Anda di halaman 1dari 102

Tujuan Kursus

• Sanggup memadamkan api berkategori kecil dengan


menggunakan Tabung Pemadam atau selimut
pemadam api sebagai pihak pertama yang memberi
respon terhadap terjadinya kebakaran untuk
mencegah resiko yang lebih besar.

• Memiliki pengetahuan dasar tentang Alat Bantu


Pernafasan (Breathing Apparatus).
Sasaran Kursus
• Proses pembakaran • Tindakan yang
• Faktor-faktor penting semestinya dilakukan
untuk pembakaran jika terjadi kebakaran
• 4 cara penyebaran api • Teknik menyelamatkan
• 4 cara pemadaman diri
• Klasifikasi api • Bagaimana
mengoperasikan dan
• Jenis-jenis isi tabung merawat Breathing
pemadaman Apparatus.
• Penggunaan selimut
pemadam
Praktek Langsung
• Memadamkan api kecil menggunakan
selimut pemadam
• Memadamkan api dengan menggunakan
beberapa jenis tabung pemadam
• Memasang dan menggunakan Breathing
Apparatus
• Motto :
• KEBAKARAN TIDAK MEMILIH KAPAN DAN DIMANA
AKAN TERJADI SERTA SIAPA KORBANNYA,
• KEBAKARAN DAPAT MERUGIKAN HARTA BENDA
DAN MENGANCAM KEHIDUPAN

• MUNGKINKAH TERJADI KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA KITA ?


• SEBERAPA BESAR KEBAKARAN YANG MUNGKIN TERJADI ?
• UPAYA, LANGKAH DAN TINDAKAN APA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH TERJADINYA KEBAKARAN ?
• SIAPA YANG HARUS MENANGGULANGI JIKA TERJADINYA KEBAKARAN ?
• PERALATAN & MEDIA PEMADAM APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEMADAMKAN KEBAKARAN?

6
Dasar Hukum K3
Penanggulangan Kebakaran-
UU NO.1 TH 1970

7
• Fire Extinguisher ( APAR )

Dasar Hukum:
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.Per- 04 /Men/1980

8
Apakah itu api?
Difinisi Api
“Reaksi kimia (proses oksidasi) yang
disertai berkembangnya panas dan
cahaya”
Segitiga Api
Ketiga unsur di bawah ini harus berada pada saat
yang bersamaan untuk menjadi api :

1. Cukup OXYGEN untuk substain pembakaran


2. Cukup HEAT untuk mencapai suhu
penyalaan api
3. Cukup FUEL sebagai material yang terbakar
Secara bersamaan, akan produksi CHEMICAL
REACTION itu adalah api

Uraikan ketiga unsur tersebut dan api akan PADAM


SEGITIGA API
FIRE TRIANGLE

PENGISOLASIAN PENDINGINAN

BAHAN BAKAR

PENGURAIAN
Fuel Air (O2)

• LNG, LPG, acetylene • Oxygen


• Bensin, minyak tanah • Udara normal
• Kayu, kertas Heat

• Api terbuka, rokok


• Spark, gesekan, matahari
• Mesin, listrik 13
Fire Pyramid
CHAIN
OKSIGEN REACTION PANAS

BAKAN BAKAR
Bahan Bakar
Wood, paper, cloth or
PADAT carbonous solids, etc.

Crude oil, diesel fuel,


CAIR kerosene, gasoline, palm
oil, solvents, etc.

Methane, propane, ethane,


GAS buthane, etc.
Chain Reaction
FLAMING
CHAIN REACTION
GLOW
CONTINUOUS
REIGNITION
INTERFACE
DIFFUSION

VAPOUR

PYROLITIC

SOLID LIQUID GAS


OXYGEN SOLID
KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR
 IGNITION TEMPERATURE
 FLASH POINT
 FIRE POINT
 FLAMMABLE RANGE
LOWER EXPLOSIVE
LIMIT
UPPER EXPLOSIVE
LIMIT
 SPONTANEOUS HEATING
SUHU PENYALAAN
( IGNITION TEMPERATURE )
SUHU TERENDAH SUATU BAHAN BAKAR DALAM UDARA DIMANA PANAS
YANG DITERIMA DAPAT MENUNJANG PROSES PEMBAKARAN / PENYALAANNYA
SENDIRI
( TANPA DIKENAI SUMBER BAHAN BAKAR )
TEMPERATURE
FUEL TYPES
F C
GASOLINE 536 280
410 210
KEROSENE
JET FUEL 435 224

DIESEL FUEL 494 257

PROPANE 874 468

BUTANE 761 405


FLASH POINT
Suhu terendah suatu bahan bakar cair mulai mengeluarkan
uap yang dapat terbakar sekejap jika ada sumber nyala yang cukup.

FLASH POINT
FUEL TYPES
F C
GASOLINE -45 -43
KEROSENE 100-165 38-74
JET FUEL 100 38
ACETONE - -18
PROPENE 156 -104
BUTANE -76 -60
ACETYLENE - -18
FIRE POINT
Suhu terendah suatu bahan bakar cair mulai
mengeluarkan uap yang dapat terbakar terus-menerus
walaupun sumber apinya dihilangkan

TEMPERATURE
FUEL TYPES
F C
GASOLINE 536 280
KEROSENE 410 210
JET FUEL 435 224
DIESEL FUEL 494 257
PROPANE 874 468
BUTANE 761 405
ACETYLENE 571 299
FLAMMABLE
RANGE
Batas antara Minimum dan Maximum konsentrasi campuran uap
bahan bakar dengan udara normal yang dapat menyala / meledak
setiap saat bila diberi sumber panas.

LEL / LFL : Batas minimum dari campuran uap bahan bakar dan
udara yg akan menyala atau meledak apabila diberi
sumber nyala yg cukup.

UEL / UFL : Batas maximum dari campuran uap bahan bakar dan
udara yg akan menyala atau meledak apabila diberi
sumber nyala yg cukup
FLAMMABLE
RANGE
Rich range
UPL 7.6

Flammable
Range

LPL 1.4 Lean range


FLAMMABLE
RANGE
Hubungan antara UEL / LEL bilamana 100
diberi sumber panas yang cukup akan %
90
terbakar atau meledak. Too %
UEL rich . 80
80 %
% 70
FLAMMABLE RANGE %
Fuel Types 60
LEL UFL %
50
GASOLINE 1.4 7.6 %
KEROSENE 0.7 5 40
JET FUEL 0.6 3.7 ACETYLENE %
30
SPIRTUS 4.3 19 %
PROPENE 2.1 9.5 20
BUTANE 1.6 8.5 %
10 %
ACETYLENE 2.5 80
LEL
0
2.5 % %
SPONTANEOUS

HEATING
Suatu proses biologis atau reaksi kimia dimana panas dari
suhu ruangan yang diterima digunakan untuk mengadakan
suatu “BIOLOGICAL DECOMPOSITION” ätau “CHEMICAL
REACTION” sehingga terjadi penumpukan panas.

Example :
 KMnO4 ( Potassium Permanganate ) dan Glycerine.
 Phosphorus warna putih / kuning dan udara.
 Acetylene Chloride dan Chlorine.
 Penumpukan panas pada kain pembersih yang
mengandung oil Öil Mist”.
COOLING (Pendinginan)
Absorbing heat of the burnt fuel inhibit combustion
process, then stop fire
Removal or Reducing The Heat
(Cooling) STOPS the FIRE

HEAT
CHEMICAL
CHAIN
REACTION

OXYGEN FUEL
STARVATION
Removing or cutting fuel supply stop fire

Removing or Reducing The Fuel


(Starvation) STOPS the FIRE

HEAT
CHEMICAL
CHAIN
REACTION

OXYGEN FUEL
SMOTHERING
Separate fuel vapor from the air (oxygen) stop fire
(combustion)
Removal or Reducing the Oxygen
(Smothering) STOPS the FIRE

HEAT
CHEMICAL
CHAIN
REACTION

OXYGEN FUEL
ISOLASI, PENGURAIAN, PENDINGINAN

I ISOLASI O2

II
URAI BBM

III PENDINGINAN H2O


4 Metode Memadamkan Api
• Pendinginan • Air
• Penyelimutan • Selimut pemadam busa,
pasir, penutup.
• Mematikan/ • Singkirkan bahan bakar,
Menyingkirkan menutup atau
penyumbat pipa gas.
• Mumutuskan reaksi • Pemadam kimia kering
berantai api CO2
 Api terbuka
 Gesekan
 Bunga api / Busur listrik
 Aliran listrik
 Listrik statis
 Petir
 Kompresi
 Pembakaran spontan
 Sinar matahari
 Nuklir

by:Toha 30
KEBAKARAN
adalah
API YANG TAK TERKENDALIKAN
1.Terbatasnya keterangan
dan pengetahuan tentang
kebakaran

2. Kelalaian manusia

3. Kesengajaan

4. Alam
1. KERUGIAN HARTA BENDA

2. KORBAN JIWA ATAU CACAT

3. KERUGIAN /KEHILANGAN USAHA

4. EKONOMI SOSIAL
34
4 Cara Api Menyebar
• Radiasi
• Konveksi
• Konduksi
• Kontak langsung
Kontak Langsung
Kontak nyala api secara langsung pada
suatu benda sehingga menghasilkan
pembakaran.
Konduksi
Pemindahan panas melalui atau sepanjang
benda. Misalnya batang logam.
Radiasi
Panas dipindahkan dari suatu daerah ke
daerah lain tanpa terjadi kontak langsung
dengan daerah tersebut. Energi radiasi
mengalir secara garis lurus melalui udara.
Konveksi
Naiknya gas panas yang dihasilkan oleh
pembakaran, kearah atas dan karena itu
menyebarkan api ke bagian atas
bangunan.
Fire Prevention
(Pencegahan)

Fire Repression
(Pemadaman)

Fire Evacuation
(Evakuasi)
SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN
API KONDISI
SUMBER API API TUMBUH Tumbuh & Membesar BERBAHAYA

MENCEGAH PEMADAMAN MENCEGAH KONTROL EVAKUASI


PENYALAAN TAHAP DINI API TUMBUH ASAP
• Pendeteksi • Membatasi
• Peraturan • Sarana
• Sarana APA
beban api • Organisai
Kontrol
• Bahan non-
• Sarana APAR Asap • SOP
combustible
• Disiplin • System • Latihan
• Kompartemeni • Smoke vents
Hydrant
-sasi • Tata Udara • Sarana
• Fixed System
• Organisasi • Dinding • Dll.
• dll penahan api

• dll.

KONDISI
AMAN KEBAKARAN
Jenis-Jenis Bahan Bakar

• Api di klasifikasikan dari jenis bahan yang


terbakar.
• Jika anda salah menggunakan jenis
pemadam api pada kelas-kelas api, maka
anda akan membuat situasi memburuk.
• Adalah sangat penting untuk mengerti
empat perbedaan dari kelas-kelas api.…
FIRE CLASSIFICATION
(National Fire Protection Association)

Class A - Carbon Based Material


Wood, rubber, paper, fabric, textiles

Class B - Flammable Liquids and gasses


Petrol, oil, thinners, Acetylene, Propane

Class C – Energized Electrical Equipment


Computers, transformer, overhead transmission

Class D - Flammable Metals


Sodium, potassium, magnesium, uranium, lithium
(note: special extinguishing agents required)
Extinguisher Usage
Class/ Special
CO2 DCP Water Foam
Media DP

X X X X

X X X

X X

X
KLASIFIKASI KEBAKARAN
PER NO. 04/MEN/1980
 KELAS A
Kebakaran yang terjadi pada benda padat kecuali logam
(kayu,kertas.karet,kain dll)
 KELAS B
Kebakaran yang terjadi pada benda cair dan gas
(bensin,solar,minyak tanah,LPG,LNG dll)
 KELAS C
Kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik yang masih
bertegangan.
 KELAS D
Kebakaran yang terjadi pada logam
(magnesium,zurkunium,titanium dll)
45
Fire Classification
Type of Fire Australia European North America
(NFPA)
Wood, cloth, rubber, paper, Class A Class A Class A
some types of plastics

Flammable liquids: Class B Class B


petrol/gasoline, oil, paint, waxes
& plastics
Class B
Flammable gases: natural gas, Class C Class C
hydrogen, propane, butane

Combustible metals: sodium, Class D Class D Class D


magnesium, potassium

Class A & B, with introduction of Class E Class E now no Class C


electrical appliances, wiring, longer in the
electrically objects, with a European
resultant electrical shock risk standards
Cooking fats and oils Class F Class F Class K

46
Fire Classification – NFPA
Fire Class Geometric Symbol Pictogram Intended Use

A Green triangle Garbage can & Ordinary solid


wood pile burning combustibles
A

B Red Square Fuel container & Flammable


B burning puddle liquids &
gases

C Blue Circle Electric plug & Energized


burning outlet electrical
C
equipment

D Yellow Pectagram Burning Gear & Combustible


(Star) Bearing chemicals
D

K Black Hexagon Pan burning Cooking oils


K and fats

47
API DIBAGI MENURUT KELASNYA
NFPA (National Fire Protection Association)
Kebakaran pada benda pada mudah terbakar yang menimbulkan
arang/karbon
(contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik)

Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar


(contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)

Kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau yang


mengandung unsur listrik

Kebakaran pada logam mudah terbakar


(contoh : Sodium, lithium, radium)
API DIBAGI MENURUT KELASNYA

SAA (Standard Australian Association)


Kebakaran pada benda pada mudah terbakar yang menimbulkan
arang/karbon
(contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik)

Kebakaran pada benda cair mudah terbakar


(contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)

Kebakaran pada benda gas


(contoh : LPG, LNG, metan, dll)

Kebakaran pada logam mudah terbakar


(contoh : Sodium, lithium, radium)

Kebakaran pada peralatan yang menggunakan tenaga


listrik/menimbulkan tenaga listrik
Class Fire Symbol

Before 2002
B C D K
A

After 2002
D

50
Kelas-Kelas Api

Kelas A: Kayu, kertas, kain, sampah,


plastik—solids yang bukan metal.
Kelas B: Cairan yang mudah terbakar—
gasoline, oil, grease, acetone.
Termasuk gas-gas yang mudah terbakar.
Kelas C: Electrical—peralatan energized
electrical. Selama kabel masih terpasang.
Kelas D: Metals—potassium, sodium, aluminum,
magnesium. Dibutuhkan Metal-X, foam, dan
jenis pemadam api khusus.
THE ABOVE MENTIONED CLASSIFICATION APPLIED IN INDONESIA WHICH WAS
ISSUED BY MENISTER OF LABOUR / KLASIFIKASI TERSEBUT DI ATAS BERLAKU
DI INDONESIA YANG DIKELUARKAN OLEH MENTERI TENAGA KERJA.

PER.MEN: NO/ PER/04/MEN/1980


14 APRIL 1980 MEN/TEN KERJA & TRANS
CARTRIDGE LUAR
CARTRIDGE CARTRIDGE DALAM
(Busa, Air, DC)
STORED-PRESURE FRANGIBLE PLUG
1. APAR
(Busa, Air, DC, CO2) VALVE SYSTEM
I. TURN OVER TWO-WAY CHEMICALS
MANUAL
2. MOBILE UNIT CARTRIDGE
(KERETA DORONG) STORED-PRESSURE
3. FIRE TRUCK
4. FIRE PUMP HYDRANT
1. SISTEM PIPA SPRINKLER
II.
OTOMATIS FIXED SYSTEM

2. SISTEM NON-PIPA
Alat pemadam api berbentuk tabung yang
mudah dioperasikan oleh satu orang dan
mudah dijinjing. APAR ditujukan untuk
memadamkan api awal kecil pada mula
terjadinya.

Berat APAR berkisar antara 1 kg – 16 kg.


Alat pemadam lebih berat dari 16 kg
disebut alat pemadam api Mobile Unit
(kereta dorong)
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH
DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN
BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN
DIRINYA.
56
56
Pemasangan dan Penempatan
APAR
 Pada posisi yang mudah dilihat,
dicapai / diambil dan dilengkapi
dengan tanda pemasangan .
 Sesuai dengan jenis dan kelas
kebakaran benda yg di lindungi
 Harus menggantung pada
dinding / dalam lemari kaca .
 Ketinggian 75 – 120 cm dari
lantai.
 Pada suhu antara 40 C – 490 C
57
TEMP 04°C s/d 49°C

APAR APAR APAR


Dry Powder & CO2

1,20m
1,25m
1,20m
1,25m

15cm

58
PER NO. 04/MEN/1980
PERSYARATAN TEKHNIS APAR
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
2. Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas .
3. Segel harus dalam keadaan utuh .
4. Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik
5. Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang dengan erat
6. Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang dari
batas yang telah ditentukan antara 13 sd 15 bar
7. Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada membran
tabung gas .
8. Belum lewat masa effektifnya
9. Jika sudah dipakai atau drop pada pressure segera di isi.
60
KEGAGALAN APAR

WATER

HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Powder
menggumpal
Salah penempatan

• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil
61
61
SAFETY PIN LEVER (tuas)
(kunci pengaman)
PRESSURE GAUGE
HOSE (indikator tekanan)
(selang)
LABEL

NOZZLE CYLINDER
(corong) (tabung)
Construction Type

CO2
STORED
PRESSURE CARTRIDGE
( N2 )
SYSTEM TURN OVER

Sistem DUA BAHAN


KIMIA (turn ove/dibalik)
dimana bahan
pemadamnya terdiri dari
dua bahan kimia cair yang
bila bercampur akan
menghasilkan gas CO2
sebagai gas penekan yang
akan mendorong busa
sebagai hasil reaksi.
SYSTEM CARTRIDGE

Jarum Penusuk
Sistem CARTRIDGE Per
dimana bahan O2
pemadamnya Cartridge CO2
terpisah dengan
Pipa Outlet Serbuk
gas penekan
(cartridge). Gas Serbuk DC
penekannya adalah Pipa Outlet CO2
CO2
Membran Timah
SYSTEM STORED PRESSURE / VALVE
Sistem dimana gas
penekannya dikempakan ke
dalam tabung berisi bahan
Lever
pemadam.

Hose Valve Stem


Spring Dry N2

Chemical

Nozzle
Kelebihan Tabung Pemadam
• Cepat bertindak
• Dapat dibawa-bawa
• Dioperasikan oleh satu
orang
• Dapat diletakan di tempat
yang dekat dengan resiko
kebakaran
Kekurangan Tabung Pemadam

• Durasi pendek
• Penetrasi pendek
• Tidak universal
• Kehandalan terbatas
Jenis-Jenis Pemadam Api
Berbeda jenis pemadam api dirancang untuk
memadamkan jenis api yang berbeda pula.
Tiga jenis pemadam api yang umum:

1. Air (APW)

2. Carbon Dioxide (CO2)

3. Tepung/Powder/DCP (ABC, BC, DC)


MENGGUNAKAN TABUNG PEMADAM
JENIS AIR

o 9 liter air dengan udara bertekanan.

o Durasi 1.5 sampai 2 menit.

o Daya semprotnya 8 meter.

o Caranya :
a. Semprot langsung kedasar api.
b. Tetap semprotkan kedaerah panas walaupun
api telah padam.
c. Jika api bergerak keatas semprot kebagian
yang terendah. ♣
MENGGUNAKAN TABUNG PEMADAM
JENIS BUSA (FOAM)

o Berisi 8.5 liter air dan 0.5 liter konsentrat AF3.(aquas flam-
foaming foam).

o Durasi 30 sampai 90 detik.

o Langsung arahkan kedinding wadah atau permuakaan api agar


cairan busa mengalir turun dan menutup permukaan.

o Jangan menyemprotkan langsung kecairan/ minyak yang hanya


mengakibatkan busa akan tenggelam dibawah permukaan.

o Atau hanya menciptakan tekanan semprot menghamburkan cair


panas dan tumpahan tersebut membuat api jadi menyebar. ♣
MENGGUNAKAN TABUNG PEMADAM
JENIS BUBUK KERING

o Berisi 0.9 kg sampai 14 kg sodium bikarbonat.

o Durasi 90 detik lebih untuk tipe 9 kg.

o Daya tekan semprot 1.8 meter sampai 4 meter.

o Langsung arahkan jarah aman terdekat dengan


api ± 3 meter di leher api.

o Gunakan gerakan menyapu. Dengan cepat dan tepat.

o Desak api hingga tepi sampai padam.♣


MENGGUNAKAN TABUNG PEMADAM
JENIS CARBON DIOKSIDA (CO2)

o Berisi 1 kg sampai 55 kg CO2 cair.

o Durasi 20 menit lebih.

o Daya tekan semprot 1 sampai 2.5 meter.

o Langsung semprotkan kearah terdekat dengan


api ± 3 meter dileher api.

o Lakukan gerakan menyapu dengan cepat dan tepat.

o Desak api bergerak jauh ketepi hingga padam.♣


KODE PEWARNAAN
JenisTabung International Australia
Pemadam

DCP Blue Red with White Band

CO2 Black Red with Black Band

Foam White/Cream Blue

Water Red – Stainless steel Red


Aspek-aspek keselamatan
penggunaan tabung pemadam
• Keselamatan diri sendiri • Mempunyai orang
• Posisi membelakangi cadangan
angin • Ruang gerak bersih
• Periksa penunjuk isi • Tidak boleh
tabung membelakangi api
• Periksa kerja & • Waspada terhadap api
jangkauan semprotan nyala kembali
• Bergerak menunduk • Ambil jarak maksimum
dari api
PERAWATAN APAR
PERAWATAN PEMERIKSAAN :
1. Membuka bagian APAR
2. Pemeriksaan bagian APAR PERAWATAN RUTIN :
3. Pembersihan bagian yang kotor 1. Sebuah label dan catatan servis
4. Memasang kembali dipakai untuk mencatat tanggal
5. Pengisian ulang dan paraf pemeriksa
6. Penekanan ulang bila perlu 2. Segel dan indikator pemutus
7. Hydrostatic-test dipakai dari bahan kawat halus
atau plastik halus yang mudah
putus

PEMERIKSAAN RUTIN :
1. Apakah kelengkapan pada APAR ada dan lengkap,
seperti : Kunci pengaman, indikator disk, label, penutup selang
2. Apakah penunjuk tekanan OK
3. Apakah tabung tidak korosi
Penggunaan Pemadam Api
Ini sangat mudah untuk diingat bagaimana
menggunakan fire extinguisher dengan
mengingat akronim PASS:

 Pull
 Aim
 Squeeze
 Sweep
Penggunaan Pemadam Api
Pull the pin…

Ini akan
memudahkan
pemakaian
pemadam api.
Penggunaan Pemadam Api
Aim at the base of the fire…

Arahkan kepermukaan
minyak. Jika arahkan ke
jilatan api…..

… debu akan berterbangan dan hasil


pemadamnan tidak bagus.
How to Use a Fire Extinguisher
Squeeze the top handle…

Tombol akan
tertekan dan
tekanan akan
keluar
menemburkan isi
pemadam api.
Bagaimana Menggunakan Pemadam Api

Sweep from side to side…


.. Sampai api
dapat dipadamkan
Gunakan pemadam
dari jarak yang aman,
lalu majulah perlahan.

Saat api padam, tetaplah melihat area


tersebut karena dapat nyalah dengan
sendirinya.
Pengaturan Pemadaman
Api sangatlah berbahaya dan anda harus
selalu waspada bahwa tidak boleh
membahayakan anda dan yang lainya saat
memadamkan api.
Untuk alasan itu, saat menemukan api…
1. Bertindak secepatnya dan seaman
mungkin, jika mungkin tidak beresiko
terhadap anda.
2. Telpon 113 atau nyalakan fire alarm.
Fire alarm akan memberitahukan orang
lain agar dapat menyelamatkan diri.
Jika api kecil, anda dapat menggunakan pemadam
api untuk matikan api
Akan tetapi . . . .
Pengaturan Pemadaman

. . . Sebelum memadamkan api, ingatlah selalu:

1. Ketahui apa yang terbakar. Jika anda


tidak tahu apa yang terbakar, maka
anda tidak tahu jenis pemadam api apa
yang akan digunakan.
2. Jika anda punya pemadam api kelas
ABC, mungkin terdapat sesuatu pada api
yang akan menyebabkan ledakan dan
asap racun.
Pengaturan Pemadaman

. . . Sebelum memutuskan untuk memadamkan api,ingatlah


selalu:
3. Jika api menyebar dengan cepat dari mana api
berasal? Ini saat yang tepat untuk memulai
pemdaman.
4. IfJika api sudah menyebar dengan cepat, jalan
yang terbaik adalah segra evakuasi
meninggalkan gedung.

Saat anda meninggalkan gedung, tutup


pintu dan jendela sebelum anda pergi.
Ini akan membantu menghambat
penyebaran asap dan api.
Pengaturan Pemadaman

Jangan padamkan api jika...!!!!!


 Tidak terdapat peralatan pemadam.yang tepat. Jika anda
tidak mempunyai alat pemadam yang tepat dan cukup
jumlahnya, lebih baik jangan padamkan api.
 Anda akan terhirup asap beracun. Saat synthetic materials
seperti nylon pada karpet atau busa pada bangku terbakar,
itu akan menhasilkanasap hydrogen cyanide, acrolein, and
ammonia dengan tambahan carbon monoxide. Gas-gas ini
sangat fatal dalam jumlah kecil.
 Jika instincts mengatakan jangan. Jika anda merasa kurang
percaya diri pada situasi tersebut tanpa alasan apapun,
biarkan pemadam kebakaran yang melakukan.
Pengaturan Pemadaman
Peraturan terakhir harus selalu menempatkan posisi
membelakangi pintu keluar sebelum anda memulai
melakukan pemadaman api.

Saat pemadam api anda tidak berfungsi, atau


kejadian lainnya, anda harus dapat keluar
secepatnya. Anda tidak boleh terperangkap api.
Pengaturan Pemadaman
Jangan padamkan api jika:
 Tidak terdapat peralatan pemadam yang tepat. Jika
anda tidak mempunyai alat pemadam yang tepat dan
cukup jumlahnya, lebih baik jangan padamkan api.
 Anda akan terhirup asap beracun. Saat synthetic
materials seperti nylon pada karpet atau busa pada
bangku terbakar, itu akan menhasilkanasap hydrogen
cyanide, acrolein, and ammonia dengan tambahan
carbon monoxide. Gas-gas ini sangat fatal dalam
jumlah kecil.
 Jika instincts mengatakan jangan. Jika anda merasa
kurang percaya diri pada situasi tersebut tanpa alasan
apapun, biarkan pemadam kebakaran yang
melakukan.
Jangan Pertaruhkan Nyawa Anda

Jika tidak sanggup memadamkan api usahakan


untuk membatasi api dengan cara menutupi
pintu dan jendela sebelum meninggalkan area
tersebut
1. Utamakan Keselamatan.
2. Selalu membelangi arah angin.
3. Posisi kaki dengan tumpuan selalu leter “L”
4. Perhatikan jalan yang dilalui tidak terhalang.
5. Jangan sekali kali membelangi api,
6. Waspada terhadap sambaran balik dari api.
7. Selalu siap dan siaga untuk mundur kebelakang menghindari
api.
8. Fokuskan perhatian kesumber api dan lingkungan sekitar.
PENGGUNAAN APAR
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)
Jarak
terlalu dekat ikuti arah angin

Melawan arah angin


Sudut + 30O – 60O

Ke lidah api
Sumber dasar api
CARA PENGGUNAAN
SELIMUT PEMADAM API
(FIRE BLANKETS)
Metode untuk
penanganan kebakaran
kecil adalah dengan
menggunakan selimut
anti api,
Bahan ini biasanya
dikemas dalam tempat
ukuran kecil,
Dan dirancang agar
dapat digunakan
secepat mungkin.
INGAT ….. !!! PASTIKAN
SAAT AKAN MEMADAMKAN API DENGAN SELIMUT
PEMADAM API
LIHAT, PIKIRKAN DAN KERJAKAN
1. TENANG, TEGAS DAN TEPAT.
2. IDENTIFIKASI DAN HILANGKAN DANGER.
3. BILA DANGER SUDAH DIMINIMALKAN.
4. SECARA PINTAS MEGETAHUI JALAN KELUAR MENYELAMATKAN DIRI
YANG AMAN BILA API TIDAK
BISA DIPADAMKAN.
5. MENGETAHUI STEP-STEP PEMADAMAN DENGAN SELIMAUT PEMADAM
API (FIRE BLANKET)
6. LAKUKAN PEMADAMAN DAN PASTIKAN ANDA BISA. ♣
Komponen breathing apparatus
• Gendongan punggung & harness
• Peralatan sabuk dan tali pengikat
• Peralatan katup dan selang
• Katup pengatur tarikan nafas
• Masker muka
• Silinder tekanan hingga 300 bar.
Memeriksa B.A.

• Kendurkan semua sabuk sebelum dan


sesudah dipakai.
• Periksa katup udara negatif.
• Periksa tekanan udara dalam tabung.
• Periksa alat penanda udara minimum
(peluit).
Perhitungan lama pemakaian
Isi (dalam liter) = Kapasitas dlm liter X Tekanan dlm bar

Isi dlm liter


Durasi penuh =
Konsumsi rata-rata

Konsumsi rata-rata diasumsikan 40 liter per menit.

Durasi penuh adalah waktu dari saat perangkat BA diisi dan


dipakai hingga habisnya udara seluruhnya dari tabung.
Penghitungan Durasi Pemakaian
• Kapasitas dalam liter X tekanan kerja dalam bar =
isi dalam liter
• Isi = Kapasitas X tekanan
• = 6 liter X 300 Bar
• = 1800 liter
• Durasi Penuh = isi tabung dalam liter
• Konsumsi rata-rata
• = 1800 / 40
• = 45 menit
Lanjut…….
• Total durasi pemakaian perangkat BA / batas keamanan :

• Durasi/waktu pemakaian = Durasi penuh – batas aman


• = 45 menit – 10 menit
• = 35 menit

Jadi batas aman pengunaan perangkat BA adalah selama


35 menit sebelum bunyi peringatan tanda minimum hingga
isi udara tabung benar- benar habis.
Bergerak dalam asap dan gelap
Menyeret kaki • Jangan berjalan
• Jaga berat pada kaki
belakang

Lindungi muka • Angkat tangan ke muka


• Tangan sedikit
mencengkeram
• Punggung tangan ke depan
• Rasakan untuk mendeteksi
Bergerak dalam asap dan gelap
(lanjutan)
Mengatasi tangga • Bergerak hati-hati dan perlahan
• Periksa setiap anak tangga
• Bersandar ke dinding
Tanda dari panas • Periksa pintu, dinding, bagian yang
terbuat dari kayu
• Perhatikan cat yang melepuh
• Rasakan gagang pintu
Batasi pemakaian air • Air yang disemprotkan tak terkontrol
dapat meruntuhkan benda-benda &
menutup jalan keluar.
1. Kebakaran tidak akan dihapus dari muka bumi karena
api merupakan bagian dari kehidupan. Kebakaran
dapat dicegah sekecil mungkin bila kita memahami
penyebab kebakaran dan langkah tindak pencegahan.
2. Kebakaran dapat terjadi dimanapun, kapanpun pada
siapapun.
3. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang
paling efisien, efektif karena dilakukan SEBELUM
kehadiran api kebakaran sehingga kerugian harga
benda dan jiwa dapat dihindari.
4. Sarana Fire Protection (APAR, Hydrant, dll) yang
tersedia akan tidak menghasilkan OPTIMAL bila tidak
didukung OPERATOR yang trampil.
5. Ketrampilan apapun hanya diperoleh dengan berlatih
secara tepat + Konsistent !

Anda mungkin juga menyukai