Anda di halaman 1dari 9

Nama : Genofita Ewol

NPM : 19201018

PRODI: Sarjana Keperawatan

Tingkat/semester : II/IV

Mata Kuliah : Maternitas II

SATUAN ACARA PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI

Pokok Bahasan: Alat Kontrasepsi

Penyuluh : Genofita Ewol(19201018)

Tempat : Compang Cibal

Sasaran : Pasangan Usia Subur

Waktu Kegiatan: 09:00-10.00

Hari/tgl: Sabtu, 24 April 2021

A. Tujuan
Pasangan usia subur diharapkan dapat mengetahui macam-macam kontrasepsi yang dapat
digunakan
B. Strategi
1. Ceramah
2. Tanya dan Jawab
C. Media
1. Leaflet
2. Alat kontrasepsi
3. Kursi
4. Meja
D. Materi
1. Menjelaskan tentang Pengertian alat kontrasepsi dan keluarga berencana(KB)
2. Menjelaskan tentang Macam-macam alat kontrasepsi dan Menjelaskan tentang
Penggunaan dan efek samping
E. Kegiatan

N Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Evaluasi


o
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam,
2. Memperkenalkan diri mendengarkan.
2. Isi 20 menit 1. Menjelaskan tentang Pengertian Mendengarkan dan
alat kontrasepsi memperhatikan.
2. Menjelaskan tentang Macam-
macam alat kontrasepsi
3. Menjelaskan tentang
Penggunaan dan efek samping
3. Diskusi 15 menit Tanya dan Jawab Peserta bertanya
4. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan
2. Memberi saran-saran
3. Memberi salam
F. Evaluasi
1. Pasangan usia subur mampu menjelaskan pengertian KB dengan benar.
2. Pasangan usia subur mampu menjelaskan manfaat penggunaan KB
3. Pasangan usia subur mampu menjelaskan keuntungan penggunaan Alat Kontrasepsi
4. Pasangan usia subur mampu menjelaskan Keterbatasan penggunaan Alat Kontrasepsi
5. Pasangan usia subur mampu menjelaskan pemakaian Alat Kontrasepsi

MATERI PENYULUHAN

A. Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia sejahtera (Undang-Undang No.10/1997). Keluarga Berencana (family
planning/planned parenthood) merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi (Ari Sulistiyawati, 2014).
Menuruh WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yang membantu individu/pasutri
untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindarkan kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Ari Sulistiyawati, 2014).
2. Manfaat Keluarga Berencana
a. Perbaikan kesehatan badan ibu
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan menikmati
waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental, dan sosial anak lebih sempurna 4. Perencanaan
kesempatan pendidikan yang lebih baik.
B. Kontrasepsi
1. Pengertian kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi
yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama,
2014).
2. Macam-macam alat kontrasepsi
a. Pil
Pil Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat (Setya Arum, 2009).
Cara kerja :
 Menekan ovulasi
 Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan
 Mengentalkan lendir serviks
 Mengganggu transportasi sperma

Keuntungan :

 Tidak mengganggu hubungan seksual


 Tidak mempengaruhi ASI
 Kesuburan cepat kembali
 Dapat dihentikan setiap saat`

Keterbatasan :

 Mengganggu siklus haid.


 Peningkatan atau penurunan berat badan.
 Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
 Payudara menjadi lebih tegang, mual, pusing, jerawat.

Cara pemakaian :

 Mulai hari pertama sampai hari kelima sikluk haid.


 Diminum setiap hari pada saat yang sama.
 Bila lupa diminum 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa dan gunkan
metode pelindung sampai akhir bulan.
 Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari haid setelah paket terakhir
b. Suntik
Merupakan suatu metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin yang
penggunaannya dengan diinjeksikan secara intramuskular (Ari Sulistiyawati, 2014).
Cara kerja :
 Mencegah ovulasi.
 Menjadikan selaput lendir rahim tipis atrofi.
 Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma.
 Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Keuntungan :

 Sangat efektif.
 Pencegahan kehamilan jangka panjang.
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
 Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopouse.

Keterbatasan :
 Mengganggu siklus haid.
 Sering menimbulkan efek samping masalah berat badan.
 Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B, atau infeksi virus HIV.
 Terlambat kembalinya kesuburan setelah penghentian penggunaan.
 Pada penggunaan jangka panjang juga dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, sakit kepala, atau jerawat.
c. Implan
Salah satu metode kontrasepsi yang paling ampuh untuk menangkal kehamilan.
Satu atau enam kapsul (seperti korek api) dimasukan kebawah kulit lengan atas
secara perlahan, dan kapsul tersebut kemudian melepaskan hormon levonorgestrel
selama 3 atau 5 tahun.
Cara Kerja:
 Menekan ovulasi
 Mengentalkan lendir serviks
 Atrofi endrometrium
 Menghambat trasportasi ovum lewat tuba

Keuntungan:

 Perlindungan jangka panjang (sampai 5tahun)


 Tidak mengganggu kegiatan senggama
 Tidak mengganggu ASI

Keterbatasan:

 Menyebabkan perubahan haid


 Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
 Payudara menjadi lebih tegang, mual, pusing, jerawat.

Cara Pemakaian:

 Insersi implan dilakukan pada hari 1-5 siklus


 Untuk postpartum insersi implant dilakukan pada hari 21-28
 Lokasi insersi dilakukan pada kulit di area antara biceps dan triceps aspektus
medialis 6-8cm diatas lipat siku. Perlu anastesi lokal
 Lokasi: subdermal

d. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


AKDR (Intrauterine device/IUD) merupakan bahan insert sintetik dengan tanpa
unsur tambahan untuk sinergi efektivitas dalam berbagai bentuk yang dipasangkan
kedalam rongga rahim untuk menghasilkan efek kontrasepsi.
Cara Kerja:
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
 Mencegah sperma dan ovum bertemu
Keuntungan:
 Metode jangka panjang (10th)
 Tidak mempengruhi hubungan seksual
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan/sesudah abortus
 Dapat digubahkan sampai dengan menopause
Keterbatasan:
 Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS/perempuan yang sering
brgantian pasangan
 Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR
 Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri
 Harus memeriksa posisi benang IUD dari wakt ke waktu
 Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah
kehamilan normal
Cara Pemakaian:
 Setiap waktu dalam siklus haid (dipastikan tidak hamil) 1-7 siklus haid
 Segera setelah melahirkan (48 jam pertama/1 bulan pasca salin)
 Setelah menderita abortus (setelah atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
reaksi
 Selama 1-5 hari setelah senggama tidak terlindungi

e. Kondom
Cocok untuk ibu menysui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat (Setya Arum, 2009).
Cara kerja :
 Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat
dicegah (Ari Sulistiyawati, 2014).
Keuntungan :
 Efektif bila digunakan dengan benar.
 Tidak mengganggu kesehatan klien.
 Tidak mempengaruhi ASI.
 Murah dapat dibeli secara umum.
 Dapat dihentikan setiap saat
Keterbatasan :
 Efektivitas tidak terlalu tinggi.
 Agak mengganggu hubungan seksual.
 Harus selalu tersedia setiap kali berhungan seksual.
 Beberapaklien malu untuk membeli kondom di tempat umum
 Pembuangan kondom bekas bisa menimbulkan masalah dalam hal limbah.
Cara pemakaian :
 Gunakan kondom sebelum penis mendekati genetalia eksterna wanita.
 Sebelum digunakan, terlebih dahulu periksa kondom.
 Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penis harus ditarik kebelakang
sebelum memasukkan kondom.
 Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis sampai
mencapai rambut pubis di pangkal penis.
 Pastika terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom karena jika
pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap sobek akibat gesekan.
 Setelah ejakulasi, pria harus menarik kembali penisnya.
 Untuk mencagah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan akibat
ketika menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom dekat
pangkal penisnya.
 Lepaskan kondom dari penis, tanpa menumpahkan semen lalu buang.
 Untuk mencapai tingkst efektivitas yang maksimal dalam mencegah kehamilan,
gunakan kondom bersamaan dengan penggunaan sediaan spermisida
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada berbagai macam pilihan untuk jenis alat kontrasepsi yaitu dimulai dari pil, suntik,
implant, kondom bahkan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Semua dapat disesuaikan
dengan kebutuhan kemampuan dan juga kemauan dari pihak klien. Karena untuk
diketahui bahwa semua alat kontrasepsi ini dengan cara penggunaan apapun pasti
memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Daftar Pustaka

Https://digilip.esaunggul.ac.id
https://id.scribd.com
http://www.fik-unik.ac.id
LEAFLET ALAT KONTRASEPSI

Anda mungkin juga menyukai