Anda di halaman 1dari 28

WILMAR INDONESIA

Fire Safety Standardization

Gresik, East Java


04 May 2020
TEORI API

AGENDA
Defenisi

Api adalah suatu reaksi kimia cepat (oksidasi) yang terdiri


dari tiga unsur yaitu panas, udara dan bahan bakar yang
menghasilkan panas dan cahaya
CHAIN
REACTION
Reaksi Pembakaran
HEAT

PANAS X
Komponen Api

SUMBER OKSIGEN
Dibutuhkan sekitar 15%.
Udara normal mengandung 21% oksigen.
BAHAN BAKAR Beberapa bahan bakar mengandung oksigen yang
cukup untuk menyala sendiri

CHAIN
REACTION
SUMBER PANAS
Untuk mencapai temperatur penyalaan sendiri.
matahari, permukaan yang panas, loncatan bunga api,
api las/ potong, gesekan, reaksi kimia, energi listrik,
PANAS kompresi gas
Klasifikasi Api
TUJUAN
Dapat memilih dengan tepat jenis media pemadam terhadap berbagai jenis kebakaran

Klasifikasi National Fire Protection Association (NFPA)


PERMENAKERTRANS: NO/ PER/04/MEN/1980, 14 APRIL 1980
Perpindahan Panas

Konduksi

Kontak
langsung Panas Konveksi

Radiasi
Karakteristik Bahan Bakar
Flash Point
Suhu terendah suatu bahan bakar saat mulai mengeluarkan uap yang dapat terbakar sekejap,
jika ada sumber nyala yang cukup
Karakteristik Bahan Bakar
Fire Point
Suhu terendah suatu bahan bakar cair mulai mengeluarkan uap yang dapat terbakar
terus-menerus walaupun sumber apinya dihilangkan

Ignition Temperature
Suhu terendah suatu bahan bakar dalam
udara di mana panas yang diterima dapat
menunjang proses pembakaran/ penyalaan
sendiri (tanpa dikenai sumber api)
Karakteristik Bahan Bakar

Flammable Range
Batas maksimum dan minimum konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara
normal yang dapat menyala/ meledak setiap saat bila diberi sumber panas

LEL/ LFL
Batas minimum campuran uap bahan bakar dan udara yang akan menyala/ meledak
bila diberi sumber nyala yang cukup

UEL/ UFL
Batas maksimum campuran uap bahan bakar dan udara yang akan menyala/ meledak
bila diberi sumber nyala yang cukup
Karakteristik Bahan Bakar
100 %

90 %
Too rich
Flammable Range UEL 80 %
Hubungan antara UEL/ LEL 80 %
bila diberi sumber panas 70 %
yang cukup  terbakar
60 %
atau meledak
50 %

40 %
ACETYLENE
30 %

20 %

10 %

LEL
0%
2.5 %

Too lean
Karakteristik Bahan Bakar

Spontaneous Heating
Proses biologik atau reaksi kimia dimana panas dari temperatur kamar yang diterima,
dipakai untuk terjadinya dekomposisi secara biologik atau reaksi kimia sehingga terjadi
penimbunan panas

(Bioligal process or a chemical reaction at which the received energy in a room is used for
a “biological decomposition” or “chemical reaction”, promoting heal energy
accumulation that possible gnerating a fire)

Contoh: * KMnO4 (Kalium Permanganat) dan gliserin


* Fosfor warna putih/kuning dan Udara
* Asetilen Klorida dan Klorin
* Penumpukan panas pada kain bersih yang mengandung minyak
Karakteristik Bahan Bakar
TINGKAT KEBAKARAN

AGENDA
Tingkat Kebakaran

Kebakaran = Api yang tidak terkendali

Faktor Penyebab kebakaran


• Listrik
• Sambaran petir
• Listrik Statis
• Rokok
• Api terbuka
• Pemotongan/pengelasan
• Permukaan panas
• Bunga api pembakaran
• Bunga api Mekanik
• Reaksi kimia
• Arson
Phenomena Kebakaran
INTENSITAS

Flashover
3 - 10 menit STEADY
Fully
development fires
(600-1000 o C)

INITIATION
FIRE STAGE
TIME
Phase / tingkatan kebakaran

1. PHASE KEBAKARAN AWAL (INCIPIENT).


Api terbatas pada benda2 yang pertama kali terbakar, Oksigen belum banyak berkurang
Gas2 beracun mulai terbentuk : CO, CO2, SO2, uap air, dsb . Temperatur ruangan sekitar
38 C, sejumlah kalor baru muncul dan meningkat setara dengan membesarnya api.

ROLL OVER / FLAME OVER


Gas yang mudah terbakar terbentuk akibat kebakaran, berkumpul di langit-langit ruangan. Gas
terdorong keatas menjauhi api, terkumpul ditempat yang belum terbakar, bercampur dengan
oksigen.

Jika “self ignition temperatur” tercapai dia akan terbakar, lidah api akan terjadi dengan cepat
dan bergulung-gulung di langit2 ruangan.
Phase / tingkatan kebakaran

2. PHASE TERBAKAR TETAP (STEADY STATE)


Supply oksigen dan bahan bakar cukup untuk membesar sampai tingkatan optimum. Udara panas
membakar langit2 dan barang2 di bagian atas (konveksi)

Dalam kondisi ideal (jarang terjadi) akan terbakar habis. Jika oksigen habis barang2 akan tinggal
membara menghasilkan udara sangat panas s/d. 700 C

FLASH OVER - TERJADINYA PENYALAAN SERENTAK


YANG MELIBATKAN SELURUH BENDA YANG ADA
DI DALAM RUANGAN, DITANDAI DENGAN
PECAHNYA KACA-KACA

Dapat dihindari dengan menyemprot air pada langit2 ruangan dan benda2 dalam
ruangan. Tujuannya untuk mendinginkan temperatur benda2 tersebut hingga dibawah
titik nyala
Phase / tingkatan kebakaran

3. TINGKATAN MENYALA PANAS (HOT SMOLDERING)


Api mengecil secara tetap, barang2 dalam keadaan membara. Ruangan penuh asap dan gas,
termasuk gas2 yang mudah terbakar. Kemungkinan asap akan menerobos melalui celah.
Temperatur didalam ruangan berkisar 537C atau 1000F. Jika ruangan cukup kuat & rapat,
kemungkinan api akan mati sendiri.

Kemungkinan terjadi “backdraft”


JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN
APLIKASINYA
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA Keterangan :

Jenis media pemadam VVV : Sangat efektif


Tipe basah Tipe kering
Jenis kebakaran VV : Dapat digunakan
Clean
Air Busa Powder V : Kurang tepat / tidak dianjur
Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*) *) : Tidak efisien
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV X : Tidak tepat
Bahan cair XXX VVV VV V*) XX : Merusak
Klas B
Bahan gas X X VV V *) XXX : Berbahaya

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV **) : Kotor / korosif

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX


Teknik Pemadaman Kebakaran

AGENDA
Teknik Pemadaman Kebakaran
Smothering (menyelimuti)
Memisahkan hubungan antara uap bahan bakar dengan udara

Cooling (mendinginkan)
Menyerap panas dari bahan bakar yang terbakar sehingga menghalangi proses pembakaran

Smothering cooling
Starvation
Memutuskan suplai bahan bakar Starvation

Breaking chain reaction


Memutuskan rantai reaksi-reaksi pembakaran dengan menangkap radikal-radikal bebas (OH-, H+) sehingga
proses pembakaran tidak berlanjut
Karakteristik Media Pemadam
PERISTIWA KEBAKARAN

AGENDA
Boil Over

Suatu proses yang terjadi secara spontan, umumnya pada


kebakaran tangki terbuka yang berisi minyak bumi (crude
oil), air dan emulsi yang berada di dasar tangki, menerima
“heat wave” selama proses pembakaran berlangsung di
permukaan tangki. Panas yang diterima air akan merubah
air/liquid menjadi steam yang pengembangannya ± 1.700
kali.
Uap ini akan terlontar ke udara sambil membawa bahan
bakar yang berada di permukaannya, mengakibatkan api
bertambah hebat.
Slop Over

Suatu proses bila “water jet” dijatuhkan ke permukaan minyak


yang terbakar, air akan langsung berubah menjadi uap ketika
menyentuh permukaan minyak yang panas, uap air akan
membawa minyak panas tersebut ke udara, bersama itu pula
cairan minyak akan terdispersi akibat efek dari “water jet”,
mengakibatkan api bertambah hebat.
Bleve (Boiling liquid expanding Vapour Explotion)

Peristiwa lepasnya material dalam jumlah banyak,


apabila material tersebut mudah terbakar akan
menghasilkan VCE (Vapor Could Explosion=Uap yang
dapat meledak), dan apabila material tersebut bersifat
toxic maka material beracun akan menyebar ke area
yang luas. Di sisi lain energy yang dihasilkan oleh BLEVE
itu sendiri dapat menyebabkan kerusakan yang parah
Back Draft

Backdraft adalah situasi yang dapat terjadi ketika produk


kebakaran-gas yang kekurangan oksigen; sehingga
pembakaran melambat (karena kurangnya oksigen) tetapi
bahan bakar gas mudah terbakar (terutama CO) dan asap
(terutama hidro-karbon bebas radikal dan partikel) tetap
berada pada suhu di atas titik-api gas bahan bakar. Jika
oksigen kembali diperkenalkan ke dalam api, misalnya
dengan membuka pintu (atau jendela) ke ruangan tertutup,
pembakaran akan restart, sering mengakibatkan efek
'ledakan' sebagai gas yang dipanaskan oleh pembakaran
dan berkembang pesat karena suhu yang meningkat pesat.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai