Anda di halaman 1dari 50

CHEMISTRY OF FIRE

Oleh :
Achmad Khoirur Rozi

Pelatihan Keselamatan Kesehatan Kerja


DEFINISI

Api
Adalah Suatu proses kimia yang
menghasilkan panas atau cahaya

Kebakaran
Adalah api yang tidak terkontrol dan
tidak dikehendaki karena dapat
menimbulkan kerugian.
DEFINISI

PERBEDAAN

API KEBAKARAN
- BERMANFAAT - TIDAK BERMANFAAT
- TERKENDALI
- TIDAK TERKENDALI
- TIDAK MERUGIKAN
- MERUGIKAN

Untuk itu perlu adanya


penaggulangan kebakaran
DEFINISI

Kebakaran : Energi yang tidak terkendali


DEFINISI
DEFINISI
FENOMENA KEBAKARAN

• Awal pencetusnya (source energy) adanya potensi energi


yang tidak terkendali
• Apabila energi tak terkendali kontak dengan zat yang dapat
terbakar, akan terjadi penyalaan tahap awal (Initiation)
sumber api/nyala relatip kecil
• Intesitas nyala api meningkat secara konduksi, konveksi
dan radiasi hingga 3 s/d 10 menit atau temperatur
mencapai 300 C, terjadi penyalaan serentak (Flashover)
• Setelah flashover , nyala api akan membara yang disebut
periode kebakaran mantap (Steady/full development fire)
temperatur dapat mencapai 600- 1000 C .
• Setelah puncak pembakaran, intesitas nyala api akan
berkurang/surut atau padam (Decay)
DEFINISI
PERPINDAHAN SECARA RADIASI :
Perpindahan panas dengan paparan langsung
kearah tegak lurus dan horizontal mengingkuti
glombang elektro maknetik
DEFINISI
PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI :
Perpindahan panas melalui gerakan udara seperti
cerobong, melewati lobang atau celah celah
DEFINISI

PERPINDAHAN SECARA KONDUKSI :


Perpindahan panas melalui media, seperti
dibalik ruangan yang terbakar membakar
material diruangan sebelahnya melalui
tembok
DEFINISI

GEJALA FISIK

1. NYALA
2. PANAS

FUEL
DEFINISI
DEFINISI

Reaksi kimia :

CH4 + 2O2 --> CO2 + 2H2O+ Energi


CH4 + O2 --> CO + H2O + H2+ Energi
SEGI TIGA API 1920

Elemen/unsur-unsur yang harus ada


didalam proses api adalah :
- Bahan bakar
- Oksigen

ER

OX
TU
- Panas

Y
RA

GE
E
FIRE

N
MP
TE
Untuk menjadikan api
Ketiga unsur tersebut
FUEL
harus dalam perbandingan
yang Optimum
BIDANG EMPAT API

Teori lebih lanjut yang menggambarkan


terjadinya api adalah Bidang empat api :
- Bahan bakar
- Oksigen
- Panas
- Chain Reaction
BIDANG EMPAT API

Terjadi mata rantai reaksi yang panjang

• Mata rantai reaksi terus berlangsung panjang nyala


api belum padam
• Terdapat unsur penting bersenyawa dengan oksigen
(oksidasi)
• Reaksi kimia menyebabkan beberapa molukul
benda menjadi radikal bebas dan kembali oksidasi
SIKLUS HIDUP API Dawson Powell 1955
Dalam teori yang dikembangkan oleh POWEL
elemen-elemen yang menunjang terjadinya api
adalah :
Panas
Bahan bakar
Oksigen
Perbandingan
Percampuran
Kelangsungan penyalaan
BAHAN BAKAR (FUEL)

Secara fisik bahan bakar dapat berupa, padat, cair dan


gas.
Namun pada dasarnya semua bahan bakar bisa
terbakar harus dalam bentuk uap
Bahan bakar padat berubah dalam bentuk gas
--> Pyrolisa.
Bahan bakar cair berubah dalam bentuk gas
--> Menguap.
OKSIGEN ( O2)

Oksigen adalah merupakan unsur pokok


yang sangat diperlukan didalam proses
pembakaran.
Diudara bebas terdapat oksigen dengan
konsentrasi sekitar 20,8 % --> sedangakan
oksigen yang diperlukan untuk proses
pembakaran paling sedikit sekitar 16 %.
(Essentials Of Fire Fighting, Third Edition).
OKSIGEN ( O2)

Pada saat terjadi kebakaran O2 akan


TERSERAP /berkurang yang mengakibatkan
tekanan udara menurun, maka akan terjadi arus
angin besar sehingga kobaran nyala api cepat
menjalar
SUMBER PENYALAAN

Sumber penyalaan untuk proses terjadinya


api, antara lain:

Api terbuka (Open flame)


 Gesekan (Friction)
 Reaksi kimia (Chemical reaction)
 Bunga api listrik (Electric spark)
 Listrik Statis (Static electricity)
 Petir (Lightning)
 Sinar matahari (Sun light), Dll.
TITIK NYALA (FLASH POINT)

Titik nyala (Flash Point) adalah suhu terendah


dimana suatu zat (bahan bakar) cukup
mengeluarkan uap dan terbakar
sekejap bila di beri sumber
penyelaan yang cukup.

Semakin rendah titik nyala suatu zat,


semakin mudah zat tersebut menguap
dan semakin mudah pula zatersebut
terbakar.
Fuel Flash point
°C °F
Iso Butan -12 -10

n-Butan -1 -31

Etana -89 -128

Etilin -104 -155

Hydrogen -253 -424

Metana -162 -259

Propan -43 -44

Gasoline -44 - 47,2


Hexana -22 -7
Minyak mentah -7 s/d 32 20 s/d 90
Kerosine 43 s/d 72 110 s/d 162
Diesel Fuel # 1 37,8 100
Fuel Oil # 6 66 s/d 132 150 s/d 270

Ques 1988 : Process Plant Safety Tecnologi, Norman USA : Ques Consultan Inc
TITIK BAKAR (FIRE POINT)

Fire Point adalah suhu terendah dimana


suatu zat (bahan bakar) cukup
mengeluarkan uap dan terbakar secara
terus menerus bila di beri sumber penyalaan
yang cukup.

Titik bakar suatu zat beberapa derajat lebih


tinggi dari titik nyalanya (flash point).
SUHU PENYALAAN SENDIRI
(AUTO IGNITION TEMPERATURE)

Adalah suhu terendah dimana suatu zat


(bahan bakar) dapat terbakar dengan
sendirinya tanpa adanya sumber
penyalaan dari luar.
Semakin rendah suhu penyelaan sendiri
dari suatu zat berarti zat tersebut mudah
terbakar.
Subtance Autoignition Tempetarure (°F )
Hydrogen 1076
Acetylene 635
Methane 999
Etyhylene 1000
Ethane 950
Propylene 927
Propane 871
Natural gas -
i-Butane -
N-Butane 806
N-pentane 588
N-Hexane 477
Toulene 1036
N-Heptane 452
N-Oktane 450
N-Nonane -
N-Decane >500
Gasoline 495
Kerosine 490

Nelson, W.L, Oil Gas J, Apr 2, 1956,p 140. also see Dougharty, R.P, Oil Gas J, Sept. 1, 1952, p 94
DAERAH BISA TERBAKAR
(FLAMMABLE RANGE)
Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi
campuran antara uap bahan bakar dengan O2 yang
dapat terbakar, yang dibatasi
oleh batas bisa terbakar bawah % Vapour

(Lower Flammable Limit) dan


batas bisa terbakar atas

Daerah Kurang O2
UFL 7,6

(Upper Flammable Limit). Bisa Tebakar

- LFL : Lower Flammable Limit


- UFL : Upper Flammable Limit
LFL 1,4

21 % + 16 % O2
Explosive limits, by % VOLUME in air
MATERIAL LOWER HIGHER
Hydrogen 4,1 74,2
Acetylene 2,5 80,0
Methane 5,3 13,9
Etylene 3,02 34,0
Ethane 3,12 15,0
Propylene 2,0 11,1
Propane 2,37 9,5
Natural Gas 4,8 13,5
i-butane 1,8 8,4
N-butane 1,6 8,5
N-pentane 1,4 8,0
N-hexane 1,25 6,9
Toulene 1,27 7,0
N-heptane 1,0 6,0
N-octane 0,84 3,2
N-nonane 0,74 2,9
N-decane 0,67 2,6
Gasoline 1,3 6,0
kerosine 1,16 6,0
Nelson, W.L, Oil Gas J, Apr 2, 1956,p 140. also see Dougharty, R.P, Oil Gas J, Sept. 1, 1952, p 94
PROSES TERJADINYA API

SUMBER PANAS
BAHAN BAKAR TITIK
NYALA
(dalam bentuk uap) API
DAERAH BISA
UDARA
TERBAKAR
(Zat asam)

10/22/2016 30
TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN
Prinsip didalam pemadaman kebakaran adalah
merusak keseimbangan pada “BIDANG EMPAT
API”, yaitu :
1. STARVATION
2. SMOTHERING AYO MAS ...
KITA SEMPROT

3. DILLUTION APINYA

4. COOLING
5. INHIBITION OF
CHAIN REACTION
TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN

Prinsip dasar
Pemadaman Keba-
karan adalah dengan
merusak keseimbangan
Bidang Empat Api
STARVATION

Adalah teknik pemadaman


dengan cara mengambil /
mengurangi konsentrasi
dari bahan bakar yang
terbakar sampai batas
bisa terbakar bawah.

Misalnya ada kebakaran


pipa gas, maka dengan
menutup Valve dari aliran
gas tersebut hingga api
padam.
SMOTHERING/ EXCLUSION
OF OXIGEN

Teknik pemadaman ini


dilakukan dengan cara
membatasi kontak
antara bahan bakar
yang terbakar dengan
oksigen dari udara.
-Pasir
-Busa
DILLUTION
Teknik Pemadaman
dilakukan dengan cara
melakukan
pengenceran
konsentrasi oksigen
pada pada proses
pembakaran sampai
dibawah minimalnya.
COOLING/ REDUCTION OF TEMPERATUR

Teknik pemadaman
dilakukan dengan cara
menurunkan
temperatur bahan
bakar yang terbakar
sampai dibawah Titik
Nyalanya (Flash
Point).
INHIBITION OF CHAIN
REACTION
Adalah teknik pemadaman
dengan cara memutus
rantai reaksi kebakaran.

Teknik ini dapat dilakukan


misalnya de-ngan cara
menyemprotkan media
pema-dam Halon pada
daerah yang terbakar.
VENTILASI

Didalam pemadaman terkadang diperlukan ventilasi,


hal ini disebabkan :
• Untuk mengeluarkan asap dan gas yang panas
dari lokasi kebakaran (dalam ruangan yang terbakar)
• Memberikan pandangan luas yang lebih jauh bagi
petugas pemadam kebakaran
• Mencegah banyak korban, dsb
Ventilasi dapat dilakukan dengan
cara :
•Memberikan bukaan pada bukaan pada
bangunan yang terbakar
•Dengan ventilasi secara paksa
BACKDRAFT
Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oksigen
bila ada kesempatan udara masuk akan terjadi
ledakan.
BLEVE
Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion

Peledakan tangki gas cair yang mendidih akibat


paparan
FORCE DRAFT
VENTILASI BUKAAN PADA ATAP
DASAR TAKTIK PEMADAM KEBAKARAN

1. Penyelamatan Jiwa/Rescue
2. Penyelamatan Harta/Salvage
3. Pencegahan Pemaparan/Exposure
Prevention
4. Lokalisir/Confirment
5. Pemadaman/Extinguishment
6. Peranginan/Ventilation
7. Penataan Kembali/Overhoul
REFERENSI
1. Chemical Proces Enginering, second
edition : Daniel A. Crowl/ Josep F. Louvar
2. Essensial of Fire Fighting, Thirtd edition :
Validateds by International Fire Service
Training Association
3. Fire Service Rescue : Ifsta
4. NFPA : Handbook
5. NFPA : Standard (code)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai