Fire Prevention

1 1
 Pendahuluan

• Api merupakan sahabat dan sangat

dibutuhkan bagi manusia untuk menunjang
kehidupannya
• Namun api yang tidak terkendali dapat
menimbulkan bencana dalam kehidupan
manusia
• Lingkungan Minyak dan Gas bumi
mengandung potensi bahaya kebakaran
• Kebakaran mengakibatkan kerugian dan
mengganggu bisnis perusahaan.
LPG Mexico
Mexico city, ledakan
Depot LPG,tahun
1984 300 meninggal
kerugian $ 20 juta.
Definisi Kebakaran

Definisi Api :
SUATU PROSES REAKSI KIMIA /
OKSIDASI YANG SANGAT CEPAT
DI IKUTI DENGAN TIMBULNYA
NYALA , CAHAYA , ASAP, GAS
DAN ENERGI PANAS
 Reaksi Pembakaran

CH4 + 2O2 CO2 + 2H20 + E

Api merupakan proses kimia yang memerlukan

oksigen dan menghasilkan energi panas
(eksotermis)
 Reaksi Pembakaran
O2
O2 O2
O2 O2 O2
O2 O2 O2
GAS
O2

GAS GAS
 Elemen Api

Api terdiri atas elemen :

• Cahaya
• CAHAYA, • Panas
• PANAS,
• Asap
• ASAP,
• GAS • Gas
Proses Terjadinya Api
• Kebakaran terjadi
jika ada tiga unsur
yang disebut
segitiga api yaitu
bahan bakar,
sumber panas dan
oksigen
• Tanpa salah satu
unsur tersebut api
tidak terjadi.
Jenis Sumber Panas

• Energi Mekanik
- Energi Listrik
- Energi Kimia
- Energi Surya
- Energi Nuklir
PROSES KIMIA API

Bahan Bakar
Fuel-Bahan Bakar
Semua jenis bahan yang dapat
terbakar

- Combustable material
- Flammable material (mudah nyala)

Jenis Bahan Bakar

- Padat (solid material)

- Cair (liquid material)
- Gas
Flammable and Combustible Liquid Classifications

200
IIIA
Flashpoint (Fo)

COMBUSTIBLE
140 (Flash Point >100 F)
II
100
IC
73 FLAMMABLE
IA IB (Flash Point < 100 F)

100

Boiling Point (F)

 Karakteristik Bahan Bakar
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERJADINYA API :

1. FLASH POINT (FP) / TITIK NYALA

2. FIRE POINT / TITIK BAKAR

3. FLAMABLE RANGE (FR)/ DAERAH BISA

TERBAKAR

4. AUTO IGNITION TEMPERATURE

5. ACTIVATION HEAT ENERGY

 PANAS 4. Reaksi berantai
CO2 H2 O Dalam siklus nyala api adalah reaksi
kimia oksidasi eksotermal secara berantai

3. Fire Point
Reaksi nyala akan kontinyu apabila ada
siklus panas yang sanggup menghasilkan
Rantai reaksi uap terus menerus.

VAPORIZATION 2. Flammable range.

Kadar uap bahan bakar di udara harus
dalam campuran yang seimbang.
FUEL
1. Vaporization.
Cx Hx Diperlukan energi awal untuk merubah
bahan bakar kedalam bentuk uap. Suhu
yang dibutuhkan disebut flash point
SOURCE ENERGY
FLASH POINT

SUHU TERENDAH DIMANA

BAHAN BAKAR CUKUP
MEMBERIKAN UAP, APABILA
BERCAMPUR DENGAN
UDARA AKAN MENYALA
SESAAT / FLASH JIKA
DIBERIKAN SUMBER PANAS
YANG CUKUP.
 Flash Point
TABEL FLASH POINT

BAHAN FP (0C) BAHAN FP (0C)

JET FUEL, JP-
38 METHANE - 159
6
KEROSINE 30-70 BENSIN - 43
ETHANOL/SPI
PROPANA - 104 13
RITUS
HIDROGEN
BUTHANA - 60 < - 60
SULFIDA
MINYAK
38 ASETILIN - 18
DISEL
 FLAMABLE RANGE
BATAS KONSENTRASI CAMPURAN ANTARA UAP
BAHAN BAKAR DENGAN UDARA YANG DAPAT
TERBAKAR / MENYALA APABILA MENDAPATKAN
SUMBER PANAS YANG CUKUP.

KONSENTRASI : PERBANDINGAN
VOLUME CAMPURAN UAP BAHAN
BAKAR DENGAN UDARA
 FLAMABLE RANGE
UEL Upper Explosion Limit
Batas Nyala Atas

Batas Ledak

Explosion Range

LEL Lower Explosion Limit

Batas Nyala Bawah

Oxygen
 FLAMABLE RANGE
Percentage by
volume
Too Rich

7.6% UEL

Flammable
Range

1.4% LEL
Too Lean
0%

Petrol
Komposisi Bahan Bakar dan Oksigen

O2 O2

Gas Gas

Cairan Cairan
Cairan

Too Rich Explosive Too Lean

Jenuh Gas Sedikit Gas

Kurang Oksigen Jenuh Oksigen
 Flammable Range
TABEL FLAMABLE RANGE

BAHAN FR (%) BAHAN FR (%)

CRUDE
1 – 10 ASETON 2.15 – 13
OIL
BENSIN 1.4 – 7.6 BENZEN 1.4 – 8
KEROSIN 0.7 – 5 TOLUEN 1.27 – 7
BUTAN 1,9 – 8.5 ASETILIN 2.5 – 82
PROPAN 2.37 – 9.5 METAN 5 – 15
Auto Ignition Temp

SUHU TERENDAH DIMANA

BAHAN BAKAR DAPAT
MENYALA DENGAN
SENDIRI TANPA DIBERIKAN
SUMBER NYALA/PANAS
DARI LUAR APABILA
BERCAMPUR DENGAN
UDARA.
 Auto Ignition Temp
TABEL A.I.T.

BAHAN AIT (OC) BAHAN AIT (OC)

BENSIN 257.2 ASETILIN 335
KEROSIN 228.9 PROPAN 467.8
MINYAK JET FUEL,
257 224
DISEL JP-6
SPIRITUS 423 METHANA > 500
PARAFIN 316 BUTAN 405
PROSES KIMIA API

Oksigen
 Sumber Oksigen

- UDARA : 21 % OKSIGEN (O2)

- OKSIGEN (O2) MURNI
- ZAT-ZAT KIMIA PENGHASIL OKSIDA
 KLASIFIKASI KEBAKARAN
DEPNAKER (INDONESIA)
 Klasifikasi Kebakaran menurut Kepmenaker
NO. PE-04/MEN/1980 TENTANG “ SYARAT-
SYARAT PEMASANGAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API
RINGAN

 KLAS-A : KEB. BHN PADAT BUKAN LOGAM.

 KLAS-B : KEB. BHN CAIR ATAU GAS MUDAH
TERBAKAR.
 KLAS-C : KEB. INST. LISTRIK BERTEGANGAN.
 KLAS-D : KEB. LOGAM.
TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

PRINSIP UTAMA :
HILANGKAN BAHAN BAKAR

MEMISAHKAN UAP B. BAKAR DGN UDARA

MENDINGINKAN / MENURUNKAN SUHU

MEMUTUS RANTAI REAKSI KIMIA

TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

Dilution
Udara

Smothering

Starving Cooling

Bahan bakar
API Heat
 TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

STARVATION

MENGAMBIL / MENGURANGI BAHAN BAKAR

SAMPAI DIBAWAH BATAS DAPAT TERBAKAR
BAWAH (LOW FLAMABLE LIMIT /LFL).

CARA INI DILAKUKAN MISALNYA DENGAN

MENUTUP SALURAN / KERANGAN BAHAN
BAKAR PADA DAERAH YANG TERBAKAR.
TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

SMOOTHERING.
Mengambil/Mengurangi/Memisahkan
Udara Dengan Bahan Bakar Sehingga
Tidak Ada Kontak Pada Kedua Zat
Tersebut.
Cara Ini Dilakukan Misalnya Dengan
Menutup Permukaan Bahan Bakar
Dengan Selimut Api (Fire Blanket) Atau
Dengan Busa (Foam).
 TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

DILLUTION.
Mengurangi Kadar Oksigen Di Udara Sampai
Batas Minimum Sehingga Pembakaran Tidak
Dapat Berlangsung.
Cara Ini Misalnya Menggunakan Gas “Inert”
(Seperti Nitrogen)
TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

COOLING.
Mengurangi / menurunkan
temperatur bahan bakar hingga
dibawah titik nyalanya / flash point.

Cara ini misalnya menggunakan

semprotan air
 TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN

BREAKING CHAIN CHEMICAL

REACTION.

Memutus rantai reaksi kimia pembakaran

sehingga tidak ada lagi radikal bebas bahan
bakar yang bereaksi.
Cara ini misalnya dengan menebas api (mekanis)
atau menambahkan bahan kimia ke reaksi
pembakaran (halon/dry chemical).
JENIS MEDIA PEMADAMAN KEBAKARAN

JENIS PADAT.

JENIS CAIR.

JENIS GAS.
 Fire Protection System
Fire Protection System terdiri atas :
1. Active Fire Protection System
yaitu sistim proteksi kebakaran yang digerakkan secara aktif
baik manual atau otomatis untuk memadamkan kebakaran
2. Passive Fire Protection
yaitu sistim, alat atau bagian dari suatu bangunan, peralatan
atau sistim yang berfungsi untuk melindunginya dari
kebakaran
 Fire Detection Fire Alarm

Fixed installation/Automatic
Fire Water
System
Sistim Sistim Sistim Sistim
Sumber
Air Busa Gas Powder
Air Pemadam

Pompa
Pemadam
FIRE
Sistim
Penyalur

Sistim Mobile APAR

Penyemprot

Manual
Sistem Proteksi Kebakaran

• Process Area
– Fire water system – hydrant and monitor
– Water spray system
– Mobile system
– APAR
– Fire detector and alarm

• Tank Area
– Fixed System
– Monitor system
– Hydrant system
– Fire detector and alarm
– Mobile and APAR