LANDASAN TEORI
sebagai berikut :
1. Atap pelana
Atap pelana merupakan salah satu jenis struktur atap, bukan material
untuk atap. Karakter utama dari struktur atap berbentuk pelana adalah
kesederhanaan dan kemudahan dalam pembuatannya. Strukturnya hanya terdiri
dari dua sisi miring yang ditopang oleh dinding berbentuk segitiga. Namun
sebenarnya bukan hanya dinding segitiga, material struktur atap lain seperti kayu
dan besi juga bisa digunakan.
2. Atap Joglo
Rumah joglo ialah rumah tradisional Jawa yang umumnya dibuat dari
kayu jati. Atap joglo berbentuk tajug, semacam atap piramida yang mengacu pada
format gunung. Dari sinilah nama joglo itu muncul. Istilah joglo berasal dari dua
kata, ‘tajug’ dan ‘loro’ yang bermakna penggabungan dua tajug.
3. Atap Gergaji
Atap gergaji merupakan model atap yang terdiri dari dua bidang atap atau lebih
yang tidak sama lerengnya sehingga seolah seperti gergaji.
5. Atap Datar
Atap datar adalah atap yang paling sederhana berbentuk datar atau rata.
6. Atap Tenda
Model atap yang dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan
lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama.
7. Atap Sandar
Adalah atap yang digunakan untuk bangunan – banguanan tanbahan
misalnya; selasar atau emperan
.
8. Bentuk Atap Kombinasi
Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis plana dan
perisai.
9. Atap Mansard
Brntuk atap ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terliat bersusun
atau bertingkat
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk menutup atap itu antara lain:
a. Genteng.
Genteng adalah salah satu jenis atap rumah yang sering digunaka,genteng
sendiri dapat dibedakan berdasarkan bahan baku untuk membuat genteng
yaitu tanah liat, beton, metal atau seng, serat fiber semen atau asbes, kaca,
bentuk genteng mempunyai berbagai macam variasi yang dapat dipilih
sesuai kebutuhan dan selera pemilik rumah
b. Sirap.
Penutup atap rumah dengan model sirap menggunakan bahan papan kayu
dengan ukuran tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga ata rumah
dapat berfungsi dengan baik, atap sirap ini mampu menyerap panas
matahari dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk untuk
dihuni, jenis kayu yang baik untuk digunaka sebagai atap sirap adalah
kayu ulin karena jenis kayu ini terbilang awet yang dapat bertahan selama
puluhan bahkan ratusan tahun, atau dapat juga dari jenis kayu lain yang
sudah diawetkan secara sempurna, kendala penggunaan atap sirap ini
terletak pada kesulitan dalam memperoleh bahan, harganya mahal dan
sulit pada masa perawatan jika ada yang bocor
c. Rumbia.
Bahan yang dapat digunakan sebagai atap rumah yang selanjutnya adalah
rumbia, yaitu jenis penutup atap yang terbuat dari bahan daun yang ditata
menjadi sebuah atap rumah, atap rumbia dapat memberikan kesan alami
dan tradisional dengan biaya pembangunan yang murah, serta mempunyai
berat konstruksi yang ringan, namun atap rumbia tidak dapat bertahan
lama dan rawan bocor, jadi memerlukan perawatan khusus
d. Ijuk.
Ijuk adalah jenis atap yang terbuat dari tanaman aren yang tumbuh
diantara pelepahnya, dapat memberikan kesan alami dan kesejukan.
Namun kekurangan atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan
rawan bocor pada saat hujan turun.
e. Genteng Aspal.
Genteng aspal dapat digunakan dengan cara pemasangan hampir mirip
dengan model atap sirap, genteng aspal dapat menyerap panas matahari
dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk, namun masih sulit
dicari dipasaran dan memerlukan keahlian khusus dalam pemasanganya
f. Beton Bertulang
Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat
tinggi, dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam
waktu yang akan datang atau biasa dIsebut dengan model rumah
mengambang atau rumah tumbuh. Konstruksi beton bertulang yang
difungsikan sebagai atap pada rumah dan bangunan biasa juga kita kenal
sebagai dak beton. Dak beton terbuat dari kombinasi besi dan cor beton.
Dak beton banyak digunakan pada banguna rumah modern atau rumah
minimalis. Jenis penutup atap ini cukup kuat menahan perubahan cuaca
dan konstruksinya pun cukup kuat.
g. Polycarbonate.
Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya
dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama
(warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta
transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak
memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).
2.4.1 Kuda-Kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi
untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada
struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss).
Umumnya kuda-kuda terbuatdari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Kuda-
kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar
12 m. Kuda-kuda bambu pada umunya mampu mendukung beban atap sampai
dengan 10 meter, Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap, dengan
sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan
bentang 75 meter, seperti pada hangar pesawat, stadion olah raga, bangunan
pabrik, dll. Kudakuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan
bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu
diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah
horisontal.
Keterangan:
a. Rafter
b. Kolom
c. Aunch
d. Base plate
e. Stiffener
a. Tipe Kuda-Kuda
1. Tipe pratt
2. Tipe fink
4. Tipe bowstring
5. Tipe sawtooth
b. Bentuk-Bentuk Kuda-Kuda.
Berikut bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis
banya, yaitu :
4. Bentang 20 Meter
Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-
kuda atap sebagai loteng, Bahan dari kayu
2.4.2 Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyek horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,
orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording
berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording
menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan
panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda,
sehingga bentuk kuda kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang
tersedia. Bahan- bahan untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau
profil WF. Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan
dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan.
Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal
yang terjadi pada gording.
Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm
dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari baja
profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyi dimensi; panjang satu
batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5
mm. Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10
s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.
2.4.4 Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujunnya
memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser (diperpanjang/diperpendek).
3.4.5 Usuk/kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan
meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan
dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan
gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap
harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama
kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan
rembesan.
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk menutup atap itu antara lain:
k. Genteng.
Genteng adalah salah satu jenis atap rumah yang sering digunaka,genteng
sendiri dapat dibedakan berdasarkan bahan baku untuk membuat genteng
yaitu tanah liat, beton, metal atau seng, serat fiber semen atau asbes, kaca,
bentuk genteng mempunyai berbagai macam variasi yang dapat dipilih
sesuai kebutuhan dan selera pemilik rumah
l. Sirap.
Penutup atap rumah dengan model sirap menggunakan bahan papan kayu
dengan ukuran tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga ata rumah
dapat berfungsi dengan baik, atap sirap ini mampu menyerap panas
matahari dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk untuk
dihuni, jenis kayu yang baik untuk digunaka sebagai atap sirap adalah
kayu ulin karena jenis kayu ini terbilang awet yang dapat bertahan selama
puluhan bahkan ratusan tahun, atau dapat juga dari jenis kayu lain yang
sudah diawetkan secara sempurna, kendala penggunaan atap sirap ini
terletak pada kesulitan dalam memperoleh bahan, harganya mahal dan
sulit pada masa perawatan jika ada yang bocor
m. Rumbia.
Bahan yang dapat digunakan sebagai atap rumah yang selanjutnya adalah
rumbia, yaitu jenis penutup atap yang terbuat dari bahan daun yang ditata
menjadi sebuah atap rumah, atap rumbia dapat memberikan kesan alami
dan tradisional dengan biaya pembangunan yang murah, serta mempunyai
berat konstruksi yang ringan, namun atap rumbia tidak dapat bertahan
lama dan rawan bocor, jadi memerlukan perawatan khusus
n. Ijuk.
Ijuk adalah jenis atap yang terbuat dari tanaman aren yang tumbuh
diantara pelepahnya, dapat memberikan kesan alami dan kesejukan.
Namun kekurangan atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan
rawan bocor pada saat hujan turun.
o. Genteng Aspal.
Genteng aspal dapat digunakan dengan cara pemasangan hampir mirip
dengan model atap sirap, genteng aspal dapat menyerap panas matahari
dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk, namun masih sulit
dicari dipasaran dan memerlukan keahlian khusus dalam pemasanganya
p. Beton Bertulang
Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat
tinggi, dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam
waktu yang akan datang atau biasa dIsebut dengan model rumah
mengambang atau rumah tumbuh. Konstruksi beton bertulang yang
difungsikan sebagai atap pada rumah dan bangunan biasa juga kita kenal
sebagai dak beton. Dak beton terbuat dari kombinasi besi dan cor beton.
Dak beton banyak digunakan pada banguna rumah modern atau rumah
minimalis. Jenis penutup atap ini cukup kuat menahan perubahan cuaca
dan konstruksinya pun cukup kuat.
q. Polycarbonate.
Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya
dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama
(warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta
transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak
memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).