Anda di halaman 1dari 4

TEMPLATE UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : ABD. MANAN M. USMAN

Kelompok Mapel : BAHASA ARAB

Judul Modul : TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Judul Masalah : PROBLEMATIKA GURU DALAM PENERAPAN METODE


PEMBELAJARAN TEKNOLOGI PEDAGOGICAL CONTENT
KNOWLEDGE (TPACK) DALAM PEMBELAJARAN DI MAN 1
BANGGAI.

No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Dalam konteks pendidikan formal (sekolah), khususnya berkaitan
Masalah (berbasis dengan wahana transformasi budaya, TIK memiliki fungsi dalam proses
masalah pembelajaran, paling tidak, adalah sebagai alat bantu pembelajaran.
yang ditemukan di
Fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu
lapangan)
mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu
interaksi antara guru dengan siswa.
TPACK merupakan pengetahuan yang dibutuhkan oleh guru untuk
mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran materi tertentu,
menjadi suatu paket yang utuh. Guru harus memiliki pemahaman yang
intuitif terhadap interaksi kompleks antara 3 komponen dasar
pengetahuan, yaitu PK, CK dan TK, dengan cara mengajarkan materi
tertentu menggunakan metode pedagogik dan teknologi yang sesuai.
Kemampuan guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Banggai tempat saya
mengajar dalam mengaplikasikan TIK dalam pembelajaran sebenarnya
telah dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran tetapi
masih ada beberapa guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran hanya ala kadarnya saja. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya beberapa guru MAN 1 Banggai sebenarnya telah mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran tetapi ada beberapa guru
yang masih belum mengetahui bahkan tidak mau mempelajari teknologi-
teknologi yang sedang berkembang untuk proses pembelajaran.
2. Penyebab Masalah Ada beberapa faktor sehingga guru mengalami kesulitan dalam
(dianalisis apa yang penerapan metode pembelajaran Teknologi Pedagogical Content
menjadi akar Knowledge (TPACK) dalam pembelajaran di MAN 1 banggai , yaitu
masalah yang
menjadi pilihan dapat dibagi menjadi 2 :
masalah) 1. Faktor guru:
a. Beberapa Guru masih belum memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai teori Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK).
b. Beberapa guru ada yang belum menguasai bahkan tidak mau
mempelajari teknologi-teknologi yang sedang berkembang
untuk proses pembelajaran.
2. Faktor sekolah :
a. Kurangnya dukungan pihak sekolah
b. Kurangnya waktu yang tersedia.
c. Kurangnya sarana prasarana.
3. Solusi Dari sekian banyak faktor kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh
a. Dikaitkan dengan guru dalam pemanfaatan TIK tidak terkecuali guru bahasa Arab
teori/dalil yang khususnya dalam penerapan metode pembelajaran Teknologi
relevan
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pembelajaran di kelas,
b. Sesuaikan dengan maka tentu harus dicarikan solusinya. Salah satu nya yaitu bahwa guru
langkah/prosedur yang harus memahami betul apa itu metode TPACK:
sesuai dengan masalah 1. Faktor guru:
yang akan dipecahkan
- Teknologi Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah
suatu kerangka kerja yang mengidentifikasi pengetahuan, guru
perlu mengajar secara efektif dengan kerangka
technology.Konsep dasar hadirnya TPACK adalah Sebagai
berikut: TPACK diperkenalkan pertama kali oleh Mishra dan
Koehler pada tahun 2006. Mereka mendiskusikan TPACK
sebagai kerangka kerja guru/pendesain dalam
mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran. Konsep TPACK
muncul dalam teknologi pembelajaran didasarkan pada model
pedagogy content knowledge (PCK) yang dipelopori oleh
Shulman.
- Konsep dasar TPACK lebih menekankan hubungan antara
materi pelajaran, teknologi dan pedagogi[7]. Interaksi antara
tiga komponen tersebut memiliki kekuatan dan daya tarik
untuk menumbuhkan pembelajaran aktif yang terfokus pada
peserta belajar. Hal ini dapat juga dimaknai sebagai bentuk
pergeseran pembelajaran yang semula terpusat pada guru
bergeser kepada peserta belajar. Kerangka kerja yang
dibutuhkan bagi guru adalah pemahaman efektivitas integrasi
pembelajaran. TPACK menekankan hubungan-hubungan
antara teknologi, isi kurikulum dan pendekatan pedagogi yang
berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan pembelajaran
berbasis TIK.
- Selain penggunaan teknologi sebagai media belajar, dalam
framework TPACK, pedagogi adalah aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran. Pedagogi bukan
saja bagaimana mengembangkan seni-seni dalam mengajar,
atau mendesain kelengkapan instrumen-instrumen proses
dan penilaian dalam pembelajaran, namun dituntut juga
memahami siswa secara psikologis dan biologis. Dalam
pemikiran secara pedagogis ini, akhirnya ada sebuah
penekanan bahwa guru yang berhasil bukanlah guru yang
hanya bisa menjadikan siswanya pintar seperti dirinya, namun
lebih dari itu yakni berhasil membantu siswa dalam
menemukan dirinya sendiri. Minat, bakat serta karakter
peserta didik akhirnya harus dipahami oleh seorang guru.
- Banyak penelitian tentang Pedagogical Content Knowledge
(PCK) yang telah dilakukan. Dari berbagai penelitian tersebut
memberikan kesimpulan bahwa Pedagogical Content
Knowledge (PCK) penting untuk pengembangan kemampuan
profesional guru dan calon guru (Turnuklu & Yesildere, 2007;
Hill, Ball, & Schilling 2008; Anwar, Rustaman, & Widodo,
2014). Namun seiring perkembangan teknologi yang begitu
pesat dan memasuki era revolusi industri 4.0, maka
kemampuan untuk menguasai teknologi dalam pembelajaran
sangat dibutuhkan oleh guru maupun calon guru. Perpaduan
kemampuan PCK dan teknologi disebut Koehler & Mishra
(2009) sebagai Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK)
- Di era yang semakin canggih ini, pada dasarnya guru
untuk mencari dan memanfaatkan media tekhnologi untuk
penerapannya dalam pengajaran sebenarnya lebih
mudah, yaitu slah satunya dengan memanfaatkan aplikasi
sebagai media pembelajaran, Aplikasi yang ditawarkan oleh
perusahaan google sangat banyak dan memiliki keunggulan
yang patut diperhitungkan. Jika sampai hari ini hanya
mengenal google sebagai mesin pencari berbasis web, maka
dapat dikatakan sebuah kerugian besar. Ironisnya banyak
yang menggunakan aplikasi milik google tanpa menyadarinya.
Sistem Operasi “Android” dan penyimpanan video “Youtube”
merupakan sebagian aplikasi yang ditawarkan google dan
diberikan “gratis”.
Bahkan yang lebih “menyenangkan” adalah perusahaan-
perusahaan dibawah google atau mendukung google semakin
banyak. Perusahaan tersebut bergabung dalam sebuah wadah
aplikasi google. Berbagai aplikasi layanan telah disediakan dan
diberikan penjelasan yang cukup terdapa tatacara
penggunaannya. Pengguna google seperti dimanja oleh ribuan
aplikasi. Pengguna hanya perlu memilih aplikasi yang sekarang
dibutuhkan atau membiarkan aplikasi yang kurang dibutuhkan.
Pengguna dapat mengelola aplikasi yang telah terkoneksi oleh
aplikasi google, tanpa harus meminta persetujuan ulang/berkali-
kali . Aplikasi-aplikasi yang tidak berbayar, jika telah terpasang,
akan langsung siap untuk digunakan dan dimanfaatkan, tanpa
harus menunggu lisensi atau pembenahan legalitas.

2. Faktor sekolah :
- Untuk memiliki integrasi TIK dalam penerapan Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang sukses dalam
pengajaran, maka kepala sekolah perlu memberikan dukungan
yang tepat kepada para guru; pertama, mengintegrasikan
penggunaan TIK perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum dan
guru harus memiliki rencana yang jelas untuk menggunakan TIK
dalam pengajaran. Kedua, kepemimpinan sekolah perlu
memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengintegrasikan
teknologi, dan memiliki rencana untuk mewujudkannya dan
berinvestasi dalam TIK untuk pembelajaran di
kelas. Ketiga, pemerintah perlu mengalokasikan investasi
infrastruktur pendidikan yang mendorong penggunaan TIK.
- Terkait sarana prasaran kurangnya ketersediaan jaringan,
listrik dan sarana pendukung lainnya, yang meliputi
ketersediaan komputer, laptop dan infokus menjadi kendala
kurangnya perlengkapan di MAN 1 Banggai . Sebenarnya
masalah jaringan bisa dimasukkan dalam kategori kurangnya
dukungan dari manajemen sekolah. Sekolah harusnya
menyediakan anggaran untuk mengadakan fasilitas internet di
sekolah. Bila dikaitkan dengan program gerakan literasi sekolah,
indikator bahwa sekolah sudah menjalankan program literasi
digital adalah tersedianya fasilitas internet di sekolah.
- Sikap guru terhadap TIK dalam penerapan Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakan faktor
penting ketika menerapkan TIK dalam pengajaran. Bukti empiris
untuk mengklaim bahwa kepercayaan guru tentang praktik
mengajar adalah penting dalam menjelaskan mengapa guru
mengadopsi teknologi digital untuk pengajaran. Ward dan Parr
(2010) menunjukkan bahwa guru yang memahami manfaat
menggunakan teknologi digital untuk mengajar dan belajar lebih
mungkin menggunakan teknologi digital di sekolah. Menurut
Basak dan Govender (2015), satu sikap yang dimiliki para guru,
di semua tingkatan, adalah kurangnya kepercayaan untuk
menggunakan TIK dalam pengajaran mereka. Banyak guru
takut menggunakan TIK dalam pengajaran mereka dan menjadi
cemas ketika harus menggunakan pengetahuan TIK mereka.
Selain itu, banyak guru juga kurang pengetahuan tentang
manfaat TIK dalam pendidikan (Mirzajani et al., 2016). Jika
mereka tidak memiliki pemahaman yang baik tentang manfaat
potensial menggunakan TIK dalam mengajar, mereka mungkin
tidak memiliki motivasi untuk mengintegrasikan TIK dengan
kegiatan pengajaran.
- Dari sekian banyak faktor kesulitan yang dihadapi oleh guru
dalam pemanfaatan TIK dalam dalam penerapan Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pembelajaran di
kelas, ada beberapa solusi lain . Salah satu alternatif solusi
mengatasi hambatan pemanfaatan TIK adalah dengan
penerapan model BYOD (Bring Your Own Devices). Mengapa
BYOD? Pembaca mungkin tertarik untuk ingin mengetahui
kenapa sebuah organisasi seperti sekolah perlu menerapkan
kerangka kerja BYOD. BYOD memiliki banyak keuntungan,
seperti mengurangi biaya sekolah dan meningkatkan
produktivitas guru atau siswa, menghemat anggaran dalam
pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, lisensi, perjanjian
jasa, dan tambahan asuransi, serta meningkatkan mobilitas,
fleksibilitas, produktivitas dan kepuasan guru dan siswa dalam
pembelajaran.
- BYOD merupakan sebuah fenomena yang
mulai berkembang dan dapat dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan, dimana guru
atau siswa membawa perangkat elektronik mereka sendiri
(seperti laptop, tablet, USB flash drive dan perangkat lain yang
sejenis) untuk kegiatan belajar mengajar berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Sebagaimana diketahui kemajuan
teknologi sudah masuk keseluruh lapisan masyarakat. Bahkan
kemajuan teknologi di rumah tangga jauh lebih cepat
dibandingkan dengan kemajuan teknologi kebanyakan sekolah.
Teknologi seluler telah merambah ke setiap aspek kehidupan
manusia dan sangat memengaruhi cara penyampaian
pendidikan. Ponsel cerdas dan perangkat tablet telah
merevolusi seluruh sistem pendidikan, dan mempromosikan
metodologi yang jelas bagi siswa untuk mengakses dan
memahami konten akademis mereka. Banyak lembaga
akademis telah mengizinkan siswa untuk membawa perangkat
seluler mereka untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Di
Indonesia, masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana
pembelajaran berbasis TIK. Dengan keterbatasan perangkat
teknologi yang dimiliki sekolah, maka guru dapat melaksanakan
pembelajaran berbasis TIK dengan meminta peserta didik
membawa laptop/smartphone ke sekolah. Alat-alat tersebut
dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Melalui penggunaan
internet, maka bahan referensi materi yang sedang dipelajari
lebih banyak dan luas. Guru akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai