Anda di halaman 1dari 37

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH


PROVINSI PAPUA BARAT

2022
METODE PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

PENDAHULUAN
Sebagaimana umumnya dalam penanganan proyek konstruksi,sebelum pelaksanaan kegiatan fisik
dimulai diperlukan perencanaan pengelolaan proyek yang matang sejak dimulainya kegiatan
persiapan sampai dengan selesainya pelaksanaan pembangunan / proyek.
Perencanaan pengolaan proyek tersebut umumnya dituangkan dalam suatu metode kerja
yang dapat memberikan gambaran secara jelas serta terperenci tentang bagaimana
penanganan proyek tersebut dilaksanakan meliputi aspek teknis maupun administratif
termasuk didalamnya menerangkan tahapan – tahapan pelaksanaan sehingga Pengguna
Jasa ( Pemilik Proyek ) dapat terjamin bahwa dengan metodologi yang disampaikan oleh
Pemberi Jasa ( Kontraktor ) maksud dan tujuan dari proyek dapat dicapai.
Untuk menyusun metodologi yang tepat sesuai dengan proyek yang dilaksanakan, maka
diperlukan pemahaman tentang antara lain :

- Konstruksi yang akan dibangun


- Desain / perencanaan
- Lingkup dan batasan pekerjaan
- Spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
- Batasan waktu penyelesaian pembangunan
- Lokasi dan keadaan disekitar lingkungan proyek
- Ketersediaan dan lokasi sumber daya bahan,pekerja dan alat kerja

Gambaran Umum Pembangunan Laboratorium Kesehatan daerah adalah sebagai berikut :

- Pemilik Proyek : Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat


- Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2022
- Masa Pelaksanaan : 90 ( Sembilan puluh ) hari kalender

LINGKUP PEKERJAAN

Berdasarkan pada dokumen lelang dan Berita Acara Aanwijizing serta gambar – gambar,
proyek Pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah yang meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Pekerjaan Uitzet dan Bouwplank


❖ Lingkup pekerjaan ini antara lain meliputi pengukuran memanjang dan
melintang lokasi existing setiap bangunan pada lokasi yang menjadi
lingkup pekerjaan dibawah kontrak untuk persiapan pelaksanaan
pekerjaan lebihlanjut. Semua hasil pengukuran dan informasi ketinggian
harus di tranfer dalam bentuk gambar dan disampaikan ke Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis untuk mendapatkan persetujuan.
❖ Apabila hasil pengukuran dan gambar sudah betul dan akurat maka
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis serta Kontraktor akan
menandatangani gambar tersebut, dimana gambar tersebut harus
menjadi acuan pelaksanaan konstruksi.
❖ Selanjutnya dari hasil gambar kerja tersebut, pekerjaan pengukuran dan
pemasangan bouwplank dilakukan sebagai acuan untuk pekerjaan
konstruksi selanjutnya.

1.2 Pek. Pembuatan Gudang Bahan & Barak Pekerja


Pembuatan Gudang Bahan
❖ Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan material, seperti semen, paku,
serta material – material finishing lainnya. Sebagai tempat penyimpanan material,
harus memenuhi syarat persyaratan antara lain :
• Kondisi harus dijaga agar tidak kering dan tidak lembab.
• Susunan dan pengaturan letak material yang disimpan terutama semen harus
diatur sedikian rupa untuk penggunaan lebih awal.
• Untuk material besi beton dapat ditempakan diluar bangunan dengan cara :
- Tumpukan besi diberi alas/ganjal balok kayu, sehingga tidak lasung
bersentuh dengan tanah.
- Diberikan tutup terpal diatasnya supaya terlindung dari air hujan atau
kelembaban.
- Penumpukan sesuai dengan diameter yang sergam.
• Gudang perlatan digunakan untuk menyimpn peralatan kerja yang ringan – ringan
seperti : water pump, concrete vibrator, serta peralatan – peralatan tukang ringan
lainnya.

Pembuatan Barak Pekerja


❖ Bangunan ini berfingsi untuk tempat beristirahat bagi para pekerja proyek. Barak
pekerja ditempatkan dideka lokasi proyek, untuk memudahkan pengawasan keluar
masuknya para pekerja kedalam lokasi proyek, sekaligus untuk bisa menjaga
keamanan material dan peralatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan. Penempatan
lokasi barak pekerja sesuai dengan petunjuk dari konsultan / Direksi Lapangan.

1.3 Listrik dan Air Kerja


Air Kerja
❖ Sedangkan kebutuhan air selama masa konstruksi, antara lain digunakan untuk
keperluan :
• Air untuk bahan adukan beton, adukan pasangan bata dan plesteran.
• Pembuatan mortar
• Untuk perawatan beton ( curing ), perawatan pasangan batu bata.
• Untuk Toilet Base Camp proyek serta MCK pekerja.
• Keperluan lokasi kerja lainnya.
❖ Sedangkan kebutuhan air kerja didapat dari pembuatan sumur sementara dilokasi
proyek atau dengan penyambungan ke Instalasi yang telah ada atau didatangkan
dari luar dengan Tanki Air.

Listrik Kerja
❖ Kebutuhan daya listrik yang diperlukan oleh kontraktor selama masa konstruksi,
antara lain digunakan untuk :
• Penempatan Kerja dan barak pekerja.
• Alat – alat kerja seperti, mesin potong bengkok besi ( bar cuter, bar bender ),
pompa air dan lain – lain .
• Peralatan – peralatan kantor, seperti komputer, printer dan lain – lain.
❖ Pemenuhan sumber daya listrik ini diproleh dari PLN dengan penyambungan ke
Instalasi yang telah ada atau pengoprasian mesin genzet dengan sebelumnya
mendapat persetujuan pemberi kerja.

1.4 Pembuatan Papan Nama Proyek


❖ Pada pekerjaan papan nama proyek ini meliputi pekerjaan pabrikasi dan
pemasangan pada Papan Nama Proyek yang dicantumkan : Identitas Proyek,
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas / Konsultan MK,
Kontraktor. Ukuran dan penempatannya sesuai dengan petunjuk Konsultan atau
Direksi Pekerjaan.

2. PEKERJAAN STRUKTUR
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah dan urugan, batu kali, kolom, balok
dan plat kanopi.

2.1 PEKERJAAN TANAH & PONDASI

2.1.1 Galian Tanah


❖ Lingkup pekerjaan
Peerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah untuk pondasi dengan elevasi sesuai
gambar rencana atau sesuai petujuk Direksi / Konsultan Pengawas. Pembuangan
bahan – bahan yang tidak terpakai dibuang ketempat yang disetujui Direksi /
Pengawas.
❖ Peralatan
• Excavator ( bila diperlukan )
• Dump Truck ( bila diperlukan )
• Alat penggali manual
• Alat bantu lainnya
❖ Tenaga Kerja
• Tukang Gali
• Mandor
❖ Prosedur Pelaksanaan
• Pengajuan request kerjaan kepada Konsultan Pengawas / Direksi.
• Pembuatan bouwplank dan pemasangan patok – patok sebagai rambu – rambu
petunjuk penggalian
• Pelaksanaan galian tanah dilakuan menggunakan excavator ( bila diperlukan )
dan secara manual dengan tenaga tukang gali untuk lokasi dengan dimensi dan
volume yang besar akan digali dengan dengan excavator dan dirapikan dengan
dengan tenaga manual.
• Hasil galian tanah yang mendapat persetujuan dari Direksi, bisa dipakai lagi untuk
timbunan yang sedangkan yang tidak terpakai, dibuang kelokasi disposal area.
Diusahakan agar jarak disposal adalah jarak terdekat dari lokasi galian.

2.1.2 Pekerjaan Beton Pondasi Telapak


❖ Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaaan pembesian,bekisting dan pengecoran


pondasi telapak yang sesuai dengan dimensi dan elevasi yang tercantum dalam
gambar kerja.
❖ Peralatan:
• Car mix
• Concrete vibrator
• Alat angkut (jika diperlukan)
• Alat bantu
❖ Bahan :
• Besi beton
• Bekisting
• Beton
• Bahan bantu
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksaan Pekerjaan:
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan
Konsultan.
• Pemasangan blowpank untuk penentuan as
• Peralatan permukaan tanah, pengurugan pasir, kemudian dipadatkn
dengan stamper.
• Pembuatan lantai kerja.
• Pekerjaan pembesian tulangan pokok arah memanjang dan
melintang sesuai gambar kerja (shop drawing).
• Pekerjaan pemasangan bekisting sesuai dengan bentuk dalam
gambar.
• Pengerocan dengan menggunakan beton car mix, dimana pada saat
pengecoran menggunakan concrete vibrator sebagai alat
pemadatan/pengetar beton.
• Pembongkaran bekisting dan perawatan beton dengan cara
dilakukan penyiraman secara teratur sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
2.1.3 Pekerjaan Beton Sloof
❖ Lingkup pekerjaan,

Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan besi beton, bekisting dan


pengecoran balok sloff serta pembongkaran bekisting dan perawatan beton
sesuai dengan gambar kerja.
❖ Peralatan :
• Alat angkut (bila diperlukan)
• Truck mixer
• Concrete vibrator
• Alat bantu
❖ Bahan
• Besi beton
• Bekisting
• Beton
• Bahan batun
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan
• Mengajukan ijin kerja/ requwst kepada Direksi/ Konsultan
• Pembersihan dan persiapan pada lantai kerja

• Setelah lantai keras, mulai pemasangan tulangan sloff yang telah


dirakit sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing.

• Pasang bekisting sesuai ukuran sloff setelah tulangan sloff


terpasang.
• Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan beton
decking sehingga besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting
dan memudahkan pada waktu pembongkaran bekisting.
• Setelah semua urutan pelaksaan balok sloff diatas selesai lanjutkan
dengan pengecoran sloof beton dengan adukan mutu beton yang
sudah ditentukan
• Lakukan pembongkaran bekisting setelah cukup umur dan perawatan
denagn penyiraman air secara teratur sesuai yang dipersyaratkan
dalam dokumen kontrak

2.1.4 Urugan Tanah Kembali & Peninggian Elevasi Lantai

❖ Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
• Penghamparan tanah hasil galian untuk timbunan sisi pondasi dan peninggian
lantai bangunan
• Perataan dan pemadatan timbunan
❖ Bahan yang digunakan adalah timbunan tanah hasil galian yang telah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas / Direksi
❖ Peralatan
• Stamper
• Alat bantu
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Mandor
❖ Prosedur Pelaksanaan
• Mengajuan ijin pekerjaan pada Konsultan Pengawas / Direksi
• Setting out dan marking lokasi serta pembersihan lokasi urugan dari kotoran dan
material lainnya yang mempengaruhi kepadatan lapisan timbunan.
• Sebelum pelaksanaan urugan dimulai terlebih dahulu diukur elevasi awalnya,
dituangkan dalam gambar kerja sebagai dasar perhitungan volume.
• Setelah proses penghamparan selesai dan elevasi telah memenuhi sesuai
dengan gambar kerja, maka dilakukan peralatan dan pemadatan menggunakan
Stamper atau pemadatan lainnya bila diperlukan.
• Apa bila timbunan bekas galian tidak mencukupi pada area timbunan maka
urugan tanah didatangkan dari luar sampai dengan batas elevasi yang sesuai
dengan gambar.
• Penyiraman air secara continue pada material timbunan untuk mendapatkan
kadar air yang optimum.

2.1.5 Pasangan Pondasi Batu Kali


❖ Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan material dan pemasangan pondasi batu kali sesuai
dengan spesifikasi dan gambar kerja.
❖ Peralatan :
• Concrete Mixer
• Alat bantu
❖ Bahan :
• Semen
• Pasir pasang
• Batu kali
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
Pasangan Batu Kali
❖ Pemasangan Batu
• Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing – masing batu pada
lapisan pertama.
• Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding batu yang terpasang.

Batu harus ditangani sedimikian rupa hingga tidak menggeser atau memindahkan
batu yang telah terpasang, Peralatan yang sesuai harus disediakan untuk
memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani dua orang.
❖ Penempatan adukan
• Komposisi adukan adalah 1 ( semen ) : 4 ( pasir )
• Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan
dalam jangka waktu yang cukup sehingga memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima batu juga harus dibasahi
dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang
bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
• Tebal landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan
merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara
batu yang dipasang terisi penuh.
❖ Pekerjaan Akhir Pasangan Batu
• Sambungan antar batu pada permukaan harus dikerjakan hampir rata dengan
permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai menutup batu.
• Pada pasangan batu kali / gunung sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom,
kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yng muncul diatasnya
minimal 75 cm diameter 8 jarak 10 cm.
• Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan masih baru, seluruh
permukaan batu harus dibersihkan dari bekas adukan. Permukaan yang telah
selesai harus dirawat seperti yang telah disyaratkan.
• Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai bagian atas selesai, lakukan
pengecekan kembali untuk mengetahui permukaan Pondasi sudah rata ( water
pas ).
• Bila pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan cukup kuat dan kurang dari 14 hari
setelah pekerjaan pasangan selesai dikerjakan, penimbunan kembali harus
segera dilaksanakan seperti yang disyaratkan.
❖ Pada sisi luar permukaan pasangan batu dilakukan pekerjaan plesteran dan acian.

2.2 PEKERJAAN BETON, PEMBESIAN DAN BEKISTING


Pekerjaan beton struktur ini meliputi pekerjaan pembesian, bekisting dan pengecoran sesuai
dengan bentuk, dimensi serta elevasi yang tercantum dalam gambar atau petunjuk lain
Direksi / Konsultan. Pekerjaan beton struktur ini terdiri dari beton pondasi telapak, beton
sloof, beton kolom, beton balok dan plat.

2.2.1 Pembesian

❖ Lingkup pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pabrikasi pembesian
sesuai dengan diameter, jumlah dan panjang yang tercantum dalam gambar.
❖ Peralatan :
• Bar Cutter
• Bar Bending
• Alat Bantu
❖ Bahan :
• Besi beton
• Kawat beton
• Bahan bantu
❖ Tenaga kerja :
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan :
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Pemisahan penempatan masing masing diameter besi beton
• Pembengkokan besi beton sesuai dengan urutan dalam daftar potong
bengkok besi.
• Pembengkokan besi beton sesuai dengan gambar
• Pengelompokan masing masing diameter tipe potong bengkok agar tidak
tercampur dan mempermudahkan dalam penyetalan.
• Penyetelan besi beton sesuai dengan gambar kerja
• Panjang tulangan lewatan sesuai dengan aturan panjang lewatan (overlap)
yang ditentukan. Ikatan-ikatan antar tulangan terikat dengan baik.

2.2.2 Bekisting
❖ Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan dan pabrikasi bekistring sesuai dengan
bentuk dan dimensi yang tercantum dalam gambar kerja
❖ Peralatan :
• Gergaji mesin
• Mesin serut
• Alat Bantu

❖ Bahan :
• Kayu bekisting
• Multiplex
• Paku
• Bahan Batu
❖ Tenaga kerja :
• Pekerja
• Tukang
• mandor
❖ Pelaksanaan :
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Mengelompokan bahan sesuai dengan jenisnya agar tidak tercampur dengan
bahan lain.
• Marking arah memanjang dan melintang sesuai dengan ukuran yang
tercantum dalam gambar.
• Memotong kayu bekisting dan multiplex sesuai dengan ukuran panel bekisting
yang akan dibuat.
• Membuat panel-panel bekisting sesuai dengan bentuk beton yang tercantum
dalam gambar.
• Mengelompokan panel-panel bekisting beserta assesoris sesuai dengan
jenisnya agar memudahkan pada saat pemasangan bekisting dilaksanakan.
• Meelakukan pengecekan secara berkala.

2.2.3 Pengecoran

❖ Lingkup pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pencampuran material beton
sesuai hasil uji job mix yang telah di detujui bersama Direksi dan konsultan.
Pencampuran material beton dilakukan dilokasi sesuai dengan rujukan syarat-
syarat teknis yang terdapat dalam dokumen kontrak.
❖ Peralatan :
• Truck mixer
• Concrete Vibrator
• Concrete Pump
• Alat Angkut(bila diperlukan)
• Alat bantu
❖ Bahan :
• Batu pecah
• Pasir beton
• Semen
• Bahan bantu
❖ Tenaga kerja :
• Pekerja
• Tukang
• mandor
❖ Pelaksanaan :
• Mengajukan ijin kerja/request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Persiapan dan Pembersian
• Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah bekisting dan pembesian
terpasang.
• Pembersihan dan pemeriksaan kembali posisi brton decking, besi beton
dan bekisting untuk memastikan tidak bergerak dari posisi yang ditentukan
dalam gambar.
• Pengecoran dilakukan dengan menggunakan peralatan yang memadai
sesuai denga kondisi pekerjaan.
• Pemadatan beton dengan menggunakan concrete vibrator sesuai yang
dipersyaratkan atau petunjuk lain Direksi dan Konsultan.
• Pembongkaran bekisting dan perawatan beton dengan melakukan
penyiraman secara teratur sesuai persyaratan dokumen kontrak.
2.2.4Pekerjaan Beton Kolom
❖ Lingkup pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan besi beton, bekisting dan
pengecoran kolom serta pembongkaran bekisting dan perawatan beton
sesuai spesifikasi dan gambar kerja.
❖ Peralatan
• Alat angkut (bila diperlukan)
• Car mix
• Concrete vibrator
• Alat bantu
❖ Bahan
• Besi beton
• Bekisting
• Beton
• Bahan bantu
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
❖ Pelaksaan
• Mengajukan ijin kerja/ requwst kepada Direksi dan konsultan
• Lakukan persiapan peralatan,bahan dan tenaga Kerja
• Install pebesian dan bekisting serta beton decking sesuai dengan
posisi yang tercantum dalam gambar
• Pasang kolom dan stek besi kolom selanjutnya.
• Lakukan pengecoran hingga batas yang ditentukan
• Pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator

Pewatan beton dengan penyiraman air sesuai persyaratan dalam dokumen kontrak dan
pembongkaran bekisting setelah mendapat persetujuan Direksi dan Konsultan.
2.2.5 Pekerjaan Beton & Plat Lantai
❖ Lingkup perkerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan besi beton, bekisting dan
pengecoran kolom serta pembongkaran bekisting dan perawatan beton sesuai
spesifikasi dan gambar kerja.
❖ Peralatan
• Alat angkut (jika diperlukan)
• Car mix
• Concrete vibrator
• Concrete Pump (jika diperlukan)
• Alat bantu
❖ Bahan
• Besi beton
• Bekisting balok dan perancah
• Beton
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Mandor
• Tukang
❖ Pelaksaan
• Mengajukan ijin kerja/ requwst kepada Direksi dan konsultan
• Lakukan persiapan peralatan bahan dan tenaga kerja.
• Pemasangan perancah scrafolding sesuai dengan lokasi balok dan plat
• Memasang panel bekisting balok dan plat sesuai jalur yanfg terancum dalam
gambar.
• Memasang besi beton balok diikuti dengan pemasangan beton dacking
sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar dan disetujui oleh
Direksi/ Konsultan.
• Sebelim pengecoran pengecekan kembali untuk memastikan posisi
pembesian sesuai dengan gambar.
• Melakukan pengecoran dan pemadatan
• Perawatan beton dengan penyiraman air secara teratur sesuai yang
dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
• Pembokaran perancah dan bekisting setelah cukup umur dan mendapat
persetujuan Direksi/Konsultan.

2.2.6 PEKERJAAN RANGKA BAJA & PENUTUP ATAP (Sub Kontraktor spesialis)
❖ Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi, pengadaan pabrikasi dan pemasangan kuda kuda rangka
baja IWF, pemasangan besi sikun, gording, trekstang,penutup atap spandek 0.3mm dan
bubungan sesuai dengan gambar kerja.
❖ Bahan
• Kusa-kuda IWF, besisiku,gording, ikat angin,trekstang
• Baut M16 (angkur) P=40cm
• Baut HTB M12
• Baut HTB M10
• Penutup atap spandek 0.3 mm
❖ Pelaratan
• Mesin pemotong
• Mesin bor
• Tripod
• Alat angkut (bila diperlukan)
• Alat bantu
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Prosedur kerja
• Pejari gambar kerja dengan seksama
• Ajukan request/ijin kerja kepada Direksi/konsultan.
• Ajukan ijin kerja bekerja diatas ketinggian kepada PMK3l Proyek sebagai
penanggung jawab K3 diproyek.
• Pergunakan semua peralatan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum memulai
pekerjaan.
• Memulai dengan memasang base plate pada angker.
• Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kolom baja WF.250.125.6.9pada titik
sesuai yang tercantum dalam gambar kerja.
• Selanjutnya memasang rafter WF.150.750.5.7 dan ikat angin Ø12mm kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan gordin C. 150.65.20.3,2.
• Pemasangan lapisan thermalplate dan dilanjutkan dengan pemasangan penutup
atap spandek 0,3 mm secara berurut sesuai gambar kerja.

2.2.7 Lisplank Aluminium Composite Panel


❖ Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan. Peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan pemasangan Alumunium
Composite Panel (ACP) serta pekerjaan silen pada sambungan ACP yang sesuai
dengan gambar kerja.
❖ Bahan
• Rangka besi siku
• ACP
• Silent
• Dynabolt
• Bahan bantu
❖ Peralatan
• Mesin bor
• Alat bantu
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Prosedur Pelaksanaan
• Mengajukan ijin kerja/ request pekerjaan kepada Direksi dan Konsultan.
• Menyiapkan peralatan dan alat bantu (schaffolding), dimana schaffolding harus
terpasang seacara tegak lurus dan mengecek kekuatan untuk memasstikan
tidak ada goyangan.
• Marking lokasi kerja, harus diukur dulu lokasi yang ada supaya buangan/ sisa
panel biasa seuai dengan yang diharapkan. Dan di lot supaya pemasangan
bracket & rangkainya bias lurus.
• Setelah dilakukan pengukuran lokasi segera dibuatkan gambar kerja untuk
pembagian modul panel supaya didapatkan hasil yang sesuai dengan
perencaan.
• Memasang siku untuk bracket anatara rangka ACP dengan balok/kolom
bangunan. Pemasangan bracket menggunakan dinabolt. Pemasangan siku
berjarak 1m- 2m tergantung dengan kondisi bangunan dan gambar kerja.
• Setelah bracket terpasanfg maka segera maka segera dilakukan pemasangan
rangka ACP (rangka,besi,siku)< pemasangan rangka harus lot dari atas
kebawah harus rata untuk horisontalnya. Sangat diperhatikan kelurusannya,
karena kelurusan pemasangan panel tergantung kelurusan pemasangan panel
tergantung kelurusan rangka. Untuk jarak rangka vertical & ranfgka horizontal
harus sesuai dengan modul gambar.
• Pada saat pemasangan rangka, sebagian pekerja juga pabrikasi ACP (potong &
grouving). Setelah digrouving maka dipasang siku untuk bracket anata ACP
dengan rangka.
• Setelah pemasangan rangka & dilakukan pengecekan kelurusan & lot nya, maka
segera dilakukan pemasangan ACP.
• Setelah pemasangan ACP dilanjutkan dengan sealant din at nat panel
ACP,warna sealant disesuaikan dengan warna ACP (bias kontras/bias serasi)
• Setelah sealant merata semua sekaligus dilakukan pengelupasan stiker
protector ACP.

3. PEKERJAAN ARSITEKTUR

3,1 PEKERJAAN PASANGAN DINDING


❖ Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan material dan pemasangan dinding 1:4 serta
pekerjaan plesteran dan acian sesuai dengan spesfikasi dan gambar kerja.
❖ Peralatan
• Peralatan bantu ( sekop, lori-lori dll)
❖ Bahan
• Batu bara
• Semen
• Pasir pasang
• Bahan bantu
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Material pokok pada pekerjaan pasangan menggunakan bahan sesuai dengan
spesifikasi teknis yaitu bata, dengan mortar/ spesi semen dan pasir sesuai dengan
spesifikasi.
❖ Yang termasuk lingkup kerja pada pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan,
pengadaan ternaga kerja, dan pengadaan alat untuk pekerjaan pemasangan
dinding ½ bata 1 PC: 4PS.keterkaitan dengan pekerjaan Lain .
Pekerjaan lain yang berhubungan langsung dengan pekerjaan pasangan dinding
dan plesteran antara lain:
• Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
• Pekerjaan langit- langit.
• Pekerjaan lantai
• Pekerjaan pintu jendela
• Pekerjaan pelapis dinding & pengecatan .

Pelaksanaan Pekerja Pasangan Dinding


Pekerjaan Persiapan
❖ Beberapa pekerjaan persiapan yang dilakukan yaitu:
• Pembuatan dan pengajuan shop drawing untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi.
• Mempersiapkan material,alat dan tenaga kerja sesuai persetujuan direksi.
• Memeriksa pekerjaan lain yang harus sudah selesai sebelum pekerjaan
pasangan dimulai.
• Membersihkan puing-puing dan striger/perancah struktur yang akan
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

Pelaksaan Pekerjaan
1. Untuk memulai pekerjaan daan untuk mengontrol kelurusan sesuai dengan
shop drawing dilakukan pengukuran dan penandaan/marking untuk jalur
pemasangan bata.
2. Mempersiapkan titik-titik pemasangan kolom praktis dengan
memperhitungkan luasan permukaan pemasangan dinding (untuk
pemasangan dinding dengan luas>12 m² harus dipasang kolom praktis).
Kolom praktis dipasang setiap jarak 3 m atau juga dengan memperhitungkan
adanya pertemuan- pertemuan dinding dan posisi-posisi kusen pintu dan
jendela.
3. Pemasangan opening beton dengan besi tulangan untuk dudukan kusen
(apabila pada lokasi pekerjaan direncanakan ada pemasangan kusen
pintu/jendela).
4. Unting-unting harus dipasang sebelum pelaksaan pekerjaan pada posisi yang
mudah dilihat dan bebas dari gangguan kerja untuk mengontrol kelurusan
pasangan dalam arah vertikat.
5. Adukan spesi/mortar dicampur sesuai dengan syarat yang telah ditentukan
sesuai dengan lokasi penunjukannya.
6. Pemasangan bata dilakukan sesuai persyaratan teknis / rekomendasi dari
pabrik pembuat. Pemangan dilakukan dengan cara selang- seling untuk
mendapatkan kekokohan dan kekuatan dinding yang diinginkan dengan tebal
spesi 2 – 3 cm. Pekerjaan pemasangan harus selalu dikontrol dengan
kerataannya dengan memasang benang diatas pekerjaan pasangan dan juga
melakuakn chek-ing dengan waterpass.
7. Pekerjaan kolom praktis dilakukan/ dicor mengikuti ketinggian pemasangan
yang telah diperoleh.
8. Untuk mempertahankan kualitas pekerjaan pemasangan, dalam satu hari
kerja tidak boleh dilakukan pekerjaan pasangan dengan ketinggian lebih dari
2 m dan luas 10 m2 dan harus diikuti dengan pemasangan kolom praktis.

3.2 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING & ACIAN


❖ Lingkup Pekerjaan,
lingkup pengerjaan ini meliputi penyediaan material dan pengerjaan plaster serta
finising dengan acian sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.

❖ Peralatan
Perlatan bantu (sekop,lori-lori dll)
❖ Bahan
• semen
• pasir
• bahan bantu
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan
1. Mepersiapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
2. memeriksa pekerjaan lain yang harus sudah selasi sebelum pekerjaan plesteran.
3. Menyiapkan dan memasang papan spesi (dibuat dari seng lembaran dengan
Rangka kayu ) dibawah lokasi pelaksanaan plesteran.
4. membuat ukuran dengan cara menarik benang sesuai ketebalan yang tercantum
pada gambar kerja.
5. Mengarahkan dan mengontrol proses pengadukan mortar plesteran
6. Membuat Caplakan yang berfungsi sebagai pedoman kepalaan plesteran.
Caplakan terbuat dari adukan yang dibentuk bujur sangkar dengan ukuran 10 x 10
cm yang diatasnya dibrri Seng ukuran 2 x 6 cm dibentuk U dan ditancamkan ke
dalam adukan.
7. Membuat kepalaan horizontal pada sisi atas dan bawah dinding. Sisi atas elevasi
langit-langit agar hubungan langit-langit dan dinding tidak beronggal, sedangkan
pada sisi bawah pada elevasi plint ( apabila plint dipsang rata dengan permukaan
dinding).
8. Membuat kepalaan vertikatdengan jarak 1,5 m dari atas kebawah.

9. Tunggu kepalaan vertical minimal 24 jam, setelah itu dilaksanakan


pekerjaan plesteran. Dan sebelum memulai pekerjaan plesteran dinding
harus dibasahi terlebih dahulu.
10. Melaksanakan dan mengontrol proses plesteran berurutan dari kepalaan
yang satu dengan lainnya, dan diratakan dengan jidar allumunium 2 m dari
bawah keatas
11. Tunggun plesteran kering (3 s/d 4 hari), agar penyusutan merata baru
dilanjutkan dengan pekerjaan acian.
12. Untuk plesteran sudut dalam, salah satu sisi harus diplester terlebih dahulu
baru dibidang yang lain dibentuk siku.
13. Melaksakan dan mengontrol pelaksaan acian, dilaksanakan secara tipis
dan merata.
14. Setelah setengah kering acian digosok dengan spon/busa agar
mendapatkan bidang yang halus dan rata tetapi tidak licin.
15. Untuk pekerjaan dimana pekerjaan instalasi ME didalam ruangan belum
dikerjakan , untuk mengantisipasi adanya perbedaan antara acian lama
dengan acian baru setelah pemasangan instalasi ME maka pada lokasi
yang akan dipasang instalasi ME untuk pekerjaan acian tidak dikerjakan
terlebih dahulu.

Hal- Hal Yang Harus Dilakukan


❖ Untuk mendapatkan hasil plesteran dan acian yang baik, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan antara lain :
1. Untuk mengantisipasi adanya perbedaan (permukaan tidak rata) anatara
acian dengan plesteran acian akibat bobokan pemasangan instalasi, maka
pada rencana lokasi pemasangan instalasi ME hanya dikerjakan
pekerjaan plesteran. Sedangkan pekerjaan acian belum dikerjaan.
Sehingga apabila telah dilakukan pekerjaan bobokan untuk instalasi ME,
plesteran tersisa (belum diaci) bias digunakan sebagai pedoman untuk
mengisi lobang bobokan.
2. Untuk mendapatkan hasil bobokan yang rapi, maka pelaksaan
pembobokan harus menggunakan mesin bobok (wall Casser).
3. Untuk pekerjaan plesteran dan acian yang bertemu Kusen
pintu/jendela.didaam pembuatan opening harus diukur keakuratan lubang
opening sehingga toleransi bukaan adalah ± 3 – 5 mm, apabila tidak
maka kusen tersebut harus dilindungi ( mis, untuk kusen allumunium
harus dilapisi selotip).
❖ Untuk tebal plsteran 1 – 2,5 cm dapat dikerjakan sekali jadi ,tetapi apabila
tebalnya lebih dari 2,5 cm harus diplester bertahap setiap setiap 2,5 cm. dan
untuk plesteran yang tebalnya lebih dari 2,5 cm harus diberi perkuatan kawat
ayam.

3.3 PEKERJAAN PENUTUPAN LANTAI & PELAPIS DINDING


❖ Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan keramik meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan – bahan ,
peralatan alat bantu lainya yang diperlukan dalam pelaksaan .
Pekerjaan lantai dan dinding keramik terdiri dari prnghamparan pasir urug,
pekerjaan screed lantai, pemasangan keramik lantai dan dinding
❖ Bahan
• Keramik Homogenous Tile Uk. 60 x 60 cm
• Keramik Lantai Uk. 40 x40 cm
• Keramik Lantai Uk 30 x 30 cm
• Keramik Dinding Uk. 30 x 30 cm.
• Keramik Dinding Uk. 20 x 25 cm.
• Plint Keramik 10 x 30 & 10 x40 cm.
• Semen PC
• Pasir Pasang.
• Semen Warna/ Grouting
• Air Kerja
❖ Peralatan
• Peralatan bantu (benang , palu karet ,waterpass dll)
❖ Tenaga kerja,
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan pekerjaan keramik lantai adalah sebagai kemarik :
1. Penggunaan alat sesai dengan kondisi lapangan, cetok, raskam : benang
ukur, meteran , theodolit dan waterpas.
2. Mengukur elevasi/ kondisi permukaan seluruh lantai,lantai kemudian
menetapkan elevasi akhir pekerjaan keramik.
3. Pembersihan lantai yang akan dipasang keramik.
4. Mengontrol proses produksi adukan/ mortar.
5. Sebelum disreed permukaan lantai dibuat kasar dan dibasahi dangan air
bersih Keramik direndam dalam air selama 1 jam sebelum pemasangan .
6. Pembuatan acuan elevasi sesuai gambar kerja untuk kerataanya dan
penempatan nat – nat dibantu dengan pemasangan benang ukur. Titik
mulai pekerjaan dan penempatan motif keramik diukur denagn tepat tepat.
Mengukur dengan meletakkan keramik tanpa pasangan untuk memastikan
posisi nat dan las/potongan akhir keramik
7. Untuk menghindari susut,tebal mortar + keramik max 2,5 cm dari lantai
beton. Sebagai kepalaan dipasang keramik + mortar saling tegak lurus
sekililing ruangan.
8. Setelah kepalaan benar dan cukup kering, pemasangan keramik dimulai
dengan mengatur arah pemasangan keramik sedemikian rupa sehingga
keramik yang baru terpasang tidak terganggu posisinya sebelum benar
benar cukup kering. Setiap pemasangan 3 baris keramik melintang /
memanjang dikontrol kerataan dengan jidar dan waaterpass.
9. Setelah pemasangan satu ruangan / cukup luas, waktu curing adalah 5 – 7
hari sebelum dilakukan pengisian nat – nat.
10. Celah / nat dilakukan dengan pembersihan segara dengan kain majun atau
busa dengan cairan pembersih.
• Penyelesaian nat dilakukan dengan pembersihan segera dengan kain
majun atau busa dengan cairan pembersih.
• Pekerjaan lantai dan dinding keramik terdiri dari prnghamparan pasir
urug, pekerjaan screed lantai, pemasangan keramik lantai dan dinding
❖ Bahan
• Keramik Homogenous Tile Uk. 60 x 60 cm
• Keramik Lantai Uk. 40 x40 cm
• Keramik Lantai Uk 30 x 30 cm
• Keramik Dinding Uk. 30 x 30 cm.
• Keramik Dinding Uk. 20 x 25 cm.
• Plint Keramik 10 x 30 & 10 x40 cm.
• Semen PC
• Pasir Pasang.
• Semen Warna/ Grouting
• Air Kerja
❖ Peralatan
• Peralatan bantu (benang , palu karet ,waterpass dll)
❖ Tenaga kerja,
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan pekerjaan keramik lantai adalah sebagai kemarik :
11. Penggunaan alat sesai dengan kondisi lapangan, cetok, raskam : benang
ukur, meteran , theodolit dan waterpas.
12. Mengukur elevasi/ kondisi permukaan seluruh lantai,lantai kemudian
menetapkan elevasi akhir pekerjaan keramik.
13. Pembersihan lantai yang akan dipasang keramik.
14. Mengontrol proses produksi adukan/ mortar.
15. Sebelum disreed permukaan lantai dibuat kasar dan dibasahi dangan air
bersih Keramik direndam dalam air selama 1 jam sebelum pemasangan .
16. Pembuatan acuan elevasi sesuai gambar kerja untuk kerataanya dan
penempatan nat – nat dibantu dengan pemasangan benang ukur. Titik
mulai pekerjaan dan penempatan motif keramik diukur denagn tepat tepat.
Mengukur dengan meletakkan keramik tanpa pasangan untuk memastikan
posisi nat dan las/potongan akhir keramik
17. Untuk menghindari susut,tebal mortar + keramik max 2,5 cm dari lantai
beton. Sebagai kepalaan dipasang keramik + mortar saling tegak lurus
sekililing ruangan.
18. Setelah kepalaan benar dan cukup kering, pemasangan keramik dimulai
dengan mengatur arah pemasangan keramik sedemikian rupa sehingga
keramik yang baru terpasang tidak terganggu posisinya sebelum benar
benar cukup kering. Setiap pemasangan 3 baris keramik melintang /
memanjang dikontrol kerataan dengan jidar dan waaterpass.
19. Setelah pemasangan satu ruangan / cukup luas, waktu curing adalah 5 – 7
hari sebelum dilakukan pengisian nat – nat.
20. Celah / nat dilakukan dengan pembersihan segara dengan kain majun atau
busa dengan cairan pembersih.
❖ Penyelesaian nat dilakukan dengan pembersihan segera dengan kain majun
atau busa dengan cairan pembersih.

3 Atur kedudukan kusen dengan baji Karet/ kayu

4. Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok/dinding.


5. Lubangi tembok/dinding melaui lubvang kusen dengan bor, untuk tempat skrup.
6. masukkan fisher ke dalam lubang bor

3.4 PEKERJAAN PASANGAN PINTU DAN JENDELA


❖ Lingkup Pekerjaan,
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu dan
jendela sesuai dengan syarat - syarat teknik dalam dokumen kontrak dan
dilaksakan sesuai dengan poisi, ukuran dan dimensi yang tercantum dalam dalam
gambar.
❖ Bahan
• Kusen Alumunium
• Daun Pintu/jendela Alumunium ( Setelah Dipasang Kaca)
❖ Peralatan
• Peralatan bantu (Bor,Tangan,Obeng,Palu,dll)
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksaan
Metode pelaksanaan metode kusen alumunium adalah sebagai berikut :
1. Pasang kusen pintu/ jendela alumunium pada lokasi yang ditentukan (sesuai
type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang
1 cm )
2. Masukan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji
karet/kayu.
3. Fischer dikencangkan dengan obeng
4. Pasang daun pintu/jendela (setelah dipasang kaca) ke dalam kusen.
5. Stel perlengkapan serta asessorisnya (roda/rel, engsel,kunci dll)

6. Finish tembok/dinding dengan mortar/semen/sealant (pengisian pada celah


antara kusen dan tembok/ dinding).
7. untuk menghindari cacat pada profil – profil alumunium yang telah terpasang,
maka beri pelindung sejenis vaseline/solasi kertas Pada tempat yang rawan
goresan.

Pek. Kusen pintu & Jendela Kayu + Daun


❖ Bahan
• Kusen Kayu
• Daun pintu/jendela kayu (setelah dipasang kaca).
• Angkur
❖ Peralatan
• Peralatan Bantu (bor tangan,obeng, palu dll)
❖ Tenaga kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksanaan
a) Sebelum pemasangan, dilakukan pemeriksaan kondisi, ukuran dan tipe kusen
sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui.
b) Melakukan pemeriksaan terhadap sopenengan terkait ukuran ,letak, sudut dan
tali air/tali kapur tiangnya
c) Melakukan pemeriksaan terhadap angkur – angkurb pada tiang kusen.
d) Melakukan pemeriksaan ketinggiankusen terharap neut/ locis
e) Pasang kusen pintu/jendela kayu pada lokasi sesuai ukuran yang telah
ditentukan dengan bantuan skur/ penyangga sementara (skur/penyangga
jangan dimatikan terlebih dahulu)
f) Pasang kusen sesuai shop drawing dengan dasar evelasi & absis/ordinat
pinjaman.
g) Pasang 2 buah slot buntuk mengecek posisi /kevertikalan masing – masing
ambang samping. Bila posisi & evelasi sudah betul, skur/penyangga
sementara dimatikan untuk menghindari kusen berubah posisi & elevasi.
h) Pasang batu bata penjepit pada tepi kusen.
i) Pasang bekisting pada masing – masing posisi angkur, kemudian cor pada
masing – masing kusen.
j) Pasang 2 buah lot untuk mengetahui posisi kusen apakah betul betul tegak
lurus.
k) Pasang batu bata sekitar kusen yang tersisa
l) Cor balok lantai dan neut/ locis.

Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci


1. Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, perlengkapan
dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga
dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
• Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh
alat- alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail
yang disebutkan/ sitentukan dalam gambar.
2. Pelaksaan Pekerjaan
• Engsel diatas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai atas.
Engsel tengah dipasang ditengah – tengah antara kedua engsel tersebut.
• Kunci tanam harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
• Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
• Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
• Pemasangan door closer pada batang kusen dan daun pintu, diukur sedemikian
rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada pintu kusen, serta dapat
berfungsi dengan baik.
• Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop
dari merk dan type seperti yang telah disyaratkan, dipasang dengan baik pada
lantai dengan menggunakan skrup dan nylon plug.
• Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah pintu sama.
• Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
• Posisi `lock` dan `latch` harus diajukan kepada Pemberi tugas dan Konsultan MK
untuk mendapatkan persetujuan.

3.5 PEKERJAAN RANGKA PLAFOND


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Rangka metal furing meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan –
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan.
❖ Bahan,
• Rangka metal furing
• Bahan bantu
❖ Peralatan
• Peralatan Bantu (Roll meter,benang, waterpass, amplas dll.)
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Prosedur Pelaksanaan.
• Mengajukan ijin kerja kepada Direksi/ Konsultan.
• Sebelum pelaksanaan dimulai perlu diteliti gambar – gambar dan kondisi
di lapangan (uluran dan lubang) termasuk bentuk, pola , cara
pemasangan dan mekanisme sesuai gambar kerja.
• Penempatan Material pada tempat yang mempunyai sirkulasi udara
yang baik dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Pemasangan rangka metal furing sesuai dengan standard pihak.
Penggantung rangka dengan menggunakan kawat sesuai spesifikasi
dan dipasang ke plat beton dengan menggunakan Ramzet. Jarak
maksimum pemasangan harus sesuai dengan gambar.
• Pemasangan di cek dengan alat bantu seperti waterpass dan penggaris
siku sehingga semua rangka terpasang siku,tegak dan rata.
• Pola pemasangan rangka penggantung menyesuaikan dengan letak –
letak fixture lampu dan lain – lain.
• Rangka penggantung dipasang setelah semua instalasi mekanikal dan
elektrikal terpasang.

3.6 PEKERJAAN PLAFOND & LIST PLAFOND


❖ Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plafond gypsum dan kalsiboard, Rangka metal furing dan list
plafod meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan.
❖ Bahan,
• Plafond gypsum
• Plafond Kalsiboard
• List Plafond gypsum
• Rangka metal furing
• Bahan bantu
❖ Peralatan
• Peralatan Bantu (Roll meter,benang, waterpass, amplas dll.)
❖ Tenaga Kerja
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Prosedur Pelaksanaan.
• Mengajukan ijin kerja kepada Direksi/ Konsultan.
• Sebelum pelaksanaan dimulai perlu diteliti gambar – gambar dan kondisi
di lapangan (uluran dan lubang) termasuk bentuk, pola , cara
pemasangan dan mekanisme sesuai gambar kerja.
• Penempatan Material pada tempat yang mempunyai sirkulasi udara
yang baik dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Pemasangan rangka metal furing sesuai dengan standard pihak.
Penggantung rangka dengan menggunakan kawat sesuai spesifikasi
dan dipasang ke plat beton dengan menggunakan Ramzet. Jarak
maksimum pemasangan harus sesuai dengan gambar.
• Pemasangan di cek dengan alat bantu seperti waterpass dan penggaris
siku sehingga semua rangka terpasang siku,tegak dan rata.
• Pola pemasangan rangka penggantung menyesuaikan dengan letak –
letak fixture lampu dan lain – lain.
• Rangka penggantung dipasang setelah semua instalasi mekanikal dan
elektrikal terpasang.
• Setelah rangka plafond terpasang baru dilaksanakan pemasangan panel
– panel gypsum dengan menggunakan skrup. Pengencangan skrup
dilaksanakan sampai kepala skrup rata sengan permukaan plafond.
• Sambungan antar panel ditutup dengan cotton tape, baru kemudian
dicasting bersama dengan lobang – lobang skrup.
• Pemasangan list profil gypsum dilakukan setelah pekerjaan plafond
gypsum selasai.

Pengecatan Plafond & List Plank

1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit – langit gypsum board
dengan finishing cat semprot sesuai dengan gambar dan petunjuk Konsultan
Pengawas.
2) Bahan – bahan,
Cat serta pelapis lain yang digunakan yaitu terdiri dari :
• Cat tembok
• Plamir tembok
• Kertas pasir
Dengan warna – warna sesuai spedifikasi material dan gambar.
3) Pelaksanaan
• Setelah dilakukan pengecetan pada permukaan langit – langit harus
diperhatikan mengenai :

3.7 PEKERJAAN CAT DAN WATER PROOFING


A. PEKERJAAN CAT
❖ Lingkup Pekerjaan,
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan dan pengecetan dinding luar dan
didalam, plafon, dan prasarana lain yang berkaitan dengan bangunan ini
seperti ditunjukkan dalam gambar dan syarat – syarat teknis dokumen
kontrak.
❖ Bahan
• Plamir
• Cat
❖ Peralatan
• Peralatan bantu (kuas, amplas, kain lap dll,)
❖ Tenaga Kerja,
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Pelaksaan Pekerjaan
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu,kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap
2. Lindungi bahan – bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan dicat dengan kertas semen/koran & lakban.
3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
5. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dengan lapisan
sebagai berikut :
• Untuk dinding bangunan bagian luar :
- 1 lapi plamir tembok
- 2 lapis cat tembok
• Untuk dinding bagian dalam :
• Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil – peil yang ditentukan
• Permukaan langit – langit harus datar dan sempurna sesuai dengan
pola yang telah ditentukan .
• Pada permukaan langit – langit tidak terjadi lubang – lubang atau cacat
lain.
• Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda atau
kotoran / debu.
• Tekstur hasil penyemprotan cat harus merata.
• Pada permulaan langit – langit yang sudah siap untuk di cat, dilakukan
pengecatan dengan lapisan – lapisan dengan gambar rencana.

- 1 lapis Plamir tembok


- 2 lapis cat tembok dasar dengan alat rol pada bidang yang luas &
dengan kwas untuk bidang yang sempit
6. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish pertama.
7. jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
8. apabila pengecatan finish yang kedua/terakhir sudah rata, bersihkan cat – cat
yang mengotori bahan – bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena
cat dengan kain lap.

B. PEKERJAAN CAT WATERPROOFING (Sub Kontraktor Spesialis)


a. Pastikan lantai / dak sudah difinis Acian dan dibersihkan dari debu
b. Lakukan pelapisan waterproofing ke-1 dengan kuas / rol
Untuk pertemuan antar lantai dak dengan tembok atasnya dilapisi
minimal 10 cm.
c. Lakukan pengeringan minimal 24 jam
d. Lakukan pelapisan waterproofing ke-2 dengan kuas / rol
e. Lakukan pelapisan waterproofing ke-1 dengan kuas / rol
f. Lakukan pengeringan minimal 24 jam
g. Lakukan uji rendam minimal 24 jam
h. Jika masih bocor dilapisi lagi.

3.8 PEKERJAAN SANITAIR


• Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan
dan alat – alat bantu lainnya diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna pada setiap
bangunan utama maupun bangunan penunjang .
• Pekerjaan sanitair ini pasang pada toilet dan ruang lain yang dinyatakan /
ditunjukkan pada gambar.
• Perlengkapan sanitair adalah sebagai berikut :
- Kitchen Zink
- Closet Duduk
- Urinoir & Sekat
- Wastafel
- Jet Washer
- Single Lever Shower Set
- Floor Drain
- Tempat Sabun Dinding
- Tissue Holder
- Kran
- Perlengkapan Bantu lain.
• Pemasangan dilakukan sesuai dengan standart/instruksi pabrik dan sesuai
dengan gambar kerja (shop drawing).
• Selam pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
• Pelaksaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi
dan lancer dipergunakannya.

4. PEKERJAAN MEKANIKAL
❖ Lingkup Pekerjaan
• Sistem Air Bersih
• Sistem Air Bekas, Air Kotor
• Sistem Drain Air Hujan
• Sistem Pipa Ventilasi
❖ Technical System
• Penjelasan singkat system Plumbing
4.1 Air Bersih
- Sumber Air Bersih dari Deep Well
- Air dari Depp Weel disimpan di GWT (Ground Water Tank)
- Dari GWT air dialirkan ke roof tank menggunakan pompa transfer, dan
selanjutnya didistribusikan ke unit unit yang akan disuplai
- Untuk Distribusi ke toilet menggunakan pipa PPR.
4.2 Air Bekas/ Kotor
- Gravitasi digunakan untuk mengalirkan air bekas menuju Sum Pit dan
kemudian dipompa / dialirkan ke saluran luar dengan Pompa Sum Pit.
4.3 Air Hujan
- Bertujuan untuk mengalirkan Air Hujan
- Dari Atap Air Hujan Mengalirkan dari Roff Drain dan Melalui pipa
dialirkan dengan system gravitasi menuju sumur resapan.
- Overflow air hujan di sumur resapan ini dialirkan ke saluran kota.
- Pemipaan air hujan memakai pipa jenis PVC AW 10 kg.
4.4 Pipa Ventilasi
- System pemipaan ventilasi dipasang untuk membuang udara yang
tertangkapdalam pipa dan memperlancar aliran air buangan.

❖ Plumbing Tool
a. Welding Machine
b. Cut Off Machine
c. Drilling Machne
d. Threading Machine
e. Chain Hoist
f. Pipe Wrenches
g. Angle Grinder
h. PVC Cutter
i. Electric Hand Drills
j. Plumbing Tool set

❖ Langkah – langkah Pemasangan Instalasi Pipa Air Bersih.


a. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor Air Bersih.
1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur Tary Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang gantungan pipa air bersih.
3. Pasang gantungan pipa sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
4. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan
5. Pasang pipa PPR pada gantungan yang telah disediakan untuk posisi
horisontal dan menempel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada
posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah terpasang dengan fitting / sock yang telah
tergantung, Pastikan posisikan kedua ujung pipa yang akan disambung telah
lurus ( segaris / satu sumbu ).
7. Gunakan benang / water pass untuk mengukur kelurusan dan elevasi
kemiringan pipa.
8. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
9. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.

b. Pemasangan Pipa Outdoor Air Bersih


1. Marking jalur pipa.
2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya
3. Sambung pipa GIP dengan proses pemanas pada pipa dan letakan diatas
galian sepanjang jarak antar bak kontrol.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pada pipa galian, dengan mengecek kelurusan dengan alat
waterpas.
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah. Kondisi lokasi seperti semula.

❖ Pemasangan Valve
1. Check lokasi penempatan valve ( apakah space / ukuran valve cukup untuk
dipasang )
2. Siapkan valve lengkap dengan flangenya ( untuk valve dengan diameter lebih dari
50 mm )
3. Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang pada pipa dengan
cara sambungan mengalir ulir.
4. Untuk valve deameter lebih dari 50 mm, dipasang dengan pipa dengan cara
sambungan flange. Penyatuan pipa dan valve adalah dengan cara memasang
baut yang terdapat pada flange ujung valve dan flange ujung pipa.
❖ Urutan pemasangan valve yang berdiameter diatas 50 mm
1. Menyambungan valve dengan pipa dengan menggunakan drat / ulir yang terletak
pada masing – masing ujung pipa dan valve.
2. Mengencangkan putaran ulir atau drat sampai mencapai batas maksimumnya.
❖ Urutan Pemasangan Valve yang Berdiameter Diatas 50 mm
1. Sambungan untuk valve ukuran ini adalah dengan menggunakan flange. Pertama
– tama, persiapan pipa lengkap dengan flangenya, valve lengkap dengan
flangenya, baut, serta karet seallant.
2. Satukan flange valve, karet seallant, dan flange pipa dengan baut, kemudian
setelah itu kencangkan baut sampai valve dan pipa benar – benar telah
tersambung dengan rapat, kuat, dan aman ( tidak bocor ).

❖ Prosesdur Testing Commisioning Air Bersih


1. Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem ( pipa,
valve dan pompa ).
2. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi
dan kebocoran pada pipa serta membersihkan pipa dari sisa – sisa kotoran.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan
baik.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan General :
5. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area pengetesan pada bagian
bangunan. Parsial test dilakukan untuk mengetahui area tertentu instalasi telah
terpasang dengan baik.
6. Genelar test dilakukan setelah seluruh instalasi telah siap sistemnya dan seluruh
area gedung telah dilakukan test parsial. General test bertujuan untuk
mengetahui bahwa sistem berfungsi dengan baik.
7. Pengesahan Berita Acara test yang telah dilakukan dan ditanda tangani bersama
– sama oihak terkait.
❖ Pengetesan Test Tekan Pada Instalasi Pipa Air Bersih
Tahapan Pengujian :
1. Persiapan
Pemeriksaan ada tidaknya titik – titik pipa yang bocor pada instalasi pipa PPR air
bersih.
2. Pemasangan Dop pada tiap – tiap ujung – ujung pipa PPR dan penutupan pipa
dari instalasi riser.
3. Pemasangan Pressure gauge pada salah satu titik pada instalasi.
4. Pengisian air kedalam instalasi mainline menggunakan pompa hingga tekanan
terbaca pada pressure gauge mencapai tekanan kerja minimal 10 kg / cm2.
5. Observasi Sumbatan Pipa, Ujung pipa disambungkan kepada Pompa selama
maksimal 1 menit dan air dipompakan. Debit air diamati secara visual untuk
adanya tanda – tanda penyumbatan selama proses penyambungan pipa PPR.
6. Observasi kebocoran, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap tekanan
pada pressure gauge, setelah jangka waktu minimal 1 x 24 jam dari waktu
pemberian tekanan pada instalasi. Bila tekanan tidak berkurang selama jangka
waktu tersebut, dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
7. Pemeriksaan Pressure Gauge. Pressure Gauge harus kembali keangka nol
setelah nan. Bila pressure Gauge tidak bisa kembali ke titik nol setelah
pembuangan tekanan air dianggap Pressure Gauge rusak dan hasil test dianulir.
8. Pengesahan hasil test dengan cara pembuatan berita acara, bila mana hasil
observasi telah sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam RKS dan
dilakaukan pemeriksaan kelayakan terhadap Pressure gauge yang digunakan.
❖ Instalasi Air Buangan ( Air Kotor, Bekas dan Air Hujan )
1. Pekerjaan pengolahan Limbah Air Kotor
Menurut sistem, jenis air buangan dapat diklasifikasi menjadi :
- Sistem pembuangan air kotor adalah pembuangan yang berasal dari kloset,
urinal dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar dan ditampung dan
diolah dalam septictank kemudian disalurkan ke sumur resapan yang
merupakan sistem pengolahan limbah air kotor. Air yang masuk sumur
resapan masih saring dan diendapkan dakam sumur resapan dan buang ke
saluran luar gedung.
- Sistem Pembuangan air bekas adalah pembuangan air bekas dalam gedung
yang terdiri dari bekas air cuci tangan, dan air bekas mandi di buang lasung
kesaluran luar gedung.
- Sistem pembuangan air hujan adalah pembuangan air yang sumbernya dari
air hujan pada atap atau teras pada gedung dibuang ke saluran luar melalui
pipa – pipa riser dan instalasi horisontal.
- Sistem pembuangan air dari dapur adalah air bekas cuci pekasa masak dan
sisa makanan mengandung lemak dan sisa makan. Dan kemudian air bekas
tersebut baru dapat dibuang ke saluran luar gedung.
2. Pekerjaan Air Buangan ( Air Kotor, Bekas dan Air Hujan )
Pemasangan Instalasi Pipa Indoor
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasi dengan jalur pekerjaan
lain sperti jalur Tray Cable, jalur pipa air bersih dll.
- Bor plat lantai untuk memasang gantungan pipa air kotor dan air bekas.
- Pasang gantungan pipa sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dan
perhatikan level kemiringan pemasangan ( 1-2%)
- Potong pipa dengan sesuai dengan kebutuhan.
- Pasang pipa PVC pada gantungan yang telah disediakan untuk posisi
horisontal dan menepel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada
posisi vertikal.
- Sambung pipa yang telah terpasang pada gantungan dengan menggunakan
lem.
- Gunaan benang / water pass untuk mengukur kelurusan dan elevasi
kemiringan pipa.
- Lakukan test rendam pipa untuk menguji kebocoran pipa.

❖ Pemasangan Pipa Outdoor Air Buangan


1. Marking jalur pipa
2. Gali jalur pipa dengan kedalam sesuai elevasinya. Perhatikan Kemiringan Pipa.
3. Sambung pipa dengan menggunakan lem di atas galian sepanjang jarak antar
bak kontrol.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pipa kedalam galian dengan kemiringan aliran air ( sloope 1 % ~ 5 % ).
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti sediakala.
❖ Testing Commisioning Air Buangan
1. Prosedur testing pekerjaan plumbing Air Buangan dilakukan secara partial dan
general.
2. Untuk Pengetesan pipa Air Buangan dilakukan tes gontor dan test rendam yang
terdiri dari :
a. Test glontor dilakukan dengan cara menyiram air kedalam pipa, untuk
mengetahui kemiringan pipa ( sloope ) dan kelancaran arus air buang ke
saluran luar.
b. Test Rendam dilakukan untuk mengetahui adanya kebocoran pada pipa air
buangan. Dengan melakukan pengisian air pada pipa dan didiamkan selama
24 jam.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi
dan kebocoran pada pipa serta membersihkan pipa dari sisa – sisa kotoran.
4. Testing Commisioning dilakukan secara Parsial dan General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area pengetesan pada
bagian bangunan. Parsial test dilakukan untuk mengetahui area tertentu
instalasi telah terpasang dengan baik.
b. General test dilakukan setelah seluruh instalasi telah siap sistemnya dan
seluruh area gedung telah dilakukan test parsial. General test bertujuan untuk
mengetahui bahwa sistem berfungsi degan baik.
5. Pengesahan Berita Acara test yang telah dilakukan dan ditanda tangani bersama
- sama pihak terkait.

5. PEKERJAAN ELEKTRIKAL, ELEKTRONIKA


5.1 Pemasangan Kabel Feeder, Instalasi Panel
❖ Langkah – langkah :
1. Marking plat untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur instalasi
penerangan & Stop Kontak system.
2. Bor platlantai untuk memasang klem pipa konduit.
3. Pasang pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan
menggunakan klem yang berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.
4. Masukan kabel pancing untuk menarik kabel.
5. Sambung ujung kabel dengan ujung kawat pancing, kemudian tarik kawat
pancing untuk menarik kabel instalasi tersebut.
6. Potong kabel listrik sesuai dengan kebutuhan.
7. Hubungan jalur instalasi titik percabangan didalam tee-dos, lalu tutup sambugan
dengan menggunakan lasdop.
8. Marger resistansi kabel instalasiyang telah terpasang, termasuk kualitas
sambugnan pada tiap tee-dos.
9. Setelah semua jalur instalasi selesai dipasang dan hasil marger diperoleh hasil
yang baik, rapikan semua jalur instalasi dan tutup semua tee-dos yang ada.

5.2 Pemasangan Armatur / Lampu


1. Pastikan instalasi listrik sudah terpasang dengan baik.
2. Marking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan shopdrawing dan
jenis lampu yang digunakan.
3. Memotong celling yang telah dimarking.
4. Bor lokasi tempat gantungan ( suport ) armatur.
5. Pasangan gantungan ( suport ) armatur.
6. Sambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur.
7. Pasang armatur pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan cara
menggantungkannya pada kawat gantungan.
8. Rapikan posisi armatur dan kondisi celling.

5.3 Pemasangan Instalasi Saklar dan Stop Kontak


1. Marking jalur instalasi saklar dan stop kontak dengan level ketinggian dari lantai
150 cm untuk saklar dan 30 cm untuk stop kontak.
2. Cutter jalur marking yang telah dibuat dengan menggunakan mesin cutter.
3. Bobok jalur instalasi saklar dan stop kontak.
4. Pasang Konduit dan inbow-dos
5. Tutup tembok jalur dengan plester kembali, serta bersihkan lokasi kerja.
6. Pasang kawat pancing.
7. Tarik kabel instalasi dengan kawat pancing.
8. Potong kabel instalasi sesuai dengan kebutuhan.
9. Sambungan instalasi kabel pada tee-dos, kemudian tutup sambungan dengan
lasdop, lalu tutup tee-dos.
10. Lakukan test konektifitas sambung dan tahanan isolasi kabel instalasi yang telah
terpasang.
11. Setelah hasil test dinyatakan baik, pasangan saklar dan stop kontak pada lokasi
yang telah saat proses finishing telah.

5.4 Pemasangan Instalasi Kabel Tray / Ladder


1. Pastikan plat lantai bersih dari bekisting.
2. Marking plat lantai untuk jalur kabel tray sesuai dengan dengan shop drawing.
3. Tandai lokasi gantungan.
4. Bor lokasi gantungan sesuai dengan marking yang telah dibuat.
5. Pasang gantungan ( suport )
6. Pasang kabel Tray satu per satu.
7. Sambungan kabel Tray satu per satu.

❖ Testing Commisioning
Prosedur test :
1. Magger test : meliputi tes instalasi kabel, test pemasangan peralatan utama (
panel Tegangan rendah, dan sebagainnya )
2. Grounding Sistem : meliputi test grounding perlatan utama ( Panel Tegangan
Rendah, dan sebagainya )

Test pengukuran kabel ( Test Parsial )


Tujuan :
1. Membutikan bahwa instalasi tersebut memakai kabel yang standar ( sesuai
spek & teknis )
2. Mengecek Sistem instalasi dengan kondisi isolasi yang baik, aman untuk
menghantar arus listrik.
3. Membutikan bahwa instalasi yang terpasang layak dipakai.
4. Alat yang digunakan dengan menggunakan Mager Test, kabel NYY 300 mm2
s/d 1,5 mm2, dan Tang serba guna.
❖ Persiapan :
1. Instalasi yang akan di cek kesiapannya ( ya / tidak )
2. Alat yang digunakan harus memenuhi standart ( adanya surat kalibrasi )
3. Menghubungkan kabel ke alat ke fase – nol.
4. Menghubungkan kabel ke alat ke fase – ground
5. Menghubungkan kabel ke alat ke fase – ground
❖ Pelaksanaan :
1. Pisahkan masing – masing ujung kabel instalasi antara fase, ground, dan nol.
2. Kupas masing – masing ujung kabel hingga terpisah tembaganya.
❖ Hasil :
1. Resistansi isolasi dari bagian instalasi dalam harus mempunyai nilai sekurang –
kurangnya 1000 Ohm-per-Volt tegangan normal.
2. Pengesahan hasil test dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil
observasi telah sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam RKS dan
dilakukan pemeriksaan kelayakan.
❖ Test Pengukuran Kabel ( Test Parsial )
• Prosedur testing pekerjaan elektrikal dilakukan setelah seluruh pekerjaan
instalasi selesai.
• Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam
instalasi ( cable wiring ).

5.5 Pekerjaan Instalasi Panel


❖ Panel PDTR
1. Pastikan pondasi panel telah dibuat benar.
2. Marking lokasi penempatan panel.
3. Bor lubang dinabolt sebagai penguat panel.
4. Tempat panel sesuai tempat yang telah ditentukan.
5. Pasang dan kencangkan baut dinabolt.
6. Pasang semua aksesories panel yang dibutuhkan.
7. Pastikan Kabel Tray telah terpasang dengan baik sesuai dengan kebutuhan
yang tertera dalam shop drawing.
8. Hubungan kabel instalasi dengan panel.
❖ Panel SDP :
1. Pastikan kabel tray dan kabel instalasi telah terpasang dengan baik.
2. Marking penempatan panel yang diperlukan, sesuai dengan shop drawing.
3. Pasang dudukan pemasangan panel.
4. Pasang panel pada tempat yang telah disediakan.
5. Cek kelurusan Panel terhadap dinding pemasangan panel dengan
menggunakan waterpass.

5.6 Pekerjaan Instalasi Fire Alarm


1. Marking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur
instalasi Fire Alarm system.
2. Bor plat lantai untuk memasang klem pipa konduit.
3. Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telh dibuat dengan
menggunakan klem yang berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.
4. Masukan kabel pancing untuk menarik kabel.
5. Sambung ujung kabel dengan ujung kawat pancing, kemudian tarik kawat
pancing untuk menarik kabel instalasi tersebut.
6. Potong kabel sesuai dengan kebutuhan ke Alarm bell, Telephone Jack dan
Indicator Lamp.
7. Arahkan jalur pemasangan wiring instalasi ke arah panel box dan peralatan
utama.
8. Lakukan test untuk memastikan bahwa instalasi dan material utama Fire
Alarm berfungsi baik.

5.7 Pekerjaan Instalasi CCTV


❖ Lingkup Pekerjaan
Lingkup kerja meliputi perencanaan, pengadaan pengawasan instalasi dan
commissioning Sistem CCTV.
❖ Cara Instalasi
1. Peralatan Utama
Peralatan Utama CCTV ( Sentral CCTV / Switching, Camera dan TV Monitor )
dipasang pada posisi menurut ketentuan yang tercantum di dalam gambar
rencana dan dengan sistem, tataletak, tata cara dan peralatan pemasangan
menurut aturan / ketentuan dari pabriknya.
2. Instalasi Kabel
Semua yang ditarik harus dimasukan ke dalam pipa PVC dan dipasang sejajar
dan harus dihindari / di jaga jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat ( misalnya
berjarak 30 cm ). Pipa – pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat
/ pedukung yang kuat dan ditarik secara rapi. Semua kabel yang akan dipasang
harus disambung sesuai dengan warna atau namanya masing – masing dan
harus diadakan pengetesan mutu kabel sebelum pemasangan.
❖ Pengetesan dan Pemeriksaan
1. Pada waktu yang disesuaikannya pemasangan dari seluruh perlengkapan
instalasi harus dalam kondisi baik dan bebas cacat.
2. Bagian – bagian yang rusak harus diganti oleh dan atas biaya Pelaksana
Pekerjaan.
3. Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan – kerusakan yang diakibatkan
ke cerobohan para pekerja.
4. Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai, maka pemeriksaan
dan pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja dengan baik.
5. Testing
Semua peralatan / instalasi yang telah terpasang harus dilakukan pengujian yang
dihadiri oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas / MK, Pelaksana
Pekerjaan dan tenaga ahli dari pabrik / agen resminya, guna proses penyelesaian
dan garansinya.

5.8 pekerjaan Instalasi Sound System.

Pekerjaan Persiapan.
1. Pembuatan shop Drawing oleh engineering drafter bedasarkan :
a) Gambar Forkon.
b) Keadaan Dilapangan
c) Approval materi utama, pendukung dan system instalasi kabel.
d) Shop Drawing diperiksa oleh Manager Teknik.
e) Shop Drawing diajukan ke MK dan Owner untuk disetujui.
2. Pengajuan Approval Materi Utama dan Pendukung
3. Proses pengadaan material sesuai dengan spesifikasi dan persetujuan
bersama.
4. Pengadaan material utama mulai P.O s/d kedatangan ke lokasi proyek (on
site) Untuk Pekerjaan Instalasi piping dan wiring dilakukan seiring dengan
schedule pekerjaan asitektur.

Urutan Pekerjaan Instalasi


1. Persiapan Kerja :
• Persiapkan alat kerja dan listrik kerja
• Persiapkan man power
• Lakukan marking jalur piping dan wiring instalasi.
2. Arahkann jalur pemasangan wiring instalasi kea rah panel box dan peralatan
utama.
3. Lakukan pemasangan Speaker dan peralatan utama .
4. Lakukan test untuk memastikan bahwa instalasi dan material utama PAS
berfungi dengan baik.

Urutan Instalasi Sound System


1. Marking Instalasi untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai jalur instalasi
Sound System.
2. Bor plat lantai untuk memasang klem pipa kondult.
3. Pasang Pipa Konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan
menggunakan klam yang bewarna sesuai jenis pekerjaan.
4. Masukkan kabel pancing untuk menarik kabel.
5. Sambung ujung kabel dengan kawat pancing, kemudian tarik kawat pancing untuk
menarik kabel instalasi tersebut .
6. Pemasangan Fixtures (Ceiling speaker, Horn Speaker, Colomn Speaker)

5.9 Pek. Air Conditioning ( AC )


❖ Langkah Pekerjaan :
1. Persiapan
a. Memblokir area kerja dengan pagar untuk menjaga keamanan dan aktifitas.
b. Marking lokasi Material Equipment :
2. Pemasangan Suport Unit & instalasi
3. Pemasangan Kabel Power Feeder dalam PVC conduit ke Panel Listrik.

❖ Daftar Peralatan yang digunakan :


1. Kunci – kunci Pipa dan Kunci Pas.
2. Takel.
3. Bor Duduk & Bor Tangan
4. Air Conditioning Refrigeration Instal Complete Tools Set Kit.
5. Mesin Las.
6. Mesin Potong ( Cutting Well )
7. Mastercool Croosbow Soft Copper Imperial Tube Bender Kit.

❖ Pemasangan Instalasi Pipa Refrigerant.


1. Siapkan bahan, alat dan tenaga kerja serta area kerja lakukan marking jalur
pemipaan instalasi refrigerant.
2. Pembobokan dinding dan pemasangan support untuk jalur pipa refrigerant.
3. Pasangan pipa refrigerant pipa drain dengan isolasi.
4. Pemasangan pipa PVC drain AC dengan isolasi.

❖ Pemasangan Unit AC Type Ceiling Cassette


1. Slap Plat
2. Support Penggantung
3. Ceiling (Plafond)
4. Unit Indoor AC Cassette

❖ Pemasangan AC Split Wall


1. Pemasangan instalasi pipa Refrigrant
2. Lakukan Pengeboran untuk menempatkan titik dynabolt sebagai pengikat
bracket. Setelah dilakukan pelevelan.
3. Pasang bracket untuk dudukan indoor Unit AC
4. Lakukan pemasangan indoor unit dengan menggunakan tangga dan sekaligus
koneksi instalasi pipa refrigerant antara indoor dengan outdoor seta instalasi
power kabel unit

❖ Pengetesan Tes Tekan Secara Parsial


Tahapan pengujian :
1. Persiapan.
2. Pemeriksaan ada tidaknya titik – titik pipa yang bocor pada instalasi pipa AC.
3. Pemasangan dop pada tiap-tiap ujung-ujung pipa AC dan penutupan pipa dari
instalasi riser.
4. Pemasangan Pressure gauge pada salah satu titik pada instalasi.
5. Lakukan Flushing pada Instalasi pipa refrigrant untuk membersihkan kotoran
pada pipa instalasi.
6. Pengisian air ke dalam instalasi mainline menggunakan pompa hingga
tekanan terbaca pada pressure gauge mencapai tekanan kerja minimal 16
kg/mc2.
7. Lakukan pemavakuman pada instalasi pipa refrigrant untuk memastikan tidak
terjadinya kebocoran pada pipa instalasi.
8. Pastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa refrigrant tersebut. Apabila terjadi
kebococran maka tekanan akan menjadi 0.
9. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap tekanan pada
pressure gauge, setelah jangka waktu minimal 1 x 24 jam dari waktu
pemberian tekanan pada instalasi.
10. Pengesahan hasil dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil
observasi telah sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam RKS dan
dilakukan pemeriksaan kelayakan dan system berfungsi dengan baik.
❖ Pengetesan Tes Tekan Secara General
Tahapan pengujian :
1. Persiapan .
2. Pastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa refrigerant tersebut. Setelah
dilakukan test parsial.
3. Lakukan dan fungsikan semua unit dengan mengondisikan udara dalam
ruangan mencapai kelembapannya.
4. Pengesahan hasil test dengan pembuatan berita acara, bilamana hasil
observasi te;lah sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam RKS dan
dilakukan pemeriksaan kelayakan dan system[ berfungsi dengan baik.

6. PEKERJAAN EKSTERIOR BANGUNAN

6.1 Pekerjaan Saluran Terbuka U40


❖ Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk saluran dan pemasangan
saluran terbuka U40 serta urungan kembali sesuai dengan dimensi dan
elevasi yang tercantum dalam gambar kerja.
❖ Bahan :
• Saluran terbuka U40
❖ Peralatan :
• Alat gaji manual
• Alat bantu lainnya
❖ Tenaga Kerja :
• Pekerja
• Tukang
• Mandor
❖ Bagian Alir Pekerjaan Saluran Terbuka U40
❖ Pelaksanaan Pekerjaan :
• Mengajukan ijin kerja kepada Direksi / Konsultan
• Melakukan setting out dan marking lokasi sesuai gambar kerja ,
• Pelaksanaan pekerjaan ini dimulai dengan melakukan penggalian
tanah menggunakan tenaga manual.
• Permukaan tanah diratakan dan dipadatkan secara manual dan diberi
urugan pasir kemudian dibuat lantai kerja dengan ketebalan sesuai
dengan gambar kerja (shop drawing). Selanjutnya dilakukan
pemasangan saluran terbuka U40.
• Setelah terpasang, dilakukan penimbunan kembali dengan
menggunakan tanah hasil galian dan dipadatkan dengan stamper.

PENUTUP
Metode kerja ini merupakan konsep secara umum dari keseluruhan item pekerjaan yang
ada pada pekerjaan utama, untuk penjelasan secara lebih terinci akan dipaparkan pada
saat Pre-Construction Meeting bila kami ditunjuk sebagai pelaksana proyek tersebut.
Pada tahap pelaksanaan nantinya akan ditemui berbagai ide dan inovasi yang hanya
dapat diimpletasikan sesuai dengan kondisi tertentu sehingga mampu menunjang serta
memperlancar pekerjaan, akan tetapi tidak menyimpang dari syarat – syarat teknis &
dokumen kontrak.
Uraian diatas semoga mampu memberikan gambaran bahwa kami mampu untuk
menyelesaikan proyek ini sesuai harapan.

Manokwari, 31 Agustus 2022


Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat

OTTO PARORRONGAN, SKM, M. MKes.


NIP. 19671004 199312 1 003

Anda mungkin juga menyukai