PENDAHULUAN
1
Home care adalah perawatan dirumah bagi mereka dengan kebutuhan khusus
yang membutuhkan perawatan yang berkelanjutan dirumah, biasanya
diperuntukkan untuk pasien lansia, pasien dengan sakit kronis.
Menurut data WHO, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang
di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat
menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada
di negara maju dan 639 sisanya berada di negara berkembang, termasuk Indonesia
(Yonata, 2016). Penyakit terbanyak pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar tahun 2013 adalah hipertensi. dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64
tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun (Infodatin
Kemenkes RI, 2016).
1. Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia yang ada
diwilayah Puskesmas Bangko, untuk mencapai masa tua yang bahagia
dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan kunjungan rumah, lansia diharapkan:
a) Menumbuhkan kemampuan dan kesadaran para lansia akan
potensi yang dimilikinya untuk mandiri dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
2
b) Menekan terjadinya peningkatan penyakit hipertensi dan
mencegah terjadinya komplikasi di wilayah kerja Puskesmas
Bangko.
1. Bagi Pasien
a) Mengetahui bagaimana pelayanan program home care yang ada
di Puskesmas Bangko.
b) Agar para lanjut usia tetap sehat sehingga mandiri dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari
c) Agar pasien mengetahui bahwa penyakit kronis terutama
Hipertensi tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol
dengan gaya hidup sehat.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut WHO:
4
1.1.3. Perubahan yang terjadi pada lanjut usia
Saat seseorang memasuki usia lanjut keadaan sel dalam tubuh akan
berubah, seperti jumlahnya yang menurun, ukuran lebuh besar
sehingga mekanisme perbaikan sel akan terganggu dan proposi
protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati berkurang.
a) Sistem persyarafan,
Keadaan system persyarafan pada lansia akan mengalami
perubahan, seperti mengecilnya syaraf panca indra. Pada indra
pendengaran akan terjadi gangguan pendengaran seperti
hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga. Pada indra
penglihatan akan terjadi seperti kekeruhan pada kornea,
hilangnya daya akomodasi dan menurunnya lapang pandang.
Pada indra peraba akan terjadi seperti respon terhadap nyeri
menurun dan kelenjar keringat berkurang. Pada indra pembau
akan terjadinya seperti menurunnya kekuatan otot pernafasan,
sehingga kemampuan membau juga berkurang.
b) Sistem gastrointestinal
Pada lansia akan terjadi menurunya selara makan , seringnya
terjadi konstipasi, menurunya produksi air liur(Saliva) dan gerak
peristaltic usus juga menurun.
c) Sistem genitourinaria
Pada lansia ginjal akan mengalami pengecilan sehingga aliran
darah ke ginjal menurun.
d) Sistem musculoskeletal
Pada lansia tulang akan kehilangan cairan dan makin rapuh,
keadaan tubuh akan lebih pendek, persendian kaku dan tendon
mengerut.
e) Sistem Kardiovaskuler
Pada lansia jantung akan mengalami pompa darah yang menurun
,ukuran jantung secara keseluruhan menurun dengan tidak
adanya penyakit klinis, denyut jantung menurun , katup jantung
pada lansia akan lebih tebal dan kaku akibat dari akumulasi lipid.
Tekanan darah sistolik meningkat pada lansia karena hilangnya
5
distensibility arteri. Tekanan darah diastolic tetap sama atau
meningkat.
2. Perubahan intelektual
3. Perubahan keagamaan
6
1.2. HOME CARE PADA LANSIA
1.2.1. Defenisi
Neis dan Mc. Ewen (2010) menyatakan home care adalah system
dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang cacat atau orang-orang yang bagus harus tinggal di rumah kerena
kondisi kesehatannya.
7
komunitas dimana pasien berada atau tim keperawatan khusus
yang menangani perawatan dirumah.
2. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan
keluarga sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau
puskesmas.
3. Pelayanan kesehatan berbasis di rumah merupakan suatu
komponen rentang keperawatan kesehatan yang
berkesinanambungan dan komperhensif diberikan kepada individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka.
4. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh
pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di
rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja
atau kontrak (Warola, 1980. Dalam pengembangan model praktek
mandiri keperawatan di rumah yang disusun PPNI dan Departemen
Kesehatan).
8
kesehatan yaitu Tim Home Care untuk melakukan perawatan
kesehatan di rumah dengan tujuan untuk memberikan kondisi yang
sehat secara optimal dan terbebas/terkontrolnya pasien dari penyakit
yang diderita.
9
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO-ISH, ESH-ESC, dan JNC 7.
10
Viskositas (kekentalan) adalah resistensi cairan untuk
mengalir. Sebagai contoh, air memiliki kekentalan yang rendah,
sedangkan madu memiliki kekentalan yang tinggi. Kekentalan darah
ditentukan oleh konsentrasi sel darah dan protein plasma, sehingga
peningkatan salah satu faktor-faktor ini meningkatkan kekentalan
darah, yang nantinya akan meningkatkan tekanan darah.
11
dengan teori mozaik pada hipertensi esensial. Teori esensial
menjelaskan bahwa terjadinya hipertensi disebabkan oleh faktor yang
saling mempengaruhi, dimana faktor yang berperan utama dalam
patofisiologi adalah faktor genetic dan paling sedikit tiga faktor
lingkungan yaitu asupan garam, stres, dan obesitas (Dwi & Prayitno
2013).
12
e) Makanan dan minuman dalam kaleng, seperti sarden, sosis,
korned, sayuran serta buah-buahan kaleng, dan soft drink.
f) Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus
sambal, tauco, serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya
mengandung garam natrium.
g) Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian
dan tape.
BAB III
PEMBAHASAN
13
3.1. Pelayanan hipertensi pada lansia yang di Home Care di
wilayah kerja puskesmas bangko
14
Jadwal Kegiatan Home Care
DESA JUMLAH KUNJUNGAN
KUNGKAI 2x
PASAR ATAS 2x
PASAR BANGKO 1x
SUNGAI KAPAS 3x
3.2. Data dasar lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Tahun 2019.
Dari data diatas didapatkan sasaran Lansia di Puskesmas Bangko adalah 775
orang, dengan laki-laki 356 orang, dan perempuan 419orang.
15
Feb 39 69 108 26 35 61 169 254 32,8%
Mar 15 46 61 12 13 25 86 340 43,8%
Apr 7 17 24 7 7 14 38 378 48,7%
Mei 6 5 11 2 3 5 16 394 50,9%
Juni 17 24 41 10 14 24 65 459 59,2%
Juli 5 7 12 2 6 8 20 479 61,8%
Agus 13 14 27 1 0 1 28 507 65,4%
Sep 13 10 23 1 6 7 30 537 69,2%
Okt 12 17 29 0 4 4 33 570 73,5%
Nov 8 26 34 6 10 16 50 620 80%
Des 31 42 73 8 6 14 87 707 91,2%
dari data diatas didapatkan jumlah kunjungan lansia tahun 2019 adalah 707 orang.
707
Jadi cakupan pelayanan lansia x 100% = 91,2 %
775
Dari data di atas didapatkan jumlah total lansia yang di lakukan home care adalah
132 Orang, dengan 47 orang laki-laki dan 85 orang perempuan.
a) Target lansia home care yang harus dipenuhi:
25
x 775=194 orang
100
b) Cakupan pelayanan lansia yg di home care
132
x 100 %=68,04 %
194
16
Psr Atas Psr Bangko Kungkai Sei. Kapas
Jan 15 10 13 20 58
Feb 20 12 12 20 64
Mar 20 10 13 22 65
Apr 18 15 13 25 71
Mei 16 11 14 25 66
Jun 20 15 15 23 73
Jul 22 15 15 25 77
Ags 18 12 13 22 73
Sep 20 14 15 33 82
Okt 15 12 11 39 72
Nov 18 11 20 12 61
Des 25 15 20 45 105
Jumlah 227 137 174 311 867
3.6. Diagnosis pasien lansia laki-laki Puskesmas Bangko yang di Home Care
tahun 2019
17
Pasar Atas 13 4 3 3
PAsar Bangko 11 3 2 5
Kungkai 22 4 7 7
Sungai Kapas 25 4 5 15
Jumlah 71 15 17 30
Dari table diatas didapatkan pasien hipertensi pada perempuan yaitu 71 orang.
Dari tabel di atas didapatkan jumlah total lansia dengan hipertensi yang di
lakukan home care adalah 107 Orang, dengan 36 orang laki-laki dan 71 orang
perempuan.
Dari data diatas dapat disimpulkan penyakit terbanyak pada pasien lansia
yang di Home Care adalah hipertensi. Dimana pada pasien hipertensi yang di
Home Care sudah dilakukan:
1. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan vital sign
b. Anamnesa
c. Pemeriksaan fisik
2. Edukasi
a. Pembatasan asupan garam
b. Mengurangi makanan berlemak
c. Berolah raga
d. BB yang berlebihan
e. Menghindari stress
3. Pengobatan
18
a. Obat anti hipertensi
4. Rujukan
Bila diperlukan
LAMPIRAN
19
melakukan pemeriksaan tekanan darah
20
Pemberian informasi obat kepada pasien
21
Pemeriksaan laboratorium pada pasien lansia
22
BAB IV
PENUTUP
23
4.1. Kesimpulan
Dari jumlah total lansia yang di lakukan home care diwilayah kerja
puskesmas Bangko adalah 132 Orang, dengan 47 orang laki-laki dan 85
orang perempuan. lansia dengan hipertensi yang di lakukan home care
adalah 107 Orang, dengan 36 orang laki-laki dan 71 orang perempuan.
Dari data diatas lansia pada perempuan mempunyai resiko lebih besar
untuk terkena hipertensi dibandingkan laki-laki.
Pada lansia dengan hipertensi kebanyakan pasien aman untuk di rawat
dirumah, penderita hipertensi memerlukan pengawasan tekanan darah,
edukasi dalam pembatasan diet, dan pengawasan keteraturan minum
obat.
4.2. Saran
Bagi tenaga kesehatan
1. Petugas yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah
memiliki SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab
terhadap tugasnya.
2. Diharapkan kepada petugas kesehatan dan kader-kader setiap desa
untuk melakukan penyuluhan tentang homecare dan penyakit tidak
menular..
3. Adanya kerja sama dari dinas kesehatan untuk peningkatan Homecare
di puskesmas bangko khusunya dalam sarana dan prasarana
24
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap
petugas home care, mangikuti anjuran dari petugas Home Care,
membantu dalam proses tindakan keperawatan, dan dapat bersifat
kooperatif dalam menerima informasi dari petugas Home Care.
25