Anda di halaman 1dari 20

FUNGSI EKSPONEN DAN LOGARITMA

Sekolah : SMA
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Fungsi Eksponen dan Logaritma

A. Eksponensial
I. Pengertian dan Sifat Eksponensial
Eksponensial merupakan oparasi bilangan dalam bentuk pemangkatan yang dinyatakan
dalam bentuk 𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 … .× 𝑎. Eksponensial memilki sifat-sifat dalam pemangkatan,
sifat-sifat tersebut adalah
p q p+q
1. a xa =a
p q p−q
2. a :a =a
p q pq
3. (a ) =a
p p p
4. (ab ) =a .b
5.
b () ( )
a p ap
= p
b
1
a− p= ( a≠0 )
6. ap
0
7. a =1
II. Fungsi Eksponensial dan Grafiknya
1. Definisi Fungsi Eksponensial
Fungsi eksponensial atau fungsi pemangkatan didefinisikan sebagai berikut,
x
y=a ;a> 0; a≠ 1
Contoh:
x
a) y=3 →a=3 ; a> 0; a≠ 1 → fungsi eksponensial
x
b) y=−3 → a=−3 ; a< 0 ; a ≠1 → bukan fungsi eksponensial
c) y=1 x → a=1; a>0 ; a=1→ bukan fungsi eksponensial
d) y=
3()
1 x 1
→ a= ; a>0 ; a ≠ 1→ fungsi eksponensial
3

2. Melukis Grafik Fungsi Eksponensial

Melukis grafik fungsi eksponensial dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa titik
bantu. Titik bantu tersebut dapat diambil beberapa nilai 𝑥 dan kemudian dimasukkan
dalam fungsi sehingga menghasilkan 𝑦. Maka diperoleh pasangan (𝑥, 𝑦).
a. Grafik fungsi eksponen dengan basis a >1
Cara menggambar grafik fungsi eksponen dengan basis a > 1 sebagai berikut :
1) Buat tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f(x) = ka x, tentukan nilai-
nilai x sehingga nilai y mudah dihitung dan digambarkan
2) Tiap titik (x,y) yang diperoleh digambar pada bidang cartesius, kemudian hubungkan
tiap (x,y) dengan kurva yang mulus sehingga diperoleh grafik fungsi eksponen y = f(x)
= kax
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Contoh : Lukislah grafik fungsi eksponen y = f(x) = 2x

Langkah 1. Buat tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f(x) = 2x

x ... -3 -2 -1 0 1 2 3 ...
1 1 1
y=2x ... 1 2 4 8 ...
8 4 2

1 1 1
(x , y) ... (0,1) (1,2) (2,4) (3,8) ...
(-3, 8 ) (-2, 4 ) (-1, 2 )

Langkah 2. Menggambar grafik dari titik (x,y) yang diperoleh.

b. Grafik fungsi eksponen dengan basis 0 < a < 1

1
Contoh : lukislah grafik fungsi eksponen y = f(x) = ( 2 )x

1
Langkah 1. Buat tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f(x) = ( 2 )x
x ... -3 -2 -1 0 1 2 3 ...

() 1 1 1
x
1
y= ... 8 4 2 1 ...
2 2 4 8

1 1 1
(x , y) ... (-3,8) (-2,4) (-1,2) (0,1) ...
(1, 2 ) (2, 4 ) (3, 8 )

Langkah 2. Menggambar grafik dari titik (x,y) yang diperoleh.

c. Grafik fungsi f : x → ax dan grafik fungsi g : x → a-x


Jika grafik fungsi eksponen y = f(x) = 2x dan grafik fungsi eksponen y = g(x) = 2-x
digambar pada sebuah bidang cartesius maka akan diperoleh grafik seperti berikut :
3. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Eksponensial
Dari grafik yang telah dibuat, dapat diamati dan dianalisa sifat-sifat grafik fungsi
x
eksponensial y=f (x )=a ; a>0 ;a ≠ 1adalah:
a) Kontinu.
b) Merupakan fungsi satu-satu.
c) Domain: (−∞, ∞) atau 𝑥 ∈ 𝑅.
d) Range: (0, ∞) atau 𝑦 > 0, 𝑦 ∈ 𝑅.
e) 𝑦 = 𝑎 𝑥 ; 𝑎 > 1 maka grafiknya naik.
f) 𝑦 = 𝑎 𝑥 ; 0 < 𝑎 < 1 maka grafiknya turun.
g) Memotong sumbu 𝑦 di titik (0,1).
h) Mempunyai asimtot datar sumbu 𝑥.
III. Bentuk-Bentuk Persamaan Eksponensial
Persamaan fungsi eksponensial memiliki beberapa bentuk, bentuk-bentuk tersebut
adalah:
f (x) n
1. Jika a =a ;a>0 ; a ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 𝑛.

Contoh:
x−4
a. 9 =81
Solusi:
9 x−4=81
x−4
( 32 ) =3 4
32 x−8 =34
2 x−8=4
2 x=12
x=6
b. √ 78 x+2=( 7 3 )3
Solusi:
1
( 7 8 x+2 ) 2 =7 9
4 x+1 9
7 =7
4 x+1=9
4 x=8
x=2

2. Jika a f (x)=ag (x) ; a>0 ; a ≠ 1 ,maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)


Contoh:
a. 252 x−1−5− x+8=0
Solusi:
2 x−1
( 52 ) =5
− x+8

54 x−2=5−x+8
4 x−2=−x +8
5 x=10
x=2
3. Jika a f (x)=b f (x) ; a> 0; a≠ 1 ; b>0 ; b ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 0.
Contoh:
a. 4 x−4=52 x−8
Solusi:
x−4
( 22 ) =52 x−8
2 x−8 2 x−8
2 =5
2 x−8=0
2 x=8
x=4
4. Jika h(x )f (x) =h( x) g( x) , maka kemungkinannya adalah:
a) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
b) ℎ(𝑥) = 1
c) ℎ(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) > 0 dan 𝑔(𝑥) > 0
d) ℎ(𝑥) = −1 dengan syarat 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) sama-sama genap atau sama-sama ganjil.
Contoh:
a. ( x +2 )x+ 4=( x +2 )2 x−1, untuk mencari x yang memenuhi ada empat kemungkinan.
Diketahui : f ( x )=x + 4 ; g ( x ) =2 x−1 ; h ( x )=x +2
i. f ( x )=g ( x )
x +4=2 x−1
x−2 x=−1−4
−x=−5
x=5
ii. h ( x )=1
x +2=1
x=1−2
x=−1
iii. h ( x )=0 syarat f ( x ) >0 ; g ( x )> 0
x +2=0
x=−2 → dimasukkan dalam f ( x ) ; g (x)
f (−2 )=−2+4=2 → f ( x )> 0
g (−2 )=2 (−2 )−1=−4−1=−5 → g ( x )< 0
Jadi x=−2 tidak memenuhi.
iv. h ( x )=−1 syarat f ( x ) ;g ( x) sama – sama genap atau sama – sama ganjil.
x +2=−1
x=−1−2
x=−3 → dimasukkan dalam f ( x ) ;g ( x )
f (−3 )=−3+ 4=1→ f (x) ganjil
g (−3 )=2 (−3 ) −1=−6−1=−7 → g( x ) ganjil
Jadi x=−3 memenuhi
Dari empat kemungkinan yang telah dianalisa diperoleh HP= {−3 ,−1, 5 }
5. Jika f (x)h (x)=g( x)h( x) , maka kemungkinannya adalah:
a) 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
b) ℎ(𝑥) = 0 dengan syarat 𝑓(𝑥) ≠ 0 dan 𝑔(𝑥) ≠ 0
Contoh:
a. (4 x+ 4) x+2=( x−2) x+2
Untuk mencari 𝑥 yang memenuhi, ada dua kemungkinan.
Diketahui: f (x)=4 x +4 ; g (x)=x −2; h(x)=x +2

i. f ( x )=g ( x )
4 x+ 4=x−2
4 x−x=−2−4
3 x=−6
x=−2
ii. h( x )=0 dengan syarat f ( x)≠ 0 dan g ( x) ≠0
x +2=0
x=−2 → dimasukkan dalam f (x) ; g( x).
f (−2 )=4 (−2 )+ 4=−8+ 4=−4 → f ( x) ≠ 0
g(−2)=−2−2=−4 → g (x) ≠ 0
Jadi x=−2memenuhi.
Dari dua kemungkinan yang dianalisa diperoleh HP={−2 }
6. Jika f (x) g(x) =1, maka kemungkinannya adalah:
a) f ( x)=1
b) g( x )=0 dengan syarat f (x) ≠ 0
c) f ( x)=−1 dengan syarat g(x ) genap

Contoh:
a. (2 x+7)2 x+4 =1
Untuk mencari x yang memenuhi, ada dua kemungkinan.
Diketahui: f (x)=2 x +7 ; g( x)=2 x + 4

i. f ( x)=1
2 x+7=1
2 x=−6
x=−3
ii. g( x )=0 dengan syarat f ( x)≠ 0
2 x+ 4=0
2 x=−4
x=−2 → dimasukkan dalam f (x)
f (−2)=2(−2)+7=−4 +7=3 → f ( x)≠0
Jadi x=−2 memenuhi.
iii. f ( x)=−1dengan syarat g( x ) genap
2 x+7=−1
2 x=−8
x=−4 →dimasukkan dalam g( x )
g(−4)=2(−4)+ 4=−8−4=−12 → g( x) genap
Jadi x=−4 memenuhi.
Dari tiga kemungkinan yang telah dianalisa diperoleh HP={−4 ,−3 ,−2 }.
7. Jika persamaan eksponensial memiliki bentuk persamaan kuadrat seperti
f (x) 2
A (a ) + B ( af (x )) + c=0, maka dapat diselesaikan dengan memisalkan a f ( x)=p ,
kemudian menyelesaikan persamaan kuadrat yang terbentuk untuk x .
Contoh:
a) 32 x+1−4 ∙3 x+1 + √ 81=0
Untuk mengerjakan persamaan di atas kita ubah ke bentuk 3 x.
+ √ 81=0
2 x+1 x+1
3 −4 ∙3
2x 1 x 1
3 ∙3 −4 ∙3 ∙ 3 +9=0
2x x
3 ∙3 −12 ∙3 + 9=0
x 2 x
3 ∙(3 ) −12 ∙3 +9=0
Kita misalkan 3 x = p, maka persamaannya menjadi,
2
3 ∙ p −12∙ p+9=0
(3 ∙ p 2−12∙ p+9=0):3
p2−4 ∙ p+ 3=0
( p−3)( p−1)=0
p 1=3 ; p 2=1
Kita cari nilai x yang memenuhi dari 3 x= p .
x x
3 =p1 3 =p2
x x
3 =3 3 =1
x 1 x 0
3 =3 3 =3
x 1=1 x 2=0
Jadi nilai x yang memenuhi untuk persamaan 32 x+1−4 ∙3 x+1 + √ 81=0 adalah x={0,1}.
IV. Pertidaksamaan Eksponen
Pada pembahasan sebelumnya telah dipelajari tentang grafik fungsi eksponensial.
Dikatahui bahwa grafik fungsi dari y=a x naik jika nilai a> 1, dan grafik fungsi y=a x
turun jika 0< a<1 .
Untuk lebih memahami pertidaksamaan eksponensial perhatikan ilustrasi berikut.

y=a
x y=a x
a> 1 0< a<1
f (x 2) f (x 1)

f ( x 1) f ( x 2)

x1 x2 x1 x2
Gambar 1 Gambar 2
Dari gambar 1 dapat disimpulkan bahwa x 1< x2 ↔ f ( x 1)< f (x 2) . Dengan memanfaatkan
sifat kemonotonan fungsi eksponensial diperoleh,
f (x) g (x)
a >a ↔ f (x)> g( x ) untuk a> 1
Sedangkan dari gambar 2 dapat disimpulkan bahwa x 1< x2 ↔ f ( x 1) > f (x 2 ). Dengan
memanfaatkan sifat kemonotonan fungsi eksponensial diperoleh,
a f (x) >a g (x) ↔ f ( x ) < g( x) untuk 0< a<1
Contoh:
a. √ 92 x−4 ≤ 27 x+1
Solusi :

√ (3 ) 2 2 x−4
≤ (3 )
3 x+1

√ 34 x−8 ≤ 33 x+3
1
(3 4 x−8 2
) ≤33 x+3
2 x− 4 3 x+3
3 ≤3 → tandatetap karena a=3 ; a>1
2 x−4 ≤ 3 x+ 3
2 x−3 x ≤ 3+4
−x ≤ 7
x ≥−7

() ( )
4 x+ 8 x+2
1 3
b. >
9 81
Solusi:

() ( )
4 x+ 8 x+2
1 3
>
9 81

(( 31 ) )
2 4 x+8

( )
x+2
3
> 4
3

( 13 ) >( )
8 x+16 x+2
1
3
3

( 13 )
3 x+2

( 13 ) >( )
8 x+16

( 13 ) ()
8 x+16 3 x+6
1
>
3
1
8 x +16<3 x+ 6 →(tandaberubah karena a= ; 0< a<1)
3
8 x−3 x >6−16
5 x>−10
x >2
B. Logaritma
I. Pengertian Logaritma
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan atau invers dari
eksponen atau pemangkatan. Pada eksponensial dinyatakan dalam bentuk a y =x . Maka
bila dinyatakan dalam logaritma menjadi alog x= y .
Bentuk umum dari logaritma yaitu:

Jika ay = x maka y = a log x

Contoh:
a) 24 =16 →2log 16=4
5 =125 →5log 125=3
3
b)

c) ()
1 2 1 1/3
3 9
1
= → log =2
9

II. Fungsi Logaritma dan Grafiknya


1. Definisi Fungsi Logaritma
Suatu fungsi g memetakan x ke ax (ditulis f(x) = ax), inversnya adalah fungsi logaritma
yang memetakan x ke a log x (ditulis f(x) = g-1 (x) = alog x). Jika g(x) = ax maka f(x) = alog
x. Jadi fungsi logaritma adalah suatu fungsi invers (balikan) dari fungsi eksponen
(perpangkatan). Maka dapat diberikan suatu defenisi tentang logaritma sebagai berikut:
Bentuk umum dari fungsi logaritma yaitu :

Fungsi logaritma merupakan fungsi f yang memetakan x ke alog x atau dapat


dituliskan f: x → alog x atau f(x) = alog x, dengan a > 0, a ≠ 1, dan x > 0

2. Grafik Fungsi Logaritma

Jika fungsi eksponensial dinyatakan dalam bentuk 𝑦 = 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1. Maka
fungsi logaritma dinyatakan dengan bentuk 𝒚 = a𝐥𝐨𝐠 𝒙 dengan 𝒂 > 𝟎 ; 𝒂 ≠ 𝟏 dan 𝒙 > 𝟎.
Contoh:
a) y=¿ 7log x → syarat x >0
b) y=¿ 5log x → syarat x >0
c) y=¿ 1/2log x → syarat x >0
Fungsi logaritma juga dapat dilukiskan grafiknya dalam bidang cartesius. Untuk
melukisnya sama dengan melukis grafik fungsi eksponensial, yang membedakan adalah
pada pemilihan interval 𝑥. Untuk fungsi logaritma interval 𝑥 hanya boleh 𝑥 > 0. Sebagai
contoh akan digambarkan grafik fungsi logaritma 𝑦 = 2log 𝑥 dan 𝑦 =1/2log x , dengan

interval x yang diambil x= { 18 , 14 , 12 ,1 , 2, 4 , 8}. Untuk mengerjakan kita buat tabel


pasangan titik x dan y seperti berikut.
x 1 1 1 1 2 4 8
8 4 2
y=¿ 2log x −3 −2 −1 0 1 2 3
y=¿ 1/2log x 3 2 1 0 −1 −2 −3
Dari tabel pasangan titik di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut,

Dari grafik fungsi logaritma di atas, dapat kita simpulkan mengenai sifat grafik
tersebut. Grafik fungsi logaritma mempunyai sifat:
a. Kontinu
b. Merupakan fungsi satu-satu.
c. Domain: 𝑥 > 0 , 𝑥 ∈ 𝑅.
d. Range: (−∞, ∞) atau 𝑦 ∈ 𝑅.
e. Grafik 𝑦 =alog 𝑥 naik jika 𝑎 > 1.
f. Grafik 𝑦 = alog 𝑥 turun jika 0 < 𝑎 < 1.
g. Memotong sumbu (1,0).
h. Mempunyai asimtot tegak sumbu 𝑦.
III. Persamaan Logaritma
Fungsi logaritma juga memiliki beberapa bentuk persamaan, sama halnya dengan
persamaan pada fungsi eksponensial. Sebelum mambahas tentang bentuk persamaan pada
fungsi logaritma berikut adalah sifat-sifat dari logaritma:

a a a
 log m + log n = log ( mn )


a
log m − a log n = a log ( mn )

− a log n = a log ()
1
n
a p a
 log m = p log m
alog m
 a =m


ay
log mx = ()
x a
y
log m
b
a log m
log m=b
 log a
a m a
 log m ⋅ log n = log n
IV. Bentuk – bentuk Persamaan Logaritma
1. alog 𝑓(𝑥) = alog 𝑝 ; 𝑎 > 0 ; 𝑎 ≠ 1 ; 𝑓(𝑥) > 0 ; 𝑝 > 0 maka 𝑓(𝑥) = 𝑝
contoh:
a) 3
log ( x +2 )=¿ 3log 9
Solusi :
1. Mencari daerah x yang terdefinisi.
3
log (x +3) maka x +2>0
x >−2
2. Mencari nilai x yang memenuhi persamaan.
3
log ( x +2 )=¿ 3log 9
x +2=9 → f ( x )=x +2>0
x +2=9
x=9−2
x=7>−2
Jadi x yang terdefinisi dan memenuhi 3log ( x +2 )=¿ 3log 9 adalah x=7 .
2. alog 𝑓(𝑥) = alog 𝑔(𝑥) ; 𝑎 > 0; 𝑎 ≠ 1; 𝑓(𝑥) > 0; 𝑔(𝑥) > 0 maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)

Contoh:
a. 3log ( 2 x+6 )=¿ 3log (2−x )
Solusi:
1. Menentukan daerah x yang terdefinisi.
3
log ( 2 x+6 ) maka 2 x+6 >0
2 x>−6
x >−3
3
log ( 2−x ) maka 2−x >0
x <2
Jadi daerah x yang terdefinisi adalah −3< x <2

2. Mencari nilai x yang memenuhi persamaan.


3
log ( 2 x+6 )=¿ 3log (2−x )
2 x+6=2−x
2 x+ x=2−6
3 x=−4
−4 1
x= =−1 →−3< x <2
3 3
1
Jadi x yang terdefinisi dan memenuhi adalah x=−1
3
a
3. log 𝑓(𝑥) = blog 𝑓(𝑥) ; 𝑎 > 0; 𝑎 ≠ 1; 𝑓(𝑥) > 0; 𝑔(𝑥) > 0 maka 𝑓(𝑥) = 1
Contoh:
a. 5
log ( 3 x−9 ) =¿ 2log (3 x−9)
Solusi:
1. Menentukan daerah x yang terdefinisi.
5
log ( 3 x−9 ) =¿ 2log (3 x−9)
Maka 3 x−9> 0
3 x> 9
x >3
2. Mencari nilai x yang memenuhi persamaan.
5
log ( 3 x−9 ) =¿ 2log (3 x−9)
3 x−9=1
3 x=10
10 1
x= =3 >3
3 3
Jadi x yang terdefinisi dan memenuhi 5log ( 3 x−9 ) =¿ 2log (3 x−9) adalah
1
x=3 .
3
4. h(x)
log f ( x )=¿ h(x)log g ( x ) ;h ( x ) >0 ; h ( x ) ≠ 1; f ( x ) >0 ; g ( x )> 0 maka f ( x )=g (x)
Contoh:
a. x-2
log ( 4 x−8 )=¿ x-2log ( 2 x+6 )
Solusi:
1. Menentukan daerah x yang terdefinisi.
h ( x )=x−2 ; f ( x )=4 x−8 ; g ( x )=2 x +6
h ( x ) >0 h( x )≠ 1 f ( x ) >0 g ( x )> 0
x−2>0 x−2 ≠1 4 x−8>0 2 x+6 >0
x >2 x≠3 x >2 x >−3

Jadi daerah x yang terdefinisi adalah x >2; x ≠3 .


2. Mencari nilai x yang memenuhi persamaan.
x-2
log ( 4 x−8 )=¿ x-2log ( 2 x+6 )
4 x−8=2 x +6
4 x−2 x =6+8
2 x=14
x=7> 2; x=7 ≠ 3
Jadi x yang terdefinisi dan memenuhi adalah x=7.
5. A ∙ ( alog2 f ( x)) +¿ B∙ (alog f ( x)) +C=0 ; a> 0 ; a ≠1 ; f ( x ) >0 ; dan A , B , C ∈ R maka
untuk mencari nilai x yang memenuhi adalah dengan memisalkan alog f ( x )= p .
Sehingga persamaan diatas menjadi persamaan kuadrat, A ∙ p 2+ B ∙ p+C=0 kemudian
dicari akar-akar persamaan kuadrat tersebut.
Contoh:
a. 2
log2 x−6 ∙ 2log x +5=0
Solusi:
1. Mencari daerah x yang terdfinisi.
2
log x → f ( x )=x
f ( x ) >0 → x >0
2. Mencari nilai x yang memenuhi.
2
log2 x−6 ∙ 2log x +5=0
( 2log x )2 −6 ∙ ( 2log x ) +5=0
Dimisalkan 2log x= p ,maka persamaan diatas menjadi:
2
p −6 p+5=0
( p−1 ) ( p−5 )=0
p1=1 ; p2=5
Dicari nilai x melalui persamaan 2log x= p :
a. 2
log x= p1
2
log x=1
2
log x=¿ 2log 2
x 1=2>0 → memenuhi.
b. 2
log x= p2
2
log x=5
2
log x=5 ∙ 2log 2
2
log x=¿ 2log 25
2
log x=¿ 2log 32
x 2=32>0 → memenuhi.
Jadi x yang memenuhi adalah x= {2 , 32 }
V. Pertidaksamaan Logaritma
Sama halnya denga fungsi eksponensial, pada logaritma juga dibahas masalah
pertidaksamaan. Dengan ilustrasi yang sama pada pertidaksamaan eksponensial diperoleh
bentuk pertidaksamaan fungsi logaritma sebagai berikut:
 Untuk a> 1
a a
log f ( x ) ≥ log g ( x ) , maka f ( x ) ≥ g ( x ) ; f ( x ) , g ( x )> 0
a a
log f ( x ) ≤ log g ( x ) , maka f ( x ) ≤ g ( x ) ; f ( x ) , g ( x )> 0
 Untuk 0< a<1
a a
log f ( x ) ≥ log g ( x ) , maka f ( x ) ≤ g ( x ) ; f ( x ) , g ( x )> 0
a a
log f ( x ) ≤ log g ( x ) , maka f ( x ) ≥ g ( x ) ; f ( x ) , g ( x )> 0
Contoh:
1. Tentukan nilai x yang memenuhi untuk 2log ( x−1 ) <2.
Solusi:
a. Menentukan daerah x yang terdefinisi.
Dari pertidaksamaan diatas diketahui f ( x )=x−1
Syarat f ( x ) >0 → x −1> 0
x >1
Jadi daerah x yang terdefinisi adalah x >1.
b. Mencari nilai x yang memenuhi.
2
log ( x−1 ) <2
2
log ( x−1 ) <¿ 2log 22
2
log ( x−1 ) <¿ 2log 4
x−1< 4 , → Tanda tetap karena a=2 ;a>1
x <4 +1
x <5
Jadi x yang terdefinisi dan memenuhi
2
log ( x−1 ) <2adalah 1< x <5

C. Aplikasi Fungsi Eksponen dan Logaritma


Fungsi eksponen dan logaritma mempunyai aplikasi yang luas dalam kehidupan sehari
hari. Misalnya dalam peluruhan radioaktif, pertumbuhan tanaman, pertumbuhan
penduduk, perhitungan bunga tabungan di Bank dan sebagainya.

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan dalam matematika adalah perubahan secara kuantitas (jumlah) suatu objek
(baik benda mati maupun benda hidup) yang semakin lama semakin meningkat (semakin
banyak) dalam periode pertama, periode kedua, dan seterusnya dalam rentang waktu
tertentu.
Adapun rumus pertumbuhan setelah tahun ke-n yaitu:
*) jika diketahui persentase (i ):
n
An =A 0 ( 1+i )
*) jika diketahui kelipatan langsung (rasio):
n
An =A 0 ( r ) denganr > 1
Keterangan:
A0 = jumah objek di awal
An = jumlah objek setelah tahun ke-n atau periode ke-n
i = persentase kenaikannya/pertumbuhannya
r = kelipatan kenaikannya/pertumbuhannya (rasio)

2. Peluruhan
Peluruhan dalam matematika adalah perubahan secara kuantitas (jumlah) suatu objek
(baik benda mati maupun benda hidup) yang semakin lama semakin menurun jumlahnya
(semakin sedikit) dari periode pertama, periode kedua, dan seterusnya dalam rentang
waktu tertentu.
Adapun rumus peluruhan setelah tahun ke-n yaitu:
*) jika diketahui persentase (i ):
n
An =A 0 ( 1−i )
*) jika diketahui kelipatan langsung (rasio):
n
An =A 0 ( r ) dengan 0<r <1
Keterangan:
A0 = jumah objek di awal
An = jumlah objek setelah tahun ke-n atau periode ke-n
i = persentase penurunan/peluruhan
r = kelipatan penurunan/peluruhan (rasio)
3. Bunga Majemuk
Bentuk umum jumlah tabungan dengan bunga majemuk adalah:
M n=M 0 ¿
Dimana
M(n) = Uang setelah dapat bunga majemuk
M(o) = Dana/ tabungan awal
i = % bunga majemuk yang di peroleh
n = jangka waktu menabung

1. Daftar Pustaka
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Sukino, 2007. Matematika Untuk SMP kelas IX. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai