Anda di halaman 1dari 74

PROYEK PERUBAHAN

PENINGKATAN LAYANAN PRIMA KANTOR KSOP KELAS III


SEI PAKNING DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI PENDUKUNG PELAYANAN TERPADU

DISUSUN OLEH :

NAMA : RONNY TANJUNG SE, M.MTr


NIP : 19730209 200212 1 001
UNIT KERJA : KANTOR KSOP KELAS III SEI PAKNING

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR PERHUBUNGAN
BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TK. III ANGKATAN XXXIII

BOGOR, JULI 2015


LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN LAYANAN PRIMA KANTOR KSOP KELAS III


SEI PAKNING DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI PENDUKUNG PELAYANAN TERPADU

DISUSUN OLEH :

NAMA : RONNY TANJUNG SE, M.MTr


NIP : 19730209 200212 1 001
UNIT KERJA : KANTOR KSOP KELAS III SEI PAKNING

Telah diseminarkan dan disahkan

Bogor, Juli 2015


Penguji Coach

Dra Hamidah, MM (Edi Nursalam, MSTr)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan pada penulis sehingga Proyek Perubahan yang berjudul
“PENINGKATAN LAYANAN PRIMA KANTOR KSOP KELAS III SEI PAKNING
DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PENDUKUNG PELAYANAN
TERPADU” ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah turut serta dalam
penyelesaian Proyek Perubahan ini. Sebab tanpa bantuan banyak pihak, penulis tidak
akan dapat berbuat banyak dalam penyelesaian Proyek Perubahan ini. Oleh karena itu
pada kesempatan ini sudah selayaknya penulis mengungkapkan terima kasih kami
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Capt Bobby Mamahit, selaku Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang
telah memberikan dukungan dan persetujuan penyelesaian Proyek Perubahan ini
dilaksanakan di Kantor KSOP Kelas III Sei Pakning
2. Sekditjen Perhubungan Laut yang telah memberikan persetujuan untuk mengikuti
Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XXXIII di Pusbang SDM Aparatur
Perhubungan, di Kota Bogor;
3. Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan ;
4. Bapak Drs. Bambang Purwanto selaku mentor yang telah memberikan tempat dan
dukungan untuk penyelesaian Proyek Perubahan ini;
5. Bapak Edi Nursalam MSTr sebagai Coach Proyek Perubahan telah membimbing,
mengarahkan serta memberikan saran saran dalam penulisan hingga selesainya
Proyek Perubahan ini dengan baik;
6. Seluruh staf Kantor KSOP Kelas III Sei Pakning yang telah membantu dalam
penyelesaian Proyek Perubahan ini
7. Teristimewa Istriku tercinta Bonita Gerdaria Oetami, anak - anakku Achmad Fauan,
Unique Raffella, Rastafaria Ronny Jr, Siti Angeley Marsja Ronny, dan cucuku
tersayang michela yang telah memberikan dukungan dan semangat di dalam
mengikuti Diklat dan penyelesaian penulisan Proyek Perubahan ini;

i
8. Orang tua terkasih, atas semua doa, harapan serta dukungan dan pemberian
semangat di dalam mengikuti Diklat ;
9. Para Pengajar/Widyaiswara, Panitia Penyelenggara, Rekan-rekan Peserta Diklat
Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XXXIII Tahun 2015, atas dukungan dan
kebersamaan selama ini;
Penulis menyadari bahwa Proyek Perubahan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan Proyek Perubahan ini. Akhirnya dengan tulus dan rendah hati semoga
Proyek Perubahan ini dapat bermanfaat bagi Kantor KSOP Kelas III Sei Pakning,
penulis dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Juli 2015


Peserta Diklat PIM Tk.III Angkatan XXXIII

RONNY TANJUNG, SE.M.MTr


Penata Tk I (III/d)
NIP. 19730209 200212 1 001

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv

BAB I PENDAHULUAN 1
A. DESKRIPSI UMUM/LATAR BELAKANG 1
B. RATIONAL PEMILIHAN/PENETAPAN AREA PERUBAHAN 6
C. KETERKAITAN AREA PERUBAHAN DENGAN ISU STRATEJIK (ARAH KEBIJAKAN ORGANISASI 6

BAB II TUJUAN DAN SKOP PROYEK PERUBAHAN 8


A. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN 8
B. SKOP PROYEK PERUBAHAN 8

BAB III STANDAR/KRITERIA KEBERHASILAN 12


A. STANDAR LAYANAN 12
LAYANAN PKK 12
LAYANAN LK3 13
LAYANAN SPB 14
B. KRITERIA KEBERHASILAN 15

BAB IV DESKRIPSI & ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 16


A. PELAKSANAAN TIAP TAHAPAN KEGIATAN 16
1. METODOLOGI PENGEMBANGAN 16
2. MANAGEMENT PROYEK 18
2.1. PENGAWASAN DAN PELAPORAN 18
2.2. MANAJEMEN KERJA 21
2.3. MANAJEMEN SUMBERDAYA 21
2.4. MANAJEMEN KUALITAS 21
2.5. MANAJEMEN KONFIGURASI 22
B. ANALISIS STAKEHOLDER INTERNAL EKSTERNAL : PERAN DAN PENGARUHNYA 23
C. KENDALA INTERNAL DAN EKSTERNAL 23
D. STRATEGI MENGATASI KENDALA 24
E. TAHAPAN KEGIATAN 24
F. CAPAIAN (OUTPUT DAN OUTCOMES) 25
GAMBARAN UMUM APLIKASI SISTEM TATA PERSURATAN 26
G. INSTRUMEN MONITORING YANG DIPERGUNAKAN 52

BAB V PENUTUP 53

LAMPIRAN 54

iii
Daftar Gambar

GAMBAR 1 STRUKTUR ORGANISASI KSOP KELAS III............................................. 3


GAMBAR 2 GAMBAR WILAYAH KSOP KELAS III SUNGAI PAKNING ....................... 4
GAMBAR 3 KONDISI SAAT INI SERTA PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN ............. 5
GAMBAR 4 RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN .............................................. 8
GAMBAR 5 ARISITEKTUR PROYEK SISTEM TATA PERSURATAN .......................... 9
GAMBAR 6 GAMBARAN UMUM ALUR LAYANAN SISTEM TATA PERSURATAN 10
GAMBAR 7 LAYANAN PKK ........................................................................................ 12
GAMBAR 8 LK3 .......................................................................................................... 13
GAMBAR 9 SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR ..................................................... 14
GAMBAR 10 METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM TATA PERSURATAN 16
GAMBAR 11 TAHAPAN PEMBANGUNAN SISTEM ................................................... 17
GAMBAR 12 HALAMAN MUKA SISTEM YANG AKAN DIBANGUN ........................... 26
GAMBAR 13 HALAMAN LOGIN SYSTEM.................................................................. 27
GAMBAR 14 FITUR DARI SISTEM YANG DIBANGUN .............................................. 28
GAMBAR 15 LIST SURAT MASUK ............................................................................ 28
GAMBAR 16 DISPOSISI OLEH TU ............................................................................ 29
GAMBAR 17 DISPOSISI LAYANAN SURAT MASUK UNTUK PELAYANAN
PENGGUNA JASA ..................................................................................................... 31
GAMBAR 18 SURAT MASUK PADA KEPALA KANTOR KSOP ................................. 32
GAMBAR 19 HALAMAN RESPONSE DAN DISPOSISI PIMPINAN ........................... 33
GAMBAR 20 HALAMAN VIEW LAMPIRAN ................................................................ 34
GAMBAR 21 UPDATE STATUS SURAT DAN RESPONSE PIMPINAN ..................... 34
GAMBAR 22 LIST SURAT PADA SEKSI LALA DAN KEPELABUHANAN .................. 35
GAMBAR 23 LAYANAN PKK ...................................................................................... 34
GAMBAR 24 LAYANAN LK3 ...................................................................................... 36

iv
GAMBAR 25 LAYANAN SPB ...................................................................................... 38

v
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan adalah Lembaga Pemerintah yang


dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan dan memiliki tugas dan fungsi di
bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, serta pengaturan, pengendalian dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan.Dasar pelaksanaan tugas adalah Peraturan
Menteri Perhubungan nomor : PM 36 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan. Tugas dan Fungsi Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan terdapat dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor : PM 36 tahun 2012 pasal 2 dan 3. Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas III Sei Pakning yang berada di 3 Kabupaten dan 7 Wilayah
kerja sebagai Unit Penyelenggara kegiatan kepelabuhanan sebagai wilayah kerjanya.

Tujuan Proyek Perubahan ini adalah meningatkan kualitas layanan publik, dan internal
di lingkungan KSOP Sei Pakning, Membuat sistem tata persuratan sehingga
memudahkan fungsi monitoring layanan baik oleh pimpinan maupun pengguna jasa.
Menyediakan system digital archving untuk menyimpan seluruh dokumen

Pelaksanaan proyek perubahan ini terbagi dalam beberapa tahap dimulai dari
menyusun Tim counter part, Assesment kebagian, seksi dan wilker. Review progress
bersama Tim counter part, Uji Coba, dan sosialisasi. Dengan peran aktif dari semua
stakeholder yang ada di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sei Pakning.

Saat ini sistem pelayanan publik di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sei Pakning sudah berjalan kurang lebih hampir 2 bulan. Dengan hasil yang
memuaskan dimana semua data sudah dalam bentuk digital dan online. Sehingga
memudahkan semua stakeholder untuk dapat merasakaan manfaatnya. Seperti
mimpinan dapat melakukan monitoring dan membuat disposisi langsung dengan mobile
device, pengguna jasa bisa melihat status permohonannya sudah di proses sampai

vi
dimana, pihak KSOP tidak perlu khawatir akan kehilangan data karena data sudah
dalam bentuk digital dan tersimpan di data center. Dengan hasil yang memuaskan dari
proyek perubahan ini sangat diharapkan bahwa sistem pelayanan publik ini akan terus
dapat digunakan dan di kembangkan lebih lanjut. Tidak terpaku pada 3 Layanan akan
tetapi semua layanan bisa di cover oleh sistem ini.

vii
Bab I Pendahuluan

A. Deskripsi umum/Latar Belakang

Unit kerja Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan kelas III Sungai
Pakning Direktorat Jenderal Perhubungan laut. Sesuai Peraturan Menteri
Perhubungan No. 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata kerja Kantor
Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan. Adapun Tugas Pokok dari KSOP Kelas
III Sungai Pakning adalah Melaksanakan pengawasan dan penegakan
hukum dibidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi
kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan pengendalian dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan
secara komersil.
Sedangkan fungsi unit kerja Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sungai Pakning adalah:
a. Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal,
sertiflkasi keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal
dan penetapan status hukum kapal;
b. Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatanKapal;
c. Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran
terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang
khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian
bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang,
pembangunan fasillitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi,
laiklayar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan
pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal,
serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar;
d. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan
pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan
musibah di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim dan
penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan
pelayaran;

1
e. pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan dipelabuhan yang
terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum
di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran
f. Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan,
serta pengawasan penggunaannya, pengusulan tarif untuk
ditetapkan Menteri;
g. Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan
penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan
penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan
jaringan jalan serta Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;
h. Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan
di pelabuhan, keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di
pelabuhan;
i. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan
melalui pemanduan kapal, penyediaan dan atau pelayanan jasa
kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya
kepada Badan Usaha Pelabuhan
j. Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja
operasional pelayanan jasa kepelabuhanan;
k. pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hukum
dan hubungan masyarakat serta pelapor.

2
Struktur Organisasi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas
III Sungai Pakning

gambar 1 Struktur Organisasi KSOP Kelas III

Kantor KSOP Sei Pakning Terdapat pada 3 wilayah kabupaten dengan


pembagian wilayah kerja sebagai berikut:
1. KABUPATEN BENGKALIS
a. Sungai Pakning ( Pelabuhan Induk )
b. Wilayah kerja Bukit Batu
c. Wilayah Kerja Lubuk Muda
2. KABUPATEN SIAK
a. Wilayah Kerja Sungai Apit
b. Wilayah Kerja Tanjung Buton
3. KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
a. Wilayah Kerja Kurau / Selat Lalang
b. Wilayah Kerja Melibur
c. Wilayah Kerja Bandul

3
gambar 2 Gambar Wilayah KSOP Kelas III Sungai Pakning

Dengan luas nya wilayah kerja tersebut maka diperlukan suatu proses
percepatan terhadap layanan yang dapat dimungkinkan dimonitor oleh
Pimpinan KSOP Sei,Pakning.
Adapun personil yang melakukan pada Wilayah kerja Sei. Pakning terdiri dari
43 orang personil yang tersebar pada seluruh wilayah kerja dengan
diperlengkapi dengan infrastruktur alat pengolah data yang sangat sederhana
berupa perangkat komputer dan laptop untuk mendukung proses-proses
administrasi secara manual tanpa sistem informasi yang terpadu. Adapun
kondisi pelayanan saat ini KSOP Kelas III Sei. Pakning masih belum sesuai
dengan undang-undang no. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik di sebabkan oleh proses layanan berjalan masih secara manual
dan belum tercatat dalam sistem. Sehingga proses tersebut dirasakan masih
sangat konvensional belum transparan sehingga memberi kesan mempersulit
layanan terhadap pengguna jasa kepelabuhanan. Hal tersebut yang diuraikan
diatas amat sangat bertentangan dengan undang-undang no. 14 tentang
keterbukaan informasi dan undang-undang no. 25 tahun 2009 terkait dengan
pelayanan publik yang di sebabkan oleh pengelolaan layanan masih sulit

4
dimonitor sehingga tidak ada transparansi dalam proses pelayanan terhadap
pengguna jasa sehingga proses layanan dirasakan lambat. Setiap proses
persuratan yang berjalan saat ini belum terstruktur dengan baik seluruh
proses berjalan dengan manual mulai dari penyimpanan surat, hingga
penomoran ini akan memberikan dampak kesulitan pada saat dibutuhkan
kembali surat-surat tersebut dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
melakukan penulusuran terhadap fisik surat.

gambar 3 Kondisi saat ini serta perubahan yang diharapkan

Dengan adanya kondisi kekurangan pada layanan tersebut maka dibutuhkan


suatu proses pelayanan secara elektronik yang berbasiskan teknologi
informasi yang terpadu untuk membantu proses pelayanan pengguna jasa
dan proses internal hal ini yang dibiasa disebut dengan layanan SIMPADU.
Seluruh proses SIMPADU adalah mengelektronikan semua jenis layanan.
Pada tahap ini yang akan dibangun dalam waktu singkat merupakan
inkubator dari proses SIMPADU dengan mengembangkan suatu sistem tata
persuratan. Sistem Tata persuratan akan mengatur suatu proses keluar dan
masuknya surat dan alur disposisi berjalan didalam lingkungan KSOP Sei,
Pakning seluruh proses berjalan dapat dengan mudah diawasi dan dimonitor
oleh Pimpinan dan pengguna jasa.

5
Adapun dengan terciptanya layanan tata persuratan ini juga dibutuhkan suatu
pengadaan perangkat keras dan lunak pada kantor KSOP Sei. Pakning yang
dimungkinkan akan kembangkan hingga seluruh Wilker yang ada pada KSOP
Sei. Pakning. Namun demikian karena keterbatasan anggaran dan waktu
pengadaan maka akan dioptimalkan fungsi-fungsi computer yang ada pada
saat ini.

B. Rational Pemilihan/Penetapan area perubahan

Salah satu penilai kinerja organisasi pada KSOP Kelas III S. Pakning adalah
Tersusunnya bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional
pelayanan jasa Kepelabuhanan , dimana dijumpai permasalahan
yang harus diperbaiki yaitu:

a. Rendahnya displin dan kinerja pegawai di KSOP Kelas III


S.Pakning;
b. Belum tertata secara baik tata persuratan, pengarsipan,
perijinan dan pemungutan jasa kepelabuhanan di KSOP Kelas
III S.Pakning;
c. Kurangnya pengawasan terhadap pelayanan kapal masuk
sampai dengan kapal keluar di wilayah kerja KSOP Kelas III S.
Pakning

C. Keterkaitan area perubahan dengan isu stratejik (arah kebijakan


organisasi

Identifikasi solusi dalam menyusun area perubahan antara lain adalah:

a. Menyusun SISPRO dan SLA Tata persuratan terhadap layanan


KSOP Sei. Pakning
b. Membuat Aplikasi awal : Tata persuratan untuk internal dan
untuk menunjang pelayanan publik di KSOP Kelas III S.Pakning;
c. Membuat sistem monitoring kinerja berbasiskan mobile device
interface

6
d. Menyediakan peralatan komunikasi yang lebih baik untuk
menjangkau seluruh Wilker dan Kapal Patroli yang beroperasi di
perairan dalam rangka percepatan pelaporan dan konsolidasi
data untuk menunjang pelayanan publik di KSOP Kelas III
S.Pakning.

Dalam melakukan perubahan tersebut, sasaran reformasi yang ingin


dicapai adalah:
a. Tersusunnya Standard Operating Procedure (SOP) dan Service
Level Arrangement (SLA) untuk pelayanan publik dengan
menggunakan sistem TIK di KSOP Kelas III S.Pakning

b. Tersusunnya Roadmap/ Millestone pelayanan publik dengan


menggunakan sistem TIK di KSOP Kelas III S.Pakning

c. Aplikasi awal : Tata persuratan untuk internal yang akan


menunjang pelayanan publik dengan menggunakan sistem TIK;

d. Melakukan sosialisasi SOP & SLA untuk pelayanan publik kepada


stakeholder dan pengguna jasa pelabuhan di KSOP Kelas III
S.Pakning

e. Penggunaan aplikasi tahap awal untuk menunjang pelayanan


publik di KSOP Kelas III S.Pakning.

7
Bab II Tujuan dan Skop Proyek perubahan

A. Tujuan Proyek Perubahan

Adapun tujuan dari proyek perubahan tersebut adalah:

- Membuat sistem tata persuratan terpadu sehingga memudahkan


fungsi monitoring layanan baik oleh pimpinan maupun oleh pengguna
jasa
- Meningkatkan kualitas pelayanan public dan internal dilingkungan
kantor KSOP Sungai Pakning
- Membuat sistem pelaporan tentang surat keluar masuk dilingkungan
KSOP
- Menyediakan sistem digital archiving yang menyimpan seluruh
dokumen yang berkaitan dengan persuratan dilingkungan kantor
KSOP Sungai Pakning

B. Skop Proyek Perubahan

gambar 4 Ruang Lingkup Proyek perubahan

Dilakukannya proses penyusunan SISPRO dan SLA layanan Kantor KSOP


Sei.Pakning dalam rangka mendukung proses pembangunan sistem tata
persuratan yang terdiri dari workflow system disposisi, sistem digital archiving,
sistem response layanan pada disposisi serta pengembangan sistem
pelaporan layanan tata persuratan. Namun Demikian perlu juga dilakukan

8
kegiatan pendukung diantaranya adalah kegiatan pelatihan dan alih teknologi
serta pengadaan perangkat pendukung alat pengolah data dan jaringan
pendukung proses tata persuratan.
Ada pun berikut ini adalah gambaran ruang lingkup pekerjaan perubahan
yang akan dilakukan

gambar 5 Arisitektur Proyek Sistem Tata persuratan

Secara umum dapat dijelaskan pada gambar diatas model sistem informasi
yang dibangun dapat dimungkinkan diakses langsung melalui browser pada
komputer maupun dapat diakses pada layanan mobile dengan mendownload
aplikasi tersebut. Ada pun yang menjadi sistem profile dari aplikasi terdiri dari
3 core fungsi:
1. Tata persuratan mendokumentasikan layanan surat keluar dan surat
masuk lengkap dengan sistem penomoran surat baju surat serta
layanan disposisinya
2. Digital archiving dan indexing yang merupakan suatu layanan tata
dokumen manajemen yang berfungsi menyimpan dokumen secara
digital dan memiliki fungsi penulusuran yang cepat untuk memangil
dokumen dengan cepat bila dibutuhkan.
3. Flow dan response sistem merupakan suatu flow engine yang
dibangun berdasarkan proses bisnis alur layanan persuratan maupun
layanan terhadap pengguna jasa pada KSOP Sungai Pakning.

9
Seluruh fungsi-fungsi diatas dibangun pada suatu sistem operasi komputer
dengan kemampuan penyimpanan data pada suatu relational database
management system yang tersimpan pada suatu server yang dapat diakses
oleh komputer pegawai dan pimpinan KSOP Sungai Pakning serta
masyarakat pengguna jasa KSOP Sungai Pakning.
Adapun kegiatan-kegiatan pendukung diantaranya adalah:
1. Kegiatan pendataan perusahaan.
2. Kegiatan pendataan kapal
3. Kegiatan sosialisasi terhadap pengguna jasa dan pegawai
dilingkungan KSOP Sungai Pakning
4. Alih teknologi untuk mengupgrade skill SDM Pegawai KSOP Sungai
Pakning yang tunjuk sebagai system adminitrator
5. Serta pelaksanaan Training untuk level pegawai operator system

Dan berikut ini adalah model dari layanan aplikasi jika diimplementasikan
pada Kantor KSOP Sei. Pakning:

gambar 6 Gambaran Umum Alur layanan Sistem Tata Persuratan

10
Adapun secara umum pelayanan yang dilakukan akan berubah dengan
adanya teknologi yang dikembangkan ini alur layanan akan dimulai dari
permohonan dan surat masuk dari pengguna jasa kepada kantor KSOP
Sungai Pakning, staf pada tata usaha akan melakukan filtering terhadap
persyaratan-persyratan lampiran sesuai dengan peraturan yang berlaku jika
surat tersebut berkaitan dengan pelayanan pengguna jasa. Jika seluruh
berkas lampiran lengkap maka berkas masuk akan di digitalisasi untuk
disimpan pada sistem untuk lanjut dokumen tersebut didistribusi sesuai
dengan alur layanan pengguna jasa yang dikehendaki. Proses pemeriksaan
berkas dan persyaratan dapat dilakukan pada unit-unit kerja teknis melalui
sistem digital. Baik kepala seksi maupun staf dapat dimungkinkan
memberikan tanggapan terhadap berkas-berkas tersebut melalui sistem yang
dapat dimonitor oleh pengguna jasa dan kepala Kantor KSOP Sungai
Pakning, dengan demikian aksi terhadap response dapat dengan cepat
diterima pengguna jasa untuk melengkapi berkas maupun menambahkan
persyaratan yang dirasakan kurang. Sehingga pelayanan KSOP Sungai
Pakning akan lebih cepat. Setelah seluruh dokumen lengkap dan tidak ada
kekurangan proses persetujuan atau jawaban dari KSOP Sungai Pakning
akan diberikan melalui proses surat keluar. Setelah surat jawaban dicetak
maka hasil layanan secara bersamaan akan mendapatkan nomor lewat
sistem layanan surat keluar dan hasil cetak tersebut akan di digitalisasi untuk
disimpan sebagai arsip digital dan hasil hardcopy akan diserahkan TU pada
loket surat keluar.

11
Bab III Standar/Kriteria Keberhasilan

A. Standar layanan

Layanan PKK
Standar dokumen persyaratan:
- Penyampaian PKK
- Rencana Pemberitahuan Kapal (RPK) dan PKKA (Kapal Asing)
- Penunjukan Keagenan Kapal dari pemilik atau prinsipal
- Manifest barang Bongkar
- Surat persetujuan berlayar dari pelabuhan asal

Standar alur layanan persuratan:

gambar 7 Layanan PKK

12
Layanan LK3
Standar dokumen persyaratan:
- Penyampaian LK3
- Rencana Pemberitahuan Kapal (RPK) dan PKKA (Kapal Asing)
- Persetujuan bongkar muat barang
- Manifest bongkar/muat barang
- PKK

Standar alur layanan persuratan:

gambar 8 LK3

13
Layanan SPB

Standar dokumen persyaratan:


- Surat permohonan SPB dari Agen Kapal
- Surat pernyataan Nahkoda
- Crew list
- Dokumen Muatan (manifest bongkar/muat)
- CIOQ clearance
- Bukti pelunasan PNBP/PUP

Standar alur layanan persuratan:

gambar 9 Surat persetujuan berlayar

14
B. Kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

- Kemudahan pimpinan KSOP Sei. Pakning dalam melakukan


monitoring layanan;
- Percepatan layanan publik karena proses yang transparan dan bisa
dimonitor;
- Efisiensi penyimpanan berkas dengan digital archiving yang
mempercepat penyimpanan pencarian berkas dengan aman;

Adapun Kunci keberhasilan dari layanan ini adalah:

- Terbentuknya team counter part pada setiap unit kerja yang ditugaskan
mendampingi tim proyek perubahan dalam melakukan kegiatan
pembangunan sistem selama periode development berlangsung
- Tersedianya dana pendukung pembangunan sistem dan operasional
team pelaksanaan proyek pengembangan sistem tata persuratan
- Dilakukannya rapat-rapat dan review secara rutin untuk memonitor
status progress pelaksanaan pekerjaan
- Dilakukannya sosialisasi dan training serta alih teknologi kepada staff
dan pimpinan KSOP Kelas III Sei. Pakning
- Dilakukannya sosialisasi terhadap pengguna jasa kantor KSOP Kelas
III Sei. Pakning
- Tersedianya personil khusus yang melakukan monitoring dan
pemeliharaan terhadap sistem tata persuratan

15
Bab IV Deskripsi & analisis pelaksanaan Proyek
perubahan

A. Pelaksanaan tiap tahapan kegiatan

1. Metodologi Pengembangan

Proses impementasi sistem tata perseuratan dilakukan dengan metode Joint


Application Development. Artinya, pihak tim pengembang dan pemakai akan
ikut bersama-sama dalam pengembangan. Hal ini akan menguntungkan
kedua belah pihak. Bagi pengembang, proses ini akan mempercepat dan
mempermudah pengembangan sistem, sebab berinteraksi langsung sehari-
hari dengan para Pengguna. Bagi pengguna proses ini akan menguntungkan
sebab dengan mengetahui proses pengembangan, maka alih teknologi akan
lebih mudah dan cepat dilakukan.

gambar 10 Metodologi pengembangan sistem tata persuratan

Akibatnya, pemakai akan dapat memodifikasi, merawat dan memperbaiki


sendiri apabila ada kerusakan-kerusakan yang terjadi. Secara umum
tahapan-tahapan implentasi yang akan dilakukan dapat terlihat pada gambar
dibawah ini.

16
gambar 11 Tahapan Pembangunan sistem

1. Tahapan Envision
Pada tahap ini tim akan memberikan penjelasan tentang rencana
pekerjaan yang akan dilakukan.
2. Tahapan Planning / Perancangan desain sistem
Pada tahap ini dilakukan telaah kebutuhan dari pengguna tentang
apa yang akan dilakukan oleh sistem. Keluaran dari tahap ini
adalah :
 End User Interface Design
 Technical Architecture Design
 Database Design
Pada tahap ini juga akan dilakukan pendefinisian sumber data yang
akan digunakan System tata persuratan.
3. Tahapan Development / Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari desain yang sudah
dirancang, seperti struktur database, technical achitektur dan user
interface dari executive dashbord. Pada tahap ini juga akan
dilakukan pengujian dari sistem yang sedang dibuat agar
menghasilkan sistem yang terbaik dari segi performance dan
kebutuhan user.
4. Tahapan Deployment / Implementasi

17
Pada tahap ini akan dilakukan instalasi dari sistem yang sudah
dibuat. Melakukan pelatihan kepada administrator dan pengguna
dilingkungan pengguna.

2. Management Proyek
Komponen-komponen yang menentukan keberhasilan suatu projek antara
lain berdasarkan kerangka waktu, skala prioritas pekerjaan, dan resiko
pekerjaan lainnya. Manajemen projek profesional adalah komponen
penting dari tahap implementasi, perencanaan dan pengawasan secara
periodik aktifitas projek demi tercapainya tujuan projek.
Lima proses manajemen proyek kantor KSOP Sungai Pakning:
1. Pengawasan dan pelaporan
2. Manajemen Kerja
3. Manajemen Sumber daya
4. Manajemen Kualitas
5. Manajemen Konfigurasi

1. Pengawasan dan Pelaporan


Proses ini meliputi aktifitas konfirmasi dari ruang lingkup dan pendekatan
projek, mengakomodir setiap perubahan, masalah dan issue serta resiko
pengawasan. Berisi petunjuk mengenai pengaturan rencana projek dan
status projek.

a. Kemungkinan Perubahan
Perubahan yang terjadi selama projek berlangsung kemungkinan akan
berdampak pada ruang lingkup, arsitektur, dan jangka waktu
pelaksanaan projek, yang pada ujungnya akan mengakibatkan
pembengkakan biaya projek. Hal-hal yang menyangkut perubahan
dalam proyek akan diatur lebih detail yang akan disepakati tim.
prosedur perubahan sebagai berikut:
 Permintaan Perubahan – Suatu perubahan akan di-identifikasi
oleh tim dengan penerbitan dokumen “Request for Change”.

18
 Penugasan – Projek Manajer akan menugaskan anggota tim untuk
meneliti dampak yang terjadi pada system secara keseluruhan jika
perubahan dilakukan.
 Investigasi Perubahan – Investigasi akan dilakukan oleh anggota
tim dengan melibatkan pengguna yang terkait dari KSOP Sungai
Pakning untuk membahas hasil akhir yang diinginkan dan dampak
dari adanya perubahan yang terjadi.
 Evaluasi – Perubahan yang terjadi akan dievaluasi oleh projek
manajer dan pengguna yang memiliki otoritas untuk menentukan
perubahan dari ruang lingkup dan anggaran yang dialokasikan. Jika
perubahan tidak disetujui :
o Tim akan akan mendiskusikan dengan Project leader KSOP
Sungai Pakning.
o Usulan perubahan akan ditinjau ulang, jika memungkinkan, atau
akan dibatalkan .
 Persetujuan dan Implementasi – jika pihak KSOP Sungai Pakning
menyetujui perubahan, Tim akan segera membuat implementasi
perubahan. Rencana projek akan diubah untuk mengakomodasi
perubahan yang terjadi.

b. Pelaporan dan Pengawasan Projek


Sesuai dengan arahan project leader KSOP Sungai Pakning, berikut ini
adalah laporan-laporan yang harus diberikan untuk setiap fase
pekerjaan :
 Laporan Pendahuluan
Laporan ini merupakan laporan awal yang memuat uraian
perencanaan, strategi, pengorganisasian, serta
manajemen proyek. Laporan ini akan
mendasari kegiatan selanjutnya. Laporan ini akan memuat hal-
hal sebagai berikut:
i. Project Charter
ii. Project Scope

19
iii. Project Management
iv. Rekomendasi Tindak Lanjut
 Laporan Pelaksanaan
Laporan ini merupakan laporan perkembangan kegiatan yang
telah dilakukan dan hasil-hasil yang telah dicapai, serta
rekomendasi untuk tindak lanjut. Laporan ini akan memuat
beberapa keluaran berikut ini.
i. Laporan Desain Sistem & Aplikasi
ii. Laporan Pelatihan
iii. Rekomendasi Tindak Lanjut
 Laporan Akhir
Laporan ini merupakan laporan akhir kegiatan yang memuat
secara utuh seluruh kegiatan yang menguraikan pencapaian
aktivitas.
i. Konsolidasi seluruh Luaran (tertera dalam tabel di atas)
ii. Hasil User Acceptance Test (UAT)
iii. Laporan Operasionalisasi Sistem
iv. Laporan Pertanggung Jawaban Pengeluaran

c. Manajemen Resiko
Prosedur pengelolaan manajemen resiko sebagai berikut:
 Pemberitahuan projek manajer akan resiko/ masalah yang ada
sesegera mungkin.
 Mendokumentasikan resiko/masalah yang ada lengkap dengan
tindakan yang diambil serta waktu penyelesaiannya.
 Pemberitahuan kepada pihak KSOP Sungai Pakning akan resiko yang
ada secara proporsional.
 Meninjau ulang dokumentasi harian dan memeriksa kemungkinan
terjadinya resiko yang mungkin timbul serta tindakan yang seharusnya
diambil.

20
2. Manajemen Kerja
Manajemen kerja adalah bentuk tanggung jawab perencanaan dan
implementasi projek. Manajemen kerja juga membantu pengelolaan
anggaran projek. Prosedur ini menentukan bagaimana perencanaan
projek dikelola dalam satu siklus projek manajemen. Prosedur ini juga
mengatur detail masukan dan estimasi kemajuan pekerjaan dalam projek.
Tim merekomendasikan prosedur pengendalian rencana kerja sebagai
berikut:
 Setiap aktifitas projek harus didasarkan pada rencana kerja projek
yang telah disepakati bersama.
 Mengevaluasi tugas dan alokasi sumber daya secara periodik
 Membuat laporan kemajuan projek setiap minggu dengan persentase
dari hasil yang sudah dicapai
 Membuat salinan rencana kerja setelah laporan mingguan

3. Manajemen Sumber Daya


Proses ini bertujuan untuk menentukan keahlian seseorang dalam
penempatan posisi seseorang dalam projek. Prosedur pengendalian
rencana kerja sebagai berikut:
 Perencanaan projek merupakan dasar untuk menentukan tugas-tugas
yang akan dilaksanakan. Manajer Projek akan menentukan apakah
akan menugaskan seseorang berikut tugasnya sesuai dengan
keahliannya.
 Projek Manajer juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah
jadwal setiap anggota timnya sudah sesuai jadwal kerja yang telah
disepakati bersama.
 Rapat antara Projek Manajer dan anggota tim projek akan dilakukan
secara periodik sesuai kesepakatan untuk melihat masalah yang timbul
serta membahas tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan
masalah tersebut.

4. Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah bentuk pengukuran pencapaian projek agar
memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh KSOP Sungai Pakning.

21
Proses manajemen kualitas akan dilakukan selama projek berlangsung.
Prosedur manajemen kualitas sebagai berikut:
 Semua hal yang dihasilkan oleh projek seharusnya dievaluasi secara
seksama oleh anggota tim bersama dengan KSOP Sungai Pakning.
 Mengevaluasi setiap umpan balik yang dilakukan oleh KSOP Sungai
Pakning secara berkala (setiap 1-2 hari kerja).
 Setiap hasil keluaran akan didokumentasikan untuk mempermudah
proses „audit trail‟.
 Dokumentasi yang dihasilkan setelah disetujui oleh Anggota tim projek
KSOP Sungai Pakning akan dievaluasi dan ditanda-tangani sebagai
bentuk persetujuan atas hasil yang telah dicapai.
 Anggota tim projek KSOP Sungai Pakning akan diberikan salinan
dokumentasi projek.
 Setiap hasil keluaran penting dicapai, paling tidak akan dievaluasi oleh
projek manajer atau seseorang yang bertanggung jawab terhadap
jalannya proses di KSOP Sungai Pakning.

5. Manajemen Konfigurasi
Proses ini menggambarkan bagaimana penyimpanan, pengorganisasian,
pencarian ulang dan pemantauan semua komponen yang dihasilkan
dalam projek. Prosesnya meliputi:
 Standar Penamaan
 Standar Penyimpanan (Perpustakaan Project)
 Kendali Versi

22
B. Analisis stakeholder internal eksternal : peran dan pengaruhnya

1. Stake Holder Internal:


a. Pimpinan KSOP Sei.Pakning (Mendukung) dapat memantau
seluruh layanan secara real time dan dimana saja lewat mobile
device interface
b. Staff KSOP Sei. Pakning (Menghambat) perubahan pola kerja yang
semula manual menggunakan teknologi sehingga butuh
peningkatan kemampuan opersional teknologi informasi
c. DISNAV Kelas I Dumai (Mendukung) mempercepat koordinasi dan
kerjasama antara KSOP Sei.Pakning dengan DISNAV Kelas I
Dumai
2. Stake Holder External:
a. Pelaut (Mendukung) setiap layanan akan sangat transparan
sehingga mempercepat proses layanan
b. Perusahaan angkutan laut (Mendukung) setiap layanan akan
sangat transparan sehingga mempercepat proses layanan
c. Perusahaan Forwarder(Mendukung) setiap layanan akan sangat
transparan sehingga mempercepat proses layanan
d. Other Government agency(Mendukung) setiap layanan akan
sangat transparan sehingga mempercepat proses koordinasi
e. Badan Usaha Pelabuhan (Mendukung) setiap layanan akan sangat
transparan sehingga mempercepat proses koordinasi
f. PUSDATIN (Menghambat) Proses koordinasi dan permintaan
rekomendasi yang akan memakan waktu yang sangat lama
g. DITJEN HUBLA (Mendukung) dengan adanya sistem ini
memudahkan pembuatan laporan layanan sesuai dengan yang
diharapkan Kantor Pusat DITJEN HUBLA

C. Kendala Internal dan Eksternal


1. Resiko perubahan model kerja staff dari layanan manual ke elektronik
yang membutuhkan kemampuan tambahan kemampuan operasional
teknologi informasi

23
2. Resiko kekurangan personil dengan kemampuan pemeliharaan dan
operasional teknologi informasi

D. Strategi mengatasi Kendala


Adapun strategi yang akan dilakukan terkait dengan menghadapi kendala
adalah sebagai berikut:
1. Terkait dengan kurangnya kemampuan personil terhadap penggunaan
sistem informasi berbasis elektronik dapat diantisipasi dengan
pelaksanaan training, pendampingan dan alih teknologi selama project
berjalan dalam jangka waktu tertentu, selain itu juga dibuatkan surat
edaran kepala kantor KSOP Kelas III Sei. Pakning untuk menwajibkan
proses layanan menggunakan sistem informasi pada surat ini juga
dibuat suatu reward and punishment untuk mendukung operasional
sistem yang dibangun
2. Terkait dengan kekurangan personil yang bertugas pemeliharaan dan
operasional akan dibentuk taskforce team pada seluruh unit kerja
KSOP Sei. Pakning sehingga terbentuk Personil untuk operasional dan
pemeliharaan sistem selain itu juga setiap Personil yang ditunjuk
diwajibkan mengikutin pelatihan terkait dengan tata cara operasional
dan pemeliharaan sistem informasi

E. Tahapan Kegiatan
Waktu (dalam minggu)
Tahapan kegiatan
1 2 3 4 5
Kick off meeting dan pembentukan tim

proyek perubahan
Assessmen bisnis proses perusratan dan

pelayanan KSOP Kelas III Sei Pakning
Development sistem pelayanan prima
√ √
dan training entry data
Development mobile device application

untuk pimpinan KSOP
Uji coba dan Sosialisasi
√ √

24
F. Capaian (Output dan outcomes)
Ouput / Outcomes Uraian
Dokumen assessment tata persuratan Dokumen yang dihasilkan dari assement
dengan melakukan pengumpulan data dan
wawancara kepada narasumber (wilker) .
Workflow aplikasi tata persuratan Sistem informasi yang dihasilkan memiliki
kemampuan mengatur alur disposisi surat
sesuai dengan jenis layanan dan kebutuhan
persuratan yang diinginkan oleh para
stakeholder KSOP Kelas III Sei. Pakning
Sistem Digital archiving Sistem penyimpanan surat masuk dan
keluar dengan model indexing dan kategori
untuk memudahkan pencarian dan
penelusuran surat apabila dibutuhkan
dimasa mendatang.
Sistem Pelaporan tata persuratan Laporan rekapitulasi hasil layanan sistem
tata persuratan berdasarkan periode yang
telah ditentukan
Sistem response tata perusuratan Kemampuan ini difokuskan pada layanan
surat yang berkaitan dengan pelayanan
publik yang memerlukan tindakan
pelayanan yang cepat sehingga bila terjadi
kekurangan pada berkas dapat diberikan
pada response tersebut untuk pengguna
jasa segera melengkapinya.
Pelatihan dan alihteknologi Kegiatan change management yang
mengarah pada penguasaan staf pada
layanan persuratan secara elektronik dan
pembentukan perubahan paradigma berpikir
dari pola layanan konvensional kepada
layanan prima berbasiskan elektronik
Perangkat computer dan jaringan Pembangunan infrastruktur jaringan
sederhana pendukung layanan sistem persuratan

25
Gambaran umum aplikasi Sistem Tata Persuratan

SISTEM INFORMASI PERSURATAN


PELABUHAN SEI PAKNING

Sistem informasi persuratan pelabuhan sei pakning saat ini memiliki 12


module utama diantaranya adalah :
1. Module Login
2. Module Loket Penerima Surat
3. Module Loket Pengeluaran surat
4. Module Disposisi Ka TU / Kasubag TU
5. Module Disposisi Kepala Kantor
6. Module PKK (Pemberitahuan Kedatangan Kapal)
7. Module LK3 (Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal)
8. Module SPB (Surat Persetujuan Berlayar)
9. Module Master Data Persuratan Berdasarkan Kode Pola Klasifikasi
10. Module Master Data Lembaga / Instansi
11. Module User Management
12. Module Setting Nomor Agena
13. Module TV Wall

26
1. Module Login

Pada module login anda akan di hadapkan dengan tampilan diatas, anda
hanya di perkenankan masuk kedalam system dengan menggunakan
username dan password yang sudah ditanda tangani oleh administrator.
Untuk sementara anda bisa login dengan menggunakan username “qq”
dan password “qq”

2. Module Loket Penerima Surat


Pada module ini hanya di gunakan oleh staff TU yang mana staff TU
tersebut harus menginput data surat masuk, agar seluruh surat masuk
tersebut dapat tersimapan oleh sistem ini. Pada form pernerimaan surat /
form surat masuk. Mengungkinakan semua surat masuk di input. Akan
tetapi untuk proses layanan saat ini hanya 3 layanan saya yakni PKK, LK3
dan SPB. Berikut ini adalah tampilan data loket pernerima surat.

27
3. Module Loket Pengeluaran surat

28
Gambar di atas merupakan form input surat keluar, dimana nomor surat
yang di bentuk oleh system menggunakan pola kode klasifikasi standar
tata usaha.

29
4. Module Disposisi Ka TU / Kasubag TU

Pada gambar diatas Ka bag TU / Ka Subag TU, akan di hadapkan dengan


daftar surat masuk yang akan di lakukan disposisi. Dibawah ini merupakan
form disposisi untuk Ka TU

30
5. Module Disposisi Kepala Kantor
Tidak berbeda dengan Ka Bag Tu, kepala kantor juga akan melakukan
disposisi, hanya saja surat yang masuk hanya surat yang sudah di ketahui
oleh Ka TU/ Ka Subag TU

31
32
33
6. Module PKK (Pemberitahuan Kedatangan Kapal)

34
35
7. Module LK3 (Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal)

36
37
8. Module SPB (Surat Persetujuan Berlayar)

38
9. Module Master Data Persuratan Berdasarkan Kode Pola Klasifikasi

39
10. Module Master Data Lembaga / Instansi

40
11. Module User Management

41
12. Module Setting Nomor Agena

42
43
13. Module TV Wall
Module ini berfungsi untuk menampilkan data pada TV yang ada di ruang
tunggu. Sehingga pengguna jasa bisa melihat proses permohonan yang
berjalan sudah sampai dimana.

44
Halaman Login Aplikasi ME-PAKNING

45
Tampilan dashboard di handpone

46
Tampilan dashboard pada tablet

47
Menu Pada Aplikasi ME-Pakning

48
Tampilan menu daftar surat

49
Tampilan Detail Surat dan Halaman Disposisi KK

50
Halaman Disposisi Kepala Kantor

51
F. Instrumen Minitoring yang dipergunakan

gambar 12 Jadwal Pelakasanaan

52
Bab V Penutup
A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diharapkan seluruh tujuan terkait


dengan perbaikan kinerja menjadi suatu poin perubahan yang baik pada
kantor KSOP Sungai Pakning adapun perubahan yang diharapakan adalah
sebagai berikut:
1. Setiap layanan dapat dimonitoring dengan baik oleh pimpinan KSOP
sungai Pakning, kepala Seksi dan para Ka.Wilker didaerah operasi
KSOP Sungai Pakning.
2. Terciptanya tranparansi layanan kepada seluruh pengguna jasa
dilingkungan pelabuhan sungai Pakning
3. Peningkatan kemampuan sumber daya personil terkait dengan
pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi dalam membantu
proses pelayanan pengguna jasa dan pelayanan publik pada kantor
KSOP Sungai Pakning

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang diberikan pada proyek perubahan ini adalah agar
lebih memaximalkan pelayanan beberapa ruang lingkup kedepan yang perlu
dikembangkan antara lain:
1. Pengembangan layanan berorientasi pada seluruh produk yang
dihasilkan oleh masing-masing seksi yang ada.
2. Pengembangan infrastruktur seperti ruang server, jaringan local dan
koneksi pada publik via jaringan internet
3. Integrasi dengan Other Goverment agency pada area pelabuhan yang
diwadahi dalam Inaportnet
4. Pengembangan sistem executive report untuk konsumsi pimpinan
Direktorat Jenderal Perhubungan laut serta kemenetrian perhubungan
untuk skala yang lebih luas.

53
LAMPIRAN :

54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65

Anda mungkin juga menyukai