DISUSUN OLEH :
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR PERHUBUNGAN
BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan pada penulis sehingga Proyek Perubahan yang berjudul
“PENINGKATAN LAYANAN PRIMA KANTOR KSOP KELAS III SEI PAKNING
DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PENDUKUNG PELAYANAN
TERPADU” ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah turut serta dalam
penyelesaian Proyek Perubahan ini. Sebab tanpa bantuan banyak pihak, penulis tidak
akan dapat berbuat banyak dalam penyelesaian Proyek Perubahan ini. Oleh karena itu
pada kesempatan ini sudah selayaknya penulis mengungkapkan terima kasih kami
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Capt Bobby Mamahit, selaku Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang
telah memberikan dukungan dan persetujuan penyelesaian Proyek Perubahan ini
dilaksanakan di Kantor KSOP Kelas III Sei Pakning
2. Sekditjen Perhubungan Laut yang telah memberikan persetujuan untuk mengikuti
Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XXXIII di Pusbang SDM Aparatur
Perhubungan, di Kota Bogor;
3. Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan ;
4. Bapak Drs. Bambang Purwanto selaku mentor yang telah memberikan tempat dan
dukungan untuk penyelesaian Proyek Perubahan ini;
5. Bapak Edi Nursalam MSTr sebagai Coach Proyek Perubahan telah membimbing,
mengarahkan serta memberikan saran saran dalam penulisan hingga selesainya
Proyek Perubahan ini dengan baik;
6. Seluruh staf Kantor KSOP Kelas III Sei Pakning yang telah membantu dalam
penyelesaian Proyek Perubahan ini
7. Teristimewa Istriku tercinta Bonita Gerdaria Oetami, anak - anakku Achmad Fauan,
Unique Raffella, Rastafaria Ronny Jr, Siti Angeley Marsja Ronny, dan cucuku
tersayang michela yang telah memberikan dukungan dan semangat di dalam
mengikuti Diklat dan penyelesaian penulisan Proyek Perubahan ini;
i
8. Orang tua terkasih, atas semua doa, harapan serta dukungan dan pemberian
semangat di dalam mengikuti Diklat ;
9. Para Pengajar/Widyaiswara, Panitia Penyelenggara, Rekan-rekan Peserta Diklat
Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XXXIII Tahun 2015, atas dukungan dan
kebersamaan selama ini;
Penulis menyadari bahwa Proyek Perubahan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan Proyek Perubahan ini. Akhirnya dengan tulus dan rendah hati semoga
Proyek Perubahan ini dapat bermanfaat bagi Kantor KSOP Kelas III Sei Pakning,
penulis dan pembaca pada umumnya.
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. DESKRIPSI UMUM/LATAR BELAKANG 1
B. RATIONAL PEMILIHAN/PENETAPAN AREA PERUBAHAN 6
C. KETERKAITAN AREA PERUBAHAN DENGAN ISU STRATEJIK (ARAH KEBIJAKAN ORGANISASI 6
BAB V PENUTUP 53
LAMPIRAN 54
iii
Daftar Gambar
iv
GAMBAR 25 LAYANAN SPB ...................................................................................... 38
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tujuan Proyek Perubahan ini adalah meningatkan kualitas layanan publik, dan internal
di lingkungan KSOP Sei Pakning, Membuat sistem tata persuratan sehingga
memudahkan fungsi monitoring layanan baik oleh pimpinan maupun pengguna jasa.
Menyediakan system digital archving untuk menyimpan seluruh dokumen
Pelaksanaan proyek perubahan ini terbagi dalam beberapa tahap dimulai dari
menyusun Tim counter part, Assesment kebagian, seksi dan wilker. Review progress
bersama Tim counter part, Uji Coba, dan sosialisasi. Dengan peran aktif dari semua
stakeholder yang ada di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sei Pakning.
Saat ini sistem pelayanan publik di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sei Pakning sudah berjalan kurang lebih hampir 2 bulan. Dengan hasil yang
memuaskan dimana semua data sudah dalam bentuk digital dan online. Sehingga
memudahkan semua stakeholder untuk dapat merasakaan manfaatnya. Seperti
mimpinan dapat melakukan monitoring dan membuat disposisi langsung dengan mobile
device, pengguna jasa bisa melihat status permohonannya sudah di proses sampai
vi
dimana, pihak KSOP tidak perlu khawatir akan kehilangan data karena data sudah
dalam bentuk digital dan tersimpan di data center. Dengan hasil yang memuaskan dari
proyek perubahan ini sangat diharapkan bahwa sistem pelayanan publik ini akan terus
dapat digunakan dan di kembangkan lebih lanjut. Tidak terpaku pada 3 Layanan akan
tetapi semua layanan bisa di cover oleh sistem ini.
vii
Bab I Pendahuluan
Unit kerja Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan kelas III Sungai
Pakning Direktorat Jenderal Perhubungan laut. Sesuai Peraturan Menteri
Perhubungan No. 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata kerja Kantor
Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan. Adapun Tugas Pokok dari KSOP Kelas
III Sungai Pakning adalah Melaksanakan pengawasan dan penegakan
hukum dibidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi
kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan pengendalian dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan
secara komersil.
Sedangkan fungsi unit kerja Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sungai Pakning adalah:
a. Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal,
sertiflkasi keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal
dan penetapan status hukum kapal;
b. Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatanKapal;
c. Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran
terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang
khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian
bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang,
pembangunan fasillitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi,
laiklayar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan
pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal,
serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar;
d. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan
pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan
musibah di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim dan
penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan
pelayaran;
1
e. pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan dipelabuhan yang
terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum
di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran
f. Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan,
serta pengawasan penggunaannya, pengusulan tarif untuk
ditetapkan Menteri;
g. Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan
penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan
penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan
jaringan jalan serta Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;
h. Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan
di pelabuhan, keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di
pelabuhan;
i. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan
melalui pemanduan kapal, penyediaan dan atau pelayanan jasa
kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya
kepada Badan Usaha Pelabuhan
j. Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja
operasional pelayanan jasa kepelabuhanan;
k. pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hukum
dan hubungan masyarakat serta pelapor.
2
Struktur Organisasi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas
III Sungai Pakning
3
gambar 2 Gambar Wilayah KSOP Kelas III Sungai Pakning
Dengan luas nya wilayah kerja tersebut maka diperlukan suatu proses
percepatan terhadap layanan yang dapat dimungkinkan dimonitor oleh
Pimpinan KSOP Sei,Pakning.
Adapun personil yang melakukan pada Wilayah kerja Sei. Pakning terdiri dari
43 orang personil yang tersebar pada seluruh wilayah kerja dengan
diperlengkapi dengan infrastruktur alat pengolah data yang sangat sederhana
berupa perangkat komputer dan laptop untuk mendukung proses-proses
administrasi secara manual tanpa sistem informasi yang terpadu. Adapun
kondisi pelayanan saat ini KSOP Kelas III Sei. Pakning masih belum sesuai
dengan undang-undang no. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik di sebabkan oleh proses layanan berjalan masih secara manual
dan belum tercatat dalam sistem. Sehingga proses tersebut dirasakan masih
sangat konvensional belum transparan sehingga memberi kesan mempersulit
layanan terhadap pengguna jasa kepelabuhanan. Hal tersebut yang diuraikan
diatas amat sangat bertentangan dengan undang-undang no. 14 tentang
keterbukaan informasi dan undang-undang no. 25 tahun 2009 terkait dengan
pelayanan publik yang di sebabkan oleh pengelolaan layanan masih sulit
4
dimonitor sehingga tidak ada transparansi dalam proses pelayanan terhadap
pengguna jasa sehingga proses layanan dirasakan lambat. Setiap proses
persuratan yang berjalan saat ini belum terstruktur dengan baik seluruh
proses berjalan dengan manual mulai dari penyimpanan surat, hingga
penomoran ini akan memberikan dampak kesulitan pada saat dibutuhkan
kembali surat-surat tersebut dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
melakukan penulusuran terhadap fisik surat.
5
Adapun dengan terciptanya layanan tata persuratan ini juga dibutuhkan suatu
pengadaan perangkat keras dan lunak pada kantor KSOP Sei. Pakning yang
dimungkinkan akan kembangkan hingga seluruh Wilker yang ada pada KSOP
Sei. Pakning. Namun demikian karena keterbatasan anggaran dan waktu
pengadaan maka akan dioptimalkan fungsi-fungsi computer yang ada pada
saat ini.
Salah satu penilai kinerja organisasi pada KSOP Kelas III S. Pakning adalah
Tersusunnya bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional
pelayanan jasa Kepelabuhanan , dimana dijumpai permasalahan
yang harus diperbaiki yaitu:
6
d. Menyediakan peralatan komunikasi yang lebih baik untuk
menjangkau seluruh Wilker dan Kapal Patroli yang beroperasi di
perairan dalam rangka percepatan pelaporan dan konsolidasi
data untuk menunjang pelayanan publik di KSOP Kelas III
S.Pakning.
7
Bab II Tujuan dan Skop Proyek perubahan
8
kegiatan pendukung diantaranya adalah kegiatan pelatihan dan alih teknologi
serta pengadaan perangkat pendukung alat pengolah data dan jaringan
pendukung proses tata persuratan.
Ada pun berikut ini adalah gambaran ruang lingkup pekerjaan perubahan
yang akan dilakukan
Secara umum dapat dijelaskan pada gambar diatas model sistem informasi
yang dibangun dapat dimungkinkan diakses langsung melalui browser pada
komputer maupun dapat diakses pada layanan mobile dengan mendownload
aplikasi tersebut. Ada pun yang menjadi sistem profile dari aplikasi terdiri dari
3 core fungsi:
1. Tata persuratan mendokumentasikan layanan surat keluar dan surat
masuk lengkap dengan sistem penomoran surat baju surat serta
layanan disposisinya
2. Digital archiving dan indexing yang merupakan suatu layanan tata
dokumen manajemen yang berfungsi menyimpan dokumen secara
digital dan memiliki fungsi penulusuran yang cepat untuk memangil
dokumen dengan cepat bila dibutuhkan.
3. Flow dan response sistem merupakan suatu flow engine yang
dibangun berdasarkan proses bisnis alur layanan persuratan maupun
layanan terhadap pengguna jasa pada KSOP Sungai Pakning.
9
Seluruh fungsi-fungsi diatas dibangun pada suatu sistem operasi komputer
dengan kemampuan penyimpanan data pada suatu relational database
management system yang tersimpan pada suatu server yang dapat diakses
oleh komputer pegawai dan pimpinan KSOP Sungai Pakning serta
masyarakat pengguna jasa KSOP Sungai Pakning.
Adapun kegiatan-kegiatan pendukung diantaranya adalah:
1. Kegiatan pendataan perusahaan.
2. Kegiatan pendataan kapal
3. Kegiatan sosialisasi terhadap pengguna jasa dan pegawai
dilingkungan KSOP Sungai Pakning
4. Alih teknologi untuk mengupgrade skill SDM Pegawai KSOP Sungai
Pakning yang tunjuk sebagai system adminitrator
5. Serta pelaksanaan Training untuk level pegawai operator system
Dan berikut ini adalah model dari layanan aplikasi jika diimplementasikan
pada Kantor KSOP Sei. Pakning:
10
Adapun secara umum pelayanan yang dilakukan akan berubah dengan
adanya teknologi yang dikembangkan ini alur layanan akan dimulai dari
permohonan dan surat masuk dari pengguna jasa kepada kantor KSOP
Sungai Pakning, staf pada tata usaha akan melakukan filtering terhadap
persyaratan-persyratan lampiran sesuai dengan peraturan yang berlaku jika
surat tersebut berkaitan dengan pelayanan pengguna jasa. Jika seluruh
berkas lampiran lengkap maka berkas masuk akan di digitalisasi untuk
disimpan pada sistem untuk lanjut dokumen tersebut didistribusi sesuai
dengan alur layanan pengguna jasa yang dikehendaki. Proses pemeriksaan
berkas dan persyaratan dapat dilakukan pada unit-unit kerja teknis melalui
sistem digital. Baik kepala seksi maupun staf dapat dimungkinkan
memberikan tanggapan terhadap berkas-berkas tersebut melalui sistem yang
dapat dimonitor oleh pengguna jasa dan kepala Kantor KSOP Sungai
Pakning, dengan demikian aksi terhadap response dapat dengan cepat
diterima pengguna jasa untuk melengkapi berkas maupun menambahkan
persyaratan yang dirasakan kurang. Sehingga pelayanan KSOP Sungai
Pakning akan lebih cepat. Setelah seluruh dokumen lengkap dan tidak ada
kekurangan proses persetujuan atau jawaban dari KSOP Sungai Pakning
akan diberikan melalui proses surat keluar. Setelah surat jawaban dicetak
maka hasil layanan secara bersamaan akan mendapatkan nomor lewat
sistem layanan surat keluar dan hasil cetak tersebut akan di digitalisasi untuk
disimpan sebagai arsip digital dan hasil hardcopy akan diserahkan TU pada
loket surat keluar.
11
Bab III Standar/Kriteria Keberhasilan
A. Standar layanan
Layanan PKK
Standar dokumen persyaratan:
- Penyampaian PKK
- Rencana Pemberitahuan Kapal (RPK) dan PKKA (Kapal Asing)
- Penunjukan Keagenan Kapal dari pemilik atau prinsipal
- Manifest barang Bongkar
- Surat persetujuan berlayar dari pelabuhan asal
12
Layanan LK3
Standar dokumen persyaratan:
- Penyampaian LK3
- Rencana Pemberitahuan Kapal (RPK) dan PKKA (Kapal Asing)
- Persetujuan bongkar muat barang
- Manifest bongkar/muat barang
- PKK
gambar 8 LK3
13
Layanan SPB
14
B. Kriteria keberhasilan
- Terbentuknya team counter part pada setiap unit kerja yang ditugaskan
mendampingi tim proyek perubahan dalam melakukan kegiatan
pembangunan sistem selama periode development berlangsung
- Tersedianya dana pendukung pembangunan sistem dan operasional
team pelaksanaan proyek pengembangan sistem tata persuratan
- Dilakukannya rapat-rapat dan review secara rutin untuk memonitor
status progress pelaksanaan pekerjaan
- Dilakukannya sosialisasi dan training serta alih teknologi kepada staff
dan pimpinan KSOP Kelas III Sei. Pakning
- Dilakukannya sosialisasi terhadap pengguna jasa kantor KSOP Kelas
III Sei. Pakning
- Tersedianya personil khusus yang melakukan monitoring dan
pemeliharaan terhadap sistem tata persuratan
15
Bab IV Deskripsi & analisis pelaksanaan Proyek
perubahan
1. Metodologi Pengembangan
16
gambar 11 Tahapan Pembangunan sistem
1. Tahapan Envision
Pada tahap ini tim akan memberikan penjelasan tentang rencana
pekerjaan yang akan dilakukan.
2. Tahapan Planning / Perancangan desain sistem
Pada tahap ini dilakukan telaah kebutuhan dari pengguna tentang
apa yang akan dilakukan oleh sistem. Keluaran dari tahap ini
adalah :
End User Interface Design
Technical Architecture Design
Database Design
Pada tahap ini juga akan dilakukan pendefinisian sumber data yang
akan digunakan System tata persuratan.
3. Tahapan Development / Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari desain yang sudah
dirancang, seperti struktur database, technical achitektur dan user
interface dari executive dashbord. Pada tahap ini juga akan
dilakukan pengujian dari sistem yang sedang dibuat agar
menghasilkan sistem yang terbaik dari segi performance dan
kebutuhan user.
4. Tahapan Deployment / Implementasi
17
Pada tahap ini akan dilakukan instalasi dari sistem yang sudah
dibuat. Melakukan pelatihan kepada administrator dan pengguna
dilingkungan pengguna.
2. Management Proyek
Komponen-komponen yang menentukan keberhasilan suatu projek antara
lain berdasarkan kerangka waktu, skala prioritas pekerjaan, dan resiko
pekerjaan lainnya. Manajemen projek profesional adalah komponen
penting dari tahap implementasi, perencanaan dan pengawasan secara
periodik aktifitas projek demi tercapainya tujuan projek.
Lima proses manajemen proyek kantor KSOP Sungai Pakning:
1. Pengawasan dan pelaporan
2. Manajemen Kerja
3. Manajemen Sumber daya
4. Manajemen Kualitas
5. Manajemen Konfigurasi
a. Kemungkinan Perubahan
Perubahan yang terjadi selama projek berlangsung kemungkinan akan
berdampak pada ruang lingkup, arsitektur, dan jangka waktu
pelaksanaan projek, yang pada ujungnya akan mengakibatkan
pembengkakan biaya projek. Hal-hal yang menyangkut perubahan
dalam proyek akan diatur lebih detail yang akan disepakati tim.
prosedur perubahan sebagai berikut:
Permintaan Perubahan – Suatu perubahan akan di-identifikasi
oleh tim dengan penerbitan dokumen “Request for Change”.
18
Penugasan – Projek Manajer akan menugaskan anggota tim untuk
meneliti dampak yang terjadi pada system secara keseluruhan jika
perubahan dilakukan.
Investigasi Perubahan – Investigasi akan dilakukan oleh anggota
tim dengan melibatkan pengguna yang terkait dari KSOP Sungai
Pakning untuk membahas hasil akhir yang diinginkan dan dampak
dari adanya perubahan yang terjadi.
Evaluasi – Perubahan yang terjadi akan dievaluasi oleh projek
manajer dan pengguna yang memiliki otoritas untuk menentukan
perubahan dari ruang lingkup dan anggaran yang dialokasikan. Jika
perubahan tidak disetujui :
o Tim akan akan mendiskusikan dengan Project leader KSOP
Sungai Pakning.
o Usulan perubahan akan ditinjau ulang, jika memungkinkan, atau
akan dibatalkan .
Persetujuan dan Implementasi – jika pihak KSOP Sungai Pakning
menyetujui perubahan, Tim akan segera membuat implementasi
perubahan. Rencana projek akan diubah untuk mengakomodasi
perubahan yang terjadi.
19
iii. Project Management
iv. Rekomendasi Tindak Lanjut
Laporan Pelaksanaan
Laporan ini merupakan laporan perkembangan kegiatan yang
telah dilakukan dan hasil-hasil yang telah dicapai, serta
rekomendasi untuk tindak lanjut. Laporan ini akan memuat
beberapa keluaran berikut ini.
i. Laporan Desain Sistem & Aplikasi
ii. Laporan Pelatihan
iii. Rekomendasi Tindak Lanjut
Laporan Akhir
Laporan ini merupakan laporan akhir kegiatan yang memuat
secara utuh seluruh kegiatan yang menguraikan pencapaian
aktivitas.
i. Konsolidasi seluruh Luaran (tertera dalam tabel di atas)
ii. Hasil User Acceptance Test (UAT)
iii. Laporan Operasionalisasi Sistem
iv. Laporan Pertanggung Jawaban Pengeluaran
c. Manajemen Resiko
Prosedur pengelolaan manajemen resiko sebagai berikut:
Pemberitahuan projek manajer akan resiko/ masalah yang ada
sesegera mungkin.
Mendokumentasikan resiko/masalah yang ada lengkap dengan
tindakan yang diambil serta waktu penyelesaiannya.
Pemberitahuan kepada pihak KSOP Sungai Pakning akan resiko yang
ada secara proporsional.
Meninjau ulang dokumentasi harian dan memeriksa kemungkinan
terjadinya resiko yang mungkin timbul serta tindakan yang seharusnya
diambil.
20
2. Manajemen Kerja
Manajemen kerja adalah bentuk tanggung jawab perencanaan dan
implementasi projek. Manajemen kerja juga membantu pengelolaan
anggaran projek. Prosedur ini menentukan bagaimana perencanaan
projek dikelola dalam satu siklus projek manajemen. Prosedur ini juga
mengatur detail masukan dan estimasi kemajuan pekerjaan dalam projek.
Tim merekomendasikan prosedur pengendalian rencana kerja sebagai
berikut:
Setiap aktifitas projek harus didasarkan pada rencana kerja projek
yang telah disepakati bersama.
Mengevaluasi tugas dan alokasi sumber daya secara periodik
Membuat laporan kemajuan projek setiap minggu dengan persentase
dari hasil yang sudah dicapai
Membuat salinan rencana kerja setelah laporan mingguan
4. Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah bentuk pengukuran pencapaian projek agar
memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh KSOP Sungai Pakning.
21
Proses manajemen kualitas akan dilakukan selama projek berlangsung.
Prosedur manajemen kualitas sebagai berikut:
Semua hal yang dihasilkan oleh projek seharusnya dievaluasi secara
seksama oleh anggota tim bersama dengan KSOP Sungai Pakning.
Mengevaluasi setiap umpan balik yang dilakukan oleh KSOP Sungai
Pakning secara berkala (setiap 1-2 hari kerja).
Setiap hasil keluaran akan didokumentasikan untuk mempermudah
proses „audit trail‟.
Dokumentasi yang dihasilkan setelah disetujui oleh Anggota tim projek
KSOP Sungai Pakning akan dievaluasi dan ditanda-tangani sebagai
bentuk persetujuan atas hasil yang telah dicapai.
Anggota tim projek KSOP Sungai Pakning akan diberikan salinan
dokumentasi projek.
Setiap hasil keluaran penting dicapai, paling tidak akan dievaluasi oleh
projek manajer atau seseorang yang bertanggung jawab terhadap
jalannya proses di KSOP Sungai Pakning.
5. Manajemen Konfigurasi
Proses ini menggambarkan bagaimana penyimpanan, pengorganisasian,
pencarian ulang dan pemantauan semua komponen yang dihasilkan
dalam projek. Prosesnya meliputi:
Standar Penamaan
Standar Penyimpanan (Perpustakaan Project)
Kendali Versi
22
B. Analisis stakeholder internal eksternal : peran dan pengaruhnya
23
2. Resiko kekurangan personil dengan kemampuan pemeliharaan dan
operasional teknologi informasi
E. Tahapan Kegiatan
Waktu (dalam minggu)
Tahapan kegiatan
1 2 3 4 5
Kick off meeting dan pembentukan tim
√
proyek perubahan
Assessmen bisnis proses perusratan dan
√
pelayanan KSOP Kelas III Sei Pakning
Development sistem pelayanan prima
√ √
dan training entry data
Development mobile device application
√
untuk pimpinan KSOP
Uji coba dan Sosialisasi
√ √
24
F. Capaian (Output dan outcomes)
Ouput / Outcomes Uraian
Dokumen assessment tata persuratan Dokumen yang dihasilkan dari assement
dengan melakukan pengumpulan data dan
wawancara kepada narasumber (wilker) .
Workflow aplikasi tata persuratan Sistem informasi yang dihasilkan memiliki
kemampuan mengatur alur disposisi surat
sesuai dengan jenis layanan dan kebutuhan
persuratan yang diinginkan oleh para
stakeholder KSOP Kelas III Sei. Pakning
Sistem Digital archiving Sistem penyimpanan surat masuk dan
keluar dengan model indexing dan kategori
untuk memudahkan pencarian dan
penelusuran surat apabila dibutuhkan
dimasa mendatang.
Sistem Pelaporan tata persuratan Laporan rekapitulasi hasil layanan sistem
tata persuratan berdasarkan periode yang
telah ditentukan
Sistem response tata perusuratan Kemampuan ini difokuskan pada layanan
surat yang berkaitan dengan pelayanan
publik yang memerlukan tindakan
pelayanan yang cepat sehingga bila terjadi
kekurangan pada berkas dapat diberikan
pada response tersebut untuk pengguna
jasa segera melengkapinya.
Pelatihan dan alihteknologi Kegiatan change management yang
mengarah pada penguasaan staf pada
layanan persuratan secara elektronik dan
pembentukan perubahan paradigma berpikir
dari pola layanan konvensional kepada
layanan prima berbasiskan elektronik
Perangkat computer dan jaringan Pembangunan infrastruktur jaringan
sederhana pendukung layanan sistem persuratan
25
Gambaran umum aplikasi Sistem Tata Persuratan
26
1. Module Login
Pada module login anda akan di hadapkan dengan tampilan diatas, anda
hanya di perkenankan masuk kedalam system dengan menggunakan
username dan password yang sudah ditanda tangani oleh administrator.
Untuk sementara anda bisa login dengan menggunakan username “qq”
dan password “qq”
27
3. Module Loket Pengeluaran surat
28
Gambar di atas merupakan form input surat keluar, dimana nomor surat
yang di bentuk oleh system menggunakan pola kode klasifikasi standar
tata usaha.
29
4. Module Disposisi Ka TU / Kasubag TU
30
5. Module Disposisi Kepala Kantor
Tidak berbeda dengan Ka Bag Tu, kepala kantor juga akan melakukan
disposisi, hanya saja surat yang masuk hanya surat yang sudah di ketahui
oleh Ka TU/ Ka Subag TU
31
32
33
6. Module PKK (Pemberitahuan Kedatangan Kapal)
34
35
7. Module LK3 (Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal)
36
37
8. Module SPB (Surat Persetujuan Berlayar)
38
9. Module Master Data Persuratan Berdasarkan Kode Pola Klasifikasi
39
10. Module Master Data Lembaga / Instansi
40
11. Module User Management
41
12. Module Setting Nomor Agena
42
43
13. Module TV Wall
Module ini berfungsi untuk menampilkan data pada TV yang ada di ruang
tunggu. Sehingga pengguna jasa bisa melihat proses permohonan yang
berjalan sudah sampai dimana.
44
Halaman Login Aplikasi ME-PAKNING
45
Tampilan dashboard di handpone
46
Tampilan dashboard pada tablet
47
Menu Pada Aplikasi ME-Pakning
48
Tampilan menu daftar surat
49
Tampilan Detail Surat dan Halaman Disposisi KK
50
Halaman Disposisi Kepala Kantor
51
F. Instrumen Minitoring yang dipergunakan
52
Bab V Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang diberikan pada proyek perubahan ini adalah agar
lebih memaximalkan pelayanan beberapa ruang lingkup kedepan yang perlu
dikembangkan antara lain:
1. Pengembangan layanan berorientasi pada seluruh produk yang
dihasilkan oleh masing-masing seksi yang ada.
2. Pengembangan infrastruktur seperti ruang server, jaringan local dan
koneksi pada publik via jaringan internet
3. Integrasi dengan Other Goverment agency pada area pelabuhan yang
diwadahi dalam Inaportnet
4. Pengembangan sistem executive report untuk konsumsi pimpinan
Direktorat Jenderal Perhubungan laut serta kemenetrian perhubungan
untuk skala yang lebih luas.
53
LAMPIRAN :
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65