Anda di halaman 1dari 15

HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


BAB IV
PINTU SORONG
4.1 Tujuan Percobaan
1. Menyatakan hubungan antara tinggi muka air dengan debit aliran
melalui pintu sorong.
2. Menghitung koefisisen debit (Cd).
3. Mengamati pola aliran yang terjadi.
4.2 Alat - Alat Percobaan Dan Gambar Alat Percobaan
4.2.1 Alat – Alat Percobaan
1. Pintu Sorong
2. Flume
3. 2 Buah Point Gauge
4. Flowmeter
5. Mistar
6. Bangku Kerja Hidrolik
4.2.2 Gambar Alat Percobaan

Gambar 4.1 Alat percobaan pintu sorong


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)

Fungsi : Untuk mengamati pola aliran serta menentukan debit aliran

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

Gambar 4.2 Flume


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)
Fungsi : Sebagai bak pada uji coba aliran

Gambar 4.3 Point Gauge


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)

Fungsi : Untuk mengukur ketinggan permukaan air

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

Gambar 4.4 Flowmeter


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)

Fungsi : Sebagai alat untuk mengukur debit air pada saluran terbuka

Gambar 4.5 Mistar


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)

Fungsi : Untuk mengukur panjang dan lebar suatu benda

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

Gambar 4.6 Bangku Kerja Hidrolik


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)
Fungsi : Sebagai wadah penampung air

Gambar 4.7 Sketsa Alat Percobaan Pintu Sorong


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2021)

4.3 Teori Dasar

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


Pintu sorong atau biasa kita sebut pintu air adalah suatu alat untuk
mengontrol aliran pada saluran terbuka. Pintu menahan air di bagian hulu
dan mengizinkan aliran ke arah hilir melalui bawah pintu dengan kecepatan
tinggi (JMK Dake,1983:48).

Sekat pada pintu air ini dapat diatur bukaannya. Aliran di hulu pintu
setelah pintu sorong adalah aliran subkritis. Kemudian, aliran air mengalami
percepatan ketika melewati bagian bawah pintu/sekat. Akibat percepatan
yang dialami, aliran berubah secara tiba-tiba dari subkritis ke superkritis. Di
lokasi yang lebih hilir, aliran akan mengalami semacam Shock yang
membuatnya kembali menjadi aliran subkritis. Pada lokasi terjadinya
perubahan aliran superkritis menjadi aliran subkritis secara tiba-tiba
tersebut, akan terjadi peristiwa yang biasa disebut dengan lompatan hidrolik
(hydraulic jump). Air loncat atau lompatan hidrolik biasanya sengaja dibuat
untuk meredam energi dan memperlambat aliran sehingga tidak menggerus
dasar saluran.

Pada pintu sorong dengan model aliran seperti pada gambar di


bawah berlaku persamaan:
Q
Q=Cd .a. b √ 2g . h1 Se hingga Cd=
a. b √ 2 g . h1
....(4.1)

Gambar 4.8 Aliran melalui pintu sorong

Dimana :

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


Q = Debit aliran ( m3/ det )

Cd = Koefisien debit

b = Lebar pintu (m)

a = Tinggi bukaan pintu (m)

h1 = Tinggi muka air di depan pintu (m)

h2 = Tinggi muka air di belakang pintu (m)

H1 = Tinggi energi di depan pintu (m)

v 12 2g(h .b) ¿
2
....(4.2)
H 1=h1+ =h1 +Q2 ¿ 1 ¿
2g ¿
H2 = Tinggi energi di belakang pintu (m)

v2 2g(h 2 .b)2 ¿
2 2
H 2=h2+ =h 2+Q ¿ ¿ ....(4.3)
2g ¿
g = Percepatan gravitasi ( 9.81 m/det2)

v1 = Kecepatan di depan pintu ( m/det )

v2 = Kecepatan di belakang pintu ( m/det )

4.4 Prosedur Percobaan Dan Prosedur Perhitungan

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


4.4.1 Prosedur Percobaan
1. Mengukur lebar pintu sorong (b).
2. Memasang pintu sorong dan point gauge di muka (y0) dan di
belakang pintu (y1).
3. Mengukur bukaan pintu sorong a = 0.0130 m
4. Mengalirkan air sehingga y0 = 0.0135 m dan ukur debit (Q)
dengan membaca pengukuran debit serta tinggi y1.
5. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan menaikkan
bukaan pintu setiap kenaikan 0.0150 m dengan tetap
mempertahankan y0 = 0.0650 m ( y0 konstan ). Catat Q dan y1
setiap pengulangan.
6. Melakukan lagi prosedur 3–5 diatas tetapi mempertahankan Q.
Catat y0 dan y1 setiap pengulangan.

4.4.2 Prosedur Perhitungan

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


1. Menentukan lebar pintu sorong (b).
2. Menentukan tinggi bukaan pintu (a).
3. Menentukan tinggi muka air di depan pintu (y0).
4. Menentukan tinggi muka air di belakang pintu (y1).
5. Menentukan debit aliran (Q).
6. Menghitung tinggi energi di depan pintu (H1)

2
Q
H 1 =h1 +
2 g ( h1 . b)2

7. Menghitung tinggi energi di belakang pintu (H2)

Q2
H 2=h2 +
2 g ( h2 . b )2

8. Menghitung koefisien debit (Cd)

Q
Cd=
a.b √ 2g.h1

y0
9. Menghitung
a

4.7 Analisis Grafik

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


1. Kondisi Yo Konstan

1. Grafik hubungan Cd terhadap Q :

1) Grafik hubungan Cd terhadap Q diperoleh dengan cara


menghubungkan titik 1, 3, 4 dan 5 serta meregresi titik 2
2) Grafik hubungan Cd terhadap Q membentuk kurva terbuka ke
bawah.
3) Grafik hubungan Cd terhadap Q adalah berbanding lurus,
artinya semakin besar nilai Cd maka semakin besar pula nilai
Q.
yo
2. Grafik hubungan Cd terhadap :
a

y0
1) Grafik hubungan Cd terhadap diperoleh dengan cara
a
menghubungkan titik 1, 4 dan 5, serta meregresi titik 2 dan
mengabaikan titik 3.
y0
2) Grafik hubungana Cd terhadap berbentuk kurva terbuka
a
ke bawah
y0
3) Grafik hubungan Cd terhadap adalah berbanding terbalik,
a
y0
artinya semakin besar nilai Cd maka semakin kecil pula
a

3. Grafik hubungan a terhadap Q

1) Grafik hubungan a terhadap Q diperoleh dengan cara


menghubungkan titik 1,2, 3, 4, dan 5

2) Grafik hubungan a terhadap Q berbentuk kurva linear

3) Grafik hubungan a terhadap Q adalah berbandinng lurus, artinya


semakin besar nilai a maka semakin besar pula nilai Q.

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

2. Kondisi Q Konstan

1. Grafik hubungan y0 terhadap a :

1) Grafik hubungan y0 terhadap a diperoleh dengan cara


menghubungkan titik 1, 3, 4 dan 5 serta meregresi titik 2

2) Grafik hubungan y0 terhadap a membentuk kurva linear.

3) Grafik hubungan y0 terhadap a adalah berbanding terbalik,


artinya semakin kecil nilai y0 maka semakin besar nilai a.
y0
2. Grafik hubungan Cd terhadap :
a

y0
1) Grafik hubungan Cd terhadap diperoleh dengan cara
a
menghubungkan titik 1, 2, 3, 4 dan 5
yo
2) Grafik hubungan Cd terhadap membentuk kurva linear.
a
yo
3) Grafik hubungan antara Cd versus adalah berbanding lurus,
a
yo
artinya semakin kecil nilai Cd maka semakin kecil pula
a

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

4.8 Kesimpulan dan Saran

4.8.1 Kesimpulan

1. Hubungan antara tinggi muka air (y1) dengan debit aliran (Q)
pada keadaan y0 konstan adalah berbanding lurus, artinya
semakin besar harga y1 maka harga Q semakin besar pula.
2. Koefisien debit (Cd) memiliki nilai lebih kecil dari 1 (satu). Dari
hasil percobaan diperoleh nilai Cd berkisar antara 0,3633 –
0,4971 untuk y0 konstan dan nilai Cd berkisar antara 0,4843 –
0,6302 untuk Q konstan. Nilai ini tidak sesuai dengan standar
nilai Cd yang ditetapkan yaitu 0,5 ≤ Cd ≤ 1.
3. Pola aliran yang terjadi adalah aliran sempurna, yaitu dibagian
hulu adalah aliran super kritis, dan dibagian hilir adalah aliran
subkritis.
4.8.2 Saran

1. Dalam pengaturan debit, harus cermat sehingga akan didapatkan


kenaikan debit yang berimbang.
2. Pembacaaan skala point gauge harus dalam posisi tegak lurus
untuk menghindari kesalahan pembaca.
3. Dalam pengambilan data, ketelitian merupakan hal yang sangat
diperlukan, sehingga akan diperoleh data yang akurat.
4. Alat di laboratorium harus dirawat bahkan di ganti, mengingat
banyak kerusakan alat sehingga data tidak akurat.
5. Selalu menjaga jarak dan memakai masker saat praktikum
berlangsung.

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

No Sketsa Pola Aliran untuk Y₀ Konstan Keterangan

1.

2.

3.

4.

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

5.

No Sketsa Pola Aliran untuk Q Konstan Keterangan

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20


1.

2.

3.

4.

RIZKI ANNISA / F11120067


HIDROLIKA PINTU SORONG

Civil Engineering ‘20

5.

RIZKI ANNISA / F11120067

Anda mungkin juga menyukai