Anda di halaman 1dari 23

RESUME KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SINGLE PARENT FAMILY


PADA Ny.S DENGAN KASUS GULA DARAH TINGGI
KELURAHAN TEGALHARJO RT 05 RW 03 SURAKARTA

DISUSUN OLEH :
Nur Arisa.
202214098

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2022/2023
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Ny.S
2. Umur : 15-05-1963 (60 Tahun)
3. Alamat : Tegalharjo RT 05/ RW 05
4. Perkerjaan KK : Pedagang
5. Pendidikan KK : SMP / Sederajat
6. Komposisi Keluarga :
N Nama Jenis Hub. Umur Pekerjaan Pendidikan
o Kelamin Keluarga
1. Ny. S Perempuan Kepala 60Tahun Pedagang SMP /
Keluarga sederajat

7. Genogram :

Keterangan :

Laki laki Garis keturunan

Perempuan Satu rumah

Pasien

Meninggal

Garis pernikahan
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. S adalah Single Parent Family dimana
keluarga tersebut hanya terdapat keluarga inti.
9. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia
kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah
kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.
10. Agama
Ny.S beragama Islam dan taat beribadah dalam beribadah
Ny.S selalu mengerjakan sholat 5 waktu dirumah.
11. Status Sosial Ekonomi
Sumber pendapatan keluarga sejumlah Rp. 2.000.000.00
Tabel status sosial keluarga Ny.M
N Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Ket
o
1. Ny.S Pedagang 2.000.000 1.500.000 -

12. Aktivitas rekreasi Keluarga atau waktu luang


Ny.S mengaatakan mengisi kekosongan waktu dengan menonton
televisi bersama dirumah, rekreasi diluar rumah hanya kadang -
kadang.

II. RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


A. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap Perkembangan keluarga Ny.S merupakan tahap VIII
keluarga usia lanjut menurut Duvall yaitu pada tahap perkembangan
keluarga dalam masa lansia.
B. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap Perkembangan Keluarga Ny.S semua tugas sudah
terpenuhi oleh anggota keluarga.
C. Riwayat Keluarga Inti
1. Ny.S mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu,
Ny.S rutin control ke puskesmas untuk mengambil obat rutin,
Ny.S mempunyai Gula darah tinggi terakhir pemeriksaan Gula
darah 335 mg/dl.
TD : 150 / 70 mmHg
S : 36,5 Celcius
N : 80x / Menit
R : 20x / Menit
BB : 58 Kg
TB : 152 cm
GDS : 335 (Tgl 10/02/2023)

D. Riwayat Keluarga Sebelumnya (Suami-istri)


Ny.S mengatakan ada riwayat DM dari keluarganya dimana ibu dari
Ny.S mempunyai riwayat penyakit DM. Ny.S mengatakan tidak tahu
jika menderitas gula darah tinggi karena jarang melakukan kontrol
gula darah.

III. LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
Rumah Ny.S terdiri dari satu lantai sudah ditembok belum terpasang
kramik, terdapat 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu , 1 dapur
ada di belakang, terdapat jendela pada depan rumah dan terdapat
warung dibagian depan rumah Ny.S yang setiap pagi dibuka dan akan
di tutup pada sore hari, ventilasi di rumah Ny.S terhitung sangat minim
tidak adanya lubang yang sudah tercetak dengan pola yang biasanya
terletak pada atas pintu maupun di atas jendela, atap rumah
menggunakan genteng,Sumber air menggunakan air PDAM, memiliki
sistem sanitasi yang kurang, karena terhambat pada pembuangan yang
terbatas. dan memiliki sistem penerangan ruang yang minim, karena
jendela nya hanya satu yaitu di bagian depan rumah. Dam juga kondisi
didalam rumah Ny.S yang berantakan dan tidak tertata rapi.
-
KM U
Dapur

Ruang
Kamar tamu

Halaman rumah

B. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Ny.S terletak di lingkungan yang cukup padat,
pengumpulan sampah dilakukan oleh Ny.S lalu nantinya akan ada
petugas yang mengambil terkadang 2 hari sekali, jenis pelayanan
kesehatan yang ada yaitu Puskesmas dengan jarak <5 km, transportasi
di lingkungan tempat tinggal Ny.S berjalan dengan lancar, guyub rukun
antar tetangga terjalin sangat baik dan saling membantu.
C. Mobilitas geografis keluarga
Ny.S mengatakan tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.
D. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Kebiasaan Ny.S dilingkungan sekitarnya, yaitu Ny.S dapat
berkumpul dan berkomunikasi dengan tetangganya. Ny.M mengikuti
kegiatan kumpulan arisan, kerja bakti, rapat dan lain-lainya.
E. Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga
Ny.S mengatakan dalam bidang kesehatan keluarganya, mendapat
dukungan dari anaknya yang memperhatikan kesehatan Ny.S
Puskesmas purwodiningratan merupakan rujukan pertama fasilitas
kesehatan keluarga Ny.S Hubungan keluarga dengan petugas kesehatan
baik, hal ini terlihat dari sikap keluarga terhadap kedatangan petugas
kesehatan.
IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA
A. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi Keluarga Ny.S bersifat terbuka satu sama lain, Ny.S
dan Anaknya memiliki tempat tinggal yang berdekatan sehingga
apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi
seluruh anggota keluarga.
B. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan keluarga Ny.S terletak pada Ny.S sebagai kepala
keluarga, namun dalam pengambilan keputusan Ny.S juga melibatkan
anaknya untuk membantu menyelesaikan keputusan .
C. Struktur peran
Struktur peran keluarga Ny.S berperan sebagai kepala keluarga dan
pencari nafkah untuk dirinya sendiri.
D. Nilai dan Norma budaya
Dalam keluarga Ny.S semua anak yang telah memiliki keluarga
sendiri saling menghargai dan menghormati, tanpa mengabaikan
budaya dan agama yang di anut.

V. FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Afektif
Ny.S dan anaknya saling merawat dan mendukung, setiap
permasalah Kesehatan ataupun masalah dalam keluarga selalu
dibicarakan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah.
B. Fungsi Sosialisasi
Ny.S dan anaknya yang tidak tinggal satu rumah akan tetapi selalu
berusaha berinteraksi satu dengan yang lainya begitu pula berinteraksi
dengan masyarakat sekitarnya. Keluarga berusaha berperilaku yang
sesuai dengan norma yang dianut di lingkungannya.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Kemampuan mengenal masalah Kesehatan
Keluarga mengatakan belum mengetahui masalah
Kesehatan pada Ny.S jika Ny.S mempunyai Gula darah tinggi.
2. Kemampuan mengambil keputusan mengenai Tindakan
Kesehatan
Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk
beristirahat jika Ny.S mengalami keluhan, dan jika keluhan dapat
ditahan keluarga memilih untuk dirumah saja dari pada ke
pelayanan Kesehatan.
3. Kemampuan merawat anggota yang sakit
Keluarga mengatakan belum mengetahui cara merawat
anggota keluarga yang mengalami gula darah tinggi dengan
benar, Ny.S hanya mengetahui jika Ny.S sakit hanya di minta
untuk beristirahat saja.
4. Kemampuan memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga mengatakan tidak tau cara bagaimana melakukan
pencegahan penyakit terhadap keluhan yang dialami Ny.S.
5. Kemampuan menggunakan fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan mampu menggunakan fasilitas
Kesehatan yaitu Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat, tetapi
jarang menggunakan fasilitas kesehatan karena Ny.S tidak ada
yang mengantarkan dan jika Ny.S tidak merasa sakit Ny.S tidak
control rutin.
D. Fungsi Reproduksi
Keluarag Ny.S sudah memiliki 2 anak serta 2 cucu, dan
Ny.S.sudah tidak ber KB dikarenakan sudah menopause.
E. Fungsi Ekonomi
Keluarga Ny.S sebagai pedagang warung dan sudah mencukupi
kebutuhan pokoknya.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


A. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek keluarga yaitu gangguan kesehatan
keluarga yang Ny.S alami dan keluhkan. Stressor jangka panjang
keluarga yaitu komplikasi dari penyakit Ny.S jika tidak diobati.
B. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Keluarga menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa yang
tidak membahayakan bagi Ny,S selama dapat ditangani oleh keluarga.
C. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan keluarga mengatakan Ny.S memilih diam
saat merasa sedih terhadap penyakitnya. Ny.S mengaku bahwa lebih
baik berfikir positif.
D. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga Ny.S mengatakan keluhan yang Ny.S keluhkan adalah
keluhan biasa dan tidak melakukan penyangkalan terhadap masalah
kesehatan yang dapat membahayakan kesehatan Ny.S.

VII. HARAPAN KELUARGA


A. Persepsi Keluarga terhadap Perawat
Nn.S mengatakan perawat sangat baik dapat membantu keluarga
nya agar sehat.
B. Harapan Keluarga terhadap Perawat
Ny.S berharap agar petugas kesehatan dapat membantu mengatasi
masalah di keluarga nya terutama mengenai masalah hipertensi pada
Ny.S serta keluhan agar Ny.S cepat sembuh dan sehat kembali dan
tidak ada keluhan dalam menjalani aktivitasnya.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


Dilakukan pada semua anggota Keluarga
Pemeriksaan Fisik Nama anggota keluarga

Ny. S

TD: 150/70
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
BB/TB: 58 kg/152 cm
Gds 335 mg/dL
Rambut Berwarna hitam dan sebagian beruban.
Tidak anemis.
Konjugtiva Baik, tidak ada gangguan penglihatan.
Penglihatan bersih dan penciuman masih peka.
pendengaran masih normal.
Hidung Tidak ada masalah pada rongga mulut,gigi sedikit
kuning
Telinga Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
tidak ada gangguan dalam pernafasan.
Mulut Frekuensi denyut jantung dibawah normal 100x/I,
bunyi jantung berirama.
Leher Tidak dijumpi kelainan begitu juga palpasi hepar.

Dada 1. Paru I : klien tampak tisak sesak, simetris rasio 1:1


P : taktil fremikus getaran sama kanan dan kiri.
P : tidak dilakukan perkui
A : tidak ada suara nafa stambahan

2. Jantung I : ictus cordis kuat angkat diics 5


P : ictus cordis teraba.
Abdomen P : suara jantung 1 (Lup) suara jantung ll (Dup)

Ekstremitas Pasien menggatakan tidak memiliki masalah pada


bagian abdomen
0 4
0 4
Pasien mengatakan terkadang mengeluhkan
pusing dan pegel dibagian pundak dan leher
belakang
IX. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data
No. Data Problem
1 Data Subjektif:
Resiko ketidakstabilan gula
- Ny. S mengatakan sering makan darah berhubungan dengan
nasi hangat. Ketidakmampuan keluarga
- Ny. S mengatakan sering kencing dalam mengenal masalah
saat malam hari dan sering haus. kesehatan diabetes melitus.
- Ny. S mengatakan jarang
berolahraga.
Data Objektif
- Tanda-tanda vital
TD : 150/70 mmHg
N : 80 kali/menit
Rr : 20x/m
S: 36 C
Gula darah puasa : 335 mg/dL
Data Subjektif :
- Ny.S mengatakan belum mengetahui
tentang penyebab tanda dan gejala Defisit pengetahuan
serta cara perawatan DM berhubungan dengan
- Ny.S mengatakan tidak tahu jika ketidakmampuan keluarga
dirinya mempunyai gula darah dalam mengenal masalah
tinggi karena jarang melakukan cek kesehatan diabetes.
gula darah
- Ny.S mengatakan jika ibu nya dulu
pernah ada riwayat Dm.

Data Objektif :
- Keluarga tampak antusias bertanya
mengenai penyebab tanda dan gejala
penyakit Dm.
- Keluarga tidak dapat menjawab
mengenai pengertian, gejala, cara
mencegah, penyebab dan diet bagi
pasien dengan gula darah tinggi.
Skoring Prioritas masalah Asuhan Keperawatan Keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Kriteria Perhitungan Score Rasional
1. Sifat Masalah (aktual) Klien tidak tau tentang
3/3 x1 1 masalah kesehatan
penyakit Dm
2. Kemungkinan Masalah dapat klien tampak sangat
diubah (Mudah) 2/2 x 2 2 kooperatif dan
mendengarkan apa
yang sudah dijelaskan
serta akan
melaksanakan anjuran
3. Kemungkinan Masalah dapat Ada keinginan klien
dicegah (Tinggi) 3/3 x 1 1 untuk mengetahui cara
pencegahan dari
penyakit Dm
4. Menonjolnya Masalah 1 Klien mengatakn
(Masalah dirasakan dan harus 2/2x1 sering pipis dimalam
segera ditangani ) hari dan haus.
Jumlah Total 5
Skoring Prioritas masalah Asuhan Keperawatan Keluarga
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi
Kriteria Perhitungan Score Rasional
1. Sifat Masalah (aktual) Sifat masalah
2/3 x1 0,6 potensial karena dlihat
dari antusias klien
bertanya mengenai dm
dan tidak bisa
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
perawat
Kemungkinann
2/2 x 2 2 masalah dapat mudah
diubah dengan mudah
karena keluarga
sangat kooperatif dan
mendengarkan
penjelasan dari
perawat
3. Kemungkinan Masalah dapat Peluang untuk dicegah
dicegah (Cukup) 2/3 x 1 0,6 cukup karena adanya
keinginan keluarga
untuk mengetahui
gejala penyebab serta
dampak dari penyakit
Dm.
4. Menonjolnya Masalah 1 Klien tidak
(Masalah dirasakan dan harus 2/2x1 mengetahui penyakit
segera diatasi yang dideritan dan
belum paham
sehingga perlu
ditekankan kembali
apa bila Ny.S
menunjukan gejala
DM yang harus segera
memeriksakan ke
puskesmas
Jumlah Total 4,2

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN SKORING

1. Resiko ketidakstabilan gula darah b.d ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalaha kesehatan Dm.
2. Defisit pengetahuan ditandai dengan kurangnya pengetahuan tentang arti
tanda atau gejala penyakit Dm serta dampak dari tidak rutin cek kontrol
gula darah , serta makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi.
X. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. 10/02/2023 Resiko Setelah dilakukan kunjungan rumah 1x 30 Observasi
ketidakstabilan menit diharapkan masalah teratasi dengan 1. Observasi tekanan darah Ny.S
gula kriteria hasil: 2. Observasi keluhan mengenai DM
darah 1.gula darah dibawah batas normal 150 Ny.S
berhubungan 2.Perilaku kesehatan klien meningkat. Terapeutik
dengan 3. Berikan Terapi senam kaki untuk
ketidakmampua menurunkan kadar gula darah
n keluarga tingggi.
Edukasi
dalam 4. Anjurkan pada keluarga untuk
mengenal mengkonsumsi makanan sesuai
masalah dengan diet gula darah tinggi.
5. Anjurkan kepada keluarga
memeriksakan Gula darah Ny.S
secara teratur
Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan petugas
puskesmas jika gula darah tinggi
dan gejala semakin meningkat
2. 10/02/2023 Defisit Setelah dilakukan kunjungan rumah sebanyak Observasi
pengetahuan 1x30 menit kunjungan rumah diharapkan 1. Kaji pengetahuan klien dan
(D.0111) keluarga mengetahui proses penyakit. keluarga tentang Dm.
Kriteria hasil : Terapeutik
1. klien menyatakan pemahaman tentang 2. Berikan pendidikan kesehatan
penyakit, kondisi, dan program pengobatan. tentang diabetes melitius.
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan Edukasi
prosedur yang dijelaskan secara benar. 3. Diskusikan dengan keluarga tentang
3. Pasien mampu menjelaskan kembali apa penyakit Dm dengan menggunakan
yang dijelaskan perawat. leaflet/lembar balik meliputi
4. Klien dan keluarga mengetahui komplikasi pengertian Dm, penyebab, tanda
Gula darah tinggi. dan gejalah, proses penyakit,
komplikasi, perawatan dan
pencegahan Dm.
4. Diskusikan dengan keluarga tentang
keputusan untuk merawat anggota
keluarga sakit.
IMPLEMENTASI.

Tanggal No. Dx Diagnosa Implementasi Respon


TTD
10/02/202 1 Resiko - mengecek gula darah rutin S : pasien mengatakan
3 tidak thu gula darah
ketidakstabilan
terakhir karena jarang
gula melakukan cek.
O : Gula darah puasa : 335 Nur Arisa
mg/Dl.
darah - mengecek TTV
berhubungan S: klien mengatakan
dengan mempunyai riwayat Ht.
O : Td : 150/70
ketidakmampu
N :80 x/menit
an keluarga
Rr : 20 x/menit
Bb : 58 kg/152 cm
dalam - mengajajarka klien terapi senam kaki untuk
mengenal menurnkan kadar gula darah
S : klien mengatakan sudah
masalah bisa melakukan senam kaki.
O : pasien tampak paham
kesehatan
dan akan melakukan senam
diabetes melitus kaki setiap pagi.
- menganjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan rendah gula S : klien mengatakan akan
mengkonsumsi makanan
yang rendah gula seperti
- menganjurkan klien untuk rutin cek gula darah. memakai gula tropikana.
O : klien tampak paham.
S : klien mengatakan akan
mulai cek gula darah
dengan rutin.
O : klien tampak paham.

10 2 Defisit - mengkaji pengetahuan klien tentang penyakit S : klien mengatakan


/02/2023 Dm belum terlalu paham
pengetahuan
tentang penyakit Dm
ditandai O : klien tampak bingung
dengan
S : klien mengtakan sudah
kurangnya
- memberikan pendidikam kesehatan tentang paham tentang penjelasan.
Nur arisa
pengetahuan penyakit Dm. O : pasien tampak paham
tentang arti dan keitka diberikan
pertanyaan bisa menjawab.
tanda atau
gejala penyakit
Dm serta
dampak dari
tidak rutin cek
kontrol gula
darah , serta
makanan yang
boleh dan
tidak
dikonsumsi
XI. EVALUASI
No Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
1 10/02/23 Resiko ketidakstabilan gula S : klien mengatakan sudah bisa melakukan senam kaki.
darah berhubungan dengan O : pasien tampak paham dan akan melakukan senam kaki
ketidakmampuan keluarga setiap pagi.

dalam mengenal masalah A : Tujuan tercapai Nur


kesehatan diabetes melitus P : Lanjutkan intervensi arisa
2 10/02/23 Defisit pengetahuan ditandai S : klien mengtakan sudah paham tentang penjelasan
dengan kurangnya pengetahuan penyakit Dm.
tentang arti tanda atau gejala O : Klien tampak paham dan keitka diberikan pertanyaan
penyakit Dm serta dampak dari tentang penyakit Dm klien bisa menjawab.
tidak rutin cek kontrol gula darah , A : Masalah teratasi.
serta makanan yang boleh dan P : Intervensi dipertahankan keluarga. Nur
tidak dikonsumsi arisa

Anda mungkin juga menyukai