Jadi, Kaizen Teian artinya sistem perusahaan yang luas, untuk perbaikan terus
menerus, sehingga bisa membawa napas baru dalam setiap
perusahaan/organisasi.
Pengertian
Plan (Rencanakan)
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi.
Do (Kerjakan)
Implementasi proses.
Check (Cek)
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi
dan melaporkan hasilnya.
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga
meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya
sebelum implementasi berikutnya.
Pertama, perlu proses atau cara kerja yang baik untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.Dengan proses atau cara kerja demikian, kita bisa
bekerja lebih cekatan (bukan bekerja lebih berat).
Tahukah Anda, perusahaan otomotif raksasa, Toyota, menerima 2 juta ide per
tahun, dari para karyawannya! Sebanyak 80% berhasil dilaksanakan. Ternyata,
satu perbaikan kecil dapat menghasilkan akibat yang besar! Waktu dan uang
dapat dihemat. Para karyawan pun semakin bersemangat kerja, karena mereka
melihat ide-ide mereka diterima dan dilaksanakan oleh perusahaan.
Wah, tampaknya Kaizen memang sangat menarik! Apakah kita bisa segera
mendapatkan hasilnya? TIDAK. Hasil dari perbaikan terus menerus ala Kaizen
tidak dapat Anda dapatkan dalam waktu semalam. Untuk mendapatkan hasil
maksimal, Anda sebaiknya menggunakan model spesifik Kaizen yang tepat
untuk perusahaan/organisasi Anda, serta mau menjalani proses bertahap.
Dalam proses itu, antara lain, para pimpinan dan manajer harus mampu
menetapkan dan menjalankan suatu standar, serta mengontrol kualitas. Mereka
juga harus mau mendengarkan ide/saran, berusaha memberikan feed back yang
membangun, sekaligus terus memotivasi karyawannya! Para karyawan pun
harus lebih aktif memikirkan pekerjaannya, bukan bekerja seperti robot.
4. Mendorong Keterbukaan
Perusahaan Kaizen cenderung kurang mempunyai pengkotak-kotakan fungsional
atau pemisahan ketimbang perusahaan barat. Demikian pula, ruang kerja lebih
merupakan tempat terbuka di Jepang; hanya eksekutif yang paling senior yang
mempunyai ruang kantor pribadi, dan jarang terlihat symbol yang biasanya
menandai jenjang atau status. Semua ini membuat kepemimpinan semakin
terlihat jelas dan komunikasi semakin hidup.
Konsep
Pemeliharaan
Perbaikan
Komitmen Kualitas
Sasaran akhir kaizen adalah tercapainya Kualitas, Biaya, Distribusi (Quality, Cost,
Delivery -- QCD), sehingga pada praktiknya kaizen menempatkan kualitas pada
prioritas tertinggi.[3] Kaizen mengajarkan bahwa perusahaan tidak akan mampu
bersaing jika kualitas produk dan pelayanannya tidak memadai, sehingga
komitmen manajemen terhadap kualitas sangat dijunjung tinggi.[2] Kualitas yang
dimaksud dalam QCD bukan sekedar kualitas produk melainkan termasuk
kualitas proses yang ditempuh dalam menghasilkan produknya.[2]
Orientasi Proses
Kaizen menekankan bahwa tahap pemrosesan dalam perusahaan harus
disempurnakan agar hasil dapat meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa
filsafat ini mengutamakan proses.[3] Dalam kaizen dipercaya bahwa proses yang
baik akan memberikan hasil yang baik pula.[4]
PDCA/SDCA
Salah satu langkah awal penerapan kaizen adalah menjalankan siklus Plan-Do-
Check-Act (PDCA) untuk menjamin terlaksananya kesinambungan kaizen.
[3]
Siklus ini terdiri atas :
Rencana (plan)
Lakukan (do)
Periksa (check)
Tindak (act)
Konsumen internal
Konsumen yang berada di perusahaan. Yang dianggap sebagai konsumen
internal adalah proses, sehingga proses harus diperhatikan dan diperlakukan
layaknya konsumen secara nyata.
Konsumen eksternal
Sasaran
Sasaran akhir kaizen adalah tercapainya Quality, Cost, Delivery (QCD) secara
efektif dan efisien.
Rujukan
Contoh:
Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online],
(http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )