Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“Komunikasi Terapeutik Pada Klien di IGD”

Disusun Oleh : Kelompok III

Ketrin Hesty.Maroko (P.1810022)

Krestina Rumahlewang (P.1810023)

Lenora Tromday (P.1810024)

Maria Koleta Wermasubun (P.1810025)

Maria Mey Masela (P.1810026)

Maria Rahail (P.1810027)

Marlin Olivia Simaela (P.1810028)

Novalien Lesnussa (P.1810029)

Olivia Stella Paays (P.1810030)

Ria Judelsia Laumaly (P.1810031)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

AMBON

2020

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat kasih dan
penyertaan-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunikasi
Terapeutik Pada Klien di IGD” tepat pada waktu yang ditentukan meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas Komunikasi
Dalam Keperawatan II

Apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf, serta segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari teman-teman dan Ibu Dosen untuk perbaikan
makalah ini sangat kami harapkan. Demikian makalah ini kami buat menjadi bahan
masukan untuk kami semua

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Memberkati segala usaha kita.

Ambon,28 januari 2020

Penyususn

Kel.III
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gawat Darurat...............................................................................1


B. Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat...................................................2
C. SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)...........................3
D. Tujuan Komunikasi Pada Klien Gawat Darurat...............................................4
E. Teknik komunikasi Pada Klien Gawat Darurat................................................5
F. Tahap Komunikasi Gawat Darurat..................................................................6
G. Prinsip Komunikasi Gawat Darurat.................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk memberikan informasi yang
akurat dan membina hubungan saling percaya dengan klien sehingga klien akan
merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diterimanya. Pada pasien gawat
darurat perlu memperhatikan teknik-teknik dan tahapan baku komunikasi terapeutik
yang baik dan benar.

Komunikasi Terapeutik merupakan salah komunikasi yang dilakukan oleh dokter dan
perawat yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien, dalam
berkomunikasi dengan pasien dokter dan perawat menjadikan dirinya secara terapeutik
dengan berbagai teknik komunikasi seoptimal mungkin dengan tujuan mengubah
perilaku pasien ke arah yang positif (Mahmud,2009)

Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius bagi dokter,


perawat, maupun pasien. Bahkan prinsip dasar komunikasi terapeutik seringkali
diabaikan oleh dokter dan perawat. Diantara mereka ada yang beranggap bahwa
mereka tidak membutuhkan keahlian lain kecuali melakukan tindakan medis untuk
meyembuhkan penyakit. Komunikasi dokter dan perawat dengan pasien umumnya
bersifat formal dan terbatas (Wahyudin, 2009). Tingkat kepuasaan pasien terdiri dari
pasien terhadap pelayanan kesehatan,tujuannya agar respon komprehensif pelayanan
yang dihasilkan dari harapan sebelumnya dapat dilihat serta hasil pengobatan yang
diperoleh setelah adanya pelayanan kesehatan (Liyang & Tang,2013)

Gawat darurat pada klien di IGD adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medissegera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatanlebih
lanjut (UU no 44 tahun 2009). Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadi
mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat,cepat dan tepat. Apabila tidak
mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan mati atau cacat / kehilangan
anggot tubuhnya seumur hidup.

Pelayanan gawat darurat merupakan tolak ukur kualitas pelayanan rumah sakit,
karena merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit, yang memberikan pelayanan
khusus kepada pasien gawat darurat secara terus-menerus selama 24 jam setiap hari.
Karena itu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat harus diupayakan seoptimal mungkin.
Serta merupakan komunikasi efektif dan terapeutik dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien (Depkes,2010).

Dalam pelaksanaan tindakan dengan klien gawat darurat di IGD perawat perlu
melakukan komunikasi terapiotik pada klien harus dengan jujur, memberikan gambaran
situasi yang sesungguhnya sedang terjadi dengan tidak menambahkan kecemasan dan
memberikan suport verbal maupun non verbal. Klien dapat merasakan puas ataupun
tidak puas apabila klien sudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan
petugas di IGD, baik yang bersifat fisik, kenyamanan dan keamanan serta komunikasi
terapeutik yang baik.

B.Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari gawat darurat ?


b. Apa saja konsep dasar gawat darurat ?
c. Apa yang dimaksud dengan SPGDT ?
d. Apa tujuan komunikasi pada gawat darurat ?
e. Bagaiman teknik komunikasi pada gawat darurat ?
f. Apa tahapan komunikasi pada gawat darurat ?
g. Apa prinsip-prinsip komunikasi gawat darurat ?
C.Tujuan Penulisan

a. Mahasiswa mengerti pengertian dari gawat darurat.


b. Mahasiswa memahami konsep dasar gawat darurat.
c. Mahasiswa memahami tentang SPGDT.
d. Mahasiswa mengerti tujuan dilakukan komunikasi gawat darurat.
e. Mahasiswa bisa melakukan teknik komunikasi pada gawat darurat secara benar.
f. Mahasiswa memahami tahap-tahap komunikasi gawat darurat.
g. Mahasiswa memahami prinsi-prinsip komunikasi gawat darurat.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Gawat Darurat

Gawat darurat pada klien di IGD adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medissegera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatanlebih
lanjut (UU no 44 tahun 2009). Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadi
mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat,cepat dan tepat. Apabila tidak
mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan mati atau cacat / kehilangan
anggot tubuhnya seumur hidup.

Pelayanan gawat darurat merupakan tolak ukur kualitas pelayanan rumah sakit,
karena merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit, yang memberikan pelayanan
khusus kepada pasien gawat darurat secara terus-menerus selama 24 jam setiap hari.
Karena itu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat harus diupayakan seoptimal mungkin.
Serta merupakan komunikasi efektif dan terapeutik dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien (Depkes,2010).

B.Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat

Kondisi gawat darurat dapat diklasifikasikan sebagai berikut (kumpulan materi mata
kulia gadar 2006):

1. Klien Gawat Darurat


Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat)
bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya. Biasanya dilambangkan
dengan lebel merah. Mis: sumbatan jalan nafas atau distres nafas,luka tusuk
dada/perut dengan shock dan sesak, hipotensi/shock.
2. pasien gawat tidak darurat
pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat.
Bisanya dilambangkan dengan lebel biru. Mis :pasien dengan Ca stadium akhir.
3. Pasien darurat tidak gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba,tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya. Bisanya dilambangkan dengan lebel kuning. Mis : pasien
Vulnus Lateratum tanpa pendarahan.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat
Pasien yang tidak mengalami kegawatan dan kedaruratan. Bisanya
dilambangkan dengan lebel hijau. Mis:pasien Batuk,Pilek.
5. Pasien meninggal
Lebel hitam (pasien sudah meninggal),merupakan prioritas terakhir. Adapun
petugas triage tidak dilakukan oleh dokter atau perawat senior yang
berpengalaman dan petugas triage juga bertanggung jawab dalam operasi,
pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu.

C.SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)

Anda mungkin juga menyukai