0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
65 tayangan3 halaman
Kanalis semisirkularis mendeteksi percepatan dan perlambatan rotasi kepala dengan mengukur pergerakan cairan endolimfe di dalam tiga saluran berbentuk lingkaran yang tersusun secara ortogonal satu sama lain. Pergerakan cairan ini menyebabkan sel rambut sensorik terstimulasi dan mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Kanalis semisirkularis mendeteksi percepatan dan perlambatan rotasi kepala dengan mengukur pergerakan cairan endolimfe di dalam tiga saluran berbentuk lingkaran yang tersusun secara ortogonal satu sama lain. Pergerakan cairan ini menyebabkan sel rambut sensorik terstimulasi dan mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Kanalis semisirkularis mendeteksi percepatan dan perlambatan rotasi kepala dengan mengukur pergerakan cairan endolimfe di dalam tiga saluran berbentuk lingkaran yang tersusun secara ortogonal satu sama lain. Pergerakan cairan ini menyebabkan sel rambut sensorik terstimulasi dan mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi dan deselerasi anguler atau rotasional
kepala, misalnya ketika memulai atau berehenti berputar, berjungkir balik atau memutar kepala. Tiap telinga memiliki 3 kanalis semisirkularis yang secara 3 dimensi tersusun dalam bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain. Akselerasi atau deselerasi selama rotasi kepala ke segala arah menyebabkan pergerakan endolimfe, paling tidak di salah satu kanalis semisirkularis karena susunan 3 dimensi kanalis tersebut. Ketika kepala mulai bergerak, saluran tulang dan bubungan sel rambut yang terbenam dalam kupula bergerak mengikuti gerakan kepala. Namun, cairan di dalam kanalis yang tidak terikat ke tengkorak mula-mula tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi, tetapi tertinggal karena adanya inersia (kelembaman). Ketika endolimfe tertinggal saat kepala mulai bergerak, endolimfe yang terletak sebidang dengan gerakan kepala pada dasarnya bergeser dengan arah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala. Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condong ke arah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala dan membengkokkan rambut-rambut sensorik yang terbenam dibawahnya. Apabila gerakan kepala berlanjut pada arah dan kecepatan yang sama, endolimfe akan menyusul dan bergerak bersama kepala, sehingga rambut-rambut akan kembali ke posisi tegak mereka. Ketika kepala melambat dan berhenti, keadaan yang sebaliknya terjadi. Inersia menyebabkan endolimfe masih terus bergerak sementara searah dengan rotasi kepala. Akibatnya, kupula dan rambut-rambut sensorik condong sementara searah dengan rotasi semula. Pada saat endolimfe secara bertahap berhenti, rambut-rambut kembali tegak. Dengan demikian, kanalis semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatan gerakan rotasi kepala. Pada saat kepala OP diposisikan menunduk 30O, kanalis semisirkularis lateral berada dalam posisi horizontal sehingga cairan endolimfe yang bergerak maksimal adalah endolimfe yang berada di dalam kanalis semisirkularis lateral. Ketika OP diputar searah jarum jam, cairan endolimfe akan tertinggal (inersia). Namun, ketika rotasi OP diberhentikan secara mendadak dan disuruh menegakkan kepalanya, cairan endolimfe akan sementara terus bergerak searah rotasi semula. Pada posisi ini (menunduk 30 O) pasien tidak mengalami gerakan jatuh, akan tetapi nistagmus akan jelas terlihat. Pada saat kepala OP diposisikan menunduk 120O, kanalis semisirkularis posterior berada dalam posisi horizontal sehingga cairan endolimfe yang bergerak maksimal adalah endolimfe yang berada di dalam kanalis semisirkularis posterior. Ketika OP diputar searah jarum jam, cairan endolimfe akan tertinggal (inersia). Namun, ketika rotasi OP dihentikan secara mendadak dan disuruh menegakkan kepalanya, cairan endolimfe akan sementara terus bergerak searah rotasi semula. Pada posisi tegak, cairan endolimfe ini akan bergerak dari kiri ke kanan sehingga kupula dan rambut sensorik membengkok ke kanan. Kanalis semisirkularis posterior berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh ke kanan atau ke kiri. Akibat membengkoknya rambut sensorik ke kanan ini menyebabkan seolah-olah terjadi akselerasi rotasi ke kiri (inersia) atau seolah-olah tubuh sedang jatuh ke kiri. Untuk menjaga keseimbangan, otak memberi impuls pada otot-otot tubuh untuk memiringkan badan ke arah sebaliknya, yaitu ke kanan. Pada saat kepala OP diposisikan menengadah 60O, kanalis semisirkularis posterior berada dalam posisi horizontal sehingga cairan endolimfe yang bergerak maksimal adalah endolimfe yang berada di dalam kanalis semisirkularis posterior. Ketika OP diputar searah jarum jam, cairan endolimfe akan tertinggal (inersia). Namun, ketika rotasi OP dihentikan secara mendadak dan disuruh menegakkan kepalanya, cairan endolimfe akan sementara terus bergerak searah rotasi semula. Pada posisi tegak, cairan endolimfe ini akan bergerak dari kanan ke kiri (berlawanan dengan posisi kepala menunduk 120 O) sehingga kupula dan rambut sensorik membengkok ke kiri. Akibat membengkoknya rambut sensorik ke kiri ini menyebabkan seolah-olah terjadi akselerasi rotasi ke kanan (inersia) atau seolah-olah tubuh sedang jatuh ke kanan. Untuk menjaga keseimbangan, otak memberi impuls pada otot-otot tubuh untuk memiringkan badan ke arah sebaliknya, yaitu ke kiri. Pada saat kepala OP diposisikan miring 90O ke bahu kanan, kanalis semisirkularis anterior berada dalam posisi horizontal sehingga cairan endolimfe yang bergerak maksimal adalah endolimfe yang berada di dalam kanalis semisirkularis anterior. Ketika OP diputar searah jarum jam, cairan endolimfe akan tertinggal (inersia). Namun, ketika rotasi OP dihentikan secara mendadak dan disuruh menegakkan kepalanya, cairan endolimfe akan sementara terus bergerak searah rotasi semula. Pada posisi tegak, cairan endolimfe ini akan bergerak dari depan ke belakang sehingga kupula dan rambut sensorik membengkok ke belakang. Kanalis semisirkularis anterior berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang. Akibat membengkoknya rambut sensorik ke belakang ini menyebabkan seolah-olah terjadi akselerasi rotasi ke depan (inersia) atau seolah-olah tubuh sedang jatuh ke depan. Untuk menjaga keseimbangan, otak memberi impuls pada otot-otot tubuh untuk memiringkan badan ke arah sebaliknya, yaitu ke belakang. Pada saat kepala OP diposisikan miring 90O ke bahu kiri, kanalis semisirkularis anterior berada dalam posisi horizontal sehingga cairan endolimfe yang bergerak maksimal adalah endolimfe yang berada di dalam kanalis semisirkularis anterior. Ketika OP diputar searah jarum jam, cairan endolimfe akan tertinggal (inersia). Namun, ketika rotasi OP dihentikan secara mendadak dan disuruh menegakkan kepalanya, cairan endolimfe akan sementara terus bergerak searah rotasi semula. Pada posisi tegak, cairan endolimfe ini akan bergerak dari belakang ke depan (berlawanan dengan posisi kepala miring 90O ke bahu kanan) sehingga kupula dan rambut sensorik membengkok ke depan. Akibat membengkoknya rambut sensorik ke depan ini menyebabkan seolah-olah terjadi akselerasi rotasi ke belakang (inersia) atau seolah-olah tubuh sedang jatuh ke belakang. Untuk menjaga keseimbangan, otak memberi impuls pada otot-otot tubuh untuk memiringkan badan ke arah sebaliknya, yaitu ke depan.