Anda di halaman 1dari 4

EVIDENCE BASED PRATICE (EBP) RELAKSASI PROGESIF NYERI

1. Judul Jurnal Pengaruh relaksasi prosesif terhadap penurunan nyeri


pada pasien post biopsi hari ke 1
2. Judul Analisis Population:

Penelitian ini adalah pasien tumor cruris yang di


lakukan biopsi pada hari ke 1. Dalam penelitian
ini sampel yang diambil adalah post biopsi pada
tungkai bawah kiri yang mengalami nyeri pada
hari ke 1.pada penelitian ini tehnik sampling yang
di gunakan adalah purposive sampling,di mana
tehnik penerapan sampel dengan cara memilih
sampel di antara populasi yang di kehendaki
peneliti sesuai dengan kriteria penelitian.
Intervension:
Relaksasi progresif
Comparison: -
Outcome:

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan nampak


bahwa terjadi penurunan skala nyeri oleh
responden.dengan uji statistik deskriptif di peroleh
sebelum di lakukan tindakan tehnik relaksasi nilai
mean5.66. nilai median 6.00.nilai modus 6.00. dan
setandar deviasi 1.setelah di lakukan tindakan
memperoleh nilai mean 4,67.nilai median 4.00. nilai
modus 4.00 dan standar deviasi 1.5.nilai penurunan
menunjukan nilai mean 1.5. nilai median1.5. nilai modus
1.dan standart deviasi 0.54 sehingga HO di tolak dan HI
di terima.hal ini menunjukan ada pengaruh tehnik
relaksasi tentang penurunan skala nyeri pada pasien post
oprasi erterpasi pada hari ke 1.di ruang bogenvil RSU dr
soeselo kab tegal.

3. Refenensi Terakreditasi Jurnal Akademi Keperawatan Pemenang Vol.5 No.2,1


juli-31 Desember 2014
4. Relevansi dengan Pasien dengan diagnosa tumor crurir dengan usia 52
fenomena masalah tahun yang telah menjalani biopsi, therapi medis
pemberian analgetik berupa injeksi catarolak.
Pasien belum mendapatkan terapi non farmakologis,
maka dari itu di sarankan untuk di lakukan therapi
relaksasi progresif yang di gunakan untuk mengurangi
rasa nyeri setelah pembedahan.
Alasan :
- Mudah
- Murah
- Aman
- Tidak membutuhkan waktu lama
- Tidak membutuhkan tempat yang luas
- Tidak membutuhkan biaya

5. Kemutahiran Vol.5 No.2,1 juli-31 Desember 2014


6. Kelengkapan aspek a. Prosedur tindakan
1) Persiapan
a) Menyiapkan lingkungan
b) Menyiapkan tehnik dasar
c) Menyiapkan lingkungan
d) Memposisikan badan senyaman
mungkin

2) Proses pelaksanaan
a) Meminta pasien untuk memejamkan
mata
b) Meminta pasien untuk menarik nafas
dalam dan menghembuskan nafas
dengan panjang
c) Meminta kepada pasien untuk: Menarik
nafas dalam :
1) Kepala: kerutkan dahi,kedip-
kedipkan mata,dan bibir di
monyongkan rasakan ketegangan
pada bagian tersebut,tahan selama 5
detik.hembuskan nafas perlahan dan
kendurkan secara perlahan
2) Leher: Tekan kepala ke
belakang,anggukan anggukan ke
arah dada,putar kepala ke bahu
kanan dan kiri. Rasakan ketegangan
ke bagian tersebut,tahan 5
detik,hembuskan nafas perlahan trus
rasakan.
3) Bahu: Angkat bahu kanan dan kiri
sampai mendekati telinga tahan 5
detik hembuskan nafas perlahan.
4) Bahu dan lengan: tahan lengan dan
kepalkan lalu bengkokan pada
siku,tahan 5 detik hembuskan nafas
dan kendorkan perlahan.
5) Dada: Tarik nafas dan kencangkan
otot dada tahan 5 detik.hembuskan
nafas secara perlahan
6) Punggung: lengkungkan punggung
ke belakang sambil menarik nafas
dalam dan tekan lambung ke
luar,tahan 5 detik.lalu hembuskan
nafas perlahan.
7) Perut: Kencangkan perut tekan
keluar dan tarik keluar,tahan 5 detik
hembuskan nafas secara perlahan.
8) Paha dan Kaki: Kencangkan paha
tekan tumit ke lantai,kencangkan
otot kaki di bawah lutut.tekuk jari ke
bawah dan ke atas tahan 5
detik.hembuskan nafas secara
perlahan.

b. Terminasi
- Mengeksplorasi perasaan pasien
- Berdiskusi umpan balik paasien
- Melakukan kontak untuk kegiatan selanjutnya

7. Besarnya manfaat untuk Tehnik relaksasi progresif adalah memusatkan perhatian


mengatasi masalah pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot
keperawatan yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan
melakukan tehnik relaksasi untuk mendapatkan perasaan
rilaks ( Murphy 1996 ).,
8. Keamanan untuk Relaksasi progresif yaitu metode penghilang nyeri non
diterapkan pada pasien farmakologis yang mempunyai resiko yang sangat
rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan merupakan
pengganti untuk obat- obatan, tindakan tersebut di
perlukan untuk mempersingkat episode nyeri yang
berlangsung hanya beberapa detik atau menit.
9. Pengaplikasian Persiapan:
- Salam
- Memperkenalkan diri
- Menyiapkan lingkungan yang kondusif
- Menjelaskan prosedur yang akan di lakukan
- Kontrak waktu
- Memposisikan badan senyaman mungkin
Pelaksanaan:

 Pasien memejamkan mata dengan lembut


 Menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas
dengan panjang
 Kepala: kerutkan dahi,kedipkan mata,bibir di
monyongkan rasakan ketegangan di daerah
tersebut tahan 5 detik hembuskan nafas
 Leher: tekuk ke belakang dan ke depan tahan 5
detik,hembuskan nafas
 Bahu:angkt bahu kanan kiri tahan 5 detik dan
rasakan,hembuskan nafas secara perlahan.
 Lengan: Kepalkan lengan tahan 5 detik dan
rasakan.
 Dada: tarik nafas kencangkan otot dadatahan 5
detik ,hembuskan nafas.
 Punggung: lengkungkan punggung ke belakang
rasakan tahan tarik nafas tahan 5 detik,hembuskan
nafas secara perlahan
 Paha dan kaki: tidak di lakukan latihan relaksasi
progresif,karena pasien masih susah untuk
melakukan gerakan.

Evaluasi:
a. Setelah di lakukan latihan gerak
. Pasien masih meringis kesakitan
-

Anda mungkin juga menyukai