Anda di halaman 1dari 3

PEMBERANTASAN KORUPSI DI JEPANG

Muhammad Rico Firmansyah

Kelas 7A Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan


ricko.ace@gmail.com

Abstrak – Pemberantasan korupsi di jepang sangat dipengarui kultur budaya yang berkembang di
masyarakatnya disamping sistem dan juga penegakan hukum berperan tak kalah penting. Kesadaran
masyarakatnya untuk mawas diri dan budaya malu masih tetap dipertahankan dan dijaga hingga saat ini oleh
masyarakat Jepang. Tidak adanya Undang-Undang dan badan khusus pemberantasan korupsi senantiasa tidak
menjadi hambatan yang berarti dalam proses pemberantasan korupsi di Jepang.

Kata Kunci : Korupsi, Jepang, Budaya

1. PENDAHULUAN mungkin menimbulkan ambiguitas dengan tindakan


Jepang memiliki etos kerja dan proses suap dan pemberian gratifikasi. Nilai norma pada
pengembangan diri yang luar biasa dalam tradisi suatu masyarakat dianggap sebagai suatu hal yang
modern masyarakatnya. Bagi orang Jepang, seluruh baik namun di satu sisi melanggar etika profesi.
dunia mengakui, sejak restorasi Meiji di paruh akhir Pada umumnya pegawai negeri Jepang merasa
abad ke-19, mereka memiliki keuletan dan bangga menjadi pegawai negeri, bukan semata bentuk
ketangguhan tiada tara untuk meraih kemajuan yang pengabdian kepada Negara, melainkan karena proses
setara. Semangat bushido dan kekecewaan akibat seleksi yang sulit dan hampir pasti bekerja hingga
Perang Dunia II menjadi trigger bagi bangsa Jepang seumur hidup kecuali dia melakukan pelanggaran
untuk berperan sebagai sumber kecemburuan dunia yang menyebabkannya diberhentikan dengan tidak
lantaran hebatnya invasi ekonomi dan budaya mereka. hormat. Namun bukan sekedar berbangga, mereka
Jepang sebagai salah satu kekuatan ekonomi di benua juga memiliki rasa harga diri yang tinggi, sehingga
Asia masih menghadapi masalah korupsi dalam tidak mudah disuap.
pemerintahanya. Rasa bangga dan harga diri juga ditunjang dengan
gaji yang disesuaikan dengan perkembangan di
2. PEMBAHASAN masyarakat, khususnya penggajian di dunia swasta,
Jepang dikenal sebagai negara dengan sistem mereka juga mendapatkan pesangon dan pensiun.
ekonomi yang maju di dunia dan kawasan Asia. Sehingga makin menunjang upaya penciptaan budaya
Ekonomi Jepang pun tercatat sebagai perekonomian kerja birokrasi yang positif (disiplin dan pekerja
yang paling besar di dunia setelah Amerika Serikat keras). Suasana kerja antara kantor swasta dan
dan China berdasarkan Produk Domestik Bruto nya. pemerintahan juga tidak jauh berbeda karena kantor-
Sedangkan berdasarkan indeks pesepsi korupsi kantor pemerintahan Jepang sangat bersih, rapih, dan
internasional jepang cenderung mengalami modern.
peningkatan sejak tahun 1998 dimana pada saat itu Loyalitas membuat sistem karir di sebuah
jepang mendapat skor 5,8 sedangkan data terkini pada perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Bangsa
tahun 2012 Jepang mendapat peringkat 17 dunia Jepang tidak menganggap tempat kerja hanya sekadar
dengan skor 74 (Indonesia peringkat 118, skor 32). . tempat mencari makan, tetapi juga menganggapnya
A. Budaya Jepang sebagai bagian dari keluarga dan kehidupannya.
Budaya Jepang terdapat tradisi memberikan hadiah Kesetiaan mereka pada perusahaan melebihi
yang sangat kuat dan telah berlangsung berabad-abad. kesetiaannya pada keluarga sendiri. Mereka selalu
Giri (義理) adalah konsep kewajiban sosial di Jepang. berusaha memberikan kinerja terbaik pada
perusahaan, pabrik, atau tempat mereka bekerja.
Bila harus didefinisikan, giri berarti memedulikan
Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan
orang lain yang telah memberi kebaikan hati, dan
sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di
kebulatan tekad untuk mewujudkan kebahagiaan
Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh
orang itu, meski kadang-kadang dengan
graduate, yang kemudian mereka latih dan didik
mengorbankan diri sendiri. Giri terkait dengan tradisi
sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business)
memberi hadiah yang bersifat resiprokal. Oleh karena
perusahaan. Integritas dan kesetiaan tidak hanya
itu, penerima sebuah hadiah secara alami dituntut
ditunjukan kepada organisasi saja, namun juga kepada
untuk memberikan hadiah balasan. Kewajiban moral
atasan atau pimpinan. Pada suatu kasus korupsi, pihak
untuk memberi, untuk menerima, dan membalas
yang terlibat cenderung bungkam dan tidak jarang
hadiah berasal dari tradisi Jepang zaman kuno. Hal ini
bahwa mereka harus berakhir bunuh diri karena untuk
melindungi keterlibatan atasanya atas kasus korupsi Badan ini segera melakukan pemeriksaan dan
yang sedang diusut, selain juga budaya malu pada kemudian memerintahkan agar kepolisian
masyarakat jepang. memperbaiki manajemen dan membuat laporan yang
Budaya mundur ketika bersalah sangat tinggi masuk akal.
dalam birokrasi dan bahkan dalam politisi Jepang. Hal Government Revitalisation Unit
tersebut berkaitan dengan budaya malu pada (gyouseisasshinkaigi) adalah tim yang ditunjuk untuk
masyarakat Jepang. Ada pepatah yang berkembang memeriksa semua lembaga atau institusi pemerintah
"lebih baik mati daripada hidup menanggung malu." yang memanfaatkan pajak dari rakyat Jepang.
Luar biasanya, peribahasa itu tidak sekadar menjadi Dibentuk semenjak PM Hatoyama memerintah, tugas
pemanis bibir, namun diimplementasikan secara utamanya adalah pemeriksaan proyek (Jigyoushiwake)
nyata. Gerakan harakiri yang mengerikan, juga terlahir Jigyou shiwake dibahas di beberapa media sebagai
dari rahim budaya malu. Budaya malu itu sendiri pendekatan yang cukup bagus untuk memeriksa
sudah begitu berurat akar bagi masyarakat Jepang. penggunaan uang rakyat di lembaga atau institusi
Terbukti, ketika sudah menjadi salah satu negara yang dikontrol negara. Program ini menjadi sangat
industri maju di dunia seperti saat ini pun, budaya menarik dan ditanggapi positif oleh rakyat Jepang,
tersebut masih sangat lekat pada diri masyarakatnya. karena dengannya mereka dapat mengetahui
Melalui budaya malunya, mereka merasa memiliki bagaimana penyalahgunaan pajak yang mereka
harga diri yang teramat tinggi. Mereka malu untuk bayarkan, tetapi mereka juga mengkritisi apakah
berbuat nista, malu bekerja secara asal-asalan, malu proyek-proyek yang diputuskan. Jigyou shiwake
korupsi, dan sebagainya. Wacananya sedikit berubah dibahas di beberapa media sebagai pendekatan yang
ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat cukup bagus untuk memeriksa penggunaan uang
(mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi rakyat di lembaga atau institusi yang dikontrol negara.
atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Publik Terdapat sekitar 447 proyek yang akan diselidiki dan
Jepang cenderung mempunyai sangkaan yang keras tim ini bekerja sangat cepat sehingga sudah puluhan
kepada seseorang yang diduga melakukan korupsi, masalah yang dibongkar.
padahal proses hukum belum membuktikan hal
tersebut sehingga memberikan sanksi moral tersendiri 3. PENUTUP
kepada terduga dan keluarganya. Upaya penegakan hukum dalam pemberantasan
B. Pengendalian Korupsi korupsi di Jepang masih memiliki sejumlah
Pengendalian korupsi di jepang memiliki kelemahan, terutama dalam hal pembuktian dan
karakteristik sebagai berikut Jepang lebih memilih memaksa pelaku untuk mengaku. Terkadang dalam
strategi soft approach atau dalam hal ini melalui kasus besar, saksi kunci yang terlibat kerapkali bunuh
pendekatan budaya dan sosial. Budaya yang diri sehingga kasus tidak dapat diungkap tuntas,
ditanamkan dalam masyarakat adalah mentalitas sehingga sulit ditemukan adanya “whistle blower” di
bekerja keras melalui proses, disiplin dan fairness. Jepang. Menimbulkan pertanyaan besar bahwa Jepang
Tindakan penegakan hukum baik oleh internal dengan penduduknya yang tertib dan tidak bisa
maupun oleh aparat penegak hukum sangat tegas. mentolerir tindakan kecurangan dan penyelewengan
Jepang juga tidak mengenal sistem penangguhan memang menolak dengan sadar tindak korupsi
penahanan kecuali karena alasan sakit parah. Tidak sehingga tingkat korupsi disana sangat rendah atau
diperlukan izin dari perdana menteri untuk memeriksa sebaliknya justru ada kemungkinan bahwa kasus
seorang menteri, gubernur atau walikota (kecuali korupsi yang terjadi di Jepang tidak bisa diusut secara
untuk penangkapan dibutuhkan izin dari hakim). tuntas dan terkesan ditutup-tutupi, sehingga tidak
Bahkan untuk seorang anggota parlemen pun tidak terlalu banyak kasus korupsi yang ter-blow up di
diperlukan izin kecuali dalam masa persidangan media. Kembali lagi terkait dengan budaya malu,
(karena hak imunitas yang berlaku universal). masyarakat disana tidak suka kalau aibnya terbongkar.
Begitupun untuk memeriksa seorang hakim, tidak Jepang merupakan contoh konkrit bahwa SDM
diperlukan izin dari atasan. yang terpengaruh kultur suatu bangsa memegang
Pada tahun 2000 terjadi reformasi birokrasi di peranan penting selain sistem yang powerful untuk
Jepang yang dipelopori oleh PM Nakasone Yasuhiro menaggulangi korupsi. Jepang tidak ada UU khusus
(1982-1987). Yasuhiro membentuk badan koordinasi yang mengatur tentang tindak pidana korupsi dan juga
dan manajemen pada 1984. Badan yang langsung tidak ada lembaga seperti KPK yang tugasnya khusus
bertanggung jawab kepada PM itu bertugas pemberantasan korupsi, bisa menciptakan birokrasi
memperbaiki organisasi dan manajemen kantor pemerintahan yang bersih dan mengutamakan
perdana menteri, agar PM bisa berfungsi sebaik- pelayanan prima kepada warganya.
baiknya. Jadi, badan koordinasi dan manajemen itu Negara-negara semisal Jepang, perilaku suapnya
pun perlu menunggu 16 tahun sebelum bisa masuk ke juga tidak sedikit, akan tetapi mereka tidak
organisasi kepolisian. Pada 2000, ketika skandal memasukan suap dalam kejahatan korupsi. Makanya
korupsi di kepolisian makin sering terdengar, badan angka korupsi Indonesia selalu melejit dibanding
ini pun tak bisa lagi hanya menonton. Jepang. Tolak ukur korupsi sedianya berpijak pada
ada tidaknya kerugian keuangan negara atau tidak.
Dalam konteks hukum nasional, tidak semua suap-
menyuap adalah kejahatan korupsi. Beberapa
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
suap-menyuap merumuskan perbuatan itu sebagai
tindak pidana suap saja, misalnya suap yang
menyangkut kepentingan umum, baik aktif maupun
pasif, seperti diatur dalam UU No 11 Tahun 1980.

Daftar Referensi:
[1] Suap, Korupsi, dan Imej Negara
http://hukum.kompasiana.com/2013/01/01/suap-
korupsi-dan-image-negara-521535.html
Diakses pada hari Senin, 22 Juli 2013
[2] Giri,Kebiasaan Memberikan Hadiah Masyarakat
Jepang http://id.wikipedia.org/wiki/Giri
Diakses pada hari Minggu, 21 Juli 2013
[3] Corruption and Government Scandal in Japan
http://factsanddetails.com/japan.php
Diakses pada hari Minggu, 21 Juli 2013
[4] Memberantas Korupsi ala Jepang : Jigyou
shiwake
http://murniramli.wordpress.com/2010/05/23/me
mberantas-korupsi-ala-jepang-jigyou-shiwake/
Diakses pada hari Minggu, 21 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai