Asisten:
1. Mardiyas Setya Anggara
2. Fitrah Mubasysyir
3. Sahla Aludra
Disusun Oleh:
Zalfa Alifia
NIM. 2006114075
Asisten:
1. Mardiyas Setya Anggara
2. Fitrah Mubasysyir
3. Sahla Aludra
Disusun Oleh:
Zalfa Alifia
NIM.2006114075
Diterima Oleh:
Laboratorium Komunikasi dan Sosiologi
Sebagai:
Laporan Praktek Lapangan
Diserahkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 November 2022
Tempat : Fakultas Pertanian
Universitas Riau
Mengesahkan
Koordinator Praktikum
Pemberdayaan Masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Karena
atas berkatnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Akuntansi Biaya
dengan judul “Kalkulasi Biaya Berdasarkan Pesanan” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah dan analisis kasus ini
adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan pada mata kuliah
Akuntansi Biaya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................7
1.4 Manfaat...........................................................................................................7
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
2.1 Kemiskinan.....................................................................................................8
2.2 Pemberdayaan Masyarakat...........................................................................10
2.3 Objek Wisata................................................................................................12
2.4 Pariwisata.....................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................16
GAMBARAN UMUM..........................................................................................16
Lembah Harau....................................................................................................16
Pabrik Coklat Chokato.......................................................................................19
3.3 Luak Gadang Bukik Baka Park....................................................................21
Kulik Kayu Resort..............................................................................................22
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)...........................................................................24
BAB IV..................................................................................................................25
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................25
4.1 Lingkup Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.............................................25
4.2 Perekonomian Masyarakat...........................................................................30
4.3 Sosial Budaya Masyarakat...........................................................................36
Pemberdayaan Masyarakat
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberdayaan merujuk pada pengertian perluasan kebebasan memilih dan
bertindak, yang bagi masyarakat miskin, kebebasan ini sangat terbatas karena
merubah sistem dan stuktur sosial, yaitu seperti ekonomi, sosial, dan politik.
pada setiap anggotanya dalam menyikapi dan mengambil tindakan yang tepat,
hidup ini tidak hanya terkait pada pembentukan dan pembangunan struktur
tradisional.
participatory, empowering, and sustainable.” Konsep ini lebih luas dari hanya
mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), yang
berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang
Upaya memberdayakan masyarakat, dapat dilihat dari tiga sisi yaitu (1)
sekali tanpa daya, pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu,
6
memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering)
Sumatera Barat?
Sumatera Barat?
Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan
Adapun tujuan yang didapat adalah sebagai berikut:
Sumatera Barat
1.3 Manfaat
Manfaat dari adanya praaktikum pemberdayaan masyarakat adalah
peningkatan kepuasan kerja, kerjasama yang lebih dekat dengan orang lain,
bekerja dengan tujuan yang lebih jelas, dan mendapatkan prestasi apabila
atau tim menjadi lebih antusias, aktif, dan sukses. Karyawan menguasai
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemiskinan
Pengertian kemiskinan menurut BPS adalah “kemiskinan adalah suatu
kondisi seseorang yang hanya dapat memenuhi makanannya kurang dari 2100
kalori per kapita per hari” (Tibyan, 2010). Sedangkan definisi kemiskinan
agamanya, seluruh anggota keluarga: tidak mampu makan dua kali sehari,
tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan USD 2,00 per
rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk
laki-laki”
Pemberdayaan Masyarakat
Hidup dalam kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan
tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti tingkat
alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia,
dan sumberdaya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat
adalah: (1) pendidikan yang rendah; (2) ketimpangan kepemilikan modal dan
10
dan pembentukan modal; (8) budaya menabung yang belum berkembang; (9)
tidak adanya jaminan sosial bagi masyarakat desa; dan (10) rendahnya
jaminan kesehatan.
individu untuk membuat dirinya atau pihak lain melakukan apa yang
lain sebagai objek dari pengaruh atau keinginan dirinya (M. Anwas, 2013).
(Moelijarto, 1996).
sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha yang terencana dan
mulai dari kebutuhan fisik sampai pada aktualisasi diri. Ketiga, pemberdayaan
dapat dilihat dari setiap manusia dan masyarakat yang memiliki potensi yang
(Moelijarto, 1996).
tujuan yang jelas dan harus dicapai, oleh sebab itu, setiap pelaksanaan
pada hasil, tetapi juga pada prosesnya melalui tingkat partisipasi yang tinggi,
12
melalui jangkauan kepada masyarakat seluas-luasnya atau sebanyak-
dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jauh lagi. Dilihat dari
(Ambar, 2017).
dikunjungi dalam jangka waktu sementara objek wisata merupakan tempat yang
menjadi pusat daya tarik dan dapat memberikan kepuasan khususnya pengunjung
(Harahap, 2018).
keindahan alam atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang,
Pemberdayaan Masyarakat
dan kebudayaan khas lainnya (Ananto, 2018). Menurut Siregar (2017) objek
wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, objek wisata sangat
erat hubungannya dengan daya tarik wisata. Daerah yang merupakan objek wisata
daerah wisata tersebut. Keunikan suatu daerah wisata dapat dilihat dari budaya
setempat, alam dan flora fauna, kemajuan teknologi dan unsur spiritual.
Kualitas objek wisata tidak hanya dapat dinilai dari kondisi objek wisata
itu sendiri, namun dilihat juga dari fasilitas, pelayanan, jasa, pemasaran, dan
terhadap objek wisata yang ada dapat digunakan sebagai acuan untuk
pariwisata hendaknya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengunjung agar
pengunjung merasa puas dengan apa yang diberikan dan membuat pengunjung
lebih lama bertahan ditempat tersebut dan juga ingin berkunjung kembali ke
tempat tersebut (Murti, 2013). Pengembangan objek wisata menjadi acuan sebagai
sumber penghasilan utama bagi setiap daerah. Objek dan daya tarik wisata
merupakan suatu bentuk dan fasilitas yang berhubungan dan dapat menarik minat
pengunjung atau pengunjung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu.
dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis
pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar dari
kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu,
14
Suatu objek wisata harus meningkatkan kualitas objek menjadi lebih baik
wisata yang dapat menjadi tolok ukur untuk melihat tingkat mutu suatu objek
wisata. Kualitas objek wisata merupakan salah satu unsur penentu dalam menarik
atraksi, fasilitas, infrastruktur, transportasi dan layanan. Hal ini tentu saja sangat
menentukan apakah suatu objek tersebut layak dikunjungi atau tidak. Suatu objek
tujuan wisata. Selain itu, ketersediaan fasilitas juga penting dalam menyediakan
2014).
2.4 Pariwisata
Pariwisata merupakan segala bentuk perjalanan yang berhubungan dengan
kegiatan rekreasi yang bertujuan mengisi waktu luang dengan bepergian ke satu
tempat atau lebih (Utomo et al. 2017). Berdasarkan Undang-Undang No. 109
Tahun 2009 Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
kebudayaan dan adat istiadat (Hidayat, 2016). Pariwisata merupakan salah satu
Pariwisata berasal dari asal kata wisata dengan kata kerjanya berwisata
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
dikunjungi dalam jangka waktu sementara. (UU RI No. 10 Tahun 2009). Menurut
16
undang – undang No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, disebutkan
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Lembah Harau
Lembah Harau merupakan sebuah lembah atau ngarai yang terbentuk dari
yang datar dan diapit oleh dua dinding perbukitan dengan tebing yang curam.
of Indonesia karena bentuk dan warnanya mirip dengan dinding bukit di Lembah
merupakan obyek wisata alam di Kabupaten Lima Puluh Kota yang memiliki
lainnya. Bukit yang mengapit Lembah Harau memiliki ketinggian 100-500 meter
menjadikannya salah satu surga bagi pecinta olahraga panjat tebing. Selain untuk
Lembah Harau diperkirakan berumur 30-40 juta tahun. Lembah Harau berada
nagari, yaitu Nagari Harau dan Nagari Tarantang atau berada ± 138 km dari Kota
Lembah Harau yang diresmikan tanggal 14 Agustus 1926 ini memiliki keindahan
alam yang terbagi ke dalam tiga Resort yaitu Resort Aka Barayun, Resort Sarasah
Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Pada Resort Aka Barayun, terdapat sebuah air
terjun dan sebuah kolam pemandian yang masih asri. Sementara di Resort Sarasah
Bunta terdapat empat buah Sarasah (Air Terjun) yaitu sarasah Aie Luluih, sarasah
Bunta, sarasah Murai dan sarasah Aie Angek (infosumbar.net, 2015). Lembah
Harau ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Luasnya sendiri
mencapai 270,5 hektar dan dipenuhi oleh tumbuhan dan hewan khas hutan tropis.
Kendala bagi tempat wisata Lembah Harau pada saat ini yakni kurang
Lembah Harau hanya bisa dilalui dengan satu jalur. Di gerbang utama akses
menuju objek wisata yang terletak hampir 5 kilometer, tidak ada tanda-tanda
istimewa ataupun simbol terhadap obyek wisata yang terkenal tersebut. Hanya
gerbang tua yang dibangun belasan tahun lalu menyambut kedatangan wisatawan
yang akan mendatangi Lembah Harau. Tidak adanya ikon wisata Lembah Harau
18
pada gerbang pintu masuk yang terletak di ruas jalan Sumbar-Riau turut
terlewati bagi pengguna jalan dari Riau. Lembah Harau merupakan obyek wisata
yang pertama kali ditemui oleh pengunjung dari Riau saat memasuki wilayah
Sumbar. Pengelolaan dan penataannya tidak sehebat nama besar Lembah Harau
wisata lain yang ada di Sumbar. Dari tahun ke tahun, Lembah Harau selalu seperti
itu, baik dari segi infrastruktur, pelayanan serta fasilitas pendukung lainnya.
Lembah Harau memiliki potensi yang luar biasa dan sangat menjanjikan bagi
daerah, tetapi tidak dikelola secara maksimal. Kendala utama dari Lembah Harau
yakni obyek wisata tersebut tidak 100 persen dikelola oleh Pemkab Lima Puluh
Kota, melainkan turut dikelola oleh masyarakat yang ada di Nagari Tarantang dan
melibatkan pemuda dua nagari tersebut yang berpotensi konflik. Kawasan wisata
Lembah Harau masih berbentuk klasik dan tradisional sehingga hal tersebut
(harianhaluan.com, 2016).
dan peningkatan persepsi risiko kepuasan dan kenyamanan mereka saat berwisata.
Hal ini serupa dengan penelitian Huang dan Hsu (2009) bahwa pada umumnya
pengalaman wisata masa lalu berpengaruh pada perilaku wisatawan, baik positif
maupun negatif sehingga wisatawan yang puas dengan pengalaman wisata dan
Pemberdayaan Masyarakat
persepsi risiko yang rendah pada suatu destinasi memiliki keinginan untuk
atas pengalaman wisata masa lalu dan intensi berkunjung kembali di masa
lain.
Menurut Kim dalam Zhang, Yang, Chunhui dan Jie (2016) pentingnya
dilakukan penelitian tentang pengalaman wisata masa lalu dan persepsi risiko
kunjungan kembali di masa depan. Kim, Hallab dan Kim (2012) menyimpulkan
didukung oleh lahan yang cukup luas dan iklim yang sesuai untuk komoditi
adalah Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi dan Kakao, Gambir, Kulit Manis dan
20
Nilam. Dari beberapa komoditi unggulan perkebunan enam diantaranya, yaitu
Karet, Kelapa, Kopi, Kakao, Kulit Manis dan Gambir merupakan komoditi
mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dalam suatu usaha agribisnis yang
pembangunan dan dalam perekonomian nasional telah diyakini oleh semua pihak.
agroindustri inilah maka agroindustri dapat dipakai sebagai salah satu pendekatan
Salah satu produk agroindustri yang memiliki potensi bisnis yang besar dalam
tambah biji kakao dilakukan melalui agroindustri yang diolah menjadi produk
makanan dan minuman. Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan dan
minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Kakao (Theobroma cacao) adalah
salah satu tanaman tahunan yang sangat potensial (Kristanto, 2010: 38-112).
Proses pengolahan dari biji kakao menjadi kunci utama kualitas produk cokelat,
karena dalam proses tersebut terjadi pembentukan fisik, cita rasa, serta faktor lain
Payakumbuh Selatan yang didirikan pada tahun 2011. Pendirian pabrik mini
Chokato ini merupakan salah satu bantuan pemerintah melalui Program Hibah
Usaha ini dikelola oleh kelompok tani Tanjung Subur dengan ketua bapak Joni
produkdari olahan biji kakao, berupa bubuk cokelat, bubuk cokelat 3 in1, lemak
konsumen akan Coklat sebagai produk pangan derivat dari kakao yang
mengandung kaya senyawa fenolik dari biji tanaman Theobroma cacao, dan
sebagai anti oksidan alami yang disebut flavonoid yang dipercaya dapat
mengurangi risiko penyakit jantung atau kardiovaskular, selain itu coklat juga
memiliki bermacam rasa, bentuk dan harga yang terjangkau (Sudibyo, 2012: 24).
Pabrik Chokato mendapatkan bahan baku dari hasil usahatani kelompok tani
kakao Tanjung Subur, kelompok tani lainnya serta dari masyarakat sekitar. Pabrik
menerima biji kakao fermentasi dan biji kakao yang mentah, biji kakao yang
fermentasi.
22
Dari hasil wawancara di lapangan produk coklat Pabrik chokato mendapat respon
yang bagus dari konsumen, terbukti dengan adanya permintan 100 kg bubuk
cokelat / bulan dari satu pengusaha di kota Bandung, tetapi belum dapat terpenuhi
permintaan tersebut karena usaha chokato harus mengisi toko yang terletak di
Rang Pisang, salah satu Jorong yang terdapat di Nagari Kamang Hilia. Objek
Wisata Luak Gadang memiliki latar batu Karst yang menjadi keunikan dari
objek ini. Menurut cerita dari orang-orang tua di Jorong Guguak Rang
bagi masyarakat.
Di objek wisata ini terdapat dua kolam ikan besar yang berisi berbagai
macam jenis ikan. Pengunjung dapat memberi makan ikan yang terdapat di objek
ini yang menjadi salah satu kegiatan wisata yang dapat dilakukan di objek ini.
menaiki rakit sambil berfoto untuk mencapai miniatur kapal yang berada di
tengah kolam.
sambil mencicipi makanan yang dijual oleh pedagang yang berjualan makanan di
tersebut juga terdapat beberapa permainan untuk anak-anak seperti ayunan dan
perosotan. Objek wisata Bukik Baka berada di puncak bukit yang dapat dicapai
melalui jalan semen dari objek wisata Luak Gadang. Dari Puncak Bukik
Pemberdayaan Masyarakat
2017, sudah banyak wisatawan lokal dan wisatawan nusantara yang berkunjung
ke objek wisata ini. Objek wisata Luak Gadang dan Bukik Baka dikelola oleh
masyarakat sekitar dan Pokdarwis Luak Gadang yang terbentuk pada tanggal 4
Mei 2008 dengan Surat Keputusan (SK) dari Wali Nagari Kamang Hilia Nomor
bagian yang terdiri dari bagian humas, perlengkapan, parkir, kebersihan dan
keamanan.
Penginapan ini menyediakan berbagai tipe kamar dengan kapasitas 2-7 orang
Di depan penginapan tersaji view pantai yang sangat indah dengan gubuk-
gubuk tempat bersantai dan juga ayunan. Seiap orang yang menginap juga dapat
pribadi. Pilihan lainnya wisatawan juga dapat menggunakan jalur darat dengan
24
transportasi umum. Selain itu ada pula jalur laut yang dapat menjadi pilihan
wisatawan, dengan menggunakan kapal wisata Bintang atau dari Pelabuhan Teluk
Hektar. Kawasan tersebut yaitu penggabungan atara bukit yang alami dengan
teluk yang dikelilingi dengan gugusan pulau kecil di tengah Teluk Carocok
Tarusan. Kawasan Mandeh memiliki wilayah darat, laut dan gugusan pulau yang
letaknya berada di depan Pantai Batu Kalang, Desa Carocok, Desa Mandeh, Desa
sungai nyalo, Desa Mudik Air, dan sungai Pinang. Pulau-pulau yang menjadi
Pulau Sironjong Ketek, Pulau Cubadak, Pulau Marak, dan Pulau Bintangor.
Sejarah wilayah Mandeh dimulai pada tahun 1998, saat pertama kali
terdapat pembangunan jalan menjadi akses darat bagi masyarakat desa yang
hingga ke Sungai Pisang yang sebagian daerahnya masuk kota Padang. Dari
pembangunan jalan tersebut kemudian ada pula pembangunan air bersih, sekolah-
terbebas dari penyakit malaria yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan
Pusat.
merupakan salah satu penginapan yang berada di Kawasan Wisata Mandeh, Koto
menyediakan berbagai tipe kamar dengan kapasitas 2-7 orang dengan fasilitas
yang cukup lengkap dan bangunan yang aestetik. Di depan penginapan tersaji
view pantai yang sangat indah dengan gubuk-gubuk tempat bersantai dan juga
ayunan.
kegiatan perikanan di Kecamatan Koto XI Tarusan. TPI ini berada dalam kawasan
pada tahun 2003, pada awalnya disebut dengan nama Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI) pada tahun 2003 dan sejalan dengan fasilitas yang dimiliki PPI berubah
fungsi menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP). Dan mulai berfungsi pada
tahun 2014 sebagai Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dengan adanya fasilitas
berupa Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Pelabuhan ini utamanya di fungsikan untuk
Ikan (TPI), kawasan ini merupakan rawa dan tambak yang dikelola oleh sebagian
26
masyarakat sekitar, kemudian mengalami proses pembangunan dengan teknik
pantainya 234 km. Disepanjang pantai wilayah pesisir selatan merupakan wilayah
kabupaten yang ada di Sumatra Barat bisa dilihat dari panjang pantainya wilayah
Pesisir Selatan yang paling panjang garis pantai. Tentu dengan panjang pantai
yang dimiliki oleh Kabupaten Pesisir Selatan banyak masyarakat Pesisir Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan sangat erat sebutannya dengan orang pesisir, itu
hidup bersama-sama yang mendiami pesisir yang memiliki kebudayaan yang khas
pesisir rata-rata mata pencahariannya sangat bergantung kepada hasil laut yaitu
BAB IV
Gadang Mandeh
(Kampung Chokato
Sarosah)
adanya program
pemberdayaan
masyarakat dan
keberdayaan?
sosialisasi tentang
pemberdayaan
28
masyarakat?
sosialisasi
pemberdayaan
masyarakat bermanfaat
bagi masyarakat?
pemberdayaan
masyarakat berpengaruh
terhadap perkembangan
kehidupan masyarakat?
kegiatan pemberdayaan
masyarakat akan
berpengaruh terhadap
peningkatan
keterampilan usaha
diberbagai bidang?
pemanfaatan potensi
perekonomian
masyarakat?
7 Apakah ada penyuluhan Selama saya disini, Ada Belum Ada Tidak Ada
masyarakat? mengenai
pemberdayaan
masyarakat
Responden
masyarakat local.
30
Bukik merupakan kegiatan yang berupaya
kayu resort.
6 Tempat
Pelelangan
Ikan (TPI)
Tarusan
Interpretasi hasil:
objek – objek dan daya tarik bagi wisatawan dengan berbagai macam pilihan
bangunan unik atau ciri khas dari berbagai negara di Dunia. Chokato merupakan
dari pembelian bibit dan pupuk yang langsung dari masyarakat sekitar. Selain intu
chokato juga menerima tenaga kerja yang berasal dari masyarakat local.
Lingkup dari luak gadang bukik baka merupakan kegiatan yang berupaya untuk
Kulik kayu resort merupakan salah satu objek wisata yang lingkup kegiatannya
setempat. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, pengunjung akan
kayu resort.
32
Lingkup kegiatan Kawasan wisata mandeh adalah dengan memanfaatkan
masyarakat local.
Luak Pulau
(Kampung Chokato
Gadang Mandeh
Sarosah)
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
berpengaruh
terhadap
peningkatan
pendapatan
diberbagai
bidang usaha?
Bapak/Ibu
dengan adanya
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat akan
Pemberdayaan Masyarakat
mengembangkan
potensi diri
masyarakat?
Bapak/Ibu
kegiatan
pemberdayaan
bermanfaat
untuk
kesejahteraan
ekonomi
masyarakat?
telah sesuai
dengan tujuan
guna membantu
dan
meningkatkan
ekonomi
masyarakat?
34
Responden
perekonomiannya.dengan adanya
peningkatan pendapatan
masyarakat.Dengan adanya
pabrik chokato.
meningkatkan perekonomiannya.
36
mengembangkan potensi diri
resort.dengan dilakukannya
ketrampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek
penting, tetapi yang jauh lebih penting, adalah pemahaman bersama secara jernih
ekonomi. Sebab dengan pemahaman yang jernih mengenai ini, akan lebih
permasalahan lokal.
Chokato, Wisata Luak gadang bukik baka park, kulik kayu resort dan Tempat
pelelangan ikan (TPI) Tarusan disokong dengan konsep yang berbeda, hampir
38
4.3 Sosial Budaya Masyarakat
No Kuisioner Harau Wisata Wisata
Luak Pulau
(Kampung Chokato
Gadang Mandeh
Sarosah)
Bapak/Ibu
kegiatan
pemberdayaan
berpengaruh
terhadap
kondisi sosial
masyarakat?
2 Bagaimana
dampak yang
ditimbulkan
dari kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
terhadap
kondisi sosial?
terdapat
perubahan dari
status sosial
Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat
ketika
kegiatan
pemberdayaan
berhasil
diterapkan?
menurut
Bapak/Ibu
dengan
terlaksananya
kegiatan
pemberdayaan
, masyarakat
bisa memiliki
kekuatan
politis
diwilayah
mereka?
dengan adanya
pemberdayaan
masyarakat
akan
memberikan
40
pengaruh
terhadap
dinamika
sosial
masyarakat?
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
berpengaruh
terhadap
budaya lokal?
memberikan
dampak positif
atau dampak
negatif bagi
keberlanjutan
budaya lokal?
Responden
Pemberdayaan Masyarakat
perekonomian mereka.
kebodohan.
42
terhadap kondisi social masyarakat
keterbelakangan, sehingga
kepasar-pasar lokal.
6 Tempat
Pelelangan
Ikan (TPI)
Tarusan
Dari tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang pertama kampung
budaya yang ada disekitar wisata tersebut karna masyarakat ikut andil dalam
sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian yang ada di sana. Ketiga Luak
44
yang ada di sana dan Luak Gadang Bukik ini membuat masyarakat disana lebih
mandiri dan perekonomian mereka pun lebih baik. Keempat Kulit Kayu
dari masyarakat karena pemberdayaan , hal ini dapat dilihat dari banyak
individu tetapi juga pranata – pranata sosial yang ada. Kelima,sekitar Kawasan
utamanya adalah menangkap ikan dilaut,dan memiliki dua kelompok besar yaitu
Luak Pulau
(Kampung Chokato
Gadang Mandeh
Sarosah)
Pemberdayaan Masyarakat
tenaga kerja
yang
Bapak/Ibu
gunakan
sudah
memiliki
kemampuan
dibidang
usaha yang
dijalankan?
2 Berapakah 20 – 50 Tahun 20 – 50 35 – 50 35 – 50
umur tenaga
kerja yang
Bapak/Ibu
gunakan
dalam
menjalankan
usaha?
tenaga kerja
yang
46
Bapak/Ibu
gunakan
dalam usaha
ini?
untuk tenaga
kerja dalam
usaha
Bapak/Ibu
jalankan?
5 Jika dalam Iya, kita Iya, karena Iya, karena Iya, karena
sebutkan
alasannya.
jam kerja
untuk
menjalankan
usaha
Bapak/Ibu
ini dalam
satu hari?
Responden
48
Jam kerja yang digunakan dalam sehari
adalah 10 jam.
adalah 8 jam.
50
pengunjung, namun pengemudi boat
6 sore.
Interpretasi hasil:
Pada Harau Sarosah, kebanyakan masyarakat yang berumur 20-50 tahun disana
sudah memiliki kemampuan dalam usaha yang dijalankan dengan ijazah SMA dan
mana sudah sesuai dengan proporsi pekerjaan. Jam kerja mereka adalah 8-10 jam.
Pada pabrik coklat chokato mereka (20-50 tahun) semua sudah mempunyai
Pada wisata luak gadang mereka (30-50 tahun) semua sudah mampu bekerja
yang ada tanpa memandang gender dan rata-rata jam kerja 8-10 jam.
Pada wisata pulau mandeh rata-rata masyarakat (35-50 tahun) sudah memiliki
spesifik serta semuanya dapat bekerja tanpa memandang gender dengan jam kerja
24 jam karena pulau ini membuka kesempatan pada wisatawan selama seharian
penuh.
o Luak Pulau
(Kampung Chokato
Gadang Mandeh
Sarosah)
jumlah
tenaga kerja
yang
digunakan
untuk
menjalankan
usaha
Bapak/Ibu?
52
yang meningkatka masyaraka dapat meningkatka
iya/tidak, tersebut
sebukan
alasannya.
dengan usaha
yang
Bapak/Ibu
jalankan bisa
membantu
perekonomia
n masyarakat
lokal?
usaha yang
Bapak/Ibu
jalankan
berdampak
terhadap
kesejahteraan
Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat?
4.6 Kelembagaan
No Kuisioner Harau Wisata Luak Wisata
Gadang Pulau
(Kampung Chokato
Mandeh
Sarosah)
yang h
menjalankan
usaha ini
tergabung
dalam
kelompok
usaha?
kelembagaan
masyarakat
seperti
kelompok
tani, KUB
dan lain-lain
yang bermitra
dengan usaha
54
Bapak/Ibu?
dalam
menjalankan
usaha
Bapak/Ibu
mendapatkan
binaan dari
LSM,
pemerintah,
ataupun dari
pihak
universitas?
Responden
pemberdayaan masyarakat.
melibatkan penyuluh.
penasehat.
Interpretasi hasil:
56
didapatkan hasil dari ke enam tempat yang ada adalah yang Pertama, Kampung
nya itu ditandai dengan adanya kerjasama kelompok tani yang dibina oleh pihak
Gadang kelembagaan nya ditandai dengan adanya kelompok sadar wisata yang
Selanjutnya yang Keempat dan Kelima ,Kulik Kayu Resort dan Kawasan
Wisata Mandeh yang kelembagaan nya ditandai dengan adanya kerjasama pemilik
resort dengan nelayan sekitar dalam hal penyewaan kapal menuju pulau-pulau
yang ada di kawasan mandeh.Dan yang keenam atau terakhir adalah Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) yang kegiatan kelembagaan nya ditandai dengan adanya
lembaga yang lebih terikat dengan koperasi setempat guna terus meningkatkan
BAB V
tertinggal jika dibandingkan dengan obyek wisata lain yang ada di Sumbar dan hal
(wisman).
Pabrik Chokato mendapatkan bahan baku dari hasil usahatani kelompok tani
kakao Tanjung Subur, kelompok tani lainnya serta dari masyarakat sekitar. Pabrik
menerima biji kakao fermentasi dan biji kakao yang mentah, biji kakao yang
mentah akan difermentasi oleh anggota kelompok tani yang mengelola pabrik,
Objek wisata Luak Gadang dan Bukik Baka terletak di Jorong Guguak Rang
Pisang, salah satu Jorong yang terdapat di Nagari Kamang Hilia. Objek Wisata
Luak Gadang memiliki latar batu Karst yang menjadi keunikan dari objek ini.
masyarakat
Penginapan ini menyediakan berbagai tipe kamar dengan kapasitas 2-7 orang
dengan fasilitas yang cukup lengkap dan bangunan yang aestetik. Di depan
penginapan tersaji view pantai yang sangat indah dengan gubuk-gubuk tempat
58
bersantai dan juga ayunan. Seiap orang yang menginap juga dapat berkunjung ke
yang sudah disediakan oleh pemilik resort melalui kerjasama dengan nelayan
disekitar.
kegiatan perikanan di Kecamatan Koto XI Tarusan. TPI ini berada dalam kawasan
5.2 Saran
wisata yang ada disana dan memperluas pengetahuan tentang objek wisata baik
kepada pengunjung maupun wisatawan yang akan datang. Oleh karena itu, kita
sebagai mahasiswa harus ikut andil dalam mendukung objek wisata di daerah
DAFTAR PUSTAKA
Deki Yusman. MANAJEMEN KAWASAN WISATA LEMBAH HARAU
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Vol 15, No 1 (2021)
Heny, Urmila Dewi Made. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi
Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal
Kawistara Vol. 3 No. 2, 17 Agustus 2013 Hal 117- 226
Riani MW. 2012. Mekanisme hubungan para pihak dalam pengelolaan wisata
alam di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya Provinsi Lampung.
[skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Risnayanti. (2020). Sumber Daya Wisata Nagari Tuo Pariangan Sebagai Destinasi
Wisata Budaya Di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Jurnal Daya
Saing, 6(3), 269–278.
60
Yomi, W. G., Adnan, M. F., & Alhadi, Z. (2019). Pengembangan Objek Wisata
Nagari Tuo Pariangan Oleh Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Tanah Datar. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 3(1),
6.
DOKUMENTASI
62
Pemberdayaan Masyarakat
64