Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Motivasi Berorganisasi terhadap

Kemampuan Penguasaan Soft Skills Siswa Kelas XI Program Keahlian


Administrasi Perkantoran SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara

Oleh

Andriyati Porbaningsih,Cicilia Dyah S. Indrawati, Susantiningrum


Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK PAP FKIP UNS
Email: porbaningsih.andri@gmail.com

Abstract: The aims of the study were to find: (1) if there was significant effect of
internship practical work toward the soft skills mastery of the eleventh grade students of
the Office and Administration Department of SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara; (2) if
there was significant effect of the students’ organizing motivation towards their soft skills
mastery; (3) if there was significant effect of both internship practical work and students’
organizing motivation toward their soft skills mastery.
This study was a quantitative study applying descriptive method. Its population
was the eleventh grade students of the Office and Administration Department of SMK
Islam Al Hikmah Mayong Jepara in the year of 2012. Its sample was taken through
probability sampling is simple random sampling using lottery. It was 37 students of 58
population. The data were collected by distributing questionnaire and documentation. The
data were then analyzed by using the technique of double regression analysis, the linear
equation of which was Ŷ = 3,422 + 0,293 + 0,430 .
Based on the research findings, it can be concluded that: (1) there was a positive
significant effect of internship practical work toward the soft skills mastery. This was
indicated by the value of > or 0,466 > 0,325, in addition by the value of
> or 2,886 > 2,042 in the level of significance 5%; (2) there was a positive
significant effect of their organizing motivation toward their soft skills mastery. This could
be proved by the value of > or 0,448 > 0,325, in addition by the value of
> or 2,727 > 2,042 in the level of significance 5%; and (3) there was a
positive significant manner together effect of both the internship practical work and
students’ organizing motivation toward their soft skills mastery. It was shown by the value
of > or 9,470 > 3,33 in the level of significane 5%. The relative contribution
of internship practical work ) toward the soft skills mastery (Y) was 52,4% and the one
of the organizing motivation ) toward their soft skills mastery (Y) was 47,6%. The
relative contribution of the internship practical work ) toward their’ soft skills mastery
(Y) was 18,8% and their organizing motivation ) toward their soft skills mastery (Y)
was 17 %.
Key words: internship practical work, organizing motivation, mastery on soft skills
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia pendidikan lebih kepada soft skills. Hal tersebut
saat ini sedang memasuki era yang sesuai dengan hasil penelitian yang
ditandai dengan gencarnya inovasi dilakukan di Harvard University Amerika
teknologi sehingga menuntut adanya Serikat yang mengungkapkan, bahwa
penyesuaian sistem pendidikan yang kesuksesan hanya ditentukan sekitar
selaras dengan tuntutan dunia kerja. 20% oleh hard skills dan sisanya 80%
Namun perlu diketahui bahwa oleh soft skills (Furhan, 2011).
kesuksesan seseorang tidak ditentukan Berdasarkan pada hasil penelitian
semata-mata oleh hard skills saja, tetapi tersebut, maka jelas bahwa peningkatan
SDM sebaiknya diperoleh melalui Menghasilkan temuan bahwa: ada
peningkatan kemampuan soft skills, pengaruh yang signifikan antara prakerin
termasuk pada jalur pendidikan (SMK) dengan minat berwirausaha siswa, yaitu
yang diterapkan di Indonesia. ditandai dalam presentase sebesar
Hasil pengamatan empirik yang 43,32% terhadap minat berwirausaha
dilakukan Depdiknas, yang dikutip Siti dan selebihnya 56,68% dari minat
Mariah dan Sugandi (2010) menunjukkan berwirausaha para siswa ditentukan oleh
bahwa sebagian besar lulusan SMK di faktor lain yang tidak dikaji dalam
Indonesia bukan saja kurang mampu penelitian ini seperti dukungan orang tua,
menyesuaikan diri dengan dukungan lingkungan tempat tinggal
perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi maupun dukungan faktor lain.
juga kurang mampu mengembangkan diri Disamping kegiatan praktik kerja
dan karirnya di tempat kerja. Kualifikasi industri dalam keterampilan siswa faktor
calon tenaga kerja yang dibutuhkan dunia lain yang mempengaruhi kemampuan
kerja di samping syarat keilmuan dan soft skills siswa yaitu dengan aktif di
keterampilan juga serangkaian kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang
kemampuan nonteknis yang tidak terlihat salah satunya adalah kegiatan
wujudnya (intangible) namun sangat berorganisasi. Siswa yang aktif dalam
diperlukan yang disebut sebagai soft berorganisasi karena adanya motivasi.
skills. Dengan mengikuti kegiatan organisasi,
Berbicara tentang soft skill bagi siswa dapat melatih soft skills dan akan
siswa SMK dapat dijelaskan oleh Sri mempermudah dalam memecahan
Utaminingsih (2011) dalam penelitiannya masalah, kemampuan dalam
dengan judul “Model Manajemen berkomunikasi, rasa tanggung jawab dan
Pengembangan Soft Skill SMK Program lain-lain. Organisasi di sekolah dapat
Keahlian Pariwisata”. Menghasilkan: (a) dilakukan dengan mengikuti berbagai
adanya perbaikan kompetensi soft skill kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler.
untuk meningkatkan kualitas: manajemen SMK Islam Al Hikmah Mayong
diri, kemampuan berkomunikasi, etika Jepara merupakan yayasan Islam
profesional, teamwork dan Terakreditasi & SMM ISO 900 : 2008
kewirusahaan; (b) subyek merupakan salah satu dari sekian
pengembangan soft skill secara internal banyak banyak sekolah menengah
dan eksternal; (c) hambatan dalam kejuruan di Jepara yang berusaha
pelaksanaan pengembangan soft skill mencetak lulusan yang memiliki
adalah ketidakpahaman konsep dan keterampilan dan keahlian yang
proses soft skill; (d) praktik model profesional sesuai tuntutan dunia
pengembangan soft skill yang baik yaitu usaha/dunia industri dalam bidang
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; ketenagaan. Berdasarkan wawancara
(e) hasil model pengembangan soft skill pada observasi awal, soft skill di SMK
cukup efektif. Islam AL Hikmah Mayong Jepara masih
Mengingat lulusan SMK diarahkan rendah, karena masih dijumpai siswa
untuk langsung terjun di dunia kerja. terlambat datang ke sekolah, ketika guru
Maka penguasaan soft skills harus memberikan tugas masih ada siswa yang
dikembangkan sejak dini. Upaya untuk belum mengerjakan tugas, kemampuan
mencapai penguasaan kemampuan soft berkomunikasi rendah, dan lain-lain. Hal
skills yang optimal adalah dengan ini menunjukan rendahnya penguasaan
melalui kegiatan praktik kerja industri soft skill siswa. Dengan kondisi seperti itu
(prakerin). Hal ini sesuai pernyataan diharapkan setelah siswa mengikuti
Adityo Indra putra, Sunyoto, Rahmat kegiatan prakerin dan berorganisasi
Doni (2009) dari hasil penelitiannya mempunyai kesempatan untuk
dalam “Pengaruh Pengalaman Praktik mengembangkan atau menguasai soft
Kerja Industri Terhadap Minat skillnya.
Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII Penelitian ini bertujuan untuk
Program Keahlian Teknik Mekanik mengetahui adakah pengaruh praktik
Otomotif SMK Texmaco Pemalang”. kerja (prakerin) terhadap kemampuan
penguasaan soft skills; pengaruh yang ia temui di lingkungan tersebut”
motivasi berorganisasi terhadap (hlm. 36).
kemampuan penguasaan soft skills Motivasi bagi siswa sangat
siswa; pengaruh kegiatan praktik kerja diperlukan. Selain motivasi belajar juga
industri (prakerin) dan motivasi motivasi untuk berorganisasi. Misalnya
berorganisasi secara bersama-sama dengan aktif kegiatan keorganisasian
terhadap kemampuan penguasaan soft dan ekstrakurikuler di sekokolah.
skills siswa kelas XI program keahlian “Organisasi sebagai wadah yang
administrasi perkantoran di SMK Islam Al memenangkan masyarakat dapat meraih
Hikmah Mayong Jepara ahun Diklat hasil yang sebelumnya tidak dapat
2011/2012. dicapai oleh individu sendiri – sendiri”
(Veithazal Rivai, 2004). Seseorang
2. KAJIAN LITERATUR termotivasi pastilah mempunyai sebuah
Kajian teori yang akan dibahas harapan/tujuan yang ingin dicapai.
pada bagian ini adalah tentang variabel (Sondang P. Siagian, 2002: 116)
penelitian yaitu praktik kerja industri menyatakan “Teori harapan menekan
(prakerin), motivasi berorganisasi dan bahwa kekuatan kecenderungan
kemampuan penguasaan soft skills berperilaku tertentu tergantung pada
sebagai berikut : kuatnya harapan bahwa, perilku tersbut
1) Praktik Kerja Industri (prakerin) akan diikuti oleh keluaran tertentu dan
Praktik kerja industri merupakan oleh kuatnya daya tarik keluaran itu bagi
aplikasi dari bagian pendidikan sistem orang yang bersangkutan”. Jadi makin
ganda (PSG) pada SMK. Menurut kuat harapan seseorang makan orang
Zamtinah dkk (2003: 202) praktik kerja tersebut akan terdorong untuk
industri merupakan jenis latihan kerja berorganisasi.
siswa yang menjadi program di SMK. 3) Kemampuan Penguasaan Soft Skills
Dengan menerjunkan siswa ke DU/DI Soft Skills merupakan
diharapkan setiap siswa mampu kemampuan non teknis yang dimiliki
mengikuti kegiatan kerja serta seseorang yang sudah ada didalam
memahami kegiatan kerja yang dilakukan dirinya sejak lahir, kemampuan non
di dunia usaha atau di dunia industri. teknis yang tidak terlihat wujudnya
Dengan tujuan siswa tersebut namun sangat diperlukan seseorang
mendapatkan sesuatu yang baik dan untuk mencapai kesuksesan.
berguna bagi dirinya serta mampu Kemampuan non teknis yang bisa
menunjukan kinerjanya secara maksimal berupa talenta dan bisa pula ditingkatkan
apa yang telah dilakukannya selama dengan pelatihan. Namun perlu diketahui
berada di dunia usaha atau dunia industri bahwa soft skills itu sendiri tidak akan
sehingga mampu membuat dirinya berjalan sempurrna apabila tidak di iringi
diperhitungkan di dunia usaha atau dunia dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya.
industri. Selain itu membentuk mental Menurut Furhan (2011)
dan motivasi siswa SMK sebagai tenaga menyatakan bahwa “ketrampilan
kerja yang siap kerja serta mampu seseorang dalam berhubungan dengan
mandiri serta berjiwa pekerja keras, jujur, orang lain terbagi menjadi dua kategori
bertanggung jawab serta ulet dalam yaitu soft skills inter-personal skill dan
bekerja (soft skills). intra-personal”. Macm-mcam soft skills
2) Motivasi Berorganisasi menurut Sri Yuliani (mengutip pendapat
Nancy Stevenson mengatakan Jain, 2012) bahwa soft skills meliputi
“Motivasi adalah semua hal-variabel, fisik semua aspek keterampilan generik yang
atau psikologis yang membuat sesorang mencakup unsur-unsur kognitif yang
melakukan sesuatu sebagai respon”. terkait dengan keterampilan non-
(2001: 2). Sedangakan John Adair (2008) akademik. Unsur-unsur soft skills yang
menyatakan “Lima puluh persen motivasi perlu dikuasai meliputi:
berasal dari seseorang dan lima puluh Communicative skills, Thinking skills and
persen lainnya berasal dari lingkungan Problem solving skills, Team work force,
hidupnya, terutama dari kepemimpinan Life-long learning and Information
Management, Entrepreneur skills, Ethics, alternatif jawaban dari 37 siswa. Dan
moral and professionalism and untuk pencapaian hasil angket variabel
Leadership skills. kemampuan penguasaan soft skills (Y)
sebesar 52,57%. Angka ini diperoleh dari
3. METODE PENELITIAN data angket yang terdiri dari 16 item
Penelitian ini menggunakan pernyataan dengan 4 alternatif jawaban
pendekatan deskriptif kuantitatif dari 37 siswa kelas XI program
korelasional. Variabel bebas atau administrasi perkantoran SMK Islam Al
independent variable yang digunakan Hikmah Mayong Jepara.
dalam penelitian ini adalah kegiatan Hasil uji normlalitas menggunakan
praktik kerja industri (X1) dan motivasi uji kolmogorov-smirnov dan Shapiro-
berorganisasi (X2), sedangkan variabel Wilk. Untuk kolmogorov- smirnov pada
terikat atau dependent variable adalah masing-masing variabel adalah 0,116
kemampuan penguasaan soft skills (Y). (X1), dengan sig. 0,200; 0,145 (X2),
Populasi berjumlah 58 siswa kelas XI AP, dengan sig. 0,049; dan 0,126 (Y) dengan
sampel yang digunakan dalam penelitian sig.0,148. Sedangkan untuk Shapiro-Wilk
ini berjumlah 37 siswa. Pengambilan pada masing-masing variabel adalah
sampel tersebut menggunakan rumus 0,967 (X1), dengan sig. 0,338; 0,946
dari Tora Yamane (Riduwan & Engkos (X2), dengan sig. 0,070; dan 0,973 (Y),
Ahcmad Kuncoro , 2008: 44). Sebagai dengan sig. 0,488. Karena nilai sig >
berikut: 0,05 maka data terdistribusi normal.
Hasil uji linearitas kegiatan praktik
n= kerja industri (X1) terhadap kemampuan
Keterangan: penguasaan soft skills (Y) diperoleh nilai
n = Jumlah Sampel F hitung = 1,284 dengan signifikansi =
N = Jumlah Populasi dan 0,293; motivasi berorganisasi (X2)
terhadap kemampuan penguasaan soft
= Presesi yang ditetapkan (10%) skills (Y) diperoleh nilai F hitung = 0,484
Teknik pengambilan sampel yang dengan signifikansi = 0,872 pada Linear
digunakan dalam penelitian ini dengan Term Wight Devition. Oleh karena nilai
teknik pengambilan sampel probability sig > 0,05 maka antara variabel kegiatan
sampling yaitu simple random sampling prakerin, motivasi berorganisasi dan
dengan cara undian. Teknik kemampuan penguasaan soft skills
pengumpulan data dilakukan dengan terdapat hubungan yang linier.
angket dan dokumentasi. Data-data yang Uji multikolinearitas digunakan
diperoleh dari hasil penelitian diolah untuk mengetahui adanya hubungan
menggunakan statistika. Teknik analisis linear diantara variabel bebas dalam
data yang digunakan adalah uji prasyarat regresi. Adanya multikolinearitas dapat
menggunakan uji normalitas, linearitas dilihat dari Tolerance atau Variance
dan multikolinearitas. Sedangkan Uji Inflation Factor (VIF). Hasil nilai tolerance
signifikasi hipotesis dilakukan dengan untuk masing-masing variabel kegiatan
analisis regresi berganda menggunakan praktik kerja industri (X1) dan motivasi
SPSS 16. berorganisasi (X2) sebesar 0,972.
Sedangkan nilai VIF untuk masing-
4. HASIL PENELITIAN masing variabel kegiatan praktik kerja
Pencapaian hasil angket untuk industri (X1) dan motivasi berorganisasi
variabel kegiatan praktik kerja industri (X2) sebesar 1,029. Karena hasil
(X1) sebesar 85,29%. Angka ini diperoleh tolerance dari kedua veriabel bebas
dari data angket yang terdiri dari 13 item tersebut mendekati angka 1 dan hasil
pernyataan dengan 4 alternatif jawaban VIF disekitar angka 1, maka kedua
dari 37 siswa. Sedangkan pencapaian variabel bebeas tersebut dinyatakan
hasil angket untuk variabel motivasi bebas dari multikolinearitas.
berorganisasi (X2) sebesar 76,82%. Uji autokorelasi digunakan untuk
Angka ini diperoleh dari data angket yang mendeteksi apakah variabel pengganggu
terdiri dari 11 item pernyataan dengan 4 dari masing-masing variabel bebas saling
mempengaruhi. Model regresi yang baik Analisis regresi linear ganda, hasil
tidak mensyaratkan adanya masalah perhitungan koefisien regresi diperoleh
autokorelasi. Uji autokorelasi persamaan: Ŷ = 3,422 + 0,293 X1 –
menggunakan uji Durbin Watson. Hasil 0,430 X2.
uji autokorelasi diperoleh hasil angka D- Keterangan:
W sebesar 1,597. Karena hasil D-W Ŷ : Kemampuan penguasaan soft
tersebut terletak diantara -2 sampai +2; skills
(-2 < 1,597 < +2), maka dinyatakan X1 : Kegiatan prakerin
model regresi terbebas dari maslah X2 : Smotivasi berorganisasi
autokorelasi. R Square, hasil penghitungan
Hipotesis I, berdasarkan hasil pada model summary diperoleh angka R
perhitungan Pearson Correlation dengan Square adalah 0,358. Hal ini berarti
uji r, diperoleh nilai rhitung variabel 35,8% kemampuan penguasaan soft
kegiatan prakerin (X1) dengan skills dapat dijelaskan oleh kedua
kemampuan penguasaan soft skills (Y) variabel tersebut. Sedangkan sisanya
adalah 0,466 dengan signifikansi 0,002; (100% - 35,8% = 64,2%) selebihnya
dengan rtabel untuk N = 37 adalah 0,325. sebesar 43% dijelaskan oleh variabel lain
Selain itu hiotesis I dapat dibuktikan yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
dengan uji t, nilai thitung variabel kegiatan Hasil perhitungan dari Sumbangan
prakerin (X1) dengan kemampuan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
penguasaan soft skills (Y) adalah 2,886 diperoleh SR kegiatan prakerin (X1)
dengan signifikansi 0,007; dengan ttabel terhadap kemampuan penguasaan soft
untuk df(37) = 2,042. Karena rhitung > rtabel skills (Y) sebesar 52,4% dan SR
(0,466 > 0,325) dan thitung > ttabel (2,886 > motivasi berorganisasi (X2) terhadap
2,042) keduanya dengan sig. < 0,05 kemampuan penguasaan soft skills (Y)
maka variabel kegiatan prakerin (X1) sebesar 47,6%. Sedangkan SE X1
berpengaruh terhadap kemampuan terhadap Y = 18,8% dan SE X2 terhadap
penguasaan soft skills (Y) Y = 17%.
Hipotesis II dengan uji r, nilai r hitung
variabel kegiatan prakerin (X2) dengan 5. PENGUJIAN HIPOTESIS
kemampuan penguasaan soft skills (Y) Hipotesis I, berdasarkan hasil
adalah 0,468 dengan signifikansi 0,003; pengujian hipotesis, diperoleh nilai r hitung
dengan rtabel untuk N = 37 adalah 0,325. > rtabel (0,466 > 0,325) dan thitung > ttabel
Selain itu hipotesis II dapat dibuktikan (2,886 > 2,042) keduanya dengan sig. <
dengan uji t, nilai thitung variabel kegiatan 0,05. Sehingga Ha diterima Ho ditolak
prakerin (X1) dengan kemampuan pada taraf signifikansi 5%. Dengan
penguasaan soft skills (Y) adalah 2,727 demikian hipotesis yang menyatakan
dengan signifikansi 0,010; dengan ttabel bahwa “Ada pengaruh yang signifikan
untuk df (37 ) = 2,42. Karena rhitung > rtabel kegiatan prakerin terhadap kemampuan
(0,448 > 0,325) dan thitung > ttabel (2,727 > penguasaan sofft skills siswa kelas XI
2,042) keduanya dengan sig. < 0,05 program keahlian Administrasi
maka variabel kegiatan prakerin (X2) Perkantoran SMK Islam Al Hikmah
berpengaruh terhadap kemampuan Mayong Jepara” dapat diterima.
penguasaan soft skills (Y). Hipotesis II, hasil pengujian
Hipotesis III dengan uji F, hipotesis diperoleh nilai rhitung > rtabel
diperoleh F hitung antara kedua variabel (0,448 > 0,325) dan thitung > ttabel (2,727 >
bebas dangan variabel terikatnya adalah 2,042) keduanya dengan sig. < 0,05.
9,470 dengan sig. 0,001 dan F tabel Sehingga Ha diterima Ho ditolak pada
pada sig. 5% dengan df(2:34) = 3,33. taraf signifikansi 5%. Dengan demikian
Karena F hitung > F tabel (9,470 >3,33) hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada
maka terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh yang signifikan motivasi
secara bersama-sama antara variabel berorganisasi terhadap kemampuan
kegiatan prakerin(X1) dan motivasi penguasaan sofft skills siswa kelas XI
berorganisasi (X2) terhadap kemampuan program keahlian Administrasi
penguasaan soft skills (Y).
Perkantoran SMK Islam Al Hikmah 4) Setiap siswa sebaiknya mempunyai
Mayong Jepara” dapat diterima. rasa inisiatif yaitu dengan keberanian
Hipotesis III, diperoleh nilai F bertanya tentang cara memperbaiki
hitung > F tabel (9,470 > 3,33). Dengan alat kantor. Meskipun belum mampu
demikian hipotesis yang menyatakan tetapi berani bertanya kepada guru
bahwa “Ada pengaruh yang signifikan atau teknisi kantor tentang cara
secara bersama-sama anatara variabel meperbaiki alat kantor tersebut.
kegiatan prakerin dan motivasi
berorganisasi terhadap kemampuan 7. DAFTAR PUSTAKA
penguasaan soft skills siswa kelas XI
program keahlian Administrasi Adair, J. (2008). Kepemimpinan yang
Perkantoran SMK Islam Al Hikmah Memotivasi. Jakarta: PT
Mayong Jepara” dapat diterima. Gramedia Pustaka Utama.

6. PENUTUP Furhan. (2011). Pengertian Soft Skill


a. Simpulan dan Hard Skill. Diperoleh 25
Simpulan yang dapat ditarik Maret 2012 dari
berdasarkan hasil penelitian yang telah http:///D:/SOFT SKILL/hard-
dilakukan adalah: terdapat pengaruh skill-dan-soft-skill.html
positif yang signifikan kegiatan prakerin
terhadapa kemampua penguasaan soft Putra, A.I., Sunyoto & Widodo, D.N.(
skills siswa; terdapat pengaruh positif 2009). Pengaruh Pengalaman
yang signifikan motivasi berorganisasi Praktik Kerja Industri
terhadap kemampuan penguasaan soft Terhadp Minat Berwirausaha
skills siswa; terdapat pengaruh positif Pada Siswa Kelas XII Program
yang signifikan antara variabel kegiatan Keahlian Teknik Mekanik
prakerin dan motivasi berorganisasi Otomotif SMK Texmaco
terhadap kemampuan penguasaan soft Pemalang Tahun Ajaran
skills siswa keals XI program keahlian 2009/2010. Jurnal PTM, 9 (1), 2.
Administrasi Perkantoran SMK Islam Al Diperoleh 25 Maret 2012, dari
Hikmah Mayong Jepara. http://jurnal.Unnes.Ac.id/nju/ind
b. Saran ex.php/JPTM/article/download/2
Saran yang dapat disampaikan 09/218.
kepada Kepala Sekolah dan para Siswa
SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara Siagian S.P. (2002). Kiat
adalah: Meningkatkan Produktivitas
1) Hendaknya kepala sekolah merekrut Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
satu orang yang mempunyai
keahlian tentang teknisi kantor Stevenson, N. (2001). Seni
sehingga siswa dapat memotivasi. Yogyakarta: Andi
mengembangkan keterampilannya Utaminingsih, S. (2011). Model
serta menambah pengetahuan Manajeman Pengembangan
tentang cara memperbaiki alat-alat Soft Skill SMK Program
kantor. Keahlian Pariwisata. Jurnal
2) Hendaknya kepala sekolah Explanasi, 6 (2), 173.
membuat peraturan yang Diperoleh 25 Maret 2012, dari
mewajibkan setiap siswa mengikuti http://www.kopertis6.or.id/jour
minimal satu kegiatan nal/index.php/eks/article/view/
oraganisasi/ekstrakurikuler di 88
Sekolah.
3) Siswa hendaknya berpartisipasi aktif Riduwan & Engkos, K A. (2008). Cara
dalam kegiatan sekolah, dan Menggunakan dan Memakai
menyadari pentingnya bekerja Analisis Jalur (Path
dalam kelompok. Analysis).
Bandung: Alfabeta
Yuliani, S. (2012). Apa Itu Soft Skill.
Diperoleh 5 April 2012, dari
http:///D:/SOFT%20SKILL/Sri
%20Yuliani%20FISIP%20UN
S%20%C2%BB%20Apa%20it
u%20Soft%20Skills.html

Zamtinah, Mustholiq, M., Khoiriyah,


N., (2003). Pengaruh
informasi kerja dan
pengalaman praktik kerja
industri pada kesiapan kerja
SMK. Jurnal Kependidikan
dan Kebudayaan, (2), 202.

Anda mungkin juga menyukai