Berdasarkan data – data yang didapat dari konsultan, terdapat beberapa asumsi yang dilakukan oleh
pihak overview yang menjadi catatan untuk justifikasi, diantaranya adalah:
1. Tulangan utama yang digunakan menggunakan Baja Tulangan Ulir dengan diameter 19 mm
2. Tulangan Sengkang menggunakan Baja Tulangan Polos diameter 12 mm
3. Letak posisi balok mengikuti denah dinding
4. Tanah pada lokasi berjenis tanah lunak
5. Beban hidup dinamis diatas plat:
a. Kantor dan Ruang Manajemen : 2,40 kN/m²
b. Toilet dan Musholla : 1,92 kN/m²
c. Pantry dan Ruang Makan : 1,92 kN/m²
d. Aula Pertemuan : 4,70 kN/m²
e. Ruang Arsip : 4,79 kN/m²
f. Koridor dan Ruang Janitor : 1,92 kN/m²
g. Gudang : 2,87 kN/m²
h. Ruang Pendaftaran : 1,92 kN/m²
i. Ruang Poli dan ASI : 1,92 kN/m²
j. Ruang Obat dan Farmasi : 2,87 kN/m²
6. Beban Mati Tambahan (Super Dead Load) meliputi MEP, Partisi, Plafond dan Finishing sebesar 2
kN/m²
7. Beban dinding dihitung dengan beban bata adalah 2,5 kN/m² di kali dengan tinggi dinding
dikurang masing – masing dimensi tinggi balok
Saran: Penambahan beberapa kolom K2 di beberapa titik sudut dekat balok berwarna merah
Pada hasil analisis design Lantai 2 yang terlihat pada gambar diatas, terdapat beberapa balok dan
kolom berwarna merah. Terdapat beberapa faktor penyebab, diantaranya:
A. Pada kolom: terlalu besarnya area plat yang ditopang oleh balok kemudian disalurkan ke kolom
B. Pada balok: terdapat balok kantilever dan/atau plat kantilever yang perlu ditopang balok
Saran: Penambahan dimensi untuk kolom berwarna merah dan penambahan kolom K2 di beberapa
titik balok merah