Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MENGGAMBAR REKAYASA II

“BENTUK-BENTUK ATAP, DEFINISI,FUNGSI DAN BAHAN, KEMIRINGAN ATAP


MENURUT BAHANNYA, GAMBAR BENTUK-BENTUK ATAP”

OLEH :

VATRI RAHMATIA 16.1.05.2.1.034


ANDI FITRIANI ASHAR 18.1.05.2.1.008

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur dengan berkat rahmat Allah SWT,
yang telah memudahkan kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang
diutus dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan
dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Menggambar Rekayasa
II’. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar
makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan
Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah
yang kami susun inibelum mencapai tahap kesempurnaan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua dalam
kehidupan sehari-hari. Sekian dan terima kasih.

Palu, Mei 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………….


Daftar isi ……………………………………………………………...........
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang………….……………………………………..........
B. Tujuan ………………………………………………………………
Bab II Pembahasan
A. Bentuk-bentuk Atap…………………………………..………….…
B. Definisi, fungsi dan bahan………….………. …………………...…
C. Kemiringan Atap menurut bahannya………………………….…….
D. Gambar atap..…………….. ……………………………….……….
BAB III Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atap yang terdiri dari penutup atap dan rangka atap merupakan bagian dari
konstruksi bangunan yang terletak di bagian paling atas dari suatu bangunan. Sebagai
bagian paling atas, atap hendaknya didesain seringan mungkin sehingga beban yang
disalurkan ke bagian bawahnya juga kecil.
Pemilihan material penyusun atap sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Misalnya, untuk penutup atap, orang lebih memilih penggunaan genteng
yang berat sendirinya lebih ringan dibandingkan atap yang terbuat dari beton. Begitu
juga dengan rangka atapnya. Dahulu material kayu merupakan material yang sering
digunakan untuk konstruksi rangka atap. Hal ini karena material kayu cukup ringan
dan kekuatannya pun cukup memadai untuk struktur rangka atap. Namun, dengan
ketersediaan kayu yang semakin terbatas, orang-orang beralih menggunakan baja
konvensional sebagai konstruksi rangka atap. Seiring perkembangan teknologi,
ditemukanlah material baja ringan yang memiliki kekuatan lebih tinggi dan berat
sendiri yang lebih ringan sehingga baja ringan menjadi alternatif untuk material
penyusun rangka atap.
Dengan kondisi tersebut, penggunaan material baja ringan semakin marak
digunakan khususnya pada konstruksi rangka atap, termasuk rangka atap tradisional.
Ada beberapa pilihan penutup atap yang berkualitas dan murah. Sebut saja seperti
genteng. Jenis genteng pun beragam dilihat dari harga, kualitas dan desain. Yang
membedakan hanya jenis bahannya saja. Ada yang terbuat dari metal, bitumen atau
aluminium.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mengetahui jenis-jenis atap dan bahannya,
kemiringan atap serta definisi dan fungsinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Atap
Bentuk atap adalah suatu bentuk atap yang di pakai untuk pelindung bangunan rumah,
atau penghias bangunan, dan bentuk atapaun sangat berguna karna atap sangatlah
penting untuk desain rumah, begitupun dengan atap rumah sangatlah bermacam-
macam. Adapun bentuk-bentuk atap seperti dibawah ini :
 Atap datar
Bentuk atap datar ini adalah yang paling sederhana, bentuknya berbentuk
horizontal tanpa harus ada pertemuan sisi atap, karna atap ini sangatlah lazim
digunakan pada suatu rumah gaya minimalis, atau gaya minimalis modern,
atap datar ini sangatlah simpel, ringkas, dan serba lurus,tidak ribet dan sangat
mudah untuk membuatnya.

 Atap pelana
Atap pelana juga banyak di pakai di kalangan masyarakat, atap pelana sering
dan banyak di gunakan untuk atap sekolah,pabrik,kos peninapan, terutama
rumah, ciri-cirinya kuda kudanya segitiga jurainnya 1 garis jurai luar saja
atapnya 2 sisi sama dan bertemunya di puncak bubungan, dengan kemiringan
30-40 drajat, atap pelana sangatlah cocok untuk darerah rumah yang tropis,
karna daerah yang tropis cocok memakai atap pelana.

 Atap sandar
Atap Sandar  merupakan pengembangan dari suatu atap pelana dan atap-atap
yang lain,  karna atap sandar ini hanya menggunakan satu bidang atap, dan
tanpa bubungan.atap ini sangatlah lebih simpel dari atap- atap yang lainnya, 
Awalnya atap ini digunakan pada bangunan tambahan saja di sebuah rumah.
Lambat laun atap sandar juga digunakan sebagai bangunan utama dan
menciptakan suatu kesan futuristik, terutama pada desain rumah gaya modern,
bentuk atap ini simpel dan indah.
 Atap gergaji
Atap gergaji biasanya banyak digunakan untuk rumah hunian, terutama rumah
gaya industrial, dan pabrik atau lapangan industri, karena bentuk atapnya yang
sangat curam dan dapat melindungi pekerja, dan mesin-mesin pabrik dari sinar
matahari langsung. 

 Atap perisai
Atap perisai ini sangatlah indah dan terbentuk dari empat bentuk bidang, yaitu
dua bidang trapesium dan juga dua bidang segitiga, yang keduannya
trapesium,segitiga bertemu di bubungan atau bisa di sebut jurai luar, atap
perisai ini juga banyak di pakai dan digunakan terutama di kalangan
masyarakat atau daerah yang kita tempati tinggali.
 Atap kombinasi (Pelana dan perisai )
Atap kombinasi ini adalah gabungan dari atap pelan dan atap perisai, atap
kombinasi ini adalah penyempurna dari dua bentuk atap tersebut, atap ini
sangatlah lajim digunakan dari ukuran kecil sampai ber'ukuran besar,  atap
perisai biasannya digunakan pada bagian rumah yang memanjang ke samping,
sedangkan atap pelana digunakan untuk bagian depan rumah, ataupun bisa
juga sebaliknnya.

 Atap Tenda
Atap tenda kadang biasanya terdapat pada suatu bangunan yang berbentuk
persegi,lengkung, dan banyak lagi model-model yang lain,  di mana ukuran
atapnnya  sama panjang, dengan lebarnya sama, dan juga empat bidang atap
yang sama dan berbentuk segitiga, juga memiliki ukuran-ukuran dan
kemiringan yang begitu sama.
 Atap pelana ganda
Atap pelana ganda adalah karna memadukan dua atap pelana pada satu
bangunan, dan Jika dilihat dari tampak muka, atu juga bisa di sebut tampak
depan, atap ini akan sangat terlihat membentuk huruf M, atap ini juga ga kalah
indah dengan atap yang lain.

 Atap Kubah
Atap kubah yang ini berbentuk seperti separuh bagian dari bola dan bisa kita
lihat pada tempat-tempat ibadah seperti masjid dan gereja. karna semakin
perkembangannya jaman, atap kubah ini juga digunakan sebagai gedung
konser orkestra, dan museum, gedung pertemuan, atau untuk aktivitas suatu
kesenian lainnya. 
 Atap Gambrel
Atap gambrel ini juga biasanya sering disebut atap belanda ( Dutch roof ) dan
juga di Inggris dan di Amerika Utara, atap ini juga terdiri dari dua bidang dan
masing-masing bidang terdiri dari dua kemiringan pada setiap suatu sisinya,
yaitu suatu landai di bagian atas dan sangatlah  curam di bagian bawah, desain
atap ini jarang digunakan di negara Indonesia, tetapi masih ada bangunan
rumah pada masa kolonial.

 Atap piramida
Atap piramida sering digunakan pada suatu bagian rumah yang berbentuk segi
enam,segi delapan, musium,rumah adat,dan bangunan -bangunan lainnya,atap
piramida ini sangatlah indah tapi jangan kalian lupakan ketika kalian buat atap
ini untuk keluar masuknnya udara kalian harus memberikan pencahaya'an dan
lubang untuk udara, dan atap ini sehingga membentuk bidang segitiga juga
atap ini bisa lebih dari empat bidang.
 Atap mansard
Atap mansard ini biasa juga disebut atap french roof atau atap prancis, karena 
jenis atap ini banyak sangat banyak digunakan di negara, awal Abad
Pertengahan. atap ini juga gabungan perpaduan dari atap gambrel dan atap
perisai, di mana terdapat empat bidang curam yang bertemu di bagian puncak
berbentuk atap perisai. oleh karna itu pada bagian atap yang sangat curam
akan membentuk suatu ruang kosong di bagian atas atap rumah tersebut juga
bisa dimanfa'atkan sebagai ruang tidur atou loteng.

 Atap joglo (atap bonnet)


Atap joglo atou bisa di sebut atap bonnet ini merupakan suatu kebalikan dari
atap mansard, atap bonnet begitu curam di bagian puncak dan sangat melandai
di bagian tepinya.namun atap ini juga berbentuk  atap limas bersusun,  karna
atap ini bannyak di gunakan di rumah adat jawa, maka orang-orang sering
menyebutnnya atap joglo.
 Atap kupu-kupu
Atap kupu-kupu ini kebalikan dari atap pelana, bentuk atap ini banyak
mengundang perhattian orang lain, karna dengan dua bagian atap yang lebih
tinggi di bagian tepi dan menukik curam di puncaknya, dan atap ini bisa
mengumpulkan air hujan di suatu bagian atasnya dan tengahnnya, setelah
mengumpul airnnya air ini bisa kita manfa'atkan untuk kebutuhan kita seperti
memenuhi kolam atou untuk mencuci,nyiram tanaman dan yang lainnya,
namun kita harus memerhatikan atapnnya supaya atap tersebut mampu
menopang air supaya ga bocor si atapnnya.

B. Definisi Fungsi dan Bahan Atap


Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya. Atap juga merupakan sebuah mahkota yang
mempunyai fungsi untuk menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan dari
panas dan hujan. Dimana di dalam pegerjaannya ada beberapa syarat yang di penuhi
antara lain :
1. Kontruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap tekanan
maupun tiupan angin.
2. Pemilihan bentuk atap yang akan di pakai hendaknya sedemikian rupa, sehingga
menabah keindahan serta kenyamanan bertempat tinggal bagi penghuninya.
3. Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi lapisan
pengawet
4. Bahan penutup atap harus tahan terhadap pengaruh cuaca.
5. Kemiringan atau sudut lereng atap harus disesuaikan dengan jenis bahan penutup
maka kemiringannya dibuat lebih landai.
6. Harus erat dengan bentuk bangunan, di buat dengan kemiringan yang tepat.

Fungsi utama atap yakni untuk melindungi rumah dari perubahan cuaca seperti,
panas, hujan, salju, petir, angin, debu, dan sebagainya. Atap juga memiliki fungsi
proteksi untuk menutupi ruangan yang ada dibawahnya, menahan radiasi panas yang
berlebihan, mencegah tampias hujan, dan mengurangi pergerakan angin. Pada
perkembangannya atap pun mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi
estetika suatu bangunan.
Bahan penutup atap dibagi menjadi beberapa bagian :
 Bahan logam, contohnya
- Seng, adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan
sebagai penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh )
berkisar 915 mm x 1830 mm dengan beberapa macam tebal yang kurang
dari 1mm. ukuran tebal yang kurang dari 1 mm dinyatakan dengan BWG.
Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir berkisar 760 mm x 1830
mm dengan beberapa macam – macam tebal yang dinyatakan dengan
BWG. Seng mempunyai lebar propil 76 mm, tinggi propil 16 mm dan
banyaknya gelombang ada 10. Jika seng terkena air hujan yang banyak
mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh jatuhnya air hujan
akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas
maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam
ruangan akan terasa lebih panas / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah,
harganya murah, pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat
biaya.
 Bahan alam (langsung)
- Sirap, Bahan penutup atap sirap dibuat dengan cara membelah – belah
kayu yang keras seperti kayu jati, belian, dan onglen menjadi lembaran –
lembaran yang mempunyai ukuran tertentu. Ukuran – ukuran sirap ada
beberapa macam seperti :
1. Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm
2. Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm
Warna biasa sirap adalah coklat tua namun akan berubah menjadi cokelat
tua kehitam-hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya
cukup ringan dan bersifat isolisasi terhadap panas. Kelemahan penggunaan
bahan ini pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan
akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di
pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung.

 Bahan alam (pengolahan)


- Genteng biasa, Jenis bahan penutup atap genteng yang terbuat dari bahan
dasar tanah liat melalui proses percetakan dan pembakaran sampai
sempurna. Hal ini disebabkan karena bahan ini mempunyai daya tolak
panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyka perawatan serta
harganya relative murah. Genteng ini banyak digunakan pada bangunan –
bangunan yang ada di daerah tropic maupun daerah ang berhawa lembab.
Genteng biasa sering disebut genteng S karena mempunyai penampang
pelintang seperti huruf S. genteng S mempunyai ukuran :
1. Panjang : 28 – 36 cm
2. Lebar : 20 – 25 cm
3. Tebal : 0,8 – 1 cm
4. Dalam lengkungan : 4 – 5 c

C. Kemiringan pada atap


Saat membangun atau merenovasi sebuah rumah/gedung, kemiringan atap
menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Karena jika terlalu miring atap
akan mudah melorot dan jika terlalu landai, air hujan tidak akan mengalir lancar.
Seringkali masalah bocornya atap rumah bukan karena genteng yang rusak tapi
karena salah menerapkan standar kemiringan atap yang ideal.
Berikut 6 jenis atap beserta standar kemiringan yang ideal :
1. Atap dak, kemiringan pada atap dak bisa dibuat nol derajat, asal
pengecorannya benar. Namun jika ingin dibuat miring sesuai dengan bentuk
rumah tidak masalah dengan melapisi atap dak dengan lapisan waterproof
agar terhindar dari kebocoran atap adukan semen yang baik juga berpengaruh
terhadap merembes atau tidaknya air.
2. Atap beton, standar kemiringan yang ideal untuk atap beton adalah 30-35
derajat. Atap beton merupakan salah satu atap yang jumlah pemakainya
cukup banyak.
3. Atap asbes/seng, merupakan salah satu penutup atap yang paling dikenal.
Kelebihan dari atap ini adalah proses pemasangan yang mudah dan tidak
mudah bocor karena sambungannya yang bagus. Standar kemiringan yang
ideal untuk atap ini adalah 15 derajat dan maksimal 25 derajat.
4. Atap genteng metal, merupakan genteng dengan berat yang ringan hanya
berbobot sekitar 25-75kg/m 2. Sedangkan genteng keramik berbobot sekitar
375kg/m2. Oleh karena itu genteng metal dapat disebut genteng yang praktis,
standar kemiringan idealnya 25-35 derajat.
5. Atap genteng keramik, atap ini mulai banyak digunakan oleh masyarakat,
karena atap ini mampu meredam panas dengan baik. Standar kemiringan yang
ideal untuk atap jenis ini adalah 30 derajat.
6. Atap spandek, atap yang terbuat dari zincalume yang diolah dengan teknologi
modern. Atap ini bersifat ringan dan tahan lama dengan standar
kemiringannya sekitar 5-30 derajat.

D. Gambar bentuk-bentuk atap


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pembuatan bangunan. Selain berfungsi sebagai penutup ruangan, atap juga dapat
memperindah rumah penghuninya. Pemilihan bentuk dan pemasangan atap yang
kurang baik berisiko terjadinya kebocoran sehingga penghuni bangunan tersebut
akan merasa tidak nyaman.
2. Bahan Penutup Atap, Yaitu Seng, Sirap, dan Genteng
3. Ada berbagai macam model Atap, hal itu dibuat berdasarkan bentuk rumah,
kegunaan dan iklim

B. Saran
Sebelum membangun sebuah gedung khususnya atap harus direncanakan sedetail
mungkin, agar atap yang digunakan dalam sebuah gedung tersebut berkualitas
baik.Pemilihan atap hendaknya memperhatikan iklim setempat, tampak atap yang
dikehendaki, biaya yang tersedia dan bahan-bahannya dengan mudah di dapat
dimana bangunan itu didirikan.
DAFTAR PUSTAKA

GedungArsitektur.2019.”Bentuk-Bentuk Atap Rumah”, http://gedungarsitek.blogspot.com


/2018/12/bentuk-bentuk-atap-rumah.html, diakses pada 4 mei 2020.
Kharisma, Andrian. 2019. 6 Jenis Atap dan Standar kemiringan yang Ideal,
https://www.kompasiana.com/andriankharisma/5c61393f12ae94626a5812e7/6-jenis-atap
standar-kemiringan-atap-yang-ideal?page=2, diakses pada 4 mei 2020.

Rajul. 2012. “ Makalah Atap “, https://rajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-atap.html,


diakses pada 5 mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai