MAKALAH
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Perencanaan Jaringan Irigasi yang
diampu oleh Ir. Rini Wahyu Sayekti, MS.
Disusun oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
PERTEMUAN 1
1
2
Apabila air irigasi dibagi dari saluran primer sekunder, maka akan dibuat
bangunan bagi. Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti
mengukur dan mengatur air yang mengalir ke berbagai saluran. Salah satu dari
pintu-pintu bangunan bagi berfungsi sebagai pintu pengatur muka air, sedangkan
pintu-pintu sadap lainnya mengukur debit.
Pada cabang saluran dipasang pintu pengatur untuk saluran terbesar dan
dipasang alat-alat pengukur dan pengatur di bangunan-bangunan sadap yang lebih
kecil. Untuk membatasi sudut aliran dalam percabangan bangunan bagi dibuat
sudut aliran antara 0° sampai 90°.
Bangunan sadap sekunder akan memberi air ke saluran sekunder dan oleh
sebab itu, melayani lebih dari satu petak tersier. Kapasitas bangunan-bangunan
sadap ini secara umum lebih besar daripada 0,250 m3/dt.
Bila kehilangan tinggi energi tidak begitu menjadi masalah dan muka air
banyak mengalami fluktuasi, maka dapat dipilih alat ukur Crump-de Gruyter.
Harga antara debit Qmaks/Qmin untuk alat ukur Crump-de Gruyter lebih kecil
daripada harga antara debit untuk pintu Romijn.
Di saluran irigasi yang harus tetap memberikan air selama debit sangat
rendah, alat ukur Crump-de Gruyter lebih cocok karena elevasi pengambilannya
lebih rendah daripada elevasi pengambilan pintu Romijn.
MERANGKUM CATATAN
- Sumber air: Air sungai, air tanah, air hujan, danau, dan geyser.
- Cara pengambilan:
1. Bendung
2. Bendungan
3. Bebas (daerah hulu = semua musim, sedangkan daerah hilir = musim hujan)
- Pengambilan bebas: bangunan yang dibuat pada tepi sungai guna mengalirkan
air ke dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur ketinggian muka air di sungai.
- Keuntungan Irigasi:
3. Pelayaran
- Macam Irigasi:
3. Tidal Irrigation
4. Specific System
- Jenis Tanah
1. Tanah merah
2. Tanah laterit
3. Tanah hitam
4. Tanah alluvial
5. Tanah hutan dan bukit
6. Tanah gurun
7. Tanah mengandung garam dan alkaline
8. Tanah lembab dan berpayau