Anda di halaman 1dari 5

BAB I

KOMPETENSI DASAR :
MEMAHAMI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

Kegiatan Pembelajaran 1 :
A. Indikator (Tujuan Kegiatan Pembelajaran) :
1.Siswa mampu mengetahui tujuan pembelajaran kewirausahaan
2.Siswa mampu mengetahui pentingnya kewirausahaan
3.Siswa mampu mengenali potensi diri siswa
4.Siswa mampu menjelaskan pola pikir kewirausahaan
5.Siswa mampu menilai pribadi siswa mengenai peluang untuk mandiri

B. Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


1. Tanggung jawab
2. Rasa ingin tahu
3. Bekerja keras

MIND SET (POLA PIKIR) KEWIRAUSAHAAN


1. Esensi Pemahaman Kewirausahaan

Prinsip : Pertahankan keseimbangan ke-enam titik dengan SYUKURI HIDUP.


KARIR SOSIAL

FISIK MENTAL

SPIRITUAL KELUARGA

Arti menurut Kamus Bahasa Indonesia :


a. Fisik : jasmani atau badan
b. Karier : keahlian/hobi yang diamalkan di masyarakat atau dijadikan sumber
kehidupan
c. Keluarga : ibu, bapak dengan anak-anaknya serta seisi rumahnya
d. Mental : hal yang menyangkut batin/watak; yang bukan bersifat badan atau tenaga
e. Sosial : hal yang berkenaan dengan masyarakat
f. Spiritual : hal yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani/batin)
g. Syukur : rasa terimakasih kepada Allah
h. Esensi : hakikat; inti; hal yang pokok

Keterangan :
a. Memenuhi kebutuhan fisik dan mental dengan seimbang
b. Meniti karir dan mengurus keluarga harus seimbang
c. Menjalani hidup bermasyarakat dan mengembangkan kepribadian dengan seimbang
d. Keenam titik antara fisik dan mental, karir dan keluarga, serta spiritual dan sosial
merupakan satu kesatuan yang berkaitan dalam kehidupan.
Manusia dengan fisik yang sehat, sikap mental yang positif, akan mampu meniti karir dan
mengurus keluarganya dengan baik, serta mampu bermasyarakat dengan kepribadian yang
baik pula.
Mewujudkan keseimbangan keenam titik tersebut dalam kehidupan dengan selalu
bersyukur setelah berusaha secara maksimal, menghadapi segala kemungkinan yang jelek
sekalipun, dia akan selalu menerima dan melihat dari sisi baiknya.

2. Motivasi Pembelajaran Kewirausahaan


Tujuan Pembelajaran Kewirausahaan
a. Mengenali karakteristik wirausaha sebagai benchmark pengembangan potensi pribadi
b. Mentransformasikan prinsip kewirausahaan dalam praktik organisasi
c. Mempraktikkan karakter wirausaha dalam dalam kegiatan usaha produktif (jasa dan/atau
barang) di sekolah masing-masing maupun kehidupan pribadi

Pentingnya Kewirausahaan
a. Tuntutan persaingan di era global:
1) Liberalisasi ekonomi (era pasar bebas)
Arus barang dan jasa, Arus tenaga kerja , Arus informasi
2) Era Teknologi Digital (e-commerce, e-learning, e-leadership)
b. Otonomi Daerah
1) Daya saing wilayah 🡪 pembangunan keunggulan kompetitif dan komparatif
2) Persaingan antar wilayah
c. Eksistensi Sekolah
1) Persaingan terhadap mutu tamatan
2) Persaingan terhadap intake siswa baru dengan upaya membangun daya tarik pasar
d. Sumber Daya Manusia
1) Kreativitas dan inovasi
2) Penciptaan nilai tambah

3. Motivasi menjadi Wirausaha sukses


Inspirasi Entrepreneurs Credo
Saya tidak ingin menjadi orang biasa. Saya punya hak untuk menjadi orang yang luar biasa.
Saya mencari kesempatan .bukan hal-hal yang tidak beresiko.
Saya tidak ingin menjadi warga negara yang terkekang, rendah dan dianggap remeh karena
negara selalu memberi fasilitas.
Saya mau menanggung resiko yang telah dipertimbangkan sebelumnya, membuat mimpi
menjadi kenyataan dengan selalu melahirkan coba-coba.
Saya tidak mau menerima pemberian cuma-cuma, lebih menyukai tantangan hidup demi
eksistensi saya daripada memimpikan hal-hal indah, akan tetapi tidak akan pernah dapat
terwujud.
Saya tidak akan tunduk pada kekuasaan ataupun ancaman. Adalah merupakan hak saya
untuk tetap berdiri tegak, berbangga diri dan tidak merasa takut.
Sayapun berhak berpikir dan bertindak untuk diri saya sendiri, menikmati hasil usaha saya,
dan menghadapi dunia dengan tegar serta berani berkata: Inilah yang telah saya kerjakan
dengan bantuan TUHAN.
Inilah arti sesungguhnya menjadi seorang WIRAUSAHA.
(Except from Common Sense 1776 by: Thomas Paine)
Mengapa kita miskin ?
Mari BERCERMIN DAN BERTINDAK setelah mencermati kondisi di bawah ini :
Perbedaan antara negara miskin dan kaya, bukan pada :
a. Umurnya
1) India dan Mesir berusia lebih dari 2000 tahun, masih negara miskin
2) Canada, Australia, dan Selandia Baru, 150 tahun lalu tak berarti apa-apa tapi saat ini
merupakan negara-negara kaya
b. Sumber Daya Alamnya
1) Jepang wilayahnya terbatas, 80 % bergunung-gunung. Tak cukup untuk bertani
dan beternak, tapi Jepang merupakan negara ekonomi nomor dua di dunia. Jepang
bagai pabrik terapung yang tak terukur, mengimpor bahan baku dari seluruh penjuru
dunia lalu mengekspor berupa produk-produk manufaktur.
2) Swiss, merupakan produsen susu yang bermutu dan coklat terbaik di dunia meskipun
tidak menanam coklat. Mampu bertani dan beternak di lahan yang sempit dalam
waktu 4 bulan per tahun. Swiss merupakan gambaran dari keamanan, kepatuhan,
tekad kerja sehingga menjadi sejahtera.
c. Intelektualnya
Para Eksekutif negara kaya berkomunikasi dengan rekan-rekannya di negara miskin
mengatakan bahwa tak ada perbedaan yang berarti dalam bidang intelektual.
d. Ras dan Warna Kulit
Imigran yang dicap malas di negaranya, ternyata jadi kekuatan produktif di Eropa.

Lalu apa perbedaannya ?


Perbedaanya pada SIKAP masyarakatnya yang dibingkai selama bertahun-tahun
oleh pendidikan dan budaya. Contohnya : setelah selesai sekolah harus mencari kerja, yang
dianggap hidup mapan kalau sudah menjadi PNS atau pegawai kantor,
Hasil penelitian terhadap PERILAKU masyarakat negara maju, secara mayoritas : Etika
sebagai prinsip dasar, Integritas, Bertanggung jawab, Menghormati Hukum dan Peraturan,
Menghargai Hak Warga Lainnya, Senang bekerja, Bekerja keras untuk menabung dan
investasi, Berkemauan bertindak hebat, Menghargai waktu

The Cashflow Quadrant (Robert T. Kiyosaki: the Casflow Quadrant)

I work for money Money work for me (passive income)

Employee Business
Work for other Own business with system

Professional Corporate/Konglomerasi
Pegawai Franchising
Buruh Network Marketing

Self Employee Investor


Work Owner Invesment
(money work for you)

Dokter
Artis Pemilik Properti
Pengacara Pemegang Saham
Pemilik Tokoh Deposito
Ada empat macam cara dalam perputaran uang :
Saya Bekerja untuk mendapatkan uang Uang yang bekerja untuk saya
a. Bekerja untuk orang lain : a. Pengusaha : pemilik perusahaan, sistem
Pegawai/karyawan, pekerja, buruh bisnis waralaba, sistem bisnis jaringan
b. Bekerja sendiri (pemilik pekerjaan) : b. Penanam modal : pemilik harta kekayaan,
dokter, artis, pengacara, pemilik pemilik modal dalam perusahaan, simpanan
jabatan di bank

Mengapa saya harus memiliki usaha sendiri ?


Cermatilah kondisi di bawah ini :
1. Tahun 1960 1980an 🡪 Penyerapan Tenaga Kerja, terutama Lulusan Perguruan Tinggi.
2. Tahun 1990an sekarang 🡪 PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
3. Tahun 1997 🡪 Indonesia Krisis Moneter.
4. Penduduk Indonesia setiap tahun bertambah 🡪 Angkatan kerja bertambah.
5. Terdapat 20 juta pengangguran di Indonesia 🡪 500 ribu SARJANA.
6. Tanah Indonesia yang subur dan luas, aneka ragam hayati dapat dikembangkan menjadi
industri pertanian dan kehutanan yang berorientasi ekspor.

Jumlah Entrepreneur Indonesia saat ini masih sangat sedikit.


Data Tahun 2005 menunjukkan:
Jumlah penduduk Indonesia = 220.000.000,
Pemilik NPWP Pribadi = kurang dari 2.000.000
Diperkirakan yang berprofesi sebagai Entrepreneur = 400.000 (0,18%)
Sementara jumlah PNS termasuk TNI dan POLRI = 4.000.000

Entrepreneurs dibuat, bukan dilahirkan. Seseorang yang mempunyai wawasan


entrepreneurship yang baik belum tentu menjadi pengusaha, bisa saja dia menjadi
intrapreneur. Entrepreneurship bukan sekedar pengetahuan, teknik, atau keterampilan tetapi
lebih kepada sikap mental melalui suatu proses diri dengan praktik dan pengalaman.
Menjadi entrepreneur tidak dapat disuruh atau dicetak seperti sarjana, kecuali melalui
kesadaran, keinginan, motivasi kuat dan kerja keras diri sendiri. Karena segala resiko dan
keberhasilan untuk diri sendiri.

Ir. Hariono berpendapat bahwa Bakat, Keturunan, Pendidikan Formal hanya berpengaruh
15% terhadap sukses seseorang, sisanya 85% ditentukan kreativitas.

Dengan banyaknya entrepreneur, dua indikator penting dalam suatu negara maju dan
makmur secara ekonomi akan terpenuhi, yaitu : Rendahnya penggangguran dan
Tingginya devisa melalui ekspor.

RANGKUMAN
1. Mengingat pentingnya entrepreneur maka penting pula ditanamkan kepada generasi muda
ketika mulai menginjak bangku sekolah
2. Semakin maju suatu negara maka warga yang berjiwa entrepreneur semakin banyak, jadi
jika Indonesia ingin mengejar ketertinggalan dari negara lain, maka mulai saat ini harus dpt
membudayakan jiwa entrepreneur kepada setiap warga.
3. Salah satu sikap yang perlu ditumbuhkan adalah sikap mental positif. Dengan sikap mental
positif maka seseorang dalam menghadapi segala kemungkinan yang jelek sekalipun, dia
akan selalu menerima dan melihat dari sisi baiknya.

Anda mungkin juga menyukai