Anda di halaman 1dari 5

MODEL KANALIS SEMISIRKULARIS

A. Pendahuluan
Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi kepala rotasional atau
angular, misalnya ketika kita mulai atau berhenti berputar, jungkir-balik, atau menengok.
Masing-masing telinga mengandung tiga kanalis semisirkularis yang tersusun dalam
bidang tiga dimensi yang tegak lurus satu sama lain. Sel-sel rambut reseptif masingmasing kanalis semisirkularis terletak di atas suatu bubungan yang terletak di ampula
suatu pembesaran di dasar kanalis. Rambut-rambut terbenam di dalam Iapisan gelatinosa
di atasnya, kupula, yang menonjol ke dalam endolimfe di dalam ampula. Kupula
bergoyang sesuai arah gerakan cairan, seperti rumpur laut yang miring ke arah gelombang
laut.1
Akselerasi atau deselerasi sewaktu rotasi kepala dalam arah apapun menyebabkan
gerakan endolimfe paling tidak pada salah satu kanalis semisirkularis, karena susunan tiga
dimensi ketiganya. Sewaktu anda mulai menggerakkan kepala anda, tulang kanalis dan
sel-sel rambut yang terbenam di dalam kupula bergerak bersama kepala anda. Namun,
pada awalnya cairan di dalam kanalis, karena tidak melekat ke tengkorak anda, tidak
bergerak searah dengan rotasi tetapi tertinggal di belakang akibat inersia (kelembaman;
karena inersia, benda yang diam akan tetap diam, dan benda yang sedang bergerak akan
terus bergerak ke arah yang sama kecuali benda tersebut mendapat gaya htar yang
menyebabkan perubahan). Ketika endolimfe tertinggal di belakang sewaktu anda mulai
memutar kepala anda, cairan dalam bidang yang sama dengan arah gerakan pada
hakikatnya bergeser dalam arah berlawanan dengan gerakan (serupa dengan tubuh anda
yang miring ke kanan ketika mobil yang anda kendarai mendadak berbelok ke kiri.
Gerakan cairan ini menyebabkan kupula miring dalam arah berlawanan dengan gerakan
kepala anda, menekuk rambut-rambut sensorik yang terbenam di dalamnya. Jika gerakan
kepala anda berlanjut dengan kecepatan dan arah yang sama, maka endolimfe akan
menyusul dan bergerak bersama dengan kepala anda sehingga rambut-rambut tersebut
kembali ke posisinya yang tidak melengkung. Ketika kepala anda melambat dan berhenti,
terjadi situasi yang terbalik. Endolimfe sesaat melanjutkan gerakan ke arah rotasi
sementara kepala anda melambat untuk berhenti. Akibatnya, kupula dan rambut-

rambutnya secara transien melengkung ke arah putaran sebelumnya, yaitu berlawanan


dengan arah lengkung mereka sewaktu akselerasi.1

Gambar 1.1. Kanalis Semisirkularis dan Arah Gerakan


Rambut-rambut di sel rambut vestibularis terdiri dari satu silium, kinosilium,
bersama dengan 20 sampai 50 mikrovilus-stereosilia yang tersusun dalam barisan-barisan
yang semakin tinggi. Stereosilia berhubungan di ujung-ujungnya oleh tautan ujung, yaitu
jembatan molekular halus antara stereosilia-stereosilia yang berdekatan. Ketika stereosilia
terdefleksi oleh gerakan endolimfe, tegangan yang terjadi di tautan ujung menarik saluran
ion berpintu mekanis di sel rambut. Sel rambut mengalami depolarisasi atau
hiperpolarisasi, bergantung pada apakah saluran ion terbuka atau tenurup secara mekanis
oleh pergeseran berkas rambut. Setiap sel rambut memiliki orientasi sedemikian sehingga
sel tersebut mengalami

depolarisasi ketika stereosilia menekuk ke arah kinosilium;

penekukan ke arah berlawanan akan menyebabkan hiperpolarisasi sel. Sel-sel rambut


membentuk sinaps dengan ujung terminal neuron aferen yang aksonnya menyatu dengan
akson struktur vesribularis lain untuk membentuk nerrus vestibularis. Saraf ini menyatu
dengan nervus auditorius dari koklea untuk membentuk nervus vestibulokokhlearis.
Depolarisasi meningkatkan pelepasan neurotransmiter dari sel rambut, menyebabkan
peningkatan frekuensi lepas muatan serat aferen; sebaliknya, hiperpolarisasi mengurangi
pelepasan neurotransmiter dari sel rambut, pada gilirannya mengurangi frekuensi potensial
aksi di serat aferen. Ketika cairan secara perlahan berhenti, rambut-rambut menjadi lurus
kembali. Dengan demikian, kanalis semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatan

gerakan rotasional (akselerasi atau deselerasi rotasional) kepala anda. Karnalis


semisirkularis tidak berespons ketika kepala anda tidak bergerak atau ketika berputar
dalam lingkaran dengan kecepatan tetap.1
B. Tujuan
Memahami peran alat vestibuler dalam pengaturan sikap dan keseimbangan tubuh.
C. Alat yang diperlukan
Model kanalis semiserkularis
D. Tata Kerja
1. Pelajari pengaruh berbagai kedudukan kepala terhadap posisi setiap kanalis
semiserkularis.
2. Pelajari pengaruh pemutaran terhadap aliran endolimfe dan perubahan posisi Krista
ampularis.
E. Hasil
F. Pembahasan

Gambar 1.2. Efek gravitasi terhadap sel-sel reseptor makula pada utrikulus
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya
tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibular di labirin, organ visual dan
proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di sistem
saraf pusat sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu.1
Pada kondisi normal reseptor keseimbangan pada kanalis semisirkularis dan
vestibule dikenal sebagai apparatus vestibular, mengirim sinyal ke otak dan untuk
memulai refleks diperlukan perubahan yang sederhana. Reseptor keseimbangan telinga
dalam dapat dibedakan menjadi dua lengan fungsional, yaitu keseimbangan statik dan
dinamik. Sebagai indra keseimbangan statis, makula pada sakulus dan utikulus memiliki
orientasi tubuh terhadap tarikan gravitasi (percepatan linier), memainkan peran kunci
dalam kontrol postur tubuh. Sel-sel reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut,
yang didampingi oleh sel-sel penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh membran
yang mengandung butir-butiran kecil kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit.
Perubahan posisi kepala yang menimbulkan tarikan gravitasi, menyebabkan akan
disampaikan impuls saraf ke cabang vestibular dari saraf vestibulokokhlear yang terdapat

pada bagian dasar sel-sel tersebut, yang akan meneruskan impuls saraf tersebut ke pusat
keseimbangan di otak. Sedangkan krista, organ indra keseimbangan dinamik,
mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan respon terhadap gerakan berupa sel-sel
rambut yang didampingi oleh sel-sel penunjang, tetapi di sini tidak terdapat otolit. Sel-sel
reseptor disini distimulasi oleh gerakan endolimfe. Ketika kepala bergerak akibat
terjadinya perputaran tubuh, endolimfe akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-sel
rambut menerima ransangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Sebagai
responnya, otot-otot berkontraksi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh pada posisi
yang baru. Struktur krista ampularis terletak di ujung tiap-tiap kanalis membranosa yang
melebar (ampula). Setiap Krista terdiri atas sel rambut dan sel sustentakularis yang dilapisi
oleh pemisah gelatinosa (kupula) yang menutup ampula. Tonjolan sel rambut terbenam di
dalam kupula, dan dasar sel rambut berkontak erat dengan serabut aferen bagian
vestibularis.1

Gambar 1.3. Gambaran Skematik Rambut pada Sel Rambut Sensorik Kanalis
Semisirkularis
Percepatan rotasi akan merangsang Krista. Endolimfe karena kelembamannya akan
bergeser ke arah yang berlawanan trerhadap arah rotasi. Cairan ini mendorong kupula
sehingga menyebabkan perubahan bentuk. Ini akan membuat tonjolan sel menjadi
menekuk. Jika telah tercapai kecepatan rotasi yang konstan, cairan berputar dengan
kecepatan yang sama dengan tubuh dan posisi kupula kembali tegak. Apabila rotasi
dihentikan, perlambatan akan menyebabkan pergeseran endolimfe searah dengan rotasi
dan kupula mengalami perubahan bentuk dalam arah yang berlawanan dengan arah saat
percepatan. Kupula kembali ke posisi di tengha dalam 25-30 detik. Pergerakan kupula
pada satu arah biasanya menimbulkan lalu lintas impuls di setiap serabut saraf dari
kristanya, sementara pergerakan dalam arah berlawanan umumnya menghambat aktivitas
saraf.1

G. Daftar Pustaka
1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia, dar Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC;
2011. Hal.240-4.

Anda mungkin juga menyukai