Anda di halaman 1dari 6

I.

Hasil pemeriksaan

Hasil Praktikum :
1. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal terhadap keseimbangan badan :
a. Orang percobaan jalannya : lurus
b. Kesukaran melewati dalam mengikuti garis lurus : tidak ada
c. Jika ada kesukaran, keadaan ini disebabkan oleh : karena keseimbangan seseorang
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, usia, jenis kelamin, kekuatan otot, Index
Massa Tubuh (IMT) , dan aktivitas fisik.

2. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang ditutup terhadap keseimbangan badan :
a. Orang percobaan jalannya : tidak lurus
b. Kesukaran melewati dalam mengikuti garis lurus : ada
c. Jika ada kesukaran, keadaan ini disebabkan oleh :
keseimbangan berkolerasi dengan penglihatan karena informasi pada vestibular
diintegrasikan dengan masukan salah satunya dari mata. mata sebagai indera
penglihatan dapat memfokuskan pandangan yang akan mempengaruhi keseimbangan
tubuh ketika berjalan dengan cara mengontrol otot mata eksternal sehingga mata
terfiksasi ke satu titik. Mata jugalah yang memberikan informasi mengenai
lingkungan, dan lokasi.

3. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal dengan kepala dimiringkan ke
kiri terhadap keseimbangan badan
a. Orang percobaan jalannya : lurus
b. Kesukaran melewati dalam mengikuti garis lurus : sedikit sukar
c. Jika ada kesukaran, keadaan ini disebabkan oleh : merasa sedikit sukar karena dalam
situasi seperti ini kepala, mata dan anggota keseimbangan yang lain harus berusaha
untuk menyesuaikan agar dapat berjalan sesuai jalur yang telah ditentukan.

4. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal dengan kepala dimiringkan ke
kanan terhadap keseimbangan badan
a. Orang percobaan jalannya : lurus
b. Kesukaran melewati dalam mengikuti garis lurus : sedikit sukar
c. Jika ada kesukaran, keadaan ini disebabkan oleh : merasa sedikit sukar karena dalam
situasi seperti ini kepala, mata dan anggota keseimbangan yang lain harus berusaha
untuk menyesuaikan agar dapat berjalan sesuai jalur yang telah ditentukan. Dengan
gerakan seperti ini membuat kupula miring dalam arah yang berlawanan dengan
kepala, namun saat kita berjalan dengan kecepatan yang konstan dan arah yang sama
maka cairan endolimfe akan menyusul dan bergerak bersamaan dengan kepala
sehingga rambut kembali ke posisi tidak melengkung. namun saat melambat dan
berhenti, endolimfe sesaat akan melanjutkan gerakan ke arah rotasi sementara kepala
kita melambat untuk berhenti. Akibatnya kupula dan rambut-rambutnya secara
transien melengkung ke arah putaran sebelumnya.

5. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang ditutup dengan kepala dimiringkan ke kiri
terhadap keseimbangan badan :
a. Orang percobaan jalannya : tidak lurus
b. Kesukaran melewati dalam mengikuti garis lurus : ada
c. Jika ada kesukaran, keadaan ini disebabkan oleh : keseimbangan berkolerasi dengan
penglihatan karena informasi pada vestibular diintegrasikan dengan masukan salah
satunya dari mata. Mata sebagai indera penglihatan dapat memfokuskan pandangan
yang akan mempengaruhi keseimbangan tubuh ketika berjalan dengan cara
mengontrol otot mata eksternal sehingga mata terfiksasi ke satu titik. Mata jugalah
yang memberikan informasi mengenai lingkungan, dan lokasi. Dengan informasi
visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap perubahan bidang
pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Karena gerakan kepala seperti ini membuat
kupula miring dalam arah yang berlawanan dengan kepala, namun saat kita berjalan
dengan kecepatan yang konstan dan arah yang sama maka cairan endolimfe akan
menyusul dan bergerak bersamaan dengan kepala sehingga rambut kembali ke posisi
tidak melengkung. namun saat melambat dan berhenti, endolimfe sesaat akan
melanjutkan gerakan ke arah rotasi sementara kepala kita melambat untuk berhenti.
Akibatnya kupula dan rambut-rambutnya secara transien melengkung ke arah putaran
sebelumnya.

6. Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang ditutup dengan kepala dimiringkan ke
kanan terhadap keseimbangan badan
a. Orang percobaan jalannya : tidak lurus
b. Kesukaran melewati dalam mengikuti garis lurus : ada
c. Jika ada kesukaran, keadaan ini disebabkan oleh : keseimbangan berkolerasi dengan
penglihatan karena informasi pada vestibular diintegrasikan dengan masukan salah
satunya dari mata. mata sebagai indera penglihatan dapat memfokuskan pandangan
yang akan mempengaruhi keseimbangan tubuh ketika berjalan dengan cara
mengontrol otot mata eksternal sehingga mata terfiksasi ke satu titik. Mata jugalah
yang memberikan informasi mengenai lingkungan, dan lokasi. Dan dengan gerakan
seperti ini membuat kupula miring dalam arah yang berlawanan dengan kepala,
namun saat kita berjalan dengan kecepatan yang konstan dan arah yang sama maka
cairan endolimfe akan menyusul dan bergerak bersamaan dengan kepala sehingga
rambut kembali ke posisi tidak melengkung. namun saat melambat dan berhenti,
endolimfe sesaat akan melanjutkan gerakan ke arah rotasi sementara kepala kita
melambat untuk berhenti. Akibatnya kupula dan rambut-rambutnya secara transien
melengkung ke arah putaran sebelumnya.

a. Percobaan dengan kursi putar


1. Posisi mata pada orang percobaan adalah :
a. rotatory nistagmus adalah sebuah gerakan kecil dari mata sekitar sumbu visual, jadi
rotatory nistagmus merupakan nistagmus yang terjadinya selama proses pemutaran.
Bola mata akan bergerak secara involunteer pada nistagmus pemutaran sesuai arah
rotasi.
b. postrotatory nistagmus adalah gerakan mata yang terjadi setelah OP diputar secara
pasif hal ini diakibatkan oleh penghentian pergerakan kupula sewaktu rotasi
arahnya berlawanan dengan arah rotasi. Jadi postatory nistagmus merupakan
nistagmus yang terjadinya segera saat setelah penghentian pemutaran, dimana fase
cepat dari nistagmus arahnya akan berlawanan dari gerakan rotasi sebelumnya.

2. Pada test penunjukkan orang percobaan melakukan : terus mencoba agar tangannya
menyampai/menyentuh pemeriksa.
a. Orang percobaan tidak mengalami kesalahan dalam penunjukkan setelah 6,14
detik.
b. Past pointing terjadi oleh karena sesaat pasca pemutaran aliran endolimfe masih
bergerak searah rotasi sehingga kupula masih menekuk. Hal ini menyebabkan OP
tidak bisa memfokuskan gerakan tangannya untuk menyentuh jari pemeriksa.
Devisasi cenderung ke arah kanan, sesuai arah rotasi

3. Test Jatuh
a. Orang percobaan I jatuh ke arah kanan
b. Orang percobaan I merasanya ia akan jatuh ke arah kanan
c. Hubungan arah jatuh pada orang percobaan I dengan arah aliran endolimfe pada
kanalis semi silkularis yang terangsang adalah pada posisi kepala 120° ke depan,
kanalis semisirkularis posterior terletak pada bidang horizontal sehingga efek
pemutaran terkuat pada kanalis semisirkularis posterior. Selama perputaran ke kanan,
cairan endolimfe dalam kanalis semisirkularis posterior ikut berputar ke kanan. Pada
saat putaran dihentikan tiba-tiba, cairan endolimfe dalam kanalis semisirkularis
posterior yang masih terus berputar ke kanan akan bergerak ke kanan sebagai akibat
dari inersia cairan tersebut sementara kanalis semisirkularis tersebut sudah tidak
bergerak lagi. Hal ini kemudian menyebabkan timbulnya rangsangan pada reseptor sel
rambut pada krista ampularis pada kanalis semisirkularis posterior yang kemudian
mengirim sinyal ke nukleus vestibularis. Keadaan ini menimbulkan sensasi yang salah
bahwa tubuh jatuh ke kanan. dan seharusnya OP berusaha unntuk bergerak ke kiri,
kemungkinan terjadi kesalahan interpretasi persepsi arah pada OP

d. Orang percobaan II jatuh ke arah kanan


e. Orang percobaan II merasanya ia akan jatuh ke arah belakang
f. Hubungan arah jatuh pada orang percobaan II dengan arah aliran endolimfe pada
kanalis semi silkularis yang terangsang adalah Pada posisi kepala miring 90° ke bahu
kanan, kanalis semisirkularis anterior dan posterior terletak pada bidang horizontal
sehingga efek pemutaran terkuat terjadi pada kedua kanalis semisirkularis tersebut.
Selama perputaran ke kanan, cairan endolimfe dalam kedua kanalis semisirkularis
tersebut ikut berputar ke kanan. Pada saat putaran dihentikan tiba-tiba dan kepala
ditegakkan, cairan endolimfe dalam kanalis semisirkularis anterior dan posterior yang
masih terus berputar ke kanan akan bergerak ke depan sebagai akibat dari momen
inersia yang bergerak ke depan sedangkan kanalis semisirkularis tersebut sudah tidak
bergerak lagi. Hal ini kemudian menyebabkan timbulnya rangsangan pada reseptor sel
rambut pada krista ampularis pada kanalis semisirkularis anterior yang kemudian
mengirim sinyal ke nukleus vestibularis. Keadaan ini menimbulkan sensasi yang salah
bahwa tubuh jatuh ke depan. Sensasi yang salah ini akan berusaha dikompensasi oleh
tubuh dengan bergerak ke belakang seperti yang terjadi pada OP.

g. Orang percobaan III jatuh ke arah kiri


h. Orang percobaan III merasanya ia akan jatuh ke arah kanan
i. Hubungan arah jatuh pada orang percobaan III dengan arah aliran endolinfe pada
kanalis semi silkularis yang terangsang adalah Pada posisi kepala 60° ke belakang,
kanalis semisirkularis posterior terletak pada bidang horizontal tetapi dengan posisi
yang berkebalikan dengan posisi kanalis semisirkularis posterior pada posisi kepala
120° ke depan. Rangsangan yang timbul setelah pemutaran dihentikan terjadi
sebaliknya karena cairan yang terdapat dalam kanalissemisirkularis bergerak ke kiri
sebagai akibat dari momen inersia cairan di dalam kanalissemisirkularis yang
bergerak ke kiri. Keadaan ini menimbulkan sensasi yang salah bahwa tubuh jatuh ke
kiri. Sensasi yang salah ini akan berusaha dikompensasi oleh tubuh dengan bergerak
ke kanan seperti yang terjadi pada OP.

4. Kesan (sensasi)
d. Sewaktu kecepatan putar masih bertambah, orang percobaan merasa berputar ke
arah kanan
e. Sewaktu kecepatan putar menetap orang percobaan merasa berputar ke arah
belakang
f. Sewaktu kecepatan putar dikurangi, orang percobaan masa berputar ke arah kiri
g. Segera setelah kursi dihentikan, orang percobaan merasa berputar ke arah kiri
h. Mekannisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan oleh
Saat pertama kali berputar aliran endolimfe akan mengalir berlawanan arah
dengan arah putar sehingga kupula bergerak sesuai dengan arah endolimfe.
Dengan demikian OP merasa arah putaran pada saat pertama kali berlawanan arah
dengan arah putar sesungguhnya. Bila kecepatan putar menetap sehingga tak ada
percepatan yang dihasilkan, kupula akan kembali ke posisi normal sehingga OP
merasa tidak ada perputaran yang terjadi. Namun pada OP tetap merasa berputar
mungkin dikarenakan kesalahan dalam memutar kursi sehingga tidak terjadi
putaran konstan. Saat kecepatan mulai diturunkan (deselerasi) cairan endolimfe
akan mengalir searah dengan arah putar sehingga kupula akan melekuk ke arah
putar.. Kupula membutuhkan waktu sekitar 25-30 detik untuk kembali ke posisi
normal setelah melekuk hal ini menjelaskan mengapa OP masih merasa berputar
pada saat putaran telah dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai