Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL

PENGARUH PELATIHAN RONDE KEPERAWATAN

TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

BHAYANGKARA AMBON

OLEH :

ADVENSIA SOLISSA

NIM : P.1507003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

AMBON

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil

pekerjaan. Kinerja merupakan suatu proses pekerjaan yang

berlangsung untuk mencapai hasil kerja dan hasil pekerjaan itu sendiri

juga menunjukkan kinerja (Triwibowo, 2013). Perilaku kerja perawat

terlihat dari cara kerja yang penuh semangat, disiplin, bertanggung

jawab, melaksanakan tugas sesuai standar yang ditetapkan, memiliki

motivasi dan kemampuan kerja yang tinggi serta terarah pada

pencapaian tujuan rumah sakit. Hasil kerja perawat merupakan proses

akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan dalam mencapai sasaran.

Hasil kerja dapat dicapai secara maksimal apabila perawat

mempunyai kemampuan dalam mendayagunakan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan (PPNI, 2005).

Desain kerja dalam kinerja keperawatan sangat mempengaruhi

kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan (Barker et al.,

2011).Salah satu strategi yang untuk meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan adalah dengan pelaksanaan program ronde keperawatan

yang merupakan salah satu implementasi dari Relationship Based

Care. Ronde keperawatan memungkinkan perawat untuk melakukan


hubungan timbal balik dengan pasien secara teratur dan sistematis

untuk menunjukkan keberadaan perawat dalam membantu

mengantisipasi kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta

perlindungan bagi pasien (Woolley et. al., 2012).

Ronde keperawatan merupakan strategi yang efektif dalam

memulai banyak perubahan dalam aspek perawatan terutama

meningkatkan komunikasi di antara anggota tim terkait interaksi antar

perawat (Aitken et al., 2010). Kozier et al. (2004) ronde keperawatan

adalah salah satu prosedur dua atau lebih perawat mengunjungi

pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam

merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan

pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawataannya serta

mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.

Laporan dari Studer Group (2007) menyatakan berdasarkan

hasil temuan pada tahun 2006 bahwa institusi yang melaksanakan

ronde keperawatan secara berkala dan sistematik meningkatkan

kepuasan pasien hingga mencapai 89% dan menurunkan angka jatuh

hingga mencapai 60%. Selain itu terdapat 2 dari 12 rumah sakit yang

menerapkan ronde keperawatan secara berkala dan sistematis

memperoleh peningkatan rating pelayanan yang prima mencapai

41.85% Menurut penelitian Aristyawati, Gunahariati dan Lestari (2015)


bahwa ronde keperawatan dapat meningkatkan kinerja perawat

dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini juga

melaporkan bahwa dampak tidak dilaksanakan ronde keperawatan

dapat menurunkan produktivitas kerja serta menurunkan komunikasi

teraupetik perawat dengan tenaga kesehatan dan komunikasi perawat

dengan pasien sehingga motivasi perawat dalam bekerja akan

menurun secara perlahan. Selanjutnya ada perbedaan motivasi kerja

perawat yang melaksanakan ronde keperawatan dan tidak

melaksanakan ronde keperawatan. Penelitian lain terkait ronde

keperawatan dipublikasikan oleh Meade, Bursell dan Ketelsen (2006)

menunjukkan bahwa pelaksanaan ronde keperawatan terbukti

secara statistik mampu menurunkan penggunaan bel untuk memanggil

perawat, mengurangi kemungkinan pasien jatuh dan meningkatkan

kepuasan pasien. Selain itu dengan pelaksanaan ronde keperawatan

pelayanan keperawatan menjadi lebih efisien, komunikasi antara

perawat menjadi lebih baik dan berkurangnya stress kerja perawat

sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja dari perawat. Penelitian

Maliya dan Susilaningsih (2009)

Maka berdasarkan data yang ada, penulis ingin meneliti tentang

pengaruh pelatihan ronde keperawatan terhadap kinerja perawat


dalam asuhan keperawatan di Ruang Inap RS Bhayangkara ambon

2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitan inI adalah : Pengaruh

pelatihan ronde keperawatan terhadap kinerja perawat dalam asuhan

keperawatan di RS Bhayangkara Ambon

C. Tujan penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

pelatihan ronde keperawatan terhadap kinerja perawat dalam asuhan

keperawatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Ronde Keperawatan

1. Defenisi

Menurut penelitian Aristyawati, Gunahariati dan Lestari (2015)

bahwa ronde keperawatan dapat meningkatkan kinerja perawat

dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini juga

melaporkan bahwa dampak tidak dilaksanakan ronde keperawatan

dapat menurunkan produktivitas kerja serta menurunkan

komunikasi teraupetik perawat dengan tenaga kesehatan dan

komunikasi perawat dengan pasien sehingga motivasi perawat

dalam bekerja akan menurun secara perlahan. Selanjutnya ada

perbedaan motivasi kerja perawat yang melaksanakan ronde

keperawatan dan tidak melaksanakan ronde keperawatan.

Penelitian lain terkait ronde keperawatan dipublikasikan oleh

Meade, Bursell dan Ketelsen (2006) menunjukkan bahwa

pelaksanaan ronde keperawatan terbukti secara statistik mampu

menurunkan penggunaan bel untuk memanggil perawat,

mengurangi kemungkinan pasien jatuh dan meningkatkan


kepuasan pasien. Selain itu dengan pelaksanaan ronde

keperawatan pelayanan keperawatan menjadi lebih efisien,

komunikasi antara perawat menjadi lebih baik dan berkurangnya

stress kerja perawat sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja

dari perawat.

Ronde keperawatan merupakan strategi yang efektif dalam

memulai banyak perubahan dalam aspek perawatan terutama

meningkatkan komunikasi di antara anggota tim terkait interaksi

antar perawat (Aitken et al., 2010).

Menurut Kozier, Erb & Berman (2004) menyatakan bahwa

ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih

perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang

akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan

memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan

masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan

keperawatan yang telah diterima pasien.

2. Tujuan Ronde Keperawatan

Clement (2011) menyebutkan ada dua tujuan dilaksanakannya

ronde keperawatan yaitu bagi perawat dan bagi pasien.:

a. Perawat
bagi perawat bertujuan untuk melihat kemampuan staf

dalam manajemen pasien, mendukung pertumbuhan dan

pengembangan professional, meningkatkan pengetahuan

perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus,

menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar

meningkatkan keterampilan klinis, membangun kerjasama dan

rasa hormat, meningkatkan retensi perawat berpengalaman

dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan.

b. Pasien

bagi pasien bertujuan untuk mengamati kondisi fisik dan

mental pasien dan kemajuan dari hari ke hari, membuat

pengamatan khusus dan memberikan laporan ke dokter,

memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya,

melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien,

mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien serta

memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan

3. Manfaat Ronde Keperawatan

Nursalam dan Efendi (2008), manfaat ronde keperawatan yaitu:

a. untuk menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis,

b. meningkatkan kemampuan validasi data klien,

c. meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis

keperawatan,
d. menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan

yang berorientasi pada masalah klien,

e. meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan

keperawatan dan,

f. meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

4. Mekanisme Ronde Keperawatan

ronde keperawatan yaitu:

a. perawat sebelum melakukan ronde keperawatan

sebaiknya membaca laporan mengenai pasien melalui

status pasien selama 2-3 menit,

b. perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde

keperawatan. Sebaliknya dipilih klien yang membutuhkan

perawatan khusus dengan masalah yang relatif kompleks,

c. ketika ronde keperawatan dilakukan pada pasien,

perawat melaporkan kondisi, tindakan yang sudah dilakukan

dan akan dilakukan, pengobatan serta rencana yang lain,

d. waktu yang dilakukan untuk melakukan keseluruhan

ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang lebih satu

jam ketika intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relatif

tenang,
e. setelah ronde keperawatan dilakukan diskusi dengan

perawat yang mengikuti ronde keperawatan (Nursalam &

Efendi, 2008).

B. Tinjauan umum tentang kinerja keperawatan

Defenisi Kinerja perawat adalah prestasi kerja yang ditunjukan oleh

perawat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sehingga

menghasilkan output yang baik kepada organisasi, perawat dan

pasien dalam kurun waktu tertentu (Kurniadi, 2013).

1. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perawat

Kinerja dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : faktor internal individu

dan faktor eksternal individu.

a. Faktor internal

faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang,

misalnya seseorang yang kinerja baik disebabkan

seseorang tersebut mempunyai kemampuan tinggi

sedangkan seseorang yang kinerja tidak baik disebabkan

karena kemampuan yang rendah.

b. Faktor eksternal

faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang

berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap, tindakan


rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan iklim

organisasi (Mangkunegara, 2014).

2. Penilaian Kinerja

Perawat Penilaian kinerja merupakan suatu komponen dari

sistem manajemen kinerja yang digunakan organisasi untuk

memotivasi pekerja. Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk

memperbaiki kinerja (Huber, 2000).

3. Manfaat Penilaian Kinerja

Nursalam dan Efendi (2008) menjelaskan manfaat dari

penilaian kerja yaitu:

a. Meningkatkan Prestasi Kerja

meningkatkan kinerja staf baik secara individu atau

kelompok dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk

memenuhi kebutuhan aktualisasi di dalam kerangka

pencapaian tujuan pelayanan rumah sakit,

b. Meningkatan Prestasi Staf

peningkatkan yang terjadi pada prestasi staf secara

perorangan pada gilirannya akan mempengaruhi atau

mendorong SDM secara keseluruhannya.

c. Membangkitkan Minat Dalam Pembangunan


merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan

tujuan meningkatkan hasil karya dan prestasi dengan cara

memberikan umpan balik kepada mereka tentang prestasinya,

d. Membantu Rumah Sakit

membantu untuk dapat menyusun program

pengembangan dan pelatihan staf yang lebih tepat guna

sehingga rumah sakit akan mempunyai tenaga yang cakap dan

tampil untuk pengembangan pelayanan perawatan dimasa

depan,

e. Menyediakan Sarana Prasarana

menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan

prestasi kerja meningkastkan gajinya atau sistem imbalan yang

baik dan
BAB III

KERANGKA KONSEP,HIPOTESIS,DAN DEFENISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kearangka hubungan antara kosep-

konsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian yang akan di

lakukan (Notoatmojo,2010). Berdasarkan pola pemikiran di atas maka

kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

variabel bebas variabel terikat

Pelatihan Ronde
Keperawatan Kiterja Perawat

Keterangan :

: variabel bebas

: variabel terikat

Gambar 3.1 Kerangka Konsep


B. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pernyataan

penelitian. Biasanya hipotesis di rumuskan dalam bentuk hubungan

antara kedua variabel,variabel bebas dan terkait ( Notoatmodjo,2010).

1. Hipotesis alternatif (H0)

a. Tidak Ada Pengaruh pelatihan ronde keperawatan terhadap

kinerja perawat dalam asuhan keperawatan di RS Bhayangkara

Ambon

2. Hipotesis null (Ha)

a. Ada Pengaruh pelatihan ronde keperawatan terhadap kinerja

perawat dalam asuhan keperawatan di RS Bhayangkara

Ambon
C. Definisi operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

No Variabel Devenisi operasional Alat Cara ukur Hasil ukur Skala

ukur

independen

1. Pelatihan Suatu kegiatan yang Panduan


Ronde bertujuan untuk mengatasi pelatihan
Keperawatan masalah keperawatan ronde
klien yang dilaksanakan keperawat
oleh perawat dengan an dan
pasien terlibat aktif dalam demonstra
diskusi dengan membahas si ronde
masalah keperawatan keperawat
serta mengevaluasi hasil an
tindakan yang telah
dilakukan
2. Kinerja Hasil dari apa yang Kuesioner Peneliti 1.Kinerja interval
Perawat telah dikerjakan oleh memberikan rendah
perawat pelaksana kuisioner skor < 15
meliputi: kepada 2. Kinerja
1. Kualitas responden
cukup skor
2. Kuantitas < 30
3.Penggunaan waktu 3.kinerja
kerja
tinggi > 30
4. Kerjasama
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

jenis preperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

menguji hubungan sebab akibat atau mencari pengaruh dari suatu

intervensi terhadap populasi tanpa adanya randomisasi penentuan

subjek penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

nonequivalent only one group pre-post test design yang dilakukan

dengan memberikan perlakuan pada kedua atau lebih kelompok group

bertujuan untuk membandingkan hasil intervensi sebelum dan

sesudah diberikan (Wood & Heber, 2014). Adapun rancangan dalam

penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut:

Skema 3.1. Rancangan Design Penelitian

Pretest intervensi posttest

R1 : O1 X O2

Keterangan :

O1 = Kinerja perawat sebelum ronde keperawatan


X = Kinerja perawat sesudah ronde keperawatan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan agustus 2019.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang

bertugas Ruang Rawat Inap RS Bhayngkara Ambon yang berjumblah

11 orang.

D. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Pengambilan Sampel Pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling yaitu

pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan.

Pengambilan sampel dengan kriteria :

1. Kriteria inklusi:

a. Rentang usia 21-45 tahun

b. Masa kerja lebih dari 3 bulan sebagai perawat

c. Pendidikan minimal D-III keperawatan, dan

d. Perawat yang bekerja di ruang rawat inap. Jumlah

perawat di ruang rawat inap sebanyak 11 orang dan


yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan sampel

sebanyak 11 orang.

E. Instrumen Pengumpulan

data pada penelitian ini menggunakan beberapa instrumen dari

Aitken (2010) yang dimodifikasi. Instrumen karakteristik responden

berupa data demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan

masa kerja. Instrumen kinerja perawat berisi 40 pernyataan yang

dibuat berdasarkan 4 subvariabel yang terdiri dari kualitas, kuantitas,

penggunaan waktu kerja dan kerjasama. Kuesioner ini menggunakan

model skala Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu tidak

pernah dilakukan (1), kadang-kadang dilakukan (2), sering dilakukan

(3) dan selalu dilakukan (4). Cara pemberian skor pada pertanyaan

yang diajukan adalah nilai 4 untuk “selalu dilakukan”, nilai 3 untuk

“sering dilakukan”, nilai 2 untuk “kadang-kadang dilakukan” dan nilai 1

untuk “tidak pernah dilakukan”. Skor kinerja perawat yang tertinggi

adalah 160 dan skor kinerja perawat yang terendah adalah 40.

D. ANALISA DATA

1. Pengumpulan data

a. Jenis data

1) Data primer
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen

kuisioner atau angket atau alat pengumpulan data secara

tertulis yang berisi data pertanyaan yang di susun secara

khusus dan di gunakan untuk menggali dan menghimpung

keterangan dan informasi sebagai mana di butuhkan dan

cocok untuk di analisis.dalam penelitian ini penulis akan

memberikan kuisioner berupa pertanyaan tertulis kepada

perawat atau responden tentang ketersediaan fasilitas,

pengetahuan perawat, lama kerja dari data – data yang di

peroleh secara langsung di lapangan / lokasi penelitian,

kemudian penulis melakukan analisis dan pengolahan data.

2) Data sekunder

Data yang di peroleh dari catatan rumahsakit atau sumber

ain yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Prosedur pengambilan data

Di awali dengan membuat surat ijin penelitian dari kampus

kemudian kepala rumahsakit umum bhayangkara sebagai tempat

pengambilan data. Di lanjutkan bertemu dengan partisipan untuk

memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian dengan

pemberian informrnd consent pada perawat untuk kemudian di setujui

dan di tandatangani.
Ketika melaksanakan pengolaan data, olehkarena data hasil

pengumpulan masih bersifat data kasar (raw data) peneliti melakukan

proses penataan data. Pengolahan data di lakukan agara data kasar

yang telah di terima dapat di organisir, di sajikan serta di analisis

sehingga dapat di tarik suatu kesimpulan. Adapun langkah-langkah

pengolahan data yang di lakukan peneliti adalah :

a. Editing

Editing adalah meneliti kembali apakah isian pada kuisioner

yang di lakukan responden sudah cukup dan benar sesuai dengan

petunjuk yang ada. Editing di lakukan langsung pada saat

responden mengembalikan kuisioner yang sudah di isi dengan

harapan apabila ada kekurangan data atau kesalahan dalam

pengisian dapat segera langsung di perbaiki.

b. Koding

Koding adalah melakukan pengkodean data agar tidak terjadi

kekeliruan dalam melakukan tabulasi data, koding butir jawaban

dengan menggunakan penilaian.

c. Tabulation

Tabulation data adalah memasukan data, boleh dengan cara

manual atau melalui pengolahan komputer. Para peneliti ini,

jawaban-jawaban yang sudah di beri kode katgori kemudian di di


masukan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data dari

masing-masing variabel.

d. Penerapan

setelah data di tabulasi, hasilnya di analisis secara

kuantitatif. Kegiatan pemrosesan data di lakuakan dengan cara-

cara mengentri data ke dalam program komputer, ada beberapa

macam paket program yang dapat di gunakan dalam pemrosesan

data dengan masing – masing mempunyaai kelebihan serta

kekurangannya salah satu paket program yang peneliti gunakan

untuk entri data adalah dengan menggunakan paket proggram

statistical product and service solutions ( SPSS) for windows

E. Etika penelitian

1. Informed concent ( lembar persetujuan)

Lembar persetujuan di berikan kepada responden yang akan

di teliti yang memenuhi kriteria inklusi dan di sertai judul penelitian

dan manfaat penelitian, bila subyek menolak maka peneliti tidak

akan memaksakan kehendak dan menghormati hak-hak subyek.

2. Anonomility ( Tanpa nama )

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembaran kuisioner, hanya

di berika inisial dari responden.

3. Konfidentiality ( kerahasiaan )
Kerahasiaan informasi responden di jamin oleh peneliti dan

hanya kelompok data tertentu saja yang di laporkan sebagai hasil

penelitian ( Nursalam, 2010

1. Alur penelitian

Pengumpulan data awal di RS Bhayangkara


ambon

Populasi

Semua perawat yang memberikan pelayanan keperawatan


di ruang inap (N 11 orang)

Sampel dan teknik pengambilan sampel

semua sampel

Pengumpulan data dengan


menggunakan kuisioner

V. dependen V.independen

Kinerja perawat Pelatihan ronde


keperawatan

Analis Data :

Pre eksperimental
Penyajian Hasil

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal ini diajukan oleh

Nama : Advensia solissa

Nim : P.1507003

Program Studi : S1 Keperawatan

Judul : Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan Terhadap

Kinerja Perawaat Dalam Asuhan Keperawatan Di

Ruang Inap Rumah Sakit Bhayangkara Ambon

Telah Disetujui oleh Pembimbing Untuk Dipertahankan Pada Seminar

Proposal Di Hadapan Dewan Penguji

Ditetapkan di : Ambon

Tanggal : 02 Agustus 2019

Pembimbing
Dewi Arwini Bugis S.kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 1219018902

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN RONDEKEPERAWATAN TERHADAP


KINERJA PERAWAT DALAM ASUHAN KEPERAWATAN RS
BHAYANGKARA AMBON

1. DATA PRIBADI RESPONDEN


Usia :
Jenis kelamin : laki-laki perempuan
Pendidikan :
Lama kerja :
2. KINERJA PERAWAT

Di bawah ini adalah pernyataan tentang kondisi yang terjadi

saat ini berkaitan dengan pelaksanaan ronde keperawatan di ruang

tempat bapak/ibu/saudara/i bekrja. bapak/ibu/saudara/i di minta

memilih pernyataan yang di rasakan dengan menberi tanda (X) pada

kolom pilihan jawaban yang menun jukan tingkat kinerja

bapak/ibu/saudara/i terhadap pernyataan tersebut.

Ada tiga pilihan yang di pilih, yaitu:

1: tidak pernah
2: kadang-kadang

3: sering

4: selalu

Tidak Kadang-
No Kinerja perawat sering Selalu
pernah kadang
1 Saya memperkenalkan diri saat pertama
kali berinteraksi dengan pasien
2 Saya memberi informasi terkait rencana
perawat kepada pasien
3 Saya memberi waktu kepada pasien
untuk melakukan umpan balik terkait
rencana perawatan kepada pasien
4 Saya memberi informasi terkait rencana
tindakan yang akan di berikan kepada
pasien
5 Saya mendengarkan dengan penuh
perhatian pada saat pasien berbicara
6 Saya cepat merespon menanggapi
panggilan pasien
7 Saya membantu pasien untuk melakukan
hal-hal yang tidak dapat di lakukan sendiri
oleh pasien
8 Saya memperkenalkan kepada pasien
sebagai perawat yang bertanggung jawab
terhadap perawatnya
9 Saya membantu pasien agar merasa
nyaman seperti mengganti posisi tidur
pasien

10 Saya melakukan pengkajian head to toe


sejak pasien tiba di ruangan ( 1x24jam)
11 Saya melakukan pengumpulan data
terkait riwayat kesehatan pasien sekarang
dan masalalu
12 Dalam melakukan pengkajian data, saya
melakukannya dengan cara pengamatan,
wawancara dan pemerikasan fisik
13 Saya menegakan diagnosa keperawatan
atas data-data yang mendukung dari
pasien baik itu aktual, potensial/resiko
14 Saya merevisi diagnosa berdasarkan data
terbaru ( hasil pengkajian ulang)
15 Saya membuat perencanaan terdiri dari
penetapan prioritas masalah, tujuan dan
rencana tindakan keperawatan
16 Saya membuat rencana asuhan
keperawatan kepada pasien mengacu
kepada dignosa
keperawatan yang muncul
17 Saya mengobservasi respon pasien
setelah memberikan tindakan
keperawatan
18 Saya memvalidasi data baru dengan
teman sejawat dan tim kesehatan lainnya
19 Saya secara teratur memerikasa kondisi
pasien
20 Saya melibatkan pasien dengan keluarga
untuk memodivikasi remcana asuhan
keperawatan
21 Saya mencatat atau mendokumentasikan
dengan ringkas dan jelas semua tindakan
keperawatan yang telah saya lakukan
22 Saya di beri wewenang dalam
pengambilan keputusan tentang
perawatan pasien
23 Saya meminta persetujuan pasien
sebelum melakukan tindakan dalam
memberikan asuhan keperawatan
24 Saya memberikan tindakan keperawatan
sesuai dengan waktu yang di tentukan
25 Saya memberi obat-obatan sesuai
dengan waktu yang di tentukan
26 Saya mencari alternatif pemecahan
masalah dalam memberikan asuhan
keperawatan
27 Saya mengambil keputusan kelompok
dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien
28 Saya menyelesaikan pendokumentasian
asuhan keperawatan tepat waktu
29 Saya bekerja sama dengan tim kesehatan
lain dalam pemberian pelayanan
30 Semua perawat di ruangn terlibat di
dalam memberikan asuhan keperawatan
31 Saya memberikan pendidikan kesehatan
kepada pasien dan keluarga selama
berada di rumah sakit
32 Saya saling membantu dangan sesama
perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan
33 Sebelu meninggalkan ruangan , saya
beranya kepada pasien apakah ada hal
lain yang di butuhkan oleh pasien?
34 Saya meningkatkan hubungan kerja sama
antara perawat
35 Saya menerapkan komunikasi efektif
antara sesama perawat
36 Saya memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan SOP
37 Saya melakukan perawatan pasian
secara langsung dengan waktu yang
cukup
38 Interaksi antara saya dan teman sendiri
terjalin erat
39 Saya melakukan evaluasi terhadap
tindakan dalam asuhan keperawatan
40 Saya punya waktu yang cukup untuk
membahas masalah perawatan pasien
dengan perawat lain
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibwah ini :

Nama : Advensia solissa

NIM : P. 1507003

Alamat : BTN passo indah

Adalah mahasiswa Program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Keperawatan Pasapua Ambon yang akan melakukan penelitian dengan

Judul: pengaruh pelatihan ronde keperawatan terhadp kinerja asuhan

keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Ambon

Dengan ini saya memohon kesediaan Bpk/Ibu untuk menjadi responden

dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan

responden.

Ambon,................,...................,
2019

Informed Concent
Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama :
Umur :
Agama :
Alamat :
Menyetujui untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan
oleh :
Nama : advensia solissa
Nim : P.1507118
Jurusan : S1 Keperawatan
Judul Penelitian: pengaruh pelatihan ronde keperawatan terhadap
kinerja perawat dalam suhan keperawatan di ruang
inap Rumah Sakit Bhayangkara Ambon
Berdasarkan penjelasan yang diberikan peneliti, bersama ini saya
menyatakan tidak keberatan untuk menjadi responden. Demikian
pernyataan ini saya buat tanpa paksaan dan tekanan dari peneliti.
Ambon,..........,...............2019

Peneliti Responden
Advensia solissa (....................................)

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL..............................................................................................i

LEMBARAN PERSETUJUAN.........................................................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................vi

DAFTAR TABEL...........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................4
C. Tujuan Penelitian........................................................................4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum tentang rende keperawatan..............................5


B. Tinjauan umum tentang kinerja keperawatan............................9
BAB III. KERANGKA KONSEP,HOPOTESIS,DAN DEFENISI

A. Kerangka konsep....................................................................12
B. Hipotesis penelitian..................................................................13
C. Defenisi operasional.................................................................14

BAB IV. METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian......................................................................15
B. Lokasi dan waktu penelitian .....................................................16
C. Populasi....................................................................................16
D. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...............................16
E. Instrumen penelitian..................................................................17
F. Analisa data..............................................................................17
G. Etika penelitian .........................................................................20
H. Alur penelitian...........................................................................21

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional........................................................................14


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 kerangka konsep penelitian.......................................................12

Gambar 4.1 Alur Penelitian............................................................................21


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Pengambilan Data Awal STIKES Pasapua

Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Lembar Kuesioner

Lampiran 4 : Informed Concent

Anda mungkin juga menyukai