Anda di halaman 1dari 13

1

Budaya Jepang

Athaya Shafira Sani (07)


Joshin Fathona (14)
Nova Kurniasari (19)
Pratiwi Wijayaningrum (22)
2

KARAKTERISTIK
ORANG JEPANG
3

Jepang memiliki etos kerja,


semangat juang dan disiplin
tinggi yang kesemuanya
sudah menjadi nilai-nilai
untuk menjadi pedoman dan
diterapkan dalam perilaku
keseharian masyarakatnya.
4

» Orang Jepang itu bekerja dengan budaya omotenashi atau bekerja


dengan penuh perhatian dan sepenuh hati. Budaya materialistis dalam
pandangan mereka juga menjadi kesadaran spiritual dalam memenuhi
kebutuhan sosial dan ekonomi sehari-hari. Akibatnya, saat bekerja – baik
di lapangan, peternakan atau pabrik – mereka selalu berusaha mencapai
produktivitas dan kemajuan sebaik mungkin tanpa ada pemikiran untuk
menipu dan bertindak curang. Mungkin, alasan utama mengapa barang-
barang Jepang dianggap identik dengan kualitas tinggi.
5

BUDAYA BUDAYA JEPANG


» Beberapa nilai yang diterapkan yaitu bushido,kai zen, keisan dan kedisiplinan ala
samurai. Bushidodiartikan sebagai semangat kerja keras. Jepang dikenal sebagai
bangsa yang mau terus menerus belajar dan mengembangkan diri. Perusahaan-
perusahaan di Jepang tidak cepat puas diri. Mereka selalu melakukan inovasi-
inovasi. Kai zen adalah komitmen. Dalam dunia usaha, semua pekerjaan dilakukan
secara efektif dan efisien. Masuk dan pulang kerja tepat waktu. Tak hanya dalam
dunia usaha, di lingkungan sekolahpun, siswa masuk dan pulang tepat waktu, jarang
dijumpai mereka yang terlambat. Keisan diartikan sebagai kesungguhan dengan
minat yang tinggi. Jepang sangat ambisius untuk melakukan perubahan-perubahan
ke arah yang lebih baik. Kemudian kedisiplinan ala samurai, yaitu berani bertanggung
jawab bila melakukan kesalahan atau kekalahan. Sikap inilah yang membuat bangsa
Jepang memiliki dan menjaga harga diri.
6

BUKTI PERUSAHAAN JEPANG


UNGGUL
Sejak awal, sistem manufaktur dan produksi Rahasia pertumbuhan ekonomi Jepang yang pesat adalah
hubungan yang baik antara manajemen dan tenaga kerja. Orang
Jepang sangat terorganisir dan diatur oleh Jepang tidak percaya pada aksi mogok dan demosntrasi tidak
perkembangan sains dan teknologi. Kemajuan berguna karena mereka berdedikasi pada pekerjaan yang
ditugaskan kepada mereka. Menariknya, perusahaan Jepang
menuju industrialisasi itu mungkin terjadi tidak memandang hubungan pekerja pekerja sebagai kontrak
karena:i) semangat industrial yang giat;ii) kerja tetapi sebagai bagian dari anggota keluarga yang sama.
persaingan yang ketat antar industrialis;Iii) Perusahaan tersebut memenangkan loyalitas karyawan dengan
sikap layaknya seperti orang tua sendiri – lebih dipengaruhi
mobilitas kerja yang sempurna; daniv) investasi oleh pertimbangan manusiawi, bukan ekonomi, dalam
pemerintah yang besar, yang membantu urusannya. Kemajuan bersama adalah tujuan utama dan bukan
meningkatkan produktivitas industri. keuntungan uang semata. Orang Jepang memiliki kebiasaan
menabung yang kuat, dan sering termotivasi untuk berinvestasi
demi pengembangan industri dan kemakmuran.
7

MENGAPA BUDAYA JEPANG UNGGUL


» Jepang dikenal sebagai bangsa yang mau terus
menerus belajar dan mengembangkan diri.
» Perusahaan-perusahaan di Jepang tidak cepat
puas diri.
» Mereka selalu melakukan inovasi-inovasi.
8

BUDAYA JEPANG
Nasionalisme Jepang sangat tinggi, walaupun di
perusahaan Jepang beroperasi di negara lain, tetapi
nilai-nilainya tetap dipegang teguh. Semangat yang
terdapat pada budaya organisasi perusahaan Jepang
menular pada SDM lokal, dalam bentuk nilai-nilai
seperti disiplin, tidak mudah menyerah, dan lain
sebagainya. Budaya perusahaan merupakan energi
yang dapat menggerakkan orang-orang untuk
bekerja. Budaya perusahaan sering juga disebut
budaya korporat merupakan nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan di dalam organisasi dan digunakan
sebagai acuan atau pedoman kerja karyawan.
9

IMPLEMENTASI BUDAYA JEPANG


PADA PERUSAHAAN TOYOTA
» Toyota Way menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi
(hansei) dan peningkatan berkesinambungan (kaizen). Kaizen, pada intinya merupakan
sebuah pembelajaran sikap dan pola pikir dari semua pemimpin dan karyawan, sebuah sikap
dari refleksi diri sendiri bahkan kritik pada diri sendiri, sebuah keinginan yang membara
untuk berkembang.

Sedangkan Hansei, yang berarti refleksi diri, tanggung jawab, dan pembelajaran organisasi.
Dengan toyota mempunyai budaya terus berefleksi diri, maka Toyota akan mempunyai
kesempatan untuk melihatnya tumbuh dan berkembang dalam cara baru. Jika seseorang
mengakui telah melakukan kesalahan, mereka akan belajar dari kesalahan itu.
10

»
Perbedaan yang lain dapat dilihat dari budaya hansei (refleksi diri), yaitu untuk jujur
mengakui kesalahan/kelemahan dan memperbaiki kelemahan. Para pekerja di
Indonesia alangkah baiknya apabila lebih banyak membahas kelemahan dari pada
keberhasilan, sehingga dapat dijadikan sebagai proses belajar untuk perbaiki diri
dengan tujuan peningkatan yang lebih baik dan berkesinambungan.

Para pekerja di Jepang juga merupakan seseorang yang Hard-working dan pantang
menyerah. Disitu pula terdapat perbedaan dengan para pekerja di Indonesia yang
bekerja untuk uang, sehingga kurang memperhatikan kualitas.
11

» Setelah melihat profil buadaya organisasi perusahaan Toyota, sudah tentu terlintas
dalam pikiran kita perbandingan antara perusahaan jepang dan perusahaan Indonesia
dalam hal budaya organisasinya.
»
Untuk Jepang, pada dasarnya tiap pemimpin seharusnya dipilih berdasarkan
kemampuan dan memahami pekerjaan yang akan dipimpinnya, tetapi di Indonesia
kurang sifat mengajarkan kepada para bawahannya. Seperti salah satu budaya
genchi genbutsu, tidak semua pegawai akan melihat masalah secara detail dan
menyeluruh.
12

» Masih banyak karyawan yang mempunyai komitmen yang


kurang terhadap perusahaan dan cenderung ”cuek” dan tidak
terlalu peduli terhadap profit perusahaan, karena kebanyakan
pekerja di Indonesia bekerja hanya untuk uang. Dimana ada
uang lebih, disitulah para pekerja akan bekerja lebih giat.
Dimana ada iming-imingan uang, disitulah para pekerja akan
berebut untuk menjadi posisi yang paling tinggi demi
mendapatkan uang yang lebih banyak.
»
Selain itu, di jepang sangatlah menjunjung tinggi dua prioritas,
yaitu mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan
kerja. Budaya prioritas kualitas dan keselamatan kerja inilah
yang dijunjung tinggi oleh perusahaan di Jepang.
13

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai