Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S DENGAN MASALAH
GASTRITIS DI UMBULHARJO YOGYAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing : Linda Widyarani, M. Kep

Disusun :

Lusi Ismayanti 2920183304

3B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA

2020/2021
BAB III
Asuhan keperawatan
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien

Nama : An. S
TTL : Gunungkidul, 26-07-2011
Usia : 10 Tahun
Nama Ayah : Tn. Larno
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Nama ibu : Ny. Suyasti
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari
Gunungkidul
2. Keluhan utama

Anak mengatakan perutnya sakit, anak mengatakan habis makan


pedes dan asam ketika makan lutisan bareng dengan teman-
temanya. Anak mengatkan lidahnya terasa pahit saat maagnya
kambuh. Anak juga mengatakn mual saat maagnya kambuh tapi
tidak muntah. Ibuknya juga mengatakan bahwa anaknya sudah
punya penyakit maag sejak kecil.
3. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang


Anak mengatakan perutnya sakit, anakan mengatakan habis
makan pedes dan asam ketika makan lutisan bareng dengan
teman-temanya. Ibuknya juga mengatakan bahwa anaknya
sudah punya penyakit maag sejak kecil.
b. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan anaknya pernah di rawat dirumah
sakit ketika umur 14 bulan karena mengalami muntah-
muntah yang hebat.
4. Riwayat kehamilan dan kelahiran

a. Prenatal : Ibu mengatakan tidak ada keluhan ataupun


masalah
waktu awal hamil
b. Intra natal : tidak ada masaah
c. Post natal :
BB lahir : 3100 gram
PB : 49 cm
Bayi segera menangis, seluruh tubuh kemerahan, IMD (+),
suntikan vitamin K1, Imunisasi Hb.
5. Riwayat masa lalu.

a. Penyakit waktu kecil : Ibu pasien mengatakan


hanya pernah muntah-muntah
b. Pernah dirawat dirumah sakit : Keluarga mengatakan
anaknya
pernah dirawat dirumah
sakit karena muntah muntah
c. Obat-obatan yang digunakan : Promagh 250 mg
d. Tindakan (operasi) : Keluarga mengatakan anaknya
belum pernah di operasi
e. Alergi : Tidak ada alergi
f. Kecelakaan : pasien tidak pernah
mengalami
kecelakaan
g. Imunisasi ( sesuai dengan pedoman IDAI terbaru) : komplit

6. RIWAYAT KELUARGA (Genogram)

X Y

s k

Ket :
X : Ayah
Y : Ibu
K : kakak
S : pasien
7. Kesehatan fungsional. (11 Pola kesehatan Gordon)

a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan


Keluarga mengatakan sangat memperdulikan kesehatan,
mereka mengganggap kesehatan adalah yang utama.
b. Nutrisi
Makanan yang disukai : Ayam goreng dan sayur
bayam
Alat makan yang dipakai : Tangan
Pola makan/jam : Tidak menentu
Jenis makanan : Suka semua jenis makanan
c. Aktivitas
Pasien sangat aktif terkait aktivitas, pasien juga suka bergaul
dengan temanya. Pasien jarang merasakan lelah.
d. Tidur dan istirahat
Pola tidur : Pola tidur anak terbilang normal,
tidur saat malam hari dan
terbangun saat pagi hari
Kebiasaan sebelum tidur : klien mengatakan bermain boneka
terlebih dahulu sebelum tidur
Tidur siang : Tidak pasti
e. Eliminasi
BAB : Pola eliminasi pasien tidak menentu, kadang 1 hari sekali.
BAK : Pola bak normal.
f. Pola hubungan
a. Yang mengasuh
Yang mengasuh pasien adalah kedua orang tuanya.
b. Hubungan anak dengan orang tua
Hubungan anak dengan orang tuanya sangat baik
c. Pembawaan anak di lingkungan rumah/keluarga
Pembawaan anak di lingkungan keluarga nya sangat baik,
anak selalu di ajarkan untuk menghormati orang yang
lebih tua.
g. Koping keluarga
Koping keluarga sangat baik, istrinya selalu nurut dengan suami,
dan anaknya sangat patuh kepada orang tuanya.
h. Kongnitif dan persepsi
1) Pendengaran : baik
2) Penglihatan : baik
3) Penciuman :baik
4) Taktil dan pengecapan : baik
i. Konsep diri
Anak sangat terlihat percaya diri dengan tubuh yang kecil, dia
sangat aktif di depan temanya, bahkan saat membuat video dengan
ponselnya.
8. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : baik


b. BB : 30 kg
c. Mata : tampak bersih
d. Hidung : tampak bersih
e. Mulut : bersih
f. Telinga : telinga tampak bersih
g. Dada : tidak ada luka
h. Jantung : tidak ada masalah
i. Paru-paru : tidak ada masalah
j. Perut : perut normal
k. Genetalia : tidak ada masalah
l. Ekstremitas : kekuatan otot normal
m. Kulit : berwarna sawo matang. kulit pasien
kering
9. Keadaan kesehatan saat ini.

a. Diagnosa medis : Gastritis


b. Tindakan operasi : -
c. Status nutrisi : Keluarga mengatakan anaknya susah
makan
d. Obat-obatan :-
e. Aktivitas : Pasien sangat aktif
f. Tindakan keperawatan : -
g. Hasil laboratorium : -
h. Hasil Rontgen : -
10. Pemeriksaan tingkat perkembangan (Gunakan Denver DDST/
Denver)
a. Personal Sosial : Anak tersebut bersosialisasi dengan baik
b. Motorik halus : Anak mampu mengikuti pmbelajaran
online
mengikuti tugas yang diberikan bapak/ibu
guru.
c. Bahasa : Bahasa Jawa
d. Motorik kasar : Anak bisa berlari, bermain bersama teman-
temanya.

11. Ringkasan Catatan Perkembangan Klien.


Skala resiko jatuh humpty dumpty untuk pediatri
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4
3-7 tahun 3
Usia
7-13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Laki-laki 2
Perempuan 1
Kelamin
Diagnosis neurologi 4
Perubahan Oksigenasi (diagnosis 3
respiratorik, dehidrasi, anemia,
Diagnosis
anoreksia, sinkop, pusing, dsb)
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Tidak menyadari keterbatasan 3
Gangguan
dirinya
Kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Riwayat jatuh/bayi diletakkan 4
ditempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu/bayi 3
Faktor
diletakkan dalam tempat tidur
Lingkungan
bayi/perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2
Area di luar rumah sakit 1
Pembedaha Dalam 24 jam 3
Dalam 48 jam 2
n/ sedasi/ >48 jam atau tidak menjalani 1
anestesi pembedahan/sedasi/anestesi
Penggunaan multipel: sedatif, obat 3
Penggunaa
hipnosis, barbiturat, fenotiazib,
n
antidepresan,
medikamen Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak 1
tosa
ada medikasi
Jumlah Skor Humpty Dumpty
Skor assesment risiko jatuh: (skor minimun 7, skor maksimum 23)

Skor 7-11 : risiko rendah


Skor ≥ 12 : risiko tinggi
A. PENGELOMPOKAN DATA :
Data subyektif Data obyektif
1. Klien mengatkan nyeri pada 1. Anak enggan makan
ulu hati atau perut sebelah kiri 2. Hanya mau makan jika di
P : Gastritis suapin ibunya
Q : Tertusuk tusuk 3. BB anak 30kg
R : Abodmen sinitra 4. Anak terlihat merintih
S:4 kesakitan
T : Saat beraktifitas 5. Anak terlihat memegangi
2. Anak mengatakan mual dan perutnya
lidah terasa pahit saat maagnya 6. Anak tampak lemah
kambuh 7. Kadang ketika perutnya
3. Anak tersebut sulit kalau sakit, anak tidak
disuruh makan menjawab jika di beri
4. Keluarga mengatakan BB pertanyaan
anaknya biasanya naik turun

B. ANALISA DATA
Data/ signs and symptoms Penyebab/ Etiology Masalah / Problem
DS : Agen cedera biologis Nyeri Akut
1. Klien mengatakan nyeri (inflamasi mukosa
pada ulu hati atau perut lambung)
sebelah kiri
P : Gastritis
Q : Tertusuk tusuk
R : Abodmen sinitra
S:4
T : Saat beraktifitas
DO :
1. Anak terlihat merintih
Kesakitan
2. Anak terlihat memegangi
Perutnya
3. Anak tampak lemah
4. Kadang ketika perutnya
sakit, anak tidak
menjawab jika di beri
pertanyaan
Ds : Peningkatan asam Mual
1. Anak mengatakan mual lambung
dan lidah terasa pahit saat
maagnya kambuh
2. Keluarga mengatakan
bahwa
anak tersebut sulit kalau
disuruh makan
3. Keluarga mengatakan
Klien mau makan jika
disuapin ibuknya
DO :
1. Anak enggan makan
2. Ada sensasi muntah
3. Rasa asam dan pahit di
mulut
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS :
Rumusan diagnosa keperawatan disusun berdasar prioritas
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi
mukosa lambung).
2. Mual berhubungan dengan peningkatan asam lambung
D. PERENCANAAN/NURSING CARE PLAN
No Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan (tanggal/hari/waktu)
1 Nyeri akut berhubungan Setelah MANAJEMEN 1. Ketidaksesuaia Senin, 15 Maret 2021 Senin, 15 Maret
dengan agen cedera dilakukan NYERI (1400) n antar Jam 08.00 WIB 2021
biologis (inflamasi tindakan 1.Observasi petunjuk 1. Mengobservasi Jam 08.10 WIB
mukosa lambung) keperawatan adanya verbal/ non ekspresi klien S:-
ditandai dengan 3x24jam Nyeri petunjuk non verbal dapat O : Pasien tampak
DS : Akut Verbal memberikan merintih
(LUSI)
1. Klien mengatkan berhubungan mengenai petunjuk derajat kesakitan
nyeri pada ulu hati dengan agen ketidaknyama nyeri,
atau perut sebelah cedera biologis nan kebutuhan/
(LUSI)
kiri (inflamasi 2.Tanyakan keefektifan
P : Gastritis mukosa pasien tentang intervensi.
Q : Tertusuk tusuk lambung) nyeri. 2. Membantu
R : Abodmen sinitra dapat Tentukan dalam evaluasi
S:4 teratasi dengan karakteristik gejala nyeri
Jam 08.20 WIB
T : Saat beraktifitas kriteria hasil : nyeri.Buat karena
2 . Mengkaji nyeri Jam 08.30 WIB
DO : KONTROL rentang peningkatan
1. Anak terlihat NYERI (1605) intensitas pada asam lambung. pada klien, dengan S : Pasien
merintih 1. Ekspresi skala 0 – 10 Penggunaan menanyakan nyeri di mengatakan nyeri
Kesakitan wajah tidak 3.Ajarkan teknik skala rentang skala berapa diskala 4
2. Anak terlihat tegang/tida relaksasi nafas membantu O : pasien tanpak
memegangi k merintih dalam pasien dalam kesakitan dan
(LUSI)
Perutnya 2. Skala nyeri 4.Dorong mengkaji kelelahan
3. Anak tampak tidak menyatakan tingkat nyeri
lemah mengalami perasaan dan
(LUSI)
4. Kadang ketika peingkatan tentang nyeri memberikan
perutnya sakit, dan skala 5. Kolaborasi alat untuk
anak tidak nyeri pemberian evaluasi
menjawab jika berkurang analgetik keefktifan
di beri dari 4 analgesic,
pertanyaan menjadi 3 meningkatkan
3. Pasien control nyeri.
mampu 3. Teknik
melakukan relaksasi nafas
tehnik dalam mampu
relaksasi mengurangi
nafas dalam rasa nyeri takut/
masalah dapat
meningkatkan
tegangan otot
dan Jam 09.00 WIB
menurunkan 3.Mengajarkan pasien Jam 09.30 WIB
ambang teknik relaksasi S : pasien megatakan
persepsi nyeri. nafas dalam memahami apa
4. Obat analgetik yang
adalah obat saya katakan
(LUSI)
yang mampu O : pasien tampak
menghilangkan mengerti
rasa nyeri pasien mampu
mempraktikkan
dan
pasien terlihat
lebih
tenang
(LUSI)

Jam 10.00 WIB


4. Menanyakan
Jam 10.20 WIB
kepada klien
S : Pasien
apakah yang klien
mengatakan jika
lakukan jika nyeri
nyeri datang
datang
pasien
hanya mencoba
(LUSI) untuk
mengalihkan
dengan
tidur
O : pasien tampak
mencoba
untuk menutup
mata
Jam 11.00 WIB
(LUSI)
5. Mengelola
Jam 12.00 WIB
pemberian obat
S:-
O : Promagh 250
(LUSI) mg

(LUSI)

Jam 14.00 WIB


S : Pasien
mengatakan
nyeri berkurang
dari
skala 4
menjadi skala 3
O: pasien tampak
merintih
Pasien tampak
fokus
terhadap diri
sendiri
A: masalah nyeri
akut berhubungan
dengan
agen cedera
biologis biologis
(inflamasi mukosa
lambung)
belum teratasi
P:Lanjutkan
intervensi
1. Kaji nyeri
secara
komprehensif
2. Monitor TTV
3. Oservasi
adanya
petunnjuk
non-verbal
4. Kolaborasi
pemberian
analgetik

(LUSI)

2 Mual berhubungan Setelah MANAJEMEN 1. Men Senin, 08 Februari 2021 Senin, 08 Februari
dengan peningkatan dilakukan MUAL (1450) gidentifikasi Jam 08.00 WIB 2021
asam lambung tindakan 1. Identifikasi faktor 1. Menanyakan Jam 08.10 WIB
Ds : keperawatan faktor yang penyebab mual kepada klien apa S:Pasien mengatakan
1. Anak 3x24 jam mual menyebabk untuk yang mual perutnya
mengatakan berhubungan an mual mengidetifikasi menyebabkan sudah nyeri
mual dan lidah dengan dan mual O:Tampak klien
terasa pahit saat peningkatan menanganinya memegangi perut
maagnya asam lambung 2. Tid
kambuh teratasi dengan ur yang
(LUSI) (LUSI)
2. Keluarga kriteria hasil cukup dapat
Jam 09.00 WIB
mengatakan KONTROL 2. Tingkatkan memfasilitasi
S:-
bahwa MUAL istirahat dan pengurangan
Jam 08.30 WIB O: pasien tampak
anak tersebut MUNTAH tidur mual
2. Memberitahuka sedang
sulit kalau (1618) 3. Kebersihan
n kepada pasien istirahat dan
disuruh makan 1. Pasien mulut
untuk istirahat memejamkan
3. Keluarga mengetahui mempengaruhi
tidur secara mata
mengatakan penyebab nafsu makan
berkala
Klien mau mual pasien
makan jika 2. Nafsu makan 4. Porsi sedikit
(LUSI)
disuapin meningkat dan menu
(LUSI)
ibuknya 3. Mual 3. Lakukan makanan yang
DO : menghilang kebersihan disukai klien
Jam 11.00 WIB
1. Anak enggan mulut akan membantu
Jam 10.00 WIB S : pasien mentakan
makan sesering meningkatkan
3. Memberitahuka sudah
2. Ada sensasi mungkin selera makan
n kepada klien sikat gigi
muntah untuk dan mencukupi
dan keluarga O : bau mulut pasien
3. Rasa asam dan meingkatka asupan untuk sikat gigi tampak
pahit di mulut n kenyaman makanan secara teratur Segar
4. Dorong
pola makan
(LUSI) (LUSI)
dengan
porsi sedikit
tapi sering
dengan
Jam 12.00 WIB
memberika
Jam 11.00 WIB S:Pasien mengatakan
n makanan
4. Menganjurkan memahami apa
favorit klien
kepada keluarga yang
untuk memantau perawat
makan porsi sampaikan
sedikit tapi sering O:pasien dan
dan memberikan keluarga
makanan yang mampu menjawab
disukai klien pertanyaan
perawat
(LUSI) (LUSI)
Jam 14.00 WIB
S:pasien mengatakan
mual sedikit
berkurang
O:pasien tampak
tenang
Pasien tampak
terlihat
makan camilan
Pasien
mengatahui
penyebab mual
A : masalah mual
berhubungan
dengan
peningkatan asam
lambung
teratasi sebagian
P:Lanjutkan
Intervensi
1. Kolaborasikan
pemberian obat
antiemetik
2. Observasi nafsu
makan klien
3. Dorong untuk
pembersihan
mulut

(LUSI)

E. CATATAN PERKEMBANGAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi mukosa lambung)

Hari ke-2 (Selasa, 16 Maret 2021)


Data Senjang Implementasi Evaluasi
(tanggal/hari/waktu)
Selasa, 16 Maret 2021 Selasa, 16 Maret 2021 Selasa, 16 Maret 2021
Jam 08.00 WIB Jam 08.10 WIB
S : Pasien
1. Mengobservasi ekspresi S : -
mengatakan
klien O : Pasien tampak
nyeri berkurang
merintih
dari
kesakitan
skala 4
(LUSI)
menjadi skala 3
O: pasien tampak
(LUSI)
merintih
Pasien tampak
fokus
terhadap diri
Jam 08.20 WIB
sendiri
2 . Mengkaji nyeri
A: masalah nyeri
pada klien, dengan menanyakan Jam 08.30 WIB
akut berhubungan
nyeri di skala berapa S : Pasien
dengan mengatakan nyeri
agen cedera diskala 4
(LUSI)
biologis biologis O : pasien tanpak
(inflamasi mukosa kesakitan dan
lambung) kelelahan
belum teratasi
P:Lanjutkan
(LUSI)
intervensi
1. Kaji nyeri
secara komprehensif
2. Monitor TTV
3. Oservasi adanya
petunnjuk
non-verbal
4. Kolaborasi pemberian
Jam 09.00 WIB
analgetik
3.Mengajarkan pasien
teknik relaksasi
nafas dalam
(LUSI)

(LUSI)

Jam 09.30 WIB


S : pasien megatakan
memahami apa
yang
saya katakan
O : pasien tampak
mengerti
pasien mampu
mempraktikkan
dan
Jam 10.00 WIB
pasien terlihat
6. Menanyakan kepada klien
lebih
apakah yang klien lakukan
tenang
jika nyeri datang
(LUSI) (LUSI)

Jam 10.20 WIB


S : Pasien
mengatakan jika
nyeri datang
pasien
hanya mencoba
untuk
mengalihkan
Jam 11.00 WIB dengan
7. Mengelola pemberian obat tidur
O : pasien tampak
mencoba
(LUSI)
untuk menutup
mata
(LUSI)
Jam 12.00 WIB
S:-
O : Promagh 250 mg

(LUSI)

Jam 14.00 WIB


S : Pasien
mengatakan
nyeri berkurang
dari
skala 4
menjadi skala 3
O: pasien tampak
merintih
Pasien tampak
fokus
terhadap diri
sendiri
A: masalah nyeri
akut berhubungan
dengan
agen cedera
biologis biologis
(inflamasi mukosa
lambung)
teratasi kriteria yang sudah teratasi
skala nyeri berkirang dari 4 ke 3, dan
eksresi wajah klien tida tegang, dan
klien mampu melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
P:Lanjutkan
intervensi
1. Kaji nyeri
secara komprehensif
2. Monitor TTV
3. Oservasi adanya
petunnjuk
non-verbal
4. Kolaborasi pemberian analgetik

(LUSI)

Hari ke-3 (Rabu, 17 Maret 2021)


Data Senjang Implementasi Evaluasi
(tanggal/hari/waktu)
Selasa, 16 Maret 2021 Selasa, 16 Maret 2021 Senin, 15 Maret 2021
S : Pasien Jam 08.00 WIB
Jam 08.10 WIB
mengatakan 1. Mengobservasi ekspresi klien
S:-
nyeri berkurang
O : Pasien tampak
dari
merintih
(LUSI)
skala 4
menjadi skala 3 kesakitan
O: pasien tampak
merintih
(LUSI)
Pasien tampak
fokus
terhadap diri Jam 08.20 WIB
sendiri 2 . Mengkaji nyeri
A: masalah nyeri pada klien, dengan menanyakan nyeri di
akut berhubungan skala berapa
Jam 08.30 WIB
dengan
S : Pasien
agen cedera
(LUSI) mengatakan nyeri
biologis biologis
diskala 4
(inflamasi mukosa
O : pasien tanpak
lambung)
kesakitan dan
belum teratasi
kelelahan
P:Lanjutkan
Jam 09.00 WIB
intervensi
3.Mengajarkan pasien
1. Kaji nyeri
(LUSI)
teknik relaksasi
secara
komprehensif nafas dalam
2. Monitor TTV Jam 09.30 WIB
3. Oservasi adanya S : pasien megatakan
(LUSI)
petunnjuk memahami apa
non-verbal yang
4. Kolaborasi saya katakan
pemberian O : pasien tampak
analgetik mengerti
pasien mampu
mempraktikkan
dan
(LUSI)
pasien terlihat
lebih
tenang

Jam 10.00 WIB


8. Menanyakan kepada klien (LUSI)
apakah yang klien lakukan jika nyeri
datang
Jam 10.20 WIB
S : Pasien
(LUSI)
mengatakan jika
nyeri datang
pasien
hanya mencoba
untuk
mengalihkan
dengan
tidur
O : pasien tampak
mencoba
untuk menutup
mata
Jam 11.00 WIB
9. Mengelola pemberian obat
(LUSI)

(LUSI)
Jam 12.00 WIB
S:-
O : Promagh 250 mg

(LUSI)

Jam 14.00 WIB


S : Pasien
mengatakan
nyeri berkurang
dari
skala 4
menjadi skala 3
O: pasien tampak
merintih
Pasien tampak
fokus
terhadap diri
sendiri
A: masalah nyeri
akut berhubungan
dengan
agen cedera
biologis biologis
(inflamasi mukosa
lambung)
belum teratasi
P:Lanjutkan
intervensi
1. Kaji nyeri
secara komprehensif
2. Monitor TTV
3. Oservasi adanya
petunnjuk
non-verbal
4. Kolaborasi pemberian analgetik
(LUSI)

12. Mual berhubungan dengan peningkatan asam lambung

Hari ke-2 (Selasa, 16 Maret 2021)


Data Senjang Implementasi Evaluasi
(tanggal/hari/waktu)
Selasa, 16 Maret 2021 Selasa, 16 Maret 2021 Selasa, 16 Maret 2021
S:pasien mengatakan Jam 08.00 WIB Jam 08.10 WIB
mual sedikit 1. Menanyakan kepada klien apa S:Pasien mengatakan
berkurang yang menyebabkan mual mual saat perutnya nyeri
O:pasien tampak O:Tampak klien
tenang memegangi perut
(LUSI)
Pasien tampak
terlihat
(LUSI)
makan camilan
Jam 08.30 WIB Jam 09.00 WIB
Pasien
2. Memberitahukan kepada pasien S : -
mengatahui
untuk istirahat O: pasien tampak
penyebab mual
A : masalah mual tidur secara sedang
berhubungan berkala istirahat dan
dengan memejamkan
peningkatan asam mata
(LUSI)
lambung
teratasi sebagian
(LUSI)
P:Lanjutkan
Jam 10.00 WIB
Intervensi
3. Memberitahukan kepada klien dan
1. Kolaborasikan
keluarga Jam 11.00 WIB
pemberian obat
untuk sikat gigi secara teratur S : pasien mentakan
antiemetik
sudah
2. Observasi nafsu
sikat gigi
makan klien
(LUSI)
O : bau mulut pasien
3. Dorong untuk
tampak
pembersihan mulut
Segar

(LUSI)
Jam 11.00 WIB (LUSI)
4. Menganjurkan kepada keluarga
untuk memantau makan porsi
sedikit tapi sering dan memberikan
makanan yang disukai klien Jam 12.00 WIB
S:Pasien mengatakan
memahami apa
yang
(LUSI)
perawat
sampaikan
O:pasien dan
keluarga
mampu menjawab
pertanyaan
perawat

(LUSI)
Jam 14.00 WIB
S:pasien mengatakan
mual sedikit
berkurang
O:pasien tampak
tenang
Pasien tampak
terlihat
makan camilan
Pasien
mengatahui
penyebab mual
A : masalah mual
berhubungan
dengan
peningkatan asam
lambung
teratasi sebagian
P:Lanjutkan
Intervensi
1. Kolaborasikan pemberian obat
antiemetik
2. Observasi nafsu makan klien
3. Dorong untuk pembersihan mulut

(LUSI)

Hari ke-3 (Rabu, 17 Maret 2021)


Data Senjang Implementasi Evaluasi
(tanggal/hari/waktu)
Rabu, 17 Maret 2021 Rabu, 17 Maret 2021 Rabu, 17 Maret 2021
S:pasien mengatakan Jam 08.00 WIB Jam 08.10 WIB
mual sedikit 1. Menanyakan kepada klien apa S:Pasien mengatakan
berkurang yang menyebabkan mual mual sudah menghilang
O:pasien tampak O:Tampak klien sedikit rileks
tenang
(LUSI)
Pasien tampak
(LUSI)
terlihat
Jam 09.00 WIB
makan camilan
Jam 08.30 WIB S:-
Pasien
2. Memberitahukan kepada pasien O: pasien tampak
mengatahui
penyebab mual untuk istirahat sedang
A : masalah mual tidur secara istirahat dan
berhubungan berkala memejamkan
dengan mata
peningkatan asam
(LUSI)
lambung
(LUSI)
teratasi sebagian
P:Lanjutkan
Intervensi
1. Kolaborasikan
Jam 10.00 WIB Jam 11.00 WIB
pemberian obat
3. Memberitahukan kepada klien dan S : pasien mentakan
antiemetik
keluarga sudah
2. Observasinafsu
untuk sikat gigi secara teratur sikat gigi
makan klien
O : bau mulut pasien
3. Dorong untuk
tampak
pembersihan mulut
(LUSI)
Segar

(LUSI)
(LUSI)
Jam 11.00 WIB
4. Menganjurkan kepada keluarga
untuk memantau makan porsi Jam 12.00 WIB
sedikit tapi sering dan memberikan S:Pasien mengatakan
makanan yang disukai klien memahami apa
yang
perawat
sampaikan
(LUSI)
O:pasien dan
keluarga
mampu menjawab
pertanyaan
perawat

(LUSI)
Jam 14.00 WIB
S:pasien mengatakan
mual sedikit
berkurang
O:pasien tampak
tenang
Pasien tampak
terlihat
makan camilan
Pasien
mengatahui
penyebab mual
A : masalah mual
berhubungan
dengan
peningkatan asam
lambung
teratasi.
P:Lanjutkan
Intervensi
1. Kolaborasikan pemberian obat
antiemetik
2. Observasi nafsu makan klien
3. Dorong untuk pembersihan mulut

(LUSI)
44

Anda mungkin juga menyukai