Anda di halaman 1dari 87

SKRIPSI

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI
BERBASIS ONLINE GRAB BIKE (STUDI KASUS
PADA MAHASISWA DI DAERAH PADANG
BULAN, MEDAN)

OLEH

ADOS PRASI SIMANJUNTAK


160521104

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


i
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI
BERBASIS ONLINE GRAB BIKE (STUDI KASUS
PADA MAHASISWA DI DAERAH PADANG
BULAN, MEDAN)

Penggunaan transportasi Berbasis online di masa sekarang ini sudah menjadi


suatu kebutuhan. Lewat perkembangan teknologi tersebut, perusahaan yang
bergerak di bidang ini berpotensi akan berkembang jika memperhatikan faktor
harga dan kualitas pelayanan terhadap konsumennya. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh Harga, dan Kualitas Pelayanan terhadap keputusan
menggunakan jasa Grab bike pada mahasiswa/i yang berada di daerah Padang
Bulan, Medan. Penelitian ini menggunakan Accidental Sampling terhadap 120
orang mahasiswa/i yang berada di daerah Padang Bulan, Medan. Data diolah
dengan menggunakan SPSS. Metode yang dilakukan adalah kuesioner dan
wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa Harga dan Kualitas Pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (menggunakan) Jasa
Grab Bike pada pada mahasiswa/i yang berada di daerah Padang Bulan, Medan.

Kata Kunci: Harga, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian.

v
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE AND QUALITY OF SERVICES ON DECISIONS


USING ONLINE GRAB BIKE TRANSPORTATION SERVICES (CASE
STUDY ON STUDENTS IN PADANG BULAN, MEDAN)

Using online-based transportation in the present has become a necessity. Through


the development of these technologies, companies engaged in this field have the
potential to develop if they pay attention to price factors and quality of service to
their customers. This study aims to analyze the effect of Price, and Service
Quality on the decision to use Grab bike services for students in Padang Bulan,
Medan. This study uses Accidental Sampling of 120 students in Padang Bulan,
Medan. Data is processed using SPSS. The method used is questionnaire and
interview. The results showed that Price and Service Quality had a positive and
significant effect on the Purchase Decision (using) Grab Bike Services on students
who were in Padang Bulan, Medan

Keywords: Price, Quality of Services, Decision Purchase.

vi
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti sehingga dapat

menyelesaikan perkuliahan dan penelitian skripsi ini, dengan judul “Pengaruh

Harga, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan menggunakan Jasa

Transportasi Berbasis Online Grab Bike (Studi Kasus Pada Mahasiswa di

Daerah Padang bulan, Medan)” guna memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk orang tua peneliti tercinta Bapak

T.W Simanjuntak dan Ibu D. Br. Panjaitan yang tidak pernah berhenti

mendoakan, mendukung dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non

materi dalam pembuatan skripsi ini beserta nasehat nasehat yang selalu memotivasi

peneliti. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga yang

selama ini mendukung perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai.

Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad

Ja’far Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen/Program

Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra Marhayanie, M.Si, selaku Dosen Pembimbing. Peneliti mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya telah banyak meluangkan waktu untuk

iii
Universitas Sumatera Utara
membimbing, mengarahkan, memberikan saran dan pengalaman kepada

peneliti dalam pengerjaan skripsi ini sampaidengan terselesaikan.

4. Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si, dan Bapak Prof, Dr Paham Ginting, SE, MS,

selaku Dosen Penguji I dan Penguji II yang telah membantu dan memberikan

saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta staf

dan pegawai yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi.

6. Terimakasih kepada sahabat-sahabat peneliti yaitu Dimas Julistyo, Jufentri,

Jessica, Maya, Tarmizi Siregar, Rika Rahmandhani, Leo, Evi untuk

bantuannya baik tenaga, waktu, semangat, dukungan, dan doa yang diberikan

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Tuhan dapat memberikan balasan atas kebaikan-kebaikanyang

telah diberikan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Semoga skripsi inidapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

Medan, November 2018


Peneliti,

Ados Prasi Simanjuntak


160521104

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK............................................................................................ i
ABSTRACT ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 9
2.1 Harga ........................................................................ 9
2.1.1 Pengertian Harga...................... ........................ 9
2.2 Kualitas Pelayanan ..................................................... 11
2.2.1 Pengertian Kualitas ......................................... 11
2.2.2 Pengertian Jasa/Pelayanan ............................... 11
2.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan............... .......... 12
2.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan ............................ 15
2.3 Keputusan Pembelian ................................................. 16
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................... 23
2.5 Kerangka Konseptual.................................................. 24
2.6 Hipotesis .................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 27
3.1 Jenis Penelitian ........................................................... 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 27
3.3 Batasan Operasional ................................................... 27
3.4 Definisi Variabel ........................................................ 28
3.5 Skala Pengukuran dan Vaariabel ................................. 30
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .................................. 30
3.6.1 Populasi .......................................................... 30
3.6.2 Sampel ............................................................ 30
3.7 Jenis dan Sumber Data................................................ 31
3.8 Metode Pengumpulan Data ......................................... 32
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 32
3.9.1 Uji Validitas .................................................... 32
3.9.2 Uji Reliabilitas ................................................ 34
3.10 Analisis Data .............................................................. 35
3.10.1 Metode Deskriptif ........................................... 35
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda .................... 35

v
Universitas Sumatera Utara
3.11 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 36
3.12 Uji Hipotesis ............................................................... 37
3.12.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) .................... 37
3.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T) ........................ 38
3.12.3 Koefisien Determinasi (R2).............................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 40
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian............................. 40
4.1.1 Profil Singkat Grab ......................................... 40
4.1.2 Visi dan Misi ................................................... 42
4.2 Hasil Penelitian........................................................... 43
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif .............................. 43
4.2.2 Analisis Deskriptif Responden ........................ 43
4.3 Analisis Statistik Deskriptif ........................................ 44
4.3.1 Distribusi jawaban Responden Variabel
Harga .............................................................. 44
4.3.2 Distribusi jawaban Responden Variabel
Keandalan ....................................................... 46
4.3.3 Distribusi jawaban Responden Variabel
Ketanggapan ................................................... 47
4.3.4 Distribusi jawaban Responden Variabel
Jaminan........................................................... 47
4.3.5 Distribusi jawaban Responden Variabel
Empati ............................................................ 48
4.3.6 Distribusi jawaban Responden Variabel
Bukti Fisik ...................................................... 49
4.3.7 Distribusi jawaban Responden Variabel
Pembelian ....................................................... 49
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ............................... 51
4.5 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 55
4.4.1 Uji Normalitas ................................................. 51
4.4.2 Uji Multikolinearitas ....................................... 53
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas .................................... 54
4.6 Pengujian Hipotesis .................................................... 57
4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ....................... 57
4.6.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-T) .......................... 57
4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ............. 59
4.7 Pembahasan ................................................................ 59
4.7.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian 59
4.7.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian ...................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 62
5.1. Kesimpulan ................................................................ 62
5.2. Saran .......................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 64

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Hasil Kuisoner Pra Survey mengenai Pengaruh Harga dan Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Grab Bike .................... 7
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 23
3.1 Operasionalisasi Variabel ........................................................... 29
3.2 Instrumen Skala Likert ............................................................... 30
3.3 Uji Validitas ............................................................................... 33
3.4 Uji Reliabilitas ........................................................................... 35
4.1 Crosstab Jenis Kelamin dan Umur .............................................. 43
4.2 Distribusi Jawaban Responden Variabel Harga ........................... 44
4.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keandalan .................... 46
4.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Ketanggapan ................ 47
4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Jaminan ....................... 47
4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Empati ......................... 48
4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Bukti Fisik ................... 49
4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian ... 49
4.9 Uji Normalitas ............................................................................ 53
4.10 Uji Multikolineritas .................................................................... 54
4.11 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝑡) .................................... 55
4.12 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji f ........................................... 57
4.13 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝑡) .................................... 58
4.14 Koefisien Determinasi ................................................................ 59

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


1.1 Perbedaan Harga Grab Bike dan Gojek ......................................... 5
2.1 Kerangka Konseptual ................................................................... 25
4.1 Histogram..................................................................................... 51
4.2 Normal P – Plot of Regression Standardized Residual .................. 52
4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 54

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1. Kuisoner Penelitian .................................................................... 68
2. Uji Reabilitas .............................................................................. 70
3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Harga, Keandalan,
Ketanggapan, Jaminan, Empati Bukti Fisik dan Keputusan
Pembelian................................................................................... 71
4. Hasil Crosstab Jenis Kelamin dan Umur..................................... 72
5. Hasil Histogram.......................................................................... 72
6. Normal P – Plot of Regression Standardized Residual ................ 72
7. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 73
8. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 73
9. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 73
10. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...................................... 74
11. Hasil Uji Pengaruh Simultan dengan Uji F ................................. 74
12. Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji T) ........................... 74
13. Hasil Koefisien Determinasi ....................................................... 75
14. Hasil Variable Entered/Removed ................................................ 75
15. Hasil Uji R2 ................................................................................ 75
16. Hasil Uji Anova .......................................................................... 75
17. Hasil FTabel dan Ttabel .................................................................. 76
18. Hasil Gambar Sebaran Scatterplot .............................................. 76
19. Hasil Kuisoner ............................................................................ 77

ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak dahulu hingga sekarang, fenomena transportasi umum di Indonesia

khususnya di daerah kota Medan begitu memprihatinkan. Berbagai tindak kriminal

kerap kali terjadi dan hingga saat ini tidak ada habisnya.Transportasi umum ini lah

yang menjadi mobilitas sehari-hari masyarakat. Masyarakat tidak mendapatkan hak

nya dalam menggunakan transportasi umum yaitu, rasa aman dan nyaman.

Transportasi juga merupakan bagian penting dalam hidup masyarakat jaman

sekarang ini seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Saat ini rata-rata

masyarakat perkotaan sudah memilikikendaraan pribadi yang efektif dan efisien

untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Sayangnya pertumbuhan

jumlah kendaraan tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan luasjalan yang

tersedia. Akhirnya terciptalah masalah baru yaitu kemacetan. Permasalahan

ketepatan waktupun akhirnya muncul akibat dampak dari kemacetan diperkotaan

terutama kota besar seperti Jakarta. Banyak pihak yang akhirnya dirugikan

sepertimisalnya para pekerja dan anak-anak sekolah yang menjadi terlambat masuk

kerja dan masuk sekolah. Untuk mengatasinya, hadirlah perusahaan transportasi

umum berbasis online. Dengan mudahnya kita dapat memesan lewat aplikasi dan

dijemput tanpa perlu menunggu waktu lama.Kemacetan pun bisa setidaknya teratasi

dengan transportasi online roda dua atau yang sering disebut ojek online.

Tak dapat disangkal lagi. Kondisi transportasi umum di Kota Medan

sangatlah buruk. Mulai dari kondisi fisik kendaraan, hingga kondisi si pengemudi.

1
Universitas Sumatera Utara
2

Banyak angkutan yang sudah tidak layak pakai namun tetap di operasikan. Hal

tersebut hanya demi mendapatkan uang namun mengabaikan keselamatan, baik

penumpang maupun pengendara lain. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan.

Bagaimana kalau sewaktu-waktu brake fail (read: rem blong)?. Atau kebocoran

tangki bensin karena sudah keroposnya besi-besi yang termakan oleh usia.

Di samping itu, para pemilik kendaraan tersebut jarang melakukan

perawatan rutin kepada angkutan mereka, selalu saja ketika terjadi masalah pada

angkutan tersebut baru dilakukan perawatan. Padahal ini menyangkut nyawa

manusia.Sungguh ironis. Tidak cukup dengan masalah yang terjadi pada kendaraan,

masalah pada supirnya pun kerap kali muncul. Mulai dari supir tembak hingga supir

yang belum memiliki SIM. Cara mereka membawa kendaraan jauh dari normalnya

standar-standar dalam mengemudi. Kebut-kebutan, ugal-ugalan, hingga melanggar

rambu-rambu lalu lintas merupakan hal yang lumrah bagi mereka.

Pemerintah setempat sempat memberlakukan ketentuan pengemudi harus

memakai seragam khusus untuk meminimalisir para supir nakal tersebut, namun

pada kenyataannya ini sama sekali tidak efektif. Entah karena supir tersebut sangat

sulit terkontrol atau malasnya aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.

Merunut pada masalah di atas, hal ini berimbas pada hilangnya rasa aman dan

nyaman para penumpang angkutan umum, mereka sama saja mempertaruhkan

nyawanya setiap menggunakan jasa ini. Ya, ini menyangkut masalah nyawa. Para

penumpang berhak mendapatkan keamanan dan kenyamanan, bukan hanya sekedar

“sampai tujuan”. Tapi juga harus merasakan kualitas pelayanan yang baik.

Belum lama ini muncul sebuah terobosan baru dalam hal transportasi

umum, yaitu ojek online yang bisa dipesan melalui smartphone / telpon genggam

Universitas Sumatera Utara


3

kita. Ojek online ini sangat berbeda sistem pada ojek ojek biasa yang sudah ada dari

dahulu yaitu kita harus mencarinya di jalan secara manual terlebih dahulu dan

membayar dengan tarif yang disepakati antara tukang ojek dan penumpang nya.

Tapi di ojek online ini masyarakat hanya tinggal meng-install aplikasi yang sudah

disediakan oleh perusahaan ojek online lalu dengan memilih menu yang tersedia

kita sudah dapat melihat ojek online yang ada di sekitar tempat kita berada, jadi

dapat langsung diposisikan dengan yang terdekat sehingga dapat cepat menjemput

kita. Lalu kita tinggal memasukkan alamat tujuan dan seketika muncul tarif yang

harus dibayar oleh pengguna berdasarkan jarak kilometer, bukan hanya untuk

sarana transportasi saja ojek online ini juga dapat kita gunakan untuk keperluan

membeli makanan / mengambil barang-barang kita di suatu tempat.

Dinamika persaingan bisnis jasa saat ini mengharuskan setiap perusahaan

yang bergerak di bidang ini untuk senantiasa melakukan berbagai strategi agar

dapat merebut hati konsumen sehingga konsumen bisa melakukan keputusan

pembelian. Perusahaan harus dapat menerapkan strategi yang tepat dalam menarik

minat konsumen untuk melakukan penggunaan kembali jasa yang ditawarkan.

Keputusan Pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau

membeli atau ada terhadap produk (Setiadi, 2010). Keputusan pembelian

merupakan suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi

keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga dan juga bisa karena

kualitas pelayanan yang ditawarkan.

Kunci untuk merebut pelanggan adalah dengan memberikan harga dan

kualitas pelayanan yang baik yang pada akhirnya akan membuat pelanggan

menggunakan jasa yang kita tawarkan.

Universitas Sumatera Utara


4

Grab Bike merupakan salah satu penyedia layanan jasa transportasi online

khususnya sepeda motor. Grab Bike adalah perusahaan berjiwa sosial yang

memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Grab Bike bermitra dengan para

pengendara Ojek berpengalaman di Medan dan juga di daerah Jakarta meliputi

area JABODETABEK, Bandung, Bali & Surabaya. Grab Bike menjadi solusi

utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian

di tengah kemacetan. Aplikasi Grab Bike dapat diunduh pada smartphone yang

memiliki sistem operasi iOS dan Android Grab Bike memanfaatkan media

elektronik, dengan itu akses untuk pemesanan jasa ojek lebih mudah bagi

konsumen ojek khususnya di kota Medan. Dengan menggunakan aplikasi di

smartphone kemudian driver akan menjemput konsumennya dan mengantar

pelanggan sampai pada tempat tujuannya.

Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk

mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, Hair, J.F, & Mc Daniel, 2001). Faktor

harga sangat mempengaruhi terhadap keputusan pembelian, Grab Bike sebagai

perusahaan jasa menawarkan harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan

perusahaan jasa yang lain, adanya potongan harga yang diberikan sehingga

membuat konsumen tertarik untuk menggunakan jasa mereka.

Dari perbandingan Gambar 1.1 antara Grab Bike dan Go-jek dapat

disimpulkan bahwa harga Grab Bike dari Mesjid Baitul Muslimin ke FEB USU

sudah ditetapkan diawal sebesar Rp 8.000, bahkan Grab memberikan diskon jika

pengguna aplikasi menggunakan promo diskon sehingga berubah menjadi Rp

5.000. Sedangkan, Go-Jek mematok harga yang sama yaitu sebesar Rp 8.000 dan

apabila menggunakan Go-Pay hanya turun Rp 1.000 sehingga menjadi Rp 7.000.

Universitas Sumatera Utara


5

Gambar 1.1
Perbandingan harga Grab Bike dengan Go-Jek

Grab Bike merupakan salah satu penyedia layanan jasa transportasi online

khususnya sepeda motor. Grab Bike adalah perusahaan berjiwa sosial yang

memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Grab Bike bermitra dengan para

pengendara Ojek berpengalaman di Medan dan juga di daerah Jakarta meliputi

area JABODETABEK, Bandung, Bali & Surabaya. Grab Bike menjadi solusi

utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian

di tengah kemacetan. Aplikasi Grab Bike dapat diunduh pada smartphone yang

memiliki system operasi iOS dan Android Grab Bike memanfaatkan media

elektronik, dengan itu akses untuk pemesanan jasa ojek lebih mudah bagi

konsumen ojek khususnya di kota Medan. Dengan menggunakan aplikasi di

smartphone kemudian driver akan menjemput konsumennya dan mengantar

pelanggan sampai pada tempat tujuannya.

Faktor lain yang bisa menstimulasi konsumen untuk menggunakan jasa

adalah dengan memperhatikan kualitas pelayanannnya. Menurut Dharmesta

(2006) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

Universitas Sumatera Utara


6

pengendalain atas tingkat keunggulan tersebut untu memenuhi kebutuhan

pelanggan. Tidak hanya untuk antar-jemput, Grab pun menyediakan berbagai

layanan lain seperti Grab-food yang dapat menjemput makanan favorit anda dari

mana saja sesuai pesanan anda, kemudian ada Grab Express salah satu layanan

Grab yang siap sedia untuk mengantar paket kiriman dan masih banyak lagi

fitur-fitur yang diberikan oleh Grab Indonesia.Walaupun Grab Bike sudah tidak

asing lagi dikalangan masyarakat khususnya di kota Medan namun jasa di

bidang transportasi ini harus tetap memperhatikan kualitas pelayanannya. Jika

konsumen puas akan pelayanan yang di berikan oleh Grab Bike maka pelanggan

Grab Bike akan menggunakan jasa Grab Bike sehingga perusahaan Grab Bike

Indonesia sangat berpeluang menjadi market leader dan hal ini akan menjadikan

perusahaan semakin maju dan dipercaya oleh pelanggan di Indonesia.Sebagai

sebuah perusahaan jasa tentunya Grab Bikejuga telah berupaya menerapkan

strategi harga dan kualitas pelayanan yang tepat guna menarik konsumen untuk

menggunakan jasa Grab Bike.

Sebagai salah satu driver Grab Bike, saya berinisiatif untuk meneliti tentang

pengaruh faktor harga dan kualitas pelayanan dan melihat peralihan dari

transportasi konvensional ke transportasi berbasis Online (ojek Online). Dalam hal

ini saya memilih mahasiswa yang berada di sekitaran Padang Bulan, Medan, karena

saya juga berdomisili di daerah Padang bulan, atas dasar pertimbangan efisiensi dan

kemudahan dalam penelitian. Untuk melihat keputusan pembelian/menggunaakan

jasa Grab Bike dilakukan pra-survey dengan menyebarkan kuesioner, yang terdiri

dari indikator mengenai keputusan pembelian kepada 30 orang. Berdasarkan

penyebaran kuesioner tersebut diperoleh data pada Tabel 1.1.

Universitas Sumatera Utara


7

Tabel 1.1
Hasil Kuisoner Pra Survey mengenai Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan
terhadap Keputusan Pembelian Grab Bike
Jawaban % Jumlah
No Pertanyaaan Target dalam %
Ya Tidak Konsumen
Saya lebih memilih Grab bike daripada
1 55% 45% 30 100
pesaing lainnya
Saya menggunakan Grab Bike
2 51% 49% 30 100
karena aman dan nyaman
Saya menggunakan Grab bike karena
3 80% 20% 30 100
harga yang terjangkau
Saya menggunakan Grab Bike karena
4 45% 55% 30 100
pelayanannya bagus
Saya menggunakan Grab bike
5 70% 30% 30 100
berdasarkan evaluasi
Saya mencari informasi sebelum
6 78% 22% 30 100
menggunakan Grab Bike

Hasil pra-survey pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa konsumen lebih

banyak menjawab tidak, ini berarti bahwa konsumen tidak puas terhadap harga dan

kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grab. Berdasarkan latar belakang tersebut,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Grab Bike dengan judul

“Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menggunakan

Jasa Transportasi Berbasis Online Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di

daerah Padang Bulan, Medan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor harga dan kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan menggunakan jasa Grab Bike Pada Mahasiswa di daerah

Padang Bulan, Medan?

2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa transportasi

Berbasis Online Grab Bike Pada Mahasiswa di Daerah Padang Bulan, Medan?

3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan

Universitas Sumatera Utara


8

jasa transportasi Berbasis Online Grab Bike Pada Mahasiswa di Daerah

Padang Bulan, Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Panelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh harga dan kualitas

pelayanan secara simultan terhadap keputusan menggunakan jasa Grab Bike

pada Mahasiswa di daerah Padang Bulan, Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh harga terhadap

keputusan menggunakan jasa Grab Bike pada Mahasiswa di daerah Padang

Bulan, Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh Kualitas pelayanan

terhadap keputusan menggunakan jasa Grab Bike pada Mahasiswa di daerah

Padang Bulan, Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan Grab, sebagai informasi yang dapat dijadikan dasar didalam

strategi untuk mempengaruhi keputusan menggunakan jasa Grab Bike

2. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping

memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran jasa, khususnya

berkaitan dengan harga dan kualitas pelayanan.

3. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan

bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan dengan harga, kualitas

pelayanan di masa mendatang.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Harga

2.1.1 Pengertian Harga

Secara tradisional, harga berperan sebagai penentu utama dari pilihan

pembeli. Hal itu masih berlaku untuk negara-negara miskin, di antara kelompok-

kelompok miskin, dan untuk jenis produk komoditas. Dan, walaupun faktor-faktor

non harga telah menjadi semakin penting dalam perilaku pembeli selama beberapa

dasawarsa ini, harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting yang

menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan. Konsumen dan agen

pembelian memiliki lebih banyak akses ke informasi harga dan toko/perusahaan

pemberi diskon harga. Para konsumen berbelanja secara hati-hati, mendorong para

pengecer untuk menurunkan harga mereka.

Kotler P. & Gary, A (2008) mengemukakan bahwa “Harga merupakan

satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-

elemen lainnya menimbulkan biaya”. Harga juga merupakan salah satu elemen

bauran pemasaran yang paling fleksibel: Harga dapat diubah dengan cepat, tidak

seperti ciri khas (feature) produk dan perjanjian distribusi. Secara sederhana,

istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau

aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Sunarto (2006) harga adalah

bagian penting yang tidak terpisahkan dari the marketing mix. Karena juga tidak

dapat dipisahkan dari ketiga komponen the marketing mix yang lain yaitu

9
Universitas Sumatera Utara
10

produk, distribusi dan promosi penjualan. Oleh karena itu dalam menyusun

strategi harga perusahaan tidak dapat mengabaikan kebijaksanaan pemasaran

jangka pendek dan menengah yang telah digariskan maupun strategi produk,

distribusi dan promosi penjualan. Di samping itu seperti halnya bauran

pemasaran strategi harga perlu memperhitungkan persepsi konsumen sasaran

kepada siapa strategi itu ditujukan dan perkembangan lingkungan bisnis.

Gitusudarmo (2008) mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu

atau kombinasi dari keduanya. Harga sebenarnya bukanlah hanya diperuntukkan

bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja akan tetapi harga

sebenarnya juga berlaku untuk produk-produk yang lain. Secara histories harga itu

ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar menawar, sehingga

terjadilah kesepakatan harga tertentu.

Harga juga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan semua elemen lainnya hanya mewakili harga. Selain itu

pengertian harga adalah juga salah satu elemen yang paling fleksibel dari bauran

pemasaran. Jadi beda seperti yang lain tidak seperti sifat-sifat produk dan

komitmen jalur distribusi, harga dapat berubah dengan cepat. Berikut juga ada

pendapat ahli yaitu Gitosudarmo (2008) indikator harga adalah:

1. Keterjangkauan harga.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

3. Daya saing harga.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat.

Universitas Sumatera Utara


11

2.2 Kualitas Pelayanan

2.2.1 Pengertian Kualitas

Kotler P. (2003) mendefinisikan kualitas sebagai keseluruhan ciri dan

karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan untuk memuaskan

kebutuhan. Pengertian kualitas dapat pula dibedakan menurut pandangan

produsen dan konsumen. Definisi kualitas menurut produsen adalah kesesuaian

terhadap spesefikasi, dalam hal ini produsen memberikan toleransi tertentu yang

dispesifikasi untuk dimensi–dimensi kritis dari tiap bagian yang dihasilkan.

Adapun dari sudut pandang konsumen, kualitas berarti nilai, yaitu seberapa baik

suatu produk atau jasa menyajikan suatu tujuan yang dimaksudkan dengan tingkat

harga yang bersedia dibayar oleh konsumen.

2.2.2 Pengertian Jasa / Pelayanan

Dharmesta (2006) mendefinisikan jasa (service) atau pelayanan sebagai

suatu kegiatan yang memiliki unsur ketidakberwujudan (Intangibility) yang

melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen/properti dalam kepemilikannya

dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Tjiptono & Chandra (2005) di sisi

lain menjelaskan konsep jasa (service) sebagai kegiatan yang dapat

diidentifikasikan secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat tidak meraba

(Intangible) yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada

penjualan produk/jasa lain.

Tjiptono F. (2006) menyebutkan ada empat karakteristik pokok pada

service yang membedakannya dengan produk barang, yaitu:

1. Intangibility Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar

Universitas Sumatera Utara


12

sebelum dibeli. Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan objek,

alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja atau usaha.

2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.

Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan.

3. Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized

output, artinya banyak bentuk variasi, kualitas dan jenis yang tergantung pada

siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

4. Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan, dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa

tersebut akan berlalu begitu saja.

Servis atau jasa merupakan layanan yang diberikan oleh pihak tertentu

kepada pihak lain yang bersifat intangible, untuk melakukan evaluasinya

konsumen harus merasakan terlebih dahulu manfaat dari jasa tersebut. Tetapi

dengan adanya jasa dapat membuat konsumen dapat menyewa orang lain / pihak

lain untuk melakukan pekerjaan yang tidak ingin mereka lakukan sendiri atau

pekerjaan yang tidak dapat mereka kerjakan sendiri.

2.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan/Jasa

Ada beberapa definisi tentang kualitas layanan jasa mendefinisikan kualitas

layanan jasa sebagai sebuah keputusan global, atau sikap yang berhubungan dengan

superioritas jasa. Mereka menghubungkan konsep kualitas layanan jasa dengan

konsep persepsi dan pengharapan sebagai berikut: “kualitas yang dirasakan

dipandang sebagai tingkat dan arah ketidaksesuaian antara persepsi dan

Universitas Sumatera Utara


13

pengharapan konsumen”. Menurut Dharmesta kualitas layanan adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut

untuk memenuhi keinginan pelanggan (Dharmesta, 2006).

Suatu perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul (Service

excellence) sehubungan dengan peranan contact personnel yang sangat penting

dalam menentukan kualitas jasa. Menurut Fandy Tjiptono Service excellence

atau pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam

melayani konsumen secara memuaskan (Tjiptono F. , 2006). Secara garis besar

ada 4 (empat) unsur pokok dalam konsep ini, yaitu

1. Kecepatan

2. Ketepatan

3. Keramahan

4. Kenyamanan

Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang

utuh, artinya jika salah satu dari keempat unsur tersebut kurang atau tidak ada

maka kualitas pelayanan menjadi tidak unggul. Untuk itu agar tercapai suatu

kualitas pelayanan yang unggul, setiap karyawan harus memiliki keterampilan

tertentu seperti berpenampilan baik dan sopan, bersikap ramah, bergairah kerja

dan selalu siap melayani, tenang dalam bekerja, menguasai pekerjaannya, mampu

berkomunikasi dengan baik,tidak tinggi hati karena merasa di butuhkan, dan

memiliki kemampuan menangani keluhan pelanggan secara profesional. Dengan

demikian baik tidaknya suatu jasa atau pelayanan tergantung dari kualitas total

dari suatu jasa yang diberikan.

Universitas Sumatera Utara


14

2.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut pakar pemasaran yaitu Berry Alma mereka berhasil melakukan

penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi 10

(sepuluh) faktor utama yang menentukan kualitas jasa (Alma, 2004). Kesepuluh

faktor tersebut meliputi:

1. Reliability

2. Responsiveness

3. Competence

4. Acces

5. Courtensy

6. Communication

7. Credibility

8. Security

9. Understanding

10. Tangibles

Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu sepuluh dimensi yang ada

dapatdirangkai menjadi 5 (lima) dimensi yang pokok. Kelima dimensi pokok

tersebut adalah:

1. Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

2. Responsiveness (Ketanggapan), yaitu keinginan para staff untuk membantu

para pelanggan dan memberirkan pelayanan dengan tanggap.

3. Assurance (Jaminan), yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan dan

Universitas Sumatera Utara


15

kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para staff.

4. Emphaty yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan.

5. Tangibles (Berwujud Nyata) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai

dan sarana komunikasi

Sedangkan menurut ahli yang lain, dimensi kualitas jasa diantaranya

(Tjiptono & Chandra, 2005):

1. Aspek fisik yang meliputi tampilan dan lay out fasilitas fisik.

2. Reliabilitas, yaitu pemenuhan janji dan pemberian layanan yang tepat.

3. Interaksi karyawan, bagaimana sopan santun dan sikap suka membantu untuk

menumbuhkan kepercayaan.

4. Pemecahan masalah pelanggan.

5. Kebijakan-kebijakan yang diambil mengenai jam buka, fasilitas parkir, dan

pelayanan kartu kredit.

Berry (2004) mendefinisikan sepuluh atribut yang digunakan untuk

mengevaluasi sekaligus untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanan, yaitu:

1. Ketepatan waktu jasa, terkait erat dengan waktu tunggu dan waktu proses.

2. Akurasi jasa, terkait dengan reliabilitas jasa dan bebas dari kesalahan.

3. Keramahan dalam memberikan jasa, hal ini terutama bagi driver yang

berinteraksi langsung dengan pelanggan.

4. Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penaganan

keluhan pelanggan.

5. Kelengkapan, mencakup lingkup jasa dan ketersediaan sarana dan pendukung

Universitas Sumatera Utara


16

serta jasa komplementer lainnya.

6. Kemudahan mendapat jasa.berkaitan dengan banyaknya.

7. Variasi model jasa, berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola

baru dalam jasa.

8. Jasa pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas dan penanganan permintaan khusus.

9. Kenyamanan dalam memperoleh jasa, berkaitan denganketersediaan informasi,

petunjuk-petunjuk dan bentuk-bentuk lain.

10. Atribut pendukung jasa lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi - dimensi

dalam kualitas layanan jasa dimaksudkan untuk mengetahui kualitas layanan yang

diberikan, sebagai sarana untuk mengevaluasi serta memperbaiki kualitas

pelayanan yang diberikan.

2.3 Keputusan Pembelian

Menurut Sunarto (2006) menyatakan bahwa pembuatan keputusan

pembelian/sering disebut keputusan pembelian merupakan suatu aliran interaksi

antar proses faktor lingkungan, kognitif, dan afektif dan tindakan perilaku.

Menurut Kotler (2008) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai

keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli

mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan

antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

2. Pencarian Informasi

Universitas Sumatera Utara


17

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak

informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan

produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen

kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan

kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang

berhubungan dengan kebutuhan tersebut.

3. Evaluasi Alternatif

Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan

informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan.

Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.

Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai

kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti

penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan

unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu

himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap

atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi

pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap

terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen

yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada

konsumen dan keputusan pembelian.

4. Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk

niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah

Universitas Sumatera Utara


18

membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat

untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap

orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan

dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan,

harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi

peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian.

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk

niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah

membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat

untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap

orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan

dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan,

harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi

peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

Keputusan atau niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan

dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak

unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Keputusan pembelian

merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian

sejumlah produk dengan merek tertentu (Setiadi, 2010).

Menurut Setiadi ada dua faktor dapat mempengaruhi keputusan pembelian

yaitu faktor pertama adalah sikap lain. Sejauh mana sikap orang lain tersebut

terhadap alternatif pilihan seseorang (Setiadi, 2010). Faktor kedua adalah situasi

Universitas Sumatera Utara


19

yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan

faktor-faktor seperti pendapatan yang diperkirakan, harga yang diharapkan. Namun,

kejadian-kejadian yang tidak diharapkan dapat mengubah niat untuk membeli. Jadi,

pilihan dan niat membeli tidak selalu menghasilkan pilihan membeli yang aktual.

Pada proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap: pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan

perilaku pasca pembelian (Kotler P. , 2003). Gambar 2.9 memberikan kerangka

kisaran penuh pertimbangan yang muncul ketika konsumen menghadapi pembelian

baru yang memerlukan keterlibatan tinggi. Konsumen tidak selalu melalui lima

tahap pembelian itu seluruhnya.

Lima proses keputusan pembelian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan. Kebutuhan dapat

dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang

seperti rasa lapar, haus, seks, muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk

menjadi dorongan.Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal.

Pada tahap ini, pemasaran harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis

kebutuhan atau masalah yang akan muncul, dan bagaimana kebutuhan atau

masalah mengarah pada konsumen.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang tertarik akan mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan

konsumen begitu kuat dan produk yang memuaskan berada dalam jangkauan,

konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak, konsumen

Universitas Sumatera Utara


20

mungkin menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian

informasi yang berkaitan dengan kebutuhan. Pada satu tingkat, konsumen

hanya mengalami perhatian yang meningkatkan jumlah pencarian yang

dilakukan tergantung pada kuatnya dorongan jumlah pencarian yang

dimilikinya pada saat memulai, kemudahan memperoleh informasi yang

banyak, nilai yang diberikannya pada tambahan informasi, dan kepuasan yang

dapatkan melakukan pencarian. Konsumen dapat memperoleh informasi dari

beberapa sumber. Sumber- sumber ini meliputi:

a. Sumber Pribadi, keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber Komersial, wiraniaga, dialer, kemasan, pajangan.

c. Sumber Publik, media massa, organisasi penilai pelanggan.

d. Sumber Pengalaman, mengenali, memeriksa, menggunakan produk.

Pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi ini bervariasi menurut produk

dan pembeli. Biasanya, konsumen menerima hampir semua informasi

mengenai produk dari sumber komersial yang dikendalikan orang

pemasaran.Namun sumber yang paling efektif cenderung pada sumber pribadi.

3. Evaluasi alternatif

Pemasar telah mengetahui bagaimana konsumen menggunakan informasi

untuk mencapai satu set pilihan merek akhir. Pemasar juga perlu mengetahui

bagaimana konsumen mengevaluasi berbagai alternatif. Konsep-konsep dasar

yang membantu pemasar menjelaskan proses evaluasi konsumen yaitu:

a. Berasumsi bahwa setiap konsumen melihat suatu produk sebagai satu

paket atribut produk.

Universitas Sumatera Utara


21

b. Konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda pada

atribut-atribut yang berbeda menurut kebutuhan dan keinginan yang unik.

c. Konsumen kemungkinan akan mengembangkan satu susunan keyakinan

merek mengenai posisi setiap merek pada setiap atribut. Seperangkat

keyakinan mengenai merek tertentu dikenal sebagai citra merek (brand

image), berdasarkan pengalamannya dan pengaruh persepsi selektif,

distorsi selektif, dan retensi selektif, keyakinan konsumen mungkin

berbeda dari atribut sebenarnya.

d. Harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi terhadap

tingkat-tingkat atribut yang berbeda.

e. Konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek yang berbeda lewat

prosedur evaluasi.

Konsumen didapati menggunakan satu atau lebih dari beberapa prosedur

evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembeliannya.

Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada

individu konsumen dan situasi pembelian tertentu.Dalam beberapa kasus,

konsumen menggunakan perhitungan yang cermat dan pemikiran logis.

Konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi, bahkan membeli hanya

berdasarkan dorongan sesaat dan tergantung pada intuisi. Kadangkala

konsumen mengambil keputusan pembelian sendiri, kadangkala mereka

bertanya pada teman, atau wiraniaga untuk nasehat membeli.

4. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam

Universitas Sumatera Utara


22

kumpulan pilihan.Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli merek

yang paling disukai. Konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek,

penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Kotler menyebutkan 2

model dari pilihan konsumen (Kotler P. & Gary, A, 2008). Model ekspektasi

nilai/model kompensatoris yaitu hal-hal yang dianggap baik untuk sebuah

produk dapat membantu menutup hal- hal yang dianggap buruk. Model

nonkompensatoris dimana pertimbangan antara atribut positif dan negatif

tidak selalu saling mengurangi. Model nonkompensatoris ini memiliki 3

heuristik pilihan:

a. Dengan heuristik konjungtif (conjunctive heuristic), konsumen

menetapkan tingkat cut off minimum yang dapat diterima untuk setiap

atribut dan memilih alternatif pertama yang memenuhi standar minimum

untuk semua atribut.

b. Dengan heuristik leksikografis (lexicographic heuristic), konsumen

memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap penting.

c. Dengan heuristik eliminasi berdasarkan aspek (elimination-by- aspects

heuristic), konsumen membandingkan merek berdasarkan atribut yang

berhubungan positif dengan arti pentingnya dan menghilangkan merek

yang tidak memenuhi batasan minimum yang dapat diterima.

Konsumen tidak harus menggunakan satu jenis aturan pilihan saja. Terkadang,

mereka menerapkan strategi keputusan bertahap yang menggabungkan dua

pilihan atau lebih. Bahkan jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua

faktor umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan

Universitas Sumatera Utara


23

pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain: intensitas sikap negatif

orang lain terhadap alternatif yang kita sukai, motivasi kita untuk mematuhi

orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diantisipasi.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan

melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan

tentang merek lain. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan

evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasa

nyaman dengan merek tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh harga dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan pembelian antara lain dapat dilihat pada Tabel 2.1

mengenai Review Penelitian Terdahulu sebagai berikut:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Teknik
Peneliti Judul Hasil Penelitian
No Variabel Analisis
(Tahun) Penelitian
Data
1 Edi (2015) Analisis Variabel Independen: Analisis Kualitas layanan
kepuasan 1. Kualitas Pelayanan regresi linear GOJEK sangat
konsumen 2. Harga berganda berpengaruh
Grab Bike di terhadap
wilayah kota Variabel Dependen: kepuasan
bandung Kepuasan Konsumen konsumen dan
Price pun
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
kepuasan.
2 Fransiska, Pengaruh Variabel Independen: Analisis Terdapat
et. al.(2016) kualitas 1. Kualitas Pelayanan regresi linear pengaruh positif
pelayanan dan 2. Citra merek berganda dan signifikan
citra merek pada kualitas
terhadap minat Variabel Dependen: pelayanan dan
beli ulang Jasa Minat Pembeian citra merek.

Universitas Sumatera Utara


24

Lanjutan Tabel 2.1


Teknik
Peneliti Judul
No Variabel Analisis Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
Data
transportasi terhadap minat
taxi motor 86 beli ulang jasa
di sleman transportasi Taxi
Motor 86 di
Sleman.
3 Kadunci dan Pengaruh Variabel Independen: Analisis Variabel kualitas
Sulistyowati kualitas 1. Kualitas regresi linier mempunyai
(2016) pelayanan Pelayanan sederhana pengaruh positif
trasnportasi dan signifikan
online GOJEK Variabel Dependen: terhdapat variabel
terhadap Kepuasan Pelanggan kepuasan
kepuasan pelanggan.
pelanggan
pada
mahasiswa/i
administrasi
niaga polteknik
negeri Jakarta

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yaitu suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu

masalah tertentu. Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana proyek

penelitian itu ditujukan, dimana kerangka konseptual menghubungkan secara

teoritis antara variabel bebas dan variabel terikat.

Gitosudarmo mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau

kombinasi dari keduanya (Gitusudarmo, 2008). Harga sebenarnya bukanlah hanya

diperuntukkan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja akan

tetapi harga sebenarnya juga berlaku untuk produk-produk yang lain. Secara

histories harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar

menawar, sehingga terjadilah kesepakatan harga tertentu.

Universitas Sumatera Utara


25

Kualitas layanan jasa sebagai sebuah keputusan global, atau sikap yang

berhubungan dengan superioritas jasa yang menghubungkan konsep kualitas

layanan jasa dengan konsep persepsi dan pengharapan sebagai berikut: “kualitas

yang dirasakan dipandang sebagai tingkat dan arah ketidaksesuaian antara persepsi

dan pengharapan konsumen”. Dalam penelitian ini ada dua faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan yaitu:

harga dan kualitas pelayanan. Berdasarkan hal tersebut maka secara sederhana

kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Harga

Keandalan

Ketanggapan
Keputusan Pembelian
Jaminan

Empati

Bukti Fisik
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan

rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis

(Sugiyono, 2005). Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Harga dan Kualitas berpengaruh secara serempak terhadap keputusan

Menggunakan Jasa Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang

Universitas Sumatera Utara


26

Bulan, Medan)

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Menggunakan Jasa

Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang Bulan, Medan)

3. Keandalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Menggunakan Jasa Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang

Bulan, Medan)

4. Ketanggapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Menggunakan Jasa Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang

Bulan, Medan)

5. Jaminan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Menggunakan

Jasa Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang Bulan, Medan)

6. Empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Menggunakan Jasa

Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang Bulan, Medan)

7. Bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Menggunakan

Jasa Grab Bike (Studi Kasus pada Mahasiswa di daerah Padang Bulan, Medan)

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif,

yaitu bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat ada

tidaknya pengaruh berdasarkan data primer yang diperoleh secara sistematis.

Harga sebagai variabel independen (X1),keandalan sebagai variabel independen

(X2), ketanggapan sebagai variabel independen (X3), jaminan sebagai variabel

independen (X4), empati sebagai variabel independen (X5), bukti fisik sebagai

variabel independen (X6), dan keputusan pembelian variabel dependen (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan di daerah Padang Bulan yang dilaksanakan pada

bulan Mei 2018 – September 2018.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh harga, keandalan, ketanggapan, jaminan,

empati, bukti fisikdan lokasi terhadap keputusan pembelian ulang. Responden

dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas.

1. Variabel independen (variabel bebas), yaitu harga (X 1).

2. Variabel independen (variabel bebas), yaitu keandalan(X2).

3. Variabel independen (variabel bebas), yaitu ketanggapan (X3).

4. Variabel independen (variabel bebas), yaitu jaminan (X4).

5. Variabel independen (variabel bebas), yaitu empati (X5).

27
Universitas Sumatera Utara
28

6. Variabel independen (variabel bebas), yaitu bukti fisik (X6).

7. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu keputusan pembelian (Y).

3.4 Definisi Operasional

Untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi, maka perlu definisi

operasional dari masing–masing variabel. Definisi variabel yang diteliti yaitu:

1. Variabel Harga (X1)

Merupakan variabel utama yang menarik minat konsumen untuk membeli

produk, diamana variabel harga diukur dengan kesesuaian harga dengan

produk yang ditawarkan.Skala pengukuran yang digunakan ialah skala Likert.

2. Variabel Keandalan(X2)

Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,

akurat dan memuaskan.Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

3. Variabel Ketanggapan (X3)

Keinginan driver untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan

dengan tanggap. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

4. Variabel Jaminan (X4)

Pengetahuan dan kesopanan driver serta kemampuan mereka untuk

menunjukan kepercayaan dan keyakinan.Skala pengukuran yang digunakan

adalah skala Likert.

5. Variabel Empati (X5)

Kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian

pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan. Skala pengukuran yang

digunakan adalah skala Likert.

Universitas Sumatera Utara


29

6. Variabel Bukti fisik (X6)

Mencakup penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik driver dan

keadaan lingkungan sekitarnya. Skala pengukuran yang digunakan adalah

skala Likert.

7. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Merupakan suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan

memilih salah satu diantaranya.

Untuk lebih jelasnya, definisi operasionalisasi variabel penelitian tersebut

dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Skala
Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Pengukuran
Harga (X1) Sejumlah uang yang dibayarkan 1. Keterjangkauan harga
atas nilai dan manfaat yang 2. Kesesuaian harga dengan
ditukarkan untuk mendapatkan kualitas
Likert
produk. 3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan
pelayanan
Keandalan Kemampuan Driver Grab Bike 1. Pelayan mudah dipanggil saat
(X2) untuk memberikan pelayanan ingin memesan
Likert
yang dijanjikan dengan segera, 2. Memiliki jadwal operasional
akurat dan memuaskan yang memadai
Ketanggapan Keinginan para Driver untuk 1. Ketanggapan Grab dalam
(X3) membantu para penumpang dan merespons dan menangani
memberikan pelayanan dengan keluhan Likert
tanggap 2. Kesediaan Driverdalam
memberikan pelayanan
Jaminan (X4) Pengetahuan, kemampuan dan 1. Pengetahuan pelayan dalam
kesopanan dan sifat yang dapat melayani penumpang
Likert
dipercaya yang dimiliki para Driver 2. Kesopanan pelayan dalam
Grab Bike melayani penumpang
Empati (X5) Kemudahan dalam melakukan 1. Perhatian dalam menanggapi
hubungan komunikasi yang baik, kebutuhan penumpang
Likert
perhatian pribadi dan memahami 2. Respon terhadap keluhan
kebutuhan penumpang penumpang
Bukti fisik (X6) Mencakup fasilitas fisik, 1. Kebersihan Kendaraan
perlengkapan dan yang dimiliki 2. Driver menggunakan pakaian Likert
Driver Grab Bike yang rapi dan sopan
Keputusan Merupakan suatu proses 1. Pilihan
Pembelian (Y) pengintegrasian yang 2. Keputusan yang tepat
mengkombinasikan pengetahuan 3. Keputusan berdasarkan
Likert
untuk mengevaluasi dua atau lebih evaluasi
perilaku alternatif dan memilih
salah satu diantaranya

Universitas Sumatera Utara


30

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan mengukur variabel harga dan

promosi, dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012).

Pengukuran variabel dengan skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.2:

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu – ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa yang berada di daerah Padang Bulan, Medan.

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2005) Accidental Sampling adalah mengambil

responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang

yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria utamanya

dalam penarikan jumlah ukuran sampel, apabila populasinya tidak diketahui

Universitas Sumatera Utara


31

secara pasti jumlahnya (accidental sampling) maka digunakan teknik atau rumus

sesuai dengan teori (Malhotra, 2010) paling sedikit harus empat atau lima kali dari

jumlah item pertanyaan.

Total pertanyaan dalam penelitian ini adalah 24 pertanyaan, sehingga

minimal ukuran sampel penelitian ini adalah 24 x 5 = 120. Jadi jumlah sampel

yang diambil dalam penelitian ini adalah 120 responden. Dengan demikian,

jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120

pelanggan yang pernah menggunakan jasa Grab Bike.

Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atas kesempatan yang

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2012). Adapun kriteria dalam penelitian ini yaitu:

1. Pria dan wanita minimal usai 18 tahun

2. Mahasiswa

3. Mempunyai aplikasi Grab

3.7 Jenis dan Sumber Data

Untuk mendukung penelitian ini peneliti membutuhkan data sebagai

sumber informasi yaitu data primer dan data sekunder.

1. Sumber data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara).Data primer dapat berupa opini subjek

(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda

(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

Universitas Sumatera Utara


32

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

3.8 Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar

pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas

pertanyaan tersebut.

2. Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan

tulisan dari perusahaan, data dari buku-buku, jurnal, internet, dan sumber data

lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika

instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan

peneliti (Situmorang & Lutfi, 2017)

Uji validitas dilakukan di diaerah Padang Bulan pada 30 orang Mahasiswa

Universitas Sumatera Utara


33

yang pernah menggunakan jasa Grab bike di luar sampel. Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for the

Social Science). Sunyoto (2009) menyatakan kriteria dalam menentukan validitas

suatu kuesioner sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian

dinyatakan valid.

2. Jika rhitung≤ rtabel, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian

dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3
Uji Validitas terhadap Butir-Butir Pertanyaan Kuesioner
P R Hitung R Valid (R Tabel) Keterangan
P1 0.425 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P2 0.685 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P3 0.702 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P4 0.7 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P5 0.923 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P6 0.748 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P7 0.937 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P8 0.815 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P9 0.667 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P10 0.709 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P11 0.709 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P12 0.887 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P13 0.749 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P14 0.713 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P15 0.801 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P16 0.748 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P17 0.664 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P18 0.598 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P19 0.85 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P20 0.697 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P21 0.72 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P22 0.868 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P23 0.784 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)
P24 0.838 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

Universitas Sumatera Utara


34

Pada Tabel 3.3 terlihat bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, di

mana nilai rhitung pada Corrected Item-TotalCorrelation pada keseluruhan butir

adalah lebih besar dari nilai rtabel (0,361) sehingga diperoleh 24 pertanyaan valid

yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan

akurasi dan konsistensi dari pengukurannya (Situmorang & Lutfi, 2017).

Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama

diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

butir pernyataan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas dilakukan di daerah Padang Bulan pada 30 orang yang

pernah menggunakan jasa Layanan Grab bike diluar sampel. Pengujian

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical

Package for the Social Science). Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji

statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009) suatu konstruk dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 3.4
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.968 24
Sumber: Lampiran 2

Universitas Sumatera Utara


35

Pada Tabel 3.4 ditunjukkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60

artinya reliabilitas sangat baik. Karena itu, seluruh butir pertanyaan yang

berjumlah 38 buah telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk

dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Analisis Data

3.10.1 Metode Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi masing-masing

variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan

minimum (Ghozali, 2012).

3.10.2 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi berganda yang digunakan oleh peneliti adalah

untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (harga, keandalan,

ketanggapan, jaminan, empati, bukti fisikdan lokasi) dan variabel terikat adalah

keputusan pembelian ulang.Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti

menggunakan bantuan SPSS(Statistical Package for the Social Science).Menurut

Situmorang dan Lufti (2017) model regresi berganda yang digunakan adalah :

Y = β0 + β1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + β 5X5 + β 6 X6 + Ɛ

dimana:

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Konstanta

β1-6 = Koefisien Regresi

X1 = Harga

Universitas Sumatera Utara


36

X2 = Keandalan

X3 = Ketanggapan

X4 = Jaminan

X5 = Empati

X6 = Bukti Fisik

Ɛ = Standar error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut

tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H0 diterima.

3.11 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2012) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi

variabel dependen dan variabel independen mempunyai kontribusi atau tidak.

Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan

pendekatan Kolmogrof Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan

5%, yang artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.Prasyarat

yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas. Cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan

Universitas Sumatera Utara


37

melihat grafik scatter plot dimana jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya

Heteroskedastisitas.Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas titik-titiknya

menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi

Heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan Asumsi Klasik Multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear

antar variabel independen dalam Model Regresi.Untuk mengetahui ada

tidaknya gejala Multikolinearitas dapat dilihat dari besarya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor) melalui aplikasi SPSS.Nilai umum yang dapat

dipakai adalah nilai tolerance> 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

Multikolinearitas.

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji-F)

Pengujian F statistik merupakan pengujian regresi secara keseluruhan yang

menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan mempunyai pengaruh

terhadap variabel terikat.

Hipotesis :

H0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 𝛽4 = 𝛽5 = 𝛽6 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel-variabel independen secara serempak terhadap variabel dependennya.

H1 : Minimal satu 𝛽i ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel-

variabel independen secara serempak terhadap variabel dependennya.

Universitas Sumatera Utara


38

Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5%

untuk mendapatkan nilai Ftabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari

persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut :

1 H0 diterima, jika Fhitung ≤ Ftabel atau sig F ≥ α (0,05)

2 H1 diterima, jika Fhitung>Ftabel atau sig F < α (0,05)

3.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas seperti

harga (X1), keandalan (X2), ketanggapan (X3), jaminan (X4), empati (X5), bukti

fisik (X6) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat yaitu Minat Beli. Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi

sebesar 5% atau 0,5. Dengan bentuk pengujian sebagai berikut:

H0: βi ≤ 0, artinya secara parsial variabel bebas tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap variabel terikat.

H1: βi > 0, artinya secara parsial variabel bebas terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap variabel terikat.

Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan thitung

dengan tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

1. H0 diterima, jika t hitung ≤ ttabel atau sig t ≥ α (0,05)

2. H1 diterima, jika t hitung > ttabel atau sig t < α (0,05)

3.12.3 Koefisien Determinan (R2)

Menurut Ghozali (2012) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

Universitas Sumatera Utara


39

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R 2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

Maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Variabel Independen (X1, X2, X3, X4,

X5, X6,) adalah besar terhadap Variabel Dependen (Y).Hal ini berarti model yang

digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh Variabel Independen yang

diteliti terhadap Variabel Dependen.Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati

nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Variabel Independen (X1, X2, X3, X4, X5,

X6) terhadap Variabel Dependen (Y) semakin kecil.Hal ini berarti model yang

digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Singkat Grab

Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek, mobil, dan

taksi. Saat ini Grab tersedia di seluruh Jakarta dan sekitarnya. Menggawangi Grab

ke Indonesia bukan perkara mudah bagi tim Grab Indonesia. Aplikasi transportasi

yang berasal Malaysia dan berbasis di Singapura tersebut memang bukan yang

pertama. Ada beberapa jenis aplikasi serupa yang menawarkan jasa angkut

penumpang, dengan menggunakan motor dan mobil. Hadir sejak pertengahan 2014

lalu, Grab telah mengukir sejarah tersendiri di dunia transportasi berbasis teknologi.

Lahir dengan nama Grabtaxi, layanan tersebut cukup mendapat apresiasi sehingga

mantap mengembangkan bisnisnya. Kurang dari setahun, berbagai layanan yang

mengandalkan aplikasi terbentuk dalam diversifikasi beragam fitur. Mulai dari

layanan angkut penumpang, pengiriman barang, hingga beli dan antar makanan

berhasil dikembangkan. Bahkan, demi menjaga eksistensinya, Grab mantap

melakukan rebranding dan pergantian logo dengan alasan sederhana, yakni

mewakili segala fitur layanan. Layanan yang awalnya dikenal dengan Grabtaxi

berubah hanya menggunaan kata “Grab”.

Perubahan nama tersebut juga mewakili ragam layanan yang diberikan bagi

pengguna. Dengan mengadopsi konsep economic sharing Grab berkembang di

Indonesia berkat bantuan para mitra. Pada prinsipnya, Grab akan terus berkembang

beriringan dengan para mitra pengemudi. Hingga bulan Maret 2015, jumlah

40
Universitas Sumatera Utara
41

pengguna Grab mencapai 3,8 juta pengguna. Grab tersedia untuk sistem operasi

Android, iOS, dan BlackBerry.

Bisnis tanpa kekompakan dan kerja sama tim akan menjadi hal yang siasia.

Di Indonesia, Grab tumbuh subur sebagai transportasi andalan di lima kota besar,

yakni Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, dan Padang. Tentu keberhasilan

tersebut akan segera ditularkan ke kota besar lainnya. Keberadaan Grab juga sudah

mulai tersebar di negara Asia Tenggara. Hingga kini, Grab sudah memiliki lebih

dari 300 ribu mitra pengemudi dan 15 juta pengunduh di Asia Tenggara.

Perkembangan Grab di Indonesia memang bertahap. Mulai dari muncul

dengan nama Grabtaxi, kemudian berganti nama hingga logo. Semua kami jalani

secara bertahap. Dulu masyarakat mengenal kami dengan Grabtaxi, tetapi

sekarang kami hadir lebih lengkap dengan beragam layanan. Alasan kami

membuat beragam servis karena masyarakat merespons transportasi daring

sebagai kebutuhan. Itu sebabnya, perkembangannya begitu pesat. Grabcar dan

GrabBike di Indonesia tumbuh lebih dari 250 kali sejak pertengahan 2015 Kini,

layanan penyewaan mobil pribadi dan ojek online menjadi bagian besar dari bisnis

Grab secara keseluruhan, yang juga meliputi pemesanan taksi dan layanan kurir.

Teknologi machince learning dan kemampuan analitik data Grab yang

mumpuni telah menjadi faktor pendorong pertumbuhan yang signifikan dan

memungkinkan efisiensi secara besar-besaran dari waktu ke waktu. Sebagai

contoh, pada 2016, layanan GrabBike di Indonesia telah tumbuh 300% (year to

date), seraya melakukan pengurangan subsidi untuk tiap perjalanan yang

diselesaikan sebesar 50%, dimana hal ini menunjukkan tingginya keterlibatan

Universitas Sumatera Utara


42

dan keterlekatan pengguna pada platform multi-layanan Grab. Lebih dari 1 dari

4 pengguna aktif bulanan Grab di Indonesia menggunakan lebih dari satu

layanan Grab. Indonesia telah menjadi pasar terbesar Grab berdasarkan jumlah

perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Grab secara khusus

memfokuskan bisnisnya di Jakarta, yang didiami oleh lebih dari 30 juta

penduduk dimana Grab memberikan layanan ojek, penyewaan mobil pribadi dan

pemesanan taksi online. Grab juga berencana untuk melakukan ekspansi

platform multi-layanannya ke lebih dari delapan megacity di luar kota Jakarta,

dengan total populasi sebesar 38 juta.

Indonesia merupakan negara keempat terbesar dari segi populasi, dengan

total penduduk lebih dar 250 juta. Grab menawarkan pilihan layanan pemesanan

kendaraan terbanyak di sebagian besar pasar di Asia Tenggara, yang telah diunduh

di lebih dari 17 juta perangkat dan 320,000 pengemudi di 30 kota di seluruh

Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

4.1.2 Visi dan Misi Grab

Visi Grab adalah untuk “Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara” dengan

menjadi solusi permasalahan transportasi yang ada selama ini serta memberikan

kemudahan mobilitas pada 620 juta orang di Asia Tenggara setiap harinya.

Sedangkan Misi Grab adalah sebagai berikut:

1. Menjadi penyedia layanan teraman di Asia Tenggara.

2. Memberikan layanan yang mudah diakses oleh banyak orang.

3. Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun penumpang

Universitas Sumatera Utara


43

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara

merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang

jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat

diketahui gambaran umum hal yang diteliti.

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berada di sekitar

daerah padang Bulan, Medan. Karakteristik-karakteristik tersebut meliputi jenis

kelamin, dan usia. Pada penelitian ini akan digunakan data tabulasi silang

(crosstab), yang hasilnya dapat dilihat di bawah ini:

1. Crosstab Jenis Kelamin dan Umur

Hasil tabulasi silang (crosstab) untuk jenis kelamin dan umur dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1
Crosstab Jenis Kelamin dan Umur
Umur
Total
>25 Tahun 18-20 Tahun 21-24 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan 6 9 46 61
Laki-Laki 14 14 31 59
Total 20 23 77 120
Sumber: Lampiran 4

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden berusia <25 tahun berjumlah 20

orang, dimana 6 responden wanita dan 14 responden pria. Responden yang berusia

18-20 tahun berjumlah 23 orang, dimana 9 responden wanita dan 14 responden pria.

Reponden yang berusia 21-24 tahun berjumlah 77 orang, dimana 46 responden

Universitas Sumatera Utara


44

perempuam dan 31 reponden laki-laki. Dapat disimpulkan bahwa responden

perempuan mendominasi yaitu sebanyak 61 orang, dan dapat disimpulkan juga

bahwa pelanggan Grab bike adalah kebanyakan perempuan.

4.3 Analisis Statistik Deskriptif

Pada bagian analisis deskriptif, disajikan distribusi frekuensi dan persentase

dari variabel harga, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, bukti fisik dan

keputusan pembelian.

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Variabel Harga (X1)

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Harga
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % f % f % % F % F %
PX11 0 0 0 0 29 24.17 47 39.17 44 36.67 120 100 4.12
PX12 0 0 7 5.83 24 20 53 44.17 36 30 120 100 3.98
PX13 0 0 3 2.5 27 22.5 55 45.83 35 29.17 120 100 4.02
PX14 0 0 4 3.33 24 20 60 50 32 26.67 120 100 4
PX15 0 0 7 5.83 21 17.5 82 68.33 10 8.33 120 100 3.79
PX16 0 0 2 1.67 28 23.33 71 59.17 19 15.83 120 100 3.89
PX17 0 0 2 1.67 26 21.67 83 69.17 9 7.5 120 100 3.83
PX18 0 0 7 5.83 27 22.5 64 53.33 22 18.33 120 100 3.84
Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan pertama yaitu Harga yang ditawarkan Grab Bike relative

terjangkau (PX11), terdapat 29 (24.17%) responden menjawab Kurang Setuju,

responden menjawab Setuju sebanyak 47 (39.17%) dan responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 44 (36.67%).

2. Untuk pertanyaan ke-2 yaitu Harga bervariasi sesuai dengan jarak yang

ditempuh (PX12), terdapat 7 (5.83%) responden menjawab Tidak Setuju,

Universitas Sumatera Utara


45

responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 24 (20.00%), responden

menjawab Setuju sebanyak 53 (44.17%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 36 (30.00%).

3. Untuk pertanyaan ke-3 yaitu Harga yang ditawarkan Grab Bike sesuai dengan

kualitas (PX13), terdapat 3 (2.50%) responden menjawab TS, responden

menjawab KS sebanyak 27 (22.50%), responden menjawab S sebanyak 55

(45.83%) dan responden menjawab SS sebanyak 35 (29.17%).

4. Untuk pertanyaan ke-4 yaitu Konsumen merasa lebih tenang karena kuliatas

jasanya yang telah dijamin perusahaan (PX14), terdapat 4 (3.33%) responden

menjawab tidak setuju, responden menjawab kurang setuju sebanyak 24

(20.00%), responden menjawab setuju sebanyak 60 (50.00%) dan responden

menjawab Sangat Setuju sebanyak 32 (26.67%).

5. Untuk pertanyaan ke-5 yaitu Harga Grab Bike dapat bersaingan pesaingnya

(PX15), terdapat 7 (5.83%) responden menjawab tidak setuju, responden

menjawab kurang setuju sebanyak 21 (17.50%), responden menjawab Setuju

sebanyak 82 (68.33%) dan menjawab Sangat Setuju sebanyak 10 (8.33%).

6. Untuk pertanyaan ke-6 yaitu Harga yang ditetapkan Grab Bike sesuai dengan

kemampuan daya beli (PX16), terdapat 2 (1.67%) responden menjawab Tidak

Setuju, responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 28 (23.33%),

responden menjawab Setuju sebanyak 71 (59.17%) dan responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 19 (15.83%).

7. Untuk pertanyaan ke-7 yaitu Saya merasakan harga yang diberikan Grab Bike

sesuai dengan manfaat yang diberikan (PX17), terdapat 2 (1.67%) responden

Universitas Sumatera Utara


46

menjawab Tidak Setuju, responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 26

(21.67%), responden menjawab Setuju sebanyak 83 (69.17%) dan responden

menjawab Sangat Setuju sebanyak 9 (7.50%).

8. Untuk pertanyaan ke-8 yaitu Saya tidak terlalu mementingkan harga yang

ditetapkan Grab Bike yang saya perhatikan adalah manfaat yang saya rasakan dari

pelayanan tersebut(PX18), terdapat 7 (5.83%) responden menjawab Tidak

Setuju, responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 27 (22.50%),

responden menjawab Setuju sebanyak 64 (53.33%) dan responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 22 (18.33%).

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keandalan (X2)

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Keandalan
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % F % F % % F % F %

PX21 0 0 0 0 53 44.17 57 47.5 10 8.33 120 100 3.64

PX22 0 0 3 2.5 53 44.17 53 44.17 11 9.17 120 100 3.6


Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-9 yaitu Driver Grab Bike cepat pada saat menjemput dan

mengantar pelanggan (PX21), terdapat 53 (44.17%) responden menjawab

Kurang Setuju, responden menjawab Setuju sebanyak 57 (47.5%), dan

responden menjawab Sangat Setuju sebanyak 10 (8.33%).

2. Untuk pertanyaan ke-10 yaitu Keramahan driver saat menyapa konsumen (PX22),

terdapat 3 (2.5%) responden menjawab Tidak Setuju, responden menjawab

Kurang Setuju sebanyak 53 (44.17%), responden menjawab Setuju sebanyak

53 (44.17%) dan responden menjawab Sangat Setuju sebanyak 11 (9.17%).

Universitas Sumatera Utara


47

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Ketanggapan (X3)

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Keandalan
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % F % F % % F % F %

PX31 0 0 9 7.5 22 18.33 62 51.67 27 22.5 120 100 3.89

PX32 0 0 7 5.83 22 18.33 62 51.67 29 24.17 120 100 3.94


Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-11 yaitu Driver dengan cepat merespon keluhan konsumen

(PX31), terdapat 9 (7.50%) responden menjawab Tidak Setuju, responden

menjawab Kurang Setuju sebanyak 22 (18.33%), responden menjawab Setuju

sebanyak 62 (51.67%) dan menjawab Sangat Setuju sebanyak 27 (22.50%).

2. Untuk pertanyaan ke-12 yaitu Perusahaan Grab menghukum driver yang tidak

menanggapi keluhan konsumen(PX32), terdapat 7 (5.83%) responden menjawab

Tidak Setuju, responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 22 (18.33%),

responden menjawab Setuju sebanyak 62 (51.67%) dan responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 29 (24.17%).

4.3.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Jaminan (X4)

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Jaminan
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % F % F % % F % F %

PX41 0 0 3 2.5 26 21.67 76 63.33 15 12.5 120 100 3.86

PX42 0 0 4 3.33 27 22.5 73 60.83 16 13.33 120 100 3.84


Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-13 yaitu Harga yang sudah ditetapkan tidak ada lagi biaya

tambahan (PX41), terdapat 3 (2.50%) responden menjawab Tidak Setuju,

Universitas Sumatera Utara


48

responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 26 (21.67%), responden

menjawab Setuju sebanyak 76 (63.33%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 15 (12.50%).

2. Untuk pertanyaan ke-14 yaitu Driver mengembalikan uang kembalian penumpang

dengan benar (PX42), terdapat 4 (3.33%) responden menjawab Tidak Setuju,

responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 27 (22.50%), responden

menjawab Setuju sebanyak 73 (60.83%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 16 (13.33%).

4.3.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Empati (X5)

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Empati
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % F % F % % F % F %

PX51 0 0 6 5 27 22.5 75 62.5 12 10 120 100 3.77


PX52 0 0 1 0.83 26 21.67 70 58.33 23 19.17 120 100 3.96
Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-15 yaitu Driver Membantu memakaikan helm, jika

penumpang mengalami kesulitan (PX51), terdapat 6 (5.00%) responden

menjawab Tidak Setuju, responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 27

(22.50%), responden menjawab Setuju sebanyak 75 (62.50%) dan responden

menjawab Sangat Setuju sebanyak 12 (10.00%).

2. Untuk pertanyaan ke-16 Driver Mengangkat barang penumpang, ketika butuh

bantuan (PX52), terdapat 1 (0.83%) responden menjawab Tidak Setuju,

menjawab Kurang Setuju sebanyak 26 (21.67%), menjawab Setuju sebanyak

70 (58.33%) dan responden menjawab Sangat Setuju sebanyak 23 (19.17%).

Universitas Sumatera Utara


49

4.3.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Bukti Fisik (X6)

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Bukti Fisik
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % F % f % % F % F %

PX61 0 0 9 7.5 30 25 59 49.17 22 18.33 120 100 3.78

PX62 0 0 4 3.33 36 30 57 47.5 23 19.17 120 100 3.83


Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-17 yaitu Penampilan Driver rapi dan bersih (PX61), yang

menjawab tidak setuju terdapat 9 (7.5%) responden , responden menjawab

kurang Setuju sebanyak 30 (25%) dan responden menjawab Sangat Setuju

sebanyak 22 (18.33%).

2. Untuk pertanyaan ke-18 yaitu Kendaraan dalam Keadaan baik (PX62), terdapat

4 (3.33%) responden menjawab Tidak Setuju, responden menjawab Kurang

Setuju sebanyak 36 (30%), responden menjawab Setuju sebanyak 57 (47.5%)

dan responden menjawab Sangat Setuju sebanyak 23 (19.17%).

4.3.7 Distribusi Jawaban RespondenVariabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan
Variabel KeputusanPembelian
STS TS KS S SS Total
P Mean
F % F % F % % F % F %

PY11 0 0 4 3.33 25 20.83 73 60.83 18 15 120 100 3.88

PY12 0 0 7 5.83 32 26.67 49 40.83 32 26.67 120 100 3.88

PY13 0 0 7 5.83 33 27.5 50 41.67 30 25 120 100 3.86

PY14 0 0 11 9.17 28 23.33 60 50 21 17.5 120 100 3.76

PY15 0 0 10 8.33 30 25 57 47.5 23 19.17 120 100 3.77

PY16 0 0 2 1.67 23 19.17 74 61.67 21 17.5 120 100 3.95


Sumber: Lampiran 3

Universitas Sumatera Utara


50

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-19 yaitu Saya lebih memilih Grab bike daripada pesaing

lainnya (PY11), terdapat 4 (3.33%) responden menjawab Tidak setuju,

responden menjawab Kurang setuju sebanyak 25 (20.83%), responden

menjawab Setuju sebanyak 73 (60.83%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 18 (15.00%).

2. Untuk pertanyaan ke-20 yaitu Saya yakin menggunakan Grab Bike karena aman

dan nyaman (PY12), terdapat 7 (5.83%) responden menjawab Tidak Setuju,

responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 32 (26.67%), responden

menjawab Setuju sebanyak 49 (40.83%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 32 (26.67%).

3. Untuk pertanyaan ke-21 yaitu Saya menggunakan Grab bike karena harga yang

terjangkau (PY13), terdapat 7 (5.83%) responden menjawab Tidak Setuju,

responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 33 (27.50%), responden

menjawab Setuju sebanyak 50 (41.67%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 30 (25.00%).

4. Untuk pertanyaan ke-22 yaitu Saya menggunakan Grab Bike karena pelayanannya

bagus (PY14), terdapat 11 (9.17%) responden menjawab Tidak Setuju,

responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 28 (23.33%), responden

menjawab Setuu sebanyak 60 (50.00%) dan responden menjawab Sangat

Setuju sebanyak 21 (17.50%).

5. Untuk pertanyaan ke-23 yaitu Saya menggunakan Grab bike berdasarkan evaluasi

(PY15), terdapat 10 (8.33%) responden menjawab TS, responden menjawab

Universitas Sumatera Utara


51

KS sebanyak 30 (25.00%), responden menjawab S sebanyak 57 (47.50%) dan

responden menjawab SS sebanyak 23 (19.17%).

6. Untuk pertanyaan ke-24 yaitu Saya mulai mencari informasi sebelum

menggunakan Grab Bike (PY16), terdapat 2 (1.67%) responden menjawab

Tidak Setuju, responden menjawab Kurang Setuju sebanyak 23 (19.17%),

responden menjawab Setuju sebanyak 74 (61.67%) dan responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 21 (17.50%).

4.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas (Harga dan Kualitas Pelayanan) terhadap variabel terikat

(Keputusan Pembelian) yang dilakukan pada 120 responden Mahasiswa/I yang

berada disekitar daerah Padang Bulan, Medan yang pernah menggunakan Grab

Bike.Tabel 4.12 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk

pengujian pengaruh secara parsial.

Tabel 4.11
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.250 2.137 -.117 .907
Harga (X1) .152 .067 .162 2.253 .026
Keandalan (X2) .495 .217 .173 2.275 .025
Ketanggapan (X3) .478 .187 .192 2.558 .012
Jaminan (X4) .585 .237 .209 2.469 .015
Empati (X5) .503 .232 .177 2.163 .033
Bukti Fisik (X6) .375 .196 .152 1.914 .058
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Lampiran 10

Berdasarkan Tabel 4.11, diperoleh persamaan regresi linear berganda

Universitas Sumatera Utara


52

sebagai berikut:

Y = -0,250 + 0,152X1 + 0,495X2 + 0,478X3 + 0,585X4 + 0,503X5 + 0,375X6 + Ɛ

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.11, diketahui:

1. Nilai koefisien dari harga adalah 0,152, yakni bernilai positif. Hal ini berarti

harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Diketahui nilai t

hitung 2,253 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,026 < 0,05, maka

harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Nilai koefisien dari keandalan adalah 0,495, yakni bernilai positif. Hal ini

berarti keandalan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Diketahui

nilai t hitung 2,275 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,025 < 0,05,

maka keandalan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Nilai koefisien dari ketanggapan adalah 0,478, yakni bernilai positif. Hal ini

berarti ketanggapan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Diketahui nilai t hitung 2,558 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig

0,0012 < 0,05, maka ketanggapan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

4. Nilai koefisien dari jaminan adalah 0,585, yakni bernilai positif. Hal ini

berarti jaminan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Diketahui

nilai t hitung 2,469 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,015 < 0,05,

maka jaminan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

5. Nilai koefisien dari empati adalah 0,503, yakni bernilai positif. Hal ini berarti

empati berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Diketahui nilai t

hitung 2,163 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,033 < 0,05, maka

Universitas Sumatera Utara


53

empati berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

6. Nilai koefisien dari bukti fisik adalah 0,375, yakni bernilai positif. Hal ini

berarti bukti fisik berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Diketahui nilai t hitung 1,914 < t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig

0,058 > 0,05, maka bukti fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal jika

berbentuk lonceng yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hasil pengujian

dapat dilihat pada gambar grafik berikut:

Gambar 4.1
Histogram

Pada grafik histogram pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel

berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring

ke kiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng. Apabila plot dari keduanya

berbentuk linier, maka berindikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola

Universitas Sumatera Utara


54

titik-titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier,

meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan

bahwa sebaran data adalah normal.

Sumber: Lampiran 6
Gambar 4.2
Normal P – Plot of Regression Standardized Residual

Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi

normal. Untuk lebih memastikan, dapat dilakukan uji Kolmogorov Smirnov, dengan

melihat data residual apakah berdistribusi normal.

Tabel 4.9
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 120
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .37698617
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z 1.285
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 7

Universitas Sumatera Utara


55

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.9, diketahui nilai probabilitas p

atau Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,074.Karena nilai probabilitas p, yakni 0,074,

lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi

normalitas terpenuhi.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
Harga (X1) .736 1.358
Keandalan (X2) .657 1.523
Ketanggapan (X3) .671 1.491
Jaminan (X4) .531 1.885
Empati (X5) .563 1.775
Bukti Fisik (X6) .600 1.666
Sumber: Lampiran 8

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.10, nilai VIF dari harga 1,358,

keandalan 1,523, ketanggapan 1,491, jaminan 1,885, empati 1,775 dan bukti fisik

1,666. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 5 dan nilai tolerance

lebih dari 0,1 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Prinsip pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya

gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk

mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik

yang menggunakan uji glejser.

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3, dapat dilihat titik-

Universitas Sumatera Utara


56

titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Sumber: Lampiran 9
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Tabel 4.12
Uji Pengaruh Simultan dengan Uji 𝑭
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 816.402 6 136.067 25.189 .000a
Residual 610.398 113 5.402
Total 1426.800 119
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X6), Ketanggapan (X3), Harga (X1), Keandalan
(X2), Empati (X5), Jaminan (X4)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Lampiran 11

Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai Sig. adalah 0,000 dan nilai Fhitung

= 25,189. Karena Sig.0,000 <0,05 dan 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝟐𝟓, 𝟑𝟎𝟐 > 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟐, 𝟏𝟕𝟗

(FTabel tersaji di lampiran), maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari

seluruh variabel bebas, yakni harga, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati,

Universitas Sumatera Utara


57

bukti fisik signifikan secara statistika terhadap keputusan pembelian.

4.6.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel independen secara parsial (individu) terhadap variasi variabel dependen

Tabel 4.13
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝒕)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.250 2.137 -.117 .907
Harga (X1) .152 .067 .162 2.253 .026 .736 1.358
Keandalan (X2) .495 .217 .173 2.275 .025 .657 1.523
Ketanggapan (X3) .478 .187 .192 2.558 .012 .671 1.491
Jaminan (X4) .585 .237 .209 2.469 .015 .531 1.885
Empati (X5) .503 .232 .177 2.163 .033 .563 1.775
Bukti Fisik (X6) .375 .196 .152 1.914 .058 .600 1.666
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Lampiran 12

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.13, diketahui:

1. Diketahui nilai t hitung 2,253 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,026

<0,05, maka harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Diketahui nilai t hitung 2.275 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,025

< 0,05, maka keandalan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Diketahui nilai t hitung 2,558 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig

0,012<0,05, maka ketanggapan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

4. Diketahui nilai t hitung 2,469 >t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig

0,015<0,05, maka jaminan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

Universitas Sumatera Utara


58

5. Diketahui nilai t hitung 2,163 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,033

< 0,05, maka empati berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

6. Diketahui nilai t hitung 1,194< t tabel 1,98 (t tabel di lampiran) dan Sig 0,058 > 0,05,

maka bukti fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.6.3 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (𝑅2 ) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang

mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan

dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.

Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .756a .572 .549 2.324167
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X6), Ketanggapan (X3), Harga (X1),
Keandalan (X2), Empati (X5), Jaminan (X4)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Lampiran 13

Berdasarkan Tabel 4.14, nilai koefisien determinasi 𝑅2 terletak pada kolom

R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 𝑅2 = 0,572. Nilai tersebut

berarti seluruh variabel bebas, yakni harga, keandalan, ketanggapan, jaminan,

empati, bukti fisik secara simultan mempengaruhi variabel keputusan pembelian

sebesar 57,2 persen, sisanya sebesar 42,8 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan

Universitas Sumatera Utara


59

dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,152 dan nilai thitung (2,253)

yang lebih besar dari nilai t tabel (1,98) dengan tingkat signifikansi 0,05. Artinya

jika harga ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pembelian akan

mengalami peningkatan sebesar 0,152.

Hal ini juga dapat dilihat dari hasil pendapat responden sebesar 39,17

persen dalam kategori setuju, sebesar 36,67 persen dalam kategori sangat setuju

dan , sebesar 24,17 persen responden kurang setuju pada harga yang relatif

terjangkau bagi kalangan mahasiswa di daerah sekitar padang Bulan, Medan.

Artinya harga merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan keputusan

pembelian pada konsumen.

4.7.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulantersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan.Suatu perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul (Service

excellence) sehubungan dengan peranan contact personnel yang sangat penting

dalam menentukan kualitas jasa (Dharmesta, 2006). Menurut Fandy Tjiptono

(2006) Service excellence atau pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau

cara karyawan dalam melayani konsumen secara memuaskan. Dalam

perkembangannya, yaitu sepuluh dimensi yang ada dapatdirangkai menjadi 5

(lima) dimensi yang pokok. Kelima dimensi pokok tersebut adalah:

1. Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

2. Responsiveness (Ketanggapan), yaitu keinginan para driver untuk membantu

Universitas Sumatera Utara


60

para pelanggan dan memberirkan pelayanan dengan tanggap.

3. Assurance (Jaminan), yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan dan

kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para driver.

4. Emphaty yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan.

5. Tangibles (Berwujud nyata) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan driver dan

sarana komunikasi. Karena variabel kualitas pelayanan memiliki 5 dimensi,

maka dalam penelitian ini kelima dimensi tersebut dijabarkan satu per satu

dan dijadikan sebagai variabel penelitian.

Berdasarkan hasil uji t (parsial), dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel keandalan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan menggunakan jasa Grab bike. Hal ini terlihat dari Tabel 4.14, nilai

koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,495dan nilai t hitung variabel

keandalan 2,275 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,025 < 0,05,

yang artinya jika keandalan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka

Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,495.

2. Variabel Ketanggapan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan menggunakan jasa Grab bike. Hal ini terlihat dari Tabel 4.14, nilai

koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,478 dan nilai t hitung variabel

ketanggapan 2,558 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,012 <

0,05, yang artinya jika ketanggapan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka

Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,478.

3. Variabel jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Universitas Sumatera Utara


61

keputusan menggunakan jasa Grab bike. Hal ini terlihat dari Tabel 4.14, nilai

koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,585 dan nilai t hitung variabel

jaminan 2,469 > t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,015 < 0,05,

yang artinya jika jaminan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan

Pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,585.

4. Variabel empati berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

menggunakan jasa Grab bike. Hal ini terlihat dari Tabel 4.14, nilai koefisien

regresi yang bernilai positif yaitu 0,503 dan nilai t hitung variabel empati 2,558

>t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,033 < 0,05, yang artinya jika

ketanggapan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pembelian

akan mengalami peningkatan sebesar 0,503.

5. Variabel bukti fisik bernilai positif tetapi tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan menggunakan jasa Grab bike. Hal ini terlihat dari Tabel

4.14, nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,375 dan nilai t hitung

variabel empati 1,914 < t tabel 1,98 (t tabel tersaji di lampiran) dan Sig 0,58 >

0,05, yang artinya variabel bukti fisik tidak berpengaruh secara siginifikan

terhadap keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel harga, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, bukti fisik secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

2. Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

3. Keandalan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

4. Ketanggapan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

5. Jaminan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

6. Empati secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

7. Bukti Fisik secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dalam hasil penelitian ini adalah:

1. Dikarenakan Harga, dan Kualitas Pelayanan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Keputusan Penggunan Jasa Grab Bike. Oleh karena itu

62
Universitas Sumatera Utara
63

Grab harus bisa lebih lagi memberi perhatian dan meningkatkan kualitas nya

melalui kedua aspek tersebut.

2. Di dalam penelitian ini faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan

penggunaan jasa Grab Bike adalah Kualitas Pelayanan dan yang perlu

dievaluasi kedepannya adalah tentang kebersihan driver dan juga kondisi

kendaraan . Artinya Grab perlu lebih meningkatkan Kualitas Pelayanan yang

ada, sehingga memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti menggunakan variabel

lain selain Harga dan Kualitas Pelayanan, sehingga dapat menyempurnakan

penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV


Alvabeta.
Dharmesta, B. (2006). Keputusan Pembelian. Sebuah kajian Konseptual Bagi
Peneliti, 73-88.
Edi. (2010). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek terhadap minat beli
ulang jasa transportasi. 1-10.
Fuji, A., f, D., & A, M. (2016). analisis kepuasan konsumen Grab Bike di wilayah
kota Bandung. Pemasaran, 1-12.
Ghozali. (2012). Metode Penelitian. Bandung: Alvabeta.
Gitusudarmo. (2008). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
Kotler, P. (2003). Dasar - Dasar Pemasaran. Jakarta: PT Indeks.
Kotler, P., & Gary, A. (2008). Prinsip - Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lamb, C., Hair, J.F, & Mc Daniel. (2001). Buku Pemasaran. Jakarta: Salemba
Empat.
Machfoedz. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Malhotra. (2010). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Setiadi, N. (2010). Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Situmorang, S., & Lutfi. (2017). Riset Pemasaran. Medan: USU Press.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:
Alvabeta.
Sunarto. (2006). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Amus Yogyakarta.
Sunyoto. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Tjiptono, & Chandra. (2005). Service Quality and Satisfaction. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. (2006). manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

64
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS
ONLINE GRAB BIKE (STUDI KASUS PADA MAHASISWA DI DAERAH
PADANG BULAN, MEDAN)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pelayanan


terhadap keputusan menggunakan transportasi berbasis online Grab Bike , maka
dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini.
Untuk itu saya mengharapkan kesediaan waktu Anda untuk mengisi
kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki. Atas kepercayaan dan
kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

I. IdentitasResponden
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan tentang karakteristik responden di
bawah ini:
1.) Nama :
2.) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3.) Usia : Tahun
4.) Apakah memiliki aplikasi Grab ? :
a. Ya b. Tidak

II. Petunjuk Penilaian


Pilihlah jawaban dengan memberi tanda(√) pada salah satu jawaban yang
paling sesuai menurut Anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut:
Sangat Tidak Setuju (STS) =1
Tidak Setuju (TS) =2
Ragu-ragu (RG) =3
Setuju (S) =4
Sangat Setuju (SS) =5

65
Universitas Sumatera Utara
66

1. Variabel Harga
NO Pernyataan SS S RG TS STS
Keterjangkauan harga
1 Harga yang ditawarkan Grab Bike relative terjangkau
2 Harga bervariasi sesuai dengan jarak yang
ditempuh
Kesesuaian harga dengan kualitas produk.
3 Harga yang ditawarkan Grab Bike sesuai dengan
kualitas
Konsumen merasa lebih tenang karena kuliatas
4
jasanya yang telah dijamin perusahaan
Daya saing harga
5 Harga Grab Bike dapat bersaingan pesaingnya
Harga yang ditetapkan Grab Bike sesuai dengan
6
kemampuan daya beli
Kesesuaian harga dan manfaat
Saya merasakan harga yang diberikan Grab Bike
7
sesuai dengan manfaat yang diberikan
Saya tidak terlalu mementingkan harga yang
8. ditetapkan Grab Bike yang saya perhatikan adalah
manfaat yang saya rasakan dari pelayanan tersebut

2. Variabel Kualitas Pelayanan


NO Pernyataan SS S RG TS STS
Keandalan dalam melancarkan prosedur pelayanan
Driver Grab Bike cepat pada saat menjemput dan
9
mengantar pelanggan.
10 Keramahan driver saat menyapa konsumen
Respons pelayanan terhadap keluhan (Ketanggapan)
11 Driver dengan cepat merespon keluhan konsumen
Perusahaan Grab menghukum driver yang tidak
12
menanggapi keluhan konsumen
Jaminan
Harga yang sudah ditetapkan atau tanpa biaya
13
tambahan.
Driver mengembalikan uang kembalian penumpang
14
dengan benar
Empati
Driver Membantu memakaikan helm, jika penumpang
15
mengalami kesulitan
Driver Mengangkat barang penumpang, ketika butuh
16
bantuan
Bukti Fisik
17 Penampilan Driver rapi dan bersih
18 Kendaraan dalam Keadaan baik

Universitas Sumatera Utara


67

3. Variabel Keputusan Pembelian


NO Pernyataan SS S RG TS STS
Pilihan
19 Saya lebih memilih Grab bike daripada pesaing lainnya
Saya yakin menggunakan Grab Bike karena aman dan
20
nyaman
Keputusan yang tepat
21 Saya menggunakan Grab bike karena harga yang terjangkau
22 Saya menggunakan Grab Bike karena pelayanannya bagus
Keputusan berdasarkan evaluasi
23 Saya menggunakan Grab bike berdasarkan evaluasi
Saya mulai mencari informasi sebelum menggunakan Grab Bike
24

Lampiran 2
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.968 24

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
P1 87.8667 199.361 .425 .970
P2 88.0667 193.651 .685 .968
P3 87.9000 192.921 .702 .967
P4 88.0333 192.861 .700 .967
P5 88.1000 193.541 .923 .966
P6 88.1000 193.610 .748 .967
P7 88.1667 193.661 .937 .966
P8 87.9333 193.651 .815 .966
P9 88.4333 195.082 .667 .968
P10 88.1667 192.971 .709 .967
P11 88.2000 192.717 .709 .967
P12 88.1000 192.921 .887 .966
P13 88.3333 193.609 .749 .967
P14 88.3000 193.666 .713 .967
P15 88.3333 194.575 .801 .967
P16 88.1000 192.714 .748 .967
P17 88.4667 197.775 .664 .968
P18 88.6000 198.248 .598 .968
P19 88.0667 192.961 .850 .966
P20 88.1667 193.247 .697 .967
P21 88.1333 193.016 .720 .967
P22 88.1667 193.592 .868 .966
P23 88.2333 193.495 .784 .967
P24 88.0333 192.585 .838 .966

Universitas Sumatera Utara


68

Lampiran 3

Distribusi Frekuensi dan Persentase Harga, Keandalan, Ketanggapan, Jaminan,


Empati, Bukti Fisik dan Keputusan Pembelian
STS TS KS S SS Total
P Mean
f % f % F % f % f % f %

PX11 0 0 0 0 29 24.17 47 39.17 44 36.67 120 100 4.12


PX12 0 0 7 5.83 24 20 53 44.17 36 30 120 100 3.98
PX13 0 0 3 2.5 27 22.5 55 45.83 35 29.17 120 100 4.02
PX14 0 0 4 3.33 24 20 60 50 32 26.67 120 100 4
PX15 0 0 7 5.83 21 17.5 82 68.33 10 8.33 120 100 3.79
PX16 0 0 2 1.67 28 23.33 71 59.17 19 15.83 120 100 3.89
PX17 0 0 2 1.67 26 21.67 83 69.17 9 7.5 120 100 3.83
PX18 0 0 7 5.83 27 22.5 64 53.33 22 18.33 120 100 3.84

PX21 0 0 0 0 53 44.17 57 47.5 10 8.33 120 100 3.64


PX22 0 0 3 2.5 53 44.17 53 44.17 11 9.17 120 100 3.6

PX31 0 0 9 7.5 22 18.33 62 51.67 27 22.5 120 100 3.89


PX32 0 0 7 5.83 22 18.33 62 51.67 29 24.17 120 100 3.94

PX41 0 0 3 2.5 26 21.67 76 63.33 15 12.5 120 100 3.86


PX42 0 0 4 3.33 27 22.5 73 60.83 16 13.33 120 100 3.84

PX51 0 0 6 5 27 22.5 75 62.5 12 10 120 100 3.77


PX52 0 0 1 0.83 26 21.67 70 58.33 23 19.17 120 100 3.96

PX61 0 0 9 7.5 30 25 59 49.17 22 18.33 120 100 3.78


PX62 0 0 4 3.33 36 30 57 47.5 23 19.17 120 100 3.83

PY11 0 0 4 3.33 25 20.83 73 60.83 18 15 120 100 3.88


PY12 0 0 7 5.83 32 26.67 49 40.83 32 26.67 120 100 3.88
PY13 0 0 7 5.83 33 27.5 50 41.67 30 25 120 100 3.86
PY14 0 0 11 9.17 28 23.33 60 50 21 17.5 120 100 3.76
PY15 0 0 10 8.33 30 25 57 47.5 23 19.17 120 100 3.77
PY16 0 0 2 1.67 23 19.17 74 61.67 21 17.5 120 100 3.95

Universitas Sumatera Utara


69

Lampiran 4
Tabel 4.1
Crosstab Jenis Kelamin dan Umur
Umur
Total
>25 Tahun 18-20 Tahun 21-24 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan 6 9 46 61
Laki-Laki 14 14 31 59
Total 20 23 77 120

Lampiran 5

Gambar 4.1
Histogram

Lampiran 6

Gambar 4.2
Normal P – Plot of Regression Standardized Residual

Universitas Sumatera Utara


70

Lampiran 7
Tabel 4.9
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 120
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .37698617
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z 1.285
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Lampiran 8
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
Harga (X1) .736 1.358
Keandalan (X2) .657 1.523
Ketanggapan (X3) .671 1.491
Jaminan (X4) .531 1.885
Empati (X5) .563 1.775
Bukti Fisik (X6) .600 1.666

Lampiran 9

Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara


71

Lampiran 10
Tabel 4.11
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.250 2.137 -.117 .907
Harga (X1) .152 .067 .162 2.253 .026
Keandalan (X2) .495 .217 .173 2.275 .025
Ketanggapan (X3) .478 .187 .192 2.558 .012
Jaminan (X4) .585 .237 .209 2.469 .015
Empati (X5) .503 .232 .177 2.163 .033
Bukti Fisik (X6) .375 .196 .152 1.914 .058
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Lampiran 10

Lampiran 11
Tabel 4.12
Uji Pengaruh Simultan dengan Uji 𝑭
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 816.402 6 136.067 25.189 .000a
Residual 610.398 113 5.402
Total 1426.800 119
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X6), Ketanggapan (X3), Harga (X1),
Keandalan (X2), Empati (X5), Jaminan (X4)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 12
Tabel 4.13
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝒕)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.250 2.137 -.117 .907
Harga (X1) .152 .067 .162 2.253 .026 .736 1.358
Keandalan (X2) .495 .217 .173 2.275 .025 .657 1.523
Ketanggapan (X3) .478 .187 .192 2.558 .012 .671 1.491
Jaminan (X4) .585 .237 .209 2.469 .015 .531 1.885
Empati (X5) .503 .232 .177 2.163 .033 .563 1.775
Bukti Fisik (X6) .375 .196 .152 1.914 .058 .600 1.666
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Universitas Sumatera Utara


72

Lampiran 13
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .756a .572 .549 2.324167
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X6), Ketanggapan (X3), Harga (X1),
Keandalan (X2), Empati (X5), Jaminan (X4)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 14
Tabel 4.15
Variable Entered/Removed
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Bukti Fisik (X6), . Enter
Ketanggapan (X3),
Harga (X1),
Keandalan (X2),
Empati (X5),
Jaminan (X4)a
a. All requested variables entered.

Lampiran 15
Tabel 4.16
R Square
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .756a .572 .549 2.324167
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X6), Ketanggapan (X3), Harga (X1),
Keandalan (X2), Empati (X5), Jaminan (X4)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 16
Tabel 4.17
Hasil Anova
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 816.402 6 136.067 25.189 .000a
Residual 610.398 113 5.402
Total 1426.800 119
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X6), Ketanggapan (X3), Harga (X1),
Keandalan (X2), Empati (X5), Jaminan (X4)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Universitas Sumatera Utara


73

Lampiran 17
Ftabel dan Ttabel

Lampiran 17
Gambar Sebaran Scatterplot

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai