Anda di halaman 1dari 45

TEKNIK

PENCEGAHAN KEBAKARAN
DALAM KILANG

PERTAMINA RU V
BALIKPAPAN
Nama = Kukuh Santoso
No. Pekerja = 731887
Bagian = Fire & Insurance
Masa Kerja = 17 tahun (BKJT-II)
Tempat lahir = Pare. Kediri. Jatim
Pendidikan = D-3, Fire & Safety (STEM Cepu)
Status = 202
Alamat = Jln. Minas II no.176 Parikesit
Telephone = 0542.7516062 (08157737720)
E-mail = santoso_kukuh@yahoo.co.id
Hobby = Futsal, kuliner

Hal. 2
KEBAKARAN PLANT 5 __ AGUSTUS 2000
Hal. 3
KEBAKARAN PLANT 5 __ AGUSTUS 2000
Hal. 4
Hal. 5
KEBAKARAN PLANT 3A __ JANUARI 2010

Hal. 6
KERUGIAN
MATERIAL
AKIBAT
KEBAKARAN

Hal. 7
Tujuan Pembelajaran

• Dapat memahami proses terjadinya


kebakaran
• Dapat memahami prinsip dasar pemadaman
kebakaran
• Dapat melakukan usaha-usaha pencegahan
kebakaran

Hal. 8
Hal. 9
Suatu proses reaksi kimia yaitu proses
oksidasi cepat yang menghasilkan
panas dan cahaya.

Api yang tidak terkontrol dan tidak


dikehendaki karena dapat
menimbulkan kerugian baik harta
benda maupun korban jiwa.

10
Unsur-unsur apa aja yang bereaksi

Hal. 11
BAHAN BAKAR

Hal. 12
DALAM SUHU NORMAL

Gasoline/bensin pada suhu


Ruangan sudah mengeluarkan
Uap yang cukup untuk terbakar

kerosine gasoline
NON THERMAL
(ASAP & GAS) PANAS
PANAS

BAHAN GAS OKSIGEN HASIL REAKSI + PANAS + NYALA

PANAS
BAHAN PADAT & CAIR BAHAN GAS
Flash point : Suhu terendah dimana
suatu zat (bahan bakar), cukup
mengeluarkan uap & menyala (terbakar
Di panasi sampai menguap sekejab) bila diberi sumber panas yang
cukup

kerosine
Hal. 16
Fire Point Suhu terendah dimana
suatu zat (bahan bakar) cukup untuk
mengeluarkan uap dan terbakar
(menyala terus menerus) bila diberi
sumber panas

kerosine
CONTOH TITIK NYALA BEBERAPA ZAT

NAMA BAHAN TITIK NYALA (ºC)


Bensin - 43
Kerosin 38
Butan -60
Propan -104
Ase ti l i n -18
Etanol (spiritus) 12,7
Ase ton -18

Hal. 18
Selain dipanaskan bagaima cara
agar minyak tanah bisa
terbakar?

19
DAERAH BISA TERBAKAR (FLAMMBLE RANGE )

Tidak terbakar , mengapa?

Daerah miskin

Daerah bisa terbakar

Daerah kaya
gasoline
Hal. 21
DAERAH BISA TERBAKAR (FLAMMBLE RANGE )

1%- 7% > 7%
< 1%
UDARA UDARA
UDARA

UAP BENSIN

Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran


antara uap bahan bakar dengan udara yang dapat
terbakar/menyala bila dikenai atau diberi sumber api
Hydrogen 4% - 75 % Bensin 1% - 7 %
Propane (LPG) 2% - 8% Minyak Tanah 1% - 5%
SUMBER PANAS

API REAKSI
LISTRIK PENGELASAN MEROKOK ARSON ALAM
TERBUKA KIMIA
Kejadian ledakan di RU VI
Balongan saat T/A, akibat
adanya energi kimia
(pyroporic)

Hal. 24
TEORI PEMADAMAN

Hal. 25
BAHAN BAKAR
Prinsip Pemadaman Kebakaran

- Cooling
- Smothering
- Starvation
- Breaking Chain Reaction
COOLING/PENDINGINAN
BAHAN BAKAR

Memadamkan api dengan air


Menghilangkan panas dapat dilakukan dengan cara :

– Menyemprotkan water spray ke sumber panas dengan


memperhatikan sifat dari peralatan.

– Memasang isolasi pada peralatan yang menjadi sumber panas.


– Memasang Blower.
– Membuat ventilasi.

Hal. 29
SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN

BAHAN BAKAR

Menutup drum yang terbakar


(PRINSIP SMOTHERING)

• Menghilangkan udara
Menghilangkan udara pada tempat terbuka sangat mustahil.
Pada ruangan terbatas (bejana) hal ini dapat di lakukan dengan
memasukan innert gas.

• Mengurangi kadar oksigen

Mengurangi kadar oksigen dapat dilakukan dengan


menyemprotkan steam atau N2 sebagai innert gas pada sumber
bahan bakar.

Hal. 31
STARVATION/
MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR
BAHAN BAKAR

Menutup kerangan pada


Tangki yang terbakar
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

– Menutup kerangan saluran bahan bakar.

– Memasang sorokan ( Blind Flanges ).

– Menyumbat saluran dengan tanah liat, sumbat karet (vetter).

– Menutup saluran gas dengan Fire Blanket.

– Mengarahkan semprotan water Spray ke sumber Bahan Bakar.

– Mengambil bahan bakar dan memindahkan ke tempat yang aman,


jauh dari sumber panas.
– Membersihkan bahan bakar dari sumber panas (pengelasan),
bahan kimia, absortbent, semprotan air.
– Mengalirkan bahan bakar ke tempat yang lebih aman

Hal. 33
Distance Control

Distance Control adalah memisah bahan bakar dengan sumber


panas dalam jarak tertentu, sehingga tercipta jarak aman.
Penentuan jarak sangat penting untuk pekerjaan yang
menggunakan panas (pengelasan, motor, bakar, dan lain-lain)
dimana sekitar tempat kerja tersebut terdapat sumber bahan
bakar.

Hal. 34
BREAKING CHAIN REACTION
MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA
BAHAN BAKAR

Memadamkan API dengan APAR type FM200


ENERGI PANAS
adalah besar energi minimum yang berbentuk panas yang
diperlukan untuk menimbulkan api bila mengenai campuran dari
daerah bisa terbakar

NAMA BAHAN ENERGI PENYALAAN


Asetilin 0,02 mJoule
Hidrogen 0,02 mJoule
Hidrogen sulfida 0,068 mJoule
Propan 0,305 mJoule
Metan 0,47 mJoule
N-Pentan 0,49 mJoule
Aseton 1,15 mJoule

Hal. 36
Tehnik Pencegahan Kebakaran Dalam Pekerjaan Pengelasan

Mengelas dan memotong, baik yang menggunakan oxy-acetyline


maupun listrik merupakan proses secara luas digunakan dalam
pekerjaan konstruksi dan perawatan. Pekerjaan tersebut sangat peka
terhadap kebakaran, karena menggunakan panas yang sangat tinggi,
oleh karena itu pada industri minyak dan gas bumi, pekerjaan
pengelasan memerlukan perhatian yang sangat besar.

Dari statistik kebakaran, yang paling dominan adalah disebabkan


pekerjaan pengelasan, untuk itu pekerjaan pengelasan dalam
pelaksanaannya perlu pengaman khusus.

Hal. 37
• Sebelum pekerjaan dilaksanakan

Menyiapkan ijin kerja (Hot Work Permit).

Tujuannya adalah untuk :

– Menyatakan bahwa kondisi tempat dimana akan dilakukan


sudah aman atau setidaknya kondisi di tempat kerja
tersebut mengandung potensi bahaya.

– Menetapkan rekomendasi keselamatan kerja untuk persia-


pan dan pelaksanaan kerja.

– Meyakinkan pelaksanaan dan pengawasan dalam penyele-


saian pekerjaan.

– Menyiapkan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja.

Hal. 38
• Sebelum pekerjaan dimulai

– Periksa konsentrasi gas di sekitar tempat kerja.


– Yakinkan bahwa peralatan las dalam keadaan baik dan
letakkan pada tempat yang aman.
– Tempat massa sedekat mungkin dengan titik yang akan
dilas.
– Yakinkan bahwa tempat/alat yang dilas terisolasi dari
sumber bahan bakar.

Hal. 39
• Sebelum pekerjaan dimulai

– Tutup kerangan.

– Pasang Blind Flanges.

– Pasang sumbat saluran.

– Kontrol bara api yang ditimbulkan akibat pengelasan


dengan water spray disekitar/dibawah tempat pengelasan.

– Dalam periode waktu tertentu adakan pemeriksaaan gas


ulang (2 jam sekali), tergantung kondisi lapangan dan
cuaca.

Hal. 40
• Pada Waktu istirahat/ selesai pekerjaan

– Matikan mesin las.


– Periksa dan yakinkan bahwa tak ada bara api yang tersisa.
– Serahkan kepada user mengenai status pekerjaan.

Hal. 41
• Pada Waktu istirahat / selesai pekerjaan

Seperti yang telah di terangkan di atas bahwa pekerjaan


pengelasan memerlukan perhatian khusus, terutama pada
industri minyak dan gas bumi. Tanggung jawab pengawas
pelaksana kerja dan pengawas daerah mutlak di perlukan
dalam pekerjaan pengelasan sebagai usaha mencegah
terjadinya kebakaran dan kecelakaan kerja.

Hal. 42
Contoh kejadian kebakaran akibat pengelasan

Hal. 43
FIRE MOVIE

Hal. 44
Hal. 45

Anda mungkin juga menyukai