Anda di halaman 1dari 72

TUGAS AKHIR

KEBUTUHAN DAN PEMILIHAN LOKASI PARKIR


KENDARAAN PADA LINGKUP FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO

Diajukan Kepada Universitas Tadulako untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh


derajad Sarjana Strata Satu Teknik Sipil

Oleh:

NILUH AYU RIZKI


STB. F 111 16 214

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2022
I-i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan judul
“Kebutuhan Dan Pemilihan Lokasi Parkir Kendaraan Pada Lingkup Fakultas
Ekonomi Universitas Tadulako” dengan baik.
Penyusunan Proposal Tugas Akhir ini untuk memenuhi salah satu persyaratan
kelulusan pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Penyusunan
Proposal Tugas Akhir ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. H. Muhammad
Kasan, MT sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dalam
penyusunan Proposal Tugas Akhir ini. Tidak lupa juga penulis berterima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Proposal Tugas Akhir
ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk pengembangan penulisan ke depan. Akhir kata semoga
Proposal Tugas Akhir ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca kedepannya.

Palu, 2022

Niluh Ayu Rizki


F11116214

I-ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan............................................................................................I-I
1.1. Latar Belakang........................................................................................I-2

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................I-2

1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................I-2

1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................I-2

1.5. Batasan Masalah......................................................................................I-2

Bab II Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................................II-I


2.1. Kondisi Umum Universitas Tadulako...................................................II-I

2.2. Lokasi Penelitian...................................................................................II-2

2.2.1 Kondisi Geografis Fakultas Ekonomi....................................................II-2

2.2.2 Kondisi Demografis Fakultas Ekonomi................................................II-3

2.2.3 Gedung Dan Fakultas Ekonomi..............................................................II-3

2.2.4 Kondisi Parkir Fakultas Fakultas Ekonomi............................................II-5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................III-I


3.1 Pengertian Parkir...................................................................................III-I

3.2. Fasilitas Parkir.......................................................................................III-I

3.3 Karakteristik Parkir...............................................................................III-3

3.4 Kreteria Lokasi Parkir............................................................................III-4

3.5 Perencanaan Parkir................................................................................III-5

3.5.1 Penentuan Kebutuhan Parkir.......................................................III-5

3.5.2 Satuan Ruang Parkir Parkir (SRP)...............................................III-9

3.6 Desain Parkir.....................................................................................III-12

I-iii
3.6.1 Pola Parkir.................................................................................III-12

3.6.1.1 Pola Parkir Mobil Penumpang...............................................III-12

3.6.1.2 Pola Parkir Sepeda Motor.......................................................III-17

3.6.2 Jalur Sirkulasi Dan Gang............................................................II-18

3.6.3 Tata Letak Pelataran Parkir.........................................................III-21


3.7 Desain Perkerasan Pelataran Parkir...................................................III-24

BAB VI METODE PENELITIAN....................................................................VI-1


4.1 Pengertian Metode Penelitian................................................................VI-1

4.2 Alur Penelitian.......................................................................................VI-1

4.3 Surve Penelitian.....................................................................................VI-3

4.4 Jenis Data...............................................................................................VI-3

4.5 Metode Pengumpulan Data...................................................................VI-3

4.5.1 Data Primer...................................................................................VI-3

4.5.2 Data Sekunder.............................................................................VI-4

4.6 Metode Pengolahan Data..........................................................................VI-5

4.6.1 Pemilihan Lokasi Parkir..................................................................VI-5

4.6.2 Akumulasi Parkir...........................................................................VI-5

4.6.3 Kebutuhan Ruang Parkir.................................................................VI-6

4.6.4 Pola Parkir.....................................................................................VI-6

4.7 Analisis Data...........................................................................................VI-6

4.8 Kesimpulan Dan Saran.............................................................................VI-7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

I-iv
I-v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara
karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Kampus merupakan salah satu pemanfaatan tata
guna lahan yang dapat menyebabkan tarikan pergerakan, baik pergerakan kendaraan
(trip attraction). Kampus juga tidak terlepas dari masalah perparkiran yang sedikit
banyak mengurangi tingkat kenyamanan dalam lingkungan kampus itu sendiri. Seperti
halnya di lingkungan Universitas Tadulako. Universitas Tadulako Merupakan perguruan
tinggi negeri di palu Sulawesi Tengah yang memiliki Sebelas fakultas dan satu program
pascasarjana. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah mahasiswa baru tiap tahun,
hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan akan permintaan parkir khususnya difakultas
ekonomi universitas tadulako ( fekon untad). Meningkatnya jumlah kendaraan mahasiswa
maka semakin bertambah pula ruas ruang untuk kebutuhan parkir yang diperlukan untuk
memenuhi parkir kendaraan-kendaraan yang ada.
Fakultas ekonomi memiliki beberapa fasilitas yang menunjang kegiatan
perkuliahan, seperti ruang kelas, ruang dekanat dan program studi, ruang kerja dosen,
Perpustakaan dan ruang pusat kegiatan mahasiswa. Tersedianya berbagai fasilitas
tersebut menunjukkan beragam kegiatan yang terjadi. Pada umumnya penggunaan parkir
difakultas ekonomi memarkir kendaraanya sangat dekat dengan ruangan tujuanya. Ada
Beberapa pengguna sepeda motor maupun pengguna roda empat (mobil) memarkir
kendaraanya pada tempat parkir dan bukan tempat parkir. Contohnya Sepeda motor
memarkir di tempat parkir mobil dan begitupun sebaliknya.
Fakultas Ekonomi telah menyediakan beberapa lokasi parkir. Namun, jumlah
kendaraan yang tidak berbanding lurus dengan lokasi parkir yang tersedia menyebabkan
beberapa mahasiswa memarkirkan kendaraannya disembarang tempat. Hal ini
mengakibatkan kesemrawutan. Sehingga diperlukan adanya pemilihan dan penataan pola
parkir yang sesuai agar tidak mengganggu kegiatan perkuliahan lainya dilingkup Fakultas
Ekonomi Universitas Tadulako.

I-1
Dengan mengacu pada latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan
penelitian Tugas Akhir dengan judul:
“KEBUTUHAN DAN PEMILIHAN LOKASI PARKIR KENDARAAN PADA
LINGKUP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Dimana lokasi tempat parkir yang sesuai pada lingkup Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako?
2. Seberapa besar kebutuhan parkir di Fakultas Ekonomi dalam melayani jumlah
kendaraan parkir proyeksi 5 tahun mendatang?
3. Bagaimana pola parkir yang sesuai digunakan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Tadulako?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lokasi tempat parkir yang sesuai pada lingkup Fakultas
Ekonomi Universitas Tadulako
2. Untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan parkir di Fakultas Ekonomi dalam
melayani jumlah kendraan parkir proyeksi 5 tahun mendatang.
3. Untuk mengetahui pola parkir yang sesuai digunakan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako.

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Diperolehnya lahan parkir yang sesuai pada Fakultas Ekonomi Universitas
Tadulako.
b. Dapat memberikan rasa aman dan nyaman untuk penggunanan parkir.

1.5. Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I-2
1. Lokasi yang diteliti adalah kebutuhan parkir pada fakultas ekonomi universitas
tadulako, pada saat jam kerja dan jam perkuliahan.
2. Objek yang diteliti adalah jumlah kendaraan yang diparkir, yaitu sepeda motor
dan mobil yang digunakan oleh mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan..
3. Penelitian hanya meninjau tentang penentuan lokasi parkir dan penataan ruang
parkir
4. Penelitian memfokuskan untuk mengolah data sekunder, hal ini dikarenakan
terjadinya epidemic (covid 19) di Kota Palu pada saat penelitian dilaksanakan.
Akibatnya, pengambilan data primer berupa survei kendaraan menjadi tidak
efektif untuk dilakukan

I-3
I-4
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Kondisi Umum Universitas Tadulako


Universitas Tadulako, disingkat Untad, adalah perguruan tinggi negeri di Palu,
Indonesia sesuai Keppres No 36 Tahun 1981 Universitas Tadulako berdiri pada tanggal
14 Agustus 1981. Rektor yang sekarang menjabat priode 2019-2023.
Universitas Tadulako terletak pada koordinat 0’50’11’36. LS dan 119’53’35’17.
BT beralamat di Jalan Soekarno Hatta km, 9, Kel. Tondo, Kec.Mantikulore, Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah. Universitas Tadulako, berada disebelah utara dari wilayah
pusat Kota Palu. Lokasinya berada dekat dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya
Nusantara Palu, SMA Negeri 5 Palu, Perumahan Citraland, Gedung Bulok dan RSUD
Undata.

Gambar 2.1 Peta Lokasi Universitas Tadulako


Sumber; google earth

II-1
Universitas Tadulako memiliki 11 Fakultas dan Pascasarjana, 11 Fakultas tersebut
yaitu Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Teknik (FATEK), Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kehutanan (FAHUT), Fakultas
Peternakan dan Perikanan (FAFETKAN), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas
Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FEKON), dan Fakultas
Hukum (FAKUM).
Berdasarkan data yang diperoleh dari laman untad.ac.id jumlah mahasiswa
universitas tadulako mencapai 41.594 orang dosen 1.538 orang dan tenaga kependidikan
1.604 orang. Hal ini tentu berpengaruh terhadap banyaknya aktivitas serta padatnya lalu
lintas di Universitas Tadulako, demikian pula dengan kepemilikan kendaraan yang juga
akan menigkat seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa, dosen maupun tenaga
kependidikan di Universitas Tadulako.

2.2 Lokasi Penelitian


2.2.1. Kondisi Geografis Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi berada berada disebelah utara gedung audiotorium lama
Universitas Tadulako. Sebelah timur Fakultas Ekonomi berbatasan dengan audioterium
baru, sebelah selatan berbatasan dengan dengan Fakultas Hukum dan sebelah barat
berbatasan dengan Fakultas Fkip. Adapun peta lokasi Fakultas Ekonomi dapat dilihat
pada gambar berikut ini: Fakultas Ekonomi terletak pada koordinat 0’49’55’S
119’53’45’E.

Gambar 2.2 Peta Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako.


Sumber: Google Earth

II-2
2.2.2 Kondisi Demografis Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi memiliki 3 jurusan yaitu jurusan ekonomi pembangunan,
jurusan ekonomi manajemen dan jurusan ekonomi akutansi. Jumlah dosen pada fakultas
ekonomi yaitu sebanyak 155 orang dan tenaga kependidikan 56 orang untuk jumlah
mahasiswa yang terdaftar pada fakultas ekonomi dari 9 tahun terakhir disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Sumber: Ruang komputer fakultas Ekonomi

2.2.3 Gedung Dan Fasilitas Ekonomi


Tersedianya berbagai fasilitas serta banyaknya gedung yang terdapat pada
fakultas ekonomi dapat mempengaruhi arus lalu lintas pada lokasi ini, begitu pula dengan
kebutuhan parkir. Selain itu, letak gedung dan fasilitas juga mempengaruhi pemilihan
lokasi parkir berikut beberapa gedung dan fasilitas yang terdapat pada fakultas ekonomi
yang dapat dilihat pada denah dibawah ini :

II-3
Gambar 2.3 Dena Perletakan Gedung Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako.
Sumber: Google Earth dan Bidak Fakultas Ekonomi

II-4
2.2.4 Kondisi Parkir Fakultas Ekonomi
Kondisi parkir di Fakultas Ekonomi cenderung sudah teratur seiring dengan
disediakanya beberapa fasilitas parkir yang dapat digunakan oleh mahasiswa dosen,
maupun tenaga kependidikan lahan parkir tersebut menggunakan pola parkir tegak lurus
(sudut 90) beberapa area parkir juga telah dilengkapi dengan papan keterangan
peruntukan parkir. Namun pelaksanaan peruntukan parkir belum efektif masih banyak
mahasiswa yang memarkirkan kendaraanya disembarang tempat (bukan pada lahan parkir
yang disediakan ) bahkan masi ada kendaraan roda dua yang parkir diareal parkir
kendraan roda empat. Selain itu, jauhnya akses dari lahan parkir mahasiswa yang
tersedia, serta tidak adanya fasilitas parkir mahasiswa pada gedung dekanat
mengakibatkan banyaknya kendraan roda dua yang parkir secara tidak teratur dibagian
belakang gedung dekanat pola parkir yang tidak beraturan ini menyebabkan lahan yang
ada tidak dapat digunakan secara maksimal, serta tertumpuknya kendaraan roda dua
dapat menutup akses keluar masuk gedung dekanat bagian belakang.
Kondisi parkir di fakultas ekonomi terlihat masi belum beraturan fasilitas parkir
hanya tersedia di bagian depan dan belakng gedung dekanat dengan menggunakan pola
parkir 45 derajat. Parkiran pada bagian depan disediakn untuk kendaraan roda empat dan
bagian belakang disediakn untuk roda empat dan roda dua dengan mengunakan pola
parkir tegak lurus 90 derajat. Parkiran didepan dan dibelakang dekanat hanya digunakan
dosen dan tenaga kependidikan lainya. Meskipun demikian masih banyak kendraan yang
tidak memperhatikan pola parkir yang tersedia. Beberapa kendraan roda dua banyak yang
parkir pada lahan parkir roda empat, walaupun telah jelas tertera keterangan bahwa lahan
parkir tersebut hanya diperuntukan untuk kendraan roda empat saja.
Berikut beberapa dokumentasi kondisi parkir difakultas ekonomi yang dapat
penulis lampirkan:
1. Dokumentasi kondisi lahan parkir ekonomi

II-5
Gambar 2.4 Lahan Parkir dibelakang Gedung Dekanat

Gambar 2.5 Lahan Parkir didepan Gedung Dekanat

II-6
Gambar 2.6 Lahan Parkir Khusus Pegawai Beroda Dua

Gambar 2.7 Lahan Parkir Samping Gedung Perkuliahan

Gambar 2.8 Tempat Parkir Mahasiswa Belakang Gedung Perkuliahan Bt 20

II-7
Gambar 2.9 Lahan Parkir Khusus Roda Dua

Gambar 2.10 Lahan yang diberi Keterangan Dilarang Parkir

II-8
II-9
II-10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Parkir


Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara
karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah
jalan raya; namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun
bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai
gedung.Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada
tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak,
serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan atau menurunkan orang atau
barang.
Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak
bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Parkir menurut kamus
Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai tempat pemberhentian kendaraan beberapa
saat. Sedangkan Joko Murwono (1996) berpendapat, parkir merupakan keadaan tidak
bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara dan pengemudi meninggalkan
kendaraannya termasuk kepentingan menaikkan dan menurunkan orang atau barang.
Fasilitas Parkir merupakan suatu bagian yang penting dalam sistem transpportasi
darat. Kebutuhan tempat parker untuk kendaraan baik kendaraan pribadi, angkutan
penumpang umum, sepeda motor maupun truk adalah sangat penting. Kebutuhan tempat
parker tersebut tergantung dari bentuk dan karakteristik masing-masing kendaraan
dengan desain dan lokasi parkir. Permasalahan parkir pada dasarnya terjadi apabila
jumlah kebutuhan parkir lebih besar dari pada kapasitas parkir, sehingga dapat
mengganggu.

3.2. Fasilitas Parkir


Fasilitas Parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian
kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun
waktu dan bertujan untuk memberikan tempat istirahat kendaraan dan menunjang

III-1
kelancaran arus lalu-lintas (Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat, 1998). Fasilitas parkir dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Menurut Penempatan
a. Parkir di badan jalan (On street parking)
Parkir di badan jalan adalah fasilitas parkir yang menggunakan tepi jalan sebagai
ruang parkir. Walaupun parkir di tepi jalan mempunyai banyak kerugian seperti
menghambat arus lalu lintas karena terjadi perlambatan ataupun kemacetan pada
sejumlah kendaraan yang melintas, tetapi parkir di badan jalan masih sangat
diperlukan mengingat banyak tempat (sekolah, pertokoan, tempat ibadah, dll)
yang tidak memiliki ruang parkir yang memadai.
b. Parkir di luar badan jalan (Off street parking)
Yang dimaksud dengan parkir di luar badan jalan adalah tersedianya lahan
khusus sebagai pelataran parkir, fasilitas ini dilengkapi dengan pintu pelayanan
masuk dan pintu pelayanan keluar yang berfungsi sebagai tempat mengambil
atau menyerahkan karcis sehingga dapat diketahui jumlah kendaraan dan durasi
parkir kendaraan yang parkir.
2. Menurut Statusnya
a. Parkir umum adalah area parkir yang lahannya dikuasai dan dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
b. Parkir khusus adalah perparkiran menggunakan lahan yang pengelolahannya
diselengarakan oleh pihak ketiga.
c. Parkir darurat adalah perparkiran ditempat-tempat umum yang menggunakan
lahan milik pemerintah atau swasta karena kegiatan insidentil.
d. Gedung parkir adalah suatu bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir
kendaraan yang penyelengaranya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga yang
mendapatkan ijin dari pemerintah daerah.
e. Areal parkir adalah lahan parkir lengkap dengan fasilitas sarana perparkiran yang
diperlukan dan pengelolaannya diselenggarakan oleh pemerintah.
3. Menurut Jenis Kendaraan
Menurut jenis kendaraan parkir, terdapat beberapa golongan parkir yaitu:
a. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermesin (sepeda)
III-2
b. Parkir untuk kendaraan beroda dua bermesin (sepeda motor)
c. Parkir untuk kendaraan beroda tiga, beroda empat atau lebih (bajaj, mobil, taksi
dan lain-lain)
4. Menurut Jenis Tujuan Parkir
a. Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaik turunkan penumpang
b. Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar muat barang Keduanya sengaja
dipisahkan agar satu sama lain kegiatan tidak saling mengganggu.
5. Menurut Jenis Pemilikan dan Pengoperasiannya
a. Parkir milik dan pengoperasiannya adalah milik swasta
b. Parkir milik pemerintah daerah dan pengelolaanya adalah pihak swasta
c. Parkir milik dan pengoperasiannya adalah pihak pemerintah.

3.3. Karakteristik Parkir


Karakteristik parkir adalah parameter yang mempengaruhi pemanfaatan lahan
parkir. Melalui karakteristik parkir dapat diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada
lokasi studi. Menurut Mariani (2010) dalam Palayukan (2015), untuk mengetahui
karakteristik parkir yang harus diketahui terlebih dahulu adalah:
3.3.1 Akumulasi Parkir
Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu. Satuan
akumulasi adalah kendaraan.
3.3.2 Kapasitas Ruang Parkir
Kapasitas ruang parkir adalah daya tampung kendaraan yang parkir pada areal
parkir yang tersedia. Dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Luas Parkir
Kapasitas Parkir = (3.1)
Satuan Ruang Parkir
3.3.3 Kebutuhan Ruang Parkir Efektif (KRP)
Kebutuhan ruang parkir efektif merupakan luas areal parkir yang dibutuhkan
berdasarkan akumulasi kendaraan tertinggi. Dihitung dengan mengalikan SRP yang
direncanakan dengan volume puncak kendaraan yang parkir berdasarkan data hasil
akumulasi.
KRPefektif = Akumulasi Maksimal x SRP (3.2)

III-3
Keterangan:
KRPefektif = Kebutuhan Ruang Parkir
Akumulasi Maks = Volume pucak parkir kendaraan berdasarkan data hasil akumulasi
SRP = Satuan Ruang Parkir

3.4. Kriteria Lokasi Parkir


Ketersediaan lahan atau ruang menjadi kriteria utama dalam lokasi parkir. Hal ini
dikarenakan dalam memenuhi kebutuhan parkir harus terdapat lahan atau ruang yang
memadai (Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Direktorat Jendral Perhubungan Darat,
1998; Whiteside, 1961). Terdapat pula larangan-larangan parkir pada tempat-tempat
tertentu seperti persimpangan jalan, jalan sempit, dekat jalur pedestrian, jembatan,
terowongan, underpass, dan pintu masuk bangunan (O’Flaherty,1997). Lokasi ini
dianggap dapat meningkatkan bahaya kecelakaan dan membahayakan keselamatan
pengguna parkir (Hobbs, 1995). Lokasi parkir harus memperhatikan keamanan pengguna
(Whiteside, 1961). Selain dari bahaya kecelakaan, keamanan juga dapat dilihat dari
resiko kejadian kriminal pada kawasan tersebut (Chrest, 1996).
Lokasi parkir juga harus memperhatikan jarak lokasi parkir ke kawasan yang akan
dilayaninya (Whiteside, 1961). Jarak ini sebaiknya tidak lebih dari standar jarak berjalan
kaki di Indonesia yaitu 400 meter (SNI 03-1733-2004). Aksesibilitas dari lokasi parkir
juga merupakan hal yang penting. Lokasi parkir harus memberikan kemudahan bagi
pengguna jasa untuk mencapainya (Whiteside, 1961; Hobbs, 1995; Direktorat Bina
Sistem Lalu Lintas dan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).
Selain kriteria-kriteria tersebut, lokasi parkir seharusnya tidak berada pada
kawasan lindung yang pemanfaataan ruangnya sebagai lokasi parkir tidak diizinkan.
Lokasi parkir juga sebaiknya tidak berada pada lingkungan yang berkepadatan penduduk
tinggi untuk dapat meminimalisir bahaya polusi dan pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan karena keberadaan lokasi parkir harus tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).
Berdasarkan penjabaran oleh para ahli diatas, maka kriteria parkir yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

III-4
1. Ketersediaan lahan atau ruang (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998;
Whiteside, 1961)
2. Keamanan dan kelancaran lalu lintas (O’Flaherty, 1997; Hobbs, 1995; Chrest et al,
1996)
3. Jarak berjalan (Whitesie, 1961; SNI 03-1733-2004)
4. Aksesibilitas (Whiteside, 1961; Hobbs, 1995; Direktora Jendral Perhubungan Darat,
1998)
3.5. Perencanaan Parkir
3.5.1 Penentuan Kebutuhan Parkir
Menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1996), jenis peruntukan
kebutuhan parkir pada pusat kegiatan tertentu ditentukan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Hasil Studi Direktorat Jendral Perhubungan Darat
a. Kegiatan parkir yang tetap
1) Pusat Perdagangan

Tabel 3.1 Kebutuhan Parkir pada Areal Pusat Perdagangan

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas


Parkir, 1996

2) Pusat Perkantoran
Tabel 3.2 Kebutuhan Parkir pada Areal Pusat Perkantoran

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas


Parkir, 1996

3) Pasar Swalayan
Tabel 3.3 Kebutuhan Parkir pada Areal Pasar Swalayan

III-5
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir, 1996

4) Pasar
Tabel 3.4 Kebutuhan Parkir pada Areal Pasar

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

5) Sekolah/Perguruan Tinggi
Tabel 3.5 Kebutuhan Parkir pada Areal Sekolah/Perguruan Tinggi

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

6) Tempat Rekreasi
Tabel 3.6 Kebutuhan Parkir pada Areal Sekolah/Perguruan Tinggi
Luas Areal Total (100m2) 50 100 150 200 400 800 1600 3200 6400

Kebutuhan (SRP) 103 109 115 122 146 196 295 494 892

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas


Parkir, 1996

7) Hotel dan Tempat Penginapan


Jumlah Kamar (b uah) 100 150 200 250 350 400 550 550 600

< 100 154 155 156 158 161 162 165 166 167

Tarif Standar 100 – 150 300 450 476 477 480 481 484 485 487

($) 150 – 200 300 450 600 798 799 800 803 804 806

200 – 250 300 450 600 900 1050 1119 1122 1124 1425

Tabel 3.7 Kebutuhan Parkir pada Areal Hotel dan Tempat Penginapan
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas

III-6
Parkir, 1996.

8) Rumah Sakit
Tabel 3.8 Kebutuhan Parkir pada Areal Rumah Sakit

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

b. Kegiatan parkir yang bersifat sementara


1) Bioskop
Tabel 3.9 Kebutuhan Parkir pada Areal Bioskop

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas


Parkir, 1996
2) Tempat Pertandingan Olahraga
Tabel 3.10 Kebutuhan Parkir pada Areal Pertandingan Olahraga

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas


Parkir, 1996

2. Berdasarkan ukuran ruang parkir yang dibutuhkan yang belum tercakup diatas dapat
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir
Satuan Kebutuhan Ruang
Peruntukan
(SRP untuk mobil penumpang) Parkir (m2)

III-7
Pusat Perdagangan

Pertokoan
SRP / 100 m2 luas lantai efektif
Pasar Swalayan SRP / 100 m2 luas lantai efektif
3,5 – 7,5
Pasar SRP / 100 m2 luas lantai efektif

Pusat Perkantoran
Pelayanan bukan umum SRP / 100 m2 luas lantai 1,5 – 3,5
pelayanan

Sekolah SRP / mahasiswa 0,7 – 1,0

Hotel/Tempat SRP / kamar tidur 0,2 – 1,0


Penginapan

SRP / kamar 0,2 – 1,0

Bioskop SRP / tempat duduk 0,1 – 0,4

Sumber: Naasra, 1988 dalam (Pedoman Teknis Pelaksanaan Fasilitas Parkir, 1996)

3.5.2 Satuan Ruang Parkir (SRP)


Menurut Pedoman Teknik Penyelenggaraan Fasilitas Parkir oleh Direktorat
Jendral Perhubungan Darat (1996), Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas
efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk atau sepeda motor)
termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu. Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
didasarkan atas pertimbangan berikut:
1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang seperti gambar berikut:

Gambar 3.1 Dimensi Kendaraan Standar untuk Mobil Penumpang


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

III-8
III-9
Keterangan:
a = jarak gandar d = lebar L = panjang total
b = depan tergantung B = lebar total
c = belakang tergantung h = tinggi total

2. Ruang bebas kendaraan parkir


Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal
kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka,
yang diukur dari ujung terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya.
Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan
kendaraan yang parkir di sampingnya dan pada saat penumpang turun dari kendaraan.
Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan
dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Jarak bebas arah lateral
diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm

3. Lebar bukaan pintu kendaraan


Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang
memanfaatkan fasilitas parkir. Dalam hal ini, karakteristik pengguna kendaraan yang
memanfaatkan fasilitas parkir dibagi menjadi tiga golongan seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.12 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996
III-10
4. Penetuan Satuan Ruang Parkir
Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan dan untuk
mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.13 Penentuan Satuan Ruang Parkir

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

Besar satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut.
a. Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang

Gambar 3.2 Satuan Ruang Parkir (SRP) Mobil Penumpang


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

Keterangan:
B = lebar total kendaraan L = panjang total kendaraan
O = lebar bukaan pintu a1, a2 = jarak bebas arah longitudinal

Bp = lebar SRP LP = panjang SRP


R = jarak bebas arah lateral

III-11
Tabel 3.14 Ukuran Satuan Ruang Parkir (SRP) Mobil Penumpang

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

b. Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor

Gambar 3.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) Sepeda Motor (dalam cm)
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

3.6. Desain Parkir


3.6.1 Pola Parkir
Menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat yang tertuang dalam Pedoman
Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir (1996), pola parkir diluar badan jalan dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
3.6.1.1 Pola Parkir Mobil Penumpang
1. Parkir kendaraan satu sisi
Pola parkir ini ditetapkan apabila lahan yang tersedia tidak memadai.
a. Membentuk sudut 90°
III-12
Pola parkir ini mempunyai daya tampung yang cukup banyak, tetapi
kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke
ruangan parkir lebih sedikit jika dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut
yang lebih kecil dari 90°.

Gambar 3.4 Pola Parkir Satu Sisi Membentuk Sudut 90°


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

b. Membentuk sudut 30°, 45°, dan 60°


Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan
dengan pola parkir paralel, serta kemudahan dan kenyamanan pengemudi
melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih besar jika
dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut 90°.

Gambar 3.5 Pola Parkir Satu Sisi Membentuk Sudut 30°, 45°, dan 60°
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir, 1996

2. Parkir kendaraan dua sisi


Pola parkir ini ditetapkan apabila lahan yang tersedia memadai.
a. Membentuk sudut 90°
Pada pola parkir ini, arah gerakan lalu lintas kendaraan dapat satu arah atau dua
arah.

III-13
Gambar 3.6 Pola Parkir Dua Sisi Membentuk Sudut 90°
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

b. Membentuk sudut 30°, 45°, dan 60°

Gambar 3.7 Pola Parkir Dua Sisi Membentuk Sudut 30°, 45°, dan 60°
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir, 1996

3. Pola parkir pulau


Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup luas.
a. Membentuk sudut 90°

Gambar 3.8 Pola Parkir Pulau Membentuk Sudut 90°


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

III-14
b. Membentuk sudut 45°
1) Bentuk tulang ikan tipe A

Gambar 3.9 Pola Parkir Bentuk Tulang Ikan Tipe A


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir, 1996

2) Bentuk tulang ikan tipe B

Gambar 3.10 Pola Parkir Bentuk Tulang Ikan Tipe B


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir, 1996

3) Bentuk tulang ikan tipe C

III-15
Gambar 3.11 Pola Parkir Bentuk Tulang Ikan Tipe C
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir, 1996

3.6.1.2 Pola Parkir Sepeda Motor


Pada umumnya posisi parkir kendaraan adalah 90°. Karena apabila ditinjau dari
segi efektifitas ruang, posisi sudut 90° memang paling menguntungkan.
1. Pola parkir satu sisi. Pola ini ditetapkan apabila ketersediaan ruang sempit.

Gambar 3.12 Pola Parkir Sepeda Motor Satu Sisi


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman TeknisPenyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

2. Pola parkir dua sisi


Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai (lebar ruas lebih
besar atau sama dengan 5,6 m).

Gambar 3.13 Pola Parkir Sepeda Motor Satu Dua


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

III-16
3. Pola parkir pulau
Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup luas.

Gambar 3.14 Pola Parkir Pulau untuk Sepeda Motor


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

Keterangan:
h = jarak terjauh antara tepi luar satuan ruang parkir
w = lebar terjauh satuan ruang parkir pulau
b = lebar jalur gang

3.6.2 Jalur Sirkulasi dan Gang


Perbedaan antara jalur sirkulasi dan jalur gang terutama terletak pada
penggunaannya. Jalur gang adalah jalur yang berada di antara dua deretan ruang parkir
yang berdekatan sedangkan jalur sirkulasi adalah tempat yang digunakan untuk
pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir.
Patokan umum yang dipakai adalah panjang sebuah jalur gang tidak lebih dari
100 meter dan jalur gang yang dimaksudkan untuk melayani lebih dari 50 kendaraan
dianggap sebagai jalur sirkulasi. Lebar minimum jalur sirkulasi untuk jalan satu arah
adalah 3,5 meter, sedangkan untuk jalan dua arah adalah 6,5 meter.

III-17
Gambar 3.15 Ukuran Pelataran Parkir Tegak Lurus
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

Gambar 3.16 Ukuran Pelataran Parkir Serong


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

III-18
Tabel 3.15 Lebar Jalur Gang

Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

Keterangan:
* = lokasi parkir tanpa fasilitas pejalan kaki
** = lokasi parkir dengan fasilitas pejalan kaki

3.6.3 Jalur Masuk dan Keluar


Ukuran lebar pintu keluar-masuk dapat ditentukan, yaitu lebar 3 meter dan
panjangnya harus dapat menampung tiga mobil berurutan dengan jarak antar mobil
(spacing) sekitar 1,5 meter. Oleh karena itu, panjang-lebar pintu keluar masuk minimum
15 meter.
1. Pintu Masuk dan Keluar Terpisah
Satu jalur: Dua jalur:
b = 3,00 - 3,50 m b = 6,00 m
d = 0,80 - 1,00 m d = 0,80 - 1,00 m
R1 = 6,00 - 6,50 m R1 = 3,50 - 5,00 m
R2 = 3,50 - 4,00 m R = 1,00 - 2,50 m
2

III-19
Gambar 3.17 Ukuran Pintu Masuk dan Keluar Terpisah
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

2. Pintu Masuk dan Keluar Menjadi Satu

Gambar 3.18 Ukuran Pintu Masuk dan Keluar Menjadi Satu


Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
1996

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pintu masuk dan keluar
adalah sebagai berikut.
a. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sejauh mungkin dari persimpangan
b. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sedemikian rupa sehingga kemungkinan
konflik dengan pejalan kaki dan yang lain dapat dihindarkan.
c. Letak jalan keluar ditempatkan sedemikian rupa sehingga memberikan jarak
pandang yang cukup saat memasuki arus lalu lintas.
d. Secara teoretis dapat dikatakan bahwa lebar jalan masuk dan keluar (dalam
pengertian jumlah jalur) sebaiknya ditentukan berdasarkan analisis kapasitas.

III-20
3.6.4 Tata Letak Pelataran Parkir
Tata letak pelataran parkir dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Pintu masuk dan keluar terpisah dan terletak pada satu ruas jalan

Gambar 3.19 Pintu Masuk dan Keluar Terpisah dan Terletak pada Satu Ruas Jalan
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

2. Pintu masuk dan keluar terpisah dan tidak terletak pada satu ruas.

Gambar 3.20 Pintu Masuk dan Keluar Terpisah dan Tidak Terletak pada Satu Ruas
Jalan
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

3. Pintu masuk dan keluar menjadi satu dan terletak pada satu ruas jalan.

III-21
Gambar 3.21 Pintu Masuk dan Keluar Terletak pada Satu Ruas Jalan
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

4. Pintu masuk dan keluar yang menjadi satu terletak pada satu ruas berbeda.

Gambar 3.22 Pintu Masuk dan Keluar yang Menjadi Satu Tidak Terletak pada Satu
Ruas Jalan
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, 1996

3.7. Desain Perkerasan Pelataran Parkir


Menurut Ibrahim (2012), konstruksi perkerasan pelataran parkir umumnya
terdiri dari:
1. Lapisan permukaan (suface course)
2. Lapisan pondasi atas (base course)
3. Lapisan pondasi bawah (subbase course)
4. Lapisan tanah dasar (subgrade)
Sedangkan pada perkerasan jalan yang mempergunakan paving block terdiri dari
(Setiawan, 2006):
1. Lapis Permukaan (Surface Course)
III-22
2. Beton Penahan (Edge Restraint)
3. Lapis Penghampar (Laying Course)
4. Lapis Pondasi (Base Course)
5. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course)
6. Tanah Dasar (Subgrade)
Ukuran paving block yang berbentuk persegi (standard) adalah sebagai berikut
(Setiawan, 2006):
1. Panjang: 200 mm
2. Lebar: 100 mm
3. Tebal:
a. 60 mm digunakan untuk beban ringan yang frekuensinya kecil, misal trotoar. b.
80 mm digunakan untuk beban berat yang frekuensinya besar, misal jalan
raya.
b. 100 mm atau lebih digunakan untuk beban super berat, misal daerah
pelabuhan dan industry
Paving block sebagai jenis konstruksi perkerasan yang dapat digunakan sebagai
konstruksi pelataran parkir memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut:
1. Keuntungan (Ibrahim, 2012)
a. Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat
diproduksi secara masal serta dapat memanfaatkan material lokal.
b. Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar.
c. Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut.
2. Kelemahan (Ibrahim, 2012)
a. Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk
kendaraan dengan kecepatan tinggi. Sehingga perkerasan paving block sangat
cocok untuk mengendalikan kecepatan kendaraan dilingkungan permukiman
dan perkotaan.

III-23
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Pengertian Metode Penelitian


Menurut Subagyo (2004), metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang
berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja
dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami
obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan
permasalahan. Menurut Palayukan (2015), pada dasarnya riset atau penelitian adalah
setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan
cara yang ditempuh secara tersusun dan sistematis untuk mencapai tujuan pemecahan
permasalahan yang dapat menghasilkan ilmu pengetahuan.

4.2 Alur Penelitian


Menurut Wuryantoro (2013), alur penelitian adalah kronologi prosedural yang
dilakukan seorang peneliti dalam karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan apa
yang mesti dilalui. Alur penelitian lebih merupakan strukturisasi atau hubungan
metodologik yang berkesinambungan.
Alur kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk
diagram alir sebagai berikut:

IV - 1
Mulai

Kajian Pustaka

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Survey Pendahuluan

Data skunder
Peta Lokasi Penelitian
Data primer Jumlah Mahasiswa Dosen Dan Tenaga
Survey Lokasi Parkir Kependidikan Fakultas Ekonomi
Data Jenis Kendaraan Dosen Dan
Tenaga Kependidikan Fakultas
Ekonomi
Responden Kuesioner Kepemilikan
Kendaraan Fakultas Ekonomi
Survei Pengamatan Rasio Jumlah
Kendaraan Terhadap Jumlah
Mahasiswa

Pengelolaan Data

Analisa Hasil

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 4.1 Alur Penelitian

IV - 2
4.3 Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Survei
pendahuluan yang dilakukan adalah pengamatan secara langsung kondisi lokasi parkir
pada lokasi penelitian, titik-titik parkir, pola parkir yang telah diterapkan serta jenis
kendaraan yang parkir pada lokasi parkir tersebut. Selain itu, pada survei pendahuluan
juga dilakukan pengamatan masalah parkir yang terjadi, kemudian didokumentasikan
dalam bentuk foto. Isi survei pendahuluan tertera pada Bab II.

4.4 Jenis Data


Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lokasi
penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait
maupun data yang diperoleh dari beberapa literatur. Dalam penelitian ini, data primer
meliputi survei lokasi parkir dan data jenis kendaraan yang digunakan oleh Dosen dan
Tenaga Kependidikan Fakultas ekonomi Universitas Tadulako, pengisian kuesioner
kepemilikan kendaraan fakultas ekonomi dan survei pengamatan rasio kepemilikan
kendaraan terhadap jumlah mahasiswa. Sedangkan data sekunder meliputi peta lokasi
penelitian, jumlah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas ekonomi
Universitas Tadulako.

4.5 Metode Pengumpulan Data


4.5.1 Data Primer
Metode pengumpulan data untuk setiap data primer adalah sebagai berikut:
1. Survei Lokasi Parkir
Survei lokasi parkir termasuk pula survei pendahuluan dan survei inventarisasi
parkir. Inventariasasi parkir berisi luasan lokasi parkir kondisi eksisting di lokasi
penelitian. Luasan lokasi parkir kondisi eksisting diketahui dengan pengukuran secara
langsung menggunakan rol meter.
2. Data Jenis Kendaraan Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas ekonomi
Data ini diperoleh dengan mewawancarai secara langsung Tenaga Kependidikan dan
operator Fakultas ekonomi Universitas Tadulako.
3. Data responden kepemilikan kendaraan fakultas ekonomi
Data ini diperoleh dengan membagikan kuesioner terhadap mahasiswa melalui
online. Data survei pengamatan rasio jumlah kepemilikan kendaraan terhadap jumlah
mahasiswa.
IV - 3
4.5.2 Data Sekunder
Metode pengumpulan data untuk setiap data sekunder adalah sebagai berikut:
1. Peta Lokasi Penelitian
Pengumpulan data diawali dengan pengambilan gambar peta Universitas Tadulako
dan Fakultas Ekonomi dari Google Earth. Keliling dan luas wilayah Fakultas ekonomi
juga dihitung dengan menggunakan fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut.
2. Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Tenaga Kependidikan
Jumlah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan diperoleh dengan meminta data
secara langsung ke Bagian Kemahasiswaan dan Bagian Kepegawaian Fakultas ekonomi.

4.6 Metode Pengolahan Data


4.6.1 Pemilihan Lokasi Parkir
Pemilihan lokasi parkir dilakukan dengan mengelompokkan gedung yang
berdekatan lalu dipilih lokasi parkirnya. Tata letak gedung dan lahan yang tersedia.
4.6.2 Akumulasi Parkir
Survei yang dilakukan untuk memperoleh jumlah kendaraan yang parkir
bersamaan dalam kurun waktu tertentu adalah survei akumulasi parkir. Selain itu, tujuan
menghitung akumulasi parkir adalah untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir.
Akumulasi parkir seharusnya dilakukan dengan survei keluar-masuk kendaraan pada
lokasi parkir secara langsung. Namun, terjadinya epidemi di Kota Palu menyebabkan
survei secara langsung menjadi tidak efektif untuk dilakukan. Hal ini terjadi karena pada
situasi ini perkuliahan dilakukan secara daring, tidak dilakukan dengan tatap muka secara
langsung. Akibatnya, jumlah mahasiswa yang datang dan memarkirkan kendaraannya di
lokasi penelitian menjadi berkurang dan bahkan tidak ada. Dengan mempertimbangkan
hal tersebut, maka digunakan responden dari pengisian kuesioner melalui google form
untuk memperoleh akumulasi parkir. Pada penelitian ini, akumulasi parkir dapat
diketahui dari jumlah mahasiswa yang hadir pada perkuliahan dan jumlah dosen yang
merespon kuesioner dari google form, sesuai dengan pilihan yg ada dalam google form.
Karena akumulasi parkir satuannya adalah kendaraan, maka perlu diketahui pula berapa
jumlah mahasiswa yang menggunakan kendaraan dan jenis kendaraan apa yang mereka
gunakan pada kuesioner.
Direktorat Jendral Perhubungan Darat dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir telah menetapkan tabel kebutuhan Satuan Ruang Parkir (SRP)
berdasarkan jumlah mahasiswa (lihat Bab III Tabel 3.6 Hal.III-7). Menurut penulis,

IV - 4
Tabel 3.6 dapat dianalisis menjadi jumlah kendaraan berdasarkan jumlah mahasiswa.
Namun setelah dianalisis lebih lanjut, hubungan antara jumlah mahasiswa dan jumlah
kendaraan pada Tabel 3.6 dianggap kurang tepat dijadikan acuan karena mengingat
sekarang sudah banyak mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi. Hal tersebut
terjadi karena tabel ini disusun pada tahun 1996 sedang penelitian ini dilakukan pada
tahun 2021. Hal ini kemudian menjadi kendala karena tidak ada ketetapan yang sesuai
mengenai berapa jumlah kendaraan yang digunakan oleh mahasiswa. Berangkat dari
alasan tersebut, maka metode pengisian kuesioner dianggap menjadi cara yang tepat
untuk mengetahui jumlah kendaraan yang digunakan oleh mahasiswa.
4.6.3 Kebutuhan Ruang Parkir
Kebutuhan ruang parkir yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa diperoleh
berdasarkan nilai akumulasi parkir. Sedangkan untuk kebutuhan ruang parkir tenaga
kependidikan diperoleh berdasarkan jumlah tenaga kependidikan kondisi sekarang.
Prediksi kebutuhan ruang pakir mahasiswa untuk 5 tahun mendatang dilakukan
menggunakan grafik analisis regresi.
4.6.4 Pola Parkir
Pola parkir yang diterapkan pada Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
dilakukan dengan memperhatikan penggunaan pola parkir pada lokasi parkir eksisting,
dan mempertimbangkan ketersediaan ruang serta pemaksimalan lahan yang tersedia
untuk lokasi parkir. Selanjutnya dihitung kapasitas parkir yang dapat ditampung setiap
lokasi parkir yang menerapkan pola parkir tersebut. Kapasitas parkir diperoleh dengan
menghitung panjang lokasi parkir dibagi dengan lebar SRP kendaraan.

4.7 Analisis Data


Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis karakteristik parkir, yaitu akumulasi parkir dan kapasitas parkir.
2. Menganalisis kebutuhan parkir dengan mengalikan akumulasi maksimal dengan
Satuan Ruang Parkir (SRP).
3. Menganalisis dan memberikan alternatif lokasi parkir yang sesuai dengan
kriteria parkir dan kebutuhan parker
4. Menganalisis pola parkir yang digunakan untuk memaksimalkan lahan dengan
memperhatikan kapasitas parkir.

IV - 5
4.8 Kesimpulan dan Saran
Penarikan kesimpulan berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis yaitu
pemilihan lokasi parkir, kebutuhan ruang parkir untuk kondisi sekarang dan 5 tahun akan
datang serta pola parkir yang digunakan pada setiap lokasi parkir. Lalu memberikan
saran-saran yang berhubungan dengan parkiran.

IV - 6
IV - 7
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Survei Inventaris Parkir

Inventariasasi parkir berisi luasan lokasi parkir kondisi eksisting di lokasi


penelitian, pola parkir yang telah diterapkan serta jenis kendaraan yang parkir pada
lokasi parkir tersebut. Pada survei pendahuluan telah dilakukan pengamatan pada
lokasi parkir kondisi eksisting berupa letak, pola parkir serta jenis kendaraan. Hasil
survei pendahuluan telah di lampirkan dan diterangkan di Bab II. Sedangkan untuk
pengukuran luas lokasi baru dilakukan pada saat penelitian sehingga dilampirkan
pada Bab V.
Kemudian penulis dapat memperlihatkan hasil dari pengukuran terhadap fasilitas
parkir yang sudah ada pada gambar dibawah dengan memberikan kode pada lokasi
parkir dengan penomoran, serta dapat menampilkan luas lahan parkir yang sudah ada
sebagai berikut:
1. Lokasi Parkir A

Kelompok gedung : Dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Peruntukan : Mobil Dosen dan Tenaga Kependidikan

2. Lokasi Parkir B

Kelompok gedung : Dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Peruntukan : Mobil Dosen dan Tenaga Kependidikan

3. Lokasi Parkir C

Kelompok gedung : Dekanat Fakultas


Ekonomi Universitas Tadulako

IV - 8
Peruntukan : Motor Tenaga
Kependidikan

4. Lokasi Parkir D

Kelompok gedung : Perkuliahan

Peruntukan : Motor

5. Lokasi Parkir E

Kelompok gedung : Perkuliahan

Peruntukan : Motor

6. Lokasi Parkir F

Kelompok gedung : Perkuliahan

Peruntukan : Motor
Letak lokasi parkir kondisi eksisting dapat dilihat pada Gambar 5.1, serta
luasannya diuraikan pada Tabel 5.1 berikut:

\
IV - 9
Gambar 5.1 Letak Lokasi Parkir Kondisi Eksisting Fakultas Ekonomi

IV -
10
IV-1
Tabel 5.1 Luasan Lokasi Parkir Kondisi Eksisting Fakultas Ekonomi

Lokasi Jenis Total


Peruntukan Luas (m2)
Parkir Kendaraan Luas (m2)
Dosen dan Tenaga
A Mobil 326,25
370,25
B Mobil 44,00
Kependidikan
Dosen dan Tenaga
C Kependidikan Sepeda Motor 130,00 130,00
Kependidikan

D Dosen dan Tenaga Sepeda Motor


Mahasiswa 225,00 225,00

E Mahasiswa Sepeda Motor 36,00 36,00

F Mahasiswa Sepeda Motor 36,00 36,00

Total Luas Parkir Kondisi Eksisting 797,25

IV-2
5.2 Pengelompokan Gedung

Beberapa gedung dikelompokkan terlebih dahulu sebelum menentukan lokasi


parkir. Beberapa gedung ini dikelompokkan berdasarkan lokasi yang berdekatan,
fungsi gedung, serta kemungkinan pengguna gedung dalam memilih lokasi parkir
yang sama. Dari hasil analisis tersebut diperoleh 2 kelompok gedung, yaitu
kelompok gedung Dekanat dan kelompok gedung perkuliahan.
Kelompok gedung Dekanat terdiri atas beberapa ruangan yang terdapat pada
gedung Dekanat. Sedangkan Kelompok gedung perkuliahan terdiri atas Ruang Kelas
BTE 1, BTE 2, BTE 3, BTE 4, BTE 5, BTE 6, BTE 7, BTE 8, BTE 9, BTE 10, BTE
11, BTE 12, BTE 13, BTE 14, BTE 15, BTE 16, BTE 17, BTE 18, BTE 19, BTE 20,
BTE 21, BTE 22, BTE 23, BTE 24, BTE 25 BTE 26 Pepustakan, dan Ruang Dosen.
Namun, berdasarkan data yang digunakan tidak diketahui berapa banyak pengguna
ruangan Perpustakaan dan Ruang Dosen serta pada pukul berapa pengguna tersebut
menuju kedua ruangan itu. Sehingga, pada penelitian ini tidak

IV-3
dihitung pengguna sarana parkir yang menuju ruangan Rerpustakaan,fasilias
mahasiswa dan Ruang dosen.

Pengelompokan gedung Dekanat dan gedung perkuliahan dapat dilihat pada

Gambar 5.2 di bawah ini.

IV-4
Gambar 5.2 Pengelompokan Gedung

5.3 Jumlah Pengguna Sarana


Parkir

Pengguna sarana parkir pada kelompok gedung Dekanat adalah dosen dan
tenaga kependidikan. Dosen yang merupakan pengguna tetap sarana parkir pada
kelompok gedung ini adalah dosen yang menjabat struktural, yaitu dekan, wakil
dekan
1, wakil dekan 2, wakil dekan 3, ketua jurusan, sekretaris jurusan, ketua senat dan
tenaga kependidikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua jurusan diketahui
bahwa seluruh dosen yang menjabat struktural tersebut menggunakan kendaraan
mobil. Sedangkan untuk kegiatan perkuliahan ada dosen yang mengunakan kendraan
bemobil dan sepeda motor.

(lihat lampiran 1) adalah 114 mobil dan 42 sepeda motor, atau


IV-5
68% mobil dan 32% sepeda motor. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan yang
menggunakan sarana parkir pada kelompok gedung Dekanat adalah 56 orang. Jenis
kendaraan yang digunakan oleh tenaga kependidikan berdasarkan hasil wawancara
(lihat lampiran 2) adalah 5 mobil dan 51 sepeda motor.
Pengguna sarana parkir pada kelompok gedung perkuliahan adalah mahasiswa
yang jumlahnya dapat diketahui dari google form yang disebar di fakultas ekonomi
universitas tadulako.

5.4 Rasio Jumlah Kendaraan terhadap Jumlah


Mahasiswa

Rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah mahasiswa pada Fakultas ekonomi


Universitas Tadulako dihitung dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan.
Metode pengamatan dilakukan dengan cara penulis berada di depan pintu masuk
fakultas ekonomi kemudian menghitung berapa jumlah kendraan yang mengarah
kefakultas tersebut. Lokasi pengamatan dapat dilihat pada gambar 5.3 sebagai
berikut:

Gambar: 5.3 lokasi pengamatan rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah


mahasiswa

IV-6
Tabel 5.3 hasil pengamatan Rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah
mahasiswa
Sepeda Motor Mobil
No Waktu 1 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang

1 07:30-07:45 4 1 0 0
2 07:45-08:00 8 4 1 0
3 08:00-08:15 10 20 11 16
4 08:15-08:30 7 2 2 1
5 08:30-08:45 2 2 1 1
6 08:45-09:00 3 1 1 1
7 09:00-09:15 3 1 2 1
8 09:15-09:30 4 2 1 1
9 09:30-09:45 1 1 1 1
10 09:45-10:00 20 4 2 1
11 10:00-10:15 15 11 8 2
12 10:15-10:30 16 6 8 2
13 10:30-10:45 30 6 6 1
14 10:45-11:00 26 7 1 1
15 11:00-11:15 31 6 5 1
16 11:15-11:30 15 2 1 2
17 11:30-11:45 5 5 4 1
18 11:45-12:00 25 8 16 1
19 12:00-12:15 15 4 2 1
20 12:15-12:30 4 1 2 2
21 12:30-12:45 1 1 4 1
22 12:45-13:00 7 2 1 2
23 13:00-13:15 9 2 1 2
24 13:15-13:30 2 2 6 1
25 13:30-13:45 6 2 4 1
26 13:45-14:00 10 9 5 1
27 14:00-14:15 23 8 6 1
28 14:15-14:30 21 9 1 4
29 14:30-14:45 34 20 5 5
30 14:45-15:00 22 8 9 2
31 15:00-15:15 11 2 5 1
32 15:15-15:30 7 2 2 1
33 15:30-15:45 25 2 1 2
34 15:45-16:00 8 4 1 1
35 16:00-16:15 4 2 1 1
36 16:15-16:30 5 5 1 1
37 16:30-16:45 7 1 2 0
38 16:45-17:00 2 1 0 0
39 17:00-17:15 1 0 0 0
40 17:15-17:30 0 0 0 0
449 176 130 64
Total Sepeda Motor
625 194
Jumlah Mahasiswa (org) = (a+ (bx2)) 801 258
Kepemilikan Kendaraan (%) = ∑ Sepeda
0,78 0,75
Motor / ∑ Mahasiswa

IV-7
Dari tabel 5.3 diketahui kendaraan yang digunakan mahasiswa adalah sepeda
motor dan mobil. Rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah mahasiswa dapat
diuraikan sebagai berikut:
Rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah mahasiswa

Dari perhitungan di atas, diperoleh rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah


mahasiswa adalah 0,82 kend/mhs. Nilai rasio ini kemudian akan digunakan untuk
mengetahui jumlah kendaraan mahasiswa pada Fakultas Ekonomi.

3.5 Akumulasi Parkir Mahasiswa Fakultas ekonomi


Akumulasi parkir adalah jumlah kendraan yang parkir pada suatu saat
tertentu, disuatu tempat gedung parkir atau pelataran parkir. Akumulasi
parkir digunakan untuk mengetahui luas lahan parkir yang harus
disediakan. Data yang digunakan untuk mengetahui akumulasi parkir
diperoleh dari wawancara dan kuesioner google form .berdasarkan data
dari google form, maka untuk interval waktu akumulasi parkir dihitung
tiap-tiap jam perkuliahan.
Akumulasi parkir untuk mahasiswa diperoleh dari responden google form
dikalikan nilai rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah mahasiswa.
Dengan jenis kendaraan mobil dan sepeda motor. Sehingga diperoleh
hasil pada tabel 5.4 dari hasil pengolahan data yang didapatkan dari
google form.(dapat dilihat pada lampiran) jam puncak terjadi diperoleh
pada hari senin, sehingga hari senin dijadikan acuan untuk perhitungan
akumulasi parkir. Sedangkan akumulasi parkir untuk kendaraan yang
digunakan oleh dosen diperoleh dari jumlah dosen untuk setiap program
studi dikalikan dengan presentase kehadiran pada proses
mengajar.presentase jenis kendaraan yang digunakan oleh dosen
berdasarkan hasil wawancara dengan ketua jurusan (lihat lampiran)
adalah % mobil dan % motor.sehingga diperoleh akumulasi parkir dosen
pada tabel 5.5 sebagai berikut:

IV-8
5.6 Kebutuhan Ruang Parkir

5.6.1 Kondisi Sekarang


Luas kebutuhan parkir pada kelompok gedung perkuliahan
diperoleh dengan mengalikan akumulasi parkir maksimum dengan satuan
ruang ruang parkir, sedangkan untuk kelompok gedung Dekanat diperoleh
dengan mengalikan jumlah kendaraan dosen dan tenaga kependidikan (dapat
dianggap sebagai akumulasi parkir maksimum) dengan satuan ruang parkIr,
SRP Dengan kendaraan yang digunakan oleh dosen pada saat rapat adalah 28
mobil dan 12 sepeda motor dan kendaraan yang digunakan oleh tenaga
kependidikan adalah 5 mobil dan 14 sepeda motor. SRP yang digunakan
untuk mobil adalah 2,30 m x 5,00 m (mobil penumpang golongan I) dan SRP
untuk sepeda motor
0,75 m x 2,00 m. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

5.6.2 Prediksi 5 Tahun Mendatang

Kebutuhan ruang parkir sangat dipengaruhi oleh jumlah kendaraan. Dimana


jumlah kendaraan dari tahun ke tahun akan meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah mahasiswa. Jumlah mahasiswa untuk 5 tahun mendatang dapat diprediksi
berdasarkan jumlah mahasiswa dalam 9 tahun terakhir (dapat dilihat pada Bab II
Tabel 2.1). Berdasarkan data pada Tabel 2.1, dipilih jumlah mahasiswa terbanyak
untuk setiap tahun ajaran sehingga diperoleh jumlah mahasiswa dalam 9 tahun
Tahun terakhir Pada tabel 5.7 sebagai berikut:

Tabel 5.7 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi 9 Tahun Terakhir

Tahun Ajaran Jumlah Mahasiswa


2013 120
2014 1027
2015 1013
2016 1212

IV-9
2017 1288
2018 1571
2019 927
2020 818
2021 730

Sumber: Fakultas Ekonomi, 2022

Jumlah mahasiswa dalam 9 tahun terakhir ini kemudian disajikan dalam bentuk
grafik analisis regresi. Dari grafik tersebut terdapat 5 model regresi yang berbeda
(lihat lampiran 8), diambil 4 model yang memiliki angka korelasi tertinggi yang
ditunjukan dengan koefisien determinasi (R2) tertinggi dan jumlah mahasiswanya
bertambah dari
tahun ke tahun. 3 model regresi tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.6 di bawah ini.

1800
1600
1400
f(x) = 315.353842274152 x^0.672677691015557
Jumlah Mahasiswa

1200 f(x)
R² = =0.40742595524178
472.826322832508 exp( 0.110360185662081 x )
f(x)= =0.158981469205275
R² 270.11766352683 ln(x) + 583.111141356315
1000 f(x)
R² = =0.226881965879204
33.3333333333333 x + 800.666666666667
R² = 0.0500885565680123
800
600
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tahun Ajaran Ke-

Gambar 5.6 Grafik Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi 9 Tahun Terakhir

IV-10
Dari Gambar 5.6 dapat dilihat 4 model regresi dengan nilai koefisien
determinasi (R2) yang berbeda. Nilai R2 dari yang tertinggi sampai yang terendah
adalah sebagai berikut: R2 = 0,2269 untuk Logaritma. R2 = 0,0922 untuk Pangkat
(n), R2 = 0,0501 untuk Linear dan R2 0,0142 untuk eksponensial. Penulis
menamakan optimis untuk model regresi dengan R 2 paling tinggi, yang paling rendah
dinamakan pesimis dan yang berada diantara keduanya dinamakan moderat. Penulis
kemudian mengambil moderat yaitu model Ekaponensial dengan pertimbangan
apabila terjadi kesalahan prediksi, maka kesalahannya tidak begitu jauh.
Namun, karena persentase pertumbuhan jumlah mahasiswa pada tahun ke-1
yaitu 17,00% sedangkan pada beberapa tahun setelahnya adalah 5,67-6,89%, maka
model regresi Linear dianggap kurang tepat untuk digunakan. Begitu pula dengan
model regresi dengan nilai R2 tertinggi yaitu Pangkat (n), persentase pertumbuhan
pada tahun ke-1 adalah 9,59% sedangkan pada beberapa tahun setelahnya adalah
3,77-
4,78%. Sehingga dipilih model regresi Logaritma dengan persentase pertumbuhan
jumlah mahasiswa yaitu 2,06-2,77%. Prediksi serta nilai persentase pertumbuhan
jumlah mahasiswa untuk ketiga model regresi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 9.
Dengan menggunakan model regresi Logaritma diperoleh prediksi jumlah mahasiswa
untuk 5 tahun mendatang sebagai berikut:

IV-11
5.2 Jumlah Mahasiswa dan Dosen pada Setiap Jam Perkuliahan

Berdasarkan Jadwal Perkuliahan

PRODI JUMLAH
NO HARI JAM
EKONOMI DOSEN MAHASISWA
1 AKUNTANSI SENIN 07.15- 09.45 20 901

IV-12
10.00 - 12.30 5 194
13.15 - 15.45 1 44
16.00- 17.40 7 316
07.15- 09.45 7 268
10.00 - 12.30 9 410
SELASA
13.15 - 15.45 1 35
16.00- 17.40 10 419
07.15- 09.45 13 612
10.00 - 12.30 5 224
RABU
13.15 - 15.45 1 30
16.00- 17.40 13 530
07.15- 09.45 5 225
10.00 - 12.30 7 237
KAMIS
13.15 - 15.45 7 395
16.00- 17.40 8 286
07.15- 09.45 6 335
10.00 - 12.30
JUMAT
13.15 - 15.45 8 404
16.00- 17.40 19 829
07.15- 09.45 1 25
10.00 - 12.30 13 562
SENIN
13.15 - 15.45 12 491
16.00- 17.40 7 293
07.15- 09.45 19 726
10.00 - 12.30 18 716
SELASA
13.15 - 15.45 7 405
2 MANAJEMEN
16.00- 17.40 7 290
07.15- 09.45 4 295
10.00 - 12.30 12 532
RABU
13.15 - 15.45 9 362
16.00- 17.40 8 291
07.15- 09.45 13 590
KAMIS
10.00 - 12.30 7 186
IV-13
13.15 - 15.45 14 618
16.00- 17.40 7 284
07.15- 09.45 16 742
10.00 - 12.30 4 44
JUMAT
13.15 - 15.45 7 125
16.00- 17.40 7 287
07.15- 09.45 5 330
10.00 - 12.30 4 135
SENIN
13.15 - 15.45 10 415
16.00- 17.40 6 450
07.15- 09.45 6 291
10.00 - 12.30 2 20
SELASA
13.15 - 15.45 1 10
16.00- 17.40 6 218
07.15- 09.45 7 453
10.00 - 12.30 5 209
3 PEMBANGUNAN RABU
13.15 - 15.45 13 439
16.00- 17.40 2 90
07.15- 09.45 4 320
10.00 - 12.30 11 535
KAMIS
13.15 - 15.45 4 288
16.00- 17.40 4 83
07.15- 09.45 5 207
10.00 - 12.30
JUMAT
13.15 - 15.45 5 279
16.00- 17.40
Sumber: Fakultas Ekonomi Universitas
Tadulako, 2021

Tabel 5.2 Jumlah Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Pada Jam Puncak
IV-14
No Hari Jurusan Jam Jumlah Dosen Jumlah Mahasiswa
1 Senin Akutansi 07.15- 09.45 20 901
2 Jumat Manajemen 07.15- 09.45 16 741
3 Kamis Pembangunan 10.00 - 12.30 11 535
Sumber: Pengolahan Data 2021

Dari data di atas maka penulis mengambil jumlah mahasiswa yang paling
banyak berada pada hari senin pada jam 07:15-09:45 dengan jumlah 901
mahasiswa dan 20 dosen.

5.4 Rasio Jumlah Kendaraan terhadap Jumlah


Mahasiswa

Rasio jumlah kendaraan terhadap jumlah mahasiswa pada Fakultas Ekonomi


Universitas Tadulako dihitung dengan Kuesioner jumlah kendaraan terhadap jumlah
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Data akumulasi parkir
berdasarkan jumlah Kuesioner diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.3 Data Akumulasi Parkir pada Lokasi Parkir

Motor Mobil Akumulasi


Interval Waktu (Jam)
Masuk Keluar Masuk Keluar Motor Mobil

08:00 - 09:00 43 0 6 0 43 6

09:00 - 10:00 11 5 0 0 49 6

10:00 - 11:00 17 10 2 3 56 5

11:00 - 12:00 48 10 0 1 94 4
IV-15
12:00 - 13:00 32 24 0 2 102 2

13:00 - 14:00 39 35 3 0 106 5

14:00 - 15:00 23 38 0 1 91 4

15:00 - 16:00 30 44 0 1 77 3

16:00 - 17:00 0 77 0 3 0 0

Total Kendaraan per/hari 243 243 11 11 618 35

Sumber: Pengolahan Data 2021

Tabel 5.4 Data Akumulasi Parkir pada Lokasi Parkir

Motor Mobil Akumulasi


Interval Waktu (Jam)
Masuk Keluar Masuk Keluar Motor Mobil

08:00 - 09:00 49 0 6 0 49 6

09:00 - 10:00 11 5 0 0 55 6

10:00 - 11:00 19 10 2 3 64 5

11:00 - 12:00 48 10 3 1 102 7

12:00 - 13:00 32 32 0 2 102 5

13:00 - 14:00 42 32 0 0 112 5

14:00 - 15:00 53 46 0 1 119 4

IV-16
15:00 - 16:00 38 43 0 1 114 3

16:00 - 17:00 0 114 0 3 0 0

Total Kendaraan per/hari 292 292 11 11 717 41

Sumber: Pengolahan Data 2021

IV-17
IV-1
IV-2
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Perhubungan Direktur Jendral Perhubugan Darat. (1996). Penyelenggaraan


Fasilitas Parki , No 272/HK.105/DRJD/96 Jakata

P. Joko Subagyo. (2004). Rineka Cipta. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek.
Jakarta

https://www.wuryantoro.com/2013/03/pengertian-dan-alur-penelitian.html.SSS

IV-3

Anda mungkin juga menyukai