Anda di halaman 1dari 9

KONSEP-KONSEP PRAKTIK PEMBELAJARAN

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran Sejarah

Disusun oleh:
Halfiani Aulia Aurisa

(NIM. 1303968)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015

KONSEP-KONSEP PRAKTIK PEMBELAJARAN


1. Model
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan (tersedia di: www.damandiri.or.id/). Pola tersebut tidak terbatas pada
sesuatu yang konkritbenda nyata, namun juga pada konsep yang lebih
kompleks, misalnya saja pembelajaran. Lain lagi, Marx (tersedia di:
http://wordpress.com) mengungkapkan bahwa model menunjuk suatu struktur
secara konseptual yang telah berhasil dikembangkan dalam suatu bidang, dan
sekarang diterapkan, terutama untuk membimbing penelitian dan berpikir dalam
bidang lain, biasanya dalam bidang yang belum begitu berkembang.
Sementara,

pembelajaran

sendiri

menurut

Sudjana

(tersedia

di:

www.dilihatya.com) adalah setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk


menciptakan kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta
didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan
membelajarkan.
Maka, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau
struktur sistematis yang menjadi acuan bagi pendidik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
Pada dasarnya, apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan
bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh
maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran (tersedia di:
http://wordpress.com). Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
model pembelajaran adalah bentuk paling luas dari konsep-konsep praktik
pembelajaran yang terbentuk atau tersusun dari pendekatan, strategi, metode,
teknik dan taktik pembelajaran itu sendiri.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat)
kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model
pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi
tingkah laku.

2. Pendekatan
Menurut T. Raka Joni (tersedia di: http://wordpress.com), pendekatan
(approach) menunjukkan cara umum dalam memandang permasalahan atau objek
kajian. Sementara itu, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya

mewadahi,

menginsiprasi,

menguatkan,

dan

melatari

metode

pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.


Dengan begitu, dapat diidentifikasi bahwa pendekatan pembelajaran memiliki
posisi dan peran penting dalam pembelajaran karena menjadi suatu orientasi
dalam kegiatan belajar mengajar, dimana termasuk menjadi orientasi ketika
pendidik hendak menentukan metode dan strategi pembelajaran apa yang hendak
digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran di situasi tertentu. Begitu pula
ketika pendidik hendak mengorganisasikan bahan ajar, pendekatan pembelajaran
berpengaruh dalam hal tersebut.
Dilihat dari segi proses pembelajaran, terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered approach).
Sementara

itu,

pendekatan

pembelajaran

ditinjau

dari

segi

materi

pembelajaran, meliputi: a) pendekatan kontekstual, dan b) pendekatan tematik.

3. Strategi
Strategi (strategy), menurut T Raka Joni (1991) adalah ilmu dan kiat dalam
memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian A .J. Romiszowski (1981) berpendapat bahwa strategi adalah suatu
pandangan umum tentang rangkaian tindakan yang diadaptasi dari perintahperintah terpilih untuk metode pembelajaran. Lebih lanjut ditunjukkan bahwa

strategi pembelajaran itu banyak ragamnya, ibarat berada dalam satu rentangan
(continum) antara dua ujung yang saling berlawanan yaitu ekspositori dan
diskoveri/inkuiri.
Selanjutnya Dick & Carey (1990) menyatakan bahwa strategi menunjukan
komponen umum suatu set bahan ajar instruksional dan prosedur yang akan
digunakan bersama bahan ajar tersebut untuk memperoleh hasil belajar tertentu.
Menurut Uno (2008: 3), strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan
selama

proses

pembelajaran.

Pemilihan

tersebut

dilakukan

dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber balajar, kebutuhan dan


karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
Jadi dapat kami tarik kesimpulan bahwa strategi dalam proses pembelajaran
adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa sehingga siswa mengerti dan paham akan materi yang
disampaikan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
Ciri-ciri strategi yang berpeluang bagi siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran antara lain:
1. Setiap tahapan kegiatan memungkinkan penggunaan berbagai macam
sumber belajar, metode dan media pembelajaran.
2. Selama proses pembelajaran mencerminkan kegiatan belajar yang
beragam, baik secara individu maupun kelompok.
3. Dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa belajar bekerja sama
dan saling tukarmenukar pengalaman.
4. Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memberikan pengalaman belajar
(learning experiences) yang bermakna bagi siswa dalam bersikap.
Utamanya kemauan dan keberaniannya untuk menjadi pernbicara
sekaligus pendengar yang baik.
5. Setiap tahapan kegiatan pernbelajaran memungkinkan bagi siswa untuk
menumbuhkembangkan kemampuannya dalam berpikir secara kritis,
kreatif, inovatif dan produktif.

6. Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memotivasi siswa untuk mengkaji


lebih jauh bahan-bahan yang telah dan sedang dipelajari.
7. Dalam proses pembelajaran siswa memperoleh berbagai macam fasilitas
belajar untuk melakukan kegiatan praktik dan/atau latihan.
8. Dalam proses pembelajaran siswa memperoleh kesempatan untuk
berdialog dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitar (fisik dan sosial)
secara bebas. (tersedia di: http://wordpress.com)
4. Metode
Menurut Fred Percival dan Henry Ellington (1984) metode adalah cara yang
umum untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa atau mempraktikkan teori
yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Selanjutnya menurut Reigeluth (1983) mengartikan bahwa metode mencakup
rumusan tentang pengorganisasian bahan ajar, strategi penyampaian dan
pengelolaan kegiatan dengan memerhatikan tujuan, hambatan dan karakteristik
siswa sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien dan menimbulkan daya tarik
pembelajaran.
Ketepatgunaan dalam memilih metode sangat berpeluang bagi terciptanya
kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sehingga kegiatan
pembelajaran (instructional activities) dapat berlangsung secara efektif dan efisien
dalam memfasilitasi siswa untuk dapat meraih hasil belajar sesuai yang
diharapkan.
Ciri-ciri metode yang berpeluang memfasilitasi siswa selama proses
pembelajaran antara lain:
1. Memungkinkan terciptanya kondisi yang kondusif selama proses
pembelajaran.
2. Memberikan kemudahan bagi siswa dalarn mempelajari bahan ajar selama
proses pembelajaran.
3. Memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.

4. Memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang mencakup


segenap potensi dalam dirinya secara seimbang.
5. Memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi secara bebas terhadap
pengalaman belajar yang diperoleh ketika berinteraksi dengan lingkungan
sekitar (fisik dan sosial).
6. Mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian peserta didik, utamanya
sikap terbuka, demokratis, disiplin, tanggung- jawab dan toleran serta
komitmen terhadap nilai-nilai sosio-budaya bangsanya. (tersedia di:
http://wordpress.com)
5. Metodologi
Metodologi adalah metode ilmiah berupa langkah-langkah yang sistematis
untuk memperoleh ilmu. Maka konsep metodologi dalam praktek pembelajaran
adalah suatu ilmu yang berisi cara tentang langkah-langkah proses pembelajaran
agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.
6. Teknik
Menurut T. Raka Joni (1991), teknik merupakan keragaman dalam
pengaplikasian suatu metode sesuai dengan latar (setting) tertentu, seperti
kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan sarana dan prasarana seolah serta
kemampuan peserta didik (tersedia di: http://p4tkpknips.mdl2.com).
Sementara itu menurut teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik
meskipun dalam koridor metode yang sama. (Tersedia di: http://file.upi.edu/).

7. Style/Gaya
Menurut Gaya dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style
diturunkan dari kata Latin yaitu stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada
lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas
tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan
dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style atau gaya tersebut
memiliki perubahan arti menjadi kemampuan dan keahlian.
Menurut Ratna (2009: 3) Gaya atau style secara umum adalah cara-cara yang
khas, bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu, sehingga
tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal. (Tersedia di:
http://digilib.ump.ac.id/)
Gaya dalam praktek pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin
akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang
satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki
sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of
humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia
memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikkan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,
pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini,
pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat). (tersedia di:
http://file.upi.edu).

REFERENSI
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega. (1990). Strategi Belajar Mengajar
(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Akhmad Sudrajat. (2008). Pendekatan Strategi, Metode, Teknik dan Model
Pembelajaran. [online] tersedia di:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategimetode-teknik-dan-model-pembelajaran/ (diakses pada 3 Maret 2015).
Hatimah, Ihat. (Tt). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik.
[berkas] tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/1954040
21980112001IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_takti
k_dan.pdf (diakses pada 3 Maret 2015).
Rianto, Milan. (2006). Pendekatan dan Metode Pembelajaran. [berkas] tersedia
di: https://ayahalby.files.wordpress.com/2012/10/pendekatan-strategi-danmetode-pembelajaran.pdf (diakses pada 3 Maret 2015).
Tn. (2014). Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli. [online] Tersedia di:
http://dilihatya.com/1428/pengertian-pembelajaran-menurut-para-ahli
(diakses pada 3 Maret 2015)
Tn. (Tt). Pengertian Model. [berkas] tersedia di:
http://www.damandiri.or.id/file/abdwahidchairulahunairbab2.pdf (diakses
pada 3 Maret 2015).
Tn. (Tt). Stilistika. [berkas] tersedia di:
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/11/jhptump-a-nindyantik-529-2-babii.pdf
(diakses pada 3 Maret 2015).

Tn. (Tt.) Strategi Pembelajaran Sekolah Dasar. [berkas] tersedia di:


http://p4tkpknips.mdl2.com/pluginfile.php/211/mod_resource/content/1/MO
DUL%20Strategi%20Pembelajaran.pdf (diakses pada 3 Maret 2015).

Anda mungkin juga menyukai