Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
BAB IV
PINTU SORONG
9.1 Tujuan Percobaan
1. Menyatakan hubungan antara tinggi muka air dengan debit aliran melalui pintu
sorong.
2. Menghitung koefisisen debit (Cd).
3. Mengamati pola aliran yang terjadi.
Gambar 9.1 Alat percobaan pintu sorong dan bangku kerja hidrolik
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
Gambar 9.6Mistar
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
Dimana :
Q = Debit aliran ( m3/ det )
Cd = Koefisien debit ( tanpa dimensi )
b = Lebar pintu (m)
a = Tinggi bukaan pintu (m)
h1 = Tinggi muka air di depan pintu (m)
h2 = Tinggi muka air di belakang pintu (m)
H1 = Tinggi energi di depan pintu (m)
v1 2
2
2 2g(h1 .b) ¿
H 1=h1+ =h1 +Q ¿ ¿ (9.2)
2g ¿
H2 = Tinggi energi di belakang pintu
v2 2g(h2 .b)2 ¿
2 2
H 2=h2+ =h2+Q ¿ ¿ (9.3)
2g ¿
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
Untuk Q konstan
1. Mengukur lebar pintu sorong (b).
2. Memasang pintu sorong dan point gauge di muka (y0) dan di belakang pintu
(y1).
3. Mengukur bukaan pintu sorong a = 0.01 m
4. Mengalirkan air sehingga Q = 0.001 m dan membaca tinggi y0 dan tinggi y1.
5. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan menaikkan bukaan pintu
setiap kenaikan 0.005 m dengan tetap mempertahankan Q = 0.001 m ( Q
konstan ). Catat y0 dan y1 setiap pengulangan.
Untuk y0 konstan
1. Mengukur lebar pintu sorong (b).
2. Memasang pintu sorong dan point gauge di muka (y0) dan di belakang pintu
(y1).
3. Mengukur bukaan pintu sorong a = 0.01 m
4. Mengalirkan air sehingga y0 = 0.070 m dan ukur debit (Q) dengan membaca
pengukuran debit serta tinggi y1.
5. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan menaikkan bukaan pintu
setiap kenaikan 0.005 m dengan tetap mempertahankan y 0 = 0.070 m ( y0
konstan ). Catat Q dan y1 setiap pengulangan.
6. Melakukan lagi prosedur 3–5 diatas tetapi mempertahankan Q.
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
Q2
H 1 =h1 +
2 g( h1 . b )2
Q2
H 2=h2+
2 g( h2 .b )2
Q
Cd=
a .b √2 g .h 1
y0
9. Menghitung
a
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
y0
3. Grafik hubungan antara Cd versus :
a
y0
1) Grafik hubungan antara Cd versus diperoleh dengan cara
a
menghubungkan titik 1, 2 dan 5 serta meregresi titik 3 dan mengabaikan
titik 4.
y0
2) Grafik hubungan antara Cd versus membentuk kurva terbuka ke bawah.
a
y0
3) Grafik hubungan antara Cd versus adalah berbanding lurus, artinya
a
y0
semakin besar nilai Cd maka semakin besar pula .
a
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
B.Kondisi y0 Konstan
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
9.8.1 Kesimpulan
1. Hubungan antara tinggi muka air (y1) dengan debit aliran (Q) pada keadaan
y0 konstan adalah berbanding lurus, artinya semakin besar harga y 1 maka
harga Q semakin besar pula.
2. Koefisien debit (Cd) memiliki nilai lebih kecil dari 1 (satu). Dari hasil
percobaan diperoleh nilai Cd berkisar antara 0,4421 – 0,7415 untuk
Qkonstan dan nilai Cd berkisar antara 0,7737 – 0,9102 untuk y0 konstan.
3. Pola aliran yang terjadi adalah aliran sempurna, yaitu dibagian hulu adalah
aliran super kritis, dan dibagian hilir adalah aliran subkritis.
9.8.2 Saran
1. Dalam pengaturan debit, harus cermat sehingga akan didapatkan kenaikan
debit yang berimbang.
2. Pembacaaan skala point gauge harus dalam posisi tegak lurus untuk
menghindari kesalahan pembaca.
3. Dalam pengambilan data, ketelitian merupakan hal yang sangat diperlukan,
sehingga akan diperoleh data yang akurat.
4. Alat di laboratorium harus dirawat bahkan di ganti, mengingat banyak
kerusakan alat sehingga data tidak akurat.
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
yo= 0,0700 m
y1= 0,0112 m
H1 = 0,0712 m
H2 = 0,0574 m
a = 0,0100 m
2. Q = 0,0011 m3/detik
yo= 0,0700 m
y1= 0,0150 m
H1 = 0,0722 m
H2 = 0,0637 m
a = 0,0150 m
3. Q = 0,0014 m3/detik
yo= 0,0700 m
y1= 0,0195 m
H1 = 0,0736 m
H2 = 0,0662 m
a = 0,0200 m
4. Q = 0,0017 m3/detik
yo= 0,0700 m
y1= 0,0243 m
H1 = 0,0753 m
H2 = 0,0686 m
a = 0,0250 m
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
5. Q = 0,0021 m3/detik
yo= 0,0700 m
y1= 0,0282 m
H1 = 0,0782 m
H2 = 0,0784 m
a = 0,0300 m
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
yo= 0,1648 m
y1= 0,0090 m
H1 = 0,1651 m
H2 = 0,1209 m
a = 0,0100 m
2. Q = 0,0010 m3/detik
yo= 0,1460 m
y1= 0,0120 m
H1 = 0,1464 m
H2 = 0,0749 m
a = 0,0150 m
3. Q = 0,0010 m3/detik
yo= 0,1006 m
y1= 0,0482 m
H1 = 0,1015 m
H2 = 0,0521 m
a = 0,0200 m
4. Q = 0,0010 m3/detik
yo= 0,0617 m
y1= 0,0529 m
H1 = 0,0641 m
H2 = 0,0541 m
a = 0,0250 m
TEKNIK SIPIL
Universitas
Muhammadiyah
Palu PINTU SORONG
5. Q = 0,0010 m3/detik
yo= 0,0515 m
y1= 0,0602 m
H1 = 0,0549 m
H2 = 0,0627 m
a = 0,0300 m
TEKNIK SIPIL