maknanya, maka dari
mengalami kesulitan ketika mendengarkan itu saya ingin coba belajar Bahasa Jepang
percakapan Bahasa Jepang. Maka dari itu sendiri, agar mampu memahami dengan baik
sebaiknya, ketika kursus pembelajaran apa yang disampaikan orang Jepang tersebut.
Bahasa Jepang, pengajar disarankan untuk Namun setelah saya mempelajari Bahasa
lebih sering memperdengarkan percakapan- Jepang, ternyata apa yang dilakukan oleh
percakapan Bahasa Jepang, khususnya yang interpreter tidak semudah yang dibayangkan.”
sering dipraktekkan dalam kegiatan sehari- (Hasil wawancara dengan responden, Juni
hari. Ketika penelitian, peneliti juga 2018)
melakukan wawancara kepada tiga orang
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
16
EDUJAPAN
Vol. 2, No. 1, April 2018, pp. 11-19
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
17
Ayudita Fiana,Ahmad Dahidi, dan Sudjianto . Analisis Penerapan Budaya Kaizen pada Perusahaan
Jepang (Studi Kasus Penggunaan Bahasa Jepang di PT. HINO Motors Manufacturing Indonesia)
dan pembiasaan budaya kaizen selama dari tanggapan responden, nilai rata-rata
periode kerja dengan memberikan seluruh pertanyaan adalah sebesar 4,46 yang
pendidikan serta pelatihan karyawan berada pada interval 4,20 – 5,00. Namun ada
mengenai Teian ,Hinshitsu Kanri, dan beberapa pernyataan yang perlu diperhatikan
Jishuken serta implementasinya di tempat untuk dapat meningkatkan penggunaan
kerja. Tujuannya adalah untuk Bahasa Jepang yang diterapkan perusahaan,
mengimplementasikan kaizen secara seperti masalah yang sering dihadapi
langsung, sehingga karyawan memiliki karyawan ketika mendengarkan percakapan
kesadaran terbiasa untuk melakukan kaizen Bahasa Jepang, mempelajari pola kalimat
dimanapun dan kapanpun. Bahasa Jepang, serta ketika mempraktekkan
Penerapan budaya kaizen yang dilakukan percakapan Bahasa Jepang.
perusahaan dinilai sangat baik, sebagaimana Untuk meningkatkan kemampuan
diperoleh dari tanggapan responden, nilai Bahasa Jepang karyawannya. Perusahaan
rata-rata seluruh pertanyaan adalah sebesar memberikan bekal ilmu kepada para
4,46 yang berada pada interval 4,20 – 5,00. karyawannya berupa kursus Bahasa Jepang
Penerapan budaya kaizen yang sangat baik dengan mempercayai 30 orang karyawan dari
seperti ini dapat dipertahankan, tinggal perwakilan setiap divisi untuk belajar Bahasa
bagaimana caranya karyawan dapat terus Jepang bersama Tensai Nihongo Bunka
mempertahankan dan meningkatkan lagi Gakuin seusai mereka bekerja. Kursus
penerapan budaya kaizen sudah ada. Bahasa Jepang tersebut sangat terbuka untuk
Untuk meningkatkan pemahaman semua karyawan yang ingin belajar Bahasa
mengenai budaya kaizen, perusahaan Jepang, baik itu manajer, supevisor, sampai
mengirimkan beberapa karyawannya untuk bagian operator.
melakukan training di Hino Jepang. Para
karyawan yang telah melakukan training di Pustaka Rujukan :
Hino Jepang, membuat sebuah modul [1].Handayani .(2005). Kaizen Culture,
mengenai kaizen yang diterapkan di Hino Education and Training, New York :
Jepang untuk diterapkan pada seluruh Irwing Professional
karyawan yang ada di Indonesia, sehingga [2] Imai, M. (2005). The Kaizen Power
penerapan kaizen yang ada di PT.HMMI Think. Jakarta: Pustaka Utama
benar-benar berorientasi pada budaya kaizen [3] Japan External Trade Organization .
yang diterapkan di Jepang. Kinerja Perusahaan Manufaktur Jepang
Keberhasilan penerapan kaizen dalam [online]. Diakses dari
perusahaan ini juga dilandasi oleh adanya http://www.jetro.go.jp
faktor budaya yang berkembang dalam [4] Ratna, Nyoman Kuntha. (2004 ). Teori,
perusahaan. Budaya tersebut merupakan Metode dan Teknik Penelitian Sastra.
afiliasi dari budaya Jepang yang dibawa oleh Pustaka Pelajar : Yogyakarta
orang Jepang yang bekerja di perusahaan. [5] Sugiyono, (2009). Metode Penelitian
Karyawan PT.HMMI menggunakan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
kosakata-kosakata Bahasa Jepang yang Bandung : Alfabeta
berkaitan dengan budaya kaizen dalam [6] Sutedi, Dedi. (2011). Penelitian
kegiatan sehari-hari ketika aktivitas Pendidikan Bahasa Jepang, Bandung :
pekerjaan, seperti meeting, berdiskusi, Humaniora
briefing, serta ketika berbicara dengan rekan [7] Tempo Media Group. Perusahaan
kerja. Berdasarkan hasil wawancara, ada Jepang yang beroperasi di Indonesia
sekitar 50 kosakata Bahasa Jepang yang [online]. Diakses dari
sering digunakan dalam penerapan budaya http://www.bisnis.tempo.co
kaizen.
Penggunaan Bahasa Jepang di PT.HMMI
dinilai cukup baik sebagaimana diperoleh Ucapan Terima Kasih.
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
18
EDUJAPAN
Vol. 2, No. 1, April 2018, pp. 11-19
e-ISSN:2598-1250, p-ISSN:2598-1234
19