Laporan Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Sarjana Strata-1 Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan Bandung
Oleh:
153030035
Motor Penyapu Jalan atau sering disebut Road Sweeper, merupakan jenis kendaraan
yang berfungsi menyapu sampah-sampah di jalan raya dan mem-vacuum secara otomatis
sehingga sampah terkumpul di bak sampah di dalam motor.
Broom adalah alat sapu jalan. bahan sapu ini tidak mudah rusak. Untuk membersihkan
jalan tanpa merusak jalan. Bahan sapu ini kuat dan tahan lama tetapi ramah untuk jalanan,
karena kita dapat mengatur kecepatan putaran sapu sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
membuat Street Sweeper melakukan pekerjaan dengan hasil terbaik tanpa menimbulkan
masalah lain.
Broom sweeper merupakan pengarah sampah menuju vacumm yang nantinya sampah
tersebut akan di sedot oleh vacuum menuju tempat penampungan sampah. Untuk material
broom sendiri mengunakan sapu lidi , agar proses pembuatanya lebih mudah dan dalam
perawatannya mudah. Untuk komponen dari broom sweeper yaitu motor DC sebagai
penggerak utama, mounting motor DC dengan bentuk kubus ukuran luas 6x 100²mm, pipa
teleskopik dengan dimensi ukuran panjang pipa luar 127 mm dengan diameter 30 mm dan
untuk bagian dalam menggunakan pipa dengan ukuran panajng 150 mm dengan diameter 28
mm, dudukan sapu dengan menggunkan material kayu dengan diameter 250 mm dan tebal
35mm.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat tiada henti serta hembusan nafas hingga detik ini dan berkat rahmat serta
hidayahnya yang berupa akal pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul “DESAIN & PENGEMBANGAN PRODUK KENDARAAN PENYAPU JALAN
RODA TIGA”. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir
zaman.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................2
2.3 Broom....................................................................................................................9
2.4.1 Bristle..............................................................................................................9
2.4.2 Ijuk................................................................................................................10
2.4.3 Nilon.............................................................................................................10
iii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................12
BAB IV DESAIN..........................................................................................................14
BAB V PEMBUATAN.................................................................................................19
7.1 Kesimpulan..........................................................................................................26
7.2 Saran....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................27
LAMPIRAN..................................................................................................................28
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Perbandingan desain....................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat sekarang ini, sampah sudah menjadi masalah secara umum yang terjadi di kota-
kota di Indonesia. Mulai dari pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, permasalahan
pengangkutan, hingga masalah di tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah selalu identic
dengan barang sisa atau hasil buangan tak berharga.
Motor penyapu jalan merupakan solusi bagi perkotaan, dan pedesaan yang ingin
kebersihan kotanya tetap terjaga dengan petugas kebersihan yang terbatas. Motor Penyapu
Jalan atau sering disebut Road Sweeper, merupakan jenis kendaraan yang berfungsi menyapu
sampah-sampah di jalan raya dan mem-vacuum secara otomatis sehingga sampah terkumpul
di bak sampah di dalam motor.
Jenis motor penyapu jalan yang banyak dioperasikan oleh pemerintah daerah masih
tergolong jenis motor penyapu jalan roda empat atau menggunakan mobil, sehingga kurang
efektif dan efisien apabila digunakan di jalan-jalan sempit . Untuk memudahkan pembersihan
jalan di jalan yang sempit dibutuhkan suatu motor penyapu jalan dengan dimensi yang sesuai
dengan kondisi lingkungan yang sempit yaitu dengan menggunakan motor roda tiga. Dengan
menggunakan motor tiga roda, memungkinkan di gunakan pada jalanan yang kecil (gang yang
hanya dapat masuk satu mobil), serta pengguna dapat mengoperasikan road sweeper untuk
membersihkan jalan tersebut dengan cepat, road sweeper ini didukung oleh mesin pengerak
empat tak yang dimana penguhung putaran anatara mesin dengan blower menggunakan V belt
yang dihubungkan dengann pulley
2
I.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut ini:
1. Perancangan & pengembangan broom sweeper pada produk kendaraan penyapu jalan
roda tiga
2. Pemilihan sampel broom sweeper pada road sweeper yang akan dianalisis.
3. Mendapatkan hasil pengujian broom sweeper yang telah digunakan.
Dalam pembahasan Penelitian ini. Hal-hal yang menjadi batasan dalam penelitian ini
adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan
sistematika penulisan
Bab ini berisikan teori – teori tentang motor road sweeper, teori – teori tentang broom,
jenis – jenis material broom, serta macam – macam analisis kegagalan yang menjadi dasar
permasalahan yang akan dibahas sebagai referensi.
BAB IV DESAIN
Bab ini berisikan tentang rancangan broom sweeper yang dibuat dengan menggunakan
aplikasi SOLIDWORK.
3
BAB V PEMBUATAN
Bab ini berisikan tentang langkah-langkah dalam pembuatan komponen dari broom
sweeper.
Bab ini berisikan tentang proses pengujian dan hasil analisa setelah dilakukannya
pengujian.
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan buku acuan atau jurnal yang digunakan penulis dalam pembuatan proposal
skripsi.
4
BAB II
STUDI LITERATUR
5
Gambar 2. 1 Mechanical Broom Street Sweeer
II.2.2 Vacuum Street Sweeper
Penyapu vakum pertama kali muncul pada 1920-an, dan menggunakan kipas
bertenaga mesin untuk membuat hisap. Biasanya, sapu windrow memindahkan kotoran ke
jalur nozzle vakum, tempat kotoran dan serpihan tersedot ke dalam hopper. Volume hopper
yang besar menyebabkan material yang lebih berat jatuh, sementara layar menjebak material
yang lebih ringan seperti daun, sebelum udara habis. Penyapu vakum lebih baik dalam
mengambil bahan yang lebih halus daripada penyapu mekanis, tetapi berbagi banyak
kelemahan yang sama, karena sapu angin kurang efektif menembus celah dan lubang di jalan,
dan nosel pengisap biasanya hanya mencakup sekitar 1/3 dari penyapu. lebar jalan menyapu.
Vakum buang juga dapat memancarkan sejumlah besar debu ke atmosfer.[5]
6
Gambar 2. 2 Vacuum Street Sweeper
II.2.3 Regenerative Air Street Sweeper
Regenerative Air Sweepers, ditemukan pada pertengahan 1960-an oleh pendiri
TYMCO BW Young, menggunakan mesin untuk menyalakan blower, yang mendorong udara
melalui lubang ledakan di seluruh lebar kepala pick-up, yang mencakup seluruh lebar
penyapu . Semburan udara menghilangkan kotoran dari permukaan, menembus
ketidaksempurnaan di jalan seperti retakan dan lubang. Mirip dengan penyapu tipe vakum,
kotoran dan serpihan disedot ke dalam hopper, di mana volume hopper yang besar
menyebabkan material yang lebih berat jatuh, sementara layar menjebak material yang lebih
ringan seperti daun, tetapi alih-alih habis, udara dibersihkan oleh pemisah debu dan kemudian
kembali ke lubang ledakan dari kepala pick-up dalam siklus loop tertutup. Penyapu udara
regeneratif lebih baik dalam mengambil partikel yang lebih kecil daripada penyapu mekanis
dan penyapu vakum, karena aksi hembusan udara / suction head pick-up, yang mencakup
seluruh lebar penyapu, menjangkau area yang tidak dapat diakses oleh sapu silindris.[5]
7
Gambar 2. 3 Regenerative Air Street Sweeper
II.2.4 High Efficiency Street Sweeper
Pada akhir 1970-an, beberapa penyapu mulai menggunakan filter membran untuk
menekan debu. "Penyapu Efisiensi Tinggi" adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan penyapu dari salah satu dari tiga jenis utama, yang menggunakan filter untuk
mengontrol emisi debu yang terbuat dari partikel debu ultrafine yang diukur dalam mikron.
Penyapu Efisiensi Tinggi kadang-kadang disebut sebagai Penyapu “Tanpa Debu” atau “Tanpa
Air” karena kemampuannya untuk menyapu tanpa debu secara virtual sambil menggunakan
sedikit air untuk menghilangkan debu. [5]
8
II.3 Broom
Broom adalah alat sapu jalan. bahan sapu ini tidak mudah rusak. Untuk membersihkan
jalan tanpa merusak jalan. Bahan sapu ini kuat dan tahan lama tetapi ramah untuk jalanan,
karena kita dapat mengatur kecepatan putaran sapu sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
membuat Street Sweeper melakukan pekerjaan dengan hasil terbaik tanpa menimbulkan
masalah lain.
Alat ini berfungsi sebagai pengarah sampah menuju vacumm yang nantinya sampah
tersebut akan di sedot oleh vacuum menuju tompat penampungan sampah
Gambar 2. 5 Sweeper
II.4 Jenis Material Broom Sweeper
II.4.1 Bristle
Bristle merupakan serat atau bulu kaku/kuat, baik alami yang berasal dari serat
tumbuhan dan rambut binatang atau buatan (sintetis). (1)
Gambar 2. 6 Bristle
9
II.4.2 Ijuk
Jenis sapu ijuk terbuat dari serat pohon aren yang dijalin menjadi satu, mengakibatkan
sapu ini tidak bisa dicuci. Sapu ijuk ini memiliki lembaran yang lebih tebal namun tetap
lentur. Namun pada penggunaan awal, sapu ini membutuhkan perhatian khusus. Karena
sifatnya yang alami dengan panjang serat kombinasi membuat sapu ijuk ini akan mengalami
kerontokan. Pada awal penggunaan, sebaiknya bersihkan sapu dari lembaran ijuk yang tidak
terjalin dengan baik, dengan cara mengibas-kibaskan sapu agar lembaran ijuk tersebut
terlepas.
Gambar 2. 7 Ijuk
II.4.3 Nilon
Nilon adalah polimer yang tersusun atas heksametilen diamina dengan asam adipat
melalui polimerisasi kondensasi. Nilon ialah nama yang diberikan kepada sekelompok
polimer sintetis yang terkenal dengan sebutan pliamida. Di Zaman modern ini nilon
merupakan salah satu polimer yang paling umum digunakan. (2)
Gambar 2. 8 Nilon
10
II.5 Motor DC
Motor DC (Direct Current) adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi
untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor DC merupakan jenis motor
yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda
tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas
dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. (3).
Gambar di bawah merupakan contoh dari motor DC yang dipakai sebagai penggerak
dari Broom Sweeper.
Gambar 2. 9 Motor DC
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun langkah yang dilakukan dalam penyelesaian penelitian Tugas Akhir ini:
Mulai
Identifikasi masalah
Studi literatur
Draft Design
Pembuatan Prototipe
Pengujian
Pembuatan alat
Selesai
12
III.2 Penjelasan Diagram Alir
Adapun penjelasan mengenai diagram alir metodologi penelitian di atas yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah yang
teridentifakasinya adalah memilih material broom yang cocok dengan kondisi jalanan
dan mencari dimensi yang cocok dengan motor penyapu jalan roda 3.
2. Studi literatur
Dalam studi literatur dijelaskan teori – teori tentang pengertian, komponen-
komponen, cara kerja. Sebuah alat yang akan di buat .
3. Draft desain
Merancang komponen yang berkaitan dengan metode perhitungan dan
kemudian menggambar desainnya dilakukan dengan menggunakan software
Solidworks .
4. Pembuatan Prototipe
Pada tahap ini dilakukan pembuatan prototipe dari broom sweeper dan di
lakukan pengujian untuk mekanisme penggeraknya.
5. Data hasil pengujian
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data-data hasil pengujian yang telah
dilakukan.
6. Pembuatan alat
Pada tahap ini dilakukan pembuatan alat dari broom sweeper dari desain yang
telah di uji.
13
BAB IV
DESAIN
14
Gambar 4. 2 Draft desain broom sweeper
IV.4 Tabel perbandingan desain
Tabel 4. 1 Perbandingan desain
2. Mounting
Gambar 4. 5 motor DC
Motor DC sebagai sumber penggerak untuk memutarkan broom sweeper.
4. Plange
Gambar 4. 6 Plange
Plange berfungsi sebagai penerus putaran dari motor DC ke plat broom.
5. Dudukan broom
17
Gambar 4. 7 Dudukan Broom
18
BAB V
PEMBUATAN
mounting motor dc
19
2. Pembuatan Dudukan Broom
Pada tahap ini melakukan proses pembuatan komponen pelat broom dengan
menggunakan tip blok, tip blok di ukur dengan menggunakan jangka untuk memberi tanda
pada tip blok lalu dilakukan proses pemotongan menggunakan alat potong kayu atau gerinda
potong. Setelah proses pemotongan selesai dilanjutkan kebagian proses pembuatan lubang
untuk dudukan sapu dengan menggunakan mesin gurdi, setelah itu dilakukan proses
pemasangan sapu lidi pada lubang yang telah dibuat Berikut gambar proses Pembuatan plat
broom dibawah ini.
3. Pembuatan Plange
Pada tahap ini penulis melakukan pemotongan dan pembuatan poros
berlubang pada batang baja sesuai ukuran dan dimensi yang telah ditentukan menggunakan
mesin bubut untuk memakan batang tersebut agar terpotong sesuai dengan ukurannya. Proses
selanjutnya pembuatan dudukan poros untuk disambungkan pada broom,dudukan poros ini
20
menggunakan pelat broom dimana pelat dipotong dan di bentuk dengan menggunakan mesin
gerinda agar dapat dirancang dengan komponen-komponen yang telah disesuaikan, lalu
menyambungkan pelat yang telah dibuat dengan cara dilas. Berikut proses Pembuatan plange
dibawah ini:
21
proses pemotongan dengan proses pembuatan alur stopper
mesin gergaji dengan mesin miling
22
BAB VI
PENGUJIAN DAN ANALISA
23
Gambar 6. 2 Kondisi Lapang Parkir UNIVERSITAS PASUNDAN Sebelum
Dilakukan Pengujian Road Sweeper
Cara kerja dari broom sweeper bermula dari motor DC sebagai sumber tenaga
putar, tenaga putar dari motor DC diteruskan ke broom melalui plange. Putaran broom
mengakibatkan sampah yang terlewati oleh broom terlempar menuju jalur penghisapan
sehingga sampah terhisap oleh section.
25
BAB VII
PENGUJIAN DAN ANALISA
VII.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari Tugas Akhir ini, sebagai berikut:
1. Untuk fungsi road sweeper yang dirancang, bisa digunakan untuk menghisap, dan
mudah dalam pengoprasiannya.
2. Sampah bisa tersapu dan terkumpul oleh broom sweeper untuk di arahkan ke section
agar bisa terhisap.
3. Broom sweeper yang dirancang, secara garis besar dapat berfungsi walaupun belum
maksimal.
4. Banyak sapu yang lepas dari dudukan sehingga mengakibatkan proses penyapuan
kurang maksimal.
5. Broom dengan material sapu lidi secara garis besar bisa bertahan,namun dalam jangka
waktu yang sebentar. Hal ini disebabkan kurang kuatnya material sapu lidi yang
bergesekan dengan aspal.
VII.2 Saran
1. Penambahan bahan isolator pada komponen penghubung broom sweeper dengan
frame prototype road sweeper.
2. Penambahan cover atau pengikat sapu agar tidak lepas.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. [Online] Februari 14, 2016. [Cited: Desember 10, 2019.]
https://halalcorner.id/en/memahami-tulisan-bristle-pada-sikat-gigi.
5. Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. road sweeper . [Online] [Cited: September 20, 2019.]
http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-25001150008432/40712.
14. [Online] Oktober 26, 2015. [Cited: Desember 10, 2019.] http://ujiansma.com/kelompok-
broom-and-brush.
27
LAMPIRAN
28
29
30
31