Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS JURNAL RONDE KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kenaikan golongan 3c-3d


Penulisan Ilmiah dan Literature Review

Disusun oleh :

RIYATI BUDI LESTARI


NIP 198601132008122002
INSTALASI RAWAT INAP

INSTALASI RAWAT INAP


PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO B
ANDUNG
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

BAB II ANALISIS JURNAL..................................................................................................4

A. PICO...............................................................................................................................4

B. VIA.................................................................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................25

BAB IV PENUTUP................................................................................................................29

A. KESIMPULAN............................................................................................................29

B. SARAN........................................................................................................................29

DATAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kinerja perawat adalah serangkaian kegiatan perawat yang memiliki kompete
nsi yang dapat digunakan dan ditunjukkan dari hasil penerapan pengetahuan, keter
ampilan dan pertimbangan yang efektif dalam memberikan asuhan keperawatan
(Wahyudi, 2010).
Kinerja perawat merupakan penampilan hasil kerja perawat baik secara kuanti
tas maupun kualitas (Ilyas, 2002). Kinerja perawat merupakan tenaga profesional
yang mempunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan moral,
bertanggung jawab serta berwenang melaksanakan asuhan keperawatan pelayanan
kesehatan dalam mengimplementasikan sebaik-baiknya suatu wewenang dalam ra
ngka pencapaian tugas profesi dan terwujudnya tujuan dari sasaran unit organisasi
kesehatan tanpa melihat keadaan dan situasi waktu (Suriana, 2014). Kinerja keper
awatan adalah 9-10 prestasi kerja yang ditunjukkan oleh perawat pelaksana dalam
melaksanakan tugas-tugas asuhan keperawatan sehingga menghasilkan output yan
g baik kepada customer (organisasi, pasien dan perawat sendiri) dalam kurun wakt
u tertentu. Tanda-tanda kinerja perawat yang baik adalah tingkat kepuasaan klien
dan perawat tinggi, zero complain dari pelanggan (Suriana, 2014). Berdasarkan pe
ngertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja perawat merupakan ha
sil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh tenaga profesional yang m
empunyai kemampuan baik intelektual, moral dalam melaksanakan fungsinya ses
uai dengan tanggung jawab yang diberikan sehingga dapat mencapai hasil yang di
harapkan.
Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja mer
upakan suatu proses pekerjaan yang berlangsung untuk mencapai hasil kerja dan h
asil pekerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja (Triwibowo, 2013). Perilaku k
erja perawat terlihat dari cara kerja yang penuh semangat, disiplin, bertanggung ja
wab, melaksanakan tugas sesuai standar yang ditetapkan, memiliki

1
2

motivasi dan kemampuan kerja yang tinggi serta terarah pada pencapaian tuju
an rumah sakit. Hasil kerja perawat merupakan proses akhir dari suatu kegiatan ya
ng dilakukan dalam mencapai sasaran. Hasil kerja dapat dicapai secara maksimal
apabila perawat mempunyai kemampuan dalam mendayagunakan pengetahuan, si
kap, dan keterampilan (PPNI, 2005).
Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan kepera
watan dan merupakan faktor yang paling menentukan untuk tercapainya pelayana
n kesehatan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu. Untuk dapat
melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik seorang perawat perlu memiliki k
emampuan berhubungan dengan klien dan keluarga, serta berkomunikasi dengan
anggota tim kesehatan lain, mengkaji kondisi kesehatan klien baik melalui
wawancara, pemeriksaan fisik maupun menginterprestasikan hasil pemeriksaan
penunjang, menetapkan diagnosis keperawatan dan memberikan tindakan yang
dibutuhkan klien, mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan serta
menyesuaikan kembali perencanaan yang telah dibuat dan sebagainya (Copel,
2007).
Salah satu strategi yang untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan ad
alah dengan pelaksanaan program ronde keperawatan yang merupakan salah satu i
mplementasi dari Relationship Based Care. Ronde keperawatan memungkinkan p
erawat untuk melakukan hubungan timbal balik dengan pasien secara teratur dan s
istematis untuk menunjukkan keberadaan perawat dalam membantu mengantisipa
si kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta perlindungan bagi pasien (Wooll
ey et. al., 2012). Ronde keperawatan merupakan strategi yang efektif dalam memu
lai banyak perubahan dalam aspek perawatan terutama meningkatkan komunikasi
di antara anggota tim terkait interaksi antar perawat (Aitken et al., 2010). Ronde k
eperawatan memiliki manfaat yaitu untuk menumbuhkan cara berpikir kritis dan s
istematis, meningkatkan kemampuan validasi data klien, meningkatkan kemampu
an menentukan diagnosis keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah klien, meningkatkan kemampuan me
modifikasi rencana asuhan keperawatan dan, meningkatkan kemampuan menilai h
asil kerja.
BAB II
ANALISIS JURNAL

A. PICO

P (Patient/Problem) : Kinerja perawat dan kualitas pelayanan


I (Intervention) : Ronde keperawatan
: Pengaruh ronde keperawatan terhadap kinerja
C (Comparisson)
perawat dan kualitas pelayanan
: Apakah ada pengaruh ronde keperawatan
O (Outcome) terhadap kinerja perawat dan kualitas
pelayanan?

Metode/Strategi penelusuran bukti

Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar, pubmed yang
diakses pada tanggal 1-31 Maret 2024. Penulis mencari kata ronde keperawatan,
kinerja perawat, kualitas pelayanan dan terdapat 349 jurnal, dengan tahun publish
antara 2016 -2024.

Nama Sumber Strategi pencarian


Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
tempat pencarian (Kata Kunci)
Ronde keperawatan, Berbayar,
Google Scholars Ronde keperawatan, tahun 2016 – 2024, eksperimen
eksperimen sebelum tahun 2016

3
4

Strategi Penelusuran Bukti

Jurnal (1) Jurnal (2) Jurnal (3) Jurnal (4) Jurnal (5)

Faktor-Faktor Yang Peningkatan Kualitas Pelayana Increasing Nurses Job Penguatan Kinerja Pengaruh Ronde Perawat
Mempengaruhi Pelaksanaan n Keperawatan Melalui Ronde Satisfaction with Nursing perawatan dalam Pemberian dengan Nepil terhadap
Judul Ronde Keperawatan dan Pendokumentasian Rounds Asuhan Keperawatan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Melalui Pelatihan Ronde Bedah di Rumah Sakit A
Keperawatan di Rumah Tangerang
Sakit Royal Prima Medan

Roymond H. Simamora
Maria Florentina Moi, Nursala Nunik Yuli Astuti
Ernalinda Rosya, Elly Evicaota Bukit
Nama Penulis m Nursalam, Candra Panji As Tita Rohita, Krisna Yeti Regina VT Novita
Nurachmah, Deswita Jenni Marlindawani Purba
moro Sudibyo Suparrdi
Juwita Siahaan

Tahun 2019 2017 2018 2020 2021

Keyword nursing round; knowledge; atti Kualitas pelayanan, pendokum Job Satisfaction, Nurse, Ronde Keperawatan, Kinerja Ronde Keperawatan, NEPIL
tudes; intentions; subjective no entasian, ronde Nursing Round Perawat, Asuhan (nyeri, eliminasi, posisi,
rms Keperawatan infus dan lingkungan)
kepuasan pasien

Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam Pada penelitian ini tidak menje Pada penelitian ini tidak Pada penelitian ini tidak Kriteria inklusi pada
5

penelitian ini adalah seluruh laskan kriteria inklusi. menjelaskan kriteria inklusi menjelaskan kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien
perawat di Ruang Rawat Inap dengan usia >21 tahun atau
baik PNS maupun tenaga <21 tahun tetapi sudah
kontrak menikah yang rawat inap
bedah, pasien yang sudah
dirawat 1x24 jam, pasien
yang bersedia mengikuti
penelitian dan
menandatangani informed
consent
Kriteria Eksklusi Perawat yang sedang Pada penelitian ini tidak menje Pada penelitian ini tidak Pada penelitian ini tidak Pada penelitian ini tidak
mengikuti pelatihan dalam laskan kriteria eksklusi. menjelaskan kriteria ekslusi. menjelaskan kriteria ekslusi. menjelaskan kriteria ekslusi
waktu > 1 bulan dan sedang
cuti

Jumlah Respond Jumlah sampel dalam Jumlah sampel dalam penelitia Jumlah sampel dalam peneli Jumlah sampel dalam Jumlah total sampel pada
en penelitian ini sebanyak 98 n ini sebanyak 21 responden tian ini sebanyak 20 orang penelitian ini sebanyak 32 penelitian ini adalah 124
responden dari 129 populasi dan responden pasien yang dibagi dalam
ditentukan menggunakan kelompok intervensi dan
non probability sampling kontrol

Masalah Kurangnya pengetahuan Pelaksanaan Kepuasan kerja yang rendah Pelaksanaan ronde Kepuasan pasien yang
6

perawat tentang ronde pendokumentasian asuhan keperawatan belum rendah menyebabkan


keperawatan, belum adnya keperawatan dan ronde terlaksana dengan optimal. ketidaknyamanan ntuk
sosialisasi dari manager keperawatan yang belum mengajukan pulang atas
Pedoman ronde keperawatan
keperawatan sehingga ronde optimal permintaan sendiri
dan SOP belum dibuat,
keperawatan belum
sehingga belum adanya
dilaksanakan di ruang rawat
persepsi yang sama terhadap
inap
ronde keperawatan. Perawat
hanya melakukan pekerjaan
rutinitas saja mengakibatkan
kurangnya rasa empati
perawat terhadap pasien dan
kurangnya komunikasi dari
perawat ke pasien

Metodelogi Penelitian yang dilakukan Metodelogi dalam penelitian in Penelitian ini menggunakan Metodologi yang digunakan Penelitian ini menggunakan
menggunakan penelitian i yaitu studi kasus dengan pend pra eksperimen tanpa adalah focus group penelitian kuantitatif dengan
deskriptif analitik dengan ekatan eksplorasi deskriptif kelompok pembanding. discussion, merumuskan kuasi eksperimen pre test
pendekatan cross-sectional Design yang digunakan permasalahan yang ada, dan post test
adalah one group pre-test melaksanakan pelatihan,
dan post test without control melakukan simulasi
pelasanaan ronde
7

keperawatan, post test dan


pre test
Alat Ukur Instrumen pengetahuan Alat ukur yang digunakan yait Peneliti menggunakan Alat ukur yang digunakan Alat ukur yang digunakan
menggunakan kuesioner 7 u pada fase awal dilakukan ide angket dan lembar observasi adalah nilai pre test dan post adalah nilai pre test dan post
pertanyaan dengan kriteria ntifikasi masalah dengan meng pelaksanaan babak test setelah responden test setelah dilakukan ronde
baik bila skor >75-100%, gunakan teknik wawancara, ob keperawatan untuk mendapatkan simulasi perawat degan metode
cukup bila skor 60-75% serta servasi dan kuesioner pengumpulan data dan pelaksanaan atau role play NEPIL setiap 2 jam
kurang jika skor <60%. penggunaan skoring untuk ronde keperawatan
Instrumen sikap diukur mengg nilai ukurnya
unakan 2 skala, skala pertama
mengukur evaluasi terhadap be
lief 5 soal, skala kedua tentang
belief strength 5 soal. Skala pe
rtama nilai 1 untuk jawaban sa
ngat buruk (Sbu), nilai 4 untuk
sangat baik (SB) pada item fav
orable, dan berlaku sebaliknya.
Skala kedua nilai 1 untuk sang
at tidak setuju (STS), nilai 4 un
tuk sangat setuju (SS) pada ite
m favorable dan berlaku sebali
8

knya bagi item non-favorable.


Analisa yang Penelitian ini dilakukan analisi Penentuan masalah manajeme Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan
digunakan s dengan menggunakan uji spe n keperawatan dilakukan deng uji normalitas Shapiro- uji statistik sebelum dan hasil uji Chi-Square
arman rho dan Regresi Logisti an menggunakan analisa stren wilk,uji analisis sesudah melakukan role play didapatkan terdapat
k dengan signifikansi α = 95% gth, weakness, opportunities d menggunakanan analisis ronde keperawatan pengaruh ronde keperawatan
(0,005). an threats (SWOT) serta diagr univariat dan bivariat. Uji NEPIL dan karakteristik
am fish bone, penentuan masal statistik variabel variabel pasien terhadap kepuasan
ah manajemen keperawatan dil penelitian menggunakan Mc pasien secara statiskti (p-
akukan dengan menggunakan Nemar. value <0,05)
metode Fokus Group Discussi
on (FGD)

Hasil Distribusi responden pada tabe Berdasarkan telah hasil Hasil penelitian menunjukka Hasil penelitian Hasil penelitian,
l 1 menunjukkan bahwa semua kuesioner yang diberikan n bahwa ada pengaruh yang menunjukkan bahwa kinerja menunjukkan bahwa
responden di Ruang Rawat Ina kepada perawat di ruangan signifikan tingkat perawat sebelum dan terdapat perbedaan yang
p RSUD Bajawa Nusa Tengga sejumlah 21 orang, diperoleh keperawatan terhadap sesudah pelatihan pelatihan signifikan sebelum dan
ra Timur dengan jumlah 98 res data bahwa perawat sebagian kepuasan kerja perawat ronde keperawatan didapat sesudah ronde keperawatan
ponden. Data pada distribusi p besar berjenis kelamin rawat inap optimalkan perbedaan nilai mean -31.62 dengan metode NEPIL yang
enelitian menunjukkan bahwa permpuan (85,7%), perawat kepuasan kerja perawat dan dan nilai signifikansi dilakukan tiap 2 jam
mayoritas pengetahuan respon memiliki rat-rata usia berumur ronde keperawatan dengan pvalue=0,00 (p< 0,05), hasil (p=0,024), dan pengaruh
den dalam kategori cukup dan 31 s.d 40 tahun dengan latar menyusun kebijakan yang ini menujukkan ada peningkatan karakterisktik
9

diikuti dengan sikap pengetahu belakang pendidikan D3 relevan perbedaan yang signifikan pasien kepuasan pasien
an yang positif. Dari hasil pene Keperawatan dan sebagian antara kinerja perawat secara statistik (p=0,028)
litian juga menunjukkan bahw besar baru bekerja < 5 tahun sebelum dan sesudah
a sebagian besar responden de (85,7%). Selain dari data dasar pelatihan ronde
ngan pengetahuan kurang juga terkaji juga penmgetahuan keperawatan, artinya
diikuti dengan sikap negatif. perawat tentang pelaksanaan terdapat pengaruh ronde
ronde keperawatan dan keperawatan terhadap
pendokumentasian asuhan kinerja perawat dalam
keperawatan melalui pemberian asuhan
kuesioner, data diperoleh keperawatan di Rumah Sait
terjadi peningkatan Royal Prima Medan
pengetahuan terkait definisi,
tujuan, waktu, prosedur
pelaksanaan. Dari sebelum
68% menjadi 85%.
Pelaksanaan ronde
keperawatan merupakan
strategi efektif untuk
melakukan perubahan dalam
melakukan perawatan kepada
pasien. Hal ini merupakan
10

peningktana yang baik yang


dapat menunjukan bahwa
implementasi yang dilakukan
dinilai efektif untuk
meningkatkan pengetahuan
perawat, serta menunjukkan
bahwa kepala ruangan, ketua
tim dan perawat menyadari
tentang pentingnya
pelaksanaan ronde
keperawatan bagi perawat dan
pasiendi ruangan.
11

B. VIA
Jurnal (1) V (Validity) I (Important) A (Applicability)
Judul : V1 (Validitas Seleksi) Pengetahuan memiliki hubungan y Ronde keperawatan dapat
Faktor-Faktor Yang Penelitian yang dilakukan merupakan jenis pene ang sangat signifkan dengan denga dilakukan untuk meningkatkan
Mempengaruhi litian deskriptif analitik dengan pendekatan cros n sikap dalam pelaksanaan ronde k pengetahuan petugas dengan
Pelaksanaan Ronde s-sectional. eperawatan. Selain itu pengetahua saling berbagi masalah dan
Keperawatan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pera n merupakan dasar dalam pelaksaa pemecahan masalahnya serta
wat di Ruang Rawat inap RSUD Bajawa sebany n ronde keperawatan yang baik. mengurangi sikap negatif dari
Penulis : ak 108 perawat. Sampel dari penelitian ini adala Oleh karena itu Pengetahuan yang petugas
Maria Florentina Moi, Nu h 98 perawat di Ruang Rawat inap RSUD Baja baik tentang pelaksanaan ronde ke
rsalam Nursalam, Candra wa. Penelitian ini menggunakan simple random perawatan akan diikuti dengan sika
Panji Asmoro sampling, yaitu suatu tehnik pengambilan setiap p yang positif dan persepsi atau no
sampel/elemen diseleksi secara acak. Kriteria in rma subjektif dari perawat lain dal
Publiser : klusi dalam penelitian ini adalah seluruh perawa am pelaksanaan ronde keperawata
Fundamental Aand t di Ruang Rawat inap baik PNS ataupun Tenag n. Hal ini sesuai dengan hasil penel
Management Nursing a Kontrak, sedangkan kriteria eksklusi dalam pe itian yang menunjukkan bahwa pe
Journal Vol. 2, No. 1, Ap nelitian ini adalah perawat yang sedang mengik ngetahuan memiliki hubungan den
ril 2019 Journal Homepag uti pelatihan dalam waktu lebih dari 1 bulan dan gan sikap dan norma subjektif resp
e: https://e-journal.unair.a sedang cuti. onden dalam pelaksanaan ronde ke
c.id/FMNJ perawatan. Sikap dan Norma subje
12

Tahun : V2 (Validitas Informasi) : ktif memiliki hubungan dengan int


2019 Instrumen pengetahuan menggunakan kuesioner ensi responden dalam pelaksanaan
7 pertanyaan dengan kriteria baik bila skor >75- ronde keperawatan. Sikap yang po
100%, cukup bila skor 60-75% serta kurang jika sitif dan norma subjektif yang baik
skor <60% (Wahyuni, 2012). akan menimbulkan intensi atau nia
Kuesioner pengetahuan telah diuji validitas dan t yang baik pada perawat dalam pe
semua r dihitung > r tabel dan dinyatakan valid laksanaan ronde keperawatan. Pers
dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,738 yang berar epsi atau norma subjektif yang bai
ti reliabel. Instrumen sikap diukur menggunakan k akam memberikan niat yang baik
2 skala, skala pertama mengukur evaluasi terhad pada pelaksanaan ronde keperawat
ap belief 5 soal, skala kedua tentang belief stren an Intensi memiliki hubungan den
gth 5 soal. Skala pertama nilai 1 untuk jawaban gan pelaksanaan ronde keperawata
sangat buruk (Sbu), nilai 4 untuk sangat baik (S n. Intensi yang baik sebagai dasar
B) pada item favorable, dan berlaku sebaliknya. pada pelaksaan ronde keperawatan
Skala kedua nilai 1 untuk sangat tidak setuju (S
TS), nilai 4 untuk sangat setuju (SS) pada item f
avorable dan berlaku sebaliknya bagi item non-f
avorable. Tahap selanjutnya mengalikan setip p
asangan item belief dan pasangannya. Hasil skor
maksimal adalah 80, skor minimal 5. Kriteria si
13

kap positif > means, sikap negatif < means.


Instrumen yang digunakan mengadopsi dari kon
struksi Ajzen (Hendra, 2008). Kuesioner sikap t
elah diuji dengan semua r dihitung > r tabel dan
dinyatakan valid dengan nilai Cronbach’s Alpha
0,878 yang berarti sangat reliabel.
Norma subjektif, diukur menggunakan kuesione
r 12 pertanyaan, terdiri dari motivation to compl
y 6 soal yang dikalikan dengan normative belief
6 soal. Norma subjektif menghasilkan skor mak
simal 96, minimal 6. Kriteria mempersepsi sosia
l baik jika skor 66-96, cukup jika 37-65, dan kur
ang jika 6-36. Kuesioner telah diuji dengan sem
ua r dihitung > r tabel dan dinyatakan valid den
gan nilai Cronbach’s Alpha 0,905 yang berarti s
angat reliabel. Intensi sebanyak 6 pertanyaan me
nggunakan kuesioner skala likert dengan pilihan
jawaban sebanyak 4, yaitu: sangat tidak setuju, t
idak setuju, setuju dan sangat setuju (Wahyuni,
2012). Kriteria nilai baik skor 18- 24, sedang sk
14

or 12-17, kurang skor 6-11.


Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan. Total pert
anyaan dihitung dari responden menjawab perta
nyaan dengan benar. Kurang: 1-3, Cukup: 4-7,
Baik: 8-10. Kuesioner telah diuji dengan semua
r dihitung > r tabel dan dinyatakan valid dengan
nilai Cronbach’s Alpha 0,920 yang berarti sanga
t reliabel.
Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan. Total pert
anyaan dihitung dari responden menjawab perta
nyaan dengan benar. Kurang: 1-3, Cukup: 4-7,
Baik: 8-10. Kuesioner telah diuji dengan semua
r dihitung > r tabel dan dinyatakan valid dengan
nilai Cronbach’s Alpha 0,846 yang berarti sanga
t reliabel.
Penelitian ini dilakukan analisis dengan mengg
unakan uji spearman rho dan Regresi Logistik d
engan signifikansi α = 95% (0,005).

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


Pada penelitian initelah dijelaskan kriteria inklu
15

si dan eksklusi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah selur
uh perawat di Ruang Rawat inap baik PNS atau
pun Tenaga Kontrak, sedangkan kriteria eksklus
i dalam penelitian ini adalah perawat yang sedan
g mengikuti pelatihan dalam waktu lebih dari 1
bulan dan sedang cuti.

V4 (validitas analisis) :
Penelitian ini dilakukan analisis dengan menggu
nakan uji spearman rho dan Regresi Logistik de
ngan signifikansi α = 95% (0,005)

V5 (validitas eksterna) :
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti me
nunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ya
ng dilakukan oleh (Agustina, Agustian and Ibra
him, 2016) yang dalam penelitiannya menyebut
kan bahwa pengetahuan memiliki hubungan yan
g sangat signifkan dengan dengan sikap dalam p
elaksanaan ronde keperawatan. (Agustina, Agus
16

tian and Ibrahim, 2016) juga menjelaskan bahw


a pengetahuan merupakan dasar dalam pelaksaa
n ronde keperawatan yang baik.

Jurnal (2) V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Judul : V1 (Validitas Seleksi) : Penelitian ini penting untuk Ronde keperawatan dilakukan
Peningkatan Kualitas Dalam penelitian ini metode yang mengetahui kinerja perawat untuk meningkatkan
Pelayanan digunakan yaitu studi kasus dengan setelah dilaksanakannya ronde pengetahuan perawat dengan
Keperawatan Melalui pendekatan eksplorasi deskriptif. keperawatan, serta dilakukannya diskusi
17

Ronde dan Pada penelitian ini tidak menjelaskan kriteri pendokumentasian asuhan mengenai masalah
Pendokumentasian Pe a inklusi dan kriteria eksklusinya. keperawatan sehingga dilingkungan petugas
nulis : Penelitian ini dilakukan pada 21 perawat di RS dibutuhkan panduan dan SPO maupun pasien
Tita Rohita, Krisna UD Kota Depok. serta dukungan dan motivasi
Yetti dari manager dan kesiapan
V2 (Validitas Informasi) : perawat untuk berkomitmen
Publiser : Data dioperoleh dari hasil wawancara, melakukan perubahan menjadi

Dunia Keperawatan, observasi dan kuesioner dikelompokkan dan lebih baik. Selain itu diperlukan
Volume 5, Nomor 1, dilakukan analisa. adanya monitoring dan evaluasi
Maret 2017;50-55 Analisa data menggunakan analisa strength berkala penilaian terhadap
s, weaknesses, opportunities, dan threats (S pelaksanaan di rumah sakit. Hal

Tahun : WOT) serta diagram fish bone, penentuan penting lainnya agar
masalah manajemen keperawatan dilakukan mengajukan kebijakan
2017
dengan menggunakan metode Fokus Group pelaksanan ronde keperawatan
Discussion (FGD). Disepakati bersama prio dan pendokumentasian asuhan
ritas masalah manajemen keperawatan yang keperawatan yang telah
akan diselesaikan bersama dengan menggun dirancang kepada direktur
akan suatu inovasi perubahan di RSUD Kot rumah sakit agar dibuatkan
a Depok. Program inovasi dibuat secara rinc surat keputusan, sehingga
18

i dalam bentuk Plan of Action (POA) yang perangkat yang dibuat dapat
dibuat bersama pada saat FGD sehingga pro menjadi instrumen yang legal
gram tersebut menjadi program kerja bersa untuk dijadikan dasar
ma yang akan dilakukan dan diupayakan ber pelaksanaan ronde kepertawtan
sama demi peningkatan kualitas pelayanan k dan pendokumentasian asuhan
eperawatan di RSUD Kota Depok. Pemecah keperawatan secara seragam
an masalah keperawatan yang diambil meng
gunakan pendekatan Plan, Do, Check, and
Action (PDCA)

V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) :


Dalam penelitian ini tidak ditemukan adany
a variabel perancu.

V4 (validitas analisis) :
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa
data pengetahuan perawat tentang pelaksana
an ronde keperawatan dan pendokumentasia
n asuhan keperawatan melalui kuesioner, ter
jadi peningkatan pengetahuan terkait definis
19

i, tujuan, waktu, prosedure pelaksanaan. Dar


i sebelum 68% menjadi 85%. Pelaksanaan r
onde keperawatan merupakan strategi yang
efektif untuk melakukan perubahan dalam
melakukan perawatan kepada pasien merup
akan peningkatan yang baik yang dapat men
unjukkan bahwa impelementasi yang dilaku
kan dinilai efektif untuk meningkatkan peng
etahuan perawat, serta menunjukan bahwa k
epala ruangan, ketua tim dan perawat menya
dari tentang pentingnya pelaksanaan ronde k
eperawatan bagi perawat dan pasien di ruan
gan. Ronde keperawatan akan meningkatka
n keterampilan dan pengetahuan pada peraw
at .

V5 (validitas eksterna) :
Pada jurnal ini tidak dijelaskan penelitian
lain yang mendukung penelitian ini
20

Jurnal (3) V (Validity) I (Important) A (Applicability)

Judul : V1 (Validitas Seleksi) Membuat jadwal ronde Ronde keperawatan bisa


keperawatan di setiap ruangan dilakukan untuk menilai
Increasing Nurses Job Penelitian ini menggunakan pra eksperimen
dengan meminta masukan atau kepuasan kerja perawat dan
Satisfaction with tanpa kelompok pembanding.
supervisi langsung pelaksanaan dicari penyelesaian untuk
Nursing Rounds
Desain penelitian untuk penelitian ini adalah ronde keperawatan dan panitia meningkatkan kepuasan kerja
one group pre-test dan post-test design without keperawatan secara bersama-sama perawat
control. Populasi dalam penelitian adalah 129 menilai kepuasan kerja perawat
Penulis :
perawat. Jumlah sampel dalam penelitian ini dan hal-hal yang mempengaruhi
Ernalinda Rosya, adalah 20 orang dan penentuannya kepuasan kerja perawat secara
menggunakan non probability sampling.
21

Elly Nurachmah, Penelitian ini menggunakan subjek perawat berkalan


dengan objek penelitian perawat kepuasan kerja
Deswita

V2 (Validitas Informasi) :
Publiser :
Alat atau instrumen pengumpul data yang
ELEVATE, Volume 1,
digunakan dalam penelitian ini berupa angket
No.1 April 2018 (hal.
dan lembar observasi pelaksanaan babak
128-134)
keperawatan. Kuesioner yang meliputi
Tahun : kuesioner A tentang karakteristik responden

2018 yang diteliti terdiri dari umur, jenis kelamin,


pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan,
dan lama bekerja. Responden diminta
memberikan jawaban pada kolom terpilih
dengan memberi tanda (√) pada kolom.

Implementasi penelitian ini dapat diuraikan


sebagai berikut: Pre-test tingkat kepuasan
perawat pelaksana. Pemberian kuisioner
kepuasan kerja perawat di dua ruangan yaitu
Lung Room dan Interne Men Room.
22

Pelaksanaan babak keperawatan dilakukan


selama kurang lebih satu bulan. Hasil
kesepakatan dengan kepala paru dan ruang
interne man serta perawat pelaksana
keperawatan dilakukan dua kali seminggu
selama satu jam, dengan waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan kondisi masing-masing
ruangan.

Pelaksanaan putaran keperawatan diamati dan


dievaluasi oleh para peneliti. Hasil evaluasi
latihan babak keperawatan kemudian
didiskusikan dengan kepala ruangan dan
perawat untuk ditindaklanjuti, kemudian
dikoreksi kekurangan dalam pelaksanaan babak
keperawatan hingga nilai pelaksanaan babak
keperawatan tercapai skor 100. Hasil evaluasi
pelaksanaan babak keperawatan mengalami
peningkatan dalam pelaksanaan babak
keperawatan. Ruang Paru hasil latihan babak
88,46 pelaksanaan babak pertama keperawatan
23

mencapai skor 100 pada pertemuan keempat.


Ruang Interne Putra memperoleh skor babak
keperawatan 92,30 menjadi skor 100.
Peningkatan skor di kedua ruang tersebut
disebabkan adanya diskusi dan masukan yang
dilakukan antara peneliti, kepala ruang dan
perawat. Aspek yang kurang mendapat skor
adalah penyusunan buku formulir babak
keperawatan dan validasi data. Post-test tingkat
kepuasan perawat, pemberian kuisioner
kepuasan kerja perawat setelah babak
keperawatan

V3 (validitas pengontrolan perancu) :

Pada peneitian ini tidak dijelakan kriteria inklusi


dan ekslusi, hanya disebutkan penentuan sampel
dalam penelitian ini menggunakan non
probability sampling
24

V4 (validitas analisis) :

Penelitian ini menggunakan uji normalitas


Shapiro-wilk untuk sampel kecil atau ≤ 50.
Nilai P <0,05 untuk distribusi data tidak normal
dan nilai p ≥ 0,05 untuk data berdistribusi
normal. Semua data karakteristik dalam
penelitian ini menggunakan analisis univariat
dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi,
analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh babak keperawatan
terhadap tingkat kepuasan kerja perawat. Untuk
melihat perbedaan tingkat kepuasan perawat
sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistik
variabel penelitian ini adalah Mc Nemar. Uji
Mc Nemar menggunakan variabel yang
dihubungkan kategorik dengan kategorik, tipe
hipotesis komparatif, determinasi proporsional,
membandingkan 2 kelompok berpasangan, dua
kali pengulangan (sebelum dan sesudah) dan 2
25

kategori (kepuasan tinggi dan kepuasan rendah).


Tes Mc Nemar digunakan untuk variabel babak
keperawatan, umur, tingkat pendidikan, status
perkawinan, status pekerjaan dan masa kerja.
Hasil penelitian menunjukkan nilai P=0,022

V5 (validitas eksterna) :

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan


tingkat kepuasan perawat sebelum dan sesudah
pelaksanaan babak keperawatan. Hal ini sesuai
dengan penelitian Aitken, et al (2011) yang
menyebutkan implementasi ronde keperawatan
sebagai strategi efektif untuk memulai
perubahan dalam perawatan pasien. Dari pra
dan postes pelatihan babak keperawatan
didapatkan hasil peningkatan sebesar 10%.
Peningkatan nilai tes pelatihan ini menunjukkan
26

bahwa kepala ruangan dan ketua tim memahami


pentingnya putaran keperawatan dan
keperawatan.

Peningkatan persentase tingkat kepuasan


perawat yang bekerja baik sebelum maupun
sesudah ronde keperawatan juga disebabkan
oleh pengaruh pelatihan ronde keperawatan.

.
BAB III
PEMBAHASAN

Pelayanan kesehatan sebagai salah satu faktor penentu peningkatan


pelayanan kesehatan senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelayanan . Dalam
rangka meningkatkan kualitas jasa kesehatan, kualitas pelayanan, dan kepuasan
pasien menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit.
Ronde keperawatan dan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan
merupakan bagian dari kualitas pelayanan keprawatan di rumah sakit.
Metode keperawatan modular merupakan gabungan dari motode tim dan
metode primer. Metode primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan perawatan dimana salah satu kegiatanya adalah ronde keperawatan .
Pelaksanaan ronde keperawatan sangat penting terhadap kualitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit, penurunan kualitas asuhan keperawatan serta
kurangnya komunikasi yang baik antar tenaga kesehatan salah satunya dapat
disebabkan tidak terdapatnya ronde keperawatan dalam manajemen asuhan
keperawatan .
Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi
oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Ronde
keperawatan juga dapat meningkatkan kepuasan pasien. Kualitas pelayanan
keperawatan merupakan fokus utama kegiatan pengelolaan bidang keperawatan,
terwujudnya pelayanan keperawatan yang berkualitas melalui pelaksanaan
program pengendalian mutu yang berkesinambungan, keterlibatan, dan komitmen
seluruh staf keperawatan serta peran pimpinan sebagai motivator.

27
28

Pada jurnal pertama yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kualitas Pelayanan Keperawatan melalui Ronde Keperawatan”. Penelitian yang
dilakukan menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-
sectiona.. Pada fase awal dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan
teknik wawancara kepada kepala ruangan didapatkan data bahwa ronde
keperawatan memang belum dilakukan diruang rawat inap. Kemudian wawancara
dilakuakan kepada perawat pelaksana yang sedang shif pagi di ruang rawat inap
mengatakan bahwa mereka belum mengetahui tentang ronde keperawatan serta
belum mengetahui cara dan prosedur untuk melakukan ronde keperawatan, data di
peroleh terjadi peningkatan pengetahuan terkait: Pengetahuan dengan sikap,
Pengetahuan dengan norma subjektif, sikap dengan itensi , Norma subjektif
dengan itensi, Itensi dengan ronde keperawatan. Penelitian ini dilakukan analisis
dengan menggunakan uji spearman rho dan Regresi Logistik dengan signifikansi
α = 95% (0,005). Distribusi responden menunjukkan bahwa semua responden di
Ruang Rawat Inap RSUD Bajawa Nusa Tenggara Timur dengan jumlah 98
responden. Data pada distribusi penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
pengetahuan responden dalam kategori cukup dan diikuti dengan sikap
pengetahuan yang positif. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian
besar responden dengan pengetahuan kurang juga diikuti dengan sikap negatif.
Jadi dapat disimpulkan pengetahuan yang baik tentang pelaksanaan ronde
keperawatan akan diikuti dengan sikap yang positif dan persepsi atau subjektif
dari perawat lain dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
Pada jurnal kedua yang berjudul “ Peningkatan Kualitas Pelayanan
Keperawatan melalui Ronde dan Pendokumentasian “Alat ukur yang digunakan
yaitu pada fase awal dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan teknik
wawancara, observasi dan kuesioner, sehingga didapatkan data: Pelaksanaan
ronde keperawatan di ruangan belum berjalan serta kelengkapan pendokumentasi
dinilai sekitar 60%-70%. Penelitian ini menggunakan metode Metodelogi yaitu
studi kasus dengan pendekatan eksplorasi deskriptif. Data yang diperoleh dari
kuesioner dikelompokan dan dilakukan analisa. Analisa data menggunakan
analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threaths) serta
29

diagram fish bone, penentuan masalah manajemen keperawatan dilakukan dengan


menggunakan metode Fokus Group Discussion (FGD). Program inovasi dibuat
secara rinci dalam bentuk Plain of Action (POA), Masalah keperawatan yang
diambil menggunakan pendekatan plan, Do, Check, and Action (PDCA). Selain
dari data dasar terkaji juga pengetahuan perawat tentang pelaksanaan ronde
keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan melalui kuesioner, data
diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan terkait definisi, tujuan, waktu, prosedur
pelaksanaan. Dari sebelum 68% menjadi 85%. Pelaksanaan ronde keperawatan
merupakan strategi efektif untuk melakukan perubahan dalam melakukan
perawatan kepada pasien. Hal ini merupakan peningktana yang baik yang dapat
menunjukan bahwa implementasi yang dilakukan dinilai efektif untuk
meningkatkan pengetahuan perawat, serta menunjukkan bahwa kepala ruangan,
ketua tim dan perawat menyadari tentang pentingnya pelaksanaan ronde
keperawatan bagi perawat dan pasien di ruangan.
Pada jurnal ketiga yang berjudul “Increasing Nurses Job Satisfaction
with Nursing Rounds”. Penelitian ini menggunakan pra eksperimen tanpa
kelompok pembanding. Desain penelitian untuk penelitian ini adalah one group
pre-test dan post-test design without control. Populasi dalam penelitian adalah 129
perawat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang dan penentuannya
menggunakan non probability sampling. Penelitian ini menggunakan subjek
perawat dengan objek penelitian perawat kepuasan kerja Penelitian ini
menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk untuk sampel kecil atau ≤ 50. Uji
statistik variabel penelitian ini adalah Mc Nemar. Tes Mc Nemar digunakan untuk
variabel babak keperawatan, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, status
pekerjaan dan masa kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan
kepuasan sebelum dan sesudah dilakukan ronde keperawatan, ditunjukkan dengan
nilai p=0,022. Penelitian ini dapat diaplikasikan bagi ruangan yang belum
melaksanakan ronde keperawatan karena ronde keperawatan merupakan salah
cara untuk mengidentifikasi masalah karyawan dan pencarian solusi dari masalah
yang ditemukan.
30

Dari kelima jurnal yang sudah dianalisis diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa ronde keperawatan sangat penting untuk mengetahui masalah apa saja
yang dihadapi, dan bagaimana penyelesaian untuk mengatasi masalah tersebut.
Ronde keperawatan juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
perawat dengan dilakukan nya diskusi dan juga bisa meningkakan pelayanan yang
dilakukan kepada pasien. Selain itu, ronde keperawatan juga dapat meningkatkan
kepuasan kerja perawat.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ketiga jurnal yang telah dianalisis merupakan jurnal yang penting dan mampu
laksana. Rumah sakit dapat mengaplikasikan atau menggiatkan kegiatan ronde
keperawatan ini dengan tujuan menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berfikir kritis, menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis, meningkatkan
kemampuan validasi data pasien, meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosa keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien, meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan, meningkatkan kemampuan justifikasi dan
meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Rumah sakit dengan menerapkan ronde keperawatan akan meningkatan kualitas

B. SARAN
Pada jurnal tersebut di jelaskan bahwa memiliki dampak yang positif dan hasi
lnya signifikan. Diharapkan untuk Ruang rawat inap RS mata Cicendo dapat mene
rapkan ronde keperawatan guna meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan da
n kepuasan pasien. Dampak positif tersebut menjadi indikator bahwa penyelengga
raan pelayanan di rumah sakit itu berhasil.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Nunik Yuli. dkk . (2021). Pengaruh Ronde Perawat dengan Nepil
terhadap Kepuasaan Pasien Rawat Inap Bedah di Rumah Sakit A. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume 12 Nomor 2 April
Moi, Maria Florentina. dkk . (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pelaksanaan Ronde Keperawatan. Fundamental Aand Management
Nursing Journal Vol. 2, No. 1, April 2019 Journal Homepage: https://e-
journal.unair.ac.id/FMNJ
Rohita, Tita. dkk . (2017). Peningkatan Kualitas Pelayanan Keperawatan
Melalui Ronde dan Pendokumentasian. Dunia Keperawatan, Volume 5,
Nomor 1, Maret 2017;50-55
Rosya, Ernalinda. dkk . (2018). Increasing Nurses Job Satisfaction with
Nursing Round. ELEVATE, Volume 1, No.1 April 2018 (hal. 128-134)
Simamora, Raymond H. dkk . (2017). Penguatan Kinerja perawatan dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Ronde Keperawatan
di Rumah Sakit Royal Prima Medan. JPKM (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat) Volume 23 No.2, April - Juni 2017, Halaman 300-304

Anda mungkin juga menyukai