Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Instalasi gawat darurat adalah unit sebuah rumah sakit di mana

penyakit akut, parah, mendesak atau cedera.(farlex and partners,

2009). Instalasi gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang

harus di berikan secepatnya untuk mengurangi resuki kematian atau

cacat ( peraturan mentri kesehatan, 2011)

Perawat merupakan petugas kesehatn dengan presentasi

terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan

kesehatan. WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan

di seluruh dunia 66,7%-nya adalah perawat. Di indonesia perawat juga

merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas

yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banhyak

berinteraksi dengan pasien. Dan fdalam hal in gtengtu saja perawat

mempunyai potensi untuk terjadinya kecelakaan kerja pada perawat

(Depkes,2014)

Perawat adalah petugas kesehatan yang paling sering

berhubungan dengan pasien, sehingga dari semua petugas kesehatan

perawatlah yang paling beresiko terpapar penularan penyakit infeksi

1
2

bood borne seperti HIV, hepatitis B, Hepatitis C, yang berasal

dari sumber infeksi yang di ketahui atau yang tidak di ketahui, seperti

benda terkontaminasi, jarum suntik bekas pakai dan benda tajam

lainnya. Secara global, lebih dari 35 juta petugas kesehatan

menghadapi resiko luka perkutan akibat terkena benda tajam yang

terkontaminasi dengan darah. Inseden terpapar mikrorganisme yang di

observasi di antara semua petugas kesehatan yang paling tinggi

terpajaan adalah perawat ( efstathiou,et.,2011)

Notoadmojo (2010) menyatakan bahwa pengetahuan

merupakan pedoman dalam membentuk tidakan dan perilaku

seseorang. Adanya pengetahuan akan menimbulakan seseorang yang

akirnya memicu untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang di

milikinya tersebut.

Lama kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga

kerja itu bekerja di suatu tempat. Menurut Pinem (2003), semakin lama

seseorang bekerja, maka semakin banyak pengalamannya dan

semakin tinggi pengetahuan serta ketrampilannya.

menurut Azwar,S(2008), masa kerja yakni lamanya seseorang

bekerja pada suatu tempat atau perusahan tertentu. Masa kerja yang

rentan terhadap penyakit akibat kerja adalah pekerja yang masa

kerjanya 2-6 tahun. Semakin lama orang tersebut bekerja, maka

semalkin lama dan besar pula mereka beresiko terpapar berbagai


3

penyakit yang di timbulkan oleh pekerjaannya .lama kerja di

kategorikan menjadi 3, diantaranya yaitu: masa kerja baru

<6tahun,masa kerja sedang 6-10tahun, masa kerja lama >10 tahun

Ketersediaan bersarti kesiapan suatu sarana baik berupa tenaga,

barang,modal dan anggaran, untuk dapat di pergunakan pada waktu

yang telah di tentukan.hal ini menunjukan bahwa fasilitas yang

tersedia harus dalam kondisi yang siap pakai,tidak rusak,tidak

kadalursa dan tidak kekurangan. tersedianya sarana dan pra sarana

cuci tangan, yakni : air yang mengalir, sabun anti mikroba, hend srup,

demilian Alat Pelindung Diri yakni : topi, kacamata, masker, jubah

pelindung, celemek, sarung tangan bedah, sarung tangan

pemeriksaan, sepatu tertutup, perlengkapan disinfektan dan sterilisasi,

serta perlengkapan untuk pengelolaan benda tajam dan pembuangan

limbah baik medis maupun non medis.

perawat masih kurang besik. Di dukung pula dengan penelitian

selanjutnya oleh syahrizal,dkk (2015), di peroleh hasil bahwa

mayoritas perawat (80%) tidak benar dalam menerapkan metode

kewaspadaan unuversal.

World Health Organization (2002) mengestimasikan bahwa

sekitar 2,5 % petugas kesehatan diseluruh dunia menghadapi pajanan

HIV. Sekitar 40 % menghadapi pajanan virus Hepatitis B dan Hepatitis


4

C. Sembilan puluh persen dari infeksi yang dihasilkan dari pajanan

tersebut berada di negara berkembang. Frekuensi infeksi yang tinggi

di negara berkembang, terjadi karena penggunaan injeksi yang tinggi

di fasilitas kesehatan, yang sebagian besar menggunakan jarum suntik

(Reda,2010). Lebih dari 8 juta petugas kesehatan yang bekerja di

rumah sakit di Amerika Serikat, terpajan darah atau cairan tubuh

lainnya. Jalur kontaminasi diantaranya melalui jenis kontak luka

dengan instrumen tajam yang terkontaminasi seperti jarum dan pisau

bedah (82%), kontak dengan selaput lendir mata, hidung atau mulut

(14%), terpajan dengan kulit yang terkelupas atau rusak (3%), dan

gigitan manusia (1%) (CDC,2007).

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Gabresilassie et al.

(2014) di ethiopia, menunjukan bahwa masih rendahnya kepatuhan

penerapan kewaspadaan universal pada perawat di pelayanan

kesehatan, yang di tunjukan dengan presentase perawat yang tidak

patuh sebesar 57,1%. Indonesia badan penelitian pengembangan

kesehatan (2011), menunjukan bahwa sebesar 62,5% pelaksanaan

prosedur cuci tangan secara aseptik sebelum tindakan perawat invasif

oleh

Penelitian Kepatuhan Perawat Dalam Penerapan Kewaspadaan

Universal Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang Tahun 2013

Nurkhasanah, Untung Sujianto di Indonesia yang dilakukan oleh


5

Hermana (2009) di RSUD Kabupaten Cianjur menyebutkan bahwa

jumlah perawat yang mengalami luka tusuk jarum dan benda tajam

lainnya adalah cukup tinggi yaitu sebanyak 61,34% (Herlini,2012).

Petugas kesehatan (dokter, bidan dan perawat) sangat

berpotensi terpapar patogen berbahaya terkait dengan mobilitas

merawat pasien diruangan. Risiko yang paling umum dari infeksi

HIV/AIDS dari cedera perkutan (tusukan jarum suntik). Selain itu,

berisiko paparan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dan

jaringan yang mungkin mengandung virus. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi infeksi nosokomial

di rumah sakit adalah penerapan universal precautions. Oleh karena

itu, petugas kesehatan harus meningkatkan kepatuhan penerapan

universal precautions.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari Rumah Sakit

Bhayangkara Ambon menunjukan bahwa tiga tahun terakir perawat

yang terkontaminasi oleh darah dan cairan sebanyak 5 perawat dari

10 perawat yang bertugas di Rumah Sakit Bahyangkara Ambon

Maka berdasarkan data yang ada, peneliti ingin meneliti tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penerapan prinsip

kewaspadaan universal (unuversal precaution) oleh perawat di

Instalasi Gawat Darurat RS Bhayangkara ambon 2019.


6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitan ini adalah : faktor – faktor

apa sajakah yang berhubungan dengan kepatuhan penerapan prinsip

oleh perawat Di Ruang IGD RSU Bhayangkara Ambon?

C. Tujuan penelitian :

1. Tujuan umum

Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor –

faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kepatuhan

penerapan prinsip kewaspadaan universal perawat Di Ruang IGD

RS Bhayangkara Ambon

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

a. Diketahui hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan

penerapan kewaspadaan universal oleh perawat Di Ruang IGD

RS Bhayangkara Ambon

b. Diketahui hubungan lama kerja terhadap kepatuhan penerapan

kewaspadaan universal oleh perawat Di Ruang IGD RS

Bhayangkara Ambon

c. Diketahui hubungan sarana-prasarana terhadap kepatuhan

penerapan kewaspadaan universal oleh perawat Di Ruang IGD

RS Bhayangkara Ambon
7

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu

bahan reverensi dan sumber informasi dalam mengembangkan

penelitian selanjutnya dan di harpkan dapat memerikan

sumbangan bagi perkembangan ilmu

2. Manfaat aplikatif

a. Bagi Responden

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh

kepatuhan perawat dalam penerapan keawapadaan universal di

ruang IGD RS Bhakti Rahayu Ambon.

b. Bagi Instansi Pendidikan

Di harapkan dari hasil penelitian ini deapat memberikan

manfaat dan masukan bagi institusi pendidikan dengan dapat

memberikan gambaran kewaspadaan universal dalam melakukan

tindakan terhadap pasien.

c. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan

reverensi dan pembelajaran bagi mahasiswa yang akan

mengikuti praktik klinik untuk mengetahui lebih, tentang

kewaspadaan
8

Anda mungkin juga menyukai