Anda di halaman 1dari 8

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa 174

PPG SD Prajabatan

Edutech 18 (2), 2019

EDUTECH
Journal homepage : http://ejournal.upi.edu/index.php/edutech/index

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE


(TPACK) DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN MAHASISWA PPG SD PRAJABATAN
Oleh :
Tatat Hartati, Dwi Heryanto, Nuri Annisa, Risma Nuriyanti, Alpin Herman Saputra, Rahmat Sutedi
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : tatat@upi.edu, dwi_heryanto@upi.edu, nuriannisaupi@gmail.com, nuriyantirisma@upi.edu,
alpinherman@gmail.com, sutedirahmat91@gmail.com

Abstract. The quality of learning carried out by an educator has Informasi Artikel :
not yet received serious attention. This has an impact on the low quali-
Artikel diterima 24 Januari 2019
ty of graduates produced. The core research aims to develop and im-
plement Technology Pedagogical Content Knowledge (TPACK) for Perbaikan 16 Maret 2019
participants of the Pre-Service Professional Educational Program Diterbitkan 15 Juni 2019
(PPG). The method used is a quantitative approach. The subjects in Terbit Online 26 Juni 2019
this study were 42 students of Pre-Service Professional Educational
Program students who were divided into control and experimental Kata kunci: TPACK, PPG,
classes. 21 students each. The results of this study are in the form of a Learning Quality
literacy and high-level TPACK-based TPACK model and the results of
the pretest and posttest scores with a significance value of 0.001 which
can be concluded that the TPACK-based literacy model and high-level
thinking abilities influence the learning quality of Pre-Service Profes-
sional Educational Program students.

A. PENDAHULUAN efisiensi program secara selektif berdasarkan


Kualitas pembelajaran merupakan salah kelayakan dan kecukupan.
satu unsur dari paradigma baru pengelolaan Dimensi-dimensi tersebut mempunyai
pendidikan tinggi di Indonesia yang sangat kedudukan dan fungsi yang sangat strategis
penting dimiliki baik oleh seorang guru untuk merancang dan mengembangkan
maupun seorang calon guru. Paradigma ter- usaha penyelenggaraan pendidikan yang
sebut mengandung atribut pokok, yaitu rele- berorientasi kualitas pada masa yang akan
van dengan kebutuhan masyarakat dan datang. Kualitas pembelajaran sangat identik
pengguna lulusan, memiliki suasana akade- dengan bagaimana seorang pendidik menge-
mik (academic-atmospehere) dalam penye- mas pembelajaran sesuai dengan materi
lenggaraan program studi, adanya komitmen pembelajaran dan karakteristik siswa
kelembagaan (institutional commitment) dari (Seknun, 2014). Namun pada era revolusi
para pimpinan dan staf terhadap pengelolaan industri 4.0 seorang guru dituntut tidak han-
organisasi yang efektif dan produktif, keber- ya memberikan pembelajaran yang sesuai
lanjutan (sustainability) program studi, serta dengan kurikulum akan tetapi dapat mening-

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092


175 Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa
PPG SD Prajabatan

katkan kemampuan literasi dan kemampuan seorang pakar bidang tertentu dengan
berpikir tingkat tinggi siswa (Muhali, 2018). seorang pengajar. Seorang pengajar akan
Peningkatan kualitas pendidikan dapat mensintesis dua pengetahuan (materi dan
ditempuh dengan berbagai cara, antara lain pedagogi) dengan cara analogi, ilustrasi,
peningkatan kompetensi guru dan calon contoh, penjelasan, demonstrasi, strategi dan
guru, perubahan kurikulum, peningkatan memprediksi kemampuan serta kesulitan
kualitas pembelajaran dan penilaian, penye- yang mungkin dialami murid-murid.
diaan bahan ajar, serta tersedianya sarana Ada beberapa cara agar guru memiliki
dan prasarana yang memadai. Dari semua PCK, yakni: melakukan refleksi setelah
cara tersebut, peningkatan kompetensi guru/ mengajar, wawancara/dialog dengan murid,
calon guru merupakan hal yang sangat krusi- diskusi dengan guru lain, kegiatan yang
al, mengingat guru merupakan ujung tombak mendukung (seminar, PTK, kursus, masuk
dalam pembelajaran. Seorang guru dituntut organisasi profesi, menulis di jurnal dan me-
memiliki pengetahuan tentang bagaimana dia massa). Hal ini penting mengingat guru
mengajarkan suatu materi ajar kepada murid- bukan hanya harus memahami isi/materi ajar
nya dengan cara mengintegrasikan penge- melainkan tujuan, sejarah dan kepentingan
tahuan konten dengan kurikulum, dengan mata pelajaran tersebut dalam kehidupan.
pembelajaran, dengan karakteristik siswa. Selanjutnya ketika teknologi informasi
Sebelum mengkaji TPACK, terlebih dahulu dan komunikasi berkembang dengan sangat
akan dipaparkan mengenai PCK cepat dan mulai memasuki sekolah dengan
(Pedagogical Content Knowledge). merata, dan anak-anak mulai terbiasa
Gabungan pengetahuan isi/materi menggunakan teknologi informasi dan
dengan pengetahuan pedagogi inilah yang komunikasi dalam kesehariannya, sudah
oleh Shulman (1986) & Shulman (1987) saatnya guru-guru mulai menerapkan
disebut PCK (Pedagogical Content teknologi informasi dan komunikasi dalam
Knowledge). Dengan PCK, guru mengenali pembelajarannya. Akan tetapi menginte-
pengetahuan tertentu untuk mengajar. Penge- grasikan teknologi informasi dan komunikasi
tahuan itu integrasi antara isi/materi dan ped- dalam pembelajaran di kelas merupakan tan-
agogi menjadi suatu konsep tentang tangan yang tidak mudah dihadapi.
bagaimana topik, masalah, atau isu-isu ter- Untuk menjawab tantangan tersebut,
tentu disusun atau diwakili, dan diadaptasi sebuah kerangka teoritis penting yang mun-
sesuai kemampuan, dan minat murid yang cul saat ini dalam penggunaan teknologi in-
bermacam-macam. formasi dan komunikasi oleh guru adalah
Pengetahuan materi/bahan ajar untuk Technological Pedagogical Content
mengajar merupakan kategori pengetahuan Knowledge (TPACK). Ide dari Technologi-
yang kemungkinan membedakan kepahaman cal Pedagogical Content Knowledge

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092


Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa 176
PPG SD Prajabatan

(TPACK) muncul secara formal pada jurnal miliki mengingat perkembangan dan peru-
pendidikan tahun 2003 dan mulai ramai di- bahan teknologi terus menerus terjadi. Misal-
perbincangkan tahun 2005 yang awalnya nya, perkembangan komputer yang terus
disingkat TPCK namun berganti menjadi menerus berubah dari mulai Personal Com-
TPACK untuk memudahkan dalam penguca- puter (PC) hingga notebook saat ini. Pa-
pannya (Chai, Koh, & Tsai, 2013). Temuan dahal komputer tersebut dapat digunakan
penelitian yang relevan diperoleh pada tahun untuk berbagai tugas pedagogis seperti
2013 (Hartati, 2013) yakni PCK bagi maha- penelitian, komunikasi dan lain-lain.
siswa S-2 Pendidikan Dasar dalam Rangka Content Knowledge mengarah kepada
Implementasi Kurikulum 2013. pengetahuan atau kekhususan disiplin ilmu
Technological Pedagogical Content atau materi pelajaran. Content Knowledge
Knowledge (TPACK) merupakan pengem- ini berbeda di tiap tingkatannya (contoh
bangan dari Pedagogical Content Knowledge perbedaan di sekolah dasar dan sekolah
(PCK)-nya Shulman (1986). Technological menengah). Seorang guru diharapkan men-
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guasai kemampuan ini untu mengajar. Con-
merupakan sebuah kerangka untuk tent Knowledge juga penting karena kemam-
mengintegrasikan teknologi dalam mengajar puan tersebut menentukan cara kekhasan
(Koehler, Mishra, Ackaoglu, & Rosenberg, berpikir dari disiplin ilmu tertentu pada se-
2013). Koehler, Mishra, Ackaoglu, & Ros- tiap kajiannya.
enberg (2013) lebih jauh menjelaskan tiga Prinsip pembelajaran yang dapat dikem-
kajian pengetahuan utama dalam Techono- bangkan pada abad 21 oleh guru dan siswa
logical Pedagogical Content Knowledge menurut Jennifer Nichols (dalam Daryanto:
(TPACK) adalah Techonological Knowledge 2017) yaitu: (1) Instruction should de student
(TK), content knowledge (CK), dan peda- -centered; (2) Education should be collabo-
gogical knowledge (PK) serta interaksi dian- rative; (3) Learning have a context; dan (4)
tara setiap dua pengetahuan tersebut dan di- Schools should be integrated with society.
antara semua pengetahuan tersebut. Sejalan dengan pendapat Jennifer Nichols
Technological Knowledge (TK). Techno- peneliti mengembangkan suatu model pem-
logical Knowledge meliputi pemahaman belajaran untuk mempersiapkan calon guru
bagaimana menggunakan software dan hard- profesional yang ada pada Program Pendidi-
ware komputer, peralatan presentasi seperti kan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang
dokumen presentasi, dan teknologi lainnya dapat mengembangkan kualitas pembelaja-
dalam konteks pendidikan. Technological ran dan paradigma baru pendidikan dunia.
Knowledge juga meliputi kemampuan untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam
mengadaptasi dan mempelajari teknologi kerangka profesionalisasi guru adalah pem-
baru. Keberadaan kemampuan ini perlu di- bentukan dan pengasahan kiat profesional

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092


177 Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa
PPG SD Prajabatan

secara berkelanjutan berupa latihan menerap- dengan standar yang berlaku; (2) Mampu
kan perangkat utuh kompetensi akademik bekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip
yang dipersyaratkan bagi guru secara keilmuan dan teknologi dalam memberikan
kontekstual atau non rutin, dalam praktek layanan seorang ahli; (3) Mematuhi kode
nyata yang berlangsung dalam seting otentik. etik profesi guru yang memintanya bertindak
Dengan demikian keutuhan pendidikan guru sesuai norma kepatutan; (4) Bekerja dengan
terdiri atas pendidikan akademik guru dan penuh dedikasi; (5) Membuat keputusan
pendidikan profesi guru, baik melalui pen- secara mandiri maupun bersama-sama, (6)
didikan guru teritegrasi maupun pendidikan Menunjukkan akuntabilitas kinerjanya kepa-
guru yang idealnya telah bersertifikat se- da pihak-pihak terkait, (7) Bekerja sama
bagai supervisor pendidikan profesi guru. dengan sejawat dan pihak lain yang relevan,
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) serta secara berkesinambungan mengem-
mensyaratkan pendidikan akademik yang bangkan diri baik secara mandiri maupun
relevan sebelumnya, karena didalam PPG melalui asosiasi profesi. Secara khusus lu-
para peserta didik pada dasarnya difasilitasi lusan PPG-SD SM3T ini akan dapat me-
secara sistematis dan tersupervisi untuk men- nyusun silabus, RPP, media, dan evaluasi
erapkan kompetensi akademik yang di- berdasarkan TPACK dan Kurikulum 2013.
perolehnya pada waktu menempuh program B. HASIL DAN PEMBAHASAN
pendidikan akademik di jenjang S1. Dengan Penelitian ini menggunakan pendekatan
PPG para peserta diharapkan menguasai kuantitaif dengan metode kuasi eksperimen
kompetensi profesional yang berujung pada dengan desain nonequivalent control group
pemberian gelar guru profesional. Salah satu design. subjek pada penelitian ini, yaitu ma-
keterampilan profesional guru adalah ket- hasiswa PPG SD Prajabatan tahun akademik
erampilan menggunakan ICT dan keterampi- 2018/2019. Jumlah sampel penelitian ini
lan berpikir tingkat tinggi (KBTT). Kedua sebanyaj 42 mahasswa yang terdiri dari 21
keterampilan ini dipandang sebagai ket- kelas A dan 21 kelas B. Pada kelas B dijadi-
erampilan yang fundamental dalam me- kan kelas eksperimen dan kelas A dijadikan
nyongsong abad 21 (Henriksen, 2016). kelas kontrol. gambaran dari desain
Penelitian ini bertujuan menyusun dan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1
menerapkan model TPACK bagi mahasiswa sebagai berikut (Rusefeendi, 2010. Hlm. 53)
PPG-SD Prajabatan sebagai bekal menjadi
pakar dan guru profesional di sekolah dasar. O X1 O
Secara umum yang dihasilkan dari penelitian O X2 O
ini diharapkan melahirkan lulusan yang Gambar 1. Desain Kelompok Kontr ol
memiliki karakterisik: (1) Mampu menun- Nonequivalent.
jukkan seperangkat kompetensi sesuai Keterangan:

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092


Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa 178
PPG SD Prajabatan

O = hasil pretes atau postes lisis dengan menggunakan uji t dengan ru-
X1= perlakuan pada kelompok eksperimen musan hipotesis sebagai berikut:
yang menerapkan TPACK berbasis Literasi H0 : tidak terdapat perbedaan kemampu-
dan Keterampilan berpikir tingkat tinggi an yang signifikan pengukuran awal (pre
X2= perlakuan pada kelompok kontrol yang test) kelas kontrol dan kelas eksperimen.
menggunakan model pembelajaran konven- H1 : terdapat perbedaan kemampuan
sional. yang signifikan pengukuran awal (pre test)
Berikut ini pengujian terhadap data pre- kelas kontrol dan kelas eksperimen
test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Taraf signifikan yang digunakan adalah
Tabel 1. Uji Nor malitas 0,05 dengan ketentuan uji, jika nilai t hitung
Kolmogorov- Shapiro-Wilk lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, dan
Smirnova jika t hitung lebih kecil dari 0,05 maka H1
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
diterima. Dengan menggunakan software
pre- .158 21 .186 .918 21 .07
test_eksperimen 9
SPSS 16.0, diperoleh hasil uji perbandingan
Pretest_kontrol .228 21 .006 .918 21 .08 untuk pengukuran awal (pre test) kelas
1 kontrol dan kelas eksperimen disajikan se-
a. Lilliefors Significance Correc-
bagai berikut:
tion
Tabel 3. Hasil Uji Per bandingan Pen-
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa uji gukuran Awal (Pretest) dan Pengukuran
Kolmogorov dan Shapiro-Wilk terhadap data Akhir (Posttest) pada Kelas Eksperimen
menghasilkan signifikansi sebesar 0,079 dan Pada tabel output di atas diperoleh infor-
0.081 yang mana lebih besar dari nilai = masi bahwa nilai signifikansi untuk pen-
0,05. Dari analisis data ini dapat disimpul- T Sig (2-
kan bahwa data pengukuran awal (pre test) Df Kesimpulan
tailed)
dan berdistribusi normal. Karena data berdis- 0,334 1 0,566 H0 diterima
tribusi normal, langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah uji homogenitas. Hasil uji gukuran awal (pre test) dan pengukuran
homogenitas data terlihat pada tabel berikut, akhir (post test) di kelas eksperimen sebesar
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Pretest 0,566 nilai tersebut lebih besar dari 0,05 se-
dan Postest hingga dapat disimpulkan bahwa Ho
Levene Statistic df1 df2 Sig. diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ter-
.261 1 40 .612 dapat perbedaan kemampuan yang signifikan
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh nilai pengukuran awal (pre test) kelas kontrol dan
signifikansi sebesar 0,612 > = 0,05, sehing- kelas eksperimen.
ga dapat dikatakan bahwa varians data bersi- Hasil pretest menunjukkan bahwa ke-
fat homogen. maka selanjutnya data diana- mampuan awal kualitas pembelajaran maha-

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092


179 Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa
PPG SD Prajabatan

siswa baik di kelas kontrol maupun eksperi- nya yang dilakukan adalah uji homogenitas.
men masuk dalam kategori kurang. Jadi ke- Hasil uji homogenitas data terlihat pada tabel
mampuan awal kualitas pembelajaran maha- berikut,
siswa di kelas eksperimen dan kontrol tidak Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas N-Gain
berbeda Hal ini menunjukkan hasil ujicoba Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
penelitian akan objektif karena syarat pretest Levene Statistic df1 df2 Sig.
yang baik adalah tidak terdapat perbedaan 9.512 1 42 .004
signifikan pada kelas eksperimen dan kontrol
(Arikunto, 2013). Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa
Pengujian terhadap perbedaan pening- diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,004,
katan kemampuan kualitas pembelajaran yang mana signifikansi ini lebih kecil dari =
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dilakukan dengan melakukan analisis ter- varians data bersifat tidak homogen. Setelah
hadap data hasil skor N-gain pada kedua diketahui bahwa tidak homogen, maka selan-
kelas. jutnya data dianalisis dengan menggunakan
Untuk melihat perbandingan analisis uji t’ dengan rumusan hipotesis sebagai beri-
statistik deskriptif antara kelas kontrol dan kut:
kelas eksperimen, terlihat dari diagram beri- H0 : tidak terdapat perbedaan pening-
kut, katan yang signifikan kemampuan maha-
Tabel 4. Hasil Uji Nor malitas N-Gain Ke- siswa ppg yang menerapkan TPACK (kelas
las Eksperimen dan Kelas Kontrol eksperimen) dengan yang tidak menerapkan
TPACK (kelas kontrol)
Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Smirnova H1 : terdapat perbedaan peningkatan
Statistic df Sig. Statistic Df Sig. yang sinifikan kemampuan mahasiswa ppg
ngain_eksperimen .135 21 .200 .939 21 .185 yang menerapkan TPACK (kelas eksperi-
ngain_kontrol .176 21 .075 .929 21 .114 men) dengan yang tidak menerapkan
TPACK (kelas kontrol)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa uji Taraf signifikan yang digunakan adalah
Shapiro-Wilk terhadap data menghasilkan 0,05 dengan ketentuan uji, jika nilai t hitung
signifikansi sebesar 0,185 pada data eksperi- lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, dan
men dan 0,114 pada data kontrol. Kedua jika t’ hitung lebih kecil dari 0,05 maka H1
hasil signifikansi ini bernilai lebih besar dari diterima. Dengan menggunakan software
= 0,05. Dari analisis data ini dapat disimpul- SPSS 22, diperoleh hasil uji perbandingan
kan bahwa data baik di kelas eksperimen sebagai berikut:
maupun kontrol berdistribusi normal. Karena
data berdistribusi normal, langkah selanjut-

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092


Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa 180
PPG SD Prajabatan

Tabel 6. Hasil Uji Per bandingan Pening- Analisis data menunjukkan bahwa pem-
katan Kemampuan Kolaborasi antara Kelas belajaran berbasis TPACK efektif dan signif-
t’ Sig (2- ikan serta menyenangkan bagi peserta PPG
Df Kesimpulan
tailed) SD Prajabatan bersubsidi. Hal ini karena
3.934 24.4 0,001 H0 ditolak
pembelajaran TPACK menggunakan WEB,
Eksperimen dan Kelas Kontrol ketika mahasiswa dapat belajar dimana dan
Pada tabel output di atas diperoleh infor- kapan saja tidak bergantung adanya kelas.
masi bahwa nilai signifikansi yang WEB memfasilitasi peserta untuk pendala-
dihasilkan dari uji perbandingan peningkatan man materi sesuai kurikulum PPG dan ku-
kemampuan kualitas pembelajaran maha- rikulum SD 2013. Di samping itu para pe-
siswa ppg antara kelas eksperimen dan serta dapat mempelajari soal-soal UN dan
kontrol adalah sebesar 0,001. Nilai tersebut melakukan diskusi atau tanya jawab pada
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disim- halaman forum diskusi.
pulkan bahwa Ho ditolak, H1 diterima.
Analisis soal-soal dan Forum Diskusi
Artinya, terdapat perbedaan peningkatan
diarahkan pada masalah-masalah yang
yang signifikan kemampuan mahasiswa ppg
mengacu pada keterampilan berpikir tingkat
yang menerapkan TPACK (kelas eksperi-
tinggi (KBTT/HOTS) hal ini penting dilati-
men) dengan yang tidak menerapkan
hkan karena sebagai guru SD profesional
TPACK (kelas kontrol).
mesti memiliki keterampilan abad 21, antara
Kualitas pembelajaran mahasiswa PPG
lain TPACK dan KBTT (Henriksen, Mishra,
dengan menerapkan TPACK berbasis web-
Fisser (2016)
site yang dapat di akses dengan mudah oleh
C. SIMPULAN
mahasiswa dengan membuka laman
TPACK dan KBTT sangat penting bagi
www.tpack-sd.com mahasiswa dengan mu-
guru SD dan sebagai fondasi pembelajaran
dah mengunduh materi pembelajaran,
pada abad 21. Hasil analisis data menun-
mengunggah tugas, berdiskusi dengan sesa-
jukan pembelajaran berbasis TPACK sangat
me mahasiswa dengan membahas suatu
signifikan dalam meningkatkan kualitas
topik pembelajaran, latihan soal dan tugas-
pembelajaran PPG SD Prajabatan UPI, se-
tugas.
hingga hasil penelitian ini sesuai dengan
tujuan penelitian yakni menyusun dan men-
erapkan model TPACK bagi mahasiswa PPG
-SD Prajabatan sebagai bekal menjadi pakar
dan guru profesional di sekolah dasar
Selain berbasis TPACK pembelajaran
PPG SD Prajabatan UPI juga berbasis KBTT
Gambar 2. Tampilan web tpack- yang diberikan secara integratif dalam semua
sd.com
No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092
181 Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa
PPG SD Prajabatan

mata kuliah terutama dalam Pendalaman Muhali, M. (2018). Arah Pengembangan


Materi Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari Pendidikan Masa Kini Menurut Per-
segi sikap, mahasiswa PPG SD Prajabatan spektif Revolusi Industri 4.0. In Pro-
UPI tampak lebih baik, menghayati perannya siding Seminar Nasional Lembaga
sebagai guru SD dan selalu semangat dan Penelitian dan Pendidikan (LPP) Man-
ceria ketika workshop di kelas-kelas PGSD. dala.
Penggunaan pembelajaran ICT dengan adan- Efendy, R. (2010). Metode Penelitian. Ban-
ya WEB sangat mendukung dan mengefek- dung: Rafika.
tifkan pembelajaran PPG SD Prajabatan. Seknun, M. Y. (2014). Telaah kritis terhadap
Bagi pengelola, model pembelajaran perencanaan dalam proses pembelaja-
TPACK dan KBTT selayaknya digunakan ran. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu
bagi PPG prajabatan dan PPG Dalam jab- Tarbiyah dan Keguruan, 17(1), 80-91.
atan. Bagi Mahasiswa PPG SD Prajabatan Shulman, L.S. (1986). Those who under-
agar senantiasa memanfaatkan model stand: Knowledge Growth in Teach-
TPACK dan KBTT ketika mengajar di SD. ing. Educational Researcher, 15/2, 4-
Disamping itu agar senantiasa membuka 14.
WEB tpack-sd.com untuk peningkatan Shulman, L.S. (1987). Knowledge and
mengajar dan penyegaran ilmunya. Teaching: Foundations of New Re-
D. DAFTAR PUSTAKA form: Harvard Educational Review.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi 57/1, 1-22.
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hartati, T. dkk. (2013). Road Map Penelitian
Chai, C. -S., Koh, J. H. -L., & Tsai, C. -C. PPG-SD Prodi PGSD. Bandung :
(2013). A Review of Techonological PGSD.
Pedagogical Content Knowledge. Edu- Henriksen, D., Mishra, P., & Fisser, P.
cational Techonological & Society, 16 (2016). Infusing Creativity and Tech-
(2), 31–51. nology in 21 st Century Education: A
Daryanto dan Karim, S. (2017). Pembelaja- Systemic View of Change. Journal of
ran Abad 21. Yogyakarta: Penerbit Educational Technology and Society.
Gava Media. 19(3), 27-37.
Koehler, M. J., Mishra, P., Ackaoglu,
M.,&Rosenberg, J. M. (2013). The
Techonological Pedagogical Content
Knowledge Framework for Teachers
and Teacher Educators. Common-
wealth Educational Media Centre for
Asia Teacher. No. 9702. Jan 14,1997.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092

Anda mungkin juga menyukai