Anda di halaman 1dari 3

Mengenal 9 Material Fasade Bangunan

Fasade bangunan merupakan sebuah wajah atau


tampak yang ditampilkan sebuah bangunan. Dari fasade tersebut dapat memberikan suatu
karakter, keunikan dan daya tarik bangunan. Fasade dalam bangunan terbagi menjadi empat
bagian, fasede depan, fasade belakang, fasade samping kanan dan fasade samping kiri.
Fasade bangunan tidak hanya sebagai tampak saja, namun juga dapat menjadi ciri khas
tertentu. Fasade juga dapat membedakan rumah Anda dengan berbagai jenis-jenis rumah
tinggal lainnya. Rumah dengan konsep arsitektur modern tropis tentu akan berbeda dengan
rumah dengan konsep desain rumah modern eropa dan sebagainya.

ads

Dalam dunia konstruksi, lapisan fasade dikenal dengan istilah pelapis


bangunan (cladding) yang digunakan untuk menampilkan kesan estetika bangunan serta
fungsionalnya. Cladding ini berfungsi sebagai pelindung bangunan dari unsur-unsur yang dapat
merusak seperti sinar matahari berlebihan, cuaca ekstrim dan sebagainya. Material finishing
pada eksterior bangunan dapat dipasang mulai dari bagian atas hingga struktur pendukung
sebagai penguat karakteristik tampilan bangunan. Pada dasarnya material cladding tidak
memiliki daya tahan terhadap angin maupun air, namun diakhir pekerjaan dikombinasikan
kembali dengan waterproofing dan sebagainya untuk proteksi terhadap cladding tersebut.

Material fasade bangunan terdiri dari bermacam-macam pilihan yang dapat Anda sesuaikan
dengan konsep bangunan. Berikut ini adalah jenis-jenis material fasade bangunan, yakni:

1. Plester Aci

Material fasade yang paling banyak digunakan adalah plester aci dengan finishingwarna cat
yang indah dan sejuk. Penggunaan aci dianggap mudah pengerjaannya serta murah, dapat
digunakan sebagai cara membangun rumah dengan dana minim. Namun penggunaan aci tidak
banyak digunakan pada bangunan-bangunan tinggi karena hasil pekerjaannya cenderung tidak
rapi. Selain itu pada hasil pekerjaan sering kali ditemukan retak rambut. Untuk mencegahnya,
Anda dapat menggunakan adukan mortar instan dengan kualitas material yang lebih
terpercaya.

2. Batu Granit

Granit biasa digunakan sebagai cara menyulap rumah biasa menjadi mewah. Penggunaan
granit sebagai fasad biasanya hanya diaplikasikan pada tampak depan bangunan.
Diantara kelebihan dan kekurangan batu granit, harga material ini juga terbilang cukup mahal
sebanding dengan kualitas dari granit itu sendiri. Selain sebagai fasade bangunan, granit juga
dapat dimanfaatkan sebagai material lantai.

3. Batu Alam Andesit


Selain batu granit, batu andesit juga dapat dimanfaatkan sebagai material fasade bangunan.
Batu ini dapat di susun dengan menggunakan pola tertentu supaya tampilan rumah lebih
elegan dan natural. Penggunaan batu alam memang banyak digunakan karena cara
membersihkan batu alam yang cenderung mudah dan sederhana.

4. Alumunium Composit Panel

Alumunium composite panel merupakan material yang biasa digunakan untuk bangunan
komersil seperti kantor, ruko, pusat perbelanjaan dan sebagainya. Sebagai material rumah
tinggal, penggunaannya dapat dikatan cukup jarang. Material ini biasanya dipasang dengan
menggunakan model yang sudah ditentukan pada pasangan rangka hollow alumunium atau
rangka hollow metal.

5. Curtain Wall atau Kaca

Penggunaan curtain wall biasanya dikombinasikan dengan material alumunium composite


panel. Keduanya sering diaplikasikan pada bangunan-bangunan tingkat tinggi seperti gedung
perkantoran. Kaca juga merupakan salah stau material fasade bangunan yang dapat
digunakan. Jenis kaca yang dipakai adalah kaca panasap dan kaca stopsol (kaca reflektif).

6. Kayu

Tidak hanya sebagai berfungsi sebagai bahan-bahan dalam membangun rumah, kayu juga
dapat dimanfaatkan sebagai fasade bangunan. Bahan yang digunakan terdiri dari papan kayu
dengan jenis kayu ek, pinus dan cedar. Pemasangan fasade kayu banyak sekali ditemukan,
bahkan pada berbagai macam desain rumah minimalis. Kayu dapat menampilkan kesan
natural dan alami. Disamping itu, material ini tidak pernah ketinggalan zaman sehingga banyak
sekali yang menggunakannya. Namun penggunaan material kayu sangat mengkhawatirkan
karena dapat terserang rayap. Untuk itu Anda perlu menggunakan jenis kayu yang tidak
dimakan rayap atau pun memberikan cat anti rayap pada proses finishing.

7. Bata Ekspos

Bata ekspos digunakan untuk menampilkan kesan natural dinding rumah. Cara pengaplikasian
batu ekspos pertama-tama batu di rendam terlebih dahulu sebelum akan dipasang. Kemudian
siapkan campuran semen dan pasir dalam kadar yang sama. Pasang bata ekspos dengan
seksama, kemudian lapisi permukaan bata yang sudah kering dengan cat finishing.

8. Bata Ringan Aerasi

Dikatakan sebagai bata ringan karena memang bobotnya yang mencapai 1/3 dari bobot bata
merah. Sehingga proses pekerjaan akan lebih efektif dan waktu yang dibutuhkan akan
terpangkas cukup signifikan. Selain itu bata ringan sangat mudah dipotong dan tampilannya
juga unik sebagai fasade rumah.
9. Batu Roster

Batu roster atau lubang angin juga bisa digunakan sebagai fasade rumah, lho! Anda biasanya
menemukan roster rumahyang diletakan diatas pintu mau pun jendela. Tapi roster juga dapat
digunakan sebagai tampilan rumah. Kesan yang dihadirkan sangat menimbulakan ciri-ciri
rumah tropis.

Anda mungkin juga menyukai