K
i
PENULISAN
NASKAH
KEHUMASAN
(Public Relations Writing)
Teori & Praktik
MENARA HATI
Foundation
ii
PENULISAN NASKAH
KEHUMASAN
(Public Relations Writing)
MENARA HATI
Foundation
iii
Editor:
Muhammad K. Sabda
Desain sampul:
Junaedi/pixabay.com
Penata letak:
Ahmad Sahlani
Penerbit:
Menara Hati Foundation
Redaksi:
Pratama Residence E/5
Jl. Kekupu – Rawa Bengkok, Bedahan
Sawangan, Depok 16519
Telp. 0251.8606097
Email: menarahati9@gmail.com
PENGANTAR PENULIS
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENULIS - iv
DAFTAR ISI - x
4. Pamflet -168
5. Folder -169
6. Buklet -169
7. Katalog -170
8. Poster -170
C. PENULISAN PROSPEKTUS SECARA UMUM-171
D. PENYAMPAIAN PESAN MELALUI
PROSPEKTUS & PLUS-MINUSNYA -176
BAB 1
PENULISAN SIARAN PERS
poin demi poin tadi dianggap jauh lebih mudah dan cepat,
sehingga siaran pers (meskipun bernilai berita) ditulis
dengan gaya penulisan nonberita seperti contoh di bawah
ini.
(sumber: http://www.antaranews.com/berita/360492/bmkg-jelaskan-soal-isu-
gempa-besar-di-lombok - diakses 19 Februari 2016)
Terpenting
Penting
News body
(tubuh berita) Kurang
penting
Benefit statement.
“A benefit statement is the biggest difference bet-
ween how a public relations writer prepares a
news release and how a journalist writes a news
story with the same information,” tulis Smith (20
03 : 142).
Pernyataan manfaat (benefit statement) merupakan
pernyataan yang menunjukkan manfaat yang dita
warkan organisasi kepada publik mengenai informa
si utama yang dilaporkan dalam rilis berita. Salah
satu cara untuk menyoroti pernyataan manfaat
adalah dengan mengembangkan kutipan atau narasi
yang menjelaskan keuntungan yang dimaksud kepa
da publik Anda.
Info/action statement.
Merupakan pernyataan tindakan/informasi (info
/action statement) mengenai cara memobilisasi
pembaca. informasi ini berguna dalam menyam
paikan instruksi atau cara untuk memperoleh infor
masi lebih lanjut. Seringkali, penulis mendorong
tindakan tertentu dari sasaran publik pembaca.
Salah satu fokus yang efektif untuk info/action
29
Secondary details.
Detail sekunder berisikan perincian atau pendala
man informasi dari lead. Di dalam struktur penuli
san berita, secondari details disebut sebagai tubuh
berita (news body) yang komposisi penuli sannya
mengacu pada pola seperti piramida terbalik.
Bagian atas berisikan informasi atau fakta paling
penting dengan porsi lebih besar, bagian di bawah
nya berisikan fakta penunjang yang penting, dan
bagian paling akhir dari tulisan merupakan infor
masi kurang penting.
Background information.
Informasi latar belakang merupakan informasi yang
disediakan sesuai konteks yang dilaporkan dalam
rilis berita. Informasi ini melatarbelakangi disam
paikannya laporan tersebut, baik berupa informasi
yang terkait dengan organisasi, produk, jasa, prog-
ram, ide. Informasi latar belakang diharapkan dapat
memberikan tambahan pemahaman mengenai alas-
an atau pentingnya menyampaikan laporan tersebut
dalam rilis berita.
Organizational identification.
Identifikasi organisasi menjelaskan mengenai jenis
organisasi atau kegiatan organisasi yang ditulis
secara ringkas. Identifikasi organisasi bertujuan
30
News briefs.
Ringkasan berita (news brief) terdiri dari summary
news lead (lead), benefit statement, dan info/action
statement. Ringkasan berita merupakan bagian pa-
ling penting dari setiap rilis berita. Di dalam ring-
kasan berita editor surat kabar dapat dengan segera
mengetahui informasi yang disampaikan dalam rilis
berita tersebut.
BAB 2
PENULISAN BERITA
A. PENGERTIAN BERITA
Berita berasal dari bahasa Sansekerta, yakni vrit, yang
dalam bahasa Inggris disebut write, arti sebenarnya adalah
“ada” atau “terjadi”. Ada pula yang menyebut vritta,
artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi.” Dalam bahasa
Indonesia, vritta menjadi “berita” atau “warta” (dalam
Djuroto, 2002 : 46).
B. KATEGORI BERITA
Banyak pakar berbeda dalam menentukan kategori berita.
Berikut kategori berita menurut sejumlah penulis:
Hard news. Hard news adalah berita yang memuat
informasi mengenai kecelakaan, kejahatan, kema
tian, bencana, skandal, dan peristiwa lain dengan
hasil yang langsung dapat diinformasikan seperti
pemilihan dan uji coba.
Breaking news. Merupakan berita yang terjadi atau
umumnya disiarkan secara langsung dan disam
paikan secara berkelanjutan mengikuti up date atau
informasi terbaru. Televisi sering menyajikan
berita yang termasuk dalam kategori ini.
Soft news. Menyajikan informasi ringan seperti
suatu kegiatan tertentu, rekreasi, hiburan, peristiwa
human interest, dan fenomena mengenai tren
tertentu. Praktisi PR biasanya menulis soft news
tertkait organisasinya. Organisasi dapat merancang
kegiatan yang bernilai berita seperti ini untuk
dibuatkan tulisan beritanya.
Specialized news. Merupakan berita yang menyaji
kan informasi untuk segmen pembaca khusus atau
tertentu seperti binsis, olahraga, seni, dan yang
lainnya. Pihak PR juga biasanya membuat tulisan
yang termasuk kategori ini.
Straight news. Staight news atau berita lempang/
berita langsung merupakan berita yang isinya
hanya memuat informasi yang dilihat dan didengar.
Singkatnya, berita ini melaporkan fakta atau infor
masi apa adanya berdasarkan pengamatan panda
43
Contoh beritanya:
KA Pelabuhan Priok Beroperasi, Pelindo II Disebut
Cetak Sejarah
1. What (Apa)
Jika yang diberitakan adalah suatu peristiwa atau kegiatan,
berarti peristiwa atau kegiatannya yang menjadi unsur
what. Peristiwa bisa gempa, kebakaram dan peristiwa yang
tidak terduga lainnya. Peristiwa seperti konferensi pers, pe-
luncuran produk, seminar, merupakan kegiatan/peristiwa
yang direncanakan.
2. Who (Siapa)
Dalam pemberitaan terkait dengan manusia, unsur who me-
rujuk kepada seseorang yang menjadi subjek atau pelaku.
Mengacu pada contoh-contoh di atas, who-nya yaitu tokoh
politik, direktur pemasaran, dan kepala divisi humas.
Berita berdaya
pengaruh lokal
4. When (Kapan)
Kelengkapan unsur when dalam suatu berita sangat penting
karena menyangkut kadar aktualitas. Berbeda dengan
pencantuman unsur where, penyebutan unsur when lebih
ringkas dan jelas. Ringkas karena cukup mengacu pada
hari, tanggal, bulan, atau mungkin tahun yang biasa
distandarkan dengan kode angka dan garis miring di dalam
tanda kurunag. Misal: 18 Juni 1973 menjadi (18/6/73).
59
5. Why (Mengapa)
Why merujuk kepada alasan yang menyebabkan terjadinya
peristiwa atau diselenggarakannya suatu kegiatan. Apabila
beritanya bersumber dari fakta pendapat, why mengacu
pada alasan atau motif yang mendorong narasumber me-
nyampaikan pernyataan tertentu atau melakukan tindakan.
6. How (Bagaimana)
How menjadi sangat menarik apabila menjelaskan suatu
proses dari terjadinya gempa bumi, tsunami, puting beli
ung, misalnya, karena sarat dengan pengetahuan ilmiah
yang tidak banyak diketahui khalayak. Begitu pula proses
60
JUDUL
Date line
Lead (teras berita)
News body
(tubuh berita)
1. Judul
Judul merupakan kepala berita karena ditempatkan di atas
(isi) berita yaitu lead dan news body. Judul merupakan
komponen pertama yang dibaca dari suatu berita. Keputu
san pembaca untuk membaca isi berita atau tidak, biasanya
sangat ditentukan oleh judul.
2. Dateline
Dateline (baris tanggal) yaitu pencantuman penulisan
tempat dan tanggal penulisan berita. Sekarang banyak me-
dia cetak yang hanya menulis tempat, tanpa disertai tanggal
penulisan berita. Letaknya di awal paragraf lead seperti
contoh berikut:
3. Lead
Lead (teras berita) atau ada juga yang menyebutnya inti be-
rita. Sebutan ini karena biasanya lead berita mengacu pada
penulisan yang mengandung kelengkapan unsur-unsurnya
(5W+1H). Tetapi banyak pula penulisan lead yang tidak
mengandung unsur berita selengkap itu.
4. News Body
Tubuh berita (news body) merupakan informasi tambahan
untuk memperjelas, memperlengkap, atau memperdalam
unsur-unsur dari lead. Di dalam tubuh berita, informasi
mengenai unsur kelengkapan isi berita dapat berkembang.
Selain pelaku atau subyek (who) yang disebutkan di dalam
lead, misalnya, bisa saja terdapat who lain di dalam tubuh
berita sesuai konteks isi beritanya. Begitu pula dengan in-
formasi mengenai what atau unsur lainnya.
F. BAHASA BERITA
Penulisan berita harus menggunakan pada bahasa jur-
nalistik atau bahasa pers.Menurut Rosihan Anwar, bahasa
yang digunakan wartawan dinamakan bahasa pers atau
bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik, lanjut Anwar, adalah
ragam bahasa yang bersifat khas: ringkas, padat,
sederhana, lancar, jelas, dan menarik (dalam Semi, 1995 :
113).
BAB 3
PENULISAN FEATURE
B. CIRI-CIRI FEATURE
Ciri-ciri pokok yang melekat pada features, menurut Semi
mempunyai hubungan dengan berita, yakni bertolak dari
fakta atau peristiwa nyata dalam masyarakat; 2) mempu-
nyai hubungan bentuk dengan karya sastra, karena sajian
nya yang mengandung nilai estetik; 3) mengandung unsur
informasi, hiburan, dan pendidikan.
Perbedaan features dan berita terutama dapat dicermati dari
pemahaman di bawah ini. Pembeda feature dengan berita
menjadi ciri dari bentuk tulisan tersebut:
Berita ditulis dengan sangat memperhatikan ke-
lengkapan unsur 5W dan 1H, sedangkan penuli san
featurestidak terikat dengan kelengkapan unsur-
unsur tersebut tetapi memperdalamnya berdasarkan
salah satu atau beberapa unsur tadi yang dianggap
menarik.
Apabila berita disampaikan dengan bahasa yang
lugas dan baku, maka feature hendaknya disajikan
dengan gayabahasa yang indah (Semi, 1995 : 155-
156).
Sebagai tambahan, penulisan berita biasa mengi
kuti pola piramida terbalik, sedangkan feature disa-
jikan secara: naratif, deskriptik, kronologis atau po-
la lain. Penulisannya menggunakan gaya bahasa
yang indah.
C TOPIK FEATURES
Topik adalah “pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah,
karangan, dsb” (http://badan bahasa.kemdikbud.go.id/kb
bi/index.php). Dengan menga cu kepada topik, suatu tuli-
san diharapkan lebih terfokus sehingga penulisannya tidak
melebar kemana-mana.
76
1. Tidak Biasa
Topik tidak biasa yang dimaksud bisa berarti unik, aneh,
mengherankan, atau malah sesuatu yang menimbulkan de-
cak kagum. Kejadian atau keadaan yang mempunyai ciri-
ciri ini mengandung daya tarik tersendiri. Tidak hanya daya
tarik bagi penulis untuk menuliskannya, melainkan juga
daya tarik bagi calon pembaca untuk membacanya.
peroleh dari isi tulisannya. Sesuatu itu bisa apa saja: seka-
dar informasi, data yang dibutuhkan, fakta yang dikemuka-
kan, petunjuk-petunjuk tertentu untuk dapat diterapkan,
dan masih banyak lagi. Bergantung kepenting annya.
D. PENULISAN FEATURES
Pada prinsipnya, penulisan features memiliki persamaan
dengan proses penulisan karya tulis nonfiksi secara umum.
Proses penulisan biasanya diawali dengan pemilihan topik,
tujuan penulisan topik tersebut, menentukan sasaran
pembaca yang dituju, pengorganisasian dalam penulisan,
menuliskannya dengan baik, membaca ulang untuk mem-
perbaiki adanya kesalahan, dan membuat judul yang mena-
rik serta relevan dengan isi.
1. Pemilihan Topik
Salah satu pertimbangan pemilihan topik untuk diang-
kat menjadi suatu tulisan yaitu memiliki relevansi isi
dengan berita tertentu dan karakteristik koran atau
82
a) Menulis lead.
Menulis teras (lead) yang baik dan menarik hendak
nya juga menjadi perhatian dalam menulis featu-
res. Seperti halnya lead pada berita, fungsi lead
pada features juga dapat digunakan untuk merang
sang daya tarik pembaca.
Romli menuliskan ragam penulisan lead feature
yang menentukan tepat-tidaknya sudut pandang
(angle) suatu peristiwa yang dipilih dalam penuli-
san feature, yaitu: teras analogi (analogy lead), te-
87
c) Penutup tulisan
Penulisan feature, harus berakhir dengan adanya
suatu penutup atau kesimpulan yang mendorong
terciptanya suatu penyelesaian, kilmaks, atau ada
akhir ceritanya atau ending. Beberapa jenis penutup
feature :
Penutup ringkasan. Merupakan kesimpulan ce-
rita atau fakta yang telah diuraikan dengan
merujuk kepada lead.
Penutup penyengat. Penutup yang dapat mem
buat pembaca merasa kaget, karena kesimpulan
berisi sesuatu yang tidak diduga.
Penutup pertanyaan. Dengan mengajukan perta
nyaan atas suatu persoalan tanpa menyebut kan
jawabannya. Tetapi jawaban dari pertanyaan
tersebut dapat menjadi renungan bersama.
Penutup klimaks. Umumnya digunakan dalam
fearure yang pola penyampaian faktanya secara
kronologis, yaitu mengemukakan akhir cerita
(Romli, 2003 : 71).
Hal lain yang tidak bisa dipisahkan dari perhatian para pe-
nulis features adalah ketepatan waktu pengiriman naskah,
terutama apabila hendak dikirimkan ke redaksi surat kabar
atau majalah umum sebagai bagian dari media massa.
Ketepatan waktu yang dimaksud dapat dipahami seti-
daknya dari dua hal: 1) masih hangatnya topik yang ditulis
dan dikirimkan ke redaksi dengan berita yang menjadi pe-
micu penulisan features– jika pemicu penulisannya me-
mang dari berita yang ramai disampaikan media; 2) ketepa-
tan dengan deadline atau batas waktu pengiriman naskah
yang ditentukan redaksi.
BAB 4
PENULISAN ARTIKEL
A. PENGERTIAN ARTIKEL
Artikel pada dasarnya adalah fakta yang dianalisis sehing
ga memunculkan pendapat/pandangan penulisnya atas
fakta itu. Ada juga yang menyebutkan artikel adalah opini
yang disampaikan pembaca tentang berbagai masalah
aktual yang menyita perhatian masyarakat (Iriantara dan
Surachman, 2006 : 98).
1. Artikel Praktis
Artikel praktis yaitu artikel yang mengangkat hal-hal ri-
ngan dengan panyajian yang ringan pula. Sifat artikel prak-
tis biasanya tutortal atau mengenai cara melakukan sesu-
atu. Artikel praktis biasa juga disebut sebagai how to doit
article. Sumadiria (2008 : 8) berpendapat, artikel praktis
cenderung menekankan ketelitian dan keterampilan dari-
101
2. Artikel Analitis
Artikel analitis yaitu artikel yang membutuhkan analisis
secara logis dan ilmiah. Biasanya mengangkat permasa-
lahan serius. Pembahasannya berdasarkan pendekatan aka-
demis, analisisnya tajam dan mendalam. Penulis meng-
gunakan tinjauan yang mengarahkan pembaca untuk me-
ngikuti jalan pikirannya.
3. Artikel Umum
Artikel umum prinsipnya sama dengan artikel analitis te-
tapi masalah yang diangkat sesuatu yang cenderung umum.
Penulisnya pun bisa dilakukan siapa saja yang berminat
terhadap masalah tersebut.
1. Memilih Topik
Topik yang ditulis tentunya harus dapat diterima (disukai)
oleh pihak redaksi yang berwenang agar dimuat di dalam
surat kabat atau majalahnya. Agar suatu topik bisa diterima
redaksi, pemilihan topik menyesuaikan dengan sasaran
pembaca koran atau majalahnya. Pengetahuan mengenai
sasaran pembaca antara lain dapat dipelajari dari ragam isi
tulisan atau rubrikasi yang terdapat di halaman media
tersebut.
BAB 5
PENULISAN ADVERTORIAL
Kementrian Pariwisata
(Sumber:http://pojoksatu.id/news/pemerintahan/2016/02/19/
kemenpar-bakal-luncurkan-program-1000-homestay -
diakses 19 Februari 2016)/
------------------------------------------------------------------------------------
128
C. PENULISAN ADVERTORIAL
Advertorial merupakan iklan dalam bentuk pemberitaan.
Dalam penyajiannya menggunakan teknik penulisan jurna
listik seperti berita, features atau artikel. Perbedaan yang
mencolok dalam penulisan advertorial, muatan pesan-
pesannyamengacu pada kepentingan organisasi (bisnis
maupun nonbisnis) sehingga tulisan tersebut sarat dengan
muatan promosi meskipun dikemas secara halus dibanding
kan penulisan iklan pada umumnya.
3) Pengorganisasian Gagasan
Berbagai hal yang akan disampaikan atau ditulis
kan hendaknya diorganisasikan dengan baik dan
sebaiknya semua bahan sudah terkumpul lengkap.
Setidaknya bahan tulisan sudah terencana untuk
dipenuhi sesuai kebutuhan. Pengorganisasian gaga
san dapat didukung dengan membuat kerangka
tulisan (outline) yang berfungsi untuk menyusun
tulisan secara sistematis dan cakupan pembahasan.
Outline juga berguna untuk memberikan batasan
penulisan sehingga tulisan tidak melebar ke hal-hal
yang sebenarnya tidak perlu. Tulisan dibatasi oleh
space di halaman media cetak sesuai anggaran yang
dipersiapkan.
Pengorganisasian berkenaan pula dengan penulisan
yang menarik bagi pembaca. Pengorganisasian
gagasan harus mempertimbangkan bobot isi dan
daya pengaruhnya terhadap publik pembaca.
133
4) Penetapan Judul
Judul ditulis semenarik mungkin tetapi harus sesuai
dengan isi tulisan. Menarik berarti mengundang
minat atau rasa ingin tahu, menggugah perasaan,
atau kandungan informasinya sesuai kebutuhan
sebagian pembaca.
Penulisan judul hendaknya ringkas dan padat.
Ringkas berarti tidak menggunakan kata atau kal
imat yang panjang sebagaimana yang biasa dilaku
kan dalam tulisan pemberitaan. Padat berarti sarat
dengan kandungan informasi.
1) Testimonial
Testimonial merupakan pengakuan atau penga
laman positif yang disampaikan konsumen terkait
penggunaan produk, jasa, atau layanan. Testimo
nial juga bisa berupa penerimaan atau dukungan
terhadap paham, ideologi, atau gerakan suatu partai
politik.
Agar pesan tertata dengan baik dan mudah dipaha
mi, pengalaman/pengakuan tersebut dapat direkam
terlebih dahulu kemudian ditulis sebaik mungkin
oleh penuls PR tanpa menghilangkan atau menam
bahkan substansinya.
Testimonial cocok untuk disampaikan di semua
jenis media. Penulisan testimonial untuk dimuat di
media tertulis seperti media cetak dan media online
memungkian penulisannya lebih mendetail dari
untuk media radio dan televisi. Radio dan televisi
memiliki karaktersitik khas sehingga pesan yang
disampaikan secara lisan harus menggunakan kata
atau kalimat yang ringkas dan jelas, apalagi pesan
yang disampaikan dan didengar selintas. Berbeda
dengan penulisan di media cetak dan media inter
net, jika pesan kurang dimengerti atau lupa dapat
membacanya kembali.
136
3) Demonstrasi Produk
Produk tertentu sengaja dibuatkan iklannya dalam
bentuk demonstrasi untuk memberikan keyakinan
kepada audiens mengenai kualitas produk atau
kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan
nya. Media televisi sangat tepat menayangkan
bentuk advertorial ini.
Apabila demontrasinya bersifat tutorial maka penu
lisan skrip harus memperhatikan pola penyu sunan
pesan berdasarkan tahapan-tahapan yang harus
dilakukan secara sistematis. Seandainya demons
trasi bersifat pembuktian kualitas maka harus
memvisualkan kondisi logis yang menumbuh kan
keyakinan pada diri audiens.
137
BAB 6
PENULISAN UNTUK WEBSITE
Lingkup isi yang campur aduk sebagai salah satu hal yang
harus dihindari dalam kampanye PR, berarti dalam menyaji
kan beragam informasi hendaknya memperhatikan kesesu
aian substansi (isi) dengan kategori sehingga memper
mudah pembaca (publik) dalam mencari informasi tertentu
yang dibutuhkan. Di situs berita atau surat kabar, misalnya,
pengkategorian isi/informasi tampak jelas dengan adanya
rubrikasi. Di website organisasi, prinsip pengorganisasian
informasi ini dapat diterapkan.
----------------------------------------------------------------------
148
Beranda Profil Statistik Regulasi Publi Informa Layanan Links Hubungi Peta Situs
Inustri kasi si Pubik publik Kami
PENGUMUMAN
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama Kementerian Perindustrian (27/01)
Pengumuman Sebelumnya
BERITA FOTO
Kunjungan Kerja Menperin Saleh Husin di Kawasan Industri
JIIPE, Gresik, Jawa Timur (2) (14/02)
Kunjungan Kerja Menperin Saleh Husin di Kawasan Industri
JIIPE, Gresik, Jawa Timur (1) (14/02)
Kunjungan Wapres RI Jusuf Kalla bersama Menperin Ke PT
Nestle Indonesia (13/02) (Klik)
Menperin Hadiri Rapat Pengembangan Kopi Nasional (13/02)
Menperin Meninjau Fasilitas Produksi PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk. di Cilegon, Banten(12/02)
Berita Foto Lainnya
SIARAN PERS
Kemenperin Dorong Percepatan Pembangunan Kawasan
Industri JIIPE di Gresik (14/02)
Menperin Pacu Diversifikasi Kopi ke Non-Pangan (13/02)
Industri Hulu Kimia Perkuat Produksi (12/02)
Kemenperin Susun Roadmap Industri Penunjang
Perkeretaapian (10/02)
Kemenperin: Tidak Ada Industri yang Hengkang dari
Indonesia (05/02)
149
KEGIATAN KEMENPERIN
Rakor Menperin, Menaker dan Kepala BKPM Terkait Isu
PHK (09/02)
Pertemuan Menperin RI dengan Delegasi Pemerintah Prefektur
Fukuoka, Jepang (01/02)
Menteri Perindustrian Hadiri Rapat Kerja Kementerian
Perdagangan (27/01)
Kunker Menperin Saleh Husin di Jawa Tengah (22/01)
Kunker Wapres dan Menperin ke PT Pindad dan PT DI di
Bandung (20/01)
Kegiatan Kemenperin Lainnya
Statistik Industri
Memuat informasi yang termasuk dalam item:
direktori perusahaan, direktori eksportir, ekspor
impor, kinerja industri, dan seterusnya. Semus
informasi tersebut dicantumkan karena memang
sesuai dengan karakteristik organisasinya atau
lingkung tugas dan kewenangan yang dimiliki
organisasi.
Regulasi
Memuat beragam intem informasi tentang regulasi
terkait dengan perindustrian sesuai kewenangan
kementerian: daftar peraturan, rencana peraturan.
Publikasi
Berisikan item informasi: siaran pers, pidato men-
teri, majalah, dan seterusnya termasuk sejumlah
prospektus seperti brosur/leaflet/boklet. Pada ba -
gian ini tampak sekali karya tulis khas PR ditampil
kan sesuai item informasinya.
Selain membahas cara penulisan semua ragam ben
tuk informasi yang termasuk dalam kategori pub
likasi tersebut, buku ini membahas pula penulisan
untuk newsletter, penulisan information kits, buku,
dan yang lainnya.
Terkait
Warga Kalijodo Disediakan 265 Unit Hunian dengan 2 Kamar
Tidur di Rusun Marunda
Warga Kalijodo: Tolong, Masjid Kami Jangan Dibongkar...
Lulung Takut ke Kalijodo
Begini Penampakan Calon Hunian Warga Kalijodo di Rusun
Marunda
Lihat Rusun Pulogebang, Warga Kalijodo Masih Berat Hati
Pindah
Sumber: http://megapolitan.kompas.com - diakses 19 Februari 2016
---------------------------------------------------------------------
162
BAB 7
PENULISAN UNTUK PROSPEKTUS
A. PENGERTIAN PROSPEKTUS
Prospektus menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary of
Current English (Cowie (editor), 1974 : 671): “Printed
account giving details of and advertising”. Dari pengertian
ini prospektus atau selebaran dianggap sebagai sekum-
pulan barang cetakan yang berisi rincian dari iklan.
1) Brosur
Iriantara dan Surachman (2006 : 153) menegaskan,
belum ada definisi pasti yang menjelaskan penger-
tian brosur. Pernyataan senada dikemukakan News-
om dan Haynes (2008 : 364) yang mengatakan,
meskipun brosur merupakan istilah yang akrab pa-
da kebanyakan orang, tetapi tidak berarti mereka
memiliki pemahaman yang sama mengenai brosur
dan bentuknya.
Sumber: http://www.fastforwardunlimited.com/graphic-design-
nj/brochure-design-nj.htm#/images/3
166
2) Flayer
Flayer merupakan selembar kertas yang mengik-
lankan produk atau sebuah acara dan diberikan
kepada sejumlah besar orang (www.oxfordlearners-
dictionaries.com). Flayer biasa digunakan mengu-
mumkan peristiwa tertentu seperti pertemuan,
peluncuran produk baru atau program baru pergu-
ruan tinggi (Smith, 2003 : 256). Brosur dan flayer
memberikan kepada pelanggan informasi lebih
rinci tentang produk dan layanan produk (Brooks,
2002 : 49).
Sumber: http://www.approvalsblog.com/wp-
content/uploads/2014/05/Environmental-Seminar.jpg
3) Liflet
Liflet diartikan selembar kertas yang dicetak atau
beberapa halaman yang dicetak berisikan iklan atau
informasi tentang sesuatu (www.oxfordlearners-
dictionaries.com). Liflet berupa lembaran yang bia-
sanya dilipat tetapi tidak dijepit (Newson dan Hayes,
2008 : 366). Umumnya leaflet berukuran kecil na-
mun dapat dikembangkan ke dalam ukuran kerta A4
hingga A1 (Iriantara dan Surachman, 2006 : 158).
168
4) Pamflet
Pamflet diartikan sebagai buku yang sangat tipis
dengan kertas penutup, yang berisi informasi ten-
tang topik tertentu (www.oxfordlearnersdicti-ona-
ries.com). Pamplet biasanya dilipat tetapi memiliki
lebih banyak halaman daripada liflet (Newson dan
Hayes, 2008 : 366). Dengan demikian penulisan
untuk pamflet menggunakan media berbentuk buku
yang sangat tipis tetapi lebih tebal daripada liflet.
5) Folder
Secara fisik, bentuknya mirip dengan map, yang di
bagian dalamnya terdapat kantung untuk meyimpan
aneka berkas (lembaran-lembaran) seperti surat, lif-
let, hingga kartu nama yang berkaitan dengan infor-
masi atau promosi (Iriantara dan Surachman, 2006 :
161). Dari penjelasan ini dapat dikemukakan kem-
bali bahwa folder merupakan seperangkat informa-
si yang bentuk fisiknya meliputi seperti map yang
berkantung, dan di dalam kantungnya berisikan
169
6) Buklet
Selebaran berbentuk buku yang dijahit atau dijepit
(Jefkin, dalam Soemirat, 2012 :83) Biasanya buklet
lebih tebal dari bentuk selebaran lainnya sehingga
penulisannya memuat informasi yang lebih banyak.
Sumber: http://images.fedex.com/images/fxo_ca/20_booklet-
printing/booklets_graphics1_950x710.jpg
170
7) Katalog
Katalog adalah satu set informasi yang berhubung-
an dengan daftar produk. Pada umumnya berisi
tentang spesifikasi produk (nomor seri produk, uku-
ran, tipe, klasifikasi, dan harga) fungsi dan keguna-
an produk itu. Perusahaan yang menggunakan me-
dia ini adalah perusahaan yang memiliki bebera-pa
jenis produk dan jasa (Kennedy, 2008 : 54).
8) Poster
Secara harfiah, poster adalah surat tempelan. Mak-
sudnya, brosur yang ditempelkan di suatu tempat
yang dinilai strategis dan mudah terlihat oleh kha-
layak. Ukuran bergantung pada keinginan. Poster
biasanya menyajikan informasi singkat tentang pro-
duk atau atau jasa. Disebut informasi singkat, kare-
na ruang (space) yang tersedia relatif terbatas. Se-
hingga, poster dapat dikatakan merupakan jenis
brosur yang berfungsi untuk memancing rasa pena-
saran khalayak (Iriantara, Surachman, 2006 : 160).
171
Contoh poster
Sumber:http://tvline.com/2013/09/03/american-horror-story-coven-
poster-lips-snakes/
2) The product/service
product/service description – uraikan
berbagai produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan/organisasi selengkap mungkin
dan keterkaitannya dengan kebutuhan /ke-
pentingan sasaran publik yang dituju.
product/service benefits – sampaikan
keuntungan atau kelebihan dari produk.jasa
yang diberikan atau pelayanannya semena-
rik mungkin. Pernyataan ini menjadi pen-
175
BAB 8
PENULISAN UNTUK NEWSLETTERS
A. PENGERTIAN NEWSLETTERS
Newsletter merupakan salah satu bentuk media yang diter-
bitkan organisasi atau perusahaan dan biasanya dikelola
oleh divisi atau departemen PR. Perbedaannya dengan
majalah, umumnya majalah lebih tebal dengan isi dan
rubrikasi yang beragam. Sebaliknya, newsletter biasanya
lebih tipis jumlah halamannya dan isi atau rubrikasinya pun
jauh lebih sedikit. Sedangkan buletin menurut Djuroto
(2002 : 11), adalah kumpulan berita, artikel, cerita, iklan,
dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran
broadsheet, atau ukuran kwarto/plano dan dilipat seperti
surat kabar. Buletin biasanya terbit tidak teratur atau sering
disebut dengan penerbitan berkala.
E. KEBERHASILAN NEWSLETTER
Keberhasilan newsletter ditentukan oleh berbagai pertim-
bangan. Pertimbangannya terkait dengan sejumlah perta-
nyaan awal rencana pembuatan newsletter yang menurut
Brooks (2002 : 61) meliputi:
a) Apa tujuannya? Binsis atau nonbisnis.
b) Siapa sasaran pembacanya?
c) Pesan apa saja yang perlu disampaikan dan
tidak dimuat media lain?
d) Kapan frekuensi produksi atau penerbitannya?
187
b) Unik.
Newsletter menyajikan informasi yang diperlukan
pembaca yang tidak ada pada media lain. News-
letter yang unik apabila informasi dan sasaran pem-
bacanya sangat khusus, yaitu orang-orang, anggota
atau kelompok/komunitas tertentu yang memiliki
kepentingan, minat, kesukaan, atau hobi yang sa-
ma.
Newsletter berlangganan, biasanya melekat dengan
keunikan semacam ini. Baik memenuhi kepenting-
an/minat khusus bagi pribadi ataupun secara profe-
sional.
Contoh.Sumber:
http://www.ampl.or.id/digilib/read/newsletter-ampl-juli-
2011-30-negara-ikut-serta-pameran-indowater-2011-/4250
BAB 9
PENULISAN UNTUK MAJALAH
A. PENGERTIAN MAJALAH
Majalah adalah kumpulan berita, artikel, cerita, iklan dan
sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas berukuran
kuarto atau folio, dijilid dalam bentuk buku. Majalah biasa-
nya terbit teratur, seminggu sekali, dua minggu sekali atau
satu bulan sekali (Djuroto, 2002 : 11). Majalah adalah “pa-
per covered (usually weekly, monthly, and illustrated) pe-
riodical, with stories, articles, etc by various writers”
(Cowie, (editor), 1974 : 510).
1. Employee Publications
Majalah yang termasuk jenis ini berisikan beragam
informasi terkait kepentingan organisasi dan kebutuhan
para pegawai dalam hubungannya dengan organisasi ter-
sebut. Bagi perusahaan, media publikasi tersebut dapat
dijadikan sarana dalam memba-ngun dukungan karyawan
terhadap tujuan perusa-haan.
2. Association Publications
Para anggota yang terlibat dalam suatu organisasi seperti
asosiasi dan sejenisnya biasanya sangat mengharapkan
adanya media komunikasi organisasi seperti majalah.
Apalagi biaya keanggotaan yang mereka keluarkan biasa-
nya digunakan pula untuk memproduksi media komunikasi
organisasi.
Contoh. Sumber:
http://koleksikemalaatmojo.blogspot.co.id/2010/04/majalah-gratis-aprisindo-
news-tahun.html
200
Contoh. Sumber:
http://www.kemenperin.go.id/majalah/8/media-industri
D. RUBRIKASI MAJALAH
Rubrikasi majalah adalah halaman majalah atau ruang-
ruang yang terdapat pada halaman majalah yang sengaja
disediakan untuk memuat informasi atau menyajikan tu-
lisan tertentu. Setiap rubrik memiliki nama tersendiri sesu-
ai kategori informasi atau sajian tulisan yang disampaikan.
BAB 10
PENULISAN UNTUK BUKU
Buku yang akan ditulis untuk atau atas nama pribadi mate-
rinya bisa apa saja sesuai dengan minat dan perhatian
penulis. Namun buku yang akan ditulis untuk atau atas
nama organisasi/perusahaan tentunya lingkup materi yang
disampaikan terkait dengan perusahaan. Dalam penulisan-
nya pun tidak bisa dilakukan sendiri melainkan harus
melibatkan tim yang ditunjuk atau yang dibentuk, hanya
melibatkan internal organisasi atau melibatkan jasa pihak
luar.
1. Menentukan Topik
Ini adalah langkah pertama yang masih berupa ide. Alang-
kah baiknya ide tersebut berasal dari para praktisi PR. Ide
dapat dimunculkan dari pemahaman yang bersumber terha-
dap dua kategorisasi jenis buku seperti telah disebutkan di
atas: berkenaan dengan waktu dan kegiatan. Dengan demi-
kian ide penulisan buku bisa berkenaan dengan ulang ta-
hun organisasi, menjelang perlu diterbitkannya laporan ta-
hunan, dalam merespon akan tibanya waktu-waktu berseja-
rah atau hari-hari besar nasional, keberadaan pimpinan
puncak perusahaan yang layak dibuatkan buku biografi
atau otobiografinya, hadirnya produk baru, semakin bera-
gamnya jenis produk sehingga perlu diinformasikan kepa-
da publik melalui katalog produk, pentingnya menginfor-
masikan kepada publik mengenai kontribusi organisasi
pada masyarakat, prestasi tertentu yang diraih organisasi,
dan/atau adanya hasil kajian dari litbang internal organisasi
212
BAB 11
PENULISAN UNTUK LAPORAN TAHUNAN
----------------------------------------------------------------------
Kriteria dan Penjelasan Cakupan Isi dalam Laporan
Tahunan
I. Umum
224
1) Nama.
2) Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang
dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan.
3) Kualifikasi atau sertifikasi sebagai pro-
fesi audit internal (jika ada).
4) Struktur dan kedudukan unit audit inte-
rnal.
5) Tugas dan tanggung jawab unit audit
internal sesuai dengan yang dicantum-
kan dalam piagam (charter) unit audit
internal.
5. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit
internal pada tahun buku.
6. Uraian mengenai sistem pengendalian intern
(internalcontrol) yang diterapkan oleh peru-
sahaan. Uraian meliputi antara lain:
1) Pengendalian keuangan dan operasio-
nal, serta kepatuhan terhadap peraturan
perundang undangan lainnya
2) Reviu atas efektivitas sistem pengenda-
lian interen.
7. Sistem manajemen risiko yang diterapkan
oleh perusahaan. Uraian meliputi antara lain:
1) Gambaran umum mengenai sistem ma-
najemen risiko perusahaan.
2) Jenis risiko dan cara pengelolaannya
3) Reviu atas efektivitas sistem manajemen
risiko perusahaan
8. Perkara penting yang dihadapi oleh emiten
atau perusahaan publik, entitas anak, ang-
gota dewan komisaris dan direksi yang se-
dang menjabat. Uraian meliputi antara lain:
1) Pokok perkara/gugatan.
2) Status penyelesaian perkara/gugatan.
236
Daftar Isi:
1 Satu Semangat untuk Mengatasi Tantangan - One Spirit to
Overcome Challenges
Identitas Perusahaan - Corporate Identity
Sekilas ANTAM - ANTAM at A Glance
Visi, Misi, Strategi, Nilai, Budaya Perusahaan dan
ANTAM GuidingPrinciples - Vision, Mission, Strategy,
Corporate Values and ANTAM Guiding Principles
Struktur Organisasi - Organization Structure
Pejabat Senior Perseroan - Corporate Senior Mana-
gement
Pemegang Saham Utama, Entitas Anak, Entitas Asosiasi
& Entitas Pengendalian Bersama - Major Shareholders,
Subsidiaries, Associates & Jointly Controlled Entity
Entitas Anak – Subsidiaries
Entitas Asosiasi dan Entitas Pengendalian Bersama -
Associates and Jointly Controlled Entity
Wilayah Operasi dan Proyek-Proyek Pengembangan -
Current Operations and Development Projects
Wilayah Eksplorasi dan Eksploitasi – Exploration and
ExploitationAreas
Ikhtisar Keuangan – Financial Highlights
243
BAB 12
PENULISAN UNTUK MENGADAKAN
KONFERENSI PERS
Ceklis
Pertimbangan Mengadakan Konferensi Pers
Ceklis
PERSIAPAN DAN KESIAPAN KONFERENSI PERS
5. Penunjang kegiatan
□ Ruangan
□ Meja-kursi
□ Buku tamu
□ Multimedia
□ Pendingin ruangan
□ Pencahayaan/lampu
□ Konsumsi
□ Lain-lain
c) Media advisory
Media advisory merupakan lembaran pelengkap
dari undangan yang dikirim pihak organisasi kepa-
da pihak media massa.
BAB 13
PENULISAN UNTUK INFORMATION KITS
1) Siaran Pers
Di dalam informasi kit, terutama untuk diberikan
kepada wartawan saat konferensi pers atau di sela-
sela wawancara, siaran pers (press release) selalu
dipersiapkan karena termasuk bahan informasi
utama. Isinya menyajikan informasi sesuai yang
ingin disampaikan. Pengertian dan cara penulisan
siaran pers telah diuraikan pada bab terdahulu.
278
2) Lembar Fakta
Lembar fakta(fact sheets) adalah suatu lembar
kertas yang berisi daftar fakta penting tentang suatu
isu. Penulisan lembar fakta dapat disusun dengan
cara apa saja selama memuat fakta-fakta utama
yang ingin disampaikan dan memudahkan pemaha-
man pembaca.
Professional Advancement
280
Collaborative Endeavors
Provided promotion and tenure
reviews for faculty from 7 Served on 57 university
departments committees
Provided leadership for one Served on 7 state,
state and one regional regional, or national
organization committees or boards
Conducted proposal reviews Hosted visitors from 22
for an internationalconference U.S. and international
Conducted a best paper review institutions
for a regionalorganization Hosted video
Hosted wellness events, conferences with
networking gatherings, and faculty from five
excursions for over 200 faculty countries
Hosted Academic New Faculty Provided workshops at
Orientation for over 100 new two universities for
faculty over 200 faculty
Collaborated with 85
offices on campus
Key facts
Worldwide, 60–90% of school children and nearly
100% of adults have dental cavities.
Dental cavities can be prevented by maintaining a
constant low level of fluoride in the oral cavity.
Severe periodontal (gum) disease, which may result in
tooth loss, is found in 15–20% of middle-aged (35-44
years) adults.
Globally, about 30% of people aged 65–74 have no
natural teeth.
Oral disease in children and adults is higher among
poor and disadvantaged population groups.
Risk factors for oral diseases include an unhealthy diet,
tobacco use, harmful alcohol use and poor oral
hygiene, and social determinants.
Dental cavities
Worldwide, 60–90% of school children and nearly
100% of adults have dental cavities, often leading to pain
and discomfort.
Periodontal disease
Severe periodontal (gum) disease, which may result
in tooth loss, is found in 15–20% of middle-aged (35-44
years) adults.
Tooth loss
Dental cavities and periodontal disease are major
causes of tooth loss. Complete loss of natural teeth is
widespread and particularly affects older people. Globally,
about 30% of people aged 65–74 have no natural teeth.
Oral cancer
The incidence of oral cancer ranges from one to 10
cases per 100 000 people in most countries. The
prevalence of oral cancer is relatively higher in men, in
older people, and among people of low education and low
income. Tobacco and alcohol are major causal factors.
WHO response
Public health solutions for oral diseases are most
effective when they are integrated with those for other
chronic diseases and with national public health prog-
rammes. The WHO Global Oral Health Programme aligns
its work with the strategy of chronic disease prevention and
health promotion. Emphasis is put on developing global
policies in oral health promotion and oral disease preven-
tion, including:building oral health policies towards effect-
tive control of risks to oral health;stimulating development
and implementation of community-based projects for oral
health promotion and prevention of oral diseases, with a
focus on disadvantaged and poor population groups; encou-
raging national health authorities to implement effective
fluoride programmes for the prevention of dental caries;
advocacy for a common risk factor approach to simulta
neously prevent oral and other chronic diseases; and
providing technical support to countries to strengthen their
oral health systems and integrate oral health into public
health.
Fact File
Applications for Future Focus for WA Aboriginal
Art Centres are now open
This funding is one of five schemes through the $24
million Creative Regions program
Creative Regions is administered by the
Department of Culture and the Arts with support
from the State Government's Royalties for Regions
program
WHO statement
28 January 2016
WHO action
WHO’s Regional Office for the Americas (PA-
HO) has been working closely with affected countries
since May 2015. PAHO has mobilized staff and mem-
bers of the Global Outbreak and Response Network
(GOARN) to assist ministries of health in strengthening
their abilities to detect the arrival and circulation of Zika
virus through laboratory testing and rapid reporting. The
aim has been to ensure accurate clinical diagnosis and
treatment for patients, to track the spread of the virus
and the mosquito that carries it, and to promote
prevention, especially through mosquito control.
The Organization is supporting the scaling up and
strengthening of surveillance systems in countries that
have reported cases of Zika and of microcephaly and
other neurological conditions that may be associated
with the virus. Surveillance is also being heightened in
countries to which the virus may spread. In the coming
weeks, the Organization will convene experts to address
critical gaps in scientific knowledge about the virus and
its potential effects on fetuses, children and adults.
288
Christian Lindmeier
Communications Officer, WHO
Telephone: +41 22 791 1948
Mobile: +41 79 5006552
E-mail: lindmeierch@who.int
.
4) Backgrounders
Backgrounder (latar belakang informasi) adalah
tulisan latar belakang yang disusun secara ringkas
namun padat informasi. Isinya dapat berupa suatu
isu terkait, seperti pendirian organisasi, kegiatan,
produk, atau seseorang. Backgrounder dipersiap-
kan khususnya sebagai informasi tambahan untuk
mendukung siaran pers sehingga memungkinkan
wartawan dapat menulis laporannya menjadi lebih
mendalam atau dijadikan sebagai bahan tulisan
tersendiri.
289
1. Pengenalan tokoh.
Pengenalan tokoh sangat penting agar pembaca
terlebih dahulu mengenal seseorang atau tokoh
yang dibacanya. Pengenalan tokoh harus dibuat
semenarik mungkin tanpa merekayasa cerita.
Pengenalan tokoh ditulis pada bagian awal
(buku) sebelum kisah hidupnya dimulai. Penge-
nalan awal terhadap tokoh sangat berpengaruh
dalam menentukan seseorang untuk terus mem-
bacanya atau menghentikannya.
3. Penegasan
Arah atau muatan pesan yang disampaikan
kepada publik pembaca semakin jelas pada ba-
gian akhir penulisan. Alangkah baiknya pemba-
ca dapat menyimpulkan sendiri pesan utama
dari biografi tersebut tetapi kesimpulannya
sesuai yang diharapkan penulis.
1) Sambutan presiden/direktur/pemilik
perusahaan.
2) Sejarah perkemb angan perusahaan.
3) Komitmen perus ahaan (sumberdaya manusia,
kualitas produk, kemitraan, dan komitmen).
4) Gambaran umum produk/jasa.
5) Bentuk pelayanan.
6) Jaringan pemasaran dan cakupan are
pemasaran.
7) Struktur organisasi.
8) Pencapaian (laporan pen jualan, standaris asi,
penghargaan, dsb).
9) Alamat kantor cabang dan layanan pelanggan
(customer service) (Kennedy, 2008 : 57)
BAB 14
PENULISAN USULAN
PENYELENGGARAAN PROGRAM ACARA
A. ACARA ORGANISASI
Selain konferensi pers, praktisi PR juga biasa menyeleng-
garakan beragam even lain yang diadakan oleh organisasi
tempatnya bernaung. Baik even yang hanya melibatkan
publik internal organisasi maupun publik eksternal organ-
isasi.
B. KATEGORI ACARA
Bagi perusahaan khususnya, banyak sekali even yang biasa
dan bisa dilakukan oleh para praktisi PR yang berada dalam
manajemen perusahaan tersebut. Dari begitu banyaknya
kegiatan, Ruslan (2003) membaginya menjadi tiga kate-
gori: calender event, momentum event, dan special event.
1. Calendar event merupakan even yang biasa diada-
kan pada tanggal, bulan, dan tahun tertentu setiap
tahun. Family gatehring dan Rapat Umum Tahunan
Pemegang Saham tampaknya masuk dalam kate-
gori even ini.
2. Momentum event yaitu even yang bersifat khusus.
Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean termasuk
dalam contoh kelompok momentum event.
3. Special event adalah even yang dianggap istimewa.
Pelatihan, peluncuran produk baru, pameran, soft-
opening, grand-opening, merger, penyerahan peng
hargaan, social community events (sumbangan pada
korban gempa, tsunami, penyerahan beasiswa,
pengobatan gratis) atau yang lainnya, dapat dika-
takan sebagai contoh-contoh yang termasuk dalam
kategori special event. Sedangkan yang dimaksud
special event menurut Ruslan, karena even tersebut
298
Latarbelakang( why):
Masih banyak praktisi PR dari organisasi yang terga-bung
dalam asosiasi ini, tidak memiliki keterampilan dalam
penulisan PR secara memadai. Dalam menje-laskannya
lebih baik didukung data dari sumber yang dapat dipercaya.
Paling tidak menurut pendapat pakar atau pihak yang
kredibel.
Informasi terkait organisasi (produk, jasa, atau laya-nan)
yang ditulis para pegawai PR yang tidak mema-hami teori
komunikasi dan teknik penulisan yang baik menyebabkan
penyampaian informasi tertulisnya ti-dak efektif bahkan
sia-sia. Hal ini bukan hanya menyebabkan tujuan
penyampaian informasi tidak sesuai harapan, melainkan
juga berdampak pembo-rosan anggaran bagi organisasi
tersebut. Sebab media organisasi yang biasa digunakannya
seperti prospek-tus, information kits, newsletter, majalah,
membutuh-kan banyak biaya dalam pembuatannya.
Mengingat organisasi/perusahaan sangat membutuh-kan
berbagai media komunikasi dalam menyuarakan
kepentingan-kepentingannya terhadap publik yang dituju,
baik melalui media internal organisasi maupun media
massa seperti surat kabar, maka tidak ada pili-han lain bagi
organisasi agar memiliki para pegawai PR sekaligus
penulis PR yang profesional. Pelatihan ini sebagai bagian
dari pembinaan SDM dalam membentuk para pegawai
sekaligus penulis PR orga-nisasi yang profesional,
khususnya bagi PR organi-sasi/perusahaan yang tergabung
dalam asosiasi.
304
Dimana (where):
(sebutkan tempat dan lokasi penyelenggaraan rencana
pelatihan dengan jelas dan lengkap – tempat acara sesuai
pertimbangan anggaran di atas)
Kapan (when):
Hari (sebutkan hari, tanggal, bulan, dan jam berapa
acara akan digelar)
Penutup.
Mengingatpentingnya even ini bagi peningkatan kualitas SDM
PR anggota asosiasi, sebagai upaya untuk mendapatkan pema-
sukan (income) bagi organisasi, sekaligus dapat membangun
citra organisasi, maka kami sangat meng-harapkan persetujuan
dan dukungan penuh dari para pimpinan pengurus asosiasi terha-
dap usulan program even ini.
----------------------------------------------------------------------
306
BAB 15
PENULISAN PIDATO
B. BENTUK-BENTUK PIDATO
Bentuk-bentuk pidato antara lain meliputi; pidato ilmiah,
pidato kenegaraan, pidato pengukuhan, pidato sambutan,
pidato ceramah atau khotbah:
C. JENIS-JENIS PIDATO
Penyampaian pidato memang tidak selalu mengacu pada
naskah atau outline yang sudah dipersiapkan. Banyak pula
pidato yang disampaikan tanpa teks atau naskah. Terdapat
empat macam pidato menurut ada-tidaknya persiapan, ya-
itu: impromptu, manuskrip, memoriter, dan ekstempore
(Rakhmat, 2012 : 17-19) :
1. Impromptu
Pidato yang disampaikan tanpa persiapan sama sekali. Pi-
dato ini biasanya dilakukan karena ditunjuk atau diminta
316
2. Ekstempore
Pidato sudah dipersiapkan dalam bentuk out-line (garis
besar) dengan menuliskan pokok-pokok yang perlu disam-
paikan (supporting points). Garis-garis besar pidato pada
dasarnya merupakan pedoman untuk menyampaikan gaga-
san yang sudah ada dalam pikiran pembicara secara berurut
dan sistematis.
3. Memoriter
Pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata. Pidato
seperti ini jarang digunakan karena pembicara harus mam-
pu menghapalnya. Kemampuan menghapal teks relatif
membutuhkan waktu dan daya ingat yang kuat. Lomba pi-
dato, khususnya bagi anak-anak, biasanya menggunakan
cara ini.
4. Manuskrip
Pidato ini paling aman untuk disampaikan karena mengacu
pada naskah yang sudah dipersiapkan. Pemilihan kata bisa
lebih tepat, dan prinsip penyampaian pesan yang efisien
sangat potensial diwujudkan.
2. Penetapan Tujuan
Tujuan penyampaian pidato berkenaan dengan dampak
yang diharapkan terhadap audiensnya; sebatas pengeta-
huan, pengetahuan dan penumbuhan kesadaran, atau hing-
ga mengarahkan audiens untuk melakukan sesuatu. Me-
ngenai tujuan pidato ini dapat dipahami kembali pada pem-
bahasan di atas.
3. Pengembangan Bahasan
Setelah topik ditetapkan, perlu pengembangan bahasan
yang harus disampaikan agar substansi pidato lebih jelas,
lebih kuat pesannya, dan menumbuhkan daya tarik. Teknik
pengembangan bahasan pidato dikelompokkan dalam e-
nam macam: penjelasan, contoh, analogi, testimoni, statis-
tik, dan perulangan. Dari penjelasan keenam teknik terse-
but dapat disimpulkan sebagai berikut:
324
4. Perumusan Judul
Judul merupakan bagian awal yang sangat menentukan
perhatian pendengar. Dalam merumuskan judul hendaknya
memperhatikan kriteria kesesuaian antara judul dengan isi
utama pidato, menimbulkan daya tarik, hasrat atau antu-
siasme keingintahuan pendengar, serta menggunakan susu-
nan kata yang singkat.
1. Pembukaan/Pendahuluan/Pengantar
Pembukaan/pendahuluan/pengantar merupakan bagian a-
wal yang menentukan dalam membangun perhatian dan
minat pendengar. Dari pendahuluan ini diharapkan muncul
kesan pertama yang membuat pendengar tertarik untuk
mendengarkan pidato dari awal hingga akhir. Pada bagian
327
2. Isi Pidato
Pada bagian isi, naskah pidato menyebutkan pokok perso-
alan/gagasan sesuai dengan topik. Di dalamnya juga
dijelaskan upaya dalam memberikan pengertian serta
pemahaman kepada audiens terhadap pokok persoalan/
gagasan tersebut. Penjelasan disu-sun atau dikemas sede-
mikian rupa dengan tujuan memenuhi harapan, kebutuhan,
atau mungkin ke-puasan pendengar.
Membangun pengertian dan pemahaman terhadap pokok
persoalan/gagasan dapat mengacu pada pengorganisasian
pesan melalui pola tertentu. Da-lam pidato persuasif,
pengorganisasian pesan yang lazim digunakan dapat
mengacu pada pola: a) pemecahan masalah; b) sebab-
akibat; c) pro-kontra; dan/atau c) urutan bermotif. Penje-
332
c) Pola Pro-Kontra
Pola pro-kontra disusun apabila topik pem-
bicaraan tidak dapat disusun berdasar-kan pola
pemecahan masalah atau pola sebab-akibat.
Tunjukkan keuntungan-keuntungannya: aspek
mana dari pokok pernbicaraan yang paling
menarik, keuntungan apa yang bakal diperoleh
pendengar.
Tunjukkan kerugian-kerugiannya: aspek mana
yang paling tidak menarik, adakah kerugian
atau biaya tersembunyi yang akan dialami
pendengar.
Tunjukkan bagaimana pendengar memperoleh
keuntungan: apakah keuntu-ngan lebih besar
dari kerugian, langkah-langkah apa yang harus
diambil untuk memperoleh keuntungan, bagai-
mana pendengar dapat berperan serta, bagai-
mana tindakan itu harus dilakukan.
334
3. Penutup/Kesimpulan
Pada bagian ini pidato diarahkan agar perhatian, pikiran
atau mungkin perasaan pendengar tetap terfokus pada
pokok per-msalahan/agasan utama dan kesimpulan. Menu-
rut Ayres dan Hopf (1993 : 82), cara yang baik untuk meng-
akhiri pidato adalah mengingat-kan audiens pada tema
335
1. Kesatuan
Uraian seluruh pidato harus merupakan satu kesatuan yang
utuh. Baik keutuhan dari isi, tujuan, juga gaya/sifat pe-
nyampaiannya. Kesatuan isi berarti setiap kalimat atau
paragraf di dalam seluruh pidato mengandung atau berke-
naan dengan gagasan tunggal. Kesatuan tujuan berarti
semua uraian atau penjelasan pada dasarnya mengacu pada
satu satu tujuan atau kesatuan tujuan dari pidato tersebut.
Gaya/sifat penyampaian pidato dapat dilihat dari sifat
pidato tersebut. Apabila pidato bersifat formal, misalnya,
maka suasana formalitas hendaknya ditunjukkan secara do-
minan dalam setiap penyampaiannya, baik secara verbal
maupun nonvberbal.
2. Pertautan
Perpindahan kalimat, terutama perpindahan paragraf satu
dengan paragraf berikutnya biasanya diawali dengan kata-
kata tertentu yang menunjukkan pertautan antarkeduanya.
Dengan menggunakan kata-kata yang menunjukkan perta-
utan, pernyataan atau pokok pikiran yang terkandung
dalam suatu paragraf/kalimat menunjukkan keterkaitan e-
rat dengan pokok pikiran dalam paragraf/kalimat beri-
kutnya.
Pertautan yang digunakan pada awal kalimat atau paragraf
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan dengan
kalimat atau paragraf sebelumnya. Hilangnya pertautan
menimbulkan gagasan yang tersendat-sendat atau sulit
untuk dipahami.
338
3. Titik-Berat/Penekanan
Bagian-bagian penting yang patut diperhatikan dan men-
jadi penekanan disebut titik berat. Tititk berat dalam pidato
bergantung pada ruang lingkup isi yang dianggap penting
atau lebih penting.
Pembukaan/Pendahuluan/Pengantar
Menumbuhkan perhatian pendengar
Isi Pidato
Pendengar diharapkan dapat merasakan kebutuhan
terhadap pokok persoalan yang dikemukakan.
Caranya memuaskanpendengar sesuai dengan
kebutuhan yang sudah dirasakannya.
Menggambarkan (visualisasi) dalam pikiran dan
pemahaman pendengar mengenai usul/solusi yang
disampaikan/diberikan.
Penutup/Kesimpulan
Mengarahkan pendengar untuk dapat melakukan
tindakanselanjutnya melalui pernyataan yang jelas dan
tegas.
Contoh.
1) Media yang dapat digunakan oleh praktisi PR da-
lam menuliskan sesuatu mencakup bermacam-
macam:
Media massa cetak: koran, tabloid, majalah
Media organisasi: situs perusahaan, newsle-
tters, majalah
2) Pekerjaan sebagai PR memerlukan kualifikasi yang
bermacam-macam:
Kualifikasi teknis
Kemampuan berbicara yang baik
Kemampuan menulis beragam karya tulis PR.
Kemampuan menjalin hubungan dengan berba-
gai kalangan
Kualifikasi teoretis
3) Mengetahui Audiensnya
Mengetahui audiens merupakan salah satu prinsip
dasar dalam penulisan pidato. Pengetahuan ini
344
BAB 16
PENULISAN CURRICULUM VITAE (CV)
A. MAKNA PENULISAN CV
Penulisan CV hendaknya tidak dipahami sekadar untuk
keperluan formal. Penulisan CV juga jangan sebatas dija-
dikan sebagai bahan untuk menginformasikan mengenai
riwayat hidup diri sendiri atau seseorang berdasarkan stan-
dar umum penulisannya saja.
Keterangan diri.
Keterangan diri atau apapun sebutannya, selalu
berada di bagian paling atas. Tepatnya setelah per-
nyataan penegasan atau yang menerangkan nama
bersangkutan sesuai tanda tangan atau nama yang
tertanda di bawah akhir penulisan CV. Sedangkan
bagian paling atas tertulis “Curriculum Vitae” atau
“Daftar Riwayat Hidup” atau “Biodata”.
349
Riwayat pendidikan.
Riwayat pendidikan formal ada yang ditulis sangat
lengkap ada pula yang tidak. Riwayat pendidikan
formal secara lengkap, dapat dimulai dari taman
kanak-kanak, dilanjutkan setingkat sekolah da-sar,
setingkat sekolah menengah pertama, setingkat
sekolah lanjutan atas, hingga setingkat akademi/
diploma atau perguruan tinggi. Perguruan tinggi
bisa dari mulaistrata satu (S1), strata dua (S2),
strata tiga (S3).
Ditulis secara jelas nama masing-masing sekolah
atau perguruan tingginya, nama kota atau negara
(jika sekolah atau kuliahnya di luar negeri), hingga
tahun masuk dan tahun lulusnya masing-masing.
Bahkan sering ditemui CV yang mencantumkan
riwayat kelulusan perguruan tingginya dengan
predikat tertentu seperti cumlaude (dengan pujian):
magna cumlaude (lulus dengan banyak pujian) atau
summa cumlaude (lulus dengan paling banyak pu-
jian).
350
Riwayat pekerjaan.
Tidak kalah pentingnya dalam mengangkat sosok
seseorang adalah dari riwayat pekerjaannya. Baik
pekerjaan yang sudah dilalui maupun pekerjaan
yang masih digeluti saat ini. Bisa saja sekolahnya
di desa, kuliahnya juga di perguruan tinggi swasta
yang berlokasi di tingkat kabupaten, tetapi peker-
jaan dan jabatan yang pernah didudukinya meng-
angkat citra diri orang yang bersangkutan sebagai
sosok yang cerdas dan profesional di bidangnya.
Pada bagian ini disebutkan secara lengkap peker-
jaan dan jabatannya, nama instansi, organi-sasi,
atau perusahaannya, serta lama pekerjaan masing-
masing yang ditandai dengan jangka ta-hunnya.
Pada bagian ini pula ditulis pekerjaan yang masih
dilakukan lengkap dengan jabatan, nama instansi/
organisasi/perusahaan, dan tahun mulai be-kerja.
Pengalaman organisasi.
Banyak orang yang senang berorganisasi tapi tidak
sedikit pula yang tidak begitu menyukainya. Di
antara orang yang semula kurang menyukai beror-
ganisasi mungkin pada akhirnya merasa menyesal
karena mereka tidak terlibat dalam organisasi
351
Karya tulis.
Mungkin seseorang minim organisasi atau pe-
ngalaman kerja, tetapi namanya dapat terdong-
krak dengan karya tulis yang pernah dibuatnya.
Baik berupa karya tulis fiksi seperti cerpen, novel,
maupun karya tulis nonfiksi seperti artikel, featu-
res, menulis buku-buku semi ilmiah atau populer.
Bahkan jika ada penulisan di jurnal-jurnal ilmiah
tertentu akan semakin baik dan bernilai lebih
dalam dunia akademis.
Penghargaan.
Penghargaan yang diberikan oleh lembaga tertentu
juga bisa akan sangat berguna dicantumkan dalam
menambah kualitas diri sebagai seseorang yang
berjasa atau berprestasi di bidang tertentu. Piagam,
tropi, plakat atau apa pun nama yang menandai
simbol penghargaan, hendaknya disimpan rapi
yang mungkin dikemudian hari dibutuhkan sebagai
bukti atas permintaan dari pihak atau orang ter-
tentu.
353
BAB 17
PENULISAN (MEMBALAS)
SURAT PEMBACA
Stimulus Respon
Stimulus Respon
Rendahnya kualitas produk yang Menulis surat
digunakan konsumen/publik (tidak pembaca:
sesuai dengan jaminan perusahaan), keluhan,
dan/atau buruknya pelayanan dari kekecewaan, atau
pihak perusahaan, kemarahan
359
Stimulus
Respon
Terbuktinya jaminan
kualitas produk dan/atau Menulis surat pembaca:
pelayanan prima dari pujian, kekaguman,
perusahaan. kebanggaan, rasa puas,
penghargaan
Cara tersebut akan lebih efektif dari pada PRO sendiri yang
membuat balasan surat pembaca dan mengirimkannya
pada redaksi media atas nama diri dan organisasinya.
362
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan intro yang menghantarkan
pada isi atau permasalahan. Mengacu pada prinsip
keringkasan dan kepadatan, pendahuluan dapat di-
tulis dalam satu paragraf.
Banyak cara dalam menyampaikan pendahuluan.
Salah satu caranya diawali ucapan penghormatan
dan/atau terimakasih kepada pengirim surat pem-
baca. Sebutkan namanya dengan ejaan yang benar
367
2) Isi
Sebaiknya diawali permohonan maaf dan dilanjut-
kan menyampaikan hal-hal yang perlu dijelaskan
sesuai permasalahan yang dikemukakan oleh pe-
ngirim surat pembaca (nasabah atau konsumen).
Penjelasan hendaknya disampaikan secara terpe-
rinci dan disertai solusi yang tepat atau langkah-
langkah lain yang mungkin harus dilakukan, teru-
tama oleh pihak perusahaan sebagai wujud komit-
men untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jangan
menunjukkan egoisme apalagi terkesan tidak mau
disalahkan.
3) Penutup.
Sampaikan apresiasi kepada konsumen atas kelu-
han/kritiknya sebagai bahan evaluasi bagi mana-
jemen/organisasi untuk memperbaiki dan mening-
katkan pelayanan. Ucapan terimakasih/penghar-
gaan dapat disampaikan atas kesediaannya telah
memilih produk atau jaya dari perusahaan dan
permohonaan maaf yang tulus atas kurang atau
tidak memuaskannya pelayanan yang diberikan
perusahaan.
368
Christiana M. Damanik
Corporate Affair Head
(sumber: http://inside.kompas.com/tanggapan/read/48726)
Chris
Jl D Blok B KomplekMulia Darma no 21, Telukgong
(sumber: http://inside.kompas.com/tanggapan/read/49511)
Hormat kami,
Rohan Hafas
Marketing Communications Manager MatahariMall.com
(sumber: http://inside.kompas.com/tanggapan/read/49511)
Nadia Yustina
Jl. Elang blok E no.30, Pamulang Permai
(sumber: http://inside.kompas.com/tanggapan/read/49579)
374
Hormat kami,
Tri Usada
Centralized Customer Care Head Citibank N.A - Indonesia
(sumber: http://inside.kompas.com/tanggapan/read/49579)
DAFTAR PUSTAKA
Internet:
http://www.kemenperin.go.id/ - diakses pada tanggal
15 Februari 2016
http://romeltea.com/penggunaan-bahasa-indonesia-
media-internet - diakses pada tanggal
http://www.oxfordlearnersdictionaries.com/
Laporan tahunan PT. Antam (Tbk) 2014
http://ctb.ku.edu/en/table-of-
contents/participation/promoting-interest/fact-sheets/main
http://www.fctl.ucf.edu/AboutUs/FactSheet/
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs318/en
/https://www.mediastatements.wa.gov.au/Pages/Barnett/2
016/01/Support-to-grow-WAs-Aboriginal-art-centres-
.aspx
http://www.who.int/mediacentre/news/statements/2
016/emergency-committee-zika/en/)
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/24267644
/Journalism-2.0-Mark-Briggs.pdf.html
380
MENARA HATI
Foundation