2022
METODE PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
PENDAHULUAN
Sebagaimana umumnya dalam penanganan proyek konstruksi,sebelum pelaksanaan kegiatan fisik
dimulai diperlukan perencanaan pengelolaan proyek yang matang sejak dimulainya kegiatan
persiapan sampai dengan selesainya pelaksanaan pembangunan / proyek.
Perencanaan pengolaan proyek tersebut umumnya dituangkan dalam suatu metode kerja
yang dapat memberikan gambaran secara jelas serta terperenci tentang bagaimana
penanganan proyek tersebut dilaksanakan meliputi aspek teknis maupun administratif
termasuk didalamnya menerangkan tahapan – tahapan pelaksanaan sehingga Pengguna
Jasa ( Pemilik Proyek ) dapat terjamin bahwa dengan metodologi yang disampaikan oleh
Pemberi Jasa ( Kontraktor ) maksud dan tujuan dari proyek dapat dicapai.
Untuk menyusun metodologi yang tepat sesuai dengan proyek yang dilaksanakan, maka
diperlukan pemahaman tentang antara lain :
LINGKUP PEKERJAAN
Berdasarkan pada dokumen lelang dan Berita Acara Aanwijizing serta gambar – gambar,
proyek Pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah yang meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Listrik Kerja
❖ Kebutuhan daya listrik yang diperlukan oleh kontraktor selama masa konstruksi,
antara lain digunakan untuk :
• Penempatan Kerja dan barak pekerja.
• Alat – alat kerja seperti, mesin potong bengkok besi ( bar cuter, bar bender ),
pompa air dan lain – lain .
• Peralatan – peralatan kantor, seperti komputer, printer dan lain – lain.
❖ Pemenuhan sumber daya listrik ini diproleh dari PLN dengan penyambungan ke
Instalasi yang telah ada atau pengoprasian mesin genzet dengan sebelumnya
mendapat persetujuan pemberi kerja.
2. PEKERJAAN STRUKTUR
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah dan urugan, batu kali, kolom, balok
dan plat kanopi.
❖ Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
• Penghamparan tanah hasil galian untuk timbunan sisi pondasi dan peninggian
lantai bangunan
• Perataan dan pemadatan timbunan
❖ Bahan yang digunakan adalah timbunan tanah hasil galian yang telah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas / Direksi
❖ Peralatan
• Stamper
• Alat bantu
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
❖ Prosedur Pelaksanaan
• Mengajuan ijin pekerjaan pada Konsultan Pengawas / Direksi
• Setting out dan marking lokasi serta pembersihan lokasi urugan dari kotoran dan
material lainnya yang mempengaruhi kepadatan lapisan timbunan.
• Sebelum pelaksanaan urugan dimulai terlebih dahulu diukur elevasi awalnya,
dituangkan dalam gambar kerja sebagai dasar perhitungan volume.
• Setelah proses penghamparan selesai dan elevasi telah memenuhi sesuai
dengan gambar kerja, maka dilakukan peralatan dan pemadatan menggunakan
Stamper atau pemadatan lainnya bila diperlukan.
• Apa bila timbunan bekas galian tidak mencukupi pada area timbunan maka
urugan tanah didatangkan dari luar sampai dengan batas elevasi yang sesuai
dengan gambar.
• Penyiraman air secara continue pada material timbunan untuk mendapatkan
kadar air yang optimum.
2.2.1 Pembesian
❖ Lingkup pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pabrikasi pembesian
sesuai dengan diameter, jumlah dan panjang yang tercantum dalam gambar.
❖ Peralatan :
• Bar Cutter
• Bar Bending
• Alat Bantu
❖ Bahan :
• Besi beton
• Kawat beton
• Bahan bantu
❖ Tenaga kerja :
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan :
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Pemisahan penempatan masing masing diameter besi beton
• Pembengkokan besi beton sesuai dengan urutan dalam daftar potong
bengkok besi.
• Pembengkokan besi beton sesuai dengan gambar
• Pengelompokan masing masing diameter tipe potong bengkok agar tidak
tercampur dan mempermudahkan dalam penyetalan.
• Penyetelan besi beton sesuai dengan gambar kerja
• Panjang tulangan lewatan sesuai dengan aturan panjang lewatan (overlap)
yang ditentukan. Ikatan-ikatan antar tulangan terikat dengan baik.
2.2.2 Bekisting
❖ Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan dan pabrikasi bekistring sesuai dengan
bentuk dan dimensi yang tercantum dalam gambar kerja
❖ Peralatan :
• Gergaji mesin
• Mesin serut
• Alat Bantu
❖ Bahan :
• Kayu bekisting
• Multiplex
• Paku
• Bahan Batu
❖ Tenaga kerja :
• Pekerja
• Tukang
• mandor
❖ Pelaksanaan :
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Mengelompokan bahan sesuai dengan jenisnya agar tidak tercampur dengan
bahan lain.
• Marking arah memanjang dan melintang sesuai dengan ukuran yang
tercantum dalam gambar.
• Memotong kayu bekisting dan multiplex sesuai dengan ukuran panel bekisting
yang akan dibuat.
• Membuat panel-panel bekisting sesuai dengan bentuk beton yang tercantum
dalam gambar.
• Mengelompokan panel-panel bekisting beserta assesoris sesuai dengan
jenisnya agar memudahkan pada saat pemasangan bekisting dilaksanakan.
• Meelakukan pengecekan secara berkala.
2.2.3 Pengecoran
❖ Lingkup pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pencampuran material beton
sesuai hasil uji job mix yang telah di detujui bersama Direksi dan konsultan.
Pencampuran material beton dilakukan dilokasi sesuai dengan rujukan syarat-
syarat teknis yang terdapat dalam dokumen kontrak.
❖ Peralatan :
• Truck mixer
• Concrete Vibrator
• Concrete Pump
• Alat Angkut(bila diperlukan)
• Alat bantu
❖ Bahan :
• Batu pecah
• Pasir beton
• Semen
• Bahan bantu
❖ Tenaga kerja :
• Pekerja
• Tukang
• mandor
❖ Pelaksanaan :
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Persiapan dan Pembersian
• Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah bekisting dan pembesian
terpasang.
• Pembersihan dan pemeriksaan kembali posisi brton decking, besi beton
dan bekisting untuk memastikan tidak bergerak dari posisi yang ditentukan
dalam gambar.
• Pengecoran dilakukan dengan menggunakan peralatan yang memadai
sesuai denga kondisi pekerjaan.
• Pemadatan beton dengan menggunakan concrete vibrator sesuai yang
dipersyaratkan atau petunjuk lain Direksi dan Konsultan.
• Pembongkaran bekisting dan perawatan beton dengan melakukan
penyiraman secara teratur sesuai persyaratan dokumen kontrak.
2.2.4Pekerjaan Beton Kolom
❖ Lingkup pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan besi beton, bekisting dan
pengecoran kolom serta pembongkaran bekisting dan perawatan beton
sesuai spesifikasi dan gambar kerja.
❖ Peralatan
• Alat angkut (bila diperlukan)
• Car mix
• Concrete vibrator
• Alat bantu
❖ Bahan
• Besi beton
• Bekisting
• Beton
• Bahan bantu
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
❖ Pelaksaan
• Mengajukan ijin kerja/ requwst kepada Direksi dan konsultan
• Lakukan persiapan peralatan,bahan dan tenaga Kerja
• Install pebesian dan bekisting serta beton decking sesuai dengan
posisi yang tercantum dalam gambar
• Pasang kolom dan stek besi kolom selanjutnya.
• Lakukan pengecoran hingga batas yang ditentukan
• Pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator
Pewatan beton dengan penyiraman air sesuai persyaratan dalam dokumen kontrak dan
pembongkaran bekisting setelah mendapat persetujuan Direksi dan Konsultan.
2.2.5 Pekerjaan Beton & Plat Lantai
❖ Lingkup perkerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan besi beton, bekisting dan
pengecoran kolom serta pembongkaran bekisting dan perawatan beton sesuai
spesifikasi dan gambar kerja.
❖ Peralatan
• Alat angkut (jika diperlukan)
• Car mix
• Concrete vibrator
• Concrete Pump (jika diperlukan)
• Alat bantu
❖ Bahan
• Besi beton
• Bekisting balok dan perancah
• Beton
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
❖ Pelaksaan
• Mengajukan ijin kerja/ requwst kepada Direksi dan konsultan
• Lakukan persiapan peralatan bahan dan tenaga kerja.
• Pemasangan perancah scrafolding sesuai dengan lokasi balok dan plat
• Memasang panel bekisting balok dan plat sesuai jalur yanfg terancum dalam
gambar.
• Memasang besi beton balok diikuti dengan pemasangan beton dacking
sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar dan disetujui oleh
Direksi/ Konsultan.
• Sebelim pengecoran pengecekan kembali untuk memastikan posisi
pembesian sesuai dengan gambar.
• Melakukan pengecoran dan pemadatan
• Perawatan beton dengan penyiraman air secara teratur sesuai yang
dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
• Pembokaran perancah dan bekisting setelah cukup umur dan mendapat
persetujuan Direksi/Konsultan.
2.2.6 PEKERJAAN RANGKA BAJA & PENUTUP ATAP (Sub Kontraktor spesialis)
❖ Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi, pengadaan pabrikasi dan pemasangan kuda kuda rangka
baja IWF, pemasangan besi sikun, gording, trekstang,penutup atap spandek 0.3mm dan
bubungan sesuai dengan gambar kerja.
❖ Bahan
• Kusa-kuda IWF, besisiku,gording, ikat angin,trekstang
• Baut M16 (angkur) P=40cm
• Baut HTB M12
• Baut HTB M10
• Penutup atap spandek 0.3 mm
❖ Pelaratan
• Mesin pemotong
• Mesin bor
• Tripod
• Alat angkut (bila diperlukan)
• Alat bantu
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Prosedur kerja
• Pejari gambar kerja dengan seksama
• Ajukan request/ijin kerja kepada Direksi/konsultan.
• Ajukan ijin kerja bekerja diatas ketinggian kepada PMK3l Proyek sebagai
penanggung jawab K3 diproyek.
• Pergunakan semua peralatan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum memulai
pekerjaan.
• Memulai dengan memasang base plate pada angker.
• Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kolom baja WF.250.125.6.9pada titik
sesuai yang tercantum dalam gambar kerja.
• Selanjutnya memasang rafter WF.150.750.5.7 dan ikat angin Ø12mm kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan gordin C. 150.65.20.3,2.
• Pemasangan lapisan thermalplate dan dilanjutkan dengan pemasangan penutup
atap spandek 0,3 mm secara berurut sesuai gambar kerja.
3. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pelaksaan Pekerjaan
1. Untuk memulai pekerjaan daan untuk mengontrol kelurusan sesuai dengan
shop drawing dilakukan pengukuran dan penandaan/marking untuk jalur
pemasangan bata.
2. Mempersiapkan titik-titik pemasangan kolom praktis dengan
memperhitungkan luasan permukaan pemasangan dinding (untuk
pemasangan dinding dengan luas>12 m² harus dipasang kolom praktis).
Kolom praktis dipasang setiap jarak 3 m atau juga dengan memperhitungkan
adanya pertemuan- pertemuan dinding dan posisi-posisi kusen pintu dan
jendela.
3. Pemasangan opening beton dengan besi tulangan untuk dudukan kusen
(apabila pada lokasi pekerjaan direncanakan ada pemasangan kusen
pintu/jendela).
4. Unting-unting harus dipasang sebelum pelaksaan pekerjaan pada posisi yang
mudah dilihat dan bebas dari gangguan kerja untuk mengontrol kelurusan
pasangan dalam arah vertikat.
5. Adukan spesi/mortar dicampur sesuai dengan syarat yang telah ditentukan
sesuai dengan lokasi penunjukannya.
6. Pemasangan bata dilakukan sesuai persyaratan teknis / rekomendasi dari
pabrik pembuat. Pemangan dilakukan dengan cara selang- seling untuk
mendapatkan kekokohan dan kekuatan dinding yang diinginkan dengan tebal
spesi 2 – 3 cm. Pekerjaan pemasangan harus selalu dikontrol dengan
kerataannya dengan memasang benang diatas pekerjaan pasangan dan juga
melakuakn chek-ing dengan waterpass.
7. Pekerjaan kolom praktis dilakukan/ dicor mengikuti ketinggian pemasangan
yang telah diperoleh.
8. Untuk mempertahankan kualitas pekerjaan pemasangan, dalam satu hari
kerja tidak boleh dilakukan pekerjaan pasangan dengan ketinggian lebih dari
2 m dan luas 10 m2 dan harus diikuti dengan pemasangan kolom praktis.
❖ Peralatan
Perlatan bantu (sekop,lori-lori dll)
❖ Bahan
• semen
• pasir
• bahan bantu
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan
1. Mepersiapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
2. memeriksa pekerjaan lain yang harus sudah selasi sebelum pekerjaan plesteran.
3. Menyiapkan dan memasang papan spesi (dibuat dari seng lembaran dengan
Rangka kayu ) dibawah lokasi pelaksanaan plesteran.
4. membuat ukuran dengan cara menarik benang sesuai ketebalan yang tercantum
pada gambar kerja.
5. Mengarahkan dan mengontrol proses pengadukan mortar plesteran
6. Membuat Caplakan yang berfungsi sebagai pedoman kepalaan plesteran.
Caplakan terbuat dari adukan yang dibentuk bujur sangkar dengan ukuran 10 x 10
cm yang diatasnya dibrri Seng ukuran 2 x 6 cm dibentuk U dan ditancamkan ke
dalam adukan.
7. Membuat kepalaan horizontal pada sisi atas dan bawah dinding. Sisi atas elevasi
langit-langit agar hubungan langit-langit dan dinding tidak beronggal, sedangkan
pada sisi bawah pada elevasi plint ( apabila plint dipsang rata dengan permukaan
dinding).
8. Membuat kepalaan vertikatdengan jarak 1,5 m dari atas kebawah.
1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit – langit gypsum board
dengan finishing cat semprot sesuai dengan gambar dan petunjuk Konsultan
Pengawas.
2) Bahan – bahan,
Cat serta pelapis lain yang digunakan yaitu terdiri dari :
• Cat tembok
• Plamir tembok
• Kertas pasir
Dengan warna – warna sesuai spedifikasi material dan gambar.
3) Pelaksanaan
• Setelah dilakukan pengecetan pada permukaan langit – langit harus
diperhatikan mengenai :
4. PEKERJAAN MEKANIKAL
❖ Lingkup Pekerjaan
• Sistem Air Bersih
• Sistem Air Bekas, Air Kotor
• Sistem Drain Air Hujan
• Sistem Pipa Ventilasi
❖ Technical System
• Penjelasan singkat system Plumbing
4.1 Air Bersih
- Sumber Air Bersih dari Deep Well
- Air dari Depp Weel disimpan di GWT (Ground Water Tank)
- Dari GWT air dialirkan ke roof tank menggunakan pompa transfer, dan
selanjutnya didistribusikan ke unit unit yang akan disuplai
- Untuk Distribusi ke toilet menggunakan pipa PPR.
4.2 Air Bekas/ Kotor
- Gravitasi digunakan untuk mengalirkan air bekas menuju Sum Pit dan
kemudian dipompa / dialirkan ke saluran luar dengan Pompa Sum Pit.
4.3 Air Hujan
- Bertujuan untuk mengalirkan Air Hujan
- Dari Atap Air Hujan Mengalirkan dari Roff Drain dan Melalui pipa
dialirkan dengan system gravitasi menuju sumur resapan.
- Overflow air hujan di sumur resapan ini dialirkan ke saluran kota.
- Pemipaan air hujan memakai pipa jenis PVC AW 10 kg.
4.4 Pipa Ventilasi
- System pemipaan ventilasi dipasang untuk membuang udara yang
tertangkapdalam pipa dan memperlancar aliran air buangan.
❖ Plumbing Tool
a. Welding Machine
b. Cut Off Machine
c. Drilling Machne
d. Threading Machine
e. Chain Hoist
f. Pipe Wrenches
g. Angle Grinder
h. PVC Cutter
i. Electric Hand Drills
j. Plumbing Tool set
❖ Pemasangan Valve
1. Check lokasi penempatan valve ( apakah space / ukuran valve cukup untuk
dipasang )
2. Siapkan valve lengkap dengan flangenya ( untuk valve dengan diameter lebih dari
50 mm )
3. Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang pada pipa dengan
cara sambungan mengalir ulir.
4. Untuk valve deameter lebih dari 50 mm, dipasang dengan pipa dengan cara
sambungan flange. Penyatuan pipa dan valve adalah dengan cara memasang
baut yang terdapat pada flange ujung valve dan flange ujung pipa.
❖ Urutan pemasangan valve yang berdiameter diatas 50 mm
1. Menyambungan valve dengan pipa dengan menggunakan drat / ulir yang terletak
pada masing – masing ujung pipa dan valve.
2. Mengencangkan putaran ulir atau drat sampai mencapai batas maksimumnya.
❖ Urutan Pemasangan Valve yang Berdiameter Diatas 50 mm
1. Sambungan untuk valve ukuran ini adalah dengan menggunakan flange. Pertama
– tama, persiapan pipa lengkap dengan flangenya, valve lengkap dengan
flangenya, baut, serta karet seallant.
2. Satukan flange valve, karet seallant, dan flange pipa dengan baut, kemudian
setelah itu kencangkan baut sampai valve dan pipa benar – benar telah
tersambung dengan rapat, kuat, dan aman ( tidak bocor ).
❖ Testing Commisioning
Prosedur test :
1. Magger test : meliputi tes instalasi kabel, test pemasangan peralatan utama (
panel Tegangan rendah, dan sebagainnya )
2. Grounding Sistem : meliputi test grounding perlatan utama ( Panel Tegangan
Rendah, dan sebagainya )
Pekerjaan Persiapan.
1. Pembuatan shop Drawing oleh engineering drafter bedasarkan :
a) Gambar Forkon.
b) Keadaan Dilapangan
c) Approval materi utama, pendukung dan system instalasi kabel.
d) Shop Drawing diperiksa oleh Manager Teknik.
e) Shop Drawing diajukan ke MK dan Owner untuk disetujui.
2. Pengajuan Approval Materi Utama dan Pendukung
3. Proses pengadaan material sesuai dengan spesifikasi dan persetujuan
bersama.
4. Pengadaan material utama mulai P.O s/d kedatangan ke lokasi proyek (on
site) Untuk Pekerjaan Instalasi piping dan wiring dilakukan seiring dengan
schedule pekerjaan asitektur.
PENUTUP
Metode kerja ini merupakan konsep secara umum dari keseluruhan item pekerjaan yang
ada pada pekerjaan utama, untuk penjelasan secara lebih terinci akan dipaparkan pada
saat Pre-Construction Meeting bila kami ditunjuk sebagai pelaksana proyek tersebut.
Pada tahap pelaksanaan nantinya akan ditemui berbagai ide dan inovasi yang hanya
dapat diimpletasikan sesuai dengan kondisi tertentu sehingga mampu menunjang serta
memperlancar pekerjaan, akan tetapi tidak menyimpang dari syarat – syarat teknis &
dokumen kontrak.
Uraian diatas semoga mampu memberikan gambaran bahwa kami mampu untuk
menyelesaikan proyek ini sesuai harapan.