ERIDANI
DEPARTEMEN MATEMATIKA
UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA
1. Uji Diagnosa
Sebelum mempelajari Kalkulus, akan kita ukur, seberapa kuat dasar penge-
tahuan matematika anda. Yang dimaksud dengan dasar matematika adalah
beberapa pengetahuan dasar meliputi topik-topik: aljabar, geometri analitik,
pengertian fungsi, dan trigonometri.
Aljabar
Geometri Analitik
x2 + y 2 − 6x + 10y + 9 = 0.
2
(3) Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2, −5), dan
• mempunyai gradien −3.
• sejajar sumbu-x.
• sejajar sumbu-y.
• sejajar dengan garis 2x − 4y = 3.
(4) Misalkan diberikan titik-titik A(−7, 4) dan B(5, −12).
• Tentukan gradien garis yang melalui A dan B.
• Tentukan persamaan garis yang memuat A dan B. Tentukan titik
potong garis tersebut dengan sumbu-sumbu koordinat.
• Tentukan panjang dan titik tengah ruas garis AB.
• Tentukan garis yang memotong (tegaklurus) tepat di tengah AB.
• Tentukan persamaan lingkaran dengan AB adalah diameternya.
(5) Sketsalah daerah di bidang koordinat yang memenuhi
1
(a). − 1 ≤ y ≤ 3; (b). |x| < 4, dan |y| < 2; (c). y < 1 − x;
2
(d). y ≥ x2 − 1; (e). x2 + y 2 < 4; (f). 9x2 + 16y 2 = 144.
g ◦ f, f ◦ g, g ◦ g ◦ g.
Trigonometri
(1) Konversikan 300◦, dan −18◦ ke dalam radian. Konversikan 5π/3, dan
2 ke dalam derajat.
(2) Suatu daerah berbentuk seperempat lingkaran (berjari-jari 12 centime-
ter) akan ditutup dengan pagar. Berapa panjang pagar yang diper-
lukan?
(3) Tentukan nilai eksak tan(π/3), sin(7π/6), dan sec(5π/3).
(4) Misalkan a, b, c adalah sisi-sisi suatu segitiga. Sketsalah segitiga yang
sisi-sisinya memenuhi a2 + b2 = c2 .
Jika θ ∈ (0, 90◦) adalah salah satu sudut segitiga, dan c = 24, ten-
tukan a, b jika θ diketahui.
(5) Misalkan csc x = 3, dan cos y = 4/5. Jika 0 < x, y < π/2, hitunglah
sin(x + y).
(6) Buktikan identitas berikut.
4
• tan θ sin θ + cos θ = sec θ,
• 2 tan x = sin 2x(1 + tan2 x).
(7) Tentukan x yang memenuhi sin 2x = sin x, 0 ≤ x ≤ 2π.
(8) Sketsalah grafik fungsi y = 1 + sin 2x.
2. Pendahuluan
N := {1, 2, 3, 4, . . .}.
Sebagai perluasan dari N kita punyai himpunan bilangan bulat yang kita
notasikan dengan Z. Tepatnya kita punyai
N ⊂ Z.
3 · 2 = 6 = 6 · 1.
0 := 0/1,
Z ⊂ Q.
6
√
Oleh karena 2 := 1, 4142 . . . bukan bilangan rasional (buktinya ditunda,
dan akan dibahas dalam perkuliahan Dasar-dasar Matematika), maka gabun-
gan bilangan rasional dan takrasional biasa dinotasikan dengan R. Notasi yang
terakhir ini mewakili himpunan bilangan real.
Pada akhirnya, hubungan berikut
N ⊂ Z ⊂ Q ⊂ R,
♠ Misalkan a, b, c ∈ R.
Perlu kita catat di sini, bahwa a = b akan berakibat (a, b) = ∅ dan [a, b] = {a}.
Jika selang-selang di atas menyatakan beberapa contoh selang dengan pan-
jang berhingga, maka beberapa selang di bawah ini merupakan contoh selang
8
dengan panjang takhingga.
Kita tekankan di sini bahwa lambang ∞ bukan merupakan salah satu bilangan
real, dan kita juga mendefinisikan
R := (−∞, ∞).
♠ Selesaikan 3x − 10 < 8.
♥ Tambahkan 10 pada kedua ruas, bagi kedua ruas dengan 3, untuk mem-
peroleh x < 6. Jadi, himpunan penyelesaian untuk pertaksamaan ini adalah
HP = (−∞, 6).
♠ Selesaikan x2 < x + 2.
Diketahui bahwa dua bilangan real A, B yang bersifat AB < 0, akan berakibat
keduanya berbeda tanda. Dengan demikian, dari fakta di atas dapat kita
simpulkan bahwa
Tetapi kita lihat bahwa kesimpulan pertama jelas tidak masuk akal, dengan
demikian kesimpulan kedua yang benar, atau
HP = (−1, 2).
Diketahui bahwa dua bilangan real A, B yang bersifat AB > 0, akan berakibat
keduanya bertanda sama. Dengan demikian, dari fakta di atas dapat kita
simpulkan bahwa
2.3. Nilai Mutlak. Secara geometris, R bisa disajikan sebagai suatu garis
lurus yang dinamakan garis bilangan real. Untuk sebarang x ∈ R, maka kita
bisa meletakkan x pada salah satu titik/posisi di garis (bilangan real). Tentu
saja, untuk alasan kemudahan, yang pertama kali kita tetapkan posisinya pada
garis real adalah titik 0, kemudian dilanjutkan dengan menata posisi semua
unsur N pada garis real.
10
Nilai mutlak dari x, yang dinotasikan sebagai |x|, didefinisikan sebagai jarak
titik x ke 0 yang diukur pada garis real. Sebagai contoh, |3| = 3, | − 7| = 7,
dan |0| = 0.
Dengan demikian, kita akan punyai definisi
(
x, x ≥ 0,
|x| :=
−x, x < 0.
Secara umum, untuk sebarang x, y ∈ R, notasi |x−y| menyatakan jarak antara
x dan y di garis real.
Untuk sebarang x, y ∈ R, kita punyai sifat-sifat penting berikut.
♥ Jelas bahwa pertaksamaan di atas setara dengan −11 < 2x − 5 < 11, dan
ini akan membawa kita kepada HP = (−3, 8).
℧ Soal Latihan ℧
√
(1) Untuk setiap x ∈ R, tunjukkan bahwa |x| = x2 .
(2) Misalkan x, y ∈ R. Buktikan bahwa
|x ± y| ≥ |x| − |y|.
11
(3) Misalkan diberikan bilangan positif a, b, c, d, yang bersifat a/b < c/d.
Tunjukkan bahwa
a a+c c
< < .
b b+d d
(4) Jika 0 < a < b, tunjukkan bahwa
√ a+b
a < ab ≤ < b.
2
(5) Selesaikan pertaksamaan-pertaksamaan di bawah ini.
2 − 5x
(a). 3x − 4 > 10 − x, x≤ ,
3
2
(b). x2 − 1 ≤ 2x, < 5,
1−x
x−1 3 2
(c). > 2, ≤− ,
x x−1 x
x 4
(d). ≥ 1 + , x3 < 16x,
2 x
1 x2
(e). x ≤ 2 , > x,
x 2x + 3
x−1 2x + 5
(f). < .
x+1 3 − 4x
(6) Misalkan x menyatakan suatu titik pada garis real. Tuliskan kalimat
yang memuat kata “jarak”, untuk mengungkapkan pernyataan aljabar
berikut:
(a). |x − 5| = 3,
(b). |x + 2| > 4,
(c). |x + 5| ≤ 7.
Konsep fungsi merupakan salah satu konsep paling mendasar dalam matem-
atika, dan konsep ini memainkan peranan yang sangat penting dalam kalkulus.
f : N −→ Z,
g : Z −→ N,
dengan aturan pengaitan g(t) := t2 + 2, maka cukup jelas bahwa peta dari g
adalah
kita akan sampai pada fakta bahwa t1 6= t2 , dan t1 6= −t2 . Dengan demikian,
kita simpulkan bahwa t1 6= t2 .
Misalkan daerah asal dan daerah hasil h adalah Z. Jika didefinisikan
h(Z) = Z.
Beberapa hal di bawah ini dapat menginspirasi anda untuk mengenal dan
memahami konsep fungsi secara lebih mantap.
♥ Misalkan P (t) menyatakan tarif yang harus dibayar sampai t-jam pertama.
Cukup jelas bahwa 0 < t ≤ 5, dan
1500, 0 < t ≤ 2,
2000, 2 < t ≤ 3,
P (t) =
2500,
3 < t ≤ 4,
3000, 4 < t ≤ 5.
Melalui pengetahuan tentang grafik parabola, kita catat bahwa K akan men-
capai nilai terbesar saat x = y = 5.
Misalkan T adalah titik tengah ruas garis BC. Cukup jelas bahwa luas ∆ABC,
yang dinotasikan dengan L, dapat dinyatakan sebagai
r2 √
L := L(r) = |BC||AT |/2 = 3, 0 < r.
4
15
♠ Selembar kertas berbentuk persegipanjang berukuran 20 × 15 centimeter.
Tentukan volume kotak yang dapat dibuat dari kertas tersebut sebagai suatu
fungsi dari tingginya.
Dengan mengingat bahwa ∆BOC dan ∆RQC sebangun (di sini O menyatakan
pusat koordinat), maka kita akan sampai pada fakta bahwa y = r − x.
Dengan demikian, seperti pada penjelasan sebelumnya,
Kita lihat (dengan memberikan B(0, a), untuk sebarang a > 0.) bahwa penje-
lasan yang kedua dapat diperluas untuk menangani permasalahan menemukan
luas persegipanjang dalam sebarang segitiga samakaki.
g(s) := 4 − 3s, g(s) := 1 − s2 , g(s) := s2 − 9, g(t) := cos 2t, g(t) := sin 3t,
h(t) := 4t2 , h(t) := t3 , h(t) := |t|, h(t) := |t|−1, h(t) := cos 2t, h(t) := sin 3t,
y = mx + c, atau Ax + By + C = 0,
y − y0 = m0 (x − x0 ).
♠ Hubungan antara skala Fahrenheit (F) dan Celsius (C) dalam termometer
suhu adalah fungsi linier
5F − 9C = 160.
Tentukan interpretasi fisis dari perpotongan grafik dengan sumbu-F, dan gra-
dien fungsi linier tersebut.
♠ Suatu industri kecil dengan 40 karyawan dan UMR tiap karyawan adalah
Rp. x per bulan membeli mesin seharga Rp. 50.000.000, 00 yang dapat di-
gunakan untuk memproduksi barang sebanyak 500.000 buah. Harga bahan
mentah dan biaya produksi (selain mesin), adalah Rp. 400, 00 untuk tiap
barang.
♠ Misalkan r > 0. Jika diberikan A(−r, 0), B(0, r), dan C(r, 0), tunjukkan
bahwa ∆ABC adalah segitiga siku-siku.
♥ Soal ini bisa dijawab dengan dua cara berbeda. Yang pertama meng-
gunakan konvers teorema Pythagoras, sedangkan yang kedua menggunakan
pengukuran sudut-sudut dalam segitiga yang dimaksud.
♠ Tunjukkan bahwa A(1, 1), B(11, 3), C(10, 8), dan D(0, 6) menyatakan titik-
titik sudut suatu persegipanjang.
♠ Sebuah pabrik menjual arloji Rp. 50.000, 00 per buah. Biaya tetap yang
dikeluarkan untuk produksi adalah Rp. 10.000.000, 00 per bulan, sedangkan
biaya variabel adalah Rp. 30.000, 00 per arloji.
(a). Tentukan rumus untuk nilai buldozer setelah t tahun, sebutlah V (t).
(b). Gambarkan V (t) pada bidang koordinat, dengan sumbu-t sebagai sumbu
datar, dan sumbu-V sebagai sumbu tegak.
(c). Tentukan titik-titik potong dengan sumbu koordinat, lalu tafsirkan arti
titik-titik potong itu.
21
♠ Mengapa 3x + 2y − 1 = 0 dan 3x + 2y + 3 = 0 sejajar? Mengapa
3x + 2y − 1 = 0 dan 6x + 4y − 2 = 0 berimpit? Berikan penjelasan secukupnya.
♠ Sketsalah grafik y = −5 + 6x − x2 .
(1) Titik potong dengan sumbu-y akan diperoleh saat kita mengambil x =
0. Dengan demikian akan diperoleh titik (0, −5) sebagai titik potong
grafik dengan sumbu-y.
(2) Titik potong dengan sumbu-x didapat saat y = 0, atau
0 = −5 + 6x − x2 = (x − 1)(5 − x).
Ini berarti titik-titik (1, 0), dan (5, 0) merupakan titik potong grafik
dengan sumbu-x.
22
(3) Oleh karena y = −5 + 6x − x2 = 4 − (x − 3)2 ≤ 4 = f (3), maka (3, 4)
adalah “puncak” parabola. Ini berarti sketsa grafik tidak mungkin
melampaui garis y = 4.
(4) Oleh karena f (3 − a) = f (3 + a), untuk setiap a ∈ R, maka x = 3
adalah sumbu simetri parabola.
Sebagai pelengkap, kita bisa lihat bahwa grafik yang dimaksud adalah parabola
yang menghadap ke bawah dengan puncak (3, 4), dan sumbu simetri garis
x = 3.
3.3. Fungsi Kuasa dan Fungsi Akar. Misalkan a > 0. Pandang fungsi
y = xa , yang didefinisikan untuk x ≥ 0. Jika a > 1 maka y = xa disebut fungsi
kuasa. Sedangkan y = xa disebut fungsi akar, jika 0 < a < 1.
Untuk mendapatkan gambaran secara jelas (walau tidak terlalu detil), lati-
han berikut dapat dicoba untuk diimplementasikan.
• y = x3 , dan y = x4 ,
• y = x3 − 8, y = x3 + 8, dan y = x4 − 16, y = x4 + 1,
• y = (x−1)3 −8, y = (x+2)3 +8, dan y = (x−3)4 −16, y = (x+2)4 +1.
Berikan komentar.
23
♠ (Komputer). Misalkan x ≥ 0. Sketsalah grafik
√ √ √ √
• y = x, y = x − 1, y = x + 5, dan y = 4 − x,
√ √ √
• y = 2 + x − 1, y = 3 − x − 5, dan y = 2 − 6 − x.
3.4. Fungsi Rasional. Di sini kita hanya akan meninjau fungsi rasional y =
f (x), dalam hal
a1 x2 + a2 x + a3 ax + b
f (x) := atau f (x) := .
b1 x2 + b2 x + b3 cx + d
Untuk fungsi rasional yang melibatkan hasil bagi fungsi kuadrat, penjelasan
tentang sketsa grafiknya ditunda sampai dengan penjelasan tentang nilai ek-
strim fungsi pada topik tentang penerapan turunan fungsi. Sedangkan untuk
fungsi yang berbentuk hasil bagi fungsi linier, kita mulai dengan penjelasan
berikut.
℧ Soal Latihan ℧
(1) Sketsalah grafik dari harga (pasar) suatu mobil baru sampai dengan 20
tahun berikutnya sebagai fungsi waktu (tahun). Diasumsikan bahwa
mobil selalu dalam keadaan terawat baik.
(2) Suatu kue beku (yang disimpan dalam kulkas) dihangatkan dalam oven
sampai waktu tertentu. Setelah dikeluarkan dari oven dan didiamkan
sejenak kue tersebut mulai disantap. Tentukan sketsa grafik temperatur
kue tersebut sebagai fungsi dari waktu.
(3) Sebuah kotak tanpa tutup berkapasitas 10 meter kubik, diketahui pan-
jangnya dua kali lebar alasnya. Misalkan biaya pembuatan alasnya
adalah Rp.10.000, 00 per meter persegi, dan biaya pembuatan tepinya
adalah Rp.15.000, 00 per meter persegi, tentukan biaya pembuatan ko-
tak sebagai fungsi lebar alasnya.
(4) Suatu balon berbentuk bola dengan jejari r inci mempunyai volume
V (r) := 4πr 3 /3. Tentukan fungsi yang menyatakan banyaknya udara
25
yang diperlukan untuk menggelembungkan balon sedemikian rupa se-
hingga jejarinya bertambah 1 inci.
(5) Suatu kawat, berukuran 8 meter, dipotong menjadi dua bagian (yang
tidak sama panjang). Jika masing-masing bagian disusun menjadi se-
gitiga samasisi dan persegi, tentukan jumlahan luas keduanya sebagai
fungsi panjang salah satu potongan kawat.
(6) Misalkan f (t) := −t2 + 6t − 8 menyatakan posisi benda (bergerak)
pada garis lurus saat detik ke-t. Tentukan kecepatannya, sebagai fungsi
waktu, jika benda tersebut bergerak dengan waktu tempuh 2 detik.
f (x + t0 ) = f (x), x ∈ R,
dipenuhi oleh fungsi sinus (dalam hal ini kita punyai t0 := 2π, dengan π
didefinisikan sebagai suatu konstanta positif yang menyatakan luas lingkaran
berjari-jari 1). Dengan demikian, penyelidikan terkait fungsi ini cukup di-
lakukan hanya di selang (0, 2 π).
Kita mulai dengan fakta bahwa y = sin x, 0 ≤ x ≤ 2π, memotong sumbu-x
di 3 titik, yaitu di (0, 0), (π, 0), dan (2π, 0), hal ini dikarenakan
Diketahui bahwa y = sin x naik pada selang [0, π/2), dan [3π/2, 2π], turun
pada selang [π/2, 3π/2). Oleh karena sin(π/2) = 1, dan sin(3π/2) = −1,
maka y = sin x mempunyai puncak dan lembah berturut-turut di (π/2, 1),
dan (3π/2, −1).
26
Pada akhirnya, sketsa grafik fungsi di luar selang [0, 2π] dapat dilakukan den-
gan memanfaatkan fakta bahwa fungsi tersebut adalah fungsi periodik dengan
periode 2π.
Oleh karena 1 < a < a2 < a3 < a4 < · · · , maka fungsi akan naik menuju ke
“titik” (∞, ∞).
Di lain fihak, mulai dari (0, 1), fungsi akan “bergerak ke kiri” melewati
barisan titik-titik
(−1, a−1 ), (−2, a−2 ), (−3, a−3 ), (−4, a−4 ), dan seterusnya.
Oleh karena 0 < · · · < a−4 < a−3 < a−2 < a−1 < 1, maka fungsi akan turun
menuju ke “titik” (−∞, 0). Fakta ini sekaligus juga menyatakan bahwa garis
y = 0 merupakan asimtut datar fungsi eksponen.
Pada akhirnya akan kita lihat bahwa y = ax , x ∈ R, bergerak mulai dari
(−∞, 0) menuju ke (0, 1), lalu dilanjutkan menuju ke (∞, ∞).
Jika grafik y = ax kita cerminkan terhadap sumbu-y, maka kita akan mem-
peroleh grafik fungsi eksponen negatif dengan persamaan y = a−x . Dengan
27
demikian grafik y = a−x bergerak mulai dari (−∞, ∞) menuju ke (0, 1), lalu
dilanjutkan ke (∞, 0).
Misalkan a > 1. Kita definisikan logaritma (dengan basis a) sebagai
y = a log x ⇔ ay = x.
♠ Berikan penjelasan secara detil (termasuk daerah asal dan hasilnya) terkait
f ◦ f, f ◦ g, g ◦ f, dan g ◦ g, untuk
♠ Tentukan f ◦ g ◦ h, untuk
3.8. Balikan Fungsi. Untuk a > 1, didefinisikan f (t) := at , dan g(t) := a log t.
Kita ingat kembali hubungan antara fungsi eksponen dan logaritma, yaitu
Keadaan seperti ini, biasa kita sebutkan sebagai: f adalah balikan dari g.
Demikian pula sebaliknya, g adalah balikan dari f.
29
Jika untuk suatu fungsi a : A → B, dan b : B → A berlaku
♥ Diketahui bahwa g : [0, ∞) → [0, ∞). Dengan demikian, kita harus men-
cari h : [0, ∞) → [0, ∞) yang memenuhi (h ◦ g)(t) = t. Setelah melakukan
√
pengamatan, kita sampai pada kesimpulan bahwa h(t) := t adalah fungsi
yang dimaksud. Lebih jauh, kita juga punyai fakta
h ◦ g = g ◦ h.
g ◦ g −1 = g −1 ◦ g.
4.1. Ilustrasi Konsep Limit. Apa yang dimaksud dengan limit? Pengertian
tersebut akan coba untuk dibangun melalui beberapa contoh berikut.
Jika kedua hal di atas kita gabung, maka dapat kita simpulkan bahwa f (t) → 7,
pada saat t → 1, dan hal ini kita notasikan dengan
Jika pada soal sebelumnya kita memberikan bukti geometris (dan dikuatkan
dengan penjelasan analitis) tentang pengertian limit, maka soal di bawah ini
hanya akan memberikan penjelasan analitis saja terkait konsep limit.
√
♠ Misalkan diberikan fungsi h(t) := t, 1 ≤ t < ∞. Akan dijelaskan (secara
analitis) tentang kebenaran
lim h(t) = 2.
t→4
32
Tentukan δ > 0 agar implikasi berikut
1
|t − 4| < δ ⇒ |h(t) − 2| <
30
bernilai benar.
√
♥ Oleh karena 1 ≤ t, maka 3 ≤ t + 2. Dengan demikian
|t − 4| |t − 4| 1
|t − 4| < δ ⇒ |h(t) − 2| = √ ≤ < δ.
t+2 3 3
Detil selanjutnya diserahkan sebagai latihan.
♠ Hitunglah
√ √
s2 − 4 s−1 s3 − 1 s5 − 32 s2 + 9 − 3
lim √ √ , lim √ , lim , lim 3 , lim .
s→2 s− 2 s→1 3
s−1 s→1 s − 1 s→2 s − 8 s→0 s2
♠ Untuk fungsi
1,
0 < t,
f (t) := 0, t = 0,
−1, t < 0,
Berapa nilai lim f (t)?
t→0
lim h(s) = ∞.
s→5+
lim g(s) = L.
s→a
(3) Jika salah satu dari lim+ g(s) atau lim− g(s) tidak ada (atau bernilai
s→a s→a
±∞), maka
(4) Bisa saja terjadi lim g(s) = g(a). Jika hal tersebut terjadi, maka dikatakan
s→a
bahwa fungsi g kontinu di s = a.
(5) Memanfaatkan informasi sebelumnya, fungsi g dikatakan takkontinu di
s = a, jika salah satu dari situasi berikut
(a). lim g(s) tidak ada, atau
s→a
(b). lim g(s) ada, tetapi lim g(s) 6= g(a),
s→a s→a
dipenuhi.
36
(6) Misalkan α ∈ R. Jika lim g(s) = L, dan lim f (s) = M, maka
s→a s→a
g(s) L
lim g(s) · f (s) = L · M, dan lim = .
s→a s→a f (s) M
Tentu saja, rumus terakhir hanya berlaku saat M 6= 0.
yang sketsa grafiknya melalui titik (0, 4). Tentukan syarat untuk a, b, c, dan d,
agar f kontinu di R.
4.3. Mencari akar. Misalkan f : [a, b] → R kontinu. Salah satu hal penting
terkait f, adalah kenyataan bahwa dengan mengetahui tanda f (a) dan f (b),
kita dapat menunjukkan keujudan akar dari f. Ini berarti kita bisa menemukan
α ∈ (a, b) yang memenuhi f (α) = 0.
♥ Oleh karena y = 4 − x2 melalui setidaknya titik-titik (−3, −5), (0, 4), dan
(3, −5), maka sketsa grafik fungsi tersebut akan memotong sumbu-x di dua
titik yang berlokasi di interval buka (−3, 0) dan di interval buka (0, 3).
4.4. Limit di Takhingga. Jika kita amati sketsa grafik f (x) := 1/x, x > 0,
dan g(x) := (2x + 3)/(x + 1), x > 0, maka akan tampak bahwa
x 9 99 999 9999
g(x) 2.1 2.01 2.001 2.0001
Jika kita perhatikan, maka sketsa grafik h terletak pada dua daerah, yaitu
Sketsa h dimulai dari “titik” (−∞, 0− ) menuju (0, −1/3), kemudian diakhiri
di (3− , −∞). Sketsa kemudian dimulai lagi dari (3+ , ∞) menuju ke (∞, 0).
5. Turunan Fungsi
m0 := lim+ m(h) = 6,
h→0
merupakan gradien garis singgung yang dicari. Dengan demikian, garis singgung
yang dimaksud adalah
y − 9 = m0 (x − 3), atau y = 6x − 9.
♠ Tentukan titik pada kurva y := 2x3 + 3x2 − 12x + 1 yang mempunyai garis
singgung horizontal. Ulangi pertanyaan tersebut untuk kurva
f (x) := x3 + 3x2 + x + 3.
41
♥ Garis horizontal mempunyai slope 0. Dengan demikian harus dicari titik
(x0 , y0 ) pada kurva sedemikianhingga garis singgung di titik tersebut mempun-
yai slope/gradien y ′(x0 ) = 0. Oleh karena
maka (1, −6), dan (−2, 13) adalah titik-titik yang dimaksud.
♥ Andaikan garis yang dimaksud memang ada. Kita namakan garis tersebut
ℓ, dengan gradien mℓ . Ini berarti dapat dipilih titik (x0 , y0) pada kurva dengan
sifat y ′(x0 ) = 18x20 + 5 = 4. Untuk setiap x0 ∈ R selalu berlaku x0 ≥ 0, dan ini
mengakibatkan
0 ≤ 18x20 = 4 − 5 = −1.
Dengan demikian salah satu garis singgung yang dimaksud adalah y = 3x,
yang merupakan garis singgung di titik (0, 0).
Kita ketahui bahwa
3x0
√ = 3 ⇔ x0 = 4.
2 x0
Dengan demikian, garis singgung yang lainnya harus menyinggung kurva di
(4, 8), dan persamaan garisnya adalah y = 3x − 4.
y = x2 , dan y = x2 − 2x + 2 ?
♥ Yang dimaksud dengan garis normal di titik A, adalah garis yang tegak
lurus garis singgung di A.
♠ Tentukan parabola y = P (x) yang melalui titik (2, 5), dan memenuhi sifat
P ′ (2) = 3, P ′′ (2) = 2.
♠ Misalkan sebuah batu (di permukaan planet Mars) dilempar ke atas den-
gan kecepatan awal 10 meter/detik. t detik kemudian, batu tersebut mencapai
ketinggian y := 10t − 1.86 t2. Tentukan kecepatan rata-rata gerak batu pada
interval-interval berikut.
[1, 2], [1, 1.5], [1, 1.1], [1, 1.01], [1, 1.001].
Dugalah kecepatan batu sesaat setelah detik ke-1. Bagaimana dengan kecepatan
sesaat sebelum detik ke-1 ?
♠ Misalkan s := t3 −3t, menyatakan posisi benda pada suatu garis lurus saat
detik ke-t. Tentukan kecepatan dan percepatan sebagai fungsi dari t. Tentukan
percepatan setelah 2 detik. Berapa percepatannya, jika benda bergerak dengan
kecepatan 2 ?
♠ Hitunglah
t750 − 1
lim .
t→1 t−1
♠ Misalkan diberikan fungsi-fungsi f, g : R → R, dan a ∈ R. Jika didefin-
isikan f1 (t) := f (t) + g(t), untuk setiap t ∈ R, tunjukkan bahwa
Akan ditunjukkan bahwa implikasi di atas masih tetap berlaku bila k diganti
dengan k + 1.
Misalkan diberikan h(t) := tk+1 . Dengan mendefinisikan f (t) := tk dan
g(t) := t, maka akan kita punyai h(t) := f (t)g(t), dan ini mengakibatkan
Dengan demikian
h(t) := tn ⇒ h′ (t) = ntn−1 ,
♠ Misalkan didefinisikan
cos x
g(x) := f (x) sin x, dan h(x) := .
f (x)
Jika f (π/3) = 4, dan f ′ (π/3) = −2, tentukan nilai g ′ (π/3) dan h′ (π/3).
y := x1/5 , x ≥ 0.
f (x) := ax , x ∈ R.
2 −3t
♠ Tentukan turunan kedua, ketiga dan keempat dari y = e2t . Tentukan
turunan kedua fungsi-fungsi berikut.
es s
f1 (s) := , f2 (s) := (s − 1)es , f3 (s) := , f4 (s) := es cos s.
s3 es
2 −x
♠ Adakah titik-titik pada kurva y := e−x , y := e2x+1 , atau y := ex yang
garis singgungnya sejajar y = 2x ?
f (x) := ln g(x).
50
5.3. Turunan Fungsi Siklometri. Misalkan kita definisikan y := sin x. Un-
tuk −π/2 ≤ x ≤ π/2, kita punyai fakta −1 ≤ y ≤ 1.
Secara grafis, kita tahu bahwa y = sin x, −π/2 ≤ x ≤ π/2, adalah fungsi
naik, dengan demikian mempunyai balikan. Kita definisikan balikan fungsi
sinus sebagai berikut.
Setelah memahami notasi Leibniz tentang turunan suatu fungsi, kita akan
punyai
dy
= g ′(t) ⇔ dy = g ′(t) dt.
dt
Selanjutnya, fakta berikut
d(x + y) d
= (h(t) + g(t)) = h′ (t) + g ′ (t)
dt dt
mengakibatkan d(x + y) = h′ (t)dt + g ′ (t)dt = dx + dy, atau
d(x ± y) = dx ± dy.
51
Secara sama, rumus berikut
d(xy) d
= (g(t)h(t)) = g ′(t)h(t) + g(t)h′ (t)
dt dt
akan mengarah kepada d(xy) = x dy + y dx.
♥ Cukup jelas bahwa d(x2 + y 2 ) = d(5 − 2x2 y 3), dan ini mengakibatkan
x2 + y 2 = 9.
Berikut disarikan metode yang telah digunakan untuk mencari y ′ dari soal
sebelumnya.
Ekspresi x2 + y 2 = 5 − 2x2 y 3 atau x2 + y 2 − 5 + 2x2 y 3 = 0 jika diturunkan
terhadap x (dengan menganggap y sebagai suatu konstanta), maka harus dika-
likan 1. Sedangkan jika diturunkan terhadap y (dengan menganggap x sebagai
suatu konstanta), maka harus dikalikan y ′. Ini berarti
dy
(2x + 4xy 3) · 1 + (2y + 6y 2 x2 ) · = 0.
dx
Jika metode di atas diterapkan kembali untuk ekspresi berikut,
dy
(2x + 4xy 3 ) + (2y + 6y 2x2 ) · = 0,
dx
maka kita akan mendapatkan
2
3 2 dy 2 dy 2 dy d2 y
(2 + 4y ) + 12xy · + 12y x · + (2 + 12yx ) + (2y + 6y 2x2 ) · 2 = 0,
dx dx dx dx
atau
2
3 2 dy2 2 dy d2 y
(1 + 2y ) + (6xy + 6y x) · + (1 + 6yx ) + (y + 3y 2x2 ) · 2 = 0.
dx dx dx
dV
= 4πr 2.
dr
Tetapi jika dimisalkan bahwa laju perubahan volume balon terhadap waktu
telah diketahui, dapatkah kita menghitung laju perubahan jari-jari balon ter-
hadap waktu?
Seperti telah kita ketahui, jika kita menganggap turunan sebagai suatu hasil
bagi differensial, maka akan dengan mudah kita peroleh fakta berikut.
dV dV dr
= 4πr 2 ⇔ dV = 4πr 2 dr ⇔ = 4πr 2 .
dr dt dt
♠ Misalkan suatu tangki air berbentuk kerucut terbalik dengan jejari alas 2
meter dan tinggi 4 meter. Saat air mencapai ketinggian 3 meter, tentukan laju
ketinggiannya bila air yang dimasukkan ke dalam tangki mempunyai kecepatan
2 meter kubik tiap menit.
♠ Suatu tangki silindris dengan jejari alas 5 meter dimasuki air dengan laju
3 meter kubik tiap menit. Berapa laju perubahan ketinggian air dalam tangki?
Saat mencapai titik (2, 3), ordinatnya meningkat dengan laju 4 centimeter per
detik. Berapa laju perubahan absisnya saat itu?
y = y(x) := 8x − 16
yang menyinggung kurva f (x) := x2 di titik (4, 16). Jelas bahwa y(4) = f (4).
Tetapi secara grafis, tampak bahwa entitas berikut
|f (4 + h) − y(4 + h)|
dapat dibuat semakin kecil, saat h > 0 juga semakin kecil. Ini berarti y(4 + h)
dapat digunakan untuk mendekati (4 + h)2 , asalkan h > 0 cukup kecil. Secara
notasional, kita punyai
√
Kita lihat bahwa nilai 4.001 tidak berbeda jauh jika dibandingkan den-
√
gan nilai 4. Sampai seberapa jauh perbedaannya? Secara umum tentu saja
perbedaannya dapat dihitung dengan cara sebagai berikut
√
∆y := f (4 + ∆x) − f (4) = 4.001 − 2 ≈ 0.00025,
untuk ∆x := 0.001.
56
Misalkan y := f (x), dan dy = f ′ (x)dx. Jika ∆x cukup kecil, kita dapat
menggantikan perannya dengan dx. Dengan demikian, peran ∆y akan diganti
oleh dy, melalui penjelasan di bawah ini
f (x + ∆x) − f (x)
∆y ≈ lim · ∆x = f ′ (x) · dx = dy.
∆x→0 ∆x
Dengan demikian
1 0.001 1
∆y ≈ f ′ (x)dx = √ · 0.001 = = ,
2 4 4 4000
persis seperti perhitungan sebelumnya.
Dengan demikian, galat maksimum saat menghitung volume bola adalah (sek-
itar) 277 centimeter kubik.
Kadangkala, dalam penghitungan galat bisa juga dipakai istilah galat relatif,
yang didefinisikan sebagai
∆V dV dr 3 · 0.05
≈ =3· = = 0.00714.
V V r 21
Berarti, prosentase galat jari-jari 5%, akan mengakibatkan prosentase galat
untuk pengukuran volume sebesar 0.714%.
58