Anda di halaman 1dari 2

Tiap material, khususnya material bangunan setidaknya punya karakteristik yang berbeda jika diberi

gaya (beban). Ada yang kuat jika ditekan tapi hancur jika ditarik (misalnya beton). Ada yang kuat jika
ditarik, tapi tidak ada apa-apanya jika ditekan (misalnya kabel, rantai, tali, dll), ada juga yang kuat jika
ditarik dan ditekan (misalnya profil baja struktural).

Misalnya ada sebuah benda (material), jika diberi gaya (ditarik, ditekan, atau dilenturkan), benda
tersebut memanjang, memendek, atau bengkok (berdeformasi). Kemudian gaya tersebut
dihilangkan, dan benda tersebut kembali persis ke bentuk dan ukuran semula. Kondisi ini
dinamakan kondisi ELASTIS.

Tapi, ada suatu kondisi jika gaya tersebut ditambah besarnya, benda tersebut sudah tidak bisa
kembali ke bentuk semula. Benda itu sudah dalam kondisi PLASTIS atau INELASTIS.

Titik waktu pertama kali material tersebut memasuki kondisi plastis disebut Titik Leleh (Yield
Stress). Pada kondisi plastis, hubungan tegangan regangan sudah menyimpang jauh dari linear.
Diberi tambahan gaya sedikit saja, deformasinya bisa bertambah berlipat-lipat kali dari
deformasi elastis.

Jika gaya tersebut ditambah, maka material tersebut bisa putus. Titik ini disebut titik putus, atau
titik fraktur (Ultimate Stress).

Daktilitas adalah kemampuan material mengembangkan regangannya dari pertama kali leleh
hingga akhirnya putus. Atau, daktilitas bisa juga kita artikan seberapa plastis material tersebut.
Semakin panjang “ekor plastis”nya, semakin daktail material tersebut.

Kebalikan dengan daktail, material yang GETAS tidak memiliki “ekor plastis” yang panjang.
Malah ada yang sama sekali tidak memiliki “ekor plastis”. Artinya, titik lelehnya sama dengan
titik putusnya. Begitu dia leleh saat itu juga dia putus.

BAJA
Di antara tiga material utama konstruksi (baja, beton, kayu), baja adalah material yang paling
daktail. Tegangan lelehnya tinggi, regangan maksimumnya besar. Modulus Elastisitasnya juga
tinggi.

BETON
Beton kebalikan dengan baja. Beton justru sangat tidak daktail. Beton malah sangat getas ketika
mengalami tegangan tarik. Sedangkan ketika mengalami tekan, perilaku elastisnya hanya terlihat
sekitar 0 – 30% dari kuat tekan beton. Setelah itu tidak elastis lagi. Hal ini konon diakibatkan
karena munculnya retak-retak pada saat tegangan sudah mulai tinggi.

KARET
Karet adalah contoh material yang sangat fleksibel (modulus Elastisitas kecil) tapi juga getas.
Artinya, begitu mencapai titik leleh seketika itu juga karet itu putus.

Regangan karet bisa mencapai lebih dari 100%, artinya karet dapat memanjang 2 kali (bahkan
lebih) dari panjang semula.
Regangan beton (tekan) paling maksimal sekitar 0.3-0.4 persen.
Regangan leleh baja sekitar 0.2 persen, dan regangan putusnya mencapai 15%. (so, kalau anda
mau menarik sebuah tulangan baja hingga putus, paling tidak anda harus bisa menarik tulangan
tersebut menjadi 15% lebih panjang terlebih dahulu baru kemudian baja itu akan putus).
1. Sendi Plastis.
Sendi plastis adalah kondisi ujung-ujung elemen struktur yang semula kaku (rigid) atau terjepit
sempurna, kemudian menjadi sendi (pinned) karena material penyusunnya (dalam hal ini baja)
telah mengalami kondisi plastis.
Misalnya sambungan balok ke kolom pada awalnya didesain kaku (rigid), namun karena momen
tumpuan sangatt besar mengakibatkan semua tulang tarik pada balok mengalami leleh. Jika
sudah leleh, tentu sudah tidak elastis lagi.

Gaya gempa yang arahnya bolak balik menyebabkan sisi atas dan sisi bawah balok secara
bergantian mengalami tekanan tarik dan tekan yang besar, bahkan dapat membuat beton menjadi
retak atau hancur.

Dalam kondisi seperti ini, kekuatan ujung balok bergantung kepada tulangan. Deformasinya
(dalam hal ini putaran sudut) menjadi besar, dan ujung balok tidak rigid lagi, alias sudah seperi
sendi.

2. Daktilitas Penampang.

Daktilitas penampang adalah kemampuan penampang untuk mengembangkan deformasinya


setelah mengalami leleh pertama kali.
Atau bisa disebut juga seberapa lama suatu elemen struktur bisa bertahan dengan kondisi sendi
plastis di ujung-ujungnya.

3.Daktilitas Struktur
Daktilitas secara keseluruhan. Khususnya dalam memikul beban lateral (gempa).

Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Sedangkan
Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk.

Contoh aplikasi tegangan dan regangan dalam Pembangunan Tembok.

Tali, rantai, atau kawat dapat dimanfaatkan jika dalam keadaan tegang. Sementara itu, batu bata
dapat di manfaatkan jika dalam keadaan mampat. Jika batu bata dimampatkan, la akan
memberikan gaya balik yang setara. Itulah dasar pembangunan tembok. Bobot batu
bata,ditambah muatan seperti lantai dan atap, menekan bata bersamaan dan membentuk struktur
kuat. Semen yang diselipkan di antara bata hanya untuk menyebarkan beban agar merata di
selun.jh permukaannya.

Anda mungkin juga menyukai