Nim : A1C318010
Selanjutnya kita tinjau jika dalam bahan mengalir arus lain selain arus ini
atau arus bebas Jf, dimana arus ini dibangkit kan dari potensial luar. Sehingga,
total arus yang ada dalam arus yang ada dalam bahan : J = Jb + Jf
∆ × B=μ0J
∆ × B=¿(Jb +Jf)
1
∆ × B= ∆ × M + JF
μ0
∆× ( μB −M )=JF
0
B
Dengan H = −M (Dalam bentuk difergengsi)
μ0
H . d⃗
∮⃗ H = Ifenc : Ifenc (Arus bebas yang ditutup loop amper)(Dalam Bentuk
integral)
Contoh Soal :
Suatu slinder dengan panjang tak hingga dengan jari-jari R, slinder ini
mempunyai magnetisasi yaitu M = Kr ^z
Dimana : k = konstanta
Tentukan lah :
Kb = Kr ^z × r^ (Permukaan di r=R)
Kb = KR φ^
= J (R-r) L + kb.L
= -k L (R-r) + kRL
I anc = k L r
B. dl⃗ = μ0 I anc
∮⃗ dl⃗ → ⃗z .
BL ⃗z . = μ0 k r L
b. ∮H.dl = Ifenc
∮H.dl = 0
B
H=0→ −M =0
μ0
B = μ0 M
Diluar silinder B = 0
Didalam silinder B = μ0 k r ⃗z.
Tentu dengan menggunakan hukum amper untuk kuat arus identitas medan
magnet lebih mudah.
BAHAN MAGNET LINEAR
1
M= λ B ( λ m= suseptubilitas magnet bergantung pada bahan)
μ0 m
B = μ0(H + M)
B = μ0 H ( 1 + λ m)
B=μ⃗
⃗ H
Dimana μ=μ 0 ( 1 + λ m ¿
Jb = ( ∇ × H ) λ m
Jb = λ mJf
Arus pada bahan yang bersifat linear sebanding dengan arus bebasnya. Jika,
nantinya arus bebas nya tidak ada maka otomatis arus ikadnya bernilai 0.
Kurva Histerisis
Kurva histerisis merupakan kurva yang menjelaskan bagaimana
sejarah magnetisasi dalam bahan
Jika kita lihat secara mikroskopis setiap material itu mempunyai domain
magnet dan setiap domain magnet mempunyai dinding domain. Domain magnet
untuk bahan peromagnetik jika kita berikan medan magnet luar maka akan mudan
terorientasi searah dengan medan magnet eksternal.Jika kita lepas medan magnet
eksternalnya secara perlahan maka orientasinya tidak berubah. Kasus seperti ini
ketika domain magnetnya sudah terorientasi maka itulah yang disebut dengan
magnet permanen.
Suatu bahan peromagnetik seperti ini bisa kita ubah menjadi bahan
nonmagnetik. Dengan cara merusak dinding domain, cara merusak dinding
domainnya dengan meningkatkan suhu, dipanaskan-dipanaskan hingga mencapai
suatu titik maksimum hingga dinding domain rusak atau hancur. Titik maksimum
disebut dengan titik curiepoint. Proses perubahan dinding domain magnet ini
menjadi bahan nonmagnetik dapat dijelaskan dengan kurva histerisis. Dari kurva
histerisis dapat kita bedakan mana bahan yang softmagnetik dan hardmagnetik.
ELKTRODINAMIKA
Induksi Elektromagnetik
Eksperimen ketiga yang dilakukan oleh Faraday adalah kedua medan magnet
diam dan kumparan diam sehingga tidak ada gerak relatif antara kumparan dan
medan magnet. Tentu apabila sama-sama diam maka tidak ada arus listrik. Nah
sekarang pada eksperimen ketiga Faraday mencoba mengubah-ubah medan
magnetnya diperbesar lalu diperkecil dan diperbesar. Dan yang terjadi ketika
diperbesar arusnya muncul kekanan dan ketika diperkecil maka arus kembali
keawal. Ketika gerak relatif antara medan magnet atau sumber magnet dengan
kumparan itu ditiadakan namun dengan cara mengubah-ubah medan magnet maka
tetap muncul arus listrik. Artinya muncul suatu beda potensial dikumpuran.
Kenapa muncul arus listrik? Jelas karena ada beda potensial, yang mana beda
potensial yang muncul akibat adanya perubahan medan magnet itu disebut dengan
GGL Induksi (ε ). Dengan persamaan :
dϕB
Ggl Induksi (ε ).= - ( Tanda negatif menandai adanya hukum lanz)
dt
Hukum Lanz menyatakan arah arus induksi sedemikian rupa sehingga medan
magnet induksi melawan perubahan fluks sumber.
Fluks magnet adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus bidang
atau peermukaannya.
dφ
ε = ∮E. dl⃗ = -
dt
E
Teorema stokes : hubungan antara integral permukaan dengan integral garis ∮⃗
dl⃗ =∬(⃗∇ ×⃗E ). d⃗a
∂⃗
B
Disubstitusi nilai rotasi ∬(⃗
∇ ×⃗
E ). d⃗a = -∬ d⃗a
∂t
⃗ ∂⃗
B
∇ ×⃗
E= (Bentuk diperensial dari hukum faraday)
∂t
Contoh soal :
Penyelesaian :
dφ
ε =¿ - = ∮E.dl
dt
d
- (BA) = E (2 πr ¿
dt
d
- B ¿ ) = E (2 πr ¿
dt
r⃗ dB
E=-
⃗ φ^
2 dt