Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekitar tahun 1970-an Departemen Kesehatan (Depkes) RI membawahi Bagian
Pendidikan Kesehatan Masyarakat, yang berada dilingkungan Biro V (Biro Pendidikan)
dalam Sekretariat Jendral. Ketika itu, ada proyek pengadaan tenaga khusus dibidang Health
Education dengan gelar HES (Health Education Specialist). Tahun 1975, Depkes mengalami
reorganisasi dan bagian pendidikan Kesehatan Masyarakat (Dit. PKM). Istilah “Pendidikan
Kesehatan” tidak digunakan lagi karena dianggap bias dengan istilah yang sudah baku untuk
Departemen Pendidikan dan Kesehatan.

Tahun 1984, Depkes melakukan reorganisasi kembali. Ketika itu, Dit. PKM, yaitu
Dit. Bina Peran Serta masyarakat (BPSM). Tahun 2000, terjadi reorganisasi pusat PKM yang
berganti nama menjadi Dit. Promosi Kesehatan dan akhir tahun 2001 terjadi reorganisasi
kembali menjadi Pusat Promosi Kesehatan yang ditetapkan oleh S.K. Menkes
No.1277/Menkes /SK/XI/2001 tetanggal 27 November 2001.

B. Rumusan Masalah
Apa peran promosi kesehatan dalam faktor herediter.

C. Tujuan Penulisan Makalah


Mengetahui makna-makna komprehensif mengenai promosi kesehatan dan perannya
dalam menanggulangi faktor herediter.

D. Manfaat Penulisan Makalah


Ditujukan sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi
Kesehatan serta mengetahui peran promosi kesehatan dalam faktor herediter.

1 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


BAB ll
PEMBAHASAN

A. Promosi Kesehatan
1. Pengertian Promosi Kesehatan
Berdasarkan definisi WHO, dalam hasil Konferensi Internasional Promosi Kesehatan
di Ottawa Kanada, yaitu dalam piagam Ottawa (Ottawa Charter, 1986), adalah sebagai
berikut.

“Health promotion is the process of enabling people to control over and improve
their helath. To Reach a stste of complete physical, mental, and social well-being, an
individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to
change or cope with the environment.”

“Promosi Kesehatan adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, maka masyarakat harus
mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya dan mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (fisik, sosial, budaya, dsb)”

Menurut Green & Ottoson (1998) “Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan
untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan


kesehatan pada masa lalu. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat
atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga
disertai upaya-upaya memfasilitasi perubahan prilaku.

2. Tujuan Promosi Kesehatan


Tujuan umum promosi kesehatan tidak terlepas dari Undang - Undang Kesehatan
No.23/1992, maupun WHO, yakni meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif
secara ekonomi maupun sosial.

Selain itu, dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 juga disebutkan,
yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi dan sosial.

2 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


3. Strategi Promosi Kesehatan
Strategi global Promosi Kesegatan dari WHO (1984) dikenal dengan strategi ABG (
A, Advokasi Kesehatan; B, Bina Suasana; G, Gerakan Masyarakat)
Advokasi Kesehatan
Merupakan salah satu upaya pendekatan kepada pimpinan atau pengambil keputusan supaya
dapat memberika dukungan, kemudahan dan semacamnya pada upaya pembangunan
kesehatan.
Bina Suasan (Social Support)

Yaitu upaya untuk membuat suasana yang kondusif atau menunjang pembangunan
kesehatan sehingga masyarakat terdorong untuk memperbaiki kehidupannya, salah satunya
yaitu dengab perilaku hidup bersih dan sehat.
Gerakan Masyarakat (Empowerment)

Adalah upaya memandirikan individu, kelompok dan masyarakat agar berkembang


kesadaran, kemauan, dan kemampuan dibidang kesehatan atau agar secara proaktif,
masyarakat mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Berdasarkan Piagam Ottawa, promosi kesehatan dibagi kedalam 5 area, yaitu :
 Kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public policy)
 Membangin jaring kemitraan dan lingkungan yang mendukung (create partership and
supportive environment)
 Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient health service)
 Meningkatkan keterampilan individu (Increase individual skills)
 Memperkuat kegiatan masyarakat (Strengthen comunity action)

5. Sasaran Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, maka sasaran
langsung promosi kesehatan adalah masyarakat. Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam 3
kelompok sasaran yaitu:
 Sasaran primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung promosi kesehatan, misalnya:
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan ibu menyususi untuk masalah
kesehatan ibu dan anak (KIA), anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain-lain. Upaya
promosi ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat
(empowerment)
 Sasaran sekunder (Secondary Target)
Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat disebut sasaran sekunder.
Dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini akan memberikan
pendidikan kesehatan pada masyarakat di sekitarnya. Upaya promosi kesehatan ini sejalan
dengan strategi promosi kesehatan dukungan sosial (social support)
 Sasaran tersier (Tertiary Target)

3 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


Sasaran tersier adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat
pusat maupun daerah yang mampu berdampak pada sasaran primer dan sekunder. Upaya
promosi kesehatan ini sejalan dengan strategi global promosi kesehatan yaitu advokasi
(advocacy).

6. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan


Menurut WHO (1984) :
 Perubahan perilaku (Behavior change)
 Perubahan sosial (Social change)
 Pengembangan kebijakan (policy development)
 Pemberdayaan (empowerment)
 Partisipasi masyarakat (community participation)
 Membangun kemitraan (building partnership and alliance)

B. Peran Promkes Dalam Faktor Herediter

1. Pengertian Herediter
Herediter (keturunan/genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia
yang di bawa sejak lahir misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes mellitus,
asma bronehial, TBC, obesitas, HIV/AIDS.

Orang tua, khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status
kesehatan bagi anak-anak mereka. Orang tua yang sehat dan gizinya baik akan mewariskan
kesehatan yang baik pula pada anaknya. Sebaliknya, kesehatan orang tua, khususnya
kesehatan ibu yang rendah pula bagi anaknya. Rendahnya kesehatan orang tua, terutama ibu,
bukan karena sosial ekonominya rendah, tetapi sering juga disebabkan karena orang tua atau
ibu tidak mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatannya atau tidak tahu makanan
yang bergizi yang harus di makan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan diperlukan pada
kelompok ini agar masyarakat atau orang tua menyadari dan melakukan hal hal yang dapat
mewariskan kesehatan yang baik pada keturunan mereka. Disamping itu banyak penyakit
yang dapat di turunkan kepada anak oleh orang tuanya baik ayah, ibu maupun kelompok
masyarakat yang beresiko menderita penyakit keturunan harus diberikan pengertian
sehubungan dengan penyakit penyakit tersebut agar lebih berhati-hati dan mengurangi akibat
serius penyakit tersebut.

Faktor hereditas/keturunan ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan


perorangan atau masyarakat di bandingkan dengan ketiga faktor yang lain. Pengaruhnya pada
status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk itu
perlu dilakukannya konseling genetik.

4 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


Konseling genetik adalah memberi nasehat atau konsultasi genetis kepada pasien atau
keluarga, berdasarkan hasil observasi atau pemeriksaan silsilah keluarga, laboratorium, dan
klinis.

2. Kegiatan Promkes Dalam Faktor Herediter


Diharapkan, dari kegiatan Promosi Kesehatan terhadap penyakit menurun adalah
mengurangi adanya risiko munculnya penyakit yang sama seperti keadaan orang tua mereka.
Dari keadaan ini, penderita penyakit menurun dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1). Penyakit menurun yang masih sekedar gejala, dan belum menimbulkan masalah.
2). Penyakit menurun yang sudah menjadi masalah/menjadi penyakit tertentu.
c. Jenis Kegiatan Dalam Melakukan Promkes terhadap Faktor Herediter

Ewles dan Simnett (1994) telah mengidentifikasi 7 area kegiatan promosi kesehatan,
yaitu sebagai berikut.

1) Program pendidikan kesehatan


Ini merupakan kesempatan yang direncanakan untuk belajar mengenai kesehatan, dari
mulai kesehatan secara umum hingga khusus, seperti mengenai herediter. Program ini juga
bisa termasuk dalam menyediakan informasi, mengeksplorasi nilai dan sikap, membuat
keputusan kesehatan dan mempelajari keterampilan yang memungkinkan terjadinya
perubahan tingkah laku.

2) Pelayanan kesehatan preventif


Hal ini meliputi 3 proses pencegahan, yaitu:
 Pencegahan primer, dilakukan saat individu bekum menderita sakit, meliputi
kegiatan promosi kesehatan dan perlindungan secara khusus.
 Pencegahan sekunder, dilakukan pada masa individu mulai sakit, meliputi
diagnosisi dini dan pengobatan segera, serta pembatasan kecacatan.
 Pencegahan tersier (rehabilitasi). Pada proses ini, diusahakan agar cacat yang
diderita tidak menjadi hambatan, sehingga individu yang menderita dapat
menjalankan fungsinya secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial.

3) Kegiatan berbasis masyarakat


Kegiatan ini dapat serupa dengan pembentukan self-help group (kelompok swabantu)
dan pressure grup (kelompok pendorong atau motivator, serta mengembangkan fasilitas dan
pelayanan lokal yang mendukung kesehatan.

4) Pengembangan Organisasi
Contohnya adalah pelaksanaan kebijakan tentang kesempatan yang sama untuk sehat,
menyediakan makanan sehat seperti bekerja sama dengan organisasi komersial dalam
mengembangkan dan mempromosikan produk-produk yang lebih sehat, seperti daging
(learner meat), minuman tanpa alkohol, pembungkus yang dapat mengalami biodegenerasi
alamiah, dsb.

5 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


5) Kebijakan publik yang sehat
Upaya ini melibatkan badab resmi atau sukarela, kelompik professional, dan
masyarakat umum yang bekerja sama mengembangkan perubahan-perubahan dalam kondisi
dan situasi kehidupan.
6) Tindakan kesehatan berwawasan lingkungan
Ini berhubungan dengan upaya menjadikan lingkungan fisik sebagai penunjang
kesehatan. Contoh, menyediakan makanan dan air bersih, mengendalikan polusi, termasuk
usaha menciptakan kawasan bebas rokok.

7) Kegiatan-kegiatan ekonomi yang bersifat peraturan


Kegiatan (edukasional) ini ditujukan kepada politik pengambil kebijakan, dan
perencana yang melibatkan upaya lobi dan implementasi perubahan-perubahan legislatif,
seperti peraturan pemberian label makanan halal, mendorong praktik beretika secara sukarela,
dll.

Menurut Depkes RI (2007), jenis kegiatan promkes adalah sebagain berikut.


 Pemberdayaan masyarakat, upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian semua
komponen masyarakat untuk hidup sehat.
 Pengembangan kemitraan, upaya membangun hubungan para mitra kerja berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan, dan saling memberi manfaat.
 Upaya advokasi, upaya mendekati, mendampingi, dan memengaruhi para pembuat
kebijakan secara bijak, sehinggak mereka sepakat untuk memberi dukungan terhadap
pembangunan kesehatan.
 Pembinaan suasana, kegiatan untuk membuat suasana atau iklah yang mendukung
terwujudnya perilaku sehat dengan mengembangkan opini publik positif melalui
berbagai media massa.
 Pengembangan SDM, meliputi kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pertemuan, untuk
meningkatkan wawasan, kemauan dan keterampilan.
 Pengembangan Iptek, yang bertujuan untuk selalu mengembangkan iptek dalam
bidang promosi, informasi, komunikasi, pemasaran, dan advokasi, yang semakin hari
kian tumbuh dan berkembang.
 Pengembangan media dan sarana, yang bertujuan untuk mempersenjatai diri dengan
penyediaan media dan sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan promosi
kesehatan.
 Pengembangan infrastruktur, yang merupakan kegiatan penunjang promosi
kesehatan, seperti sekretariat, tim promosi, dsb.

Dari poin-poin diatas, tentu dapat diterapkan dalam kegiatan Promosi kesehatan
terhadap faktor herediter, meski faktor ini memiliki kontribusi pengaruh yang tak terlalu
banyak terhadap derajat kesehatan seseorang, tetapi ini perlu diwaspadai. Karena, faktor
herediter itu sudah tercipta dalam gen, sehingga kapanpun pemicu nya tiba, faktor itu bisa
saja keluar dan menjadi salah satu hal yang ganas. Maka dari itu, cara yang dapat dilakukan,
antara lain:

6 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


a) Melakukan kegiatan pemberian informasi dan pengecekan dini mengenai faktor-
faktor genetik yang dapat menurun dari keluarga, sehingga penderita / keterurunan
yang memiliki faktor herditer dalam tubuhnya dapat mengambil keputusan yang tepat
mengenai jalan keluar yang akan dipilih.
b) Membantu melakukan pencegahan dini, bila memang telah diketahui adanya faktor
herditer tersebut. Seperti informasi untuk rajin berolah raga, menjaga pola makan
sehat, meminum obat pencegahan dan lain sebagainya, agar faktor herediter ini tak
mejadi bumerang bagi penderitanya.

c) Bila memang sudah menderita penyakit dari faktor herediter, maka bantu penderita
untuk mampu memaksimalkan kehidupannya dalam berbagai aspek, sehingga ia
mampu tetap menjalankan kehidupannya.

3. Contoh kasus herediter

Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme yang dapat
disembuhkan berbagai macam etiologi, disertai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat
gangguan sekresi insulin atau gangguan kerja dari insulin, atau keduanya. Sedangkan
diabetes mellitus tipe 1 lebih diakibatkan oleh karena berkurangnya sekresi insulin akibat
kerusakan sel β-pankreas yang didasari proses autoimun.

Istilah diabetes mellitus berasal dari bahasa yunani yaitu diabetes, yang berarti
‘sypon’ menunjukkan pembentukan urine yang berlebihan, dan mellitus berasal dari kata
‘melli’ yang berarti madu.

Grafik Penderita Diabetes Milletus dari tahun 2013

7 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


Grafik diatas merupakan hasil penelitian Riskesdas mengenai prevalensi Diabetes
pada umur 18 tahun keatas berdasarkan masing-masing provinsi di Indonesia. Dari diagram
diatas, dapat diketahui bahwa penderita penyakit diabetes mellitus memililki angka yang
cukup tinggi di Indonesia, bahkan angka penderita yang belum terdeteksi pun masih cukup
tinggi. Dari data tersebut, diabetes yang diderita meliputi tipe 1 dan 2. Meski tidak secara
gamblang disebutkan jumlah penderita DM tipe 1, tapi hal ini sudah mampu memberikan
gambaran mengenai pentingnya pendidikan kesehatan dan kegiatan promosi kesehatan terkait
kasus DM ini.

Diantara cara promosi kesehatan yang dapat dilakukan dalam memcegah penyakit
DM yang semakin meluas, yaitu dengan mengikuti urutan yang telah disebutkan sebelumnya.
Ini merupakan salah satu contohnya, yaitu melalu media leaflet.

8 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan kegiatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan
pada masa lalu. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga
disertai upaya-upaya memfasilitasi perubahan prilaku.

Dan, peran Promosi Kesehatan dalam factor Herediter adalah lebih condong kepada
kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan mencegah dampak
buruk yang mungkin saja terbawa dari factor herediter tersebut.

9 Makalah Peran Promosi Kesehatan dalam factor herediter

Anda mungkin juga menyukai