Penulis saat ini merupakan salah satu mahasiswa Universitas Indonesia yang
sedang belajar di Tokyo Institute of Technology, Tokyo, Jepang
Ibarat “buah yang tidak jatuh jauh dari pohonnya” keberhasilan perusahaan -
perusahaan Jepang tersebut tentunya tidak terlepas dari sistem kerja yang
mereka jalankan. Sementara sebuah sistem itu sendiri tentunya didukung oleh
nilai – nilai atau faktor – faktor yang merupakan bagian dasar dari sistem yang
ada. Faktor – faktor atau nilai - nilai inilah yang dijalankan oleh perusahaan –
perusahaan Jepang sehingga mampu menjadi sistem dan manajemen
perusahaan yang kuat. Dalam banyak kajian, konsep dan strategi manajemen
perusahaan – perusahaan Jepang sudah banyak dibahas dan dijadikan referensi
seperti konsep Total Quality Management (TQM) yang dijalankan oleh Toyota.
Namun, konsep ini pasti didukung oleh nilai – nilai utama yang dilaksanakan
secara konsisten dan mengakar serta menjadi pola kerja perusahaan. Nilai - nilai
ini sejatinya yang kemudian menjadi faktor keberhasilan dan ketangguhan
perusahaan Jepang untuk bersaing di pasar internasional.
Untuk mengetahui nilai - nilai apa yang ada dibelakang kesuksesan perusahaan
Jepang, penulis tertarik untuk menganalisa paparan Hugo Lopez Araiza Vega*
pada acara “AOTS 50th Anniversary” di Tokyo, Jepang. Dalam presentasinya
beliau menjelaskan setidaknya ada 7 nilai utama yang dijalankan pada
perusahaan Jepang yang membuat mereka mampu menjadi perusahaan yang
kuat dan konsisten. Berikut merupakan paparan nilai - nilai tersebut :
Segala sesuatu bermula dari sebuah rencana, dengan rencana yang baik
dan matang maka tujuan yang ingin dicapai di awal akan terwujud di
akhir. Perencanaan yang baik menjadikan segala aktivitas menjadi
terstruktur dan dapat diketahui capaiannya. Konsep ini dijalankan dengan
sangat baik di perusahaan Jepang. Hal ini terlihat ketika setiap divisi
perusahaan memiliki perencanaan atas apa yang akan mereka capai 10
tahun, 1 tahun, bulanan, bahkan harian. Sehingga apa yang mereka
kerjakan hari ini akan mempengaruhi perencanaan dan kinerja mereka
untuk tahun mendatang.
2) Creativity (Kreativitas)
4) Outsourcing
6) Maintenance (Perawatan)
Proses produksi sering kali membuat mesin - mesin dan fasilitas yang
digunakan oleh perusahaan mengalami penurunan kinerja dan
mengakibatkan produksi menurun. Untuk mengatasi masalah ini
pembelian mesin baru atau melakukan outsourcing dapat digunakan
sebagai solusinya. Akan tetapi, apabila kinerja mesin dapat dijaga dengan
perawatan yang baik dan konsisten maka umur mesin akan lebih lama.
Hal inilah yang banyak diterapkan di perusahaan Jepang, dimana mesin
mesin produksi yang mereka gunakan banyak yang sudah tua namun
memiliki kinerja yang sangat baik. Sehingga jangan heran ketika
berkunjung ke perusahaan Jepang, akan banyak ditemui mesin yang
sudah tua namun masih beroperasi prima.
Banyak yang bisa kita pelajari dari nilai - nilai yang telah dipaparkan di atas,
bahkan lebih jauh lagi nilai - nilai tersebut dapat kita terapkan atau menjadi
sebuah referensi pada pengelolaan sistem yang ada di perusahaan atau industri
tempat kita bekerja. Nilai - nilai ini akan mendukung terbentuknya sebuah
konsep dan sistem yang lebih beragam. Sebuah konsep yang tepat apabila tidak
memiliki nilai nilai - dasar yang kuat maka tidak akan berjalan baik dan lancar.
Oleh karenanya, nilai – nilai utama ini merupakan bagian penting dan menjadi
faktor penting untuk diperhatikan.
*Dikutip dari presentasi Hugo Lopez Araiza Vega (Mexico) : “7 Values of Japanese
Corporations“ pada acara AOTS 50th Anniversary di Tokyo, Jepang (27 Oktober
2009). Hugo Lopez Araiza Vega sendiri merupakan salah satu alumnus kegiatan
AOTS dan menjadi salah satu finalist pada acara tersebut.