Anda di halaman 1dari 31

APS HIMPSI

Prinsip Umum Prinsip Umum (BAB I Pasal 2)

A. Respect for the right and Prinsip A : Penghormatan pada


dignity of people and people harkat martabat manusia
B. Propriety Prinsip B : Integritas dan sikap
C. Integrity ilmiah
Prinsip C : Profesional
Prinsip D : Keadilan
Prinsip E : Manfaat
APS HIMPSI
A. Respect for the Penghormatan pada harkat martabat manusia (BAB I Pasal
right and dignity of 2 Prinsip A)
people and people
A.2. Respect (1) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi harus menekankan pada
Psikolog hak asasi manusia dalam melaksanakan layanan psikologi.
menghormati (2) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menghormati martabat
orang lain melalui setiap orang serta hak-hak individu akan keleluasaan pribadi,
kerahasiaan dan pilihan pribadi seseorang.
bahasa dan (3) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menyadari bahwa
tindakan mereka, diperlukan kehati-hatian khusus untuk melindungi hak dan
menghormati hak- kesejahteraan individu atau komunitas yang karena keterbatasan
hak hukum dan yang ada dapat mempengaruhi otonomi dalam pengambilan
hak moral dari keputusan.
orang lain, dan (4) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menyadari dan
tidak menghormati perbedaan budaya, individu dan peran, termasuk
usia, gender, identitas gender, ras, suku bangsa, budaya, asal
merendahkan
kebangsaan, orientasi seksual, ketidakmampuan (berkebutuhan
karakter orang
khusus), bahasa dan status sosial-ekonomi, serta
dengan terlibat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut pada saat bekerja
dalam perilaku dengan orang-orang dari kelompok tersebut.
yang merendahkan (5) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi berusaha untuk
mereka sebagai menghilangkan pengaruh bias faktor-faktor tersebut pada butir
manusia atau (3) dan menghindari keterlibatan baik yang disadari maupun
mencemarkan tidak disadari dalam aktifitas-aktifitas yang didasari oleh
nama baik atau prasangka.
melecehkan
mereka.
APS HIMPSI
A. Respect for the right and BAB IV. Hubungan Antar Manusia
dignity of people and people Pasal 20. Informed Consent
A.3. Informed Consent Menjelaskan bahwa Setiap proses dibidang
Menjelaskan bahwa psikolog psikologi yang meliputi penelitian /pendidikan/
harus sepenuhnya asesmen/intervensi yang melibatkan manusia
menginformasikan pada klien harus disertai dengan informed consent.
tentang layanan psikologis yang Menjelaskan tentang pengertian informed
hendak diberikan, menjelaskan consent, wujud informed consent (yaitu dalam
tata cara serta hal-hal yang perlu bentuk tertulis), serta aspek-aspek yang perlu
dimasukkan dalam penulisan dicantumkan dalam informed consent)
informed consent.
APS HIMPSI
A.5. Confidentiality Bab V Kerahasiaan Rekam Dan Hasil
Menjelaskan bahwa Pemeriksaan Psikologi
psikolog harus menjaga Pasal 23 Rekam Psikologi
kerahasiaan informasi yang Menjelaskan bahwa psikolog harus menjaga
diperoleh selama kerahasiaan informasi data klien.
penyediaan layanan Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjaga dan
psikologis dalam hal memusnahkan catatan dan data, dengan
pengumpulan, pencatatan, memperhatikan kaidah hukum atau perundang-
mengakses, penyimpanan, undangan yang berlaku dan berkaitan dengan
penyebaran dan pelaksanaan kode etik ini.
pembuangan informasi.
menjelaskan mengenai Pasal 26 pengungkapan Kerahasian Data
syarat dalam pengungkapan
informasi klien (A.5.2.) yaitu Dalam hal diperlukan pengungkapan rahasia maka
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dapat
dengan persetujuan klien yg
membuka rahasia tanpa persetujuan klien hanya
relevan , ada kewajiban
dalam rangka keperluan hukum atau tujuan lain,
hukum untuk
seperti membantu mereka yang memerlukan
melakukannya, ada resiko pelayanan profesional, baik secara perorangan
langsung/ bahaya yang maupun organisasi serta untuk melindungi
hanya dapat dihindari pengguna layanan psikologi dari masalah atau
dengan mengungkapkan kesulitan.
informasi .
A.6 Penyampaian informasi BAB I
kepada klien Pasal 2 Prinsip Umum
7 Prinsip C : profesional
Psikolog, dengan
pertimbangan pengecualian
legislatif dan persyaratan
organisasi mereka, tidak
menolak setiap permintaan
yang masuk akal dari klien,
atau mantan klien, untuk
mengakses informasi klien,
dimana psikolog memiliki
tanggung jawab profesional.
A.7 Pengumpulan informasi Pasal 73 informed consent
klien dari pihak terkait dalam konseling dan terapi
Hal.121
A.72 Psikolog yang bekerja
dengan klien yang
berkapasitas untuk
memberikan informed
consent, atau mungkin,
cacat atau terbatas,
mendapatkan
informed consent dari
orang-orang dengan
kewenangan hukum untuk
bertindak atas nama dari
klien, dan upaya untuk
mendapatkan persetujuan
klien sepraktis mungkin.
B.1 Kompetensi BAB III KOMPETENSI pasal 7
B.1.1. Psikolog membawa dan hal.28
mempertahankan
keterampilan yang sesuai dan
belajar untuk
Area mereka dalam praktek
profesional.

B.1.2 Psikolog hanya


menyediakan layanan
psikologis dalam batas-batas
kompetensi profesional
mereka. Ini termasuk, tetapi
tidak terbatas pada: (A)
bekerja dalam batas-batas
pendidikan, pelatihan,
Pengalaman diawasi dan tepat
profesional pengalaman; (B)
mendasarkan layanan mereka
pada pengetahuan mapan
B.2 Pencatatan BAB IV KERAHASIAAN REKAM dan
HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
B.2.1. Psikolog membuat Hal.48
dan menyimpan catatan
yang memadai.
B.2.2. Psikolog menyimpan
catatan untuk minimal
tujuh tahun sejak terakhir
kontak klien kecuali
hukum atau persyaratan
organisasi mereka
menentukan lain.
B.2.3. Dalam kasus catatan
yang dikumpulkan
sementara klien kurang
dari 18 tahun, psikolog
mempertahankan catatan
setidaknya sampai klien
mencapai usia 25 tahun.
B.3 tanggung jawab profesional BAB III KOMPETENSI
Pasal 9 Dasar-Dasar Pengetahuan
Psikolog memberikan layanan Ilmiah dan Sikap Profesional
psikologis secara bertanggung Hal. 31
jawab.
Dengan memperhatikan sifat dari BAB IV HUBUNGAN ANTAR
layanan psikologis mereka MANUSIA
menyediakan, psikolog: Pasal 13 Sikap profesional
(A) bertindak dengan hati-hati
dan keterampilan yang
diharapkan dari kompeten
psikolog;
(B) bertanggung jawab untuk
layak dapat diduga konsekuensi
yang dapat diperkirakan dari
perilaku mereka;
(C) mengambil langkah-langkah
untuk mencegah kerusakan yang
terjadi sebagai akibat dari
perilaku mereka;
APS HIM
B.4. Penyediaan layanan psikologis atas permintaan BAB IV. Hubungan Antar Ma
pihak ketiga Pasal 21. Layanan Psikolog
Psikolog yang setuju untuk memberikan layanan Organisasi
psikologis ke seseorang, kelompok, sistem, Psikolog dan atau Ilmuwan
komunitas atau organisasi atas permintaan pihak memberikan layanan psiko
ketiga, terlebih dahulu menjelaskan kepada semua organisasi/perusahaan me
pihak yang berhubungan dengan: sepenuhnya tentang:
• Sifat hubungan dengan masing-masing • Sifat dan tujuan dari laya
Peran psikolog (konsultan, konselor, saksi ahli, diberikan
fasilitator, forensik penilai, pengawas, guru / • Penerima layanan psikol
pendidik, terapis) • Individu yang menjalani
• Penggunaan kemungkinan informasi yang • Hubungan antara Psikolo
diperoleh Psikologi dengan organi
• Batas-batas kerahasiaan menjalani layanan psiko
• Pengaturan keuangan yang berkaitan dengan • Batas-batas kerahasiaan
penyediaan • Orang yang memiliki aks
layanan yang bersangkutan.
Apabila Psikolog dan/atau
dilarang oleh organisasi pe
memberikan hasil informas
menjalani layanan psikolog
harus diinformasikan sejak
layanan psikologi berlangs
APS HIM

B.5. Penyediaan layanan psikologis untuk beberapa BAB XIV. Konseling Psikolo
klien Pasal 75. Konseling Kelomp
Psikolog yang setuju untuk memberikan layanan Ketika psikolog memberika
psikologis untuk psikologi/psikoterapi pada
beberapa klien: satu kelompok, psikolog ha
• Menjelaskan kepada setiap klien batas-batas kondisi klien dalam kaitann
kerahasiaan terlebih dahulu konseling/terapi kelompok
• Memberikan klien kesempatan untuk menjelaskan peran dan tan
mempertimbangkan batasan serta batas kerahasiaannya
situasi
• Memperoleh konfirmasi yang jelas dari klien
berdasarkan batasan-batasan tersebut
• Memastikan bahwa klien tidak terpaksa menerima
batasan-batasan ini.
APS HIMPSI

egasian (perwakilan/penyerahan) tugas BAB III Kompetensi


Pasal 10. Pendelegasian Pekerjaan
ng melimpahkan tugas kepada asisten, Psikolog dan/atau Ilmuwan Psiko
pekerjaan pada asisten, mahasisw
au yang disupervisi yang melibatkan disupervisi, asisten penelitian, as
kepada jasa orang lain seperti pe
kologis: mengambil langkah-langkah yang
langkah yang tepat untuk memastikan bahwa a) Menghindari pendelegasian ke
ntas untuk dilimpahkan tugas profesional yang memiliki hubungan gand
langkah yang tepat untuk memastikan bahwa layanan psikologi, yang mung
ak eksploitasi atau hilangnya obje
ngan ganda yang dapat mengganggu b) Memberikan wewenang hanya
an yang diambil oleh delegasi mana orang yang diberikan pe
langkah-langkah yang tepat untuk memastikan diharapkan melakukan secara
akuan delegasi ini tidak membahayakan pendidikan, pelatihan atau pen
ngarahkan klien atau pihak lain ke arah independen, atau dengan pem
level tertentu; dan
langkah-langkah yang tepat untuk memastikan c) Memastikan bahwa orang ters
gasi berkompetensi untuk mengambil alih layanan psikologi secara komp
diberikan
delegasi untuk memastikan bahwa mereka
tugas-tugasnya secara kompeten.
APS HIM

BAB IX Penelitian dan Publi


Pasal 46. Batasan Kewenan
1) Batasan Kewenangan
a) Psikolog dan/atau Ilmuw
batasan kemampuan da
masing anggota Tim yan
penelitian tersebut.
b) Psikolog dan/atau Ilmuw
berkonsultasi dengan pi
di bidang penelitian yan
sebagai bagian dari pro
penelitian. Konsultasi ya
meliputi yang berkaitan
kewenangan misalnya b
pemerintah dan swasta,
komite khusus, kelompo
seminat, atau melalui m
APS HIM

B.7. Penggunaan penerjemah


Psikolog yang menggunakan penerjemah:
Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
memastikan bahwa penerjemah
berkompeten untuk bekerja sebagai penerjemah
dalam konteks yang bersangkutan
Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
memastikan bahwa penerjemah tidak
dalam hubungan ganda dengan klien yang dapat
mengganggu
pertimbangannya
Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
memastikan bahwa penerjemah akan tetap menjaga
kerahasiaan isi dari pelayanan psikologis tersebut
Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
memastikan bahwa penerjemah menyadari setiap
ketentuan lainnya yang terkait dalam Kode Etik ini
Memperoleh informed consent dari klien untuk
menggunakan penerjemah yang terpilih.
APS HIM

B.8. Berkolaborasi dengan pihak lain untuk BAB XIV. Konseling Psikolo
kepentingan klien Pasal 74. Konseling Psikolo
Melibatkan Pasangan atau
B.8.1. Untuk meningkatkan ketertarikan/minat klien, Ketika Psikolog memberika
mengacu pada poin A.5 (Kerahasiaan), psikolog psikologi/psikoterapi pada
bekerja sama dengan profesional lain yang dirasa memiliki hubungan keluarg
tepat dan diperlukan dengan tujuan memberikan suami istri, significant othe
pelayanan psikologis yang efektif dan efisien untuk anak) maka perlu diperhati
klien mereka. klarifikasi mengenai hal-ha
a) Siapa yang menjadi pen
B.8.2. Untuk meningkatkan ketertarikan/minat klien, tersebut, peran dan hub
mengacu pada poin A.5 (Kerahasiaan), psikolog masing-masing orang y
menawarkan bantuan yang praktis/bermanfaat dilibatkan dalam proses
kepada klien yang ingin pendapat kedua. b) Kemungkinan pengguna
yang diperoleh dari mas
keluarga yang terlibat d
dengan memperhatikan
Bab V buku kode etik in
APS HIM

c) Jika secara jelas psikolo


peran yang bertentanga
keluarga dan kemudian
salah satu pihak dalam
psikolog perlu mengam
menjelaskan atau memo
dari peran-peran yang a
pasal 16 tentang Hubun
60 tentang Peran Majem
Kode Etik ini).
APS HIMPSI

B.9. Menerima klien dari Bab IV Hubungan Antar Manusia


profesional lain Pasal 19 Hubungan Profesional
Jika seseorang Psikolog atau ilmuan psikologi
mencari layanan psikologis dari memiliki dua jenis bentuk
seorang psikolog sementara hubungan profesional yaitu
sudah menerima layanan psikologi hubungan antar profesi dengan
dari seorang psikologi profesional sesama psikolog atau ilmuan
lain, maka psikologi serta hubungan dengan
psikolog akan: profesi lain.
(a) Mempertimbangkan semua
dengan tepat untuk menjadi
lebih terlibat
(b) memperhatikan kesejahteraan
orang
(c) bertindak dengan hati hati dan
peka terhadap semua pihak.
APS HIMPSI
B.10. Penghentian layanan Bab IV Hubungan antar Manusia
psikologis Pasal 22 Pengalihan dan
B.10.1. Psikolog membuat penghentian layanan psikologis -
pengaturan profesional lainnya 46
yang sesuai dan tersedia untuk (2) Penghentian layanan : Psikolog
memenuhi kebutuhan darurat atau ilmuan psikologi harus
klien mereka selama periode menghentikan layanan psikologi
adanya masa psikolog. apabila :
B.10.2. jika diperlukan a.Penggunaan layanan psikolog
persetujuan dengan klien, seorang sudah tidak memerlukan jasa
psikolog membuat pengaturan layanan psikologi yang telah
yang khusus untuk profesional ditetukan
lainnya,untuk berkonsultasi b.Ketergantungan dari pengguna
dengan klien selama periode layanan psikologi maupun orang
absen masa psikolog. yang menjalani pemeriksaan
terhadap psikolog atau ilmuan
psikolog yang bersangkutan
sehingga timbul perasaan tak
nyaman pda salah satu atau kedua
bela pihak
APS HIMPSI

B.11. Penghentian layanan Bab IV Hubungan antar Manusia


psikologis Pasal 22 Pengalihan dan
B.11.1 Psikolog menghentikan penghentian layanan psikologis -
layanan psikologis mereka dengan 46
klien, jika cukup jelas bahwa klien (2) Penghentian layanan : Psikolog
tidak mendapat manfaat dari atau ilmuan psikologi harus
layanan mereka menghentikan layanan psikologi
B.11.2 Ketika psikolog mengakhiri apabila :
hubungan profesional dengan a.Penggunaan layanan psikolog
klien, harus memperhatikan proses sudah tidak memerlukan jasa
psikologis yang melekat dalam layanan psikologi yang telah
layanan yang telah disediakan, dan ditetukan
kesejahteraan psikologis klien b.Ketergantungan dari pengguna
B.11.3. Psikolog membuat layanan psikologi maupun orang
pengaturan yang wajar untuk yang menjalani pemeriksaan
kelangsungan penyediaan terhadap psikolog atau ilmuan
pelayanan ketika mereka tidak lagi psikolog yang bersangkutan
mampu memberikan layanan sehingga timbul perasaan tak
psikologis. nyaman pda salah satu atau kedua
B.11.4. Psikolog membuat bela pihak
pengaturan yang wajar untuk
APS HIMPSI

B.12. Tuntutan yang saling Bab II Mengatasi isu etika


bertentangan Pasal 3 hal 20
Dimana tuntutan organisasi Pasal 3 Majelis Psikologi Indonesia
memerlukan psikolog yang (1) Majelis Psikologi adalah
melanggar prinsip-prinsip umum, penyelenggara organi-sasi yang
nilai-nilai atau standar yang memberikan pertimbangan etis,
ditetapkan dalam kode ini, normatif maupun keorganisasian
(a) menjelaskan sifat konflik antara dalam kaitan dengan profesi
tuntutan dan prinsip-prinsip psikologi baik sebagai ilmuwan
standar; maupun praktik psikologi kepada
(b) menginformasikan semua pihak anggota maupun organisasi.(2)
untuk tanggung jawab sebagai Penyelesaian masalah pelanggaran
psikolog Kode Etik Psikologi Indonesia oleh
(c) mencari konstruktif resolusi Psikolog dan/atau Ilmuwan
konflik yang menjunjung tinggi Psikologi, dilakukan oleh Majelis
prinsip-prinsip kode etik ini; dan Psikologi dengan memperhatikan
(d) berkonsultasi seorang psikolog laporan yang masuk akal dari
senior berbagai pihak dan kesempatan
untuk membela diri. (3) Apabila
Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi telah melakukan layanan
APS HIMPSI

.(4) Apabila terdapat masalah


etika dalam pemberian layanan
psikologi yang belum diatur
dalam kode etik psikologi
Indonesia maka Himpunan
Psikologi Indonesia wajib
mengundang Majelis Psikologi
untuk membahas dan
merumuskannya, kemudian
disahkan dalam sebuah Rapat
yang dimaksudkan untuk itu
APS HIMPSI
B.13. Penilaian psikologis Bab IX Penelitian dan publikasi
B.13.1. psikolog menggunakan pasal 45,46,47,48,50,51,53
prosedur ilmiah yang mapan dan
mengamati standar psikometrik
yang relevan ketika mereka
mengembangkan dan melakukan
tes psikologi dan teknik penilaian
lain.
B.13.2. psikolog menetapkan
tujuan dan penggunaan teknik
penilaian mereka dan jelas
menunjukkan batas penerapan
teknik penilaian
B.13.3. Psikolog memastikan
bahwa mereka memilih,
mengelola dan menafsirkan
penilaian prosedur yang tepat
dan akurat.
B.13.4. psikolog menggunakan
prosedur yang berlaku dan
temuan penelitian ketika
mencetak dan menafsirkan data
APS HIMPSI
B.14. Peneliian Bab IX penelitian dan publikasi
B.14.1. psikolog mematuhi Kode, Pasal
pernyataan, pedoman dan arahan lain 45,46,47,48,49,50,51,52,53,54
yang dikembangkan bersama-sama ,55
atau secara mandiri oleh National
Health dan Medical Research Council
(NHMRC), Australian Research Council,
atau mengenai penelitian dengan
manusia dan binatang berlaku di
psikolog waktu melakukan penelitian
mereka.
B.14.2. setelah hasil penelitian yang
diterbitkan dan tersedia untuk umum,
psikolog membuat data yang
didasarkan kesimpulan mereka dan
tersedia untuk profesional
lainnya,kompeten dan berusaha untuk
memverifikasi secara reanalysis,
asalkan: (a) data akan digunakan hanya
untuk tujuan yang dinyatakan dalam
proposal dan disetujui untuk
penelitian; dan (b) identitas peserta
APS HIMPSI

General Principle C: Integrity BAB VI IKLAN dan PERNYATAAN


C.2. Komunikasi PUBLIK Pasal 28 Pertanggung
C.2.1. Psikolog berkomunikasi jawaban
dengan jujur dalam konteks Pasal 29 Keterlibatan Pihak lain
pekerjaan psikologis. Terkait Pernyataan Publik
C.2.2. Psikolog mengambil langkah- Pasal 30 Deskripsi Program
langkah yang wajar untuk Pendidikan Non Gelar
memperbaiki kekeliruan yang dibuat Pasal 31 Pernyataan Melalui Media
oleh mereka atau kapasitas Pasal 32 Iklan Diri yang Berlebihan
profesional mereka dalam waktu
yang wajar setelah menyadari
kekeliruan tersebut.
C.2.3. Pernyataan yang dibuat oleh
psikolog dalam mengumumkan
iklan ketersediaan layanan
psikologis, produk, atau publikasi,
tidak boleh berisi:
APS HIMPSI

a) pernyataan yang palsu,


penipuan, menyesatkan atau
menipu atau cenderung
menyesatkan
b) testimonial atau dukungan
yang diminta dalam pertukaran
untuk remunerasi atau memiliki
potensi untuk mengeksploitasi
klien;
c) pernyataan yang mengklaim
atau menyiratkan keunggulan suatu
badan psikolog atau psikolog
lainnya;
d) pernyataan apapun yang
dimaksudkan untuk memalsukan
atau membenarkan demi
mengharapankan hasil yang
menguntungkan;
APS HIMPSI

e) pernyataan apapun yang


dimaksudkan atau mungkin dapat
menarik kekhawatiran klien,
kecemasan atau emosi tentang hasil
yang mungkin tidak diterima dari
layanan yang ditawarkan;
f) klaim dibenarkan dapat
menyatakan atau menyiratkan
psikolog menggunakan alat
eksklusif dan unggul, baik dari
metode atau bahan
g) pernyataan yang vulgar,
sensasional atau seperti akan
membawa, atau cenderung
membawa, psikolog atau profesi
psikologi ke dalam kehinaan.
APS HIMPSI

C.2.4. Ketika mengumumkan iklan


atau ketersediaan layanan
psikologis atau ketika mewakili diri
mereka sebagai psikolog, psikolog
menggunakan postnominals akurat,
termasuk postnominals digunakan
untuk mewakili kelas mereka dari
keanggotaan dengan Masyarakat.
C.2.5. Psikolog mengambil langkah-
langkah yang wajar untuk
memperbaiki kesalahpahaman yang
dimiliki oleh klien tentang
kompetensi profesional psikolog.

Anda mungkin juga menyukai