Anda di halaman 1dari 28

BAHAYA KEBAKARAN

Oleh :
Rahmat Budi Toyo
2A S1
19644019
Teori terbentuknya api

Pencegahan kebakaran
TEORI TERBENTUK NYA API

Teori Segitiga Api


Proses kebakaran atau terjadinya api dari teori segitiga
api adalah elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran
di mana elemen tersebut adalah panas, bahan bakar dan
oksigen. Namun dengan adanya ketiga elemen tersebut,
kebakaran belum terjadi dan hanya menghasilkan pijar.
Untuk berlangsungnya suatu pembakaran, diperlukan
komponen keempat, yaitu rantai reaksi kimia (chemical
chain reaction). Teori ini dikenal sebagai Piramida Api atau
Tetrahedron. Rantai reaksi kimia adalah peristiwa di mana
ketiga elemen yang ada saling bereaksi secara kimiawi,
sehingga yang dihasilkan bukan hanya pijar tetapi berupa
nyala api atau peristiwa pembakaran.
CH4 + O2 + (x)panas —-> H2O + CO2 + (Y)panas
Tiga unsur Api pada Teori Segitiga Api
1. Oksigen
Sumber oksigen adalah dari udara, di mana dibutuhkan paling sedikit sekitar 15% volume oksigen
dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di dalam atmosfir kita mengandung 21%
volume oksigen. Ada beberapa bahan bakar yang mempunyai cukup banyak kandungan oksigen
yang dapat mendukung terjadinya pembakaran.
2. Panas
Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat mendukung terjadinya
kebakaran. Sumber panas antara lain: panas matahari, permukaan yang panas, nyala terbuka,
gesekan, reaksi kimia eksotermis, energi listrik, percikan api listrik, api las / potong, gas yang
dikompresi.
3. Bahan bakar
Bahan bakar adalah semua benda yang dapat mendukung terjadinya pembakaran. Ada tiga wujud
bahan bakar, yaitu : padat, cair dan gas.
Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk mengubah seluruh atau
sebagian darinya, ke bentuk gas agar dapat mendukung terjadinya pembakaran.
a) Benda Padat
Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa berupa abu atau arang setelah selesai
terbakar. Contohnya: kayu, batu bara, plastik, gula, lemak, kertas, kulit dan lain-lainnya.
b) Benda Cair
Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak tanah, pernis, turpentine, lacquer, alkohol, olive
oil, dan lainnya.
c) Benda Gas
Bahan bakar gas contohnya: gas alam, asetilen, propan, karbon monoksida, butan, dan lain-
lainnya.
Clasifikasi Penyebab Api

• A Padat
• B Cair
• C Listrik
• D Kimia
• E Gas
Rantai Reaksi Kimia
Dalam proses kebakaran terjadi rantai reaksi kimia, di mana setelah terjadi
proses difusi antara oksigen dan uap bahan bakar, dilanjutkan dengan
terjadinya penyalaan dan terus dipertahankan sebagai suatu reaksi kimia
berantai, sehingga terjadi kebakaran yang berkelanjutan.
Flammable Range: adalah batas antara maksimum dan minimum
konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara normal, yang dapat
menyala / meledak setiap saat bila diberi sumber panas. Di luar batas ini
tidak akan terjadi kebakaran.
a) LEL / LFL (Low Explosive Limit/ Low Flammable Limit): adalah batas
minimum dari konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara yang
akan menyala atau meledak, bila diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi
ini disebut terlalu miskin kandungan uap bahan bakarnya (too lean).
b) UEL / UFL (Upper Explosive Limit/ Upper Flammable Limit): adalah
batas maksimum dari konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara,
yang akan menyala atau meledak, bila diberi sumber nyala yang cukup.
Kondisi ini disebut terlalu kaya kandungan uap bahan bakarnya (too rich).
Penyebab Kebakaran :



Korslet / Kabel Terbakar
Kompor / Gas
80%
• Rokok
• Lilin 20%
• DLL
BERBAHAYA…!!!
Tips Agar Terhindar Dari Korsleting Listrik :
• Gantilah instalasi rumah/bangunan anda secara menyeluruh minimal 10 thn
sekali. Dan periksa secara berkala per 5 thn. pekerjaan pemeriksaan dan
penggantian sebaiknya dilakukan oleh instalatir anggota AKLI (Assosiasi
Kontraktor Listrik Indonesia) dan terdaftar di PLN.

• Jangan menumpuk steker atau colokan listrik terlalu banyak pada satu tempat
karena sambungan seperti itu akan terus menerus menumpuk panas yang
akhirnya dapat mengakibatkan korsleting listrik.

• Cabut stop contact peralatan elektronik anda, apabila tidak digunakan.


Kebocoran Kompor Gas

• Apabila tercium bau gas yang bocor atasilah dengan cara mencabut regulator
gas dari tabung, segera buka semua jendela atau pintu agar gas yang bocor di
ruangan dapat keluar, jangan coba-coba menghidupkan atau mematikan
lampu atau peralatan listrik yang terpasang karena dapat menyebabkan
terjadinya percikan api dan dapat langsung menyambar ke gas yang sudah
ada dalam ruangan akibat kebocoran. Bila lampu di sekitar kompor gas
sedang menyala “jangan matikan lampu listrik dan bila lampu memang
sedang mati jangan hidupkan
Merangkak Meraba Menelusuri Tembok

20 – 30 cm
Manakah Yang Lebih Berbahaya :

API
atau

ASAP
ASAP
• 20 – 26 jenis Zat beracun
• > 400 derajat celcius
• Penyebaran 2 – 3 meter per detik
12

PENANGGULANGAN API
TAHAPAN AWAL API
WAKTU

3 Menit

SUHU
200”C
TAHAPAN KOBARAN API
WAKTU

7 Menit

3 Menit

SUHU
200”C 1.200”C
3 MENIT MASA EMAS
Memadamkan Api

• Air
• Karung Basah
• Pasir
• APAR
• Tuas
• Pin Pengunci / Pengaman

• Penunjuk Tekanan

• Handle / Pegangan
• Selang
Clasifikasi Jenis APAR
• CO2
• Powder / Bubuk
• Foam / Busa
• Liquid Gas
Perbandingan Jenis Jenis Apar

ECO
LIQUID
FOAM
Perbandingan
ECO LIQUID
POWDER LIQUID
 
GAS
 

JENIS API ABCE JENIS API ABCE JENIS API ABCE


TIDAK ADA RESIDU /
RESIDU / BEKAS RESIDU / BEKAS BEKAS
DAYA SEMPROT MAX DAYA SEMPROT MAX
1,5M DAYA SEMPROT MAX 4M 3M

SEKALI PAKAI BERULANG KALI SEKALI PAKAI


TIDAK ADA
KADALUARSA MAX 2 THN KADALUARSA 4 THN .KADALUARSA

AREA PERUMAHAN AREA PERUMAHAN AREA PERKANTORAN


PUBLISH UK 2KG Rp 700 PUBLISH UK 1,6 KG Rp 850 PUBLISH UK 2KG Rp 1,5
RB ..RB JT
SUPPLIER UK 2 KG SUPPLIER UK 1,6 KG SUPPLIER UK 2KG
  …Rp 350 RB ..Rp 650 RB …Rp 1,1 JT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai