Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KI-3261

PERCOBAAN 3 LIPASE

Nama NIM Kelompok Tanggal Percobaan Tanggal Laporan Asisten Praktikum

: Gina Maulia : 10510064 :6 : 28 Februari 2013 : 5 Maret 2013 : Maysitha

LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

PERCOBAAN 3 LIPASE
1. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan aktivitas enzim lipase dengan cara mengamati perubahan pH terhadap waktu.

2. TEORI DASAR Lipase merupakan bentuk protein kompleks (disebut pula enzim) yang berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak. Tanpa lipase, manusia tidak bisa mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh secara alami memproduksi lipase sehingga memungkinkan pencernaan memproses makanan. Lipase dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi reaksi hidrolisis, esterifikasi, alkoholisis, asidolisis and aminolisis. Candida dan Rhizopus yang merupakan organisme yang paling sering dipakai sebagai sumber sintesis penghasil lipase [Pandey, dkk, 1999]. Enzim lipase merupakan salah satu enzim yang memiliki sisi aktif sehingga dapat menghidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim ini dapat digunakan untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan, protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan bir, naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur dan lain-lain. Sumber-sumber enzim lipase antara lain : bakteri (S. aureus), kapang (Aspergillus niger, Rhizopus arrhizus), tanaman yang menghasilkan trigliserida (kacang-kacangan), pancreas, susu.

Gambar 1. Kerja enzim lipase

3. DATA PENGAMATAN
waktu 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 pH 6,746 6,064 6,046 5,911 off 6,056 6,252 6,242 6,825 5,820 6,093 6,756 6,851 6,390 6,261 pH 6,449 6,668 6,385 6,653 6,880 6,892 6,867 6,865 off 6,989 6,864 6,912 6,920 6,851 6,903 pH (pH-pH) 0,297 -0,604 -0,339 -0,742 Tidak dihitung -0,836 -0,615 -0,623 Tidak dihitung -1,169 -0,771 -0,156 -0,069 -0,461 -0,642

4. PENGOLAHAN DATA
7

pH

Kurva pH vs Waktu

6.8 6.6 6.4 6.2 6 5.8 5.6 0 10 20 30 40 waktu (menit) y = 0,0100x + 6,1433 R = 0,0678

pH

7.1 7 6.9 6.8 6.7 6.6 6.5 6.4 6.3 0

Kurva pH Pemanasan vs Waktu

y = 0,014x + 6,563 R = 0,532

10

20

30

40 waktu (menit)

delta pH

0.4 0.2 0 -0.2 0 -0.4 -0.6 -0.8 -1 -1.2 -1.4

Kurva delta pH vs waktu


y = -0.0062x - 0.4164 R = 0.0243 20 30

10

40

waktu (menit)

Kecepatan aktivitas enzim = Kecepatan aktivitas enzim = Gradien = -0,0062 pH/s

5. PEMBAHASAN Percobaan ini bertujuan untuk menentukan aktivitas enzim lipase dengan cara mengamati perubahan pH terhadap waktu. Lipase sendiri adalah enzim yang larut dalam air dan berfungsi dalam pencernaan dan transportasi substrat lipid yang tidak larut air. Lipase dapat menghidrolisis lemak (triasilgliserol) menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Reaksi secara lebih rinci dituliskan sebagai berikut :

Gambar 3. Reaksi Lipase

Berbagai jenis lipase didefinisikan berdasarkan lokasi dan peran mereka dalam suatu organisme. Berikut ini adalah beberapa jenis lipase yang umum dibahas : 1. Lipase Pankreas (Pancreatic Lipase) Pada manusia, lipase penkreas disekresikan oleh pankreas bersama dengan garam-garam empedu dan disimpan dalam kantong empedu, yang akan dilepaskan ketika chyme (makanan yang sudah dicerna sebagian) memasuki usus kecil. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga memperluas area permukaan dan meningkatkan efektivitas lipase dalam mengkatalisis pencernaan lemak. 2. Lipase Intraseluler (Intracellular Lipase) Lipase juga melayani fungsi intraseluler pada lisosom, organel yang membantu menghilangkan produk sampah dari sel. Belum ada konsesus yang jelas mengenai peran spesifik lipase dalam lisosom selain dari memecah lipoprotein dalam sel. Namun, peneliti dari Albert Einstein College of Medicine menunjukkan bahwa lipase juga dapat berfungsi dalam pengaturan penyimpanan lipid intraseluler. 3. Lipase pada Bakteri Banyak spesies jamur dan bakteri yang menyekresi lipase untuk membantu penyerapan nutrisi dari lingkungan. Hal ini dibuktikan pada produksi keju dan yogurt dari bakteri yang memanfaatkan lipase sebagai sarana memecah lemak susu. Selain penggunaannya dalam industri susu, lipase berpotensi meningkatkan efektivitas produksi bahan bakar alternatif. Berbagai penelitian saat ini sedang menguji produksi biofuel dari minyak tumbuhan menggunakan lipase dari bakteri untuk memfasilitasi pemecahan minyak. 4. Fosfolipase Berbagai macam serangga dan ular menggunakan lipase jenis tertentu yang disebut fosfolipase untuk meningkatkan daya racun sengatan atau gigitan. Adanya fosfolipase dalam racun (bisa) akan meningkatkan inflamasi (peradangan) akibat sengatan atau gigitan melalui pencernaan lapisan ganda sel fosfolipid.

Lipase adalah enzim yang memiliki lima domain dengan berat molekul murni yang diukur oleh SDS-PAGE sebesar 36 kDa. Seperti halnya enzim, lipase memilki sifat katalitik yang dapat mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Tidak semua bagian dari struktur lipase yang dapat bereaksi dengan substrat dan mengkatalisis reaksi. Bagian lipase yang dapat melakukan reaksi dengan substrat hanyalah bagian sisi aktif dari enzim lipase. Sedangkan bagian lainnya terdiri dari domain N-terminal, flap, koliapse dan domain C-terminal.

Gambar 4. Struktur Lipase Berdasarkan penelitian, sisi aktif enzim lipase ditandai oleh asam amino serin, histidin, aspartat atau glumtamat yang terhubung dengan ikatan hidrogen. Metode reaksi katalitik yang diketahui untuk enzim lipase adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Metode reaksi katalitik lipase

Salah satu karakteristik utama dari lipase, yaitu enzim ini dapat bekerja pada lapisan antar muka karena adanya perbedaan kepolaran antara lipase dengan substrat yang dikatalisisnya. Lipase cenderung bersifat polar, sedangkan substratnya berupa senyawa non polar, sehingga lipase bekerja pada bagian antar muka antara fasa yang larut dalam air dan fasa minyak dari substratnya (Yapasan, 2008). Aktivasi pada lapisan antar muka dari lipase ini akan meningkat ketika substrat yang tersedia berada dalam bentuk emulsinya. Sebagai akibat dari karakteristik ini, maka kinetika dari lipase tidak mengikuti aturan klasik model Michaelis-Menten (Jaeger, et al, 1994). Substrat dan produk yang dihasilkan dari katalitik lipase ini terkadang bersifat tidak dapat larut dengan baik dalam media air. Hal ini membuat enzim dapat dengan mudah dipisahkan dari substrat dan produknya (Yapasan, 2008).

Pada percobaan ini metode yang digunakan adalah pengukuran pH pada selang waktu tertentu. Data yang didapatkan cenderung tidak stabil dan nail turun. Hal ini bisa dikarenakan emulsi yang terbentuk tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi naik atau turunnya pH. Selain itu, metode yang digunakan juga adalah metode yang kurang akurat karena aktivitas enzim dipengaruhi oleh perubahan pH. Jika pH berubah dari pH optimum enzim bereaksi maka enzim akan rusak atau tidak aktif. Disamping itu enzim sendiri bertindak sebagai buffer sehingga untuk mengamati perubahan pH agak sulit karena pH dijaga oleh enzim. Metode yang lebih akurat adalah titrasi kontinu. Pada metode ini pH dibuat konstan dengan menambahkan larutan alkali dan kecepatan reaksi diikuti denagn memperhatikan volume titrasi terhadap waktu. Volume alkali yang dibutuhkan akan sebanding dengan jumlah asam lemak yang dihasilkan. Metode ini umumnya menggunakan alat otomatis yaitu pH stat yang mengatur pH konstan dan pada waktu yang sama menghasilkan kurva volume titrasi terhadap waktu.

Selain uji kuantitatif, aktivitas enzim lipase juga dapat diamati dengan uji kualitatif. Uji kualitatif bakteri penghasil lipase dilakukan dengan metode Rhodamine B. Pada metode ini zat warna rhodamine B sebagai indikator adanya asam lemak yang dihasilkan dari proses hidrolisis substrat oleh lipase. Metode uji kualitatif ini merupakan metode pengujian yang spesifik untuk lipase, karena pada uji ini digunakan olive oil sebagai substrat yang sebagian besar komposisinya terdiri dari trigliserida dengan ester asam lemak rantai panjang yang merupakan substrat spesifik yang dikatalisis oleh lipase. Produk hasil hidrolisis substrat tersebut akan berpendar orange

apabila disinari di bawah lampu UV pada panjang gelombang 350 nm. Pendaran ini karena terbentuknya suatu kompleks antara ion asam lemak yang dihasilkan pada reaksi hidrolisis enzimatik oleh lipase dengan kationik rhodamine B (Kouker dan Jaeger, 1987). Pendaran orange tidak terbentuk ketika esterase teruji pada uji ini. Rhodamine B dalam minyak zaitun membentuk ikatan kompleks dengan asam lemak bebas (Thomson, et al., 1999).

6. KESIMPULAN Pada percobaan ini teramati aktivitas enzim lipase. Kecepatan reaksi enzim lipase pada percobaan ini adalah -0,0062 pH/s.

7. DAFTAR PUSTAKA Jaeger et al. 1994. Bacterial Lipases. FEMS Microbiology Review, 15, 29-63. Yapasan, Ece. 2008. Partial Purificationand Characterization of Lipase Enzyme From a Pseudomonas Strain. Thesis to Graduate School of Engineering and Sciences of Izmir Institute of Technology. Izmir.
http://home.kku.ac.th/weera/tmp2/lip-interfac-appl.pdf http://www.indjst.org/archive/vol.4.issue.8/23-aug11kishore.pdf

Anda mungkin juga menyukai